SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Konflik
  Sosial




Down load materi di
Dedidoank.WordPress.com
Pendahuluan
• Benturan sosial demi benturan sosial sejak era reformasi
  berlangsung dengan mengambil bentuk aneka-rupa
  serta menyentuh hampir di segala aspek (“fra m e o f
  c o nflic t”) kehidupan masyarakat (konflik a g ra ria ,
  s um be rd a y a a la m , na fka h, id e o lo g i, id e ntita s -ke lo m p o k,
  ba ta s te rito ria l, dll)
• Satu hal yang perlu dicatat adalah bawa apapun bentuk
  benturan sosial yang berlangsung akibat dari konflik
  sosial, maka akibatnya akan selalu sama yaitu stress
  sosial, kepedihan (bitterness), disintegrasi sosial yang
  seringkali juga disertai oleh musnahnya aneka aset-aset
  material dan non-material
• Kehancuran asset asset non-material yang paling
  kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi” modal
  sosial :
   – hilangnya trust di antara para-pihak yang bertikai,
   – rusaknya networking,
   – hilangnya c o m p lia nc e pada tata aturan norm dan
                                                       a
      tatanan sosial yang selama ini disepakati bersama-
      sama.
• Konflik sosial bisa berlangsung pada a ra s a nta r-rua ng
  ke kua s a a n. Terdapat tiga ruang kekuasaan yang dikenal
  dalam sebuah sistem sosial kemasyarakatan, yaitu
  “ruang kekuasaan negara”, “masyarakat sipil atau
  kolektivitas-sosial”, dan “sektor swasta” (Bebbington,
  1997; dan Luckham, 1998).
• Konflik sosial bisa berlangsung di dalam setiap ruangan
  ataupun melibatkan agensi atau struktur antar-ruangan
  kekuasaan..
Masyarakat sipil atau
               Masyarakat sipil atau
                Kolektivitas Sosial
                Kolektivitas Sosial


                “ruang kekuasaan”
                dimana konflik sosial
                mungkin berlangsung

                              Swasta/badan ekonomi
                              Swasta/badan ekonomi
Negara/ Pemerintah
Negara/ Pemerintah              Berorientasi Profit
                                Berorientasi Profit



Tiga Ruang dimana konflik sosial dapat berlangsung
• Dengan mengikuti model konflik sosial berperspektifkan
  ruang-kekuasaan dari Bebbington (1997), maka konflik
  sosial antar “pemangku kekuasaan” dapat berlangsung
  dalam tiga bentuk, yaitu:
   – Warga masyarakat sipil atau kolektivitas sosial
     berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya,
     Ex. Perlawanan Asosiasi pedagang kaki limaterhadap
     penggusuran pemprov DKI
   – Konflik sosial yang berlangsung antara warga
     masyarakat atau kolektivitas sosial melawan swasta
     dan sebaliknya, Ex. Perseteruan antara komunitas
     lokal melawan perusahaan pertambangan
     multinasional di Papua
   – Konflik sosial yang berlangsung antara swasta
     berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya
Kedalaman dan Skala Konflik
• Sebagai bagian dari proses-proses sosial,
  dalam banyak kasus dijumpai bahwa konflik
  sosial tidak berlangsung secara serta-merta.
  – Meski tipe konflik sosial yang bersifat
    “s p o nta ne o us c o nflic t” tetap ada (misalnya
    tawuran para pendukung kesebalasan
    sepakbola yang sedang bertanding), namun
    jenis konflik yang “serta-merta” tersebut
    biasanya lebih mudah dikendalikan dan
    segera diredam, daripada yang bersifat
    ko ns truktif dan o rg a niz e d .
• Ada sejumlah prasyarat yang memungkinkan konflik sosial
  dapat berlangsung, antara lain:
   1. Ada isyu-kritikal yang menjadi perhatian bersama
      (commonly problematized) dari para pihak berbeda
      kepentingan,
   2. Ada inkompatibilitas harapan/kepentingan yang
      bersangkut-paut dengan sebuah obyek-perhatian para pihak
      bertikai,
   3. Gunjingan/gossip atau hasutan serta fitnah merupakan
      tahap inisiasi konflik sosial yang sangat menentukan arah
      perkembangan konflik sosial menuju wujud riil di dunia
      nyata,
   4. Ada kompetisi dan ketegangan psiko-sosial yang terus
      dipelihara oleh kelompok-kelompok berbeda kepentingan
      sehingga memicu konflik sosial lebih lanjut.
   5. “masa kematangan untuk perpecahan”
   6. clash yang bisa disertai dengan violence (kerusakan dan
      kekacauan).
• Konflik sosial bisa berakibat sangat luas dan
  berlangsung dalam jangka waktu lama, bila
  semua tahapan tersebut diorganisasikan
  dengan baik (organized social conflict)
  seperti yang terjadi antara Republik
  Indonesia melawan Gerakan Aceh Merdeka
  (GAM) beberapa waktu lalu
• Dampak konflik dapat cepat ditekan
  perluasannya, jika sifatnya tidak
  terorganisasikan dengan baik (unorganized
  social conflict).
• Jikalau dilihat dari perspektif kecepatan reaksi, maka
  konflik sosial dapat berlangsung dalam beberapa
  bentuk, yaitu:
   – Gerakan sosial damai (p e a c e ful c o lle c tive a c tio n)
     yang berlangsung berupa aksi penentangan, yang
     dapat berlangsung dalam bentuk: aksi korektif,
     mogok kerja, dll.
   – Demonstrasi (d e m o ns tra tio ns ) atau protes bersama
     (p ro te s t g a the ring s ) adalah kegiatan yang
     mengekspresikan atas ketidaksepahaman yang
     ditunjukkan oleh suatu kelompok atas suatu isyu
     tertentu .
       
