SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
You are here: Home / Pertanian / Budidaya Pertanian / Cara Praktis Budidaya Pisang
untuk Hasil Panen Berlimpah
Cara Praktis Budidaya Pisang untuk
Hasil Panen Berlimpah
August 26, 2014 by Sipendik Team 10 Comments
Sipendik.com – Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, buah
pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman sekarang. Berbagai macam
jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah pisang, seperti kue puding, es pisang ijo,
sampai makanan pinggir jalan semacam gorengan. Oleh karena itu, kali ini sipendik akan
mengulas lebih lanjut Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah.
Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang mas, pisang raja,
pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang jumlah permintaan akan buah
pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun. Berdasarkan informasi yang kami peroleh
harga 1 kg buah pisang senilai Rp 5000,- dan harga itu terus meningkat. Hal ini menjadi salah
satu pertimbangan bagi Anda untuk memulai bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus
mengolah pisang tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji
ataupun makanan olahan yang lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan
mudah Anda raih.
Jika anda ingin tau lebih lanjut tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan anda bisa
mengunjungi artikel kami tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan.
Oke, langsung saja kita bahas lebih lanjut bagaimana caranya budidaya tanaman pisang supaya
hasil panen melimpah.
Langkah-langkah Praktis Budidaya Pisang
A. Syarat tumbuh tanaman pisang
1. Iklim
 Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang
cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan
Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa
beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah
yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki
kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak
maksimal.
 Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena jika kecepatan
angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
 Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-
3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan
tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya
tidak ada genangan air.
2. Media Tanam Pisang
 Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan
memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap
makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang
tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan
menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang
 Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan
sampai ada genangan air dalam lahan.
 Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200
cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm.
Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan
tanaman ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan
garam 0,07%.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran
tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka
bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.
B. Tahapan Budidaya Pisang
1. Pemilihan Bibit Pisang
Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui
tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :
 Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan diameter
sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang
yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh
terhadap produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir
dalam tiap tandan ).
 Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa.
Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal
bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
 Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti
pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.
2. Persiapan Bibit
Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau
memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya
pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan
sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan untuk
menjaga kualitas bibit pisang anakan.
Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari
penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada bibit pisang :
 Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar
 Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka
sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar
 Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1
persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar
 Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang
mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.
 Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya direndam terlebih
dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk mematikan hama tersebut
3. Pengolahan Media Tanam
Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim,
kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda
membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat
saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring.
4. Proses Penanaman Pisang
 Penentuan Pola Tanaman
Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena memang
tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa
Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran atau tanaman semusim .
 Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau
40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.
 Cara Penanaman
Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang musim
penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik semacam pupuk
kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik
yang Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.
5. Pemeliharaan Tanaman Pisang
 Penjarangan
Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4
batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat
berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah
mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.
 Penyiangan
Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang.
Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa
bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di bawah permukaan tanah, oleh
karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda lakukan secara dalam.
 Perempalan
Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan
mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan sewaktu-
waktu.
 Pemupukan
Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1
hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan
200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan secara
rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman
pisang. Selesai dipupuk, larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah.
Sedangkan untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam
satu tahun )
 Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya bisa
dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman pisang.
 Pemeliharaan Buah
Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus dilakukan proses
pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu. Apabila sisir buah sudah
mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan kantung
plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama penyakit perusak buah.
Gunakan kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang
dengan berdiameter 1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45
cm sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawah.
6. Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang
a. Hama Pisang
 Ulat daun (Erienota thrax.)
Bagian pisang yang diserang adalah daun.
Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek sampai tulang daun.
Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum tersedia, bisa Anda coba
menggunakan insektisida Malathion.
 Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Bagian pisang yang diserang yaitu kelopak daun, batang.
Gejala serangan: lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang tanaman pisang
penuh lorong.
Cara pengendalian: sanitasi pada rumpun pisang, segera bersihkan rumpun dari sisa-sisa batang
pisang, pakai bibit yang sudah disanitasi
 Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
Bagian pisang yang diserang ialah akar.
Gejala serangan: tanaman pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik kecil pada
akar, akar bengkak.
Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak unsur kandungan humus tanah
dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil.
b. Penyakit Pisang
 Penyakit darah
Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri).
Bagian pisang yang diserang yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam
Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti berdarah
Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
 Panama
Penyebab: Serangan Jamur Fusarium oxysporum
Bagian pisang yang diserang yaitu daun
Gejala serangan: daun layu lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu kemudian daun
bagian dalam, pelepah daun pisang membelah membujur, akan mengeluarkan pembuluh getah
berwarna hitam.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
 Bintik daun
Penyebab: Jamur Cercospora musae.
Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang yang semakin
meluas.
Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan Copper oksida atau Bubur
Bordeaux (BB).
 Layu
Penyebab: bakteri Bacillus
Bagian pisang yang diserang yaitu akar.
Gejala serangan : tanaman layu lalu mati.
Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
 Daun pucuk
Penyebab: infeksi virus melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa
Bagian pisang yang diserang yaitu daun pucuk.
Gejala serangan: daun pucuk pisang tumbuh dengan tegak lurus secara berkelompok
Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
c. Gulma pada Pisang
Biasanya tak lama setelah tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai terbentuk, gulma
menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi. Cara pengendaliannya sebagai
berikut :
 Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan dalapon.
 Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan terhadap naungan,
tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan tumbuhan menjalar. Contohnya
Geophila repens.
 Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen.
gambar – hasil panen buah pisang
7. Panen Buah Pisang
Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya tidak
menyiku. Usia buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga
( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar proses pematangan dapat
seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun
kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen,
asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam.
8. Pascapanen Buah Pisang
Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai keranjang bambu dan
secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau menyetorkan buah pisang ke pasar
modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat melakukan pengemasan per sisir atau per
beberapa buah sesuai dengan permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat
mempengaruhi penjualan buah pisang di pasar modern.
Begitulah artikel sipendik tentang Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah,
semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha budidaya buah pisang. Terima
kasih dan salam sukses..
Pisang ambon adalah buah yang punya nilai ekonomis tinggi, Pisang Ambon sering digunakan sebagai
pencuci mulut setelah makan . Ada beberapa varian pisang ambon yang populer antara lain pisang
ambon kuning, pisang ambon lumut, dan pisang ambon putih. Pisang Ambon atau biasa dikenal
dengan pisang hijau mengandung senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang berguna untuk
memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil, mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk
menyerap nutrisi. Pisang ambon juga baik untuk penderita diabetes, Sebab gula sederhana yang
dikandung pisang ambon cukup mudah diserap tubuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet, pisang
ambon juga bisa menjadi sumber karbohidrat harian Anda.
SYARAT TUMBUH:
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m. Pisang ambon tumbuh baik sampai ketinggian
1.000 mdpl.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
- Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
Teknik Penanaman Pisang Ambon
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola
tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat
berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah
Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi,
kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan
kelapa.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk
tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
3) Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti
pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas
rasa buah.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak
dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda
umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.
2) Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar
perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15
cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga.
Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
4) Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg
urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan
dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu
larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam
(dua kali dalam setahun).
5) Pengairan dan Penyiraman
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi
dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.
6) Pemberian Mulsa
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk
mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus
menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu
mulsa tidak boleh
dipasang terus menerus.
7) Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah
tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung
plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25
cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45
cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar
tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang
dibenamkan
sedalam 30 cm ke dalam tanah.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Ulat daun (Erienota thrax.)
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang
daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan
insektisida Malathion.
2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala : lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak
daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa
batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan.
3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
Bagian yang diserang adalah akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil
di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus
tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala : pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
PISANG
Pisang merupakan salah satu tanaman yang lazim ditemui di lingkungan kita; pisang dapat tumbuh di
berbagai lokasi dan hanya membutuhkan perawatan yang sederhana. Pisang merupakan sebuah suku besar
Musaceae; ada berbagai species dari suku ini yang terdapat di Indonesia dan hampir semuanya cukup lazim
dikonsumsi sebagai buah. Buah pisang muncul dalam formasi tersusun yang disebut dengan tandan; dengan
kelompok buah berjajar menjari yang disebut sebagai sisir.
Gambar Buah Pisang
Mengenal Jenis – jenis Pisang
Hampir semua buah pisang akan berwarna kuning saat masak dan berwarna hijau di saat masih muda.
Beberapa jenis pisang seperti pisang raja dan pisang ambon sangat populer di masyarakat. Beberapa jenis
pisang lokal seperti pisang kepok, pisang susu dan pisang tanduk juga cukup banyak ditemui di pasaran.
Sementara beberapa jenis pisang lain seperti pisang cavendish, pisang barangan dan pisang kirana mungkin
terdengar kurang familliar bagi masyarakat.
Pisang merupakan buah dengan kekayaan nutrisi yang sangat baik; mengandung tepung atau karbohidrat,
mineral dan juga berbagai vitamin. Budidaya pisang dikembangkan berdasarkan jenis dan juga tujuan
budidaya. Beberapa jenis pisang tidak dikonsumsi buahnya namun menjadi tanaman hias seperti pisang kipas
dan pisang abaka. Adapun tips dan tata cara budidaya pisang dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai
berikut.
Memilih Bibit Tanaman Pisang
Bibit pisang merupakan bagian yang sangat penting dalam cara budidaya pisang yang baik. Bibit pisang dapat
dibeli atau disiapkan sendiri. Bibit tanaman pisang yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang telah memiliki
tinggi satu hingga satu setengah meter dan memiliki umbi atau bagian akar psang dengan lebar sekitar 20 cm.
Sangat dianjurkan untuk memilih bibit dari pohon pisang yang memiliki batang dan buah yang baik; ini adalah
salah satuteknik budidaya pisang agar mendapat hasi yang baik. Tinggi dan alur genetik dari bibit pisang akan
sangat mempengaruhi hasil; dalam hal ini adalah jumlah pisang dalam satu sisir serta jumlah sisir dalam satu
tandan pisang.
Menyiapkan Bibit Pohon Pisang
Indukan pohon pisang yang akan diambil bibitnya ditanam dengan kerapatan atau jarak tanam 2 meter
dari pohon pisang yang lain. Masing – masing pohon dijaga agar memiliki tunas sejumlah 7 hingga 9 buah.
Pemotongan atau penjarangan tunas harus dilakukan agar jumlah tunas tetap di angka ideal 7 hingga 9 tunas.
Terlalu banyak tunas yang tumbuh akan mempengaruhi ukuran dan juga kualitas bibit yang
dihasilkan. Bibit pisang yang telah dipisahkan dari induknya perlu mendapat perawatan khusus agar terhindar
dari penyakit dan dapat tumbuh dengan baik.
Setelah tunas atau bibit pisang dipotong; maka tanah yang menempel pada akar harus dibersihkan.
Simpan bibit di tempat teduh selama 2 hingga 3 hari agar bekas potongan pada tunas mengering. Rendam
umbi dan sebagian batang bibit pisang dengan insektisida 0,5 hingga 1% selama 10 menit atau rendam dalam
air selama 2 hari 2 malam. Jika ditengarai telah terdapat hama nematoda di lokasi tanam; perendaman umbi
dengan air panas selama beberapa menit dapat mencegah serangan setelah penanaman bibit pisang.
Media dan Lahan Menanam Pisang
Media dan lahan untuk menanam pisang merupakan bagian yang sangat penting guna menghasilkan pisang
yang baik secara kualitas dan kuantitas. Lahan menanam pisang harus dibersihkan dari rumput serta gulma
agarpohon pisang tidak berebut nutrisi dari dalam tanah. Penggemburan tanah juga diperlukan; selain itu
sengkedan juga diperlukan jika kontur lahan miring dan drainase air juga perlu diperhatikan
agar pohon pisang dapat tumbuh dengan maksimal. Sengkedan pada lahan miring akan mencegah erosi;
lambung sengkedan data ditanami dengan tanaman legum semisal lamtoro serta dipasang batu – batuan
agar mencegah erosi.
Teknik Menanam Pisang
Adapun cara menanam pisang yang dianjurkan adalah dalam jarak yang cukup renggang; sela – sela atau
jarak pohon pisang dapat ditanami dengan tanaman lain dengan metode tumpang sari. Sayur
atau tanaman semusim dapat dijadikan sebagai pilihan tanaman tumpang sari di kebun pisang. Lubang untuk
menanam pisang sebaiknya dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan kedalaman juga 50 cm dengan
jarak tanam kurang lebih 3 meter antara satu pohon dengan pohon yang lain. Dengan cara tanam atau cara
budidaya pisang yang baik maka hasil buah pisang dapat maksimal secara kualitas maupun kuantitas.
Sebaiknya pohon pisang ditanam menjelang musim hujan; namun pada daerah dengan air yang cukup maka
pisang dapat ditanam sepanjang tahun dengan hasil yang baik. Setiap lubang tanam sebaiknya diisi dengan
pupuk kompos dengan takaran kurangl ebih 10 hingga 20 kg. Kualitas dan rasa buah pisang akan terpengaruh
