SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
HUMAS UNTUK DPR




Handrini Ardiyanti (slide share ini merupakan Opini Pribadi)
Tantangan Eksternal
• Media kerap mencampuradukkan/
  menggeneralisir citra pribadi dengan citra
  kelembagaan DPR.
• Pemberitaan tentang DPR cenderung negatif.
• Persepsi negatif media massa dan masyarakat
  yang terlanjur melekat pada DPR.
Tantangan Internal
• DPR RI sebagai lembaga politik memiliki karakteristik
  yang berbeda dengan lembaga negara lainnya.
• Setiap anggota DPR RI berhak mengeluarkan pendapat,
  sehingga menyebabkan sumber informasi yang
  beragam.
• Belum terbangunnya arus informasi internal DPR RI
  yang secara sistematis.
• Belum adanya strategi pengelolaan kehumasan yang
  sistematis, terintegrasi dan terkoordinasi.
• Belum optimalnya dukungan kehumasan yang
  dilakukan Setjen DPR RI.
DASAR HUKUM PENGOLAAN HUMAS DI DPR
•   UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
•   UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
•   Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
    Transaksi Elektronik
•   UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
    Publik
•   Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis
    Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
    dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
•   Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Organisasi
    Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
•   Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009
    tentang Tata Tertib.
•   Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010
    tentang Keterbukaan Informasi Publik Di Dewan Perwakilan Rakyat Republik
    Indonesia
•   Rencana Strategis Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia 2010 – 2014
ARAH PENGOLAAN HUMAS DI DPR

Mewujudkan sistem kehumasan yang terintegrasi
 secara kelembagaan.
Menciptakan komunikasi dua arah yang efektif
 dan efisien dalam rangka pencitraan Dewan.
Menginformasikan kinerja DPR RI kepada
 masyarakat.
Meningkatkan penyampaian informasi kehumasan
 DPR RI yang terintegrasi.
Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan
 media massa.
STRATEGI PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR


mengumpulan data dari semua Alat Kelengkapan
 Dewan termasuk memanfaatkan Riset Kehumasan
perencanaan kehumasan baik program-program
 kehumasan jangka pendek, menengah, dan
 panjang
pengorganisasian pengelolaan kehumasan dengan
 membentuk Tim Kehumasan DPR RI
pelaksanaan kegiatan kehumasan terpadu.
evaluasi kegiatan kehumasan.
IDENTIFIKASI OBJEK KEHUMASAN DPR

Eksternal Publik
• Media Massa
• Mahasiswa dan Pelajar
• Lembaga Swadaya Masyarakat
• Pemerintah dan Lembaga Negara
• Pemerintahan Daerah
• Masyarakat Umum
Internal Publik
• Internal publik pengelolaan kehumasan di DPR RI
   terdiri dari Alat Kelengkapan dan Sekretariat Jenderal
   DPR RI.
IDENTIFIKASI SUBJEK PENGOLAAN HUMASDPR

• Pimpinan DPR-RI
• Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI
• Pimpinan Setjen DPR RI
HUBUNGAN TATA KERJA
      PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR
• Pimpinan DPR RI mempunyai tugas:
  – Mengkoordinasikan pengelolaan kehumasan
    antar Alat Kelengkapan DPR RI dan Tim
    Kehumasan DPR RI serta dukungan kehumasan
    dari Sekretariat Jenderal DPR RI.
  – Menjadi juru bicara DPR RI
HUBUNGAN TATA KERJA
      PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR
• Alat Kelengkapan DPR RI
  – Alat Kelengkapan DPR melakukan koordinasi
    dengan Tim Kehumasan DPR RI tentang
    pelaksanaan tugas dan fungsi Alat-Alat
    Kelengkapan DPR RI.
  – Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI menyampaikan
    informasi berkaitan dengan hasil-hasil
    pelaksanaan tugas Alat Kelengkapan DPR RI
HUBUNGAN TATA KERJA
       PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR
• Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI mempunyai
  tugas membantu Pimpinan dalam:
  – Menyusun dan menetapkan arah kebijakan umum
    pengelolaan kehumasan yang meliputi arah, strategi,
    kebijakan umum, dan anggaran.
  – Menyusun Pedoman Umum Pengelolaan Kehumasan.
  – Menetapkan Tim Kehumasan DPR RI.
  – Mengkoordinasikan kegiatan kehumasan bersama
    AKD dan Setjen DPR RI.
  – Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan kehumasan
    dan Tim Kehumasan
HUBUNGAN TATA KERJA
        PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR
• Sekretariat Jenderal DPR RI
   – Membantu menyusun Pedoman Umum Pengelolaan
     Kehumasan.
   – Mengajukan perencanaan kegiatan-kegiatan yang
     berhubungan dengan pelaksanaan tugas kehumasan dan
     Tim kehumasan.
   – Membantu menyusun SOP Kehumasan.
   – Melaksanakan pengelolaan dukungan kehumasan.
   – Membentuk Tim Kehumasan DPR RI.
   – Mengawasi pelaksanaan tugas Tim Kehumasan dan
     dukungan kehumasan DPR RI
   – Menyampaikan pelaksanaan pengelolaan kehumasan
     kepada Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI.
TIM KEHUMASAN