           Aksi kolektif seperti ini biasanya diambil
           sebagai protes yang reaksioner yang
           dilakukan secara berkelompok
   – Kerusuhan dan huru-hara (rio ts ), adalah peningkatan
     derajat keberingasan (d e g re e o f vio le nc e ) dari
     sekedar demonstrasi
• Pemberontakan (re be llio ns ) adalah konflik sosial
  berkepanjangan yang biasanya digagas dan
  direncanakan lebih konstruktif dan
  terorganisasikan dengan baik
   – Pemberontakan bisa menyangkut
     perjuangan atas suatu kedaulatan atau
     mempertahankan “kawasan” termasuk
     eksistensi ideologi tertentu
• Aksi radikalisme-revolusioner (re v o lutio ns )
  adalah gerakan penentangan yang
  menginginkan perubahan sosial secara cepat
  atas suatu keadaan tertentu
• Perang adalah bentuk konflik antar negara yang
  sangat tidak dikehendaki oleh masyarakat dunia
  karena dampaknya yang sangat luas terhadap
  kemanusiaan
Bingkai Konflik Sosial

• Coser (1967) mendefinisikan konflik
  sosial sbb: “s o c ia l c o nflic t is a
  s trug g le o ve r va lue s o r c la im s to
  s ta tus , p o we r, a nd s c a rc e re s o urc e s ,
  in whic h the a im s o f the c o nflic t
  g ro up s a re no t o nly to g a in the
  d e s ire d va lue s , but a ls o to ne utra lis e ,
  injure , o r e lim ina te riva ls ”.
•     Isyu-isyu kritikal yang membingkai konflik sosial yang
      seringkali dijumpai dalam sistem sosial (di segala
      tataran) adalah:
    1. Konflik antar kelas sosial (s o c ia l c la s s c o nflic t)
         sebagaimana terjadi antara “kelas buruh” melawan
         “kelas majikan” dalam konflik hubungan-industrial
    2 . M d e s o f p ro d uc tio n c o nflic t (konflik moda produksi
           o
         dalam perekonomian) yang berlangsung antara
         kelompok pelaku ekonomi bermodakan (cara-
         produksi) ekonomi p e a s a ntry -tra d is io na lis m e
         (pertanian skala kecil subsisten-sederhana)
         melawan para pelaku ekonomi bersendikan moral-
         ekonomi akumulasi profit dan eksploitatif.
3.   Konflik sumberdaya alam dan lingkungan (na tura l
     re s o urc e s c o nflic t) adalah konflik sosial yang berpusat
     pada isyu “c la im dan re c la im ing ” penguasaan
     sumberdaya alam (tanah atau air) sebagai pokok
     sengketa terpenting, ex. Konflik agraria
4.   Konflik ras (e thnic s a nd ra c ia l c o nflic t) yang
     mengusung perbedaan warna kulit dan atribut sub-
     kultural yang melekat pada warna kulit pihak-pihak
     yang berselisih
5.   Konflik antar-pemeluk agama (re lig io us c o nflic t) yang
     berlangsung karena masingmasing pihak
     mempertajam perbedaan prinsip yang melekat pada
     ajaran masing masing agama yang dipeluk mereka
6.   Konflik sektarian (s e c ta ria n c o nflic t), adalah konflik
     yang dipicu oleh perbedaan pandangan atau ideologi
     yang dianut antar pihak
• Konflik politik (p o litic a l c o nflic t) yang berlangsung dalam
  dinamika olahkekuasaan (p o we r e x e rc is e ).
• G e nd e r c o nflic t adalah konflik yang berlangsung antara
  dua penganut pandangan berbeda dengan basis
  perbedaan adalah jenis-kelamin
   – Para pihak mengusung kepentingan-kepentingan
      (politik, kekuasaan, ekonomi, peran sosial) yang
      berbeda dan saling berbenturan antara dua kelompok
      penyokong yang saling berseberangan
• Konflik-konflik antar komunitas (c o m m una l c o nflic ts ),
  yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
  eksistensi identitas budaya komunitas dan faktor
  sumberdaya kehidupan (s o urc e s o f s us te na nc e ).
• Konflik teritorial (te rrito ria l c o nflic t) adalah konflik
  sosial yang dilancarkan oleh komunitas atau
  masyarakat lokal untuk mempertahankan
  kawasan tempat mereka membina kehidupan
  selama ini.
• I r-s ta te c o nflic t adalah konflik yang
   nte
  berlangsung antara dua negara dengan
  kepentingan, ideologi dan sistem ekonomi yang
  berbeda dan berbenturan kepentingan dengan
  pihak lain negara
• Dalam kecenderungan global, inte r-s ta te c o nflic t
  bisa berkembang menjadi re g io na l c o nflic t