oleh kualitas tanah sehingga pemupukan akan membuat rasa dan ukuran pisang menjadi maksimal.
Pemeliharaan Pohon Pisang
Kebun pisang perlu mendapat perawatan secara teratur sebagai bagian dari teknik menanam pisang dengan
melakukan penjarangan dan penyiangan. Satu rumpun pohon pisang sebaiknya terdiri atas 3 hingga 4 batang;
oleh karena itu penjarangan harus dilakukan. Pilih batang pisang dengan kondisi baik dan kuat; batang yang
cacat atau kecil dapat dipotong. Penyiangan juga sangat perlu untuk mengendalikan populasi rumput dan
gulma serta menjaga tingkat kegemburan tanah. Rata – rata akar pisang berada 15 cm di bawah permukaan
tanah; ini dapat dijadikan pertimbangan kedalaman penyiangan yang dilakukan.
CARA MENANAM POHON PISANG ALA MANG YONO KARYONO ON CARA / TIPS, PERTANIAN,
TANAMAN ON 18:00 WITH 23 COMMENTS ASSALAMU'ALAIKUM..... SAMPURASUN....
RAMPES.. Setelah sebelumnya mamang nulis tentang Memanfaatkanlahan kosong dengan
menanam pisang sekarang mau berbagi tentang Cara menanam pohon pisang ala Mang atau
budidaya tanaman pisang, walau banyak juga master – master yang nulis tentang ini, tapi mamang
tetep saja mau nulis... hayooh.. Ini adalah cara saya menanam pohon pisang, mungkin ada banyak
kekurangannya, tapi mungkin juga ada kelebihannya walau secuil... yuk kita simak yuuuk. Ini adalah
Cara menanam pohon pisang ala Mang Untuk langkah pertama siapkan bibit, Bibit dapat
dibeli dari tempat lain atau bisa juga ngambil di kebun sendiri kalau ada tetangga yang punya, bisa
minta tetangga, kalau tidak dikasih ya bilang saja mau beli, kalau tidak dikasih juga .... Terlalu ehehe
. Setelah dipotong dari indukan, bersihkan tanah yg menempel di akar. Simpan bibit di tempat teduh
sekitar satu hari atau lebih dikit juga tidak apa - apa hehehe. Ini bertujuan sebelum ditanam agar
luka pada umbi mengering. Buang juga pelepah daun atau bisa juga di potong pada ujung batang
atas, kalau yang saya biasa lakukan yaitu memotong pada ujung batang bagian atas, tinggal tebas ,
sudah beres dah hehehe. Selanjutnyasebelum masuk kelangkah kedua, di pastikan kita akan
menanam pohon pisang di lahan atau pekarangan kita sendiri, khan gak baik kalau menanam di
lahan orang lain, nanti yang memanennya siapa hayooh, dan usahakan juga penanaman pisang
jauh dari rumah kita, ini bukan mitos, cuma menghindari, siapa tahu dikemudian hari ada angin dan
pohon pisangnya roboh tidak mengenai Rumah kita eheheh. Anakan pisang ambil dari indukan
dengan cara menggali tanah disekelilingnya Buang seluruh akar pada bonggol anakan pisang
Tetapi kulit bonggolnya jangan dikupas .. ehhe Untuk Langkah kedua Pembuatan Lubang Tanam :
Ukuran lubang tanam biasanya persegi 30 x 30 x 30 cm atau terserah sobat saja dah.. hehe.. ndak
perlu pas – pas banget kale kalau buat percobaan mah, ukurannya kurang kurang 5 cm tidak
masalah eheheh. Biar seragam arah keluar buah pada penanaman pertama A. Arah bonggol B.
Arah Keluar Buah Pisang Untuk Langkah ke tiga Penanaman, Penanaman dilakukan menjelang
musim hujan yaitu di bulan September dan bulan Oktober, pas bula sekarang nih. Sebelumnya
lubang bagian dari dasar lubang tanam diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos
sebanyak 10 sampai 15 kg. Karena pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap
kualitasrasa buah nantinya. Posisi penanaman bibit pohon pisang harus tegak, nah perlu
diperhatikan arah bonggol yang dipotong ke induknya harus satu arah, misalnya menghadap ke
utara semua, kenapa satu arah? Ini biar seragam arah keluar buah pertamanya, kalau arah bonggol
yang dipotong ke induknya arah ke utara nanti keluar buahnya kebalikan dari utara, berarti ke
selatan, kalau arah bonggolnya ke timur berarti nanti arah keluar buahnya ke Barat dan
seterusnya... Paham?... hehehe Untuk Langkah ke Empat Penjarangan, Ini dilakukan bila pohon
pisang yang ditanam sudah keluar anakan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan
memuaskan, anakan di perlukan dalam satu rumpun harus terdiri 4 batang. Untuk pemotongan
anakan dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur . Setelah
5 tahan rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru. Untuk Langkah ke Lima
Penyiangan dan pemotongan pelepah, Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar
kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pemangkasan daun-daun ini dilakukan setiap
waktu dan penyiangan rumput di area pohon pisang Untuk Langkah ke Enam Pemupukan dan
pengairan, pemupukan tanaman Pisang biasanya memakai ure setiap enam bulan sekali, dengan
membuat larikan di sekitar pohon pisang dan setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Untuk
pengairan dilakukan dengan cara disiram atau mengisi saluran air yang berada di antara barisan
tanaman pisang. Untuk Langkah ke Tujuh Pemeliharaan Buah, Jantung pisang yang telah berjarak
20 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir
pisang mengembang sempurna. Untuk menjaga agar tanaman tidak roboh akibat beratnya tandan,
batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm kedalam tanah. A. Arah
bonggol waktu penanaman pertama. B. Arah keluar Buah Pisang berlawanan dengan arah bonggol.
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen ditentukan oleh umur buah dan
bentuk buah. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Dan dengan siku-siku buah yang
hampir bulat. Buah pisang dipanen bersama dengan tandannya. Tandan pisang disimpan dalam
posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
Selamat makan buah pisang dari kebun sendiri. Terimakasih Sobat sudah membaca Cara
menanam pohon pisang ala Mang
Sumber: http://www.mangyono.com/2013/09/cara-menanam-pohon-pisang-ala-mang.html
Artikel Ini Disalin dari Blog www.mangyono.com.
PISANGKEPOK
Diposting : 16 Oktober 2013
Oleh : Administrator
Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa.
Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang
cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya tanaman pisang termasuk dalam
family Musaceae. Nama lain dari pisang kepok sendiri adalah Musa x paradisiaca
Berikut ini adalah cara budidaya piang kepok di Kabupaten Paser
I. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi spesifikasi tanah dan agroklimat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal tanaman
pisang, pemilihan lahan yang bebas dari penyakit layu pisang/lahan endrmis, subur dengan lapisan top soil tanah yang
cukup tebal, tanah bertekstur pasir, tanah aluvial dan banyak mengandung humus. Curah hujan berkisar 1500-3800
mm/tahun, kelembapan udara antara 80-88% dan temperatur 22,8°C-32,4°C dengan intensitas penyinaran cahaya 40 - 58
lux, untuk PH tanah sendiri berkisar antara 4,5 - 6,5 dan kemiringan tanah maksimal 35%.
II.Penentuan Waktu Tanam
Waktu tanam terbaik untuk Pisang Kepok adalah aw al musim hujan sampai tiga bulan sesudahnya. Untuk tiap daerah
berbeda – beda untuk musim hujannya, sebaiknya meminta bantuan kantor meteorologi daerah setempat untuk dapat
menentukan aw almusim hujan atau disebut bulan basah.
III.Pembersihan ( Penyiapan Lahan )
Bersihkan lahan dari benda – benda dan ranting yang akan menggangu sistem perakaran tanaman maupun menghambat
penyerapan unsur makanan, buang sisa – sisa tumbuhan, daun – daun dan ranting bekas pemangkasan yang dapat
menjadi sumber penularan hama dan masukan kedalam lubang yang cukup dalam berukuran 2X2X2 m.
Penyiapan saluran air atau parit kebun yang bebas dari rumput, sampah dedaunan serta kayu yang meny umbat ini
digunakan untuk drainase yang baik.
IV.Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
Dalam proses ini dimaksudkan untuk memperoleh posisi tanam sehingga diperoleh populasi tanaman sesuai dengan
standar yang ditetapkan dengan menggunakan ajir. Terciptanya jarak tanam yang optimum bagi tumbuhan tanaman pisang
kepok.
V.Penyediaan Benih
Menyediakan benih yang berpotensi produksi dan kualitasnya tinggi, terjamin kemurnian (jenis varietas), memiliki peluang
pasar yang jelas, sehat/bebas dari hama penyakit, serta dalam jumlah yang cukup banyak.
VI.Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, lubang dibuat dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm,
dalam 50 cm. Lubang dibuat dengan berukuran tersebut dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
akar.
VII.Penanaman
Pada proses penanaman ini yaitu proses meletakan benih pada lubang tanaman yang sudah dipersiapkan, sebelum mulai
menanan sebaiknya seluruh peralatan dicuci terlebih dahulu untuk menghindari penularan penyakit menggunakan diinfektan
(chorox) campurkan Trichoderma sp. Dengan pupuk kandang/kompos dan sebagian tanah kemudian dimasukan ke lubang
tanam. Keluarkan benih pisang namun sebelum ditanam benih dicelupkan kedalam larutan 100 g Trichoderma sp., 10 liter
air dan urea 10 g selama 15 menit. Bibit ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm diatas pangkal batang. Penutupan lubang
tanam, tanah bagian atas (top soil) dimasukan terlebih dahulu baru disusul dengan tanah bagian baw ah (sub soil).
Penutupan lubang tanam dilakukan setelah 2 minggu lubang tanaman dibiarkan terbuka dan setelah 2 minggu padatkan
tanah agar tanaman dapat berdiri kokoh.
VIII.Pengairan
Mengatur ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase pertumbuhan bagi perkembangan dan pertumbuhan
tanaman yang optimal.
IX.Penjarangan Anakan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur jumlah pohon/anakan dalam satu rumpun agar tanaman induk dapat tumbuh dan
berkembang serta berproduksi secara optimal
Kriteria anakan yang dipilih antara lain :
1.Umur 4-6 bulan ( setelah anakan tumbuh
2.Tinggi antara 20-40 cm.
3.Pertumbuhan kuncup daun baik.
4.Pilih anakannya yang tumbuh disebelah luar dari pohon induk pada arah yang sama.
Penjarangan dilakukan setelah pohon induk berumur 30 minggu menyisakan dalam satu rumpun sebanyak 2-3 anakan.
Anakan yang dipilih adalah anakan yang berasal dari pohon induk dengan umur berbeda (berselang 2-3 bulan). Cara
mematikan anakan dilakukan dengan : potong anakan sebatas 20 cm dari tanah, congkel bagian tengah batang lalu
tuangkan 2-3 ml (½ sendok teh) minyak tanah.
X.Sanitasi Lahan
Kegiatan membuang/mencabut dan mematikan Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, menjaga kebersihan kebun dari
gulma dan bagian tanaman yang sakit bertujuan untuk mengurangi kompetisi hara antara tumbuhan dengan tanaman
penganggu (gulma) dan mengurangi sumber infeksi hama dan penyakit.
XI.Pemupukan dan Pembubunan
Pemumpukan bertujuan untuk memenuhi unsur hara tanaman dan perakaran bisa berkembang lebih baik.
Berikut prosedur pelaksanaan pemupukan :
- Pemupukan I dilakukan satu bulan setelah penanaman dengan pupuk kandang 10 kg/lubang dan pupuk anorganik (Urea =
50g, SP-36 = 30g).
- Pemupukan ke II dan III dilakukan dua dan tiga bulan setelah penanaman dengan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36=
30g dan KCI = 40g)
-Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk kandang/kompos susulan 10 kg dan 500g Trichoderma sp. Per rumpun serta
urea = 100g, KCL=100g
-Pemberian pupuk dilakukan dengan membuat parit sekeliling rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon yang dilanjutkan
dengan tanah bumbunan.
XII.Pembrongosan
Membungkus buah sehingga diperoleh buah dengan permukaan kulit yang mulus dan mencegah serangan hama/penyakit
pada buah.
XIII.Pemotongan Jantung Pisang
Pemotongan jantung pisang ini bertujuan untuk menoptimalkan penyerapan unsur hara oleh bakal buah dan mencegah
penyakit layu darah.
XIV.Penyanggahan
Kegiatan menyangga pohon pisang agar tidak rebah karena beratnya buah dan gangguan fisik lain (dalam hal ini
bergantung dengan varietas dan besarnya tandan).
XV.Pengaturan Jumlah Daun
Memotong daun untuk menjaga ukuran dan penampakan buah, untuk menghasilkan buah dengan ukuran sesuai standar
dan menghindari buah pecah. Sebelum memotong tinggalkan (6 – 8 daun) dan untuk daun yang telah tua atau menguning
lalu potong daun dengan membentuk sudut 45 ° dan potong bagian batang yang menjuntai sehingga batang nampak bersih.
Setelah itu kumpulkan daun yang dipotong lalu dibakar agar terhindar dari penyakit.
XVI. Penentuan Saat Panen.
Mengamati kondisi fisik dan fisiologis buah untuk menentukan w aktu panen karna sangat bergantung jarak dari pasar untuk
pasar lokal tingkat kematangannya sekitar 90% sedangkan untuk pasar antar pulau sekitar 80 %
XVII.Panen
Pengambilan buah yang sudah menunjukan ciri (sifat khusus) matang panen bertujuan untuk mendapatkan buah yang
segar. Waktu pemanenan pisang pada w aktu pagi (jam 07.00 – 10.00) atau sore hari (jam15.00-17.00) dalam keadaan
cerah. Panen tidak dianjurkan pada saat hujan karena dapat meningkatkan serangan busuk buah dalam gudang
penyimpanan.
XVIII.Perlakuan Lepas Panen
Penyimpanan sementara di rumah panen dengan fasilitas penggantungan pisang tujuannya untuk menjaga mutu tetap baik,
terhindar dari noda getah dan kerusakan karena gesekan antar tandan. Terhindar dari panas dan hujan dan juga jaga suhu
rumah panen ( jangan terlalu lembab ) / cukup ventelasi
Cara menanam pisang yang baik dan benar
01.35 RICKY RODY 1 COMMENT
"Pisang"merupakan tanaman yang bagus apabila di tanamdi tanah dataran rendah yang berhawa hangat, di atas
tanah yang paling subur dan paling gembur."
"Pisang"y ang sangat rewelpersyaratannya justru "pisang"dari jenis yang paling enak,seperti"pisang"Susu,Raja,
Ambon,Mas Kepok dan Tanduk.
PENYIAPAN TANAH UNTUKMENANAM "PISANG".
Apabila di pekarangan anda, tidak ada bagian tanah yang paling subur dan gembur(artinya,mudah meneruskan air
ke bawah), sebaiknya anda jangan menanam "pisang"dari jenis-jenis tersebut tadi.Tanah yang ada batu-batunya
juga mau,asalkan subur.Dan tempat-tempat di pekarangan yang paling sesuaiuntukmenanam "pisang"adalah
tempat-tempat yang setiap harinya dilemparisampah-sampah (dapur,kebun)atau dekat WC.
Apabila pekarangan anda berupa tanah liat, "pisang-pisang"juga mautumbuh bagus, tapibuahnya tidak begitu
harum. Akan tetapi juga ada bahayanya,kalau air hujan yang menggenangi tanah itu tidakdapat cepat-cepat
merembes ke bawah,"pisang-pisang"nya mudah sekali diserang penyakit,kalau tidakdibuatkan selokan-selokan
pembuangan air yang baikuntuk mengurangi kelembaban yang terus menerus. Tanah liat semacam itu harus diolah
dulu dengan seksama sampaigembur, sebelum dimanfaatkan untukbertanam"pisang".
Setiap tahun sekali harus didangir sambil diberi pupuk kandang yang sudah kering.Tapijangan banyak-banyak,
supaya "pisang"nya tidak hanyak membentuk anaka-anakan saja dan tidakmau membentuk buah.
PEMILIHAN BIBIT "PISANG".
Untuk bibit,gunakanlah anak-anaknya yang sudah tinggi 1 -1 1/2 meter,tapibibit demikian harus diambildari
rumpun "pisang"y ang jelas dapat berbuah.Dengan demikian,selain kita mendapat bibit yang tanggung bakaldapat
berbuah sepertiinduknya juga mengurangi rimbunnya rumpun tadi,sehingga individu-individu yang tinggaldapat
tumbuh dengan sempurna.
Mengambil"pisang"anakan tidak boleh sembarangan.Setelah tanah sekitarnya dibongkar dan anakannya
dipisahkan dari induknya,maka daun-daunnya harus dipotong tinggaltangkai-tangkainya saja.Begitu pula akar-
akarnya hingga yang tinggal hanya bonggolnya saja yang besar.
Biarkan tanaman yang sudah brindil ini beristirahat dulu kira-kira tiga haridi tempat yang teduh.Halini
dimaksudkan supaya dapat bertunas terlebih dahulu.Barulah kemudian ditanam di lubang penanamannya yang
sudah disiapkan terlebih dahulu.
PENANAMAN BIBIT "PISANG".
Menanam "pisang"tidakboleh terlalu dekat jarakantara pohon yang satu dengan yang lain.Halini dimaksudkan
supaya rumpun yang nantinya terbentuk tidak akan berdesak-desakan.Jarak lubang penanaman minimalempat
meter antara pohon yang satu dengan yang lain.
Setelah 14 haribiasanya akan munculdaunnya yang pertama.Dan rata-rata dibutuhkan waktu 14 bulan, sebelum
batang pohon "pisang"demikian dapat dipungut buahnya.Namun initentunya juga tergantung darijenis "pisang"
y ang ditanam. Ada yang lebih awaldan ada yang lebih lambat sedikit.Anakan yang berbuah di tempat yang lama
(jadi yang masih tumbuh dalam hubungan rumpunnya)biasanya berbuah lebih cepat dari pada anakan yang berdiri
sendiri.
Namun kalau hendak memungut "pisang", jantungnya tidakperlu ditunggu sampai jadi buah semua. Apabila sudah
kelihatan beristirahat tidakmembentuksisiran-sisiran lagi,segera dipotong,supaya buah-buah yang sudah terbentuk
diatasnya dapat tumbuh pesat dan lekas masak.
Jantung "pisang"terkenal dapat dimasaksebagai sayursesuaiselera kita,namun tidaksemua jenis "pisang"
jantungnya dapat dibuat sayur.Hanya "pisang"Batu, Kepok dan Mas saja yang terkenal lezat jantungnya. Kalau
"pisang"Kepok dan Mas masih dapat dimakan buahnya (sehingga jantungnya baru dapat diiris kalau beberapa sisir
buah yang besar-besar sudah terbentuk).Kalau jenis "pisang"Batu,hanya diiris jantungnya saja, segera sebelum ada
buah-buah yang terbentuk.Jenis "pisang"Batu hanya baik untukdiambil daun -daunnya saja untukpembungkus.
Namun kalau memang terlambat memotong jantungnya, kemudian sudah terlanjurada beberapa sisir buah yang
terbentuk,sebaiknya dipotong buahnya sewaktu masih mentah saja."Pisang"Batu yang masih mentah dapat dipakai
bumbu untukmembuat rujak petis.Rujakpetis tanpa irisan "pisang"Batu mentah rasanya belum sempurna.
Di kalangan Farmasi jamu-jamu,"pisang"Batu mentah ini dikenalpula dpat menanggulangi diarhe.....
SAAT YANG TEPATMEMANEN BUAH"PISANG".
Buah "pisang"("pisang"pada umumnya) sebaiknya diambil sebelummasakbenar.Dan saat yang paling tepat untuk
menebang pohon "pisang", adalah kalau buah-buah "pisang"itu sudah tidak begitu kelihatan jelas lagigaris-garis
seginya,karena sudah tumbuh penuh (jenis-jenis yang buahnya tidakbulat lintangnya).Jenis-jenis yang betul
buahnya,harus ditunggu kalau sudah nampaktidakbakal bertambah gemuklagi.Meskipun warna kulit buahnya
masih hijau,namun waktu itu sudah saatnya untukmenebang.Sudah kemanggang.Istilahnya...."pisang-pisang"itu
harus diempos dulu sebelum dihidangkan sebagai buah m eja.
Jenis lain yang enakpula buahnya adalah "pisang"Ambon,baik Ambon kuning (yang kulitnya memang kuning kalau
sudah kebrangus) maupun Ambon Lumut (yang kulitnya tetap hijau walaupun sudah diempos).Jadi apabila anda
memeramAmbon Lumut,jangan tunggu lama-lama,makanlah walaupun kulitnya masih hijau....Karena sampai
kapanpun kulitnya tetap hijau........
Selain lezat dimakan langsung,"pisang"Ambon juga enakkalau dimakan sebagai sale (bukan selai lho!). Buah yang
masakdibelah dua dengan menggunakan pisau bambu (jangan pisau logam),kemudian dijemur di sinar matahari.
Tiap harihanya boleh menerima jatah sinar sebanyaklima jam saja, dan dijemur selama lima hari..... Hasilnya lebih
memuaskan dari pada dijemur seharipenuh sampai kebrangas.Yang juga enak dimakan sebagaisale adalah "pisang"
Mas. Sayang "pisang"Mas ukurannya kecil-kecil....Lagi pula "pisang"ini lebih enakkalau dimakan matang secara
langsung.Kalau sudah dikunyah tidakmeninggalkan rasa kecut dalammulut seperti"pisang"Susu (Raja Ketan) atau
Ambon mentah.....
Namun yang paling lezat kalau disale adalah "pisang"Gembor nalaah.... Benar-benar ketagihan...kalau sudah pernah
makan...."Pisang"Raja juga enak... Apalagi kalau dimakan matang betul,rasanya manis dan manisnya tidak a da rasa
kecutnya.Sayang daging buahnya agak kasar,sehingga lebih sulit dicerna dari pada "pisang"Ambon.Untuk bayi
tidak begitu bagua,walaupun kadar vitamin D-nya cukup lumayan.....
Selamat bercocoktanam"pisang"
Mari Belajar Budidaya Pisang Kepok
Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di
perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya
adalah pisang kapok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung
pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya. Maka itu, ia disebut juga
dengan nama pisang gepeng. Si kapok ini termasuk ke dalam jenis pisang yang lebih
enak dikonsumsi setelah diolah. Ia terdiri dari dua jenis yakni pisang kapok kuning dan
pisang kapok putih. Pisang dengan daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal
karena rasanya memang lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih.
Pada dasarnya pisang kepok ini bisa tumbuh di mana saja, namun untuk kualitas buah