Susunan keanggotaan Tim Kehumasan terdiri dari:
• Setjen DPR RI
• Pakar
• Konsultan Kehumasan
 Tim Kehumasan dipimpin oleh Kepala Biro Humas
  dan Pemberitaan yang dalam pelaksanaan tugas
  dan fungsinya di dukung oleh seluruh unit kerja
  pada Sekretariat Jenderal DPR RI.
TUGAS TIM KEHUMASAN
•   Tim Kehumasan menyusun perencanaan kegiatan setiap awal tahun sidang dan setiap awal
    masa persidangan.
•   Tim Kehumasan melaksanakan kegiatan pengelolaan kehumasan yang meliputi:
•   Melakukan identifikasi dan menganalisa isi media massa yang terkait dengan pelaksanaan
    tugas dan fungsi Dewan
•   Melakukan identifikasi dan menganalisa opini publik yang terkait dengan pelaksanaan
    tugas dan fungsi Dewan
•   Melakukan identifikasi dan menganalisa informasi yang berasal dari pelaksanaan tugas dan
    fungsi AKD yang perlu disampaikan oleh Juru Bicara DPR RI atau oleh Pimpinan AKD
•   Melakukan kegiatan kehumasan yang bersifat antisipatif dan/atau reaktif
•   Menyusun materi informasi (konten) yang terkait dengan :
                – Materi informasi (konten) yang akan disampaikan oleh Juru Bicara DPR RI
                  atau Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan
                – Materi informasi (konten) yang akan dipergunakan sebagai hak jawab DPR
                  RI di media massa.
                – Manajemen isu (konten) yang akan disampaikan Juru Bicara DPR RI atau
                  Pimpinan AKD.
•   Melakukan pemilihan media massa yang akan dipergunakan sebagai media penyampaian
    informasi.
WEWENANG TIM KEHUMASAN
• Melakukan koordinasi dengan Juru Bicara DPR RI dan Pimpinan AKD
  mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi AKD yang akan
  dikomunikasikan kepada media massa dan masyarakat.
• menilai framming media massa dan opini publik yang terkait
  dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
• Menyusun strategi komunikasi dua arah dengan masyarakat.
• Menyusun strategi optimalisasi hubungan interdependensi DPR RI
  dengan media massa dalam mensosialisasikan pelaksanaan tugas
  dan fungsi DPR RI.
• Melakukan koordinasi dengan Setjen DPR RI dalam rangka
  pengelolaan kehumasan DPR RI
• Apabila sudah diberi mandat dari Juru Bicara DPR RI atau Pimpinan
  Alat Kelengkapan Dewan, maka Tim Kehumasan dapat
  menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi
  DPR RI kepada media massa dan masyarakat.
BENTUK KEGIATAN TIM KEHUMASAN
•   Antisipatif (preventif)
     –  Menyebutkan ringkasan/topik masalah yang akan diberitakan
     –  Menyebutkan prediksi nada (tone) berita
     –  Menyertakan dasar hukum yang terkait dengan masalah dalam berita
     –  Melakukan framming media dari yang paling positif sampai yang paling negatif
     –  Analisa penyajian informasi berisi urutan-urutan penyampaian informasi mengenai kegiatan atau
        hasil kerja DPR RI, data atau fakta yang akan disampaikan oleh Juru Bicara DPR atau Pimpinan
        AKD
     – Selambat-lambatnya analisa penyajian informasi sudah disampaikan kepada Juru Bicara DPR atau
        Pimpinan AKD pada pukul 11.00.
     – Dukungan Kehumasan Setjen DPR RI dibawah koordinasi Bagian Pemberitaan mengkoordinir
        jumpa pers dan atau wawancara Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD dengan Media Massa.
•   Reaktif
            • Dilakukan terhadap hasil audit media yang bernada (tone) negatif
            • Menyebutkan ringkasan/topik berita
            • Menyertakan dasar hukum yang terkait dengan masalah dalam berita
            • Melakukan framming media dari yang paling positif sampai yang paling negatif
            • Analisa penyajian informasi, berisi urutan-urutan penyampaian informasi mengenai jawaban
              atau klarifikasi yang akan dilakukan oleh Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD
            • Analisa penyajian informasi disampaikan kepada Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD
              secepatnya untuk merespons pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif.
            • Dukungan Kehumasan Setjen DPR RI dibawah koordinasi Bagian Pemberitaan mengkoordinir
              jumpa pers dan atau wawancara Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD dengan Media Massa.
KEGIATAN KEHUMASAN
•   Penerimaan dan Penanganan Delegasi Masyarakat
•   Penerangan Masyarakat
•   E-PR/Website DPR
•   Kegiatan Pemberitaan
•   Media Release
•   Penerbitan Majalah Parlementaria
•   Penerbitan Bulettin Parlementaria
•   Publikasi Foto
•   Siaran TV Parlemen
•   Media Conference
•   Hubungan dengan Media Massa
PROGRAM DUKUNGAN KEHUMASAN
•   Melakukan analisa berita.
•   Program kampanye kehumasan kepada masyarakat melalui kegiatan penerangan mengenai peran dan
    fungsi DPR RI kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung DPR melalui kunjungan ke
    sekolah-sekolah, universitas, karang taruna, LSM, maupun kelompok masyarakat lainnya.
•   Pembuatan advertorial di berbagai media cetak dan elektronik.
•   Pembuatan program talk show melalui media audio visual (pandang dengar) serta media audio.
•   Pembuatan Public Service Anouncement (PSA/iklan layanan masyarakat) melalui media elektronik
    maupun media cetak.
•   Melakukan sosialisasi kinerja DPR kepada masyarakat melalui kerjasama dengan kalangan media.
•   Memaksimalkan press realease peliputan kegiatan DPR-RI.
•   Menyelenggarakan siaran langsung kegiatan DPR melalui TV Parlemen di gedung DPR dan TV streaming
    melalui situs www.dpr.go.id .
•   Penyebarluasan informasi tentang kedewanan dan aktifitasnya serta penyebarluasan RUU dari DPR-RI
    melalui internet (www.dpr.go.id).
•   Mengelola dan mengkoordinir wartawan yang bertugas di DPR.
•   Mengurus dan mengatur konferensi pers.
•   Bekerjasama dengan wartawan DPR RI dalam penyelenggaraan diskusi parlemen (Dialektika
    Demokrasi).
•   Membangun hubungan baik dan memfasilitasi hubungan AKD dengan kalangan pers.
EVALUASI DAN MONITORING

