SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Sekolah :
                      1. STAN-PRODIP III BEA DAN CUKAI
                         Tahun 1991 - 1994
                      2. STIA-LAN JAKARTA
                         (Jurusan : Manajemen Pereko. Negara)
                          Tahun 1996 - 2000
                      3. PASCA SARJANA,
                         UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
                         (Jurusan : Ilmu Manajemen)
                         Tahun 2006 - 2007

 Jakarta, Juli 1972

Tour of Duty :                                       Contact :
1. KPBC Soekarno-Hatta, Tahun 1995 – 2002            Mr.surono@gmail.com
2. KPBC Ranai, Natuna, Tahun 2002 – 2005
3. KPBC Medan, Tahun 2006 – 2007
4. KPUBC Batam, Tahun 2007 – 2008
5. KanwilBC Tanjung Balai Karimun, Tahun 2009
6. PusdiklatBC, Tahun 2009
 the scope of coverage : the most useful distinction
                   between excisies (selective sales taxes) and sales taxes
 Selective of      (general excises)
  Coverage        taxable commodities disebutkan secara jelas (sdh
                   ditentukan)
                  rates are determined separately for each comodity

                   to raise revenue
                   to control/discourage the consumption.
                   to be used as service charges for the use of
                    roads
Discrimination     to reflect external diseconomies
   in intent       to be imposed on luxury or non esential items
                   to improve efficiency in the use of resources
                   to prevent waste.
                   to induce growing higit yielding plants
                   to promote employment
                   to finance research & trade promotion activities.
                   to general revenue
Quantitative       TO DETERMINE TAX LIABILITY AND TO ENSURE COMPLIANCE
Measurement            WITH THE LAW, THE MEASURES ARE PHYSICAL AND
                              ADMINISTRATIVE (BOOK KEEPING)
Limited Excise Systems

 • tradisional excise goods (tobacco products, alcoholic
   beverages, petroleum product, motor venicles, various form of
   entertainment, etc) not exceed 15 comodity groups


                     Intermediate Excise Systems
                • 15 to 30 comodity groups , (textiles, foot
                  wear,pharmaceuticals and a luxury items also include
                  banking, transportation service, public utility, etc.

    Extended Excise Systems
• more then 30 commodity groups (electrical and gas operated
  appliances, radios, tv sets, plastics, rubber product, wood product
  and some times machinery)
FINLANDIA : Margarine, Butter, Milk, Soft
  Drink, Pharmaceuticals, Furs, Carpets, Watches, Appliances, Musical
  Instrument, Cars, Motor Cycles, Boats, Air planes, Insurance, Travel


           FRANCE: coffe, tea, sugar, vegetable oil, meat, soft
            drink, cosmetics, perfumery, jewelry, explosivem
              insurance, transportation, heating, electricity


 GERMANY : coffee, tea, sugar, saccharine, ice cream, soft drinks, acetic
   acid, playing cards, light bulbs, tube, insurance, transportation, fire
                                 protection,

 INDIA : coffee, tea, sugar, edible oil, soft drinks, textiles, soap, glass, foot
           wear, cosmetics, perfumery, appliances, AC units, TV
                          sets, films, cameras, sound
equipment, cement, metals, plastic, wood, rubber, batteries, cables, motors
                      , transportation, travel, electricity
Benchmarking....lanjutan

MALAYSIA : Sugar, Soap, Mattress, Watches, Playing card, TV sets, House
hold appliances, Cements, Paints, tires, lamps, hotel, restaurant



      USA
                              JAPAN : coffee, tea, cocoa, sugar, soft
      Sugar                       drink, furniture, carpets, playing
       Fats             cards, cosmetics, perfumery, jewelry, furs, applianc
  Air transport              es, clocks, AC units, TV sets, Sound and
  Highway toll             photographics equipment, records, sporting
  Public utilities       goods, automobiles, timber, travel, electricity, gas
   telephone


