SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
LAPORAN

     INTERPRETASI HASIL
   UJIAN NASIONAL 2008/2009
 (JENJANG SMP/MTs SE-PROPINSI GORONTALO)




       DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK
           DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN GORONTALO
                  TAHUN 2009
BAB I
                                  PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
       Ujian nasional merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka memacu
   peningkatan mutu pendidikan. Ujian nasional selain berfungsi untuk mengukur dan
   menilai pencapaian kompetensi lulusan dalam mata pelajaran tertentu, serta
   pemetaan mutu pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, juga
   berfungsi sebagai motivator bagi pihak-pihak terkait untuk bekerja lebih baik guna
   untuk mencapai hasil tujuan yang diharapkan. Berbagai hasil penelitian
   menunjukkan bahwa dengan adanya ujian nasional peserta didik terdorong untuk
   belajar lebih baik dan guru terdorong untuk mengajar lebih baik pula. Untuk itu
   sangat dibutuhkan Interpretasi ujian nasional sebagai bagian dari informasi untuk
   dipublikasikan ke seluruh pengguna di daerah Propinsi Gorontalo.
       Interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 dapat digunakan sebagai umpan
   balik atau informasi bagi semua pihak terkait dalam rangka memperbaiki kinerja
   pembelajaran bagi guru dan motivasi belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu,
   Data hasil ujian nasional merupakan bahan informasi yang perlu dikaji secara
   mendalam oleh semua pihak dalam rangka memperbaiki pembelajaran dan mutu
   pendidikan secara berkelanjutan.
       Interpretasi ini di dasarkan pada panduan dan hasil analisis data ujian nasional
   oleh BSNP 2009. Selanjutnya data hasil Ujian Nasional baik yang tertuang dalam
   panduan maupun CD (BSNP 2009) dimanfaatkan secara maksimal untuk
   dikembangkan sesuai kebutuhan penjaminan mutu pendidikan kedepan didaerah
   Propinsi Gorontalo, Dengan interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 diharapkan
   dapat melakukan upaya-upaya perbaikan pendidikan, sesuai dengan tugas dan peran
   Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi, Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota,
   Kanwil Departeman Agama serta sekolah sebagai penyelenggara ujian nasional.
       Dalam menginterpretasikan data hasil ujian nasional disajikan dalam bentuk-
   bentuk statistik deskriptif, grafik, peringkat, dan daya serap kemampuan peserta
   didik pada jenjang SMP/MTs setiap kabupaten dan kota di Propinsi Gorontalo.
   Selain statistik deskriptif, klasifikasi kemampuan berdasarkan propinsi, kab./kota,


                            sakura4oc@yahoo.com                                      2
sekolah, dan mata pelajaran dapat juga diketahui secara jelas. Klasifikasi
kemampuan sekolah dimaksud adalah klasifikasi sekolah:
              a. Baik Sekali     : A (rata-rata nilai UN > 7,50)
              b. Baik            : B (6,50 < rata-rata nilai UN < 7,50)
              c. Sedang          : C (5,50 < rata-rata nilai UN < 6,50)
              d. Kurang          : D (4,50 < rata-rata nilai UN < 5,50)
              e. Kurang sekali   : E (rata-rata nilai UN < 4,50)


    Daya serap memuat informasi tentang proporsi atau persentase jawaban benar
sebagai gambaran tentang kemampuan peserta didik dalam penguasaan indikator
dari kompetensi/pokok bahasan mata pelajaran yang diujikan dalam masing-masing
nomor soal Ujian Nasional. Informasi daya serap yang disajikan meliputi daya
serap rayon atau kab/kota.
    Ada dua pendekatan sebagai dasar pengkriteriaan Daya Serap, yakni
berdasarkan:
    1. Tingkat kesukaran soal, untuk menginterpretasikan daya serap dilakukan
dengan pendekatan tingkat kesukaran soal. Indeks kesukaran ini pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 s/d 1,00 (Aiken
1994 dalam Safari 2005:23). Tingkat kesukaran soal dirumuskan sebagai berikut:
    TK = (Jumlah siswa yang menjawab Benar)/Jumlah seluruh siswa x 100%.
    2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah patokan minimal atas satuan
kemampuan yang diujikan pada sebuah naskah soal. Secara praktis KKM 70% atau
75% diharapkan pencapaian idealnya 85% dari seluruh peserta ujian, pencapaian ini
disebut daya serap. Namun dalam menginterpretasikan daya serap pada ujian
nasional ini, penulis menggunakan daya serap 70% sebagai batasan yang menjadi
dasar pengecekan atau untuk menghitung jumlah satuan soal atau frekuensi yang
memiliki daya serap rendah-sedang atau tinggi. Sehingga kriteria yang ada hanya
dua, yakni:
     0 % - 70 % adalah daya serap rendah – sedang
    71 % - 100 % adalah daya serap tinggi.




                            sakura4oc@yahoo.com                                  3
B. Rumusan Masalah

       Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi fokus interpretasi
  hasil ujian nasional 2009 adalah membahas tentang :
  1.   Data hasil ujian nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs pada mata uji di daerah
       kabupaten /kota di Propinsi Gorontalo.
  2.   Data daya serap per mata uji di daerah kabupaten/kota Gorontalo.


C. Tujuan Interpretasi Ujian Nasional 2009

       Tujuan interpretasi adalah menelaah hasil ujian nasional berdasarkan data hasil
  analisis yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Tujuan
  tersebut diuraikan sebagai berikut:
  1.   Memahami sejauh mana interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 jenjang
       SMP/MTs pada mata uji – mata uji di daerah kabupaten /kota di Propinsi
       Gorontalo.
  2.   Memahami sejauh mana interpretasi daya serap per mata uji di daerah
       kabupaten/kota Gorontalo.


D. Manfaat Interpretasi Ujian Nasional 2009

       Interpretasi ujian nasional dapat dimanfaatkan:
  1.   Bagi Sekolah dalam merefleksikan persiapan, proses pelaksaanan dan perbaikan
       ujian nasional di tingkat sekolah penyelenggara.
  2.   Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam memperbaiki persiapan, proses
       pelaksaanan ujian nasional di tingkat kabupaten/kota.
  3.   Bagi Dinas Pendidikan Propinsi dalam rangka memperbaiki persiapan, proses
       pelaksaanan ujian nasional di tingkat Propinsi Gorontalo.
  4.   Bagi Universitas Negeri Gorontalo dalam rangka mengevaluasi serta
       memperbaiki persiapan, proses pelaksaanan ujian nasional di tingkat Propinsi
       Gorontalo.
  5.   Bagi Masyarakat pendidikan dalam rangka mendorong peserta didik untuk
       mempersiapkan ujian nasional di tingkat Propinsi Gorontalo.



                              sakura4oc@yahoo.com                                   4
BAB II
                              INTERPRETASI HASIL
    DAN DAYA SERAP UJIAN NASIONAL 2008/2009 JENJANG SMP/MTs


I. Interpretasi Hasil Ujian Nasional 2008/2009
   1. Deskripsi Jumlah Peserta Ujian Daerah Kabupaten dan Kota Se Propinsi
      Gorontalo
          Sekolah penyelenggara ujian nasional dan jumlah peserta ujian nasional
      pada jenjang SMP/MTs di Propinsi Gorontalo masing-masing sebagai berikut.
      Di kota Gorontalo dengan jumlah peserta ujian sebanyak 2637 dari 20 Sekolah
      penyelenggara, Kabupaten Gorontalo dengan jumlah peserta ujian 3578 berasal
      dari 58 sekolah penyelenggara, Kabupaten Boalemo dengan jumlah peserta ujian
      nasional 1400 berasal dari 27 sekolah penyelenggara, Kabupaten Pohuwato
      sekolah dengan jumlah peserta ujian nasional sebanyak 1390 berasal 25 sekolah
      penyelenggara, Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah peserta ujian nasional
      sebanyak 1506 berasal dari 23 sekolah penyelenggara, dan Kabupaten Gorontalo
      Utara dengan jumlah peserta ujian nasional sebanyak 1157 berasal dari 27
      sekolah    penyelenggara.        Sehingga    total   Propinsi   Gorontalo   sekolah
      penyelenggara sejumlah 180 sekolah dengan jumlah peserta yang ikut dalam
      ujian nasional sebanyak 11666. Hal ini sebagaimana digambarkan pada tabel 1.
Tabel 1. Keadaan Jumlah Sekolah/Jumlah Peserta Penyelenggara UN 2008/2009
          NO          Kab/Kota             Jumlah Sekolah     Jumlah Peserta
           1    Kota Gorontalo                    20               2637
           2    Kab Gorontalo                     58               3576
           3    Kab Boalemo                       27               1400
           4    Kab Pohuwato                      25               1390
           5    Kab Bone Bolango                  23               1506
           6    Kab. Gorontalo Utara              27               1157
           7    Prop Gorontalo                   180              11666
           8    NASIONAL                       25888            2658216

          Untuk memperjelas keadaan jumlah sekolah dan jumlah peserta ujian
      nasional SMP/MTs se Propinsi Gorontalo divisualisasikan dengan diagram
      sebagai berikut.