yang baik, biasanya ada persyaratan lahan tanam yang harus dipenuhi. Budidaya pisang
kepok banyak dilirik para petani sebab permintaan terhadap jenis pisang yang satu ini
selalu stabil. Tertarik mencoba?
Persyaratan Tumbuh
Iklim
Secara prinsipil, budidaya pisang kepok sama saja dengan jenis pisang lainnya. Ia bisa
tumbuh di lahan yang kering sekalipun sebab ia mendapat supply air dri cadangan yang
ada di batangnya. Hanya saja, dalam kondisi tersebut, produksi buah tentu tidak bisa
diharapkan. Iklim tropis yang cenderung basah juga lembab adalah kondisi yang paling
baik bagi pertumbuhan pisang. Sementara itu, kondisi angin juga perlu diperhatikan.
Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin
kumbang sebab bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga
pertumbuhannya. Perhatikan pula curah hujan. Angka paling optimal adalah 1.520
sampai 3.800 mm per tahunnya dengan syarat 2 bulan kering. Cermati pula variasi curah
hujan yang harus seimbang dengan ketinggian medium tanam sebab jika tidak akan
mudah tergenang dan merusak kualitas batang pisang.
Medium Tanam
Sama seperti tanaman lainnya, pisang kepok juga akan tumbuh subur di medim tanah
yang gembur dan kaya akan humus. Jauh lebih baik lagi jika tanah tersebut mengandung
kapur atau berupa tanah berat. Pohon pisang termasuk tanaman yang “rakus” sehingga
ada baiknya jika ditanam pada tanah kaya humus yang secara rutin diperbaharui dengan
pupuk. Air pada medium tanam juga harus tersedia namun perhatikan agar tidak
menggenang. Ketinggian tanah di area basah antara 50 sampai 200 cm, sementara itu di
wilayah setengah basah yakni 100 sampai 200 cm. Jika ditanam di wilayah cenderung
kering, ketinggiannya sebaiknya 50 sampai 150 cm.
Jangan menanam pisang kepok di tanah yang pernah mengalami erosi sebab hasil panen
akan tergangggu. Pastikan pula agar tanah tersebut memiliki resapan air yang tinggi
sebab pisang susah hidup pada tanah dengan kandungan garam sekitar 0,07%. Seperti
disebutkan sebelumnya, pisang bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian
1000 m dpl sampai 2000 mdpl.
Budidaya: Pembibitan, Pemeliharaan, Pemanenan!
Bibit
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif yakni dengan menggunakan anakan berupa
tunas-tunas muda. Anakan yang baik memiliki ketinggian antara 1 meter hingga 1,5
meter. Adapun lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari
pohon induk yang kualitasnya baik, produktif dan buahnya unggulan. Pastikan pula Anda
mencermati tinggi indukan sebab akan mempengaruhi produksi pisang seperti jumlah
sisir per tandannya. Bibit pisang ini dibagi ke dalam dua jenis yakni anakan muda dan
anakan dewasa. Jauh lebih baik jika menggunakan jenis yang kedua sebab sudah
memiliki bakal bungan dan cadangan makanan dalam bonggolnya sudah banyak. Pilih
bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.
Pengolahan Awal Medium Tanam
Pembukaan lahan harus tetap memperhitungkan faktor iklim, letak pasar atau industri,
kemananan sosial dan juga prasarana ekonomi. Untuk membuka lahan tanam dalam
budidaya pisang kepok, langkah pertama dimulai dengan pembasmian gulma, semak-
semak, rumput dan juga melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan
sengkedan dan juga saluran pengeluaran air kelak.
Tanap perlu dibuatkan sengkedan atau teras dengan lebar yang bergantung pada
kemiringan medim tanam. Adapun lambung sengkedan sebaiknya didanggah dengan
menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Jauh lebih baik lagi jika ditanamai
tumbuhan legume seperti lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. Legume juga
memasuk unsur hara N dan mampu menahan angin yang bisa merusak tanaman pisang.
Sementara itu saluran pembuangan air dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil serta
pada tanah yang datar Pada permukaan landasan juga sisi luar sebaiknya ditanami
rerumputan agar terhindar erosi.
Penanaman
Bibit pisang sebaiknya ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar agar di 3
bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang.
Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayor. Kebanyakan kebun pisang di Asia
dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam bersama dengan kopi, kelapa,kakao
dan lain-lain. Ini tentunya memberikan keuntungan ganda bagi petani.
Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanamnya
berat, dan 30 x 30 x30 cm jika medium tanamnya cukup gembur. Jarak tanam sebaiknya
3 x 3 m jika tanah kondisinya sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Proses
penanaman dilakukan pada awal musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan September
menuju oktober. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organik
misalnya kompos dan kandang masing-masing 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan
berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen.
Pemeliharaan
Penting untuk melakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Satu rumpun
seharusnya hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Jika lebih maka sebaiknya dilakukan
penjarangan. Sementara itu, proses penyiangan rumput maupun gulma haris dilakukan
secara tertaur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Langkah
penyiangan ini sebaiknya dilakukan dengan langkah penggemburan agar akar dan tunas
makin banyak.
Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah
kering perlu untuk disingkirkan. Hal ini harus rutin dilakukan. Sementara itu langkah
pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium
dalam jumlah yang cukup besar. Dan dalam 1 hektar pohon pisang butuh kira-kira 207 kg
pupuk urea, 608 kg KCI, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Pemupikan pertama
dilakukan setelah 6 bulan dari jarak tanamnya.
Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Langkah ini dilakukan dengan
mengairi saluran air yang telah dibuat dan terletak di antara bebarisan tanaman pisang itu
sendiri. Langkah selanjutnya adalah memberi musa atau daun kering maupun yang basah.
Musa ini berperan untuk mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma.
Namun jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang
berakar dangkal.
Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25
cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipoting sebab jika tidak, keberadaan jantung
tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang telah
berkembang secara sempurna, semua tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan
plastik bening. Sebaiknya gunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan jangan lupa
beri lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. jarak antara masing-masing lubang sekitar
7,5 cm.
Hama Dan Penyakit
Ada banyak hama yang perlu diwaspadai salam usaha budidaya pisang kepok antara lain
ulat daun atau erienota thrax. Ia menyerang daun dan membuatnya menggulung dan
sobek. Ulat ini bisa ditanggulangi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah
uret kumbang. Ia menyerang kelopak daun juga batang dengan menciptakan lorong-
lorong. Solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun pisang dan bersihkan dari sisa batang
pisang yang busuk. Hama lainnya adalah nematode danulat bunga. Keduanya bisa juga
diatasi dengan insektisida. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pisang adalah
penyakit darah, panama, bintik daun, daun pucuk, layu oleh bakteri bacillus dan masih
banyak lagi lainnya.
Pemanenan
Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan.
Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur
buah dan juga bentuk buah. Daun bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan
bisa dimulai. Buah yang sudah cukup matang berumur antara 80 sampai 100 hari. Lokasi
jual buah juga harus diperhatikan agar buah tidak busuk sebelum sampai di konsumen.
Sebaiknya, buah pisang disimpan minimal 10 hari sebelum tiba di konsumen.
Metode lengkap budidaya pisang
Oleh admin langkahbisnis on 19 May 2013 Dilihatsebanyak :14,510 Kali
0
Metode lengkap budidaya pisang
Metode lengkap budidaya pisang – Pisang adalahtanaman buah , sumber vitamin, mineral dan
karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skalarumah tangga ataupun kebun
pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan
tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untukitu PT. NATURAL NUSANTARA merasa
terpanggil untukmembantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian
(Aspek K-3).
SYARAT TUMBUH
- Iklim
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang
masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
- Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
- Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan
tanduktumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
- Pembibitan
 Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
 Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
 Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
 Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.
- Penyiapan Bibit
 Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m
 Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.
- Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
 Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar
 Simpan bibit di tempat teduh 1 – 2 hari sebelum tanam.
 Buang daun yang lebar.
 Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 – 2
tutup),HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 – 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter
air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
 Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas
beberapa menit.
- Pengolahan Media Tanam
 Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
 Gemburkan tanah yang masih padat
 Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
 Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.
- Teknik Penanaman
 Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah
gembur.
 Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
 Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September – Oktober).
 Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100
gram NaturalGLIO dengan 25 – 50 kg pupuk kandang, jaga
kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 – 2
minggu.
 Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
 Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5
– 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 – 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15
– 20 kg/lubang tanam.
 Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang
sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian
bawah. Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan
SUPERNASA.
 Siram dengan larutan POC NASA (1 – 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter
air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP
SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA
diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air
diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 –
3 bulan sekali.
- Pemeliharaan Tanaman
 Satu rumpun hanya 3 – 4 batang.
 Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan
yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
 Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
 Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan
tanah.
 Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
 Pangkas daun kering.
 Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.
 Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus
menerus.
- Pemeliharaan Buah
 Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
 Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik
bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm.
Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah
ujung buah dari sisir terbawah.
 Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam
tanah.
Metode lengkap budidaya pisang
Hama
- Hama
a. Ulat daun (Erienota thrax.)
Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.
b. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang
pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisabatang
pisang, gunakan PESTONA.
c. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam
akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan
lahan dengan kadar lempung kecil.
d. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis.
Adanyaulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
- Penyakit
a. Penyakit darah
Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam.Gejala:
jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO
sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
b. Panama
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula
daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah
berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan
membakar tanaman yang sakit.
c. Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang
makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
d. Layu
Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian :
membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman
e. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk.
Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu
duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
Panen
 Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 – 100 hari dengan siku-siku
buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
 Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil
adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu
memotong tandan.
 Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes
ke bawah tanpa mengotori buah.
 Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
 Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali
tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
Demikan artikel metode lengkap budidaya pisang. Semoga bermanfaat.
Artikel yang terkait dengan metode lengkap budidaya pisang : budidaya pisang kepok,
budidaya pisang raja, makalah budidaya pisang, budidaya pepaya, budidaya pisang barangan,
budidaya pisang organik, budidaya pisang tanduk, metode lengkap budidaya pisang, carabudidaya
pisang
Ternak | Budidaya
Incoming search terms:
 cara menanam pisang barangan
 budi daya pisang barangan
 cara menanam pisang barangan yang baik
 Cara menanam pisang kepok
 cara budidaya pisang barangan
 budidaya pisang organik
 jarak tanam pisang kepok
 cara budidaya pisang raja
 berkebun pisang secara intensif
 prospek budidaya pisang
 BUDIDAYA TERONG
 Oleh admin langkahbisnis on 4 April 2013 Dilihatsebanyak :8,527 Kali
 0
 PENDAHULUAN
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untukdikelola secara intensif dan komersial
dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk
kultur budidaya yang masihsampingan, belum memadainya informasi teknik budidayadi
tingkat petani.
PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi
bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu
Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.
 SYARAT TUMBUH
- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
- Suhu udara 22 – 30o C
- Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi
dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
- Sinar matahari harus cukup
- Cocok ditanam musim kemarau
 PEMBIBITAN
- Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15
menit
- Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga
nampak mulai berkecambah
- Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15
cm
- Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu,
kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan
pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1
- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
- Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
- Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
- Siram persemaian pagi dan sore hari
- Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
- Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan
 PENGOLAHAN LAHAN
- Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
- Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
- Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan
bedengan
- Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
- Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih
optimal jika ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti
SUPERNASA 10-20 botol / ha dengan cara :
Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok peres makan
SUPERNASA untukmenyiram + 10 m bedengan
 - Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha
dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata
ke bedengan atau ke lubang tanam
- Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari
- Biarkan selama seminggu sebelum tanam
- Buat lubang tanam dengan jarak 60×70 cm / 70×70 cm
 PENANAMAN
- Waktu tanam yang baik musim kering
- Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
- Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
- Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
 PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-
leb atau disiram dengan gembor
 PENYULAMAN
- Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
- Penyulaman maksimal umur 15 hari
 PEMASANGAN AJIR (TURUS)
- Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
- Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
- Tancapkan secara individu dekat batang
- Ikat batang atau cabang terong pada turus
 PENYIANGAN
- Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
- Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
 PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah
menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15
hari
Umur 25
hari
Umur 35
hari
Umur 45
hari
Urea 75 75 75 75
SP-36 50 - - -
KCl - 75 100 75
 Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran
pupuk pertanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk
dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per
tanaman
Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali
 PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga
pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih
produktif segera tumbuh
 PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
 H A M A
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan
dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.
 2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun
masihmuda
Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan
semprotPENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
 3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-
bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas
ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
 4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga
terkulai dan roboh
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan
PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
 5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag.
Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot
dengan NaturalVITURA.
 6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga
bentukbuah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman
dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA +
AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
 PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
 2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
 3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
 4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan
titik-titik hitam
 5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
 6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur
kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih
dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan
Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.
 Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum
mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang
dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan
tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
 PEMANENAN
- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah
yang sudah siap dipetik.
BUDIDAYA PISANG INTENSIF