  sebagaimana terjadi pada era “perang dingin”
  (Blok Uni Soviet vs Blok USA), atau peperangan
  di Balkan pada akhir dekade 1990an, dimana
  USA dan NATO menghabisi Serbia
Profil Konflik Sosial di Lingkungan
Perkebunan
• Masalah konflik lahan
• Pertentangan antara pendatang dengan
  pribumi
• I ba la nc ing dalam pengupahan
  m
• Tuntutan fasilitas hidup yang layak
• Perselingkuhan
Potensi Konflik dalam Proses Pelaksanaan
Kemitraan Usaha Perkebunan
Resolusi Konflik
• Pemetaan adalah langkah pertama in c o nflic t
  m a na g e m e nt, pemetaan konflik membuat para
  pihak yang bertikai maupun inte rve no r (yang
  melakukan intervensi–dalam arti positif mediator,
  dalam arti negatif provokator) mendapatkan
  pemahaman yang lebih jelas mengenai akar konflik,
  na ture dan dinamika konflik serta berbagai
  kemungkinan untuk mengakhiri atau
  memperpanjang konflik
• Perlu disadari bahwa bagaimanapun juga konflik
  adalah sebuah proses sosial yang berubah terus
  menerus. Karenanya, p e m e ta a n ko nflik jug a ha rus
  d ila kuka n be rula ng -ula ng
• Peta konflik yang baik hendaklah
  meliputi c o nflic t his to ry, c o nflic t
  c o nte x t, c o nflic t p a rtie s , is s ue s ,
  d y na m ic s , dan a lte rna tive ro ute s to
  s o lutio n. (Kenneth E. Boulding)
            n
• Hal lain yang menurut Boulding
  penting untuk disertakan pada peta
  itu adalah kemungkinan berbagai
  c o nflic t re g ula tio n dan the us ing o f the
  m ap.
• Conflict history memuat berbagai
  akar konflik dan peristiwa-peristiwa
  besar yang menandai perjalanan
  konflik dari waktu ke waktu.
  – Hal ini penting untuk mengetahui mana
    yang merupakan hasil relasi interaktif
    antar-pihak yang terlibat dalam konflik
    (termasuk pihak ketiga), dan mana yang
    merupakan the o rig in c o nflic t
• Conflict context idealnya menjelaskan
  lingkup dan karakter konteks maupun
  setting yang melahirkan dan melatari
  konflik.
  – Mulai dari wilayah geografi, struktur
    politik, berbagai bentuk relasi (sosial,
    politik dan ekonomi), juga badan-badan
    otoritas, pola komunikasi dan jaringan,
    proses pengambilan keputusan di
    tingkat lokal, nasional, dan
    internasional.
• Conflict parties menjelaskan
  mengenai pihak-pihak yang terlibat
  dalam sebuah konflik .
• Kesalahan membaca siapa
  melakukan apa dan memperoleh apa
  dari sebuah medan konflik yang
  penuh intrik dan tarik menarik akan
  membuat peta konflik tak berguna
  sama sekali
• Ada tiga jenis pihak dalam sebuah medan
  konflik :
  – Prim a ry p a rty adalah pihak yang memiliki
    tujuan jelas dari konflik tersebut. Kelompok ini
    tampak secara terang-terangan melakukan
    aksi untuk menarik kepentingan dari pihak
    lawan
  – Se c o nd a ry p a rty adalah pihak yang tidak
    terlibat langsung, namun jelas memiliki
    kepentingan yang juga tidak sedikit dalam
    sebuah konflik
  – I re s te d third p a rty adalah pihak yang
     nte
    memiliki kepentingan terhadap hasil akhir dari
• Issues atau inti persoalan dalam sebuah
  konflik dapat diidentifikasi berdasar
  pada, setidaknya tiga penyebab utama:
   – Ketidaksepakatan mengenai what is,
   – Ketidaksepakatan mengenai what is
     should be,
   – Ketidaksepakatan mengenai who will
     get what.
• Dynamic. Hampir semua konflik sosial
  Dynamic
  memiliki pola dinamika yang sama, mulai
  dari dinamika yang tampak dipermukaan,
  dinamika yang muncul, berubah dan
  dikembangkan, dinamika polarisasi,
  dinamika yang berputar seolah
  meninggalkan medan konflik namun
  sebenarnya kembali masuk menusuk, dan
  dinamika yang dihasilkan oleh praduga-
  praduga .
• Yang tidak kalah penting juga di dalam
  resolusi konflik adalah mengembangkan
  gagasan gagasan positif yang
  menguntungkan para pihak yang bertikai
  di medan konflik
   – Sehingga dapat menghilangkan
     ketidaksepakatan diantara pihak yang
     konflik (perdamaian)
   – Tetapi jika kita ingin bermaksud untuk
     memperkeruh keadaan, maka gunakan
     berbagai cara untuk memanipulasi
     gagasan.
Bab x-konflik-sosial