                              sakura4oc@yahoo.com                                      5
Diagram 1. Keadaan jumlah Sekolah Penyelenggara UN SMP/MTs 2008/2009

       Melalui diagram di atas menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Gorontalo
   adalah daerah yang memiliki jumlah sekolah penyelenggara ujian nasional
   terbesar diantara kabupaten dan Kota di Propinsi Gorontalo.




      Diagram 2. Keadaan jumlah Peserta UN SMP/MTs 2008/2009

       Jumlah peserta ujian nasional jenjang SMP di daerah Kabupaten Gorontalo
   merupakan jumlah terbesar dari ke enam daerah di Propinsi Gorontalo.




                         sakura4oc@yahoo.com                                6
2.   Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009

         Keadaan ketidaklulusan peserta ujian di kabupaten dan kota Gorontalo
     sebagaimana dijelaskan pada tabel 2.

     NO         Kab/Kota         Jlh Peserta    Jlh Peserta TL    % Peserta TL
      1   Kota Gorontalo              2637              73           2.77%
      2   Kab Gorontalo               3576               7           0.20%
      3   Kab Boalemo                 1400              19           1.36%
      4   Kab Pohuwato                1390              25           1.80%
      5   Kab Bone Bolango            1506             175          11.62%
      6   Kab. Gorontalo Utara        1157              64           5.53%
      7   Prop Gorontalo             11666             363           3.11%
      8   NASIONAL                 2658216          127226           4.79%

     Tabel 2, Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009
          Memperhatikan tabel 2, Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional
     SMP/MTs 2008/2009 dapat diklasifikasikan atas dua kategori yakni Kategori
     dengan persentase ketidaklulusan besar dan kategori persentase ketidaklulusan
     kecil. Terdapat 3 daerah dengan kategori prosentase ketidaklulusan besar dan 3
     daerah dengan kategori persentase ketidaklulusan kecil. Dasar penentuan kedua
     Kategori tersebut adalah Persentase Ketidaklulusan peserta ujian. Identifikasi
     daerah penyelenggara menurut kategori ketidaklulusan peserta ujian adalah
     sebagai berikut.
          Daerah kabupaten Bonebolango adalah daerah yang jumlah pesertanya
     sebanyak 1506 dengan jumlah peserta ujian yang tidak lulus terbesar yakni
     sebanyak 175 atau persentase ketidaklulusan 11,62%, diurutan berikutnya adalah
     Kabupaten Gorontalo Utara yakni dengan jumlah peserta sebanyak 1157 dan
     jumlah peserta tidak lulus sebesar 64 atau persentase ketidaklulusan 5,532%.
     Menyusul     Kota Gorontalo, jumlah peserta sebanyak 2637 dengan jumlah
     peserta tidak lulus sebanyak 73 atau persentase ketidaklulusan 2,77%.
          Kategori persentase ketidaklulusan kecil, yakni: daerah Kabupaten
     Gorontalo jumlah peserta sebanyak 3576 dengan jumlah peserta tidak lulus
     sebanyak 7 atau prosentase ketidaklulusan 0,20%, diurutan berikutnya adalah
     Kabupaten Boalemo yakni dengan jumlah peserta sebanyak 1400 dan jumlah
     peserta tidak lulus sebesar 19 atau persentase ketidaklulusan 1,36%, Kabupaten
     Pohuwato adalah daerah yang jumlah pesertanya sebanyak 1390 dengan jumlah
     peserta tidak lulus sebanyak 25 atau persentase ketidaklulusan 1,80%.
                            sakura4oc@yahoo.com                                  7
Dengan demikian Kabupaten Gorontalo menjadi daerah terbaik dengan
     persentase ketidaklulusan terkecil pada ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun
     2008/2009.
           Sebagai visualisasi persentase ketidaklulusan setiap daerah kabupaten/kota
     dapat digrafiskan melalui diagram berikut.




                         Diagram 3, Persentase Ketidaklulusan

3.   Nilai Rerata Mata Uji Setiap Daerah Penyelenggara UN 2008/2009
           Rerata mata uji adalah akumulasi nilai yang diperoleh seluruh peserta ujian
     yang dibagi sejumlah peserta ujian untuk mata pelajaran tertentu. Nilai rerata
     tersebut menggambarkan nilai kompetensi peserta ujian pada mata uji tertentu
     untuk setiap daerah kabupaten atau kota.       Adapun nilai rerata untuk setiap
     kabupaten/ Kota digambarkan menurut mata uji sebagaimana digambarkan pada
     tabel 3.

     Tabel 3, Nilai Mata Uji Setiap Daerah Penyelenggara UN 2008/2009
      NO             Kab/Kota            Mata Uji      Nilai     Jumlah Nilai
       1        Kota Gorontalo            BIND         6.58         29.07
                                          BING         6.53
                                          MAT          8.28
                                           IPA         7.68
       2        Kab Gorontalo             BIND         8.10         30.31
                                          BING         6.54

                                 sakura4oc@yahoo.com                                8
MAT           7.82
                                    IPA          7.85
  3     Kab Boalemo                BIND          6.44          28.05
                                   BING          6.74
                                   MAT           7.65
                                    IPA          7.22
  4     Kab Pohuwato               BIND          6.50          28.55
                                   BING          7.05
                                   MAT           7.81
                                    IPA          7.19
  5     Kab Bone Bolango           BIND          5.87          26.07
                                   BING          6.32
                                   MAT           7.36
                                    IPA          6.52
  6     Kab. Gorontalo Utara       BIND          6.71          28.22
                                   BING          6.66
                                   MAT           7.64
                                    IPA          7.21
  7     Prop Gorontalo             BIND          6.94          28.79
                                   BING          6.61
                                   MAT           7.82
                                    IPA          7.42
  8     NASIONAL                   BIND          7.38          29.44
                                   BING          7.14
                                   MAT           7.60
                                    IPA          7.32

      Menurut tabel 3, menjelaskan bahwa, nilai rerata perdaerah kabupaten kota,
secara umum bahwa perolehan nilai rerata berkisar antara 5,87 hingga 8,26. jika
dilihat dari kisaran jumlah empat mata uji disetiap daerah maka kisarannya
antara 26,07 hingga 30,31. Untuk lebih jelasnya dapat divisualisasikan melalui
diagram berikut:
Diagram 4. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kota Gorontalo




                         sakura4oc@yahoo.com                                  9
Berdasarkan tabel 3 dan diagram 4 di atas, dijelaskan bahwa, kempat nilai
rerata mata uji, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA
melampaui batas nilai penentu kelulusan peserta ujian, yakni nilai standar
kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji matematika
dengan nilai perolehan 8,28, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai
perolehan 7,68, Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,58, Bahasa Inggris nilai
perolehan 6,53. Total Perolehan nilai rerata untuk kota Gorontalo adalah 29,07
dengan kualifikasi Baik.

Diagram 5.Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Gorontalo




                      sakura4oc@yahoo.com                                  10
Berdasarkan tabel 3 dan diagram 5 diatas, dapat dijelaskan bahwa, kempat
nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat
pada mata uji Bahasa Indonesia dengan nilai perolehan 8,10, menyusul berturut
turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,85, matematika dengan nilai perolehan
7,82, Bahasa Inggris nilai perolehan 6,54. Total Perolehan nilai rerata untuk
Kabupaten Gorontalo adalah 30.31 dengan kualifikasi Baik.

Diagram 6, Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Boalemo




    Berdasarkan tabel 3 dan diagram 6 diatas dapat dijelaskan bahwa, kempat
nilai melalpaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat
pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7.65, menyusul berturut turut
nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,22, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan
6,74 , Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,44. Total Perolehan nilai rerata untuk
Kabupaten Boalemo adalah 28,05 dengan kualifikasi Baik.




                      sakura4oc@yahoo.com                                    11
Diagram 7. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Pohuwato




    Berdasarkan tabel 3 dan diagram 7 diatas, dapat dijelaskan bahwa, keempat
nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat
pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,81, menyusul berturut turut
nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,19, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan
7,05, Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,50. Total Perolehan nilai rerata untuk
Kabupaten Pohuwato adalah 28,55 dengan kualifikasi Baik.

Diagram 8. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Bone Bolango




    Berdasarkan tabel 3 dan diagram 8 diatas, dapat menjelaskan bahwa,
keempat nilai melalpaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi

                      sakura4oc@yahoo.com                                   12
terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,36, menyusul
berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 6,52, Bahasa Inggris dengan
nilai perolehan 6,32, Bahasa Indonesia nilai perolehan 5,87. Total Perolehan
nilai rerata untuk Kabupaten Bone Bolango adalah 26,07 dengan kualifikasi
Baik.