Penulis berkebunpisang dengan 2500pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu,raja nangka,pisang
susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kotasemarang, menjualbuahdan bibit pisang, konsultasi
gratis
SYARAT TUMBUH
Tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi
dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum
untuk pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah
(pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berkisar
antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah
mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan, maka tanaman pisang memerlukan
tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Iklim Yang cocok untuk tanaman pisang
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian
pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan
tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl
TEKNOLOGI BUDIDAYA
Pembibitan
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani pisang adalah tersedianya bibit
yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama dan penyakit, serta sehat. Selain itu,
jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk menyediakan bibit pisang, dapat memanfaatkan rumpun pisang yang sehat. Bibit
bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol, dan bit yang diperbanyak secara tradisional
maupun kultur jaringan. Teknologi pembibitan dengan kultur jaringan memerlukan biaya
investasi awal yang besar, sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak
untuk diterapkan.
Ada tiga macam cara perbanyakan bibit pisang secara sederhana, yaitu :
1. Perbanyakan dengan anakan
a. Bibit ini berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang
paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk
seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam
langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah
mengalami kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam
pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun
sempurna.
b. Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan
meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam
kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya,
tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai
pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama.
c. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas
leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.
2. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-
150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai
berikut :
a. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis,
sehingga kondisi bonggol masih utuh.
b. Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm di
atas leher bonggol. Titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm
menggunakan pisau yang runcing dan bersih.
c. Rendam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan
dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama
pada saat perendaman, dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang
dianjurkan.
d. Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol disemai dalam bedengan, disusun secara
berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas. Masing-masing bonggol diberi
jarak 5 cm, kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang setebal
± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama
penimbunan, perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari, terutama bila
tidak ada hujan.
e. Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari
timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar
sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan
menipiskan potongan di kiri dan kanan tunas.
f. Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm, yang berisi media
tanam campuran tanah dan pupuk kandang (1:1), kemudian diletakkan di tempat
teduh/naungan.
g. Setelah berumur 1 bulan, bibit dipindahkan ke tempat terbuka, dan siap ditanam di
lapang setelah bibit berumur 2 bulan.
h. Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah.
Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan Urea 2 gr/liter air dengan
cara dikocor.
3. Bonggol dari tanaman yang sudah dipanen
a. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian
dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
b. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas.
Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida
dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan.
c. Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi
media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat
teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.
d. Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah.
Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2
gr/liter air setiap 2 minggu.
e. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.
Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50
cm x 50 cm, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisah
dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan
tanah lapisan bawah terlebih dahulu.
Waktu Tanam
Menanam pisang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, agar terhindar dari
kekeringan pada awal pertumbuhan dan buah sudah siap dipanen pada saat masuk musim
kemarau.
Idealnya, untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang
dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama
menggunakan jarak tanam yang lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap
kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk dapat
mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke-5, 9, 13, dan 17 yang
memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada
awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk
mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap
(setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan
jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan
diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen
dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya
panen karena penanaman yang tidak serempak.
Penanaman
Bila hujan telah turun dengan teratur, lakukan penanaman. Sebaiknya penanaman
dilakukan pada sore hari agar bibit mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung
mendapatkan cahaya matahari. Lubang tanam yang telah ditimbun, digali seluas gumpalan
tanah yang menutup media bibit pisang. Buka polybag bagian bawah, setelah itu bagian
samping secara hati-hati. Letakkan bibit pisang secara tegak lurus. Tutup lubang tanam
dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag, selanjutnya siram
bibit secukupnya.
Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Bas dan Barangan, jarak
tanam yang digunakan adalah 2 m x 2 m. Untuk jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja
Sereh, dan Raja Nangka jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 3 m. Jenis pisang
Kepok dan Tanduk menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian
pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.
Pemupukan
Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 10 kg/lubang, dan
dibiarkan selama 1-2 minggu. Pupuk kimia yang diberikan meliputi 350 kg Urea, 150 kg
SP36, dan 150 kg KCl per hektar per tahun, atau 0,233kg Urea, 0,10 kg SP36, dan 0,10 kg
KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam, pemupukan dilakukan sebanyak 3
kali, yaitu ¼ bagian saat tanam dan sisanya dibagi 2, yaitu pada umur 3 bulan dan 6 bulan.
Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman, dan ditutup tanah.
Sedangkan untuk tanaman berumur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali, yaitu pada
awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.
Pemberian Agensia Hayati Antagonis
Untuk pencegahan terhadap serangan penyakit layu, terutama yang disebabkan oleh jamur
Fusarium, tanaman pisang dapat diberi agensia hayati, seperti Trichoderma sp dan
Gliocladium sp. Cara pengembangannya yaitu 250 g agensia hayati (misal : Gliokompos)
dicampur dengan 25 kg pupuk kandang mentah, diaduk hingga merata. Dibiarkan selama
10-15 hari di udara terbuka, dan tiap hari diaduk agar udara dapat masuk ke bagian dalam
tumpukan pupuk kandang. Untuk pengembangan selanjutnya, campuran yang telah dibuat
dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2
minggu hingga 1 bulan di tempat teduh dalam keadaan lembab.
Pemberian di lapangan disesuaikan dengan dosis pupuk kandang, yaitu 10 kg/lubang
tanam dicampur dengan tanah bekas galian lubang. Pemberian selanjutnya dilakukan pada
saat tanaman berumur 3 dan 6 bulan, dengan cara menaburkannya di sekitar tanaman,
dengan dosis 0,5 kg/tanaman.
Pemangkasan
Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit,
mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun.
Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi
maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan
daun lagi. Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar.
Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan
Bayclean atau alkohol.
Penyiangan
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1
sampai 5 bulan. Setelah berumur 5 bulan, pengendalian dapat dikurangi karena kanopi
tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat tersebut, pengendalian gulma
dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang
waktu 2-3 bulan.
Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu, penyiangan dianjurkan menggunakan
herbisida dan tidak dianjurkan menggunakan cangkul atau kored, untuk mencegah
penularan penyakit karena kontak dengan alat.
Penjarangan Anakan
Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga
jarak tanam, dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan
dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1
anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau
disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak
diseberangnya.
Perawatan Tandan
Perawatan tandan dilakukan dengan membersihkan daun di sekitar tandan, terutama daun
yang sudah kering. Selain itu, membuang buah pisang yang tidak sempurna, yang biasanya
pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti dengan pemotongan bunga jantan, agar buah yang
berada di atasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah juga perlu dibungkus/dikerodong
dengan kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi
buah dari kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan
yang mempunyai masa pembuahan yang sama dapat diberi tanda (misalnya dengan tali
rafia warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat, sehingga umur
dan ukuran buah dapat seragam.
HAMA DAN PENYAKIT PISANG
Beberapa penyakit utama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman
pisang, diantaranya adalah penyakit layu (layu fusarium dan layu bakteri), bercak daun
(Black dan Yellow Sigatoka, penyakit yang disebabkan virus terutama virus kerdil pisang
(Banana Bunchy Top Virus/BBTV). Sedangkan hama yang banyak ditemukan adalah ulat
penggulung daun (Erionata thrax L.), Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus Germar),
Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv), thrips (Chaetanaphotrips signipennis) dan
burik pada buah (Nacolea octasema).
PENYAKIT PISANG
Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya.
Penyakit ini disebabkan oleh Mycosphaerella musicola (tahap konidiumnya disebut
Cercospora musae) yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya dijumpai pada pisang.
Bercak daun ini menyebabkan kematian dini sejumlah besar daun pisang, menyebabkan
tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu buah pisang yang kurang
penuh.
Penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama disebabkan , oleh Fusarium oxysporum f.
cubense. Penyakit ini berupa jamur tanah yang meriyerang akar kultivar-kultivar pisang
yang rentan, dan menyumbat sistem pembuluh, sehingga tanaman akan layu. Satu-satunya
cara pemberantasan ialah penghancuran fisik atau kimiawi (herbisida) pada tanaman yang
terserang dan tetangga-tetangganya; lahan hendaknya dikosongkan dan dipagari, serta
dikucilkan dari penanaman dan aliran pengairan.
Penyakit layu bakteri atau penyakit Moko disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum,
dan dapat membunuh pohon pisang yang tersexang hanya dalam jangka waktu satu-dua
minggu. Bakteri ini dapat ditularkan secara mekanik, tetapi biovar 1-SFS adalah galur yang
ditularkan oleh serangga, dan dianggap sebagai galur yang paling berbahaya.
Pemberantasannya mencakup desinfeksi semua peralatan yang digunakan dalam berbagai
pengolahan pertanian dan penghancuran tanaman yang terserang, beserta tetangga-
tetangganya. Fumigasi dan pengkarantinaan lahan yang terserang sangat dianjurkan.
Penyakit ini umum,di belahan bumi barat; di Asia Tenggara hanya ada di Filipina
(Mindanao).
Penyakit-penyakit virus mencakup penyakit pucuk menjurai (bunchy top), mosaik, dan
mosaik braktea.
Penyakit pucuk menjurai dan penyakit mosaik ditularkan oleh afid [afid pisang, (Pentalonia
nigronervosa), menyebabkan pucuk pisang menjurai; afid jagung (Rhopalosiphum maidis),
dan afid kapas (Aphis gossypii), kesemuanya itu adalah vektor-vektor untuk penyakit
mosaik]. Pernberantasan penyakit-penyakit ini mencakup tindakan karantina, pemeriksaan
secara teratur dan penghancuran tanaman yang terserang, penggunaan bahan
perbanyakan yang. bebas virus, pembuangan inang alternatifnya, dan pemberantasan
vektor-vektornya.
HAMA PISANG
Serangga hama yang paling berbahaya adalah kumbang penggerek pisang (Cosmopolitis
sordidus). Hama ini berasal dari Asia Tenggara, tetapi telah tersebar ke semua areal
penanaman pisang. Yang paling merusak adalah Iarvanya: larva-larva itu menggerek
bonggol dan menjadi pupa di lorong-lorong yang dibuatnya. Sebagian besar jaringan
bonggol akan rusak, akibatnya akan menurunkan kemampuan pengambilan air dan hara,
juga kemampuan tertancapnya tanaman. Serangga dewasanya meletakkan telur pada
jaringan-jaringan bonggol atau di sekitarnya. Langkah pemberantasannya mencakup
pencacahan bonggol dan batang semu agar pembusukan berlangsung lebih cepat,
menjerat dan menangkap serangga-serangga dewasa, menggunakan bahan perbanyakan
yang tidak terserang, merusak tempat berlindung dan tempat makan serangga dewasa
dengan cara menjaga kebersihan lahan di sekitar tanaman, dan menggunakan insektisida.
Dua macam ‘thrips’ menyerang tanaman pisang. ‘Thrips’ bunga, “thrips florum, berukuran
kecil, dapat memasuki buah yang sedang berkembang ketika brakteanya masih ada.
Serangga ini bertelur di situ dan memakan buah-buah yang muda, menyebabkan buah
berkulit kasar dan kadang-kadang menjadi pecah-pecah. ‘Thrips’ merah karat
(Chaetanaphothrips signipennis) memakan bagian-bagian tempat perlekatan buah pisang
pada tandannya, menimbulkan warna kemerah-merahan. Pemberantasan hama ini
dilakukan dengan insektisida atau pembungkusan tandan; membantu koloni semut berada
di sekitar tempat itu juga dapat bermanfaat. Nematoda-pelubang (Radopholus similis)
adalah jenis nematoda yang paling merusak. Bercak-bercak atau bintik bintik hitam pada
akar menunjukkan adanya serangan yang kemudian diikuti oleh infeksi jamur. Tanaman
yang terserang hebat hanya tinggal berupa batang berakar busuk, yang mudah roboh jika
telah terbentuk tandan buah. Langkah-langkah pemberantasannya mencakup pembuangan
tanaman yang terserang,
Panen dan Pasca Panen
Pemotongan jantung pisang Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai
dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung segera dipotong
Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2 - 5%.
Panen Pada bulan-bulan panas buah pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak
keluarnya jantung, dan pada bulan-bulan basah setelah 120 hari Ciri-ciri buah pisang sudah
bisa dipanen antara lain :
* kulit buah menjadi lebih cerah
* bentuk buah lebih membulat tidak bersiku Pada saat panen jangan sampai terjadi banyak
luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap
baik dan menarik.
Panen Buah pisang dipanen ketika masih mentah. Tingkat kematangan diperkirakan dari
adanya siku-siku pada individu buah; buah yang penampang melintangnya lebih bulat
berarti lebih matang.
Sewaktu berat buah meningkat dengan cepat sejalan dengan menghilangnya siku-siku
pada buah, buah pisang juga menjadi lebih rentan terhadap kerusakan selama
pengangkutan, dan buah itu tidak dapat bertahan lama, karenanya harus dipetik lebih awal.
Untuk memanen pisang diperlukan 2 orang, si pemanen dan si pengumpul. Si pengumpul
menyandang bantalan bahu untuk menahan jatuhnya tandan setelah si pemanen menusuk
batang pisang dengan parang, sehingga bagian atas pohon beserta tandannya merunduk.
Diperlukan satu galah bambu untuk menopang tandan sampai menyentuh bantalan di
bahu: Setelah tandan itu merendah dengan cara begitu, si pemanen memotong gagang
tandan dengan menyisakan sebagian gagang yang masih berada pada tandan, yang
digunakan sebagai pegangan.
Tandan-tandan itu kemudian diangkut dengan hati-hati ke ruangan pengepakan melalui
sistem kabel atau dengan gerobak yang ditarik oleh traktor. Penanganan pasca panen
Tandan yang telah dipanen kemudian dipotong menurut sisiran, dan bekas-bekas bunga
pada sisiran itu dibuangi, sisiran dicuci, disortir, dan dipak dalarn kotak-kotak karton.
Sebagai tambahan, buah pisang itu diperlakukan dengan fungisida untuk menghindari
busuknya sisiran buah itu. Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada
suhu 13-15° C. Kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan untuk
mematangkan buah tua-mentah.
Pada perlakuan kalsium karbida, buah pisang dikenai bahan ini selama 24-36 jam dalam
sebuah wadah tertutup, sedangkan pada perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit
sudah cukup efektif. Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran digunakan gas
etilena. Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar tertutup yang berisi etilena dan
suhunya dipertahankan 14-18° C. Setiap 24 jam sekali kamar dibuka untuk ventilasi sampai
buah-buah pisang itu mencapai warna yang disenangi konsumen.
Standar Mutu Pisang berdasarkan RSNI-2005
1. Utuh
2. Kenyal
3. Segar, tidak busuk atau rusak
4. Bersih, bebas dari benda-benda asing yang berpengaruh terhadap kaulitas buah
5. Bebas memar akibat tergores atau terbentur
6. Bebas dari hama dan/atau penyakit yang mempengaruhi penampilan umum buah
7. Bila dalam bentuk sisiran, tidak ada buah dempet dan harus bebas dari cendawan dan
kering
8. Pistil (bekas putik bunga) sudah lepas
9. Bentuk buah sempurna sesuai dengan karakter jenis buah
10. Bebas dari kerusakan akibat temperature rendah
11. Bebas dari kerusakan akibat kelembaban
12. Bebas dari aroma dan rasa asing
Penulis berkebunpisang dengan 2500pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu,raja nangka,pisang
susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kotasemarang, menjualbuahdan bibit pisang, konsultasi
gratis
Referensi
http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Hortikultura/Budidaya-Pisang.html
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/29/budidaya-pisang-mas/
http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/teknologi-budidaya-pisang-unggul.html
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-pisang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
http://regional.infogue.com/menuai_rezeki_dari_budidaya_pisang_
http://mediainfokota.jogjakota.go.id/detail.php?berita_id=256
http://agrobisnis.mitrasites.com/budidaya-pisang.html
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/budidaya/2011/01/29/budidaya-pisang.html
http://www.sinartani.com/informasi-terkini/sorotan/668.html
http://www.docstoc.com/docs/24976185/Budidaya-Pisang-bagi-PETANI-MISKIN-DI-LAHAN-
MARGINAL
http://foragri.blogsome.com/kebun-pisang-multi-varietas-dan-multi-kultur/
Sumber : http://sinoxnursery.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-
08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=18
Sumber : http://sinoxnursery.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-
08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=18