More Related Content

What's hot

POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 
Konflik sosial SMA XI
Konflik sosial SMA XIKonflik sosial SMA XI
Konflik sosial SMA XIWahyu Arhadi
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Nurhakiky
 
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasi
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasiBentuk bentuk konflik sosial dan integrasi
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasiGwynnegultom
 
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliProses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliVanesia Nad
 
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialSosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialLisma Linda
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianBaan Crow
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL zara vho
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialabd_
 
Konflik sosial SOSIOLOGI
Konflik sosial SOSIOLOGIKonflik sosial SOSIOLOGI
Konflik sosial SOSIOLOGITiara Shafira
 
Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4dzakiaziz
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixRezaWahyuni5
 
UU Penanganan Konflik Sosial
UU Penanganan Konflik SosialUU Penanganan Konflik Sosial
UU Penanganan Konflik SosialFrans Dione
 

What's hot (20)

POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Konflik sosial SMA XI
Konflik sosial SMA XIKonflik sosial SMA XI
Konflik sosial SMA XI
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
 
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasi
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasiBentuk bentuk konflik sosial dan integrasi
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasi
 
Bab vi power point
Bab vi power pointBab vi power point
Bab vi power point
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliProses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
 
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialSosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
 
Ppt rpl sosial
Ppt rpl sosialPpt rpl sosial
Ppt rpl sosial
 
konflik dan integrasi
konflik dan integrasikonflik dan integrasi
konflik dan integrasi
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosial
 