Diagram 9. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Gorontalo Utara




     Berdasarkan tabel 3 dan diagram 9 diatas dapat menjelaskan bahwa,
keempat nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi
terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,64, menyusul
berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,21, Bahasa Indonesia nilai
perolehan 6,71, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan 6,66, Total Perolehan
nilai rerata untuk Kabupaten Gorontalo Utara adalah 28,22 dengan kualifikasi
Baik.
     Untuk merangkum keseluruhan data di atas sebagaimana tabel 4, berikut ini:


Tabel 4. Jumlah Peserta Ujian Nasional, Kelulusan Rerata dan Klasifikasi Nilai
         Ujian SMP/MTs 2008/2009
                                                                      Jumlah
                   Jumlah    Jumlah     Tidak                         Peserta
NO      Kab/Kota                                  Mata Uji   Rerata             Klasifikasi
                   Sekolah   Peserta    Lulus                         NU<
                                                                      5,49
1    Kota            20       2637         73     BIND        6.58     585          B
     Gorontalo                         (2.768%)
                                                  BING        6.53     406          B
                                                  MAT         8.28      58          A
                                                  IPA         7.68      60          A


                          sakura4oc@yahoo.com                                           13
Jlh Nilai   29.07    1109    B
                                                   BIND        8.10      51     A
                                                   BING        6.54     122     B
                                           7
2   Kab Gorontalo    58        3576                MAT         7.82      21     A
                                       (0.196%)
                                                   IPA         7.85      35     A
                                                   Jlh Nilai   30.31    229     A
                                                   BIND        6.44     308     C
                                                   BING        6.74     114     B
                                           19
3   Kab Boalemo      27        1400                MAT         7.65      34     A
                                       (1.357%)
                                                   IPA         7.22      68     B
                                                   Jlh Nilai   28.05    524     B
                                                   BIND        6.50     312     C
                                                   BING        7.05      75     B
                                           25
4   Kab Pohuwato     25        1390                MAT         7.81      38     A
                                       (1.799%)
                                                   IPA         7.19      45     B
                                                   Jlh Nilai   28.55    470     B
                                                   BIND        5.87     605     C
                                                   BING        6.32     335     C
    Kab Bone                              175
5                    23        1506                MAT         7.36     128     B
    Bolango                            (11.620%)
                                                   IPA         6.52     202     B
                                                   Jlh Nilai   26.07    1270    B
                                                   BIND        6.71     201     B
    Kab.                                           BING        6.66     156     B
                                           64
6   Gorontalo        27        1157                MAT         7.64      94     A
                                       (5,532%)
    Utara
                                                   IPA         7.21      95     B
                                                   Jlh Nilai   28.22    546     B
                                                   BIND        6.94    2062     B
                                                   BING        6.61     1208    B
    Prop                                  363
7                    180      11666                MAT         7.82     373     A
    Gorontalo                          (3.112%)
                                                   IPA         7.42     505     B
                                                   Jlh Nilai   28.79   4148     B
                                                   BIND        7.38    143876   B
                                                   BING        7.14    359519   B
                                        127226
8   NASIONAL        25888    2658216               MAT         7.60    238479   A
                                       (4.786%)
                                                   IPA         7.32    197675   B
                                                   Jlh Nilai   29.44   939549   B


        Secara umum perolehan total nilai rerata pada keempat mata uji disetiap
daerah kabupaten dan kota dapat divisualisasikan melalui diagram sebagai
berikut:




                           sakura4oc@yahoo.com                                      14
Diagram 10, Perolehan Jumlah Nilai Rerata daerah Kabupaten dan Kota
               Gorontalo




       Berdasarkan tabel 4 dan diagram 10 di atas, menggambarkan Perolehan
   jumlah nilai rerata keempat mata uji di kabupaten dan kota se Propinsi
   Gorontalo. Nampak bahwa prestasi Kabupaten Gorontalo adalah daerah yang
   unggul dalam perolehan dengan jumlah nilai rerata keempat mata uji yakni
   sebesar 30,31, jumlah nilai tersebut melampaui lima daerah kabupaten dan kota
   di Propinsi Gorontalo bahkan melampaui jumlah rerata propinsi Gorontalo dan
   Nasional.

4. Deskripsi Nilai Rerata Menurut Kelompok Mata Uji

  4.1 Bahasa Indonesia

      Diagram 11. Nilai Rerata Mata Uji Bahasa Indonesia Kabupaten / Kota
                  Se Propinsi Gorontalo




                         sakura4oc@yahoo.com                                 15
Berdasarkan tabel 4 dan Diagram 11 di atas , dapat dijelaskan bahwa
  Kabupaten Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi
  Gorontalo bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata Bahasa Indonesia 8,10,
  dan daerah yang terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji bahasa Indonesia
  adalah Kabupaten Bone Bolango yakni dengan nilai 5,87.


4.2 Bahasa Inggris
    Diagram 12. Nilai Rerata Mata Uji Bahasa Inggris Kabupaten / Kota Se
                Propinsi Gorontalo




       Berdasarkan tabel 4 dan diagram 12 di atas, dapat dijelaskan bahwa
    Kabupaten Pohuwato berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi
    Gorontalo dengan perolehan nilai rerata bahasa Inggris 7,05 dan daerah yang

                         sakura4oc@yahoo.com                                  16
terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji bahasa Inggris adalah Kabupaten
   Bone Bolango yakni dengan nilai 6,32

4.3 Matematika
   Diagram 13. Nilai Rerata Mata Uji Matematika Kabupaten / Kota Se
               Propinsi Gorontalo




        Berdasarkan tabel 4 dan diagram 13 di atas, dapat dijelaskan bahwa Kota
   Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo
   bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata Matematika 8,28 dan daerah yang
   terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji Matematika adalah Kabupaten
   Bone Bolango yakni dengan nilai 7,36

4.4 IPA
   Diagram 14. Nilai Rerata Mata Uji IPA Kabupaten / Kota Se Propinsi
               Gorontalo




                         sakura4oc@yahoo.com                                  17
Berdasarkan tabel 4 dan diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa Kabupaten
      Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo
      bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata IPA 7,85 dan daerah yang
      terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji IPA adalah Kabupaten Bone
      Bolango yakni dengan nilai 6,52

II. Daya Serap Ujian Nasional 2008/2009
      Daya serap memuat informasi tentang proporsi atau persentase jawaban benar
  sebagai gambaran tentang kemampuan peserta ujian dalam penguasaan indikator dari
  kompetensi/pokok bahasan mata pelajaran yang diujikan dalam masing-masing
  nomor soal ujian nasional. Dengan demikian daya serap menjelaskan tingkat
  penguasaan peserta ujian terhadap materi soal tertentu pada mata uji tertentu.
      Daya serap yang disajikan adalah daya serap untuk setiap mata uji pada jenjang
  satuan pendidikan SMP/MTs di setiap rayon atau daerah kabupaten dan kota
  Gorontalo.
      Ada dua pendekatan sebagai dasar pengkriteriaan Daya Serap, yakni
  berdasarkan:
   1. Tingkat kesukaran soal, untuk menginterpretasikan daya serap dilakukan
      dengan pendekatan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal adalah
      peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu
      (kemampuan yang diuji) yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks
      kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya
      berkisar 0,00 s/d 1,00 (Aiken 1994 dalam Safari 2005:23). Semakin besar indeks
      tingkat kesukaran yang diperoleh berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal
      memiliki TK = 0,00 artinya tidak ada peserta ujian yang menjawab benar soal
      itu dan bila memiliki TK = 1,00 artinya bahwa seluruh peserta ujian menjawab
      benar soal tersebut. Perhitungan untuk indeks tingkat kesukaran ini dilakukan
      untuk setiap nomor. Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta ujian
      pada butir soal dinamakan tingkat kesukaran butir soal itu.
      Tingkat kesukaran, untuk soal objektif dirumuskan oleh (Nitko, 1996 dalam
      Safari 2005: 24) adalah sebagai berikut:
      TK = Jumlah Peserta Ujian menjawab benar pada soal tertentu dibagi dengan
      Jumlah Seluruh Peserta tes.