More Related Content

What's hot (20)

1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
 
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung HibridaTeknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
 
Kakao
KakaoKakao
Kakao
 
LAPORAN BOP 2023.docx
LAPORAN BOP 2023.docxLAPORAN BOP 2023.docx
LAPORAN BOP 2023.docx
 
Produksi Tanaman Kentang
Produksi Tanaman KentangProduksi Tanaman Kentang
Produksi Tanaman Kentang
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam Semangka
 
1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam1. sop lobang tanam
1. sop lobang tanam
 
Pala
PalaPala
Pala
 
Tabulampot
Tabulampot Tabulampot
Tabulampot
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
 
Aklimatisasi
AklimatisasiAklimatisasi
Aklimatisasi
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
KELOMPOK 1 ENTERPRENEURSHIP BUDIDAYA PISANG CAVENDISH.pptx
KELOMPOK 1 ENTERPRENEURSHIP BUDIDAYA PISANG CAVENDISH.pptxKELOMPOK 1 ENTERPRENEURSHIP BUDIDAYA PISANG CAVENDISH.pptx
KELOMPOK 1 ENTERPRENEURSHIP BUDIDAYA PISANG CAVENDISH.pptx
 
Teknis Budidaya Buah Jambu Mete
Teknis Budidaya Buah Jambu MeteTeknis Budidaya Buah Jambu Mete
Teknis Budidaya Buah Jambu Mete
 

Viewers also liked

kacang tunggak
kacang tunggakkacang tunggak
kacang tunggakEma Erly
 
Penyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangPenyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangsepha20
 
Penyakit Pasca Panen Pisang
Penyakit Pasca Panen PisangPenyakit Pasca Panen Pisang
Penyakit Pasca Panen PisangMidaalmakwa
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Dendhy Pitopang
 

Viewers also liked (9)

Penelitian pisang
Penelitian pisangPenelitian pisang
Penelitian pisang
 
kacang tunggak
kacang tunggakkacang tunggak
kacang tunggak
 
Penyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangPenyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisang
 
Penyakit Pasca Panen Pisang
Penyakit Pasca Panen PisangPenyakit Pasca Panen Pisang
Penyakit Pasca Panen Pisang
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
JERUK NIPIS
JERUK NIPISJERUK NIPIS
JERUK NIPIS
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
 
Manfaat Buah Pisang
Manfaat Buah PisangManfaat Buah Pisang
Manfaat Buah Pisang
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
 

Similar to Budidaya pisang (20)

8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Semangka non biji
Semangka non biji Semangka non biji
Semangka non biji
 
Budidaya mangga
Budidaya manggaBudidaya mangga
Budidaya mangga
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptxANALISA  DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
ANALISA DAN BUDIDAYA TALAS BENENG.pptx
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Sawo
SawoSawo
Sawo
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Budidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilamBudidaya tanaman nilam
Budidaya tanaman nilam
 
Budidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merahBudidaya buah naga merah
Budidaya buah naga merah
 