Konflik sosial SOSIOLOGI
Konflik sosial SOSIOLOGIKonflik sosial SOSIOLOGI
Konflik sosial SOSIOLOGI
 
Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4Pip pertemuan ke 4
Pip pertemuan ke 4
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
 
Konflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasanKonflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasan
 
UU Penanganan Konflik Sosial
UU Penanganan Konflik SosialUU Penanganan Konflik Sosial
UU Penanganan Konflik Sosial
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
Konflik Sosial Pemerintah
Konflik Sosial PemerintahKonflik Sosial Pemerintah
Konflik Sosial Pemerintah
 

Similar to Bab x-konflik-sosial

4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdfOchaKsz
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxAyuNilaRatna
 
Konflik dan Konsensus.ppt
Konflik dan Konsensus.pptKonflik dan Konsensus.ppt
Konflik dan Konsensus.pptKukuhDt
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEWulan280944
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptxheyafa30
 
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Kammi Daerah Serang
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.PENJAGA HATI
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptxPipitFitriyah4
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan PerdamaianKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan PerdamaianElibrarySosiologi
 
INTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxINTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxsarmidasyahid
 
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptx
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptxSosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptx
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptxBngAndId94
 
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdfYoyokNoviyanto
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxArifahHafira
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaYogyakarta State University
 
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxKelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxElSiregar1
 

Similar to Bab x-konflik-sosial (20)

4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
 
Konflik dan Konsensus.ppt
Konflik dan Konsensus.pptKonflik dan Konsensus.ppt
Konflik dan Konsensus.ppt
 
Konflik n media nv
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nv
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISME
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
 
Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.Makalah sosiologi pend.
Makalah sosiologi pend.
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pptx
 
Teori konflik
Teori konflikTeori konflik
Teori konflik
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan PerdamaianKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
INTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxINTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptx
 
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptx
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptxSosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptx
Sosiologi Materi Pemabahasan PAT Sosiologi Kelas XI.pptx
 
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf
1. Asal Mula dan Perkembangan Sosiologi.pdf
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxKelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
 

More from Haidar Bashofi

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikHaidar Bashofi
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12Haidar Bashofi
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadiHaidar Bashofi
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13Haidar Bashofi
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Haidar Bashofi
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Haidar Bashofi
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangHaidar Bashofi
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesHaidar Bashofi
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusiaHaidar Bashofi
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasionalHaidar Bashofi
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasiHaidar Bashofi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasionalHaidar Bashofi
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakatHaidar Bashofi
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratisHaidar Bashofi
 

More from Haidar Bashofi (20)

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12
 
07 angka indeks 12
07 angka indeks 1207 angka indeks 12
07 angka indeks 12
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
04 ukuran letak 13
04 ukuran letak 1304 ukuran letak 13
04 ukuran letak 13
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13
 
02 penyajian data 13
02 penyajian data 1302 penyajian data 13
02 penyajian data 13
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk sukses
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
 