                              sakura4oc@yahoo.com                                  18
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas menggambarkan tingkat
   kesukaran (TK) soal itu. Sebagai pedoman umum, klasifikasi TK dapat
   dicontohkan seperti berikut ini:
   0,00 – 0,30 soal tergolong sukar
   0,31 – 0,70 soal tergolong sedang
   0,71 – 1,00 soal tergolong mudah
   Tingkat kesukaran di atas bersifat linier dengan Daya Serap, artinya jika soal
   pada kemampuan yang diuji tergolong sukar atau tingkat kesukaran semakin
   sukar atau mendekati 0,00 maka semakin kecil daya serap atau 0,00% peluang
   peserta ujian menjawab benar, sebaliknya jika       tingkat kesukaran semakin
   mudah atau mendekati 1,00 maka semakin besar daya serap atau 0,00% peluang
   peserta ujian menjawab benar.
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah patokan minimal atas satuan
   kemampuan yang diujikan pada sebuah naskah soal. Dewasa ini sekolah dalam
   rangka meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap meningkatkan KKM
   dengan persentase KKM antara 70% hingga 75%. Dan secara praktis KKM
   70% atau 75% diharapkan pencapaian idealnya 85% dari seluruh peserta ujian,
   pencapaian ini disebut daya serap.
   Namun dalam menginterpretasikan daya serap pada ujian nasional ini, penulis
   menggunakan daya serap 70% sebagai batasan yang menjadi dasar pengecekan
   atau untuk menghitung jumlah satuan soal atau frekuensi yang memiliki daya
   serap rendah-sedang atau tinggi. Sehingga kriteria yang ada hanya dua, yakni:
    0% - 70% adalah daya serap rendah – sedang
   71% - 100% adalah daya serap tinggi
   Artinya, daya serap rendah – sedang dapat disimpulkan bahwa soal tersebut
   dirasakan sangat sulit hingga sulit, sehingga persentase peserta didik yang
   menjawab benar kecil dari 70%. Sebaliknya daya serap tinggi dapat disimpulkan
   bahwa soal dirasakan mudah hingga sangat mudah, sehingga persentase peserta
   didik yang menjawab benar besar dari 70%.
   Selanjutnya, hasil hitungan seberapa jumlah satuan soal dalam satuan naskah
   soal tertentu dibagi total soal dalam satuan naskah soal tertentu dan dikalikan
   100 %, akan menghasilkan Daya Serap Total Soal.


                          sakura4oc@yahoo.com                                      19
Jadi daya serap total dirumuskan sebagai berikut:
         Ds total = (Jumlah Soal < 70 %)/Jumlah Soal x 100 %.
         Ds total dengan menggunakan kriteria yang sama, yakni:
          0% -    70% adalah daya serap rendah – sedang
         71% - 100% adalah daya serap tinggi.
         Daya Serap per mata uji, masing-masing ditampilkan sebagai berikut:
      1. Bahasa Indonesia

                                              Frekuensi          Frekuensi
                                   Jumlah                                         Ds Total
 No     Kabupaten / Kota   Kode              Penguasaan         Penguasaan
                                    Soal                                           Soal
                                            Materi < 70.00%    Materi > 70.00 %

 1     Kota Gorontalo       A        50           26                 24             48
 2     Kab. Gorontalo       B        50            7                 43             86
 3     Kab. Boalemo         C        50           28                 22             44
 4     Kab. Pohuwato        D        50           28                 22             44
       Kab. Bone
 5                          E        50           33                 17             34
       Bolango
       Kab. Gorontalo
 6                          F        50           21                 29             58
       Utara

         Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi >
70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan
kabupaten Gorontalo dengan daya serap bahasa Indonesia 86%. Rerata daya serap pada
mata uji Bahasa Indonesia pada jenjang SMP sebesar 52,33% . Jadi berdasarkan kriteria
klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji bahasa Indonesia diklasifikan
sedang.

      2. Bahasa Inggris

                                              Frekuensi          Frekuensi
                                   Jumlah                                         Ds Total
 No     Kabupaten / Kota   Kode              Pengusasaan        Penguasaan
                                    Soal                                           Soal
                                            Materi < 70.00 %   Materi > 70.00 %

 1     Kota Gorontalo       A        50           28                 22             44
 2     Kab. Gorontalo       B        50           18                 32             64
 3     Kab. Boalemo         C        50           24                 26             52
 4     Kab. Pohuwato        D        50           20                 30             60
       Kab. Bone
 5                          E        50           27                 23             46
       Bolango
       Kab. Gorontalo
 6                          F        50           20                 30             60
       Utara


         Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi >
70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan

                                  sakura4oc@yahoo.com                                        20
kabupaten Gorontalo dengan daya serap bahasa Inggris 64%. Rerata daya serap pada
mata uji Bahasa Inggris pada jenjang SMP sebesar 54,33%. Jadi berdasarkan kriteria
klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji bahasa Inggris diklasifikan
sedang.

      3. Matematika

                                              Frequensi          Frequensi
                                   Jumlah                                         Ds Total
 No     Kabupaten / Kota   Kode              Pengusasaan        Penguasaan
                                    Soal                                           Soal
                                            Materi < 70.00 %   Materi > 70.00 %

 1     Kota Gorontalo       A        40           11                 29            72.5
 2     Kab. Gorontalo       B        40            7                 33            82.5
 3     Kab. Boalemo         C        40           10                 30            75
 4     Kab. Pohuwato        D        40            9                 31            77.5
       Kab. Bone
 5                          E        40            *
       Bolango
       Kab. Gorontalo
 6                          F        40            8                 32             80
       Utara
*Tidak ada Data
         Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi >
70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan
kabupaten Gorontalo dengan daya serap Matematika 82,5%. Rerata daya serap pada
mata uji Matematika pada jenjang SMP sebesar 77,50%. Jadi berdasarkan kriteria
klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji Matematika diklasifikan tinggi.


      4. IPA

                                              Frequensi          Frequensi
                                   Jumlah                                         Ds Total
 No     Kabupaten / Kota   Kode              Pengusasaan        Penguasaan
                                    Soal                                           Soal
                                            Materi < 70.00 %   Materi > 70.00 %

 1     Kota Gorontalo       A        40            *
 2     Kab. Gorontalo       B        40            6                 34             85
 3     Kab. Boalemo         C        40            *
 4     Kab. Pohuwato        D        40           15                 25            62.5
       Kab. Bone
 5                          E        40            *
       Bolango
       Kab. Gorontalo
 6                          F        40            *
       Utara
*Tidak ada Data

         Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi >
70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan
kabupaten Gorontalo dengan daya serap IPA 85%. Rerata daya serap pada mata uji IPA

                                  sakura4oc@yahoo.com                                        21
pada jenjang SMP/MTs berdasarkan data yang ada sebesar 73,75% . Jadi berdasarkan
kriteria klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji IPA diklasifikan tinggi
di kabupaten Gorontalo dan kabupaten Pohuwato.




                              sakura4oc@yahoo.com                                    22
BAB III
                                  PEMBAHASAN


1. Hasil Interpretasi UN SMP 2008/2009
       Jumlah Peserta Ujian pada jenjang SMP sebesar 11.666 berasal dari 180 sekolah
  yang tersebar di Daerah Kabupaten dan Kota se-Propinsi Gorontalo. Ketidaklulusan
  Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009 sebesar 3,11%, dengan jumlah keempat
  nilai rerata untuk mata uji setiap daerah penyelenggara UN 2008/2009 berkisar
  antara 26,07 hingga 30,31 atau nilai rerata 6,52 hingga 7,58. Jika nilai rerata dilihat
  menurut mata uji, Bahasa Indonesia dengan nilai rerata berada antara 5,87 hingga
  8,10, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Gorontalo dan terendah adalah
  rayon Kabupaten Bone Bolango. Bahasa Inggris dengan nilai rerata berada antara
  6,32 hingga 7.05, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Pohuwato dan
  terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. Matematika dengan nilai rerata
  berada antara 7,36 hingga 8,28, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kota Gorontalo
  dan terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. IPA nilai rerata berada antara
  6,52 hingga 7,85, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Gorontalo dan
  terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. Nilai rerata untuk mata uji Bahasa
  Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA melampaui nilai standar kelulusan
  yakni 5,50. Namun hal ini perlu terus ditingkatkan mengingat secara kualitatif masih
  terdapat nilai rerata yang berkualifikasi C atau sedang (5,50 < rata-rata nilai UN <
  6,50).