Budidaya pisang

  • 1. You are here: Home / Pertanian / Budidaya Pertanian / Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah August 26, 2014 by Sipendik Team 10 Comments Sipendik.com – Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, buah pisang memang sudah menjadi makanan favorit masyarakat jaman sekarang. Berbagai macam jenis olahan makanan terbuat dari bahan dasar buah pisang, seperti kue puding, es pisang ijo, sampai makanan pinggir jalan semacam gorengan. Oleh karena itu, kali ini sipendik akan mengulas lebih lanjut Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah. Banyak sekali jenis varietas pisang seperti pisang ambon, pisang kepok, pisang mas, pisang raja, pisang nangka, pisang tanduk, dan sebagainya. Apalagi sekarang jumlah permintaan akan buah pisang di pulau jawa semakin meningkat tiap tahun. Berdasarkan informasi yang kami peroleh harga 1 kg buah pisang senilai Rp 5000,- dan harga itu terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda untuk memulai bisnis budidaya pisang, apalagi jika Anda sekaligus mengolah pisang tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai semacam makanan siap saji ataupun makanan olahan yang lain, maka bukan mustahil jika pundi-pundi keuntungan akan mudah Anda raih.
  • 2. Jika anda ingin tau lebih lanjut tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan anda bisa mengunjungi artikel kami tentang manfaat buah pisang untuk kesehatan. Oke, langsung saja kita bahas lebih lanjut bagaimana caranya budidaya tanaman pisang supaya hasil panen melimpah. Langkah-langkah Praktis Budidaya Pisang A. Syarat tumbuh tanaman pisang 1. Iklim  Tanaman pisang cocok untuk daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.  Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan angin di lokasi lahan anda karena jika kecepatan angin di lahan anda cukup tinggi bisa merusak daun pisang dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman  Kondisi curah hujan yang bagus untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520- 3800 mm per satu kali tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan air. 2. Media Tanam Pisang  Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan untuk menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang  Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan yang intensif, namun usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.  Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah 100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%. 3. Ketinggian Tempat
  • 3. Ketinggian tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl. B. Tahapan Budidaya Pisang 1. Pemilihan Bibit Pisang Perbanyakan tanaman pisang menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui tunas atau anak pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :  Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki panjang 1-1,5 meter dengan diameter sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir dalam tiap tandan ).  Terdapat dua jenis pembibitan tanaman pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya Anda menggunakan anakan dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.  Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, berhelai daun sempit daripda menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar. 2. Persiapan Bibit Anda bisa mendapatkan bibit pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya pisang. Jika Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan sekitar 7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan. Sebelum bibit Anda tanam , sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada bibit pisang :  Setelah bibit dipotong dari indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar  Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka sehabis pemotongan mengering, buah daun pisang yang lebar  Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar  Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari.  Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat hama nematoda , sebaiknya direndam terlebih dahulu di dalam air panas selama beberapa menit untuk mematikan hama tersebut 3. Pengolahan Media Tanam
  • 4. Persiapan lahan untuk budidaya pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat, membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya miring. 4. Proses Penanaman Pisang  Penentuan Pola Tanaman Anda bisa menggunakan pola tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena memang tanaman pisang mempunyai jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa Anda kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran atau tanaman semusim .  Pembuatan Lubang Tanam Ukuran lubang yang disarankan yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.  Cara Penanaman Sebaiknya Anda mulai tanam pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang. 5. Pemeliharaan Tanaman Pisang  Penjarangan Supaya memperoleh hasil tanam yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang. Lakukan pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman pisang yang baru.  Penyiangan Bersihkan gulma dan rerumputan yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukan proses penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di bawah permukaan tanah, oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda lakukan secara dalam.  Perempalan
  • 5. Daun pisang yang sudah mulai mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan sewaktu- waktu.  Pemupukan Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan 207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang. Selesai dipupuk, larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam satu tahun )  Pengairan dan Penyiraman Tanaman pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman pisang.  Pemeliharaan Buah Jika jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu. Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter 1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawah. 6. Hama Penyakit dan Gulma Tanaman Pisang a. Hama Pisang  Ulat daun (Erienota thrax.) Bagian pisang yang diserang adalah daun. Gejala serangan: daunnya menggulung seperti cerobong dan sobek sampai tulang daun. Cara pengendalian: memakai insektisida yang cocok belum tersedia, bisa Anda coba menggunakan insektisida Malathion.  Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Bagian pisang yang diserang yaitu kelopak daun, batang. Gejala serangan: lorong-lorong ke atas atau bawah dalam kelopak daun, batang tanaman pisang
  • 6. penuh lorong. Cara pengendalian: sanitasi pada rumpun pisang, segera bersihkan rumpun dari sisa-sisa batang pisang, pakai bibit yang sudah disanitasi  Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis). Bagian pisang yang diserang ialah akar. Gejala serangan: tanaman pisang kelihatan merana, ditemukan rongga atau bintik kecil pada akar, akar bengkak. Cara pengendalian: pakai bibit yang sudah disanitasi, perbanyak unsur kandungan humus tanah dan pakai lahan dengan kandungan lempung kecil. b. Penyakit Pisang  Penyakit darah Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian pisang yang diserang yaitu jaringan tanaman pisang bagian dalam Gejala serangan: jaringan pisang menjadi kelihatan kemerah-merahan seperti berdarah Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit  Panama Penyebab: Serangan Jamur Fusarium oxysporum Bagian pisang yang diserang yaitu daun Gejala serangan: daun layu lalu putus, serangan pertama pada daun luar lalu kemudian daun bagian dalam, pelepah daun pisang membelah membujur, akan mengeluarkan pembuluh getah berwarna hitam. Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit  Bintik daun Penyebab: Jamur Cercospora musae. Bagian pisang yang diserang yaitu daun muncul gejala bintik sawo matang yang semakin meluas. Cara Pengendalian: gunakan fungisida yang memiliki kandungan Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).  Layu Penyebab: bakteri Bacillus Bagian pisang yang diserang yaitu akar. Gejala serangan : tanaman layu lalu mati. Cara pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit
  • 7.  Daun pucuk Penyebab: infeksi virus melalui perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa Bagian pisang yang diserang yaitu daun pucuk. Gejala serangan: daun pucuk pisang tumbuh dengan tegak lurus secara berkelompok Cara Pengendalian: bongkar dan bakar tanaman pisang yang sakit c. Gulma pada Pisang Biasanya tak lama setelah tanam pisang dan keika kanopi dewasa sudah mulai terbentuk, gulma menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi. Cara pengendaliannya sebagai berikut :  Gunakan herbisida semacam Gesapax 80 Wp, Round up, Paraquat dan dalapon.  Tanamlah tanaman penutup tanah yang bisa menahan laju erosi, tahan terhadap naungan, tidak gampang diserang oleh hama penyakit, bukan tumbuhan menjalar. Contohnya Geophila repens.  Tutup tanah dengan memakai plastik polietilen. gambar – hasil panen buah pisang 7. Panen Buah Pisang Buah pisang dapat dipanen hijau dengan lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya tidak menyiku. Usia buah pisang siap panen adalah di antara 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga ( bisa tergantung kepada kultivar atau klon yang ditanam). Agar proses pematangan dapat seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia), penggunaan karbit, ethrel / ethepon, propilen, asetilen, lamanya sekitar 10 – 12 jam.
  • 8. 8. Pascapanen Buah Pisang Buah hasil pemanenan budidaya pisang dapat langsung dikemas memakai keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke distributor atau pasar. Bila Anda mau menyetorkan buah pisang ke pasar modern, supermarket dan swalayan, Anda dapat melakukan pengemasan per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan permintaan pasar modern itu. Penampilan buah pisang sangat mempengaruhi penjualan buah pisang di pasar modern. Begitulah artikel sipendik tentang Cara Praktis Budidaya Pisang untuk Hasil Panen Berlimpah, semoga bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai usaha budidaya buah pisang. Terima kasih dan salam sukses.. Pisang ambon adalah buah yang punya nilai ekonomis tinggi, Pisang Ambon sering digunakan sebagai pencuci mulut setelah makan . Ada beberapa varian pisang ambon yang populer antara lain pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, dan pisang ambon putih. Pisang Ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau mengandung senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang berguna untuk memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil, mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Pisang ambon juga baik untuk penderita diabetes, Sebab gula sederhana yang dikandung pisang ambon cukup mudah diserap tubuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet, pisang ambon juga bisa menjadi sumber karbohidrat harian Anda. SYARAT TUMBUH: Media Tanam a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang. c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%. Ketinggian Tempat
  • 9. Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m. Pisang ambon tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 mdpl. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Pembibitan - Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan). - Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm. - Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. - Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit. Penyiapan Bibit - Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m - Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9. Teknik Penanaman Pisang Ambon 1) Penentuan Pola Tanaman Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa. 2) Pembuatan Lubang Tanam Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat. 3) Penanaman Penanaman dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah. Pemeliharaan Tanaman 1) Penjarangan Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.
  • 10. 2) Penyiangan Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam. 3) Perempalan Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu. 4) Pemupukan Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun). 5) Pengairan dan Penyiraman Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang. 6) Pemberian Mulsa Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus. 7) Pemeliharaan Buah Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah. HAMA DAN PENYAKIT
  • 11. Hama 1) Ulat daun (Erienota thrax.) Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion. 2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala : lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan. 3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis). Bagian yang diserang adalah akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil. 4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala : pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida. PISANG Pisang merupakan salah satu tanaman yang lazim ditemui di lingkungan kita; pisang dapat tumbuh di berbagai lokasi dan hanya membutuhkan perawatan yang sederhana. Pisang merupakan sebuah suku besar Musaceae; ada berbagai species dari suku ini yang terdapat di Indonesia dan hampir semuanya cukup lazim dikonsumsi sebagai buah. Buah pisang muncul dalam formasi tersusun yang disebut dengan tandan; dengan kelompok buah berjajar menjari yang disebut sebagai sisir.
  • 12. Gambar Buah Pisang Mengenal Jenis – jenis Pisang Hampir semua buah pisang akan berwarna kuning saat masak dan berwarna hijau di saat masih muda. Beberapa jenis pisang seperti pisang raja dan pisang ambon sangat populer di masyarakat. Beberapa jenis pisang lokal seperti pisang kepok, pisang susu dan pisang tanduk juga cukup banyak ditemui di pasaran. Sementara beberapa jenis pisang lain seperti pisang cavendish, pisang barangan dan pisang kirana mungkin terdengar kurang familliar bagi masyarakat. Pisang merupakan buah dengan kekayaan nutrisi yang sangat baik; mengandung tepung atau karbohidrat, mineral dan juga berbagai vitamin. Budidaya pisang dikembangkan berdasarkan jenis dan juga tujuan budidaya. Beberapa jenis pisang tidak dikonsumsi buahnya namun menjadi tanaman hias seperti pisang kipas dan pisang abaka. Adapun tips dan tata cara budidaya pisang dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. Memilih Bibit Tanaman Pisang Bibit pisang merupakan bagian yang sangat penting dalam cara budidaya pisang yang baik. Bibit pisang dapat dibeli atau disiapkan sendiri. Bibit tanaman pisang yang akan ditanam sebaiknya dipilih yang telah memiliki tinggi satu hingga satu setengah meter dan memiliki umbi atau bagian akar psang dengan lebar sekitar 20 cm. Sangat dianjurkan untuk memilih bibit dari pohon pisang yang memiliki batang dan buah yang baik; ini adalah salah satuteknik budidaya pisang agar mendapat hasi yang baik. Tinggi dan alur genetik dari bibit pisang akan
  • 13. sangat mempengaruhi hasil; dalam hal ini adalah jumlah pisang dalam satu sisir serta jumlah sisir dalam satu tandan pisang. Menyiapkan Bibit Pohon Pisang Indukan pohon pisang yang akan diambil bibitnya ditanam dengan kerapatan atau jarak tanam 2 meter dari pohon pisang yang lain. Masing – masing pohon dijaga agar memiliki tunas sejumlah 7 hingga 9 buah. Pemotongan atau penjarangan tunas harus dilakukan agar jumlah tunas tetap di angka ideal 7 hingga 9 tunas. Terlalu banyak tunas yang tumbuh akan mempengaruhi ukuran dan juga kualitas bibit yang dihasilkan. Bibit pisang yang telah dipisahkan dari induknya perlu mendapat perawatan khusus agar terhindar dari penyakit dan dapat tumbuh dengan baik. Setelah tunas atau bibit pisang dipotong; maka tanah yang menempel pada akar harus dibersihkan. Simpan bibit di tempat teduh selama 2 hingga 3 hari agar bekas potongan pada tunas mengering. Rendam umbi dan sebagian batang bibit pisang dengan insektisida 0,5 hingga 1% selama 10 menit atau rendam dalam air selama 2 hari 2 malam. Jika ditengarai telah terdapat hama nematoda di lokasi tanam; perendaman umbi dengan air panas selama beberapa menit dapat mencegah serangan setelah penanaman bibit pisang. Media dan Lahan Menanam Pisang Media dan lahan untuk menanam pisang merupakan bagian yang sangat penting guna menghasilkan pisang yang baik secara kualitas dan kuantitas. Lahan menanam pisang harus dibersihkan dari rumput serta gulma agarpohon pisang tidak berebut nutrisi dari dalam tanah. Penggemburan tanah juga diperlukan; selain itu sengkedan juga diperlukan jika kontur lahan miring dan drainase air juga perlu diperhatikan agar pohon pisang dapat tumbuh dengan maksimal. Sengkedan pada lahan miring akan mencegah erosi; lambung sengkedan data ditanami dengan tanaman legum semisal lamtoro serta dipasang batu – batuan agar mencegah erosi. Teknik Menanam Pisang Adapun cara menanam pisang yang dianjurkan adalah dalam jarak yang cukup renggang; sela – sela atau jarak pohon pisang dapat ditanami dengan tanaman lain dengan metode tumpang sari. Sayur atau tanaman semusim dapat dijadikan sebagai pilihan tanaman tumpang sari di kebun pisang. Lubang untuk menanam pisang sebaiknya dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan kedalaman juga 50 cm dengan jarak tanam kurang lebih 3 meter antara satu pohon dengan pohon yang lain. Dengan cara tanam atau cara budidaya pisang yang baik maka hasil buah pisang dapat maksimal secara kualitas maupun kuantitas. Sebaiknya pohon pisang ditanam menjelang musim hujan; namun pada daerah dengan air yang cukup maka pisang dapat ditanam sepanjang tahun dengan hasil yang baik. Setiap lubang tanam sebaiknya diisi dengan
  • 14. pupuk kompos dengan takaran kurangl ebih 10 hingga 20 kg. Kualitas dan rasa buah pisang akan terpengaruh oleh kualitas tanah sehingga pemupukan akan membuat rasa dan ukuran pisang menjadi maksimal. Pemeliharaan Pohon Pisang Kebun pisang perlu mendapat perawatan secara teratur sebagai bagian dari teknik menanam pisang dengan melakukan penjarangan dan penyiangan. Satu rumpun pohon pisang sebaiknya terdiri atas 3 hingga 4 batang; oleh karena itu penjarangan harus dilakukan. Pilih batang pisang dengan kondisi baik dan kuat; batang yang cacat atau kecil dapat dipotong. Penyiangan juga sangat perlu untuk mengendalikan populasi rumput dan gulma serta menjaga tingkat kegemburan tanah. Rata – rata akar pisang berada 15 cm di bawah permukaan tanah; ini dapat dijadikan pertimbangan kedalaman penyiangan yang dilakukan. CARA MENANAM POHON PISANG ALA MANG YONO KARYONO ON CARA / TIPS, PERTANIAN, TANAMAN ON 18:00 WITH 23 COMMENTS ASSALAMU'ALAIKUM..... SAMPURASUN.... RAMPES.. Setelah sebelumnya mamang nulis tentang Memanfaatkanlahan kosong dengan menanam pisang sekarang mau berbagi tentang Cara menanam pohon pisang ala Mang atau budidaya tanaman pisang, walau banyak juga master – master yang nulis tentang ini, tapi mamang tetep saja mau nulis... hayooh.. Ini adalah cara saya menanam pohon pisang, mungkin ada banyak kekurangannya, tapi mungkin juga ada kelebihannya walau secuil... yuk kita simak yuuuk. Ini adalah Cara menanam pohon pisang ala Mang Untuk langkah pertama siapkan bibit, Bibit dapat dibeli dari tempat lain atau bisa juga ngambil di kebun sendiri kalau ada tetangga yang punya, bisa minta tetangga, kalau tidak dikasih ya bilang saja mau beli, kalau tidak dikasih juga .... Terlalu ehehe . Setelah dipotong dari indukan, bersihkan tanah yg menempel di akar. Simpan bibit di tempat teduh sekitar satu hari atau lebih dikit juga tidak apa - apa hehehe. Ini bertujuan sebelum ditanam agar luka pada umbi mengering. Buang juga pelepah daun atau bisa juga di potong pada ujung batang atas, kalau yang saya biasa lakukan yaitu memotong pada ujung batang bagian atas, tinggal tebas , sudah beres dah hehehe. Selanjutnyasebelum masuk kelangkah kedua, di pastikan kita akan menanam pohon pisang di lahan atau pekarangan kita sendiri, khan gak baik kalau menanam di lahan orang lain, nanti yang memanennya siapa hayooh, dan usahakan juga penanaman pisang jauh dari rumah kita, ini bukan mitos, cuma menghindari, siapa tahu dikemudian hari ada angin dan pohon pisangnya roboh tidak mengenai Rumah kita eheheh. Anakan pisang ambil dari indukan dengan cara menggali tanah disekelilingnya Buang seluruh akar pada bonggol anakan pisang Tetapi kulit bonggolnya jangan dikupas .. ehhe Untuk Langkah kedua Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang tanam biasanya persegi 30 x 30 x 30 cm atau terserah sobat saja dah.. hehe.. ndak perlu pas – pas banget kale kalau buat percobaan mah, ukurannya kurang kurang 5 cm tidak masalah eheheh. Biar seragam arah keluar buah pada penanaman pertama A. Arah bonggol B. Arah Keluar Buah Pisang Untuk Langkah ke tiga Penanaman, Penanaman dilakukan menjelang musim hujan yaitu di bulan September dan bulan Oktober, pas bula sekarang nih. Sebelumnya lubang bagian dari dasar lubang tanam diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 10 sampai 15 kg. Karena pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitasrasa buah nantinya. Posisi penanaman bibit pohon pisang harus tegak, nah perlu diperhatikan arah bonggol yang dipotong ke induknya harus satu arah, misalnya menghadap ke utara semua, kenapa satu arah? Ini biar seragam arah keluar buah pertamanya, kalau arah bonggol
  • 15. yang dipotong ke induknya arah ke utara nanti keluar buahnya kebalikan dari utara, berarti ke selatan, kalau arah bonggolnya ke timur berarti nanti arah keluar buahnya ke Barat dan seterusnya... Paham?... hehehe Untuk Langkah ke Empat Penjarangan, Ini dilakukan bila pohon pisang yang ditanam sudah keluar anakan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan, anakan di perlukan dalam satu rumpun harus terdiri 4 batang. Untuk pemotongan anakan dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur . Setelah 5 tahan rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru. Untuk Langkah ke Lima Penyiangan dan pemotongan pelepah, Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pemangkasan daun-daun ini dilakukan setiap waktu dan penyiangan rumput di area pohon pisang Untuk Langkah ke Enam Pemupukan dan pengairan, pemupukan tanaman Pisang biasanya memakai ure setiap enam bulan sekali, dengan membuat larikan di sekitar pohon pisang dan setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Untuk pengairan dilakukan dengan cara disiram atau mengisi saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang. Untuk Langkah ke Tujuh Pemeliharaan Buah, Jantung pisang yang telah berjarak 20 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna. Untuk menjaga agar tanaman tidak roboh akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm kedalam tanah. A. Arah bonggol waktu penanaman pertama. B. Arah keluar Buah Pisang berlawanan dengan arah bonggol. Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat panen ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Dan dengan siku-siku buah yang hampir bulat. Buah pisang dipanen bersama dengan tandannya. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Selamat makan buah pisang dari kebun sendiri. Terimakasih Sobat sudah membaca Cara menanam pohon pisang ala Mang Sumber: http://www.mangyono.com/2013/09/cara-menanam-pohon-pisang-ala-mang.html Artikel Ini Disalin dari Blog www.mangyono.com. PISANGKEPOK Diposting : 16 Oktober 2013 Oleh : Administrator