                        SINGAPORE : sugar, radio, TV
  sets, electricity, gas, water, telephone, hotel bills, food & drink charges
Menimbulkan
                       dampak
                       Negatif

Pungutan Negara
                                        Pengendalian
terhadap barang                          Konsumsi
  tertentu yang
mempunyai sifat
                         Pembebanan
atau karakteristik      demi Keadilan
 yang ditetapkan             dan
                        Keseimbangan
Undang-undang
                                          Pengawasan
                                           Peredaran

                                                       8
 Keadilan dalam keseimbangan;
 Pemberian insentif ;
 Pembatasan Produksi dan Konsumsi
  untuk perlindungan kepada masyarakat;
 Netral dalam pemungutan Cukainya ;
 Kelayakan Administrasi ;
 Penerimaan Negara ;
 Pengawasan dan Penerapan Sanksi
  secara Konsisten.
 Penegasan batasan obyek cukai ;
 Tarif cukai paling tinggi ;
 Pencetakan pita cukai ;
 Peningkatan pelayanan dan optimalisasi
  penerimaan ;
 Pengawasan dan peningkatan kepatuhan ;
 Pemberatan sanksi di bidang cukai ;
 Pembinaan pegawai dalam rangka
  kesetaraan
 Dana bagi hasil cukai hasil tembakau ;
Unsur Subyek Pajak

                                                        Pajak
                      Pemikul               Pajak       Tidak
                                          Langsung    langsung
                      Pajak
         Penanggung
         Pajak

 Wajib                                 3 Unsur        < 3
 Pajak                                               Unsur




                       BACK     NEXT                   11
Beban pajak Tdk dibayar Langsung
Kewajiban Pajak Langsung
                                     Oleh Si WP-nya, tetapi dibayar oleh
Dibayar Sendiri Oleh Si WP-nya,
                                     Pengusaha (Pabrikan/Importir),
                                     walaupun nantinya Daya Pikul Ini
Perlu adanya KOHIR (Surat            dilimpahkan pada Si Wajib Cukai Sbg
ketetapan Pajak/SPT ), yang          Konsumen Terakhir
diterbitkan secara berkala dan
berkesinambungan                          Tidak perlu adanya KOHIR

Berlaku azas domisili /azas sumber      Berlaku Azas Domisili dan azas
/ azas citizen                                     Sumber


 Target Pajak  Subyek, shg harus      Target Pajak  Obyek, shg tidak
   memperhatikan daya pikul dari       perlu memperhatikan daya pikul
            subyek pajak                      dari subyek pajak

                                                  CON TOH :
        CON TOH :
                                                 BM, PPN, PPn
    PAJAK PENGASILAN
                                                BM, CUKAI, BBN
“……..excise taxation are selectivity in coverage, discrimination in
intent, and often some form of quantitative measurement in determining
the tax liability. This contrasts with general consumption taxes, such as
VATs and retail sales taxes (RSTs), which are typically defined to include
all goods and services for sale in the tax base other than those
specifically exempted. VATs and RSTs, moreover, are levied only to
raise revenue, whereas excises are often also justified on other
grounds, or viewed as serving a special purpose.”
Hasil
                                              Tembakau
                                                                  Etil
                                                                Alkohol




       Produsen/Pengusaha        Konsumen

       • Wajib Cukai        • Pemikul Cukai
       • Penanggung Cukai                                MMEA




               SUBJEK CUKAI
                                                 OBJEK
                                                 CUKAI
Reksan Cukai                                                              14
- sepanjang memenuhi sifat/karakteristik yg ditetapkan
- disampaikan oleh pemerintah kepada alat kelengkapan DPR RI yang
  membidangi keu. untuk mendapat persetujuan dalam RAPBN
Hasil tembakau meliputi sigaret, cerutu, rokok
         daun, tembaku iris, dan hasil pengolahan tembakau
     lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak
           bahan pengganti atau bahan pembantu dalam
                           pembuatannya.