2. Daya Serap Per Mata Uji
  a.   Bahasa Indonesia, soal sejumlah 50 butir, daya serap di setiap rayon berkisar
       antara 34% hingga 86%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh
       peserta ujian antara rendah hingga sedang. Sehingga tingkat kesulitan soal
       bahasa Indonesia dirasakan ”sukar” didaerah / rayon Kabupaten Bone Bolango
       dan dirasakan ”sedang” didaerah / rayon kabupaten Gorontalo.
  b.   Bahasa Inggris, soal sejumlah 50 butir, daya serap di setiap rayon berkisar
       antara 44% hingga 64%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh
       peserta ujian antara rendah hingga sedang. Sehingga tingkat kesulitan soal


                              sakura4oc@yahoo.com                                     23
bahasa inggris dirasakan ”sukar” didaerah / rayon Kota Gorontalo dan dirasakan
     ”sedang” didaerah / rayon kabupaten Gorontalo.
c.   Matematika, soal sejumlah 40 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara
     72,5% hingga 82,5%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta
     ujian adalah ”tinggi”. Sehingga tingkat kesulitan soal matematika dirasakan
     ”mudah” di seluruh daerah / rayon penyelenggara UN. Kecuali untuk daerah /
     rayon kabupaten Bone Bolango karena tidak ada data.
d.   IPA, soal sejumlah 40 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara 62,5%
     hingga 85%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta ujian
     antara sedang hingga tinggi. Sehingga tingkat kesulitan soal IPA dirasakan
     ”relatif mudah” di daerah / rayon kabupaten Gorontalo dan kabupaten Pohuwato.
     Sedangkan untuk daerah / rayon penyelenggara UN yang lain belum dapat
     disimpulkan karena tidak ada data.




                           sakura4oc@yahoo.com                                  24
BAB IV
                                   PENUTUP


A. KESIMPULAN
  1. Interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 pada mata uji di daerah kabupaten
     /kota di Propinsi Gorontalo, pada umumnya untuk setiap mata uji pada jenjang
     SMP/MTs telah melampaui standar kelulusan 5,50, bahkan dengan kualifikasi
     keberhasilan C atau sedang, B atau baik hingga A atau sangat Baik.
  2. Keunggulan prestasi pada setiap mata uji pada jenjang SMP/MTs cenderung
     bervariasi, artinya keunggulan prestasi UN pada mata uji oleh peserta UN di
     daerah / rayon tidak menetap pada daerah tertentu. Namun keunggulan secara
     relatif lebih baik adalah rayon Kabupaten Gorontalo.
  3. Interpretasi Daya serap ujian nasional 2008/2009 per mata uji di daerah
     kabupaten/kota Gorontalo, secara umum daya serap per mata uji berada pada
     daya serap kecil dari 70% atau kategori kurang hingga sedang (idealnya 85%).
     Namun demikian masih terdapat Daya serap yang melebihi 70% pada mata
     pelajaran tertentu.
  4. Keunggulan prestasi Daya serap pada setiap mata uji pada jenjang SMP/MTs
     cenderung bervariasi, artinya keunggulan prestasi UN pada mata uji oleh peserta
     UN di daerah / rayon tidak menetap pada daerah tertentu. Namun keunggulan
     Daya Serap secara relatif lebih baik adalah rayon Kabupaten Gorontalo.


B. REKOMENDASI
  1. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs ini
     menjadi referensi yang dapat digunakan untuk memacu penyelenggaraan
     pendidikan di daerah dan lebih meningkatkan penjaminan mutu sekolah dalam
     mencapai prestasi kompetensi output.
  2. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs ini
     dijadikan bahan refleksi atau perbaikan mutu proses dan hasil belajar pada
     tingkat satuan pendidikan, pada tingkat dinas pendidikan kabupaten dan kota.
     Serta pada tingkat Dinas Pendidikan Nasional di propinsi Gorontalo.



                           sakura4oc@yahoo.com                                   25
3. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 dijadikan bahan refleksi
     atau perbaikan mutu proses pengawasan Ujian Nasional pada tingkat satuan
     pendidikan, pada tingkat dinas pendidikan kabupaten dan kota. Serta pada
     tingkat Dinas Pendidikan Nasional di propinsi Gorontalo untuk memperbaiki
     dan menjaga reputasi pendidikan daerah.
  4. Diharapkan adanya workshop persiapan UN ke depan oleh lembaga diklat di
     daerah maupun pusat dengan bentuk Klinik pada mata pelajaran UN dengan
     memperhatikan kemampuan uji yang berdaya serap rendah atau kurang.


C. REFERENSI
  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penilaian Pendidikan, 2008, Panduan
     Kebijakan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional untuk Perbaikan Mutu Pendidikan
     UN 2008/2009, Jakarta, Depdiknas.
  2. LPMP Gorontalo, 2008, Interpretasi UN 2007/2008.
  3. LPMP Gorontalo, 2007, Interpretasi UN 2006/2007.




                           sakura4oc@yahoo.com                                   26
KATA PENGANTAR



       Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas             rahmat-Nya
sehingga penulisan Interpretasi hasil dan daya serap Ujian nasional 2008/2009 dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar sekalipun masih mengharapkan koreksi yang
konstruktif dari para pengguna.

       Tulisan ini membahas dua bagian pokok, yakni Interpretasi Hasil dan
interpretasi daya serap Ujian nasional. Diharapkan pemanfaatannya adalah dapat
memudahkan bagi pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan perbaikan proses
pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan di daerah dan sekolah.

       Interpretasi hasil dan daya serap ini disusun berdasarkan panduan kebijakan
untuk perbaikan mutu pendidikan melalui gali informasi data yang termuat dalam CD
yang merupakan analisis yang dibuat dan disusun secara kritis Oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan,
dan Pusat kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
       Hal di atas dilakukan berdasarkan pasal 68 Peraturan Pemerintah No 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,hasil ujian nasional antara sebagai salah satu
bahan pertimbangan untuk pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Melalui interpretasi hasil ujian
nasional 2008/2009 diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang bagaimana
interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 pada mata di daerah kabupaten/kota di
Propinsi Gorontalo, dan bagaimana Interpretasi Daya serap per mata uji di daerah
kabupaten/kota Gorontalo.
       Dengan demikian, interpretasi hasil ujian nasional ini adalah agar dapat
digunakan oleh para pengambil keputusan pada Diknas tingkat Pusat, Diknas Propinsi,
Diknas Kabupaten/Kota hingga pada tingkat satuan pendidikan sebagai salah satu
masukan atau feed back untuk perbaikan mutu pendidikan.
       Semoga interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 akan bermanfaat. Kritik dan
saran dari berbagai pihak bagi penyempurnaan tulisan ini sangat diharapkan.
       Atas segala kritik dan saran yang konstruktif tersebut disampaikan terima kasih.



                              sakura4oc@yahoo.com                                    27
Gorontalo, 25 November 2009




                 Firna Sari, S.Si
                 Nip. 19820207 200801 2 008




sakura4oc@yahoo.com                           28
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………....i
DAFTAR ISI……………………………………………………………....iii
BAB I. PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang.......................................................................... 1
      B. Rumusan Masalah.....................................................................3
      C. Tujuan....................................................................................... 3
      D. Manfaat..................................................................................... 3
BAB II. INTERPRETASI HASIL DAN DAYA SERAP
      A. Interpretasi hasil……………………………………………... 4
      B. Daya serap…………………………………………………… 17
BAB III. PEMBAHASAN
      A. Hasil Interpretasi……………………………………………....22
      B. Daya Serap Per Mata Uji………………………………………22
BAB IV. PENUTUP
      A. Kesimpulan…………………………………………………….24
      B. Rekomendasi…………………………………………………..24
      C. Referensi……………………………………………………….25




                                     sakura4oc@yahoo.com                                                   29

More Related Content

What's hot

POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASFirdika Arini
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
 
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.ppt
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.pptPENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.ppt
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.pptOkki Miaz
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaNirmala Fitri
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebaszakariaye
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Rapor MTs kurikulum 2013
Rapor MTs kurikulum 2013Rapor MTs kurikulum 2013
Rapor MTs kurikulum 2013Attahyati JIhan
 
4. IS KSP_ Kur Merdeka_ 2022- 2023 (1).docx
4. IS KSP_ Kur Merdeka_   2022- 2023 (1).docx4. IS KSP_ Kur Merdeka_   2022- 2023 (1).docx
4. IS KSP_ Kur Merdeka_ 2022- 2023 (1).docxalbert63083
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananAstana Maulana
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkbaiq wulan
 

What's hot (20)

VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.ppt
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.pptPENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.ppt
PENGENALAN NILAI BUDAYA , ETIKA, TATA KRAMA, NORMA KEHIDUPAN KAMPUS.ppt
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
Ki kd ppkn sma
Ki kd ppkn smaKi kd ppkn sma
Ki kd ppkn sma
 
Pernikahan dini pp
Pernikahan dini ppPernikahan dini pp
Pernikahan dini pp
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remaja
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Rapor MTs kurikulum 2013
Rapor MTs kurikulum 2013Rapor MTs kurikulum 2013
Rapor MTs kurikulum 2013
 
4. IS KSP_ Kur Merdeka_ 2022- 2023 (1).docx
4. IS KSP_ Kur Merdeka_   2022- 2023 (1).docx4. IS KSP_ Kur Merdeka_   2022- 2023 (1).docx
4. IS KSP_ Kur Merdeka_ 2022- 2023 (1).docx
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalanan
 
sk-kd Pkn sma-ma
sk-kd Pkn sma-mask-kd Pkn sma-ma
sk-kd Pkn sma-ma
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Cita cita
Cita citaCita cita
Cita cita
 