  • 16. Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya tanaman pisang termasuk dalam family Musaceae. Nama lain dari pisang kepok sendiri adalah Musa x paradisiaca Berikut ini adalah cara budidaya piang kepok di Kabupaten Paser I. Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi spesifikasi tanah dan agroklimat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal tanaman pisang, pemilihan lahan yang bebas dari penyakit layu pisang/lahan endrmis, subur dengan lapisan top soil tanah yang cukup tebal, tanah bertekstur pasir, tanah aluvial dan banyak mengandung humus. Curah hujan berkisar 1500-3800 mm/tahun, kelembapan udara antara 80-88% dan temperatur 22,8°C-32,4°C dengan intensitas penyinaran cahaya 40 - 58 lux, untuk PH tanah sendiri berkisar antara 4,5 - 6,5 dan kemiringan tanah maksimal 35%. II.Penentuan Waktu Tanam Waktu tanam terbaik untuk Pisang Kepok adalah aw al musim hujan sampai tiga bulan sesudahnya. Untuk tiap daerah berbeda – beda untuk musim hujannya, sebaiknya meminta bantuan kantor meteorologi daerah setempat untuk dapat menentukan aw almusim hujan atau disebut bulan basah. III.Pembersihan ( Penyiapan Lahan ) Bersihkan lahan dari benda – benda dan ranting yang akan menggangu sistem perakaran tanaman maupun menghambat penyerapan unsur makanan, buang sisa – sisa tumbuhan, daun – daun dan ranting bekas pemangkasan yang dapat menjadi sumber penularan hama dan masukan kedalam lubang yang cukup dalam berukuran 2X2X2 m. Penyiapan saluran air atau parit kebun yang bebas dari rumput, sampah dedaunan serta kayu yang meny umbat ini digunakan untuk drainase yang baik. IV.Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran Dalam proses ini dimaksudkan untuk memperoleh posisi tanam sehingga diperoleh populasi tanaman sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan menggunakan ajir. Terciptanya jarak tanam yang optimum bagi tumbuhan tanaman pisang kepok. V.Penyediaan Benih Menyediakan benih yang berpotensi produksi dan kualitasnya tinggi, terjamin kemurnian (jenis varietas), memiliki peluang pasar yang jelas, sehat/bebas dari hama penyakit, serta dalam jumlah yang cukup banyak. VI.Pembuatan Lubang Tanam
  • 17. Pembuatan lubang sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, lubang dibuat dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm. Lubang dibuat dengan berukuran tersebut dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar. VII.Penanaman Pada proses penanaman ini yaitu proses meletakan benih pada lubang tanaman yang sudah dipersiapkan, sebelum mulai menanan sebaiknya seluruh peralatan dicuci terlebih dahulu untuk menghindari penularan penyakit menggunakan diinfektan (chorox) campurkan Trichoderma sp. Dengan pupuk kandang/kompos dan sebagian tanah kemudian dimasukan ke lubang tanam. Keluarkan benih pisang namun sebelum ditanam benih dicelupkan kedalam larutan 100 g Trichoderma sp., 10 liter air dan urea 10 g selama 15 menit. Bibit ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm diatas pangkal batang. Penutupan lubang tanam, tanah bagian atas (top soil) dimasukan terlebih dahulu baru disusul dengan tanah bagian baw ah (sub soil). Penutupan lubang tanam dilakukan setelah 2 minggu lubang tanaman dibiarkan terbuka dan setelah 2 minggu padatkan tanah agar tanaman dapat berdiri kokoh. VIII.Pengairan Mengatur ketersediaan air sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase pertumbuhan bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang optimal. IX.Penjarangan Anakan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur jumlah pohon/anakan dalam satu rumpun agar tanaman induk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi secara optimal Kriteria anakan yang dipilih antara lain : 1.Umur 4-6 bulan ( setelah anakan tumbuh 2.Tinggi antara 20-40 cm. 3.Pertumbuhan kuncup daun baik. 4.Pilih anakannya yang tumbuh disebelah luar dari pohon induk pada arah yang sama. Penjarangan dilakukan setelah pohon induk berumur 30 minggu menyisakan dalam satu rumpun sebanyak 2-3 anakan. Anakan yang dipilih adalah anakan yang berasal dari pohon induk dengan umur berbeda (berselang 2-3 bulan). Cara mematikan anakan dilakukan dengan : potong anakan sebatas 20 cm dari tanah, congkel bagian tengah batang lalu tuangkan 2-3 ml (½ sendok teh) minyak tanah. X.Sanitasi Lahan Kegiatan membuang/mencabut dan mematikan Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, menjaga kebersihan kebun dari gulma dan bagian tanaman yang sakit bertujuan untuk mengurangi kompetisi hara antara tumbuhan dengan tanaman penganggu (gulma) dan mengurangi sumber infeksi hama dan penyakit. XI.Pemupukan dan Pembubunan Pemumpukan bertujuan untuk memenuhi unsur hara tanaman dan perakaran bisa berkembang lebih baik. Berikut prosedur pelaksanaan pemupukan : - Pemupukan I dilakukan satu bulan setelah penanaman dengan pupuk kandang 10 kg/lubang dan pupuk anorganik (Urea = 50g, SP-36 = 30g). - Pemupukan ke II dan III dilakukan dua dan tiga bulan setelah penanaman dengan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36= 30g dan KCI = 40g) -Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk kandang/kompos susulan 10 kg dan 500g Trichoderma sp. Per rumpun serta urea = 100g, KCL=100g -Pemberian pupuk dilakukan dengan membuat parit sekeliling rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon yang dilanjutkan dengan tanah bumbunan. XII.Pembrongosan Membungkus buah sehingga diperoleh buah dengan permukaan kulit yang mulus dan mencegah serangan hama/penyakit pada buah. XIII.Pemotongan Jantung Pisang Pemotongan jantung pisang ini bertujuan untuk menoptimalkan penyerapan unsur hara oleh bakal buah dan mencegah penyakit layu darah.
  • 18. XIV.Penyanggahan Kegiatan menyangga pohon pisang agar tidak rebah karena beratnya buah dan gangguan fisik lain (dalam hal ini bergantung dengan varietas dan besarnya tandan). XV.Pengaturan Jumlah Daun Memotong daun untuk menjaga ukuran dan penampakan buah, untuk menghasilkan buah dengan ukuran sesuai standar dan menghindari buah pecah. Sebelum memotong tinggalkan (6 – 8 daun) dan untuk daun yang telah tua atau menguning lalu potong daun dengan membentuk sudut 45 ° dan potong bagian batang yang menjuntai sehingga batang nampak bersih. Setelah itu kumpulkan daun yang dipotong lalu dibakar agar terhindar dari penyakit. XVI. Penentuan Saat Panen. Mengamati kondisi fisik dan fisiologis buah untuk menentukan w aktu panen karna sangat bergantung jarak dari pasar untuk pasar lokal tingkat kematangannya sekitar 90% sedangkan untuk pasar antar pulau sekitar 80 % XVII.Panen Pengambilan buah yang sudah menunjukan ciri (sifat khusus) matang panen bertujuan untuk mendapatkan buah yang segar. Waktu pemanenan pisang pada w aktu pagi (jam 07.00 – 10.00) atau sore hari (jam15.00-17.00) dalam keadaan cerah. Panen tidak dianjurkan pada saat hujan karena dapat meningkatkan serangan busuk buah dalam gudang penyimpanan. XVIII.Perlakuan Lepas Panen Penyimpanan sementara di rumah panen dengan fasilitas penggantungan pisang tujuannya untuk menjaga mutu tetap baik, terhindar dari noda getah dan kerusakan karena gesekan antar tandan. Terhindar dari panas dan hujan dan juga jaga suhu rumah panen ( jangan terlalu lembab ) / cukup ventelasi Cara menanam pisang yang baik dan benar 01.35 RICKY RODY 1 COMMENT "Pisang"merupakan tanaman yang bagus apabila di tanamdi tanah dataran rendah yang berhawa hangat, di atas tanah yang paling subur dan paling gembur."
  • 19. "Pisang"y ang sangat rewelpersyaratannya justru "pisang"dari jenis yang paling enak,seperti"pisang"Susu,Raja, Ambon,Mas Kepok dan Tanduk. PENYIAPAN TANAH UNTUKMENANAM "PISANG". Apabila di pekarangan anda, tidak ada bagian tanah yang paling subur dan gembur(artinya,mudah meneruskan air ke bawah), sebaiknya anda jangan menanam "pisang"dari jenis-jenis tersebut tadi.Tanah yang ada batu-batunya juga mau,asalkan subur.Dan tempat-tempat di pekarangan yang paling sesuaiuntukmenanam "pisang"adalah tempat-tempat yang setiap harinya dilemparisampah-sampah (dapur,kebun)atau dekat WC. Apabila pekarangan anda berupa tanah liat, "pisang-pisang"juga mautumbuh bagus, tapibuahnya tidak begitu harum. Akan tetapi juga ada bahayanya,kalau air hujan yang menggenangi tanah itu tidakdapat cepat-cepat merembes ke bawah,"pisang-pisang"nya mudah sekali diserang penyakit,kalau tidakdibuatkan selokan-selokan pembuangan air yang baikuntuk mengurangi kelembaban yang terus menerus. Tanah liat semacam itu harus diolah dulu dengan seksama sampaigembur, sebelum dimanfaatkan untukbertanam"pisang". Setiap tahun sekali harus didangir sambil diberi pupuk kandang yang sudah kering.Tapijangan banyak-banyak, supaya "pisang"nya tidak hanyak membentuk anaka-anakan saja dan tidakmau membentuk buah. PEMILIHAN BIBIT "PISANG". Untuk bibit,gunakanlah anak-anaknya yang sudah tinggi 1 -1 1/2 meter,tapibibit demikian harus diambildari rumpun "pisang"y ang jelas dapat berbuah.Dengan demikian,selain kita mendapat bibit yang tanggung bakaldapat berbuah sepertiinduknya juga mengurangi rimbunnya rumpun tadi,sehingga individu-individu yang tinggaldapat tumbuh dengan sempurna. Mengambil"pisang"anakan tidak boleh sembarangan.Setelah tanah sekitarnya dibongkar dan anakannya dipisahkan dari induknya,maka daun-daunnya harus dipotong tinggaltangkai-tangkainya saja.Begitu pula akar- akarnya hingga yang tinggal hanya bonggolnya saja yang besar. Biarkan tanaman yang sudah brindil ini beristirahat dulu kira-kira tiga haridi tempat yang teduh.Halini dimaksudkan supaya dapat bertunas terlebih dahulu.Barulah kemudian ditanam di lubang penanamannya yang sudah disiapkan terlebih dahulu. PENANAMAN BIBIT "PISANG". Menanam "pisang"tidakboleh terlalu dekat jarakantara pohon yang satu dengan yang lain.Halini dimaksudkan supaya rumpun yang nantinya terbentuk tidak akan berdesak-desakan.Jarak lubang penanaman minimalempat meter antara pohon yang satu dengan yang lain.
  • 20. Setelah 14 haribiasanya akan munculdaunnya yang pertama.Dan rata-rata dibutuhkan waktu 14 bulan, sebelum batang pohon "pisang"demikian dapat dipungut buahnya.Namun initentunya juga tergantung darijenis "pisang" y ang ditanam. Ada yang lebih awaldan ada yang lebih lambat sedikit.Anakan yang berbuah di tempat yang lama (jadi yang masih tumbuh dalam hubungan rumpunnya)biasanya berbuah lebih cepat dari pada anakan yang berdiri sendiri. Namun kalau hendak memungut "pisang", jantungnya tidakperlu ditunggu sampai jadi buah semua. Apabila sudah kelihatan beristirahat tidakmembentuksisiran-sisiran lagi,segera dipotong,supaya buah-buah yang sudah terbentuk diatasnya dapat tumbuh pesat dan lekas masak. Jantung "pisang"terkenal dapat dimasaksebagai sayursesuaiselera kita,namun tidaksemua jenis "pisang" jantungnya dapat dibuat sayur.Hanya "pisang"Batu, Kepok dan Mas saja yang terkenal lezat jantungnya. Kalau "pisang"Kepok dan Mas masih dapat dimakan buahnya (sehingga jantungnya baru dapat diiris kalau beberapa sisir buah yang besar-besar sudah terbentuk).Kalau jenis "pisang"Batu,hanya diiris jantungnya saja, segera sebelum ada buah-buah yang terbentuk.Jenis "pisang"Batu hanya baik untukdiambil daun -daunnya saja untukpembungkus. Namun kalau memang terlambat memotong jantungnya, kemudian sudah terlanjurada beberapa sisir buah yang terbentuk,sebaiknya dipotong buahnya sewaktu masih mentah saja."Pisang"Batu yang masih mentah dapat dipakai bumbu untukmembuat rujak petis.Rujakpetis tanpa irisan "pisang"Batu mentah rasanya belum sempurna. Di kalangan Farmasi jamu-jamu,"pisang"Batu mentah ini dikenalpula dpat menanggulangi diarhe..... SAAT YANG TEPATMEMANEN BUAH"PISANG". Buah "pisang"("pisang"pada umumnya) sebaiknya diambil sebelummasakbenar.Dan saat yang paling tepat untuk menebang pohon "pisang", adalah kalau buah-buah "pisang"itu sudah tidak begitu kelihatan jelas lagigaris-garis seginya,karena sudah tumbuh penuh (jenis-jenis yang buahnya tidakbulat lintangnya).Jenis-jenis yang betul buahnya,harus ditunggu kalau sudah nampaktidakbakal bertambah gemuklagi.Meskipun warna kulit buahnya masih hijau,namun waktu itu sudah saatnya untukmenebang.Sudah kemanggang.Istilahnya...."pisang-pisang"itu harus diempos dulu sebelum dihidangkan sebagai buah m eja. Jenis lain yang enakpula buahnya adalah "pisang"Ambon,baik Ambon kuning (yang kulitnya memang kuning kalau sudah kebrangus) maupun Ambon Lumut (yang kulitnya tetap hijau walaupun sudah diempos).Jadi apabila anda memeramAmbon Lumut,jangan tunggu lama-lama,makanlah walaupun kulitnya masih hijau....Karena sampai kapanpun kulitnya tetap hijau........ Selain lezat dimakan langsung,"pisang"Ambon juga enakkalau dimakan sebagai sale (bukan selai lho!). Buah yang masakdibelah dua dengan menggunakan pisau bambu (jangan pisau logam),kemudian dijemur di sinar matahari. Tiap harihanya boleh menerima jatah sinar sebanyaklima jam saja, dan dijemur selama lima hari..... Hasilnya lebih memuaskan dari pada dijemur seharipenuh sampai kebrangas.Yang juga enak dimakan sebagaisale adalah "pisang" Mas. Sayang "pisang"Mas ukurannya kecil-kecil....Lagi pula "pisang"ini lebih enakkalau dimakan matang secara
  • 21. langsung.Kalau sudah dikunyah tidakmeninggalkan rasa kecut dalammulut seperti"pisang"Susu (Raja Ketan) atau Ambon mentah..... Namun yang paling lezat kalau disale adalah "pisang"Gembor nalaah.... Benar-benar ketagihan...kalau sudah pernah makan...."Pisang"Raja juga enak... Apalagi kalau dimakan matang betul,rasanya manis dan manisnya tidak a da rasa kecutnya.Sayang daging buahnya agak kasar,sehingga lebih sulit dicerna dari pada "pisang"Ambon.Untuk bayi tidak begitu bagua,walaupun kadar vitamin D-nya cukup lumayan..... Selamat bercocoktanam"pisang" Mari Belajar Budidaya Pisang Kepok Pisang boleh jadi merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kapok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti varian pisang lainnya. Maka itu, ia disebut juga dengan nama pisang gepeng. Si kapok ini termasuk ke dalam jenis pisang yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah. Ia terdiri dari dua jenis yakni pisang kapok kuning dan pisang kapok putih. Pisang dengan daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal karena rasanya memang lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih. Pada dasarnya pisang kepok ini bisa tumbuh di mana saja, namun untuk kualitas buah yang baik, biasanya ada persyaratan lahan tanam yang harus dipenuhi. Budidaya pisang kepok banyak dilirik para petani sebab permintaan terhadap jenis pisang yang satu ini selalu stabil. Tertarik mencoba?
  • 22. Persyaratan Tumbuh Iklim Secara prinsipil, budidaya pisang kepok sama saja dengan jenis pisang lainnya. Ia bisa tumbuh di lahan yang kering sekalipun sebab ia mendapat supply air dri cadangan yang ada di batangnya. Hanya saja, dalam kondisi tersebut, produksi buah tentu tidak bisa diharapkan. Iklim tropis yang cenderung basah juga lembab adalah kondisi yang paling baik bagi pertumbuhan pisang. Sementara itu, kondisi angin juga perlu diperhatikan. Tanaman pisang kepok sebaiknya tidak ditanam di wilayah yang sering terkena angin kumbang sebab bisa merusak bagian daunnya serta mempengaruhi perkembangan juga pertumbuhannya. Perhatikan pula curah hujan. Angka paling optimal adalah 1.520 sampai 3.800 mm per tahunnya dengan syarat 2 bulan kering. Cermati pula variasi curah hujan yang harus seimbang dengan ketinggian medium tanam sebab jika tidak akan mudah tergenang dan merusak kualitas batang pisang. Medium Tanam Sama seperti tanaman lainnya, pisang kepok juga akan tumbuh subur di medim tanah yang gembur dan kaya akan humus. Jauh lebih baik lagi jika tanah tersebut mengandung kapur atau berupa tanah berat. Pohon pisang termasuk tanaman yang “rakus” sehingga ada baiknya jika ditanam pada tanah kaya humus yang secara rutin diperbaharui dengan pupuk. Air pada medium tanam juga harus tersedia namun perhatikan agar tidak menggenang. Ketinggian tanah di area basah antara 50 sampai 200 cm, sementara itu di wilayah setengah basah yakni 100 sampai 200 cm. Jika ditanam di wilayah cenderung kering, ketinggiannya sebaiknya 50 sampai 150 cm. Jangan menanam pisang kepok di tanah yang pernah mengalami erosi sebab hasil panen akan tergangggu. Pastikan pula agar tanah tersebut memiliki resapan air yang tinggi sebab pisang susah hidup pada tanah dengan kandungan garam sekitar 0,07%. Seperti disebutkan sebelumnya, pisang bisa tumbuh di wilayah yang kering dengan ketinggian 1000 m dpl sampai 2000 mdpl. Budidaya: Pembibitan, Pemeliharaan, Pemanenan! Bibit
  • 23. Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif yakni dengan menggunakan anakan berupa tunas-tunas muda. Anakan yang baik memiliki ketinggian antara 1 meter hingga 1,5 meter. Adapun lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari pohon induk yang kualitasnya baik, produktif dan buahnya unggulan. Pastikan pula Anda mencermati tinggi indukan sebab akan mempengaruhi produksi pisang seperti jumlah sisir per tandannya. Bibit pisang ini dibagi ke dalam dua jenis yakni anakan muda dan anakan dewasa. Jauh lebih baik jika menggunakan jenis yang kedua sebab sudah memiliki bakal bungan dan cadangan makanan dalam bonggolnya sudah banyak. Pilih bibit yang daunnya masih mengumpul serupa tombak karena jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar. Pengolahan Awal Medium Tanam Pembukaan lahan harus tetap memperhitungkan faktor iklim, letak pasar atau industri, kemananan sosial dan juga prasarana ekonomi. Untuk membuka lahan tanam dalam budidaya pisang kepok, langkah pertama dimulai dengan pembasmian gulma, semak- semak, rumput dan juga melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan sengkedan dan juga saluran pengeluaran air kelak. Tanap perlu dibuatkan sengkedan atau teras dengan lebar yang bergantung pada kemiringan medim tanam. Adapun lambung sengkedan sebaiknya didanggah dengan menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Jauh lebih baik lagi jika ditanamai
  • 24. tumbuhan legume seperti lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. Legume juga memasuk unsur hara N dan mampu menahan angin yang bisa merusak tanaman pisang. Sementara itu saluran pembuangan air dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil serta pada tanah yang datar Pada permukaan landasan juga sisi luar sebaiknya ditanami rerumputan agar terhindar erosi. Penanaman Bibit pisang sebaiknya ditanam dengan jarak masing-masing bibit agak lebar agar di 3 bulan pertama bisa dipakaikan pola tanam lorong atau tumpang sari antara pisang. Tanaman tumpang sari bisa berupa sayur mayor. Kebanyakan kebun pisang di Asia dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam bersama dengan kopi, kelapa,kakao dan lain-lain. Ini tentunya memberikan keuntungan ganda bagi petani. Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanamnya berat, dan 30 x 30 x30 cm jika medium tanamnya cukup gembur. Jarak tanam sebaiknya 3 x 3 m jika tanah kondisinya sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Proses penanaman dilakukan pada awal musim hujan yang biasanya jatuh pada bulan September menuju oktober. Sebelum ditanami, pada lubang tanam sebaiknya diberi pupuk organik misalnya kompos dan kandang masing-masing 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen. Pemeliharaan Penting untuk melakukan proses penjarangan agar hasil maksimal. Satu rumpun seharusnya hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Jika lebih maka sebaiknya dilakukan penjarangan. Sementara itu, proses penyiangan rumput maupun gulma haris dilakukan secara tertaur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Langkah penyiangan ini sebaiknya dilakukan dengan langkah penggemburan agar akar dan tunas makin banyak. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah perempalan dimana daun-daun yang sudah kering perlu untuk disingkirkan. Hal ini harus rutin dilakukan. Sementara itu langkah pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium dalam jumlah yang cukup besar. Dan dalam 1 hektar pohon pisang butuh kira-kira 207 kg pupuk urea, 608 kg KCI, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Pemupikan pertama dilakukan setelah 6 bulan dari jarak tanamnya. Proses pengairan juga penyiraman juga harus dijaga. Langkah ini dilakukan dengan mengairi saluran air yang telah dibuat dan terletak di antara bebarisan tanaman pisang itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah memberi musa atau daun kering maupun yang basah. Musa ini berperan untuk mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma. Namun jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang
  • 25. berakar dangkal. Selanjutnya, jika pohon pisang telah berbuah, maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir wajib dipoting sebab jika tidak, keberadaan jantung tersebut akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang telah berkembang secara sempurna, semua tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan plastik bening. Sebaiknya gunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan jangan lupa beri lubang dengan diameter sekitar 1,25 cm. jarak antara masing-masing lubang sekitar 7,5 cm. Hama Dan Penyakit Ada banyak hama yang perlu diwaspadai salam usaha budidaya pisang kepok antara lain ulat daun atau erienota thrax. Ia menyerang daun dan membuatnya menggulung dan sobek. Ulat ini bisa ditanggulangi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah uret kumbang. Ia menyerang kelopak daun juga batang dengan menciptakan lorong- lorong. Solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun pisang dan bersihkan dari sisa batang pisang yang busuk. Hama lainnya adalah nematode danulat bunga. Keduanya bisa juga diatasi dengan insektisida. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pisang adalah penyakit darah, panama, bintik daun, daun pucuk, layu oleh bakteri bacillus dan masih banyak lagi lainnya. Pemanenan
  • 26. Proses terakhir dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan tentunya pemanenan. Umur setahun, pisang sudah berbuah dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan juga bentuk buah. Daun bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan bisa dimulai. Buah yang sudah cukup matang berumur antara 80 sampai 100 hari. Lokasi jual buah juga harus diperhatikan agar buah tidak busuk sebelum sampai di konsumen. Sebaiknya, buah pisang disimpan minimal 10 hari sebelum tiba di konsumen.
  • 27. Metode lengkap budidaya pisang Oleh admin langkahbisnis on 19 May 2013 Dilihatsebanyak :14,510 Kali 0 Metode lengkap budidaya pisang Metode lengkap budidaya pisang – Pisang adalahtanaman buah , sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skalarumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untukitu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untukmembantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). SYARAT TUMBUH - Iklim a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi. c. Curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. - Media Tanam a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang. c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%. - Ketinggian Tempat Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduktumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA - Pembibitan  Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
  • 28.  Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.  Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.  Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit. - Penyiapan Bibit  Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m  Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9. - Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam  Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar  Simpan bibit di tempat teduh 1 – 2 hari sebelum tanam.  Buang daun yang lebar.  Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 – 2 tutup),HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 – 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.  Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit. - Pengolahan Media Tanam  Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.  Gemburkan tanah yang masih padat  Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.  Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan. - Teknik Penanaman  Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.  Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.  Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September – Oktober).  Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram NaturalGLIO dengan 25 – 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 – 2 minggu.  Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.  Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 – 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 – 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 – 20 kg/lubang tanam.  Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan SUPERNASA.  Siram dengan larutan POC NASA (1 – 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