• Melakukan pemantauan atas keseluruhan
  pelaksanaan pengelolaan kehumasan DPR RI.
• Melakukan kajian dan menyusun strategi dan
  kebijakan pengelolaan kehumasan.
• Mengevaluasi efektivitas penggunaan media
  yang terkait pengelolaan kehumasan.

More Related Content

What's hot

Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Ibrahim Doru
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Asep Sufyan Tsauri
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politikintanips
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxbertobodje
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaAyah'nya Rizam
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Tri Widodo W. UTOMO
 
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-GovernmentPart 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-GovernmentLilis Rusliyawati
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefTri Widodo W. UTOMO
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 
Pengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexDadang Solihin
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politikbedhess
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriRandy Wrihatnolo
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalzainalarifin3690
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Damar Firdaus
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 

What's hot (20)

Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-GovernmentPart 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
Part 04 Konsep Transformasi, dan Tipe Relasi e-Government
 
Pengertian sistem komunikasi
Pengertian sistem komunikasiPengertian sistem komunikasi
Pengertian sistem komunikasi
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
Pengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance Index
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan PemerintahKelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 

Similar to Humas untuk DPR RI

Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013
Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013
Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013Handrini Full
 
PMI (Palang Merah Indonesia)
PMI (Palang Merah Indonesia)PMI (Palang Merah Indonesia)
PMI (Palang Merah Indonesia)Miftakhul Jannah
 
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)Mudrikan Nacong
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPSEKP - UGM
 
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan DaerahPeran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxSosdiklihparmassdm
 