Similar to UN2008

Program kerja un 2012 revisi
Program kerja un 2012 revisiProgram kerja un 2012 revisi
Program kerja un 2012 revisiHeli Muhenah
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanYadi Pura
 
Sk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkSk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkGenerasi Depan
 
Kriteria kelulusan 2020 2021
Kriteria kelulusan 2020 2021Kriteria kelulusan 2020 2021
Kriteria kelulusan 2020 2021Henis Setyarin
 
Bsnpun 2015 MTsN Bayah
Bsnpun 2015 MTsN BayahBsnpun 2015 MTsN Bayah
Bsnpun 2015 MTsN Bayahmtsnbayah
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Ruslan Haryandi
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Ruslan Haryandi
 
Program kerja us 2015
Program kerja us 2015Program kerja us 2015
Program kerja us 2015Dahlan Ikhsan
 
Pos us sma mht 2015
Pos us sma mht 2015Pos us sma mht 2015
Pos us sma mht 2015Yani Ahmad
 
Pekeliling segak bil 4 2008
Pekeliling segak bil 4 2008Pekeliling segak bil 4 2008
Pekeliling segak bil 4 2008Jimmy Siow
 
2008 ujian segak
2008 ujian segak2008 ujian segak
2008 ujian segakJimmy Siow
 
Kertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkKertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkMuratrani Murat
 
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smp
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smpSk panitia ujian nasional rayon 6 smp
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smpHilmi Janggo
 

Similar to UN2008 (20)

Program kerja un 2012 revisi
Program kerja un 2012 revisiProgram kerja un 2012 revisi
Program kerja un 2012 revisi
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusan
 
Sk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkSk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkk
 
Kriteria kelulusan 2020 2021
Kriteria kelulusan 2020 2021Kriteria kelulusan 2020 2021
Kriteria kelulusan 2020 2021
 
Bsnpun 2015 MTsN Bayah
Bsnpun 2015 MTsN BayahBsnpun 2015 MTsN Bayah
Bsnpun 2015 MTsN Bayah
 
Bsnpun2015
Bsnpun2015Bsnpun2015
Bsnpun2015
 
H.Zainuddin,S.Pd.ppt
H.Zainuddin,S.Pd.pptH.Zainuddin,S.Pd.ppt
H.Zainuddin,S.Pd.ppt
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2 (1)
 
Program kerja us 2015
Program kerja us 2015Program kerja us 2015
Program kerja us 2015
 
Laporan ukk
Laporan ukkLaporan ukk
Laporan ukk
 
Pos us sma mht 2015
Pos us sma mht 2015Pos us sma mht 2015
Pos us sma mht 2015
 
Pekeliling segak bil 4 2008
Pekeliling segak bil 4 2008Pekeliling segak bil 4 2008
Pekeliling segak bil 4 2008
 
2008 ujian segak
2008 ujian segak2008 ujian segak
2008 ujian segak
 
POS UASBN SD/MI 2010/2011
POS UASBN SD/MI 2010/2011POS UASBN SD/MI 2010/2011
POS UASBN SD/MI 2010/2011
 
Kertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkKertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbk
 
Sk operator us 2016
Sk operator us 2016Sk operator us 2016
Sk operator us 2016
 
Sosialisasi un, uasbn 5 paket
Sosialisasi un, uasbn 5 paketSosialisasi un, uasbn 5 paket
Sosialisasi un, uasbn 5 paket
 
01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli
 
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smp
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smpSk panitia ujian nasional rayon 6 smp
Sk panitia ujian nasional rayon 6 smp
 

More from LPMP GORONTALO

POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP Gorontalo
POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP GorontaloPOS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP Gorontalo
POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP GorontaloSOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP GorontaloSOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP Gorontalo
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP GorontaloSOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP Gorontalo
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019LPMP GORONTALO
 
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...LPMP GORONTALO
 
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP Gorontalo
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP GorontaloSOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP Gorontalo
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP GorontaloSOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP GorontaloLPMP GORONTALO
 
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan MenengahPOS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan MenengahLPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019LPMP GORONTALO
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019LPMP GORONTALO
 
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)LPMP GORONTALO
 
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain Kemdiknas
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain KemdiknasArsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain Kemdiknas
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain KemdiknasLPMP GORONTALO
 

More from LPMP GORONTALO (20)

POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP Gorontalo
POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP GorontaloPOS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP Gorontalo
POS Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2019 LPMP Gorontalo
 
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP GorontaloSOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Verifikasi NUPTK LPMP Gorontalo
 
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP GorontaloSOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP Gorontalo
SOP Standar Pelayanan Peminjaman Fasilitas LPMP Gorontalo
 
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP Gorontalo
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP GorontaloSOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP Gorontalo
SOP Pelayanan Permohonan Narasumber LPMP Gorontalo
 
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019
SK Tentang Penetapan Maklumat Layanan LPMP Gorontalo Tahun 2019
 
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...
SK Tentang Pengelola Unit Layanan Terpadu (ULT) di Lingkungan LPMP Gorontalo ...
 
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP Gorontalo
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP GorontaloSOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP Gorontalo
SOP Standar Operasional Unit Layanan Informasi LPMP Gorontalo
 
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP GorontaloSOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo
SOP Supervisi Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo
 
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan MenengahPOS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
POS Pelaksanaan Validasi Data dan Informasi Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
 
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Gorontalo Tahun 2019
 
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Subbag Umum 2019
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi PMS 2019
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi FPMP 2019
 
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Kepala Seksi SI Tahun 2019
 
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019
Perjanjian Kinerja Staf Sub Bagian Umum 2019
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi PMS 2019
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi FPMP LPMP Gorontalo 2019
 
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019
Perjanjian Kinerja Staf Seksi SI LPMP Gorontalo 2019
 
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
 
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain Kemdiknas
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain KemdiknasArsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain Kemdiknas
Arsip Komentar Hamzah Hippy Tentang Email Domain Kemdiknas
 