  • 29. - Pemeliharaan Tanaman  Satu rumpun hanya 3 – 4 batang.  Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).  Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.  Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.  Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.  Pangkas daun kering.  Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.  Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus. - Pemeliharaan Buah  Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.  Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.  Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah. Metode lengkap budidaya pisang Hama - Hama a. Ulat daun (Erienota thrax.) Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. b. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisabatang pisang, gunakan PESTONA. c. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis) Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil. d. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanyaulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. - Penyakit a. Penyakit darah Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam.Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. b. Panama Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula
  • 30. daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. c. Bintik daun Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. d. Layu Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman e. Daun pucuk Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Panen  Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 – 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.  Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.  Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.  Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.  Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif. Demikan artikel metode lengkap budidaya pisang. Semoga bermanfaat. Artikel yang terkait dengan metode lengkap budidaya pisang : budidaya pisang kepok, budidaya pisang raja, makalah budidaya pisang, budidaya pepaya, budidaya pisang barangan, budidaya pisang organik, budidaya pisang tanduk, metode lengkap budidaya pisang, carabudidaya pisang Ternak | Budidaya Incoming search terms:  cara menanam pisang barangan  budi daya pisang barangan  cara menanam pisang barangan yang baik  Cara menanam pisang kepok  cara budidaya pisang barangan  budidaya pisang organik  jarak tanam pisang kepok  cara budidaya pisang raja  berkebun pisang secara intensif  prospek budidaya pisang
  • 31.  BUDIDAYA TERONG  Oleh admin langkahbisnis on 4 April 2013 Dilihatsebanyak :8,527 Kali  0  PENDAHULUAN Prospek budidaya tanaman terong makin baik untukdikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masihsampingan, belum memadainya informasi teknik budidayadi tingkat petani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.  SYARAT TUMBUH - Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi - Suhu udara 22 – 30o C - Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3 - Sinar matahari harus cukup - Cocok ditanam musim kemarau  PEMBIBITAN - Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit - Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah - Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm - Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan
  • 32. pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1 - Tutup benih tersebut dengan tanah tipis - Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang - Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya - Siram persemaian pagi dan sore hari - Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali - Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan - Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan  PENGOLAHAN LAHAN - Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun - Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur - Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan - Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit - Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih optimal jika ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti SUPERNASA 10-20 botol / ha dengan cara : Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok peres makan SUPERNASA untukmenyiram + 10 m bedengan  - Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam - Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam - Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari - Biarkan selama seminggu sebelum tanam - Buat lubang tanam dengan jarak 60×70 cm / 70×70 cm  PENANAMAN - Waktu tanam yang baik musim kering - Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal - Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan - Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)  PENGAIRAN Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di- leb atau disiram dengan gembor  PENYULAMAN - Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit - Penyulaman maksimal umur 15 hari  PEMASANGAN AJIR (TURUS) - Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran - Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
  • 33. - Tancapkan secara individu dekat batang - Ikat batang atau cabang terong pada turus  PENYIANGAN - Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut - Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam  PEMUPUKAN Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif : Jenis Pupuk Pemupukan Susulan (kg/ha) Umur 15 hari Umur 25 hari Umur 35 hari Umur 45 hari Urea 75 75 75 75 SP-36 50 - - - KCl - 75 100 75  Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk pertanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali  PEMANGKASAN ( PEREMPELAN ) Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh  PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT  H A M A 1. Kumbang Daun (Epilachna spp.) Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.  2. Kutu Daun (Aphis spp.) Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masihmuda Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung Sebagai vektor atau perantara virus Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprotPENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.  3.Tungau ( Tetranynichus spp.) Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik- bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas
  • 34. ataupun bawah. Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.  4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.) Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.  5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.) Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang. Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan NaturalVITURA.  6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.) Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentukbuah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali  PENYAKIT 1. Layu Bakteri Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum Bisa hidup lama dalam tanah Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak  2. Busuk Buah Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.  3. Bercak Daun Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.  4. Antraknose Penyebab : jamur Gloesporium melongena Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam  5.Busuk Leher akar Penyebab ; Sclerotium rolfsii Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat  6.Rebah Semai Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur
  • 35. kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.  Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki  PEMANENAN - Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas - Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda. - Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari. - Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam. - Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik. BUDIDAYA PISANG INTENSIF Penulis berkebunpisang dengan 2500pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu,raja nangka,pisang susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kotasemarang, menjualbuahdan bibit pisang, konsultasi gratis SYARAT TUMBUH Tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berkisar antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan, maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
  • 36. Iklim Yang cocok untuk tanaman pisang a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi. c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Media Tanam a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang. c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%. Ketinggian Tempat Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl TEKNOLOGI BUDIDAYA Pembibitan Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani pisang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama dan penyakit, serta sehat. Selain itu, jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menyediakan bibit pisang, dapat memanfaatkan rumpun pisang yang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol, dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Teknologi pembibitan dengan kultur jaringan memerlukan biaya investasi awal yang besar, sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak untuk diterapkan. Ada tiga macam cara perbanyakan bibit pisang secara sederhana, yaitu :
  • 37. 1. Perbanyakan dengan anakan a. Bibit ini berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah mengalami kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun sempurna. b. Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama. c. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah. 2. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40- 150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut : a. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis, sehingga kondisi bonggol masih utuh. b. Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm di atas leher bonggol. Titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing dan bersih. c. Rendam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman, dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan. d. Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol disemai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas. Masing-masing bonggol diberi jarak 5 cm, kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan, perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari, terutama bila tidak ada hujan. e. Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan di kiri dan kanan tunas. f. Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm, yang berisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang (1:1), kemudian diletakkan di tempat teduh/naungan.
  • 38. g. Setelah berumur 1 bulan, bibit dipindahkan ke tempat terbuka, dan siap ditanam di lapang setelah bibit berumur 2 bulan. h. Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan Urea 2 gr/liter air dengan cara dikocor. 3. Bonggol dari tanaman yang sudah dipanen a. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel. b. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. c. Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka. d. Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2 gr/liter air setiap 2 minggu. e. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai. Persiapan Lahan Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu. Waktu Tanam Menanam pisang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan buah sudah siap dipanen pada saat masuk musim kemarau. Idealnya, untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam yang lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk dapat mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke-5, 9, 13, dan 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
  • 39. Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak. Penanaman Bila hujan telah turun dengan teratur, lakukan penanaman. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari agar bibit mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung mendapatkan cahaya matahari. Lubang tanam yang telah ditimbun, digali seluas gumpalan tanah yang menutup media bibit pisang. Buka polybag bagian bawah, setelah itu bagian samping secara hati-hati. Letakkan bibit pisang secara tegak lurus. Tutup lubang tanam dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag, selanjutnya siram bibit secukupnya. Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Bas dan Barangan, jarak tanam yang digunakan adalah 2 m x 2 m. Untuk jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian
  • 40. pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam. Pemupukan Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 10 kg/lubang, dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Pupuk kimia yang diberikan meliputi 350 kg Urea, 150 kg SP36, dan 150 kg KCl per hektar per tahun, atau 0,233kg Urea, 0,10 kg SP36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu ¼ bagian saat tanam dan sisanya dibagi 2, yaitu pada umur 3 bulan dan 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman, dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman berumur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali, yaitu pada awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan. Pemberian Agensia Hayati Antagonis Untuk pencegahan terhadap serangan penyakit layu, terutama yang disebabkan oleh jamur Fusarium, tanaman pisang dapat diberi agensia hayati, seperti Trichoderma sp dan Gliocladium sp. Cara pengembangannya yaitu 250 g agensia hayati (misal : Gliokompos) dicampur dengan 25 kg pupuk kandang mentah, diaduk hingga merata. Dibiarkan selama 10-15 hari di udara terbuka, dan tiap hari diaduk agar udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan pupuk kandang. Untuk pengembangan selanjutnya, campuran yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu hingga 1 bulan di tempat teduh dalam keadaan lembab. Pemberian di lapangan disesuaikan dengan dosis pupuk kandang, yaitu 10 kg/lubang tanam dicampur dengan tanah bekas galian lubang. Pemberian selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 bulan, dengan cara menaburkannya di sekitar tanaman, dengan dosis 0,5 kg/tanaman. Pemangkasan Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun. Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi. Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar. Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan Bayclean atau alkohol. Penyiangan Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5 bulan. Setelah berumur 5 bulan, pengendalian dapat dikurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat tersebut, pengendalian gulma dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan. Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu, penyiangan dianjurkan menggunakan
  • 41. herbisida dan tidak dianjurkan menggunakan cangkul atau kored, untuk mencegah penularan penyakit karena kontak dengan alat. Penjarangan Anakan Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam, dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya. Perawatan Tandan Perawatan tandan dilakukan dengan membersihkan daun di sekitar tandan, terutama daun yang sudah kering. Selain itu, membuang buah pisang yang tidak sempurna, yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti dengan pemotongan bunga jantan, agar buah yang berada di atasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah juga perlu dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang mempunyai masa pembuahan yang sama dapat diberi tanda (misalnya dengan tali rafia warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat, sehingga umur dan ukuran buah dapat seragam. HAMA DAN PENYAKIT PISANG Beberapa penyakit utama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pisang, diantaranya adalah penyakit layu (layu fusarium dan layu bakteri), bercak daun (Black dan Yellow Sigatoka, penyakit yang disebabkan virus terutama virus kerdil pisang (Banana Bunchy Top Virus/BBTV). Sedangkan hama yang banyak ditemukan adalah ulat penggulung daun (Erionata thrax L.), Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus Germar), Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv), thrips (Chaetanaphotrips signipennis) dan burik pada buah (Nacolea octasema). PENYAKIT PISANG Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh Mycosphaerella musicola (tahap konidiumnya disebut Cercospora musae) yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya dijumpai pada pisang. Bercak daun ini menyebabkan kematian dini sejumlah besar daun pisang, menyebabkan tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu buah pisang yang kurang penuh. Penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama disebabkan , oleh Fusarium oxysporum f. cubense. Penyakit ini berupa jamur tanah yang meriyerang akar kultivar-kultivar pisang yang rentan, dan menyumbat sistem pembuluh, sehingga tanaman akan layu. Satu-satunya
  • 42. cara pemberantasan ialah penghancuran fisik atau kimiawi (herbisida) pada tanaman yang terserang dan tetangga-tetangganya; lahan hendaknya dikosongkan dan dipagari, serta dikucilkan dari penanaman dan aliran pengairan. Penyakit layu bakteri atau penyakit Moko disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum, dan dapat membunuh pohon pisang yang tersexang hanya dalam jangka waktu satu-dua minggu. Bakteri ini dapat ditularkan secara mekanik, tetapi biovar 1-SFS adalah galur yang ditularkan oleh serangga, dan dianggap sebagai galur yang paling berbahaya. Pemberantasannya mencakup desinfeksi semua peralatan yang digunakan dalam berbagai pengolahan pertanian dan penghancuran tanaman yang terserang, beserta tetangga- tetangganya. Fumigasi dan pengkarantinaan lahan yang terserang sangat dianjurkan. Penyakit ini umum,di belahan bumi barat; di Asia Tenggara hanya ada di Filipina (Mindanao). Penyakit-penyakit virus mencakup penyakit pucuk menjurai (bunchy top), mosaik, dan mosaik braktea. Penyakit pucuk menjurai dan penyakit mosaik ditularkan oleh afid [afid pisang, (Pentalonia nigronervosa), menyebabkan pucuk pisang menjurai; afid jagung (Rhopalosiphum maidis), dan afid kapas (Aphis gossypii), kesemuanya itu adalah vektor-vektor untuk penyakit mosaik]. Pernberantasan penyakit-penyakit ini mencakup tindakan karantina, pemeriksaan secara teratur dan penghancuran tanaman yang terserang, penggunaan bahan perbanyakan yang. bebas virus, pembuangan inang alternatifnya, dan pemberantasan vektor-vektornya. HAMA PISANG Serangga hama yang paling berbahaya adalah kumbang penggerek pisang (Cosmopolitis sordidus). Hama ini berasal dari Asia Tenggara, tetapi telah tersebar ke semua areal penanaman pisang. Yang paling merusak adalah Iarvanya: larva-larva itu menggerek bonggol dan menjadi pupa di lorong-lorong yang dibuatnya. Sebagian besar jaringan bonggol akan rusak, akibatnya akan menurunkan kemampuan pengambilan air dan hara, juga kemampuan tertancapnya tanaman. Serangga dewasanya meletakkan telur pada jaringan-jaringan bonggol atau di sekitarnya. Langkah pemberantasannya mencakup pencacahan bonggol dan batang semu agar pembusukan berlangsung lebih cepat, menjerat dan menangkap serangga-serangga dewasa, menggunakan bahan perbanyakan yang tidak terserang, merusak tempat berlindung dan tempat makan serangga dewasa dengan cara menjaga kebersihan lahan di sekitar tanaman, dan menggunakan insektisida. Dua macam ‘thrips’ menyerang tanaman pisang. ‘Thrips’ bunga, “thrips florum, berukuran kecil, dapat memasuki buah yang sedang berkembang ketika brakteanya masih ada. Serangga ini bertelur di situ dan memakan buah-buah yang muda, menyebabkan buah berkulit kasar dan kadang-kadang menjadi pecah-pecah. ‘Thrips’ merah karat (Chaetanaphothrips signipennis) memakan bagian-bagian tempat perlekatan buah pisang
  • 43. pada tandannya, menimbulkan warna kemerah-merahan. Pemberantasan hama ini dilakukan dengan insektisida atau pembungkusan tandan; membantu koloni semut berada di sekitar tempat itu juga dapat bermanfaat. Nematoda-pelubang (Radopholus similis) adalah jenis nematoda yang paling merusak. Bercak-bercak atau bintik bintik hitam pada akar menunjukkan adanya serangan yang kemudian diikuti oleh infeksi jamur. Tanaman yang terserang hebat hanya tinggal berupa batang berakar busuk, yang mudah roboh jika telah terbentuk tandan buah. Langkah-langkah pemberantasannya mencakup pembuangan tanaman yang terserang, Panen dan Pasca Panen Pemotongan jantung pisang Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung segera dipotong Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2 - 5%. Panen Pada bulan-bulan panas buah pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak keluarnya jantung, dan pada bulan-bulan basah setelah 120 hari Ciri-ciri buah pisang sudah bisa dipanen antara lain : * kulit buah menjadi lebih cerah * bentuk buah lebih membulat tidak bersiku Pada saat panen jangan sampai terjadi banyak luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap baik dan menarik. Panen Buah pisang dipanen ketika masih mentah. Tingkat kematangan diperkirakan dari adanya siku-siku pada individu buah; buah yang penampang melintangnya lebih bulat berarti lebih matang. Sewaktu berat buah meningkat dengan cepat sejalan dengan menghilangnya siku-siku pada buah, buah pisang juga menjadi lebih rentan terhadap kerusakan selama pengangkutan, dan buah itu tidak dapat bertahan lama, karenanya harus dipetik lebih awal. Untuk memanen pisang diperlukan 2 orang, si pemanen dan si pengumpul. Si pengumpul menyandang bantalan bahu untuk menahan jatuhnya tandan setelah si pemanen menusuk batang pisang dengan parang, sehingga bagian atas pohon beserta tandannya merunduk. Diperlukan satu galah bambu untuk menopang tandan sampai menyentuh bantalan di bahu: Setelah tandan itu merendah dengan cara begitu, si pemanen memotong gagang tandan dengan menyisakan sebagian gagang yang masih berada pada tandan, yang digunakan sebagai pegangan. Tandan-tandan itu kemudian diangkut dengan hati-hati ke ruangan pengepakan melalui sistem kabel atau dengan gerobak yang ditarik oleh traktor. Penanganan pasca panen Tandan yang telah dipanen kemudian dipotong menurut sisiran, dan bekas-bekas bunga pada sisiran itu dibuangi, sisiran dicuci, disortir, dan dipak dalarn kotak-kotak karton. Sebagai tambahan, buah pisang itu diperlakukan dengan fungisida untuk menghindari busuknya sisiran buah itu. Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada
  • 44. suhu 13-15° C. Kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan untuk mematangkan buah tua-mentah. Pada perlakuan kalsium karbida, buah pisang dikenai bahan ini selama 24-36 jam dalam sebuah wadah tertutup, sedangkan pada perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit sudah cukup efektif. Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran digunakan gas etilena. Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar tertutup yang berisi etilena dan suhunya dipertahankan 14-18° C. Setiap 24 jam sekali kamar dibuka untuk ventilasi sampai buah-buah pisang itu mencapai warna yang disenangi konsumen. Standar Mutu Pisang berdasarkan RSNI-2005 1. Utuh 2. Kenyal 3. Segar, tidak busuk atau rusak 4. Bersih, bebas dari benda-benda asing yang berpengaruh terhadap kaulitas buah 5. Bebas memar akibat tergores atau terbentur 6. Bebas dari hama dan/atau penyakit yang mempengaruhi penampilan umum buah 7. Bila dalam bentuk sisiran, tidak ada buah dempet dan harus bebas dari cendawan dan kering 8. Pistil (bekas putik bunga) sudah lepas 9. Bentuk buah sempurna sesuai dengan karakter jenis buah 10. Bebas dari kerusakan akibat temperature rendah 11. Bebas dari kerusakan akibat kelembaban 12. Bebas dari aroma dan rasa asing Penulis berkebunpisang dengan 2500pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu,raja nangka,pisang susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kotasemarang, menjualbuahdan bibit pisang, konsultasi gratis Referensi http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Hortikultura/Budidaya-Pisang.html http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/29/budidaya-pisang-mas/ http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/teknologi-budidaya-pisang-unggul.html http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-pisang.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang http://regional.infogue.com/menuai_rezeki_dari_budidaya_pisang_ http://mediainfokota.jogjakota.go.id/detail.php?berita_id=256 http://agrobisnis.mitrasites.com/budidaya-pisang.html http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/budidaya/2011/01/29/budidaya-pisang.html