P3SPS Komisi Penyiaran Indonesia
P3SPS Komisi Penyiaran IndonesiaP3SPS Komisi Penyiaran Indonesia
P3SPS Komisi Penyiaran IndonesiaErwin Rasyid
 
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945Dadang Solihin
 
Pemerintahan pusat
Pemerintahan pusatPemerintahan pusat
Pemerintahan pusatrizaldich
 
Tantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonTantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonRainy Hutabarat
 
Plpbk kota pekalongan
Plpbk kota pekalonganPlpbk kota pekalongan
Plpbk kota pekalonganMbah Lorenx
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaFormasi Org
 
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptx
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptxGarami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptx
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptxlukman25390
 
Membangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjidMembangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjidEndro Hariyadi
 
Paparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgdPaparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgdNurliana Umar
 

Similar to Humas untuk DPR RI (20)

Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013
Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013
Strategic pr for dpr ri rabu pagi 3 april 2013
 
PMI (Palang Merah Indonesia)
PMI (Palang Merah Indonesia)PMI (Palang Merah Indonesia)
PMI (Palang Merah Indonesia)
 
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)
P3 SPS 2012 Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Stndar Program Siaran (SPS)
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan DaerahPeran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan Daerah
Peran Badan Musyawarah dalam Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
 
P3SPS Komisi Penyiaran Indonesia
P3SPS Komisi Penyiaran IndonesiaP3SPS Komisi Penyiaran Indonesia
P3SPS Komisi Penyiaran Indonesia
 
P3SPS 2012
P3SPS 2012P3SPS 2012
P3SPS 2012
 
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
Revitalisasi Perencanaan Pembangunan Pasca Amandemen Keempat UUD 1945
 
Pemerintahan pusat
Pemerintahan pusatPemerintahan pusat
Pemerintahan pusat
 
Tantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonTantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohon
 
Plpbk kota pekalongan
Plpbk kota pekalonganPlpbk kota pekalongan
Plpbk kota pekalongan
 
Kiat blusukan
Kiat blusukanKiat blusukan
Kiat blusukan
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptx
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptxGarami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptx
Garami Sutrisno (Komisi I DPR RI) Materi-Presentasi-KIP-30april2015 (1).pptx
 
Membangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjidMembangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjid
 
Cara Mendirikan Karang Taruna
Cara Mendirikan Karang TarunaCara Mendirikan Karang Taruna
Cara Mendirikan Karang Taruna
 
Paparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgdPaparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgd
 
TPKI - Resume Skripsi
TPKI - Resume SkripsiTPKI - Resume Skripsi
TPKI - Resume Skripsi
 