Recently uploaded

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

UN2008

  • 1. LAPORAN INTERPRETASI HASIL UJIAN NASIONAL 2008/2009 (JENJANG SMP/MTs SE-PROPINSI GORONTALO) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN GORONTALO TAHUN 2009
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ujian nasional merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka memacu peningkatan mutu pendidikan. Ujian nasional selain berfungsi untuk mengukur dan menilai pencapaian kompetensi lulusan dalam mata pelajaran tertentu, serta pemetaan mutu pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, juga berfungsi sebagai motivator bagi pihak-pihak terkait untuk bekerja lebih baik guna untuk mencapai hasil tujuan yang diharapkan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya ujian nasional peserta didik terdorong untuk belajar lebih baik dan guru terdorong untuk mengajar lebih baik pula. Untuk itu sangat dibutuhkan Interpretasi ujian nasional sebagai bagian dari informasi untuk dipublikasikan ke seluruh pengguna di daerah Propinsi Gorontalo. Interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 dapat digunakan sebagai umpan balik atau informasi bagi semua pihak terkait dalam rangka memperbaiki kinerja pembelajaran bagi guru dan motivasi belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu, Data hasil ujian nasional merupakan bahan informasi yang perlu dikaji secara mendalam oleh semua pihak dalam rangka memperbaiki pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Interpretasi ini di dasarkan pada panduan dan hasil analisis data ujian nasional oleh BSNP 2009. Selanjutnya data hasil Ujian Nasional baik yang tertuang dalam panduan maupun CD (BSNP 2009) dimanfaatkan secara maksimal untuk dikembangkan sesuai kebutuhan penjaminan mutu pendidikan kedepan didaerah Propinsi Gorontalo, Dengan interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 diharapkan dapat melakukan upaya-upaya perbaikan pendidikan, sesuai dengan tugas dan peran Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi, Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota, Kanwil Departeman Agama serta sekolah sebagai penyelenggara ujian nasional. Dalam menginterpretasikan data hasil ujian nasional disajikan dalam bentuk- bentuk statistik deskriptif, grafik, peringkat, dan daya serap kemampuan peserta didik pada jenjang SMP/MTs setiap kabupaten dan kota di Propinsi Gorontalo. Selain statistik deskriptif, klasifikasi kemampuan berdasarkan propinsi, kab./kota, sakura4oc@yahoo.com 2
  • 3. sekolah, dan mata pelajaran dapat juga diketahui secara jelas. Klasifikasi kemampuan sekolah dimaksud adalah klasifikasi sekolah: a. Baik Sekali : A (rata-rata nilai UN > 7,50) b. Baik : B (6,50 < rata-rata nilai UN < 7,50) c. Sedang : C (5,50 < rata-rata nilai UN < 6,50) d. Kurang : D (4,50 < rata-rata nilai UN < 5,50) e. Kurang sekali : E (rata-rata nilai UN < 4,50) Daya serap memuat informasi tentang proporsi atau persentase jawaban benar sebagai gambaran tentang kemampuan peserta didik dalam penguasaan indikator dari kompetensi/pokok bahasan mata pelajaran yang diujikan dalam masing-masing nomor soal Ujian Nasional. Informasi daya serap yang disajikan meliputi daya serap rayon atau kab/kota. Ada dua pendekatan sebagai dasar pengkriteriaan Daya Serap, yakni berdasarkan: 1. Tingkat kesukaran soal, untuk menginterpretasikan daya serap dilakukan dengan pendekatan tingkat kesukaran soal. Indeks kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 s/d 1,00 (Aiken 1994 dalam Safari 2005:23). Tingkat kesukaran soal dirumuskan sebagai berikut: TK = (Jumlah siswa yang menjawab Benar)/Jumlah seluruh siswa x 100%. 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah patokan minimal atas satuan kemampuan yang diujikan pada sebuah naskah soal. Secara praktis KKM 70% atau 75% diharapkan pencapaian idealnya 85% dari seluruh peserta ujian, pencapaian ini disebut daya serap. Namun dalam menginterpretasikan daya serap pada ujian nasional ini, penulis menggunakan daya serap 70% sebagai batasan yang menjadi dasar pengecekan atau untuk menghitung jumlah satuan soal atau frekuensi yang memiliki daya serap rendah-sedang atau tinggi. Sehingga kriteria yang ada hanya dua, yakni: 0 % - 70 % adalah daya serap rendah – sedang 71 % - 100 % adalah daya serap tinggi. sakura4oc@yahoo.com 3
  • 4. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi fokus interpretasi hasil ujian nasional 2009 adalah membahas tentang : 1. Data hasil ujian nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs pada mata uji di daerah kabupaten /kota di Propinsi Gorontalo. 2. Data daya serap per mata uji di daerah kabupaten/kota Gorontalo. C. Tujuan Interpretasi Ujian Nasional 2009 Tujuan interpretasi adalah menelaah hasil ujian nasional berdasarkan data hasil analisis yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Memahami sejauh mana interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs pada mata uji – mata uji di daerah kabupaten /kota di Propinsi Gorontalo. 2. Memahami sejauh mana interpretasi daya serap per mata uji di daerah kabupaten/kota Gorontalo. D. Manfaat Interpretasi Ujian Nasional 2009 Interpretasi ujian nasional dapat dimanfaatkan: 1. Bagi Sekolah dalam merefleksikan persiapan, proses pelaksaanan dan perbaikan ujian nasional di tingkat sekolah penyelenggara. 2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam memperbaiki persiapan, proses pelaksaanan ujian nasional di tingkat kabupaten/kota. 3. Bagi Dinas Pendidikan Propinsi dalam rangka memperbaiki persiapan, proses pelaksaanan ujian nasional di tingkat Propinsi Gorontalo. 4. Bagi Universitas Negeri Gorontalo dalam rangka mengevaluasi serta memperbaiki persiapan, proses pelaksaanan ujian nasional di tingkat Propinsi Gorontalo. 5. Bagi Masyarakat pendidikan dalam rangka mendorong peserta didik untuk mempersiapkan ujian nasional di tingkat Propinsi Gorontalo. sakura4oc@yahoo.com 4
  • 5. BAB II INTERPRETASI HASIL DAN DAYA SERAP UJIAN NASIONAL 2008/2009 JENJANG SMP/MTs I. Interpretasi Hasil Ujian Nasional 2008/2009 1. Deskripsi Jumlah Peserta Ujian Daerah Kabupaten dan Kota Se Propinsi Gorontalo Sekolah penyelenggara ujian nasional dan jumlah peserta ujian nasional pada jenjang SMP/MTs di Propinsi Gorontalo masing-masing sebagai berikut. Di kota Gorontalo dengan jumlah peserta ujian sebanyak 2637 dari 20 Sekolah penyelenggara, Kabupaten Gorontalo dengan jumlah peserta ujian 3578 berasal dari 58 sekolah penyelenggara, Kabupaten Boalemo dengan jumlah peserta ujian nasional 1400 berasal dari 27 sekolah penyelenggara, Kabupaten Pohuwato sekolah dengan jumlah peserta ujian nasional sebanyak 1390 berasal 25 sekolah penyelenggara, Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah peserta ujian nasional sebanyak 1506 berasal dari 23 sekolah penyelenggara, dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan jumlah peserta ujian nasional sebanyak 1157 berasal dari 27 sekolah penyelenggara. Sehingga total Propinsi Gorontalo sekolah penyelenggara sejumlah 180 sekolah dengan jumlah peserta yang ikut dalam ujian nasional sebanyak 11666. Hal ini sebagaimana digambarkan pada tabel 1. Tabel 1. Keadaan Jumlah Sekolah/Jumlah Peserta Penyelenggara UN 2008/2009 NO Kab/Kota Jumlah Sekolah Jumlah Peserta 1 Kota Gorontalo 20 2637 2 Kab Gorontalo 58 3576 3 Kab Boalemo 27 1400 4 Kab Pohuwato 25 1390 5 Kab Bone Bolango 23 1506 6 Kab. Gorontalo Utara 27 1157 7 Prop Gorontalo 180 11666 8 NASIONAL 25888 2658216 Untuk memperjelas keadaan jumlah sekolah dan jumlah peserta ujian nasional SMP/MTs se Propinsi Gorontalo divisualisasikan dengan diagram sebagai berikut. sakura4oc@yahoo.com 5
  • 6. Diagram 1. Keadaan jumlah Sekolah Penyelenggara UN SMP/MTs 2008/2009 Melalui diagram di atas menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Gorontalo adalah daerah yang memiliki jumlah sekolah penyelenggara ujian nasional terbesar diantara kabupaten dan Kota di Propinsi Gorontalo. Diagram 2. Keadaan jumlah Peserta UN SMP/MTs 2008/2009 Jumlah peserta ujian nasional jenjang SMP di daerah Kabupaten Gorontalo merupakan jumlah terbesar dari ke enam daerah di Propinsi Gorontalo. sakura4oc@yahoo.com 6