Bab x-konflik-sosial

  • 1. Konflik Sosial Down load materi di Dedidoank.WordPress.com
  • 2. Pendahuluan • Benturan sosial demi benturan sosial sejak era reformasi berlangsung dengan mengambil bentuk aneka-rupa serta menyentuh hampir di segala aspek (“fra m e o f c o nflic t”) kehidupan masyarakat (konflik a g ra ria , s um be rd a y a a la m , na fka h, id e o lo g i, id e ntita s -ke lo m p o k, ba ta s te rito ria l, dll) • Satu hal yang perlu dicatat adalah bawa apapun bentuk benturan sosial yang berlangsung akibat dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalu sama yaitu stress sosial, kepedihan (bitterness), disintegrasi sosial yang seringkali juga disertai oleh musnahnya aneka aset-aset material dan non-material
  • 3. • Kehancuran asset asset non-material yang paling kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi” modal sosial : – hilangnya trust di antara para-pihak yang bertikai, – rusaknya networking, – hilangnya c o m p lia nc e pada tata aturan norm dan a tatanan sosial yang selama ini disepakati bersama- sama. • Konflik sosial bisa berlangsung pada a ra s a nta r-rua ng ke kua s a a n. Terdapat tiga ruang kekuasaan yang dikenal dalam sebuah sistem sosial kemasyarakatan, yaitu “ruang kekuasaan negara”, “masyarakat sipil atau kolektivitas-sosial”, dan “sektor swasta” (Bebbington, 1997; dan Luckham, 1998). • Konflik sosial bisa berlangsung di dalam setiap ruangan ataupun melibatkan agensi atau struktur antar-ruangan kekuasaan..
  • 4. Masyarakat sipil atau Masyarakat sipil atau Kolektivitas Sosial Kolektivitas Sosial “ruang kekuasaan” dimana konflik sosial mungkin berlangsung Swasta/badan ekonomi Swasta/badan ekonomi Negara/ Pemerintah Negara/ Pemerintah Berorientasi Profit Berorientasi Profit Tiga Ruang dimana konflik sosial dapat berlangsung
  • 5. • Dengan mengikuti model konflik sosial berperspektifkan ruang-kekuasaan dari Bebbington (1997), maka konflik sosial antar “pemangku kekuasaan” dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: – Warga masyarakat sipil atau kolektivitas sosial berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya, Ex. Perlawanan Asosiasi pedagang kaki limaterhadap penggusuran pemprov DKI – Konflik sosial yang berlangsung antara warga masyarakat atau kolektivitas sosial melawan swasta dan sebaliknya, Ex. Perseteruan antara komunitas lokal melawan perusahaan pertambangan multinasional di Papua – Konflik sosial yang berlangsung antara swasta berhadap-hadapan melawan negara dan sebaliknya
  • 6. Kedalaman dan Skala Konflik • Sebagai bagian dari proses-proses sosial, dalam banyak kasus dijumpai bahwa konflik sosial tidak berlangsung secara serta-merta. – Meski tipe konflik sosial yang bersifat “s p o nta ne o us c o nflic t” tetap ada (misalnya tawuran para pendukung kesebalasan sepakbola yang sedang bertanding), namun jenis konflik yang “serta-merta” tersebut biasanya lebih mudah dikendalikan dan segera diredam, daripada yang bersifat ko ns truktif dan o rg a niz e d .
  • 7. • Ada sejumlah prasyarat yang memungkinkan konflik sosial dapat berlangsung, antara lain: 1. Ada isyu-kritikal yang menjadi perhatian bersama (commonly problematized) dari para pihak berbeda kepentingan, 2. Ada inkompatibilitas harapan/kepentingan yang bersangkut-paut dengan sebuah obyek-perhatian para pihak bertikai, 3. Gunjingan/gossip atau hasutan serta fitnah merupakan tahap inisiasi konflik sosial yang sangat menentukan arah perkembangan konflik sosial menuju wujud riil di dunia nyata, 4. Ada kompetisi dan ketegangan psiko-sosial yang terus dipelihara oleh kelompok-kelompok berbeda kepentingan sehingga memicu konflik sosial lebih lanjut. 5. “masa kematangan untuk perpecahan” 6. clash yang bisa disertai dengan violence (kerusakan dan kekacauan).
  • 8. • Konflik sosial bisa berakibat sangat luas dan berlangsung dalam jangka waktu lama, bila semua tahapan tersebut diorganisasikan dengan baik (organized social conflict) seperti yang terjadi antara Republik Indonesia melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) beberapa waktu lalu • Dampak konflik dapat cepat ditekan perluasannya, jika sifatnya tidak terorganisasikan dengan baik (unorganized social conflict).