    Sigaret                   Rokok
                              Daun                             HTPL

  Sigaret Putih                            Tembakau
 Sigaret Kretek                               Iris
Sigaret Kelembak
                               Cerutu
Adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna yang merupakan
senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh
   baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara
sintesa kimiawi. Bila diproses dengan cara peragian maka akan
   diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi dengan
  proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol
 yang lebih tinggi bahkan dapat mencapai 100%. Secara umum
       di pasaran, etil alkohol yang banyak diproduksi dan
   diperjualbelikan sebagai bahan baku untuk MMEA ataupun
bahan baku industri lainnya adalah etil alkohol yang berasal dari
  pengolahan molase (tetes tebu) yang diproses dengan cara
     penyulingan (destilled), dengan kadar 95% sampai 96%.
Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang
      mengandung etil alkohol, yang dihasilkan dengan cara
peragian, penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA
 yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol
                       yang berbeda-beda




       MMEA
     LOKAL/DN                                MMEA IMPOR
JENIS MMEA         KADAR ALKOHOL
       Bir             3% s.d. 5%
Anggur/Anggur Obat     9% s.d. 18%
      Arak               ≥ 38%
      Wine             9% s.d. 18%
     Whisky              ≥ 30%
     Brandy              ≥ 30%
      Vodka              ≥ 40%
       Gin               ≥ 38%
     Genever             ≥ 30%
•Sigaret Kretek •Cerutu
•Sigaret Putih   •Rokok Daun
•Sigaret kelembak•Hasil tembakau lainnya
menyan



•Bir              •Wine & Brandy
•Shandy           •Cider
•Anggur Obat      •Whisky
•Arak             •Vodka, gin & genever



•Etil Alkohol hasil Penyulingan
 Kadar Alkohol Tinggi (95% s.d 96%)
•Etil Alkohol hasil Fermentasi Kadar
 alkohol relatif rendah ( < 40%)
  BACK   NEXT                              20
ADVALORUM
        (PROSENTASE)


TARIF   ADNATORUM (SPESIFIK)
CUKAI

        GABUNGAN (% + SPES.)


        BKC eks   • HARGA JUAL PABRIK
          DN      • HARGA JUAL ECERAN
HARGA
DASAR    BKC      • NILAI PABEAN + BM
        IMPOR     • HARGA JUAL ECERAN
275%      HARGA JUAL
                                      PABRIK
              BUATAN DN
                          57%       HARGA JUAL
TARIF CUKAI                          ECERAN
    HT
 (maksimal)               275%     NILAI PABEAN +
                BKC                      BM
               IMPOR
                          57%       HARGA JUAL
                                     ECERAN

                          1.150%    HARGA JUAL
                                      PABRIK
              BUATAN DN
                           80%      HARGA JUAL
TARIF CUKAI                          ECERAN
 SELAIN HT
 (maksimal)               1.150%   NILAI PABEAN +
                 BKC                     BM
                IMPOR               HARGA JUAL
                           80%
                                     ECERAN
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap
           satuan liter




     Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap     HASIL
  satuan batang atau gram HT       TEMBAKAU


          Sejak tanggal
          01 Februari 2009
SAAT TERUTANG     SAAT SELESAI DIBUAT
    CUKAI             PENGUSAHA
TANGGUNG JAWAB        PABRIK/TPT
     CUKAI           PENYIMPANAN
                  SAAT PENGELUARAN
SAAT PELUNASAN
                   DARI PABRIK/TPT
     CUKAI
                    PENYIMPANAN



  SAAT TERUTANG
      CUKAI

 TANGGUNG JAWAB   IMPORTIR DAN PIHAK
      CUKAI         LAIN SESUAI UU
                     KEPABEANAN
 SAAT PELUNASAN    SAAT BKC DIIMPOR
      CUKAI         UNTUK DIPAKAI
Cara
Pelunasan
  Cukai
                 Cukai Etil Alkohol
 Pembayaran
                    dan MMEA
                  (Kecuali MMEA
                      impor)