TPKI
TPKITPKI
TPKI
 

Humas untuk DPR RI

  • 1. HUMAS UNTUK DPR Handrini Ardiyanti (slide share ini merupakan Opini Pribadi)
  • 2. Tantangan Eksternal • Media kerap mencampuradukkan/ menggeneralisir citra pribadi dengan citra kelembagaan DPR. • Pemberitaan tentang DPR cenderung negatif. • Persepsi negatif media massa dan masyarakat yang terlanjur melekat pada DPR.
  • 3. Tantangan Internal • DPR RI sebagai lembaga politik memiliki karakteristik yang berbeda dengan lembaga negara lainnya. • Setiap anggota DPR RI berhak mengeluarkan pendapat, sehingga menyebabkan sumber informasi yang beragam. • Belum terbangunnya arus informasi internal DPR RI yang secara sistematis. • Belum adanya strategi pengelolaan kehumasan yang sistematis, terintegrasi dan terkoordinasi. • Belum optimalnya dukungan kehumasan yang dilakukan Setjen DPR RI.
  • 4. DASAR HUKUM PENGOLAAN HUMAS DI DPR • UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. • UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik • UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. • Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tata Tertib. • Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik Di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia • Rencana Strategis Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia 2010 – 2014
  • 5. ARAH PENGOLAAN HUMAS DI DPR Mewujudkan sistem kehumasan yang terintegrasi secara kelembagaan. Menciptakan komunikasi dua arah yang efektif dan efisien dalam rangka pencitraan Dewan. Menginformasikan kinerja DPR RI kepada masyarakat. Meningkatkan penyampaian informasi kehumasan DPR RI yang terintegrasi. Meningkatkan hubungan yang harmonis dengan media massa.
  • 6. STRATEGI PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR mengumpulan data dari semua Alat Kelengkapan Dewan termasuk memanfaatkan Riset Kehumasan perencanaan kehumasan baik program-program kehumasan jangka pendek, menengah, dan panjang pengorganisasian pengelolaan kehumasan dengan membentuk Tim Kehumasan DPR RI pelaksanaan kegiatan kehumasan terpadu. evaluasi kegiatan kehumasan.
  • 7. IDENTIFIKASI OBJEK KEHUMASAN DPR Eksternal Publik • Media Massa • Mahasiswa dan Pelajar • Lembaga Swadaya Masyarakat • Pemerintah dan Lembaga Negara • Pemerintahan Daerah • Masyarakat Umum Internal Publik • Internal publik pengelolaan kehumasan di DPR RI terdiri dari Alat Kelengkapan dan Sekretariat Jenderal DPR RI.
  • 8. IDENTIFIKASI SUBJEK PENGOLAAN HUMASDPR • Pimpinan DPR-RI • Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI • Pimpinan Setjen DPR RI
  • 9. HUBUNGAN TATA KERJA PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR • Pimpinan DPR RI mempunyai tugas: – Mengkoordinasikan pengelolaan kehumasan antar Alat Kelengkapan DPR RI dan Tim Kehumasan DPR RI serta dukungan kehumasan dari Sekretariat Jenderal DPR RI. – Menjadi juru bicara DPR RI
  • 10. HUBUNGAN TATA KERJA PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR • Alat Kelengkapan DPR RI – Alat Kelengkapan DPR melakukan koordinasi dengan Tim Kehumasan DPR RI tentang pelaksanaan tugas dan fungsi Alat-Alat Kelengkapan DPR RI. – Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI menyampaikan informasi berkaitan dengan hasil-hasil pelaksanaan tugas Alat Kelengkapan DPR RI
  • 11. HUBUNGAN TATA KERJA PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR • Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI mempunyai tugas membantu Pimpinan dalam: – Menyusun dan menetapkan arah kebijakan umum pengelolaan kehumasan yang meliputi arah, strategi, kebijakan umum, dan anggaran. – Menyusun Pedoman Umum Pengelolaan Kehumasan. – Menetapkan Tim Kehumasan DPR RI. – Mengkoordinasikan kegiatan kehumasan bersama AKD dan Setjen DPR RI. – Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan kehumasan dan Tim Kehumasan
  • 12. HUBUNGAN TATA KERJA PENGELOLAAN KEHUMASAN DPR • Sekretariat Jenderal DPR RI – Membantu menyusun Pedoman Umum Pengelolaan Kehumasan. – Mengajukan perencanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kehumasan dan Tim kehumasan. – Membantu menyusun SOP Kehumasan. – Melaksanakan pengelolaan dukungan kehumasan. – Membentuk Tim Kehumasan DPR RI. – Mengawasi pelaksanaan tugas Tim Kehumasan dan dukungan kehumasan DPR RI – Menyampaikan pelaksanaan pengelolaan kehumasan kepada Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI.
  • 13. TIM KEHUMASAN Susunan keanggotaan Tim Kehumasan terdiri dari: • Setjen DPR RI • Pakar • Konsultan Kehumasan  Tim Kehumasan dipimpin oleh Kepala Biro Humas dan Pemberitaan yang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di dukung oleh seluruh unit kerja pada Sekretariat Jenderal DPR RI.