  • 9. • Jikalau dilihat dari perspektif kecepatan reaksi, maka konflik sosial dapat berlangsung dalam beberapa bentuk, yaitu: – Gerakan sosial damai (p e a c e ful c o lle c tive a c tio n) yang berlangsung berupa aksi penentangan, yang dapat berlangsung dalam bentuk: aksi korektif, mogok kerja, dll. – Demonstrasi (d e m o ns tra tio ns ) atau protes bersama (p ro te s t g a the ring s ) adalah kegiatan yang mengekspresikan atas ketidaksepahaman yang ditunjukkan oleh suatu kelompok atas suatu isyu tertentu .  Aksi kolektif seperti ini biasanya diambil sebagai protes yang reaksioner yang dilakukan secara berkelompok – Kerusuhan dan huru-hara (rio ts ), adalah peningkatan derajat keberingasan (d e g re e o f vio le nc e ) dari sekedar demonstrasi
  • 10. • Pemberontakan (re be llio ns ) adalah konflik sosial berkepanjangan yang biasanya digagas dan direncanakan lebih konstruktif dan terorganisasikan dengan baik – Pemberontakan bisa menyangkut perjuangan atas suatu kedaulatan atau mempertahankan “kawasan” termasuk eksistensi ideologi tertentu • Aksi radikalisme-revolusioner (re v o lutio ns ) adalah gerakan penentangan yang menginginkan perubahan sosial secara cepat atas suatu keadaan tertentu • Perang adalah bentuk konflik antar negara yang sangat tidak dikehendaki oleh masyarakat dunia karena dampaknya yang sangat luas terhadap kemanusiaan
  • 11. Bingkai Konflik Sosial • Coser (1967) mendefinisikan konflik sosial sbb: “s o c ia l c o nflic t is a s trug g le o ve r va lue s o r c la im s to s ta tus , p o we r, a nd s c a rc e re s o urc e s , in whic h the a im s o f the c o nflic t g ro up s a re no t o nly to g a in the d e s ire d va lue s , but a ls o to ne utra lis e , injure , o r e lim ina te riva ls ”.
  • 12. Isyu-isyu kritikal yang membingkai konflik sosial yang seringkali dijumpai dalam sistem sosial (di segala tataran) adalah: 1. Konflik antar kelas sosial (s o c ia l c la s s c o nflic t) sebagaimana terjadi antara “kelas buruh” melawan “kelas majikan” dalam konflik hubungan-industrial 2 . M d e s o f p ro d uc tio n c o nflic t (konflik moda produksi o dalam perekonomian) yang berlangsung antara kelompok pelaku ekonomi bermodakan (cara- produksi) ekonomi p e a s a ntry -tra d is io na lis m e (pertanian skala kecil subsisten-sederhana) melawan para pelaku ekonomi bersendikan moral- ekonomi akumulasi profit dan eksploitatif.
  • 13. 3. Konflik sumberdaya alam dan lingkungan (na tura l re s o urc e s c o nflic t) adalah konflik sosial yang berpusat pada isyu “c la im dan re c la im ing ” penguasaan sumberdaya alam (tanah atau air) sebagai pokok sengketa terpenting, ex. Konflik agraria 4. Konflik ras (e thnic s a nd ra c ia l c o nflic t) yang mengusung perbedaan warna kulit dan atribut sub- kultural yang melekat pada warna kulit pihak-pihak yang berselisih 5. Konflik antar-pemeluk agama (re lig io us c o nflic t) yang berlangsung karena masingmasing pihak mempertajam perbedaan prinsip yang melekat pada ajaran masing masing agama yang dipeluk mereka 6. Konflik sektarian (s e c ta ria n c o nflic t), adalah konflik yang dipicu oleh perbedaan pandangan atau ideologi yang dianut antar pihak
  • 14. • Konflik politik (p o litic a l c o nflic t) yang berlangsung dalam dinamika olahkekuasaan (p o we r e x e rc is e ). • G e nd e r c o nflic t adalah konflik yang berlangsung antara dua penganut pandangan berbeda dengan basis perbedaan adalah jenis-kelamin – Para pihak mengusung kepentingan-kepentingan (politik, kekuasaan, ekonomi, peran sosial) yang berbeda dan saling berbenturan antara dua kelompok penyokong yang saling berseberangan • Konflik-konflik antar komunitas (c o m m una l c o nflic ts ), yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: eksistensi identitas budaya komunitas dan faktor sumberdaya kehidupan (s o urc e s o f s us te na nc e ).