Pelekatan Pita             Cukai hasil
    Cukai               Tembakau + MMEA
                             impor
 Pembubuhan
    Tanda
  Pelunasan
    Cukai
                        ?
                                          25
• Pabrik :   Pabrik Barang kena Cukai, yaitu : Pabrik EA, MMEA dan
  Hasil tembakau

• Tempat Penyimpanan :           Tempat menyimpan BKC EA yang
  belum dilunasi cukainya
• Tempat Penjualan Eceran : Tempat menjual eceran BKC
  berupa EA dan MMEA yang sudah dilunasi cukainya

• Penyalur:    Penyalur MMEA yang wajib memiliki NPPBKC dan
  wajib melakukan Pembukuan atau pencatatan di bidang cukai
• Dokumen Cukai: dokumen yang digunakandalam rangka
  pelaksanaan undang-undang Cukai baik dalam bentuk formulir
  atau media data elektronik.

More Related Content

What's hot

Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Arya Dika Surya Calvin
 
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian IndonesiaPerkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Yunus Thariq
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Vio Subagyo
 
Taxation New
Taxation NewTaxation New
Taxation New
Skulkar3
 
Hy bab iv matematika ekonomi
Hy bab iv matematika ekonomiHy bab iv matematika ekonomi
Hy bab iv matematika ekonomi
canita221996
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
rahmihumairah
 

What's hot (20)

konsep biaya
konsep biayakonsep biaya
konsep biaya
 
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
 
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian IndonesiaPerkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
Perkembangan Industri dan Pengaruh terhadap Perekonomian Indonesia
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Sinkronisasi Prolegnas dengan Perencanaan Pembangunan Nasional
Sinkronisasi Prolegnas dengan Perencanaan Pembangunan NasionalSinkronisasi Prolegnas dengan Perencanaan Pembangunan Nasional
Sinkronisasi Prolegnas dengan Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Data Panel (Using Stata)
Data Panel (Using Stata)Data Panel (Using Stata)
Data Panel (Using Stata)
 
Materi kuliah unpas 2013 website ver
Materi kuliah  unpas 2013 website verMateri kuliah  unpas 2013 website ver
Materi kuliah unpas 2013 website ver
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesia
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
 
Eksternalitas
EksternalitasEksternalitas
Eksternalitas
 
Taxation New
Taxation NewTaxation New
Taxation New
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
ekonomi manajerial
ekonomi manajerialekonomi manajerial
ekonomi manajerial
 
Hy bab iv matematika ekonomi
Hy bab iv matematika ekonomiHy bab iv matematika ekonomi
Hy bab iv matematika ekonomi
 
Studi E-Commerce Indonesia 2016
Studi E-Commerce Indonesia 2016 Studi E-Commerce Indonesia 2016
Studi E-Commerce Indonesia 2016
 
Ekonomi publik
Ekonomi publikEkonomi publik
Ekonomi publik
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uangAnalisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
 
Principles and practice of taxation
Principles and practice of taxationPrinciples and practice of taxation
Principles and practice of taxation
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 

Similar to 01 prinsip dasar cukai

Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
NurrahmiRahim
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
NurrahmiRahim
 
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdfBuku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
SariYanti22
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
Gunadarma
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
Gunadarma
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
Gunadarma
 
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITITransparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to 01 prinsip dasar cukai (20)

Pajak penjualan atas barang mewah (p pn bm)
Pajak penjualan atas barang mewah (p pn bm)Pajak penjualan atas barang mewah (p pn bm)
Pajak penjualan atas barang mewah (p pn bm)
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
 
Isu penentuan tarif royalti dalam transfer pricing (mentahan untuk dimuat di ...
Isu penentuan tarif royalti dalam transfer pricing (mentahan untuk dimuat di ...Isu penentuan tarif royalti dalam transfer pricing (mentahan untuk dimuat di ...
Isu penentuan tarif royalti dalam transfer pricing (mentahan untuk dimuat di ...
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptxPerpajakan-2-Overview-14092020.pptx
Perpajakan-2-Overview-14092020.pptx
 
Investasi 05
Investasi 05Investasi 05
Investasi 05
 
P ajak
P ajakP ajak
P ajak
 
Ukin
UkinUkin
Ukin
 
Pertemuan 13&14 pjk
Pertemuan 13&14 pjkPertemuan 13&14 pjk
Pertemuan 13&14 pjk
 
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdfBuku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
 
P3DN.pdf
P3DN.pdfP3DN.pdf
P3DN.pdf
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
 
Perpajakan Di Internet
Perpajakan Di InternetPerpajakan Di Internet
Perpajakan Di Internet
 
\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2
 
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPNKonsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
 
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITITransparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

01 prinsip dasar cukai

  • 1.
  • 2. Sekolah : 1. STAN-PRODIP III BEA DAN CUKAI Tahun 1991 - 1994 2. STIA-LAN JAKARTA (Jurusan : Manajemen Pereko. Negara) Tahun 1996 - 2000 3. PASCA SARJANA, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Jurusan : Ilmu Manajemen) Tahun 2006 - 2007 Jakarta, Juli 1972 Tour of Duty : Contact : 1. KPBC Soekarno-Hatta, Tahun 1995 – 2002 Mr.surono@gmail.com 2. KPBC Ranai, Natuna, Tahun 2002 – 2005 3. KPBC Medan, Tahun 2006 – 2007 4. KPUBC Batam, Tahun 2007 – 2008 5. KanwilBC Tanjung Balai Karimun, Tahun 2009 6. PusdiklatBC, Tahun 2009
  • 3.
  • 4.  the scope of coverage : the most useful distinction between excisies (selective sales taxes) and sales taxes Selective of (general excises) Coverage  taxable commodities disebutkan secara jelas (sdh ditentukan)  rates are determined separately for each comodity  to raise revenue  to control/discourage the consumption.  to be used as service charges for the use of roads Discrimination  to reflect external diseconomies in intent  to be imposed on luxury or non esential items  to improve efficiency in the use of resources  to prevent waste.  to induce growing higit yielding plants  to promote employment  to finance research & trade promotion activities.  to general revenue Quantitative TO DETERMINE TAX LIABILITY AND TO ENSURE COMPLIANCE Measurement WITH THE LAW, THE MEASURES ARE PHYSICAL AND ADMINISTRATIVE (BOOK KEEPING)
  • 5. Limited Excise Systems • tradisional excise goods (tobacco products, alcoholic beverages, petroleum product, motor venicles, various form of entertainment, etc) not exceed 15 comodity groups Intermediate Excise Systems • 15 to 30 comodity groups , (textiles, foot wear,pharmaceuticals and a luxury items also include banking, transportation service, public utility, etc. Extended Excise Systems • more then 30 commodity groups (electrical and gas operated appliances, radios, tv sets, plastics, rubber product, wood product and some times machinery)
  • 6. FINLANDIA : Margarine, Butter, Milk, Soft Drink, Pharmaceuticals, Furs, Carpets, Watches, Appliances, Musical Instrument, Cars, Motor Cycles, Boats, Air planes, Insurance, Travel FRANCE: coffe, tea, sugar, vegetable oil, meat, soft drink, cosmetics, perfumery, jewelry, explosivem insurance, transportation, heating, electricity GERMANY : coffee, tea, sugar, saccharine, ice cream, soft drinks, acetic acid, playing cards, light bulbs, tube, insurance, transportation, fire protection, INDIA : coffee, tea, sugar, edible oil, soft drinks, textiles, soap, glass, foot wear, cosmetics, perfumery, appliances, AC units, TV sets, films, cameras, sound equipment, cement, metals, plastic, wood, rubber, batteries, cables, motors , transportation, travel, electricity
  • 7. Benchmarking....lanjutan MALAYSIA : Sugar, Soap, Mattress, Watches, Playing card, TV sets, House hold appliances, Cements, Paints, tires, lamps, hotel, restaurant USA JAPAN : coffee, tea, cocoa, sugar, soft Sugar drink, furniture, carpets, playing Fats cards, cosmetics, perfumery, jewelry, furs, applianc Air transport es, clocks, AC units, TV sets, Sound and Highway toll photographics equipment, records, sporting Public utilities goods, automobiles, timber, travel, electricity, gas telephone SINGAPORE : sugar, radio, TV sets, electricity, gas, water, telephone, hotel bills, food & drink charges
  • 8. Menimbulkan dampak Negatif Pungutan Negara Pengendalian terhadap barang Konsumsi tertentu yang mempunyai sifat Pembebanan atau karakteristik demi Keadilan yang ditetapkan dan Keseimbangan Undang-undang Pengawasan Peredaran 8
  • 9.  Keadilan dalam keseimbangan;  Pemberian insentif ;  Pembatasan Produksi dan Konsumsi untuk perlindungan kepada masyarakat;  Netral dalam pemungutan Cukainya ;  Kelayakan Administrasi ;  Penerimaan Negara ;  Pengawasan dan Penerapan Sanksi secara Konsisten.
  • 10.  Penegasan batasan obyek cukai ;  Tarif cukai paling tinggi ;  Pencetakan pita cukai ;  Peningkatan pelayanan dan optimalisasi penerimaan ;  Pengawasan dan peningkatan kepatuhan ;  Pemberatan sanksi di bidang cukai ;  Pembinaan pegawai dalam rangka kesetaraan  Dana bagi hasil cukai hasil tembakau ;
  • 11. Unsur Subyek Pajak Pajak Pemikul Pajak Tidak Langsung langsung Pajak Penanggung Pajak Wajib 3 Unsur < 3 Pajak Unsur BACK NEXT 11
  • 12. Beban pajak Tdk dibayar Langsung Kewajiban Pajak Langsung Oleh Si WP-nya, tetapi dibayar oleh Dibayar Sendiri Oleh Si WP-nya, Pengusaha (Pabrikan/Importir), walaupun nantinya Daya Pikul Ini Perlu adanya KOHIR (Surat dilimpahkan pada Si Wajib Cukai Sbg ketetapan Pajak/SPT ), yang Konsumen Terakhir diterbitkan secara berkala dan berkesinambungan Tidak perlu adanya KOHIR Berlaku azas domisili /azas sumber Berlaku Azas Domisili dan azas / azas citizen Sumber Target Pajak  Subyek, shg harus Target Pajak  Obyek, shg tidak memperhatikan daya pikul dari perlu memperhatikan daya pikul subyek pajak dari subyek pajak CON TOH : CON TOH : BM, PPN, PPn PAJAK PENGASILAN BM, CUKAI, BBN
  • 13. “……..excise taxation are selectivity in coverage, discrimination in intent, and often some form of quantitative measurement in determining the tax liability. This contrasts with general consumption taxes, such as VATs and retail sales taxes (RSTs), which are typically defined to include all goods and services for sale in the tax base other than those specifically exempted. VATs and RSTs, moreover, are levied only to raise revenue, whereas excises are often also justified on other grounds, or viewed as serving a special purpose.”
  • 14. Hasil Tembakau Etil Alkohol Produsen/Pengusaha Konsumen • Wajib Cukai • Pemikul Cukai • Penanggung Cukai MMEA SUBJEK CUKAI OBJEK CUKAI Reksan Cukai 14
  • 15. - sepanjang memenuhi sifat/karakteristik yg ditetapkan - disampaikan oleh pemerintah kepada alat kelengkapan DPR RI yang membidangi keu. untuk mendapat persetujuan dalam RAPBN
  • 16. Hasil tembakau meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembaku iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya. Sigaret Rokok Daun HTPL Sigaret Putih Tembakau Sigaret Kretek Iris Sigaret Kelembak Cerutu
  • 17. Adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna yang merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara sintesa kimiawi. Bila diproses dengan cara peragian maka akan diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan dapat mencapai 100%. Secara umum di pasaran, etil alkohol yang banyak diproduksi dan diperjualbelikan sebagai bahan baku untuk MMEA ataupun bahan baku industri lainnya adalah etil alkohol yang berasal dari pengolahan molase (tetes tebu) yang diproses dengan cara penyulingan (destilled), dengan kadar 95% sampai 96%.
  • 18. Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang mengandung etil alkohol, yang dihasilkan dengan cara peragian, penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol yang berbeda-beda MMEA LOKAL/DN MMEA IMPOR
  • 19. JENIS MMEA KADAR ALKOHOL Bir 3% s.d. 5% Anggur/Anggur Obat 9% s.d. 18% Arak ≥ 38% Wine 9% s.d. 18% Whisky ≥ 30% Brandy ≥ 30% Vodka ≥ 40% Gin ≥ 38% Genever ≥ 30%
  • 20. •Sigaret Kretek •Cerutu •Sigaret Putih •Rokok Daun •Sigaret kelembak•Hasil tembakau lainnya menyan •Bir •Wine & Brandy •Shandy •Cider •Anggur Obat •Whisky •Arak •Vodka, gin & genever •Etil Alkohol hasil Penyulingan Kadar Alkohol Tinggi (95% s.d 96%) •Etil Alkohol hasil Fermentasi Kadar alkohol relatif rendah ( < 40%) BACK NEXT 20
  • 21. ADVALORUM (PROSENTASE) TARIF ADNATORUM (SPESIFIK) CUKAI GABUNGAN (% + SPES.) BKC eks • HARGA JUAL PABRIK DN • HARGA JUAL ECERAN HARGA DASAR BKC • NILAI PABEAN + BM IMPOR • HARGA JUAL ECERAN
  • 22. 275% HARGA JUAL PABRIK BUATAN DN 57% HARGA JUAL TARIF CUKAI ECERAN HT (maksimal) 275% NILAI PABEAN + BKC BM IMPOR 57% HARGA JUAL ECERAN 1.150% HARGA JUAL PABRIK BUATAN DN 80% HARGA JUAL TARIF CUKAI ECERAN SELAIN HT (maksimal) 1.150% NILAI PABEAN + BKC BM IMPOR HARGA JUAL 80% ECERAN
  • 23. Dikenakan atas dasar : Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan liter Dikenakan atas dasar : Jumlah dalam Rupiah untuk setiap HASIL satuan batang atau gram HT TEMBAKAU Sejak tanggal 01 Februari 2009
  • 24. SAAT TERUTANG SAAT SELESAI DIBUAT CUKAI PENGUSAHA TANGGUNG JAWAB PABRIK/TPT CUKAI PENYIMPANAN SAAT PENGELUARAN SAAT PELUNASAN DARI PABRIK/TPT CUKAI PENYIMPANAN SAAT TERUTANG CUKAI TANGGUNG JAWAB IMPORTIR DAN PIHAK CUKAI LAIN SESUAI UU KEPABEANAN SAAT PELUNASAN SAAT BKC DIIMPOR CUKAI UNTUK DIPAKAI
  • 25. Cara Pelunasan Cukai Cukai Etil Alkohol Pembayaran dan MMEA (Kecuali MMEA impor) Pelekatan Pita Cukai hasil Cukai Tembakau + MMEA impor Pembubuhan Tanda Pelunasan Cukai ? 25
  • 26. • Pabrik : Pabrik Barang kena Cukai, yaitu : Pabrik EA, MMEA dan Hasil tembakau • Tempat Penyimpanan : Tempat menyimpan BKC EA yang belum dilunasi cukainya • Tempat Penjualan Eceran : Tempat menjual eceran BKC berupa EA dan MMEA yang sudah dilunasi cukainya • Penyalur: Penyalur MMEA yang wajib memiliki NPPBKC dan wajib melakukan Pembukuan atau pencatatan di bidang cukai • Dokumen Cukai: dokumen yang digunakandalam rangka pelaksanaan undang-undang Cukai baik dalam bentuk formulir atau media data elektronik.