  • 14. TUGAS TIM KEHUMASAN • Tim Kehumasan menyusun perencanaan kegiatan setiap awal tahun sidang dan setiap awal masa persidangan. • Tim Kehumasan melaksanakan kegiatan pengelolaan kehumasan yang meliputi: • Melakukan identifikasi dan menganalisa isi media massa yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan • Melakukan identifikasi dan menganalisa opini publik yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan • Melakukan identifikasi dan menganalisa informasi yang berasal dari pelaksanaan tugas dan fungsi AKD yang perlu disampaikan oleh Juru Bicara DPR RI atau oleh Pimpinan AKD • Melakukan kegiatan kehumasan yang bersifat antisipatif dan/atau reaktif • Menyusun materi informasi (konten) yang terkait dengan : – Materi informasi (konten) yang akan disampaikan oleh Juru Bicara DPR RI atau Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan – Materi informasi (konten) yang akan dipergunakan sebagai hak jawab DPR RI di media massa. – Manajemen isu (konten) yang akan disampaikan Juru Bicara DPR RI atau Pimpinan AKD. • Melakukan pemilihan media massa yang akan dipergunakan sebagai media penyampaian informasi.
  • 15. WEWENANG TIM KEHUMASAN • Melakukan koordinasi dengan Juru Bicara DPR RI dan Pimpinan AKD mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi AKD yang akan dikomunikasikan kepada media massa dan masyarakat. • menilai framming media massa dan opini publik yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan • Menyusun strategi komunikasi dua arah dengan masyarakat. • Menyusun strategi optimalisasi hubungan interdependensi DPR RI dengan media massa dalam mensosialisasikan pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. • Melakukan koordinasi dengan Setjen DPR RI dalam rangka pengelolaan kehumasan DPR RI • Apabila sudah diberi mandat dari Juru Bicara DPR RI atau Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan, maka Tim Kehumasan dapat menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI kepada media massa dan masyarakat.
  • 16. BENTUK KEGIATAN TIM KEHUMASAN • Antisipatif (preventif) – Menyebutkan ringkasan/topik masalah yang akan diberitakan – Menyebutkan prediksi nada (tone) berita – Menyertakan dasar hukum yang terkait dengan masalah dalam berita – Melakukan framming media dari yang paling positif sampai yang paling negatif – Analisa penyajian informasi berisi urutan-urutan penyampaian informasi mengenai kegiatan atau hasil kerja DPR RI, data atau fakta yang akan disampaikan oleh Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD – Selambat-lambatnya analisa penyajian informasi sudah disampaikan kepada Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD pada pukul 11.00. – Dukungan Kehumasan Setjen DPR RI dibawah koordinasi Bagian Pemberitaan mengkoordinir jumpa pers dan atau wawancara Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD dengan Media Massa. • Reaktif • Dilakukan terhadap hasil audit media yang bernada (tone) negatif • Menyebutkan ringkasan/topik berita • Menyertakan dasar hukum yang terkait dengan masalah dalam berita • Melakukan framming media dari yang paling positif sampai yang paling negatif • Analisa penyajian informasi, berisi urutan-urutan penyampaian informasi mengenai jawaban atau klarifikasi yang akan dilakukan oleh Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD • Analisa penyajian informasi disampaikan kepada Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD secepatnya untuk merespons pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. • Dukungan Kehumasan Setjen DPR RI dibawah koordinasi Bagian Pemberitaan mengkoordinir jumpa pers dan atau wawancara Juru Bicara DPR atau Pimpinan AKD dengan Media Massa.
  • 17. KEGIATAN KEHUMASAN • Penerimaan dan Penanganan Delegasi Masyarakat • Penerangan Masyarakat • E-PR/Website DPR • Kegiatan Pemberitaan • Media Release • Penerbitan Majalah Parlementaria • Penerbitan Bulettin Parlementaria • Publikasi Foto • Siaran TV Parlemen • Media Conference • Hubungan dengan Media Massa
  • 18. PROGRAM DUKUNGAN KEHUMASAN • Melakukan analisa berita. • Program kampanye kehumasan kepada masyarakat melalui kegiatan penerangan mengenai peran dan fungsi DPR RI kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung DPR melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, universitas, karang taruna, LSM, maupun kelompok masyarakat lainnya. • Pembuatan advertorial di berbagai media cetak dan elektronik. • Pembuatan program talk show melalui media audio visual (pandang dengar) serta media audio. • Pembuatan Public Service Anouncement (PSA/iklan layanan masyarakat) melalui media elektronik maupun media cetak. • Melakukan sosialisasi kinerja DPR kepada masyarakat melalui kerjasama dengan kalangan media. • Memaksimalkan press realease peliputan kegiatan DPR-RI. • Menyelenggarakan siaran langsung kegiatan DPR melalui TV Parlemen di gedung DPR dan TV streaming melalui situs www.dpr.go.id . • Penyebarluasan informasi tentang kedewanan dan aktifitasnya serta penyebarluasan RUU dari DPR-RI melalui internet (www.dpr.go.id). • Mengelola dan mengkoordinir wartawan yang bertugas di DPR. • Mengurus dan mengatur konferensi pers. • Bekerjasama dengan wartawan DPR RI dalam penyelenggaraan diskusi parlemen (Dialektika Demokrasi). • Membangun hubungan baik dan memfasilitasi hubungan AKD dengan kalangan pers.
  • 19. EVALUASI DAN MONITORING • Melakukan pemantauan atas keseluruhan pelaksanaan pengelolaan kehumasan DPR RI. • Melakukan kajian dan menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan kehumasan. • Mengevaluasi efektivitas penggunaan media yang terkait pengelolaan kehumasan.