  • 15. • Konflik teritorial (te rrito ria l c o nflic t) adalah konflik sosial yang dilancarkan oleh komunitas atau masyarakat lokal untuk mempertahankan kawasan tempat mereka membina kehidupan selama ini. • I r-s ta te c o nflic t adalah konflik yang nte berlangsung antara dua negara dengan kepentingan, ideologi dan sistem ekonomi yang berbeda dan berbenturan kepentingan dengan pihak lain negara • Dalam kecenderungan global, inte r-s ta te c o nflic t bisa berkembang menjadi re g io na l c o nflic t sebagaimana terjadi pada era “perang dingin” (Blok Uni Soviet vs Blok USA), atau peperangan di Balkan pada akhir dekade 1990an, dimana USA dan NATO menghabisi Serbia
  • 16. Profil Konflik Sosial di Lingkungan Perkebunan • Masalah konflik lahan • Pertentangan antara pendatang dengan pribumi • I ba la nc ing dalam pengupahan m • Tuntutan fasilitas hidup yang layak • Perselingkuhan
  • 17. Potensi Konflik dalam Proses Pelaksanaan Kemitraan Usaha Perkebunan
  • 18.
  • 19. Resolusi Konflik • Pemetaan adalah langkah pertama in c o nflic t m a na g e m e nt, pemetaan konflik membuat para pihak yang bertikai maupun inte rve no r (yang melakukan intervensi–dalam arti positif mediator, dalam arti negatif provokator) mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai akar konflik, na ture dan dinamika konflik serta berbagai kemungkinan untuk mengakhiri atau memperpanjang konflik • Perlu disadari bahwa bagaimanapun juga konflik adalah sebuah proses sosial yang berubah terus menerus. Karenanya, p e m e ta a n ko nflik jug a ha rus d ila kuka n be rula ng -ula ng
  • 20. • Peta konflik yang baik hendaklah meliputi c o nflic t his to ry, c o nflic t c o nte x t, c o nflic t p a rtie s , is s ue s , d y na m ic s , dan a lte rna tive ro ute s to s o lutio n. (Kenneth E. Boulding) n • Hal lain yang menurut Boulding penting untuk disertakan pada peta itu adalah kemungkinan berbagai c o nflic t re g ula tio n dan the us ing o f the m ap.
  • 21. • Conflict history memuat berbagai akar konflik dan peristiwa-peristiwa besar yang menandai perjalanan konflik dari waktu ke waktu. – Hal ini penting untuk mengetahui mana yang merupakan hasil relasi interaktif antar-pihak yang terlibat dalam konflik (termasuk pihak ketiga), dan mana yang merupakan the o rig in c o nflic t
  • 22. • Conflict context idealnya menjelaskan lingkup dan karakter konteks maupun setting yang melahirkan dan melatari konflik. – Mulai dari wilayah geografi, struktur politik, berbagai bentuk relasi (sosial, politik dan ekonomi), juga badan-badan otoritas, pola komunikasi dan jaringan, proses pengambilan keputusan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
  • 23. • Conflict parties menjelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah konflik . • Kesalahan membaca siapa melakukan apa dan memperoleh apa dari sebuah medan konflik yang penuh intrik dan tarik menarik akan membuat peta konflik tak berguna sama sekali
  • 24. • Ada tiga jenis pihak dalam sebuah medan konflik : – Prim a ry p a rty adalah pihak yang memiliki tujuan jelas dari konflik tersebut. Kelompok ini tampak secara terang-terangan melakukan aksi untuk menarik kepentingan dari pihak lawan – Se c o nd a ry p a rty adalah pihak yang tidak terlibat langsung, namun jelas memiliki kepentingan yang juga tidak sedikit dalam sebuah konflik – I re s te d third p a rty adalah pihak yang nte memiliki kepentingan terhadap hasil akhir dari
  • 25. • Issues atau inti persoalan dalam sebuah konflik dapat diidentifikasi berdasar pada, setidaknya tiga penyebab utama: – Ketidaksepakatan mengenai what is, – Ketidaksepakatan mengenai what is should be, – Ketidaksepakatan mengenai who will get what.
  • 26. • Dynamic. Hampir semua konflik sosial Dynamic memiliki pola dinamika yang sama, mulai dari dinamika yang tampak dipermukaan, dinamika yang muncul, berubah dan dikembangkan, dinamika polarisasi, dinamika yang berputar seolah meninggalkan medan konflik namun sebenarnya kembali masuk menusuk, dan dinamika yang dihasilkan oleh praduga- praduga .
  • 27. • Yang tidak kalah penting juga di dalam resolusi konflik adalah mengembangkan gagasan gagasan positif yang menguntungkan para pihak yang bertikai di medan konflik – Sehingga dapat menghilangkan ketidaksepakatan diantara pihak yang konflik (perdamaian) – Tetapi jika kita ingin bermaksud untuk memperkeruh keadaan, maka gunakan berbagai cara untuk memanipulasi gagasan.