Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
01 prinsip dasar cukai
1.
2. Sekolah :
1. STAN-PRODIP III BEA DAN CUKAI
Tahun 1991 - 1994
2. STIA-LAN JAKARTA
(Jurusan : Manajemen Pereko. Negara)
Tahun 1996 - 2000
3. PASCA SARJANA,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Jurusan : Ilmu Manajemen)
Tahun 2006 - 2007
Jakarta, Juli 1972
Tour of Duty : Contact :
1. KPBC Soekarno-Hatta, Tahun 1995 – 2002 Mr.surono@gmail.com
2. KPBC Ranai, Natuna, Tahun 2002 – 2005
3. KPBC Medan, Tahun 2006 – 2007
4. KPUBC Batam, Tahun 2007 – 2008
5. KanwilBC Tanjung Balai Karimun, Tahun 2009
6. PusdiklatBC, Tahun 2009
3.
4. the scope of coverage : the most useful distinction
between excisies (selective sales taxes) and sales taxes
Selective of (general excises)
Coverage taxable commodities disebutkan secara jelas (sdh
ditentukan)
rates are determined separately for each comodity
to raise revenue
to control/discourage the consumption.
to be used as service charges for the use of
roads
Discrimination to reflect external diseconomies
in intent to be imposed on luxury or non esential items
to improve efficiency in the use of resources
to prevent waste.
to induce growing higit yielding plants
to promote employment
to finance research & trade promotion activities.
to general revenue
Quantitative TO DETERMINE TAX LIABILITY AND TO ENSURE COMPLIANCE
Measurement WITH THE LAW, THE MEASURES ARE PHYSICAL AND
ADMINISTRATIVE (BOOK KEEPING)
5. Limited Excise Systems
• tradisional excise goods (tobacco products, alcoholic
beverages, petroleum product, motor venicles, various form of
entertainment, etc) not exceed 15 comodity groups
Intermediate Excise Systems
• 15 to 30 comodity groups , (textiles, foot
wear,pharmaceuticals and a luxury items also include
banking, transportation service, public utility, etc.
Extended Excise Systems
• more then 30 commodity groups (electrical and gas operated
appliances, radios, tv sets, plastics, rubber product, wood product
and some times machinery)
7. Benchmarking....lanjutan
MALAYSIA : Sugar, Soap, Mattress, Watches, Playing card, TV sets, House
hold appliances, Cements, Paints, tires, lamps, hotel, restaurant
USA
JAPAN : coffee, tea, cocoa, sugar, soft
Sugar drink, furniture, carpets, playing
Fats cards, cosmetics, perfumery, jewelry, furs, applianc
Air transport es, clocks, AC units, TV sets, Sound and
Highway toll photographics equipment, records, sporting
Public utilities goods, automobiles, timber, travel, electricity, gas
telephone
SINGAPORE : sugar, radio, TV
sets, electricity, gas, water, telephone, hotel bills, food & drink charges
8. Menimbulkan
dampak
Negatif
Pungutan Negara
Pengendalian
terhadap barang Konsumsi
tertentu yang
mempunyai sifat
Pembebanan
atau karakteristik demi Keadilan
yang ditetapkan dan
Keseimbangan
Undang-undang
Pengawasan
Peredaran
8
9. Keadilan dalam keseimbangan;
Pemberian insentif ;
Pembatasan Produksi dan Konsumsi
untuk perlindungan kepada masyarakat;
Netral dalam pemungutan Cukainya ;
Kelayakan Administrasi ;
Penerimaan Negara ;
Pengawasan dan Penerapan Sanksi
secara Konsisten.
10. Penegasan batasan obyek cukai ;
Tarif cukai paling tinggi ;
Pencetakan pita cukai ;
Peningkatan pelayanan dan optimalisasi
penerimaan ;
Pengawasan dan peningkatan kepatuhan ;
Pemberatan sanksi di bidang cukai ;
Pembinaan pegawai dalam rangka
kesetaraan
Dana bagi hasil cukai hasil tembakau ;
11. Unsur Subyek Pajak
Pajak
Pemikul Pajak Tidak
Langsung langsung
Pajak
Penanggung
Pajak
Wajib 3 Unsur < 3
Pajak Unsur
BACK NEXT 11
12. Beban pajak Tdk dibayar Langsung
Kewajiban Pajak Langsung
Oleh Si WP-nya, tetapi dibayar oleh
Dibayar Sendiri Oleh Si WP-nya,
Pengusaha (Pabrikan/Importir),
walaupun nantinya Daya Pikul Ini
Perlu adanya KOHIR (Surat dilimpahkan pada Si Wajib Cukai Sbg
ketetapan Pajak/SPT ), yang Konsumen Terakhir
diterbitkan secara berkala dan
berkesinambungan Tidak perlu adanya KOHIR
Berlaku azas domisili /azas sumber Berlaku Azas Domisili dan azas
/ azas citizen Sumber
Target Pajak Subyek, shg harus Target Pajak Obyek, shg tidak
memperhatikan daya pikul dari perlu memperhatikan daya pikul
subyek pajak dari subyek pajak
CON TOH :
CON TOH :
BM, PPN, PPn
PAJAK PENGASILAN
BM, CUKAI, BBN
13. “……..excise taxation are selectivity in coverage, discrimination in
intent, and often some form of quantitative measurement in determining
the tax liability. This contrasts with general consumption taxes, such as
VATs and retail sales taxes (RSTs), which are typically defined to include
all goods and services for sale in the tax base other than those
specifically exempted. VATs and RSTs, moreover, are levied only to
raise revenue, whereas excises are often also justified on other
grounds, or viewed as serving a special purpose.”
15. - sepanjang memenuhi sifat/karakteristik yg ditetapkan
- disampaikan oleh pemerintah kepada alat kelengkapan DPR RI yang
membidangi keu. untuk mendapat persetujuan dalam RAPBN
16. Hasil tembakau meliputi sigaret, cerutu, rokok
daun, tembaku iris, dan hasil pengolahan tembakau
lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak
bahan pengganti atau bahan pembantu dalam
pembuatannya.
Sigaret Rokok
Daun HTPL
Sigaret Putih Tembakau
Sigaret Kretek Iris
Sigaret Kelembak
Cerutu
17. Adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna yang merupakan
senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh
baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara
sintesa kimiawi. Bila diproses dengan cara peragian maka akan
diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol
yang lebih tinggi bahkan dapat mencapai 100%. Secara umum
di pasaran, etil alkohol yang banyak diproduksi dan
diperjualbelikan sebagai bahan baku untuk MMEA ataupun
bahan baku industri lainnya adalah etil alkohol yang berasal dari
pengolahan molase (tetes tebu) yang diproses dengan cara
penyulingan (destilled), dengan kadar 95% sampai 96%.
18. Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang
mengandung etil alkohol, yang dihasilkan dengan cara
peragian, penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA
yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol
yang berbeda-beda
MMEA
LOKAL/DN MMEA IMPOR
20. •Sigaret Kretek •Cerutu
•Sigaret Putih •Rokok Daun
•Sigaret kelembak•Hasil tembakau lainnya
menyan
•Bir •Wine & Brandy
•Shandy •Cider
•Anggur Obat •Whisky
•Arak •Vodka, gin & genever
•Etil Alkohol hasil Penyulingan
Kadar Alkohol Tinggi (95% s.d 96%)
•Etil Alkohol hasil Fermentasi Kadar
alkohol relatif rendah ( < 40%)
BACK NEXT 20
21. ADVALORUM
(PROSENTASE)
TARIF ADNATORUM (SPESIFIK)
CUKAI
GABUNGAN (% + SPES.)
BKC eks • HARGA JUAL PABRIK
DN • HARGA JUAL ECERAN
HARGA
DASAR BKC • NILAI PABEAN + BM
IMPOR • HARGA JUAL ECERAN
22. 275% HARGA JUAL
PABRIK
BUATAN DN
57% HARGA JUAL
TARIF CUKAI ECERAN
HT
(maksimal) 275% NILAI PABEAN +
BKC BM
IMPOR
57% HARGA JUAL
ECERAN
1.150% HARGA JUAL
PABRIK
BUATAN DN
80% HARGA JUAL
TARIF CUKAI ECERAN
SELAIN HT
(maksimal) 1.150% NILAI PABEAN +
BKC BM
IMPOR HARGA JUAL
80%
ECERAN
23. Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap
satuan liter
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap HASIL
satuan batang atau gram HT TEMBAKAU
Sejak tanggal
01 Februari 2009
24. SAAT TERUTANG SAAT SELESAI DIBUAT
CUKAI PENGUSAHA
TANGGUNG JAWAB PABRIK/TPT
CUKAI PENYIMPANAN
SAAT PENGELUARAN
SAAT PELUNASAN
DARI PABRIK/TPT
CUKAI
PENYIMPANAN
SAAT TERUTANG
CUKAI
TANGGUNG JAWAB IMPORTIR DAN PIHAK
CUKAI LAIN SESUAI UU
KEPABEANAN
SAAT PELUNASAN SAAT BKC DIIMPOR
CUKAI UNTUK DIPAKAI
25. Cara
Pelunasan
Cukai
Cukai Etil Alkohol
Pembayaran
dan MMEA
(Kecuali MMEA
impor)
Pelekatan Pita Cukai hasil
Cukai Tembakau + MMEA
impor
Pembubuhan
Tanda
Pelunasan
Cukai
?
25
26. • Pabrik : Pabrik Barang kena Cukai, yaitu : Pabrik EA, MMEA dan
Hasil tembakau
• Tempat Penyimpanan : Tempat menyimpan BKC EA yang
belum dilunasi cukainya
• Tempat Penjualan Eceran : Tempat menjual eceran BKC
berupa EA dan MMEA yang sudah dilunasi cukainya
• Penyalur: Penyalur MMEA yang wajib memiliki NPPBKC dan
wajib melakukan Pembukuan atau pencatatan di bidang cukai
• Dokumen Cukai: dokumen yang digunakandalam rangka
pelaksanaan undang-undang Cukai baik dalam bentuk formulir
atau media data elektronik.