  • 7. 2. Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009 Keadaan ketidaklulusan peserta ujian di kabupaten dan kota Gorontalo sebagaimana dijelaskan pada tabel 2. NO Kab/Kota Jlh Peserta Jlh Peserta TL % Peserta TL 1 Kota Gorontalo 2637 73 2.77% 2 Kab Gorontalo 3576 7 0.20% 3 Kab Boalemo 1400 19 1.36% 4 Kab Pohuwato 1390 25 1.80% 5 Kab Bone Bolango 1506 175 11.62% 6 Kab. Gorontalo Utara 1157 64 5.53% 7 Prop Gorontalo 11666 363 3.11% 8 NASIONAL 2658216 127226 4.79% Tabel 2, Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009 Memperhatikan tabel 2, Keadaan Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009 dapat diklasifikasikan atas dua kategori yakni Kategori dengan persentase ketidaklulusan besar dan kategori persentase ketidaklulusan kecil. Terdapat 3 daerah dengan kategori prosentase ketidaklulusan besar dan 3 daerah dengan kategori persentase ketidaklulusan kecil. Dasar penentuan kedua Kategori tersebut adalah Persentase Ketidaklulusan peserta ujian. Identifikasi daerah penyelenggara menurut kategori ketidaklulusan peserta ujian adalah sebagai berikut. Daerah kabupaten Bonebolango adalah daerah yang jumlah pesertanya sebanyak 1506 dengan jumlah peserta ujian yang tidak lulus terbesar yakni sebanyak 175 atau persentase ketidaklulusan 11,62%, diurutan berikutnya adalah Kabupaten Gorontalo Utara yakni dengan jumlah peserta sebanyak 1157 dan jumlah peserta tidak lulus sebesar 64 atau persentase ketidaklulusan 5,532%. Menyusul Kota Gorontalo, jumlah peserta sebanyak 2637 dengan jumlah peserta tidak lulus sebanyak 73 atau persentase ketidaklulusan 2,77%. Kategori persentase ketidaklulusan kecil, yakni: daerah Kabupaten Gorontalo jumlah peserta sebanyak 3576 dengan jumlah peserta tidak lulus sebanyak 7 atau prosentase ketidaklulusan 0,20%, diurutan berikutnya adalah Kabupaten Boalemo yakni dengan jumlah peserta sebanyak 1400 dan jumlah peserta tidak lulus sebesar 19 atau persentase ketidaklulusan 1,36%, Kabupaten Pohuwato adalah daerah yang jumlah pesertanya sebanyak 1390 dengan jumlah peserta tidak lulus sebanyak 25 atau persentase ketidaklulusan 1,80%. sakura4oc@yahoo.com 7
  • 8. Dengan demikian Kabupaten Gorontalo menjadi daerah terbaik dengan persentase ketidaklulusan terkecil pada ujian nasional jenjang SMP/MTs tahun 2008/2009. Sebagai visualisasi persentase ketidaklulusan setiap daerah kabupaten/kota dapat digrafiskan melalui diagram berikut. Diagram 3, Persentase Ketidaklulusan 3. Nilai Rerata Mata Uji Setiap Daerah Penyelenggara UN 2008/2009 Rerata mata uji adalah akumulasi nilai yang diperoleh seluruh peserta ujian yang dibagi sejumlah peserta ujian untuk mata pelajaran tertentu. Nilai rerata tersebut menggambarkan nilai kompetensi peserta ujian pada mata uji tertentu untuk setiap daerah kabupaten atau kota. Adapun nilai rerata untuk setiap kabupaten/ Kota digambarkan menurut mata uji sebagaimana digambarkan pada tabel 3. Tabel 3, Nilai Mata Uji Setiap Daerah Penyelenggara UN 2008/2009 NO Kab/Kota Mata Uji Nilai Jumlah Nilai 1 Kota Gorontalo BIND 6.58 29.07 BING 6.53 MAT 8.28 IPA 7.68 2 Kab Gorontalo BIND 8.10 30.31 BING 6.54 sakura4oc@yahoo.com 8
  • 9. MAT 7.82 IPA 7.85 3 Kab Boalemo BIND 6.44 28.05 BING 6.74 MAT 7.65 IPA 7.22 4 Kab Pohuwato BIND 6.50 28.55 BING 7.05 MAT 7.81 IPA 7.19 5 Kab Bone Bolango BIND 5.87 26.07 BING 6.32 MAT 7.36 IPA 6.52 6 Kab. Gorontalo Utara BIND 6.71 28.22 BING 6.66 MAT 7.64 IPA 7.21 7 Prop Gorontalo BIND 6.94 28.79 BING 6.61 MAT 7.82 IPA 7.42 8 NASIONAL BIND 7.38 29.44 BING 7.14 MAT 7.60 IPA 7.32 Menurut tabel 3, menjelaskan bahwa, nilai rerata perdaerah kabupaten kota, secara umum bahwa perolehan nilai rerata berkisar antara 5,87 hingga 8,26. jika dilihat dari kisaran jumlah empat mata uji disetiap daerah maka kisarannya antara 26,07 hingga 30,31. Untuk lebih jelasnya dapat divisualisasikan melalui diagram berikut: Diagram 4. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kota Gorontalo sakura4oc@yahoo.com 9
  • 10. Berdasarkan tabel 3 dan diagram 4 di atas, dijelaskan bahwa, kempat nilai rerata mata uji, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA melampaui batas nilai penentu kelulusan peserta ujian, yakni nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 8,28, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,68, Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,58, Bahasa Inggris nilai perolehan 6,53. Total Perolehan nilai rerata untuk kota Gorontalo adalah 29,07 dengan kualifikasi Baik. Diagram 5.Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Gorontalo sakura4oc@yahoo.com 10
  • 11. Berdasarkan tabel 3 dan diagram 5 diatas, dapat dijelaskan bahwa, kempat nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji Bahasa Indonesia dengan nilai perolehan 8,10, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,85, matematika dengan nilai perolehan 7,82, Bahasa Inggris nilai perolehan 6,54. Total Perolehan nilai rerata untuk Kabupaten Gorontalo adalah 30.31 dengan kualifikasi Baik. Diagram 6, Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Boalemo Berdasarkan tabel 3 dan diagram 6 diatas dapat dijelaskan bahwa, kempat nilai melalpaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7.65, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,22, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan 6,74 , Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,44. Total Perolehan nilai rerata untuk Kabupaten Boalemo adalah 28,05 dengan kualifikasi Baik. sakura4oc@yahoo.com 11
  • 12. Diagram 7. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Pohuwato Berdasarkan tabel 3 dan diagram 7 diatas, dapat dijelaskan bahwa, keempat nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,81, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,19, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan 7,05, Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,50. Total Perolehan nilai rerata untuk Kabupaten Pohuwato adalah 28,55 dengan kualifikasi Baik. Diagram 8. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Bone Bolango Berdasarkan tabel 3 dan diagram 8 diatas, dapat menjelaskan bahwa, keempat nilai melalpaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi sakura4oc@yahoo.com 12
  • 13. terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,36, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 6,52, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan 6,32, Bahasa Indonesia nilai perolehan 5,87. Total Perolehan nilai rerata untuk Kabupaten Bone Bolango adalah 26,07 dengan kualifikasi Baik. Diagram 9. Perolehan Nilai Rerata 4 Mata Uji Kabupaten Gorontalo Utara Berdasarkan tabel 3 dan diagram 9 diatas dapat menjelaskan bahwa, keempat nilai melampaui nilai standar kompetensi lulusan 5,50. Nilai tertinggi terdapat pada mata uji matematika dengan nilai perolehan 7,64, menyusul berturut turut nilai mata uji IPA nilai perolehan 7,21, Bahasa Indonesia nilai perolehan 6,71, Bahasa Inggris dengan nilai perolehan 6,66, Total Perolehan nilai rerata untuk Kabupaten Gorontalo Utara adalah 28,22 dengan kualifikasi Baik. Untuk merangkum keseluruhan data di atas sebagaimana tabel 4, berikut ini: Tabel 4. Jumlah Peserta Ujian Nasional, Kelulusan Rerata dan Klasifikasi Nilai Ujian SMP/MTs 2008/2009 Jumlah Jumlah Jumlah Tidak Peserta NO Kab/Kota Mata Uji Rerata Klasifikasi Sekolah Peserta Lulus NU< 5,49 1 Kota 20 2637 73 BIND 6.58 585 B Gorontalo (2.768%) BING 6.53 406 B MAT 8.28 58 A IPA 7.68 60 A sakura4oc@yahoo.com 13
  • 14. Jlh Nilai 29.07 1109 B BIND 8.10 51 A BING 6.54 122 B 7 2 Kab Gorontalo 58 3576 MAT 7.82 21 A (0.196%) IPA 7.85 35 A Jlh Nilai 30.31 229 A BIND 6.44 308 C BING 6.74 114 B 19 3 Kab Boalemo 27 1400 MAT 7.65 34 A (1.357%) IPA 7.22 68 B Jlh Nilai 28.05 524 B BIND 6.50 312 C BING 7.05 75 B 25 4 Kab Pohuwato 25 1390 MAT 7.81 38 A (1.799%) IPA 7.19 45 B Jlh Nilai 28.55 470 B BIND 5.87 605 C BING 6.32 335 C Kab Bone 175 5 23 1506 MAT 7.36 128 B Bolango (11.620%) IPA 6.52 202 B Jlh Nilai 26.07 1270 B BIND 6.71 201 B Kab. BING 6.66 156 B 64 6 Gorontalo 27 1157 MAT 7.64 94 A (5,532%) Utara IPA 7.21 95 B Jlh Nilai 28.22 546 B BIND 6.94 2062 B BING 6.61 1208 B Prop 363 7 180 11666 MAT 7.82 373 A Gorontalo (3.112%) IPA 7.42 505 B Jlh Nilai 28.79 4148 B BIND 7.38 143876 B BING 7.14 359519 B 127226 8 NASIONAL 25888 2658216 MAT 7.60 238479 A (4.786%) IPA 7.32 197675 B Jlh Nilai 29.44 939549 B Secara umum perolehan total nilai rerata pada keempat mata uji disetiap daerah kabupaten dan kota dapat divisualisasikan melalui diagram sebagai berikut: sakura4oc@yahoo.com 14
  • 15. Diagram 10, Perolehan Jumlah Nilai Rerata daerah Kabupaten dan Kota Gorontalo Berdasarkan tabel 4 dan diagram 10 di atas, menggambarkan Perolehan jumlah nilai rerata keempat mata uji di kabupaten dan kota se Propinsi Gorontalo. Nampak bahwa prestasi Kabupaten Gorontalo adalah daerah yang unggul dalam perolehan dengan jumlah nilai rerata keempat mata uji yakni sebesar 30,31, jumlah nilai tersebut melampaui lima daerah kabupaten dan kota di Propinsi Gorontalo bahkan melampaui jumlah rerata propinsi Gorontalo dan Nasional. 4. Deskripsi Nilai Rerata Menurut Kelompok Mata Uji 4.1 Bahasa Indonesia Diagram 11. Nilai Rerata Mata Uji Bahasa Indonesia Kabupaten / Kota Se Propinsi Gorontalo sakura4oc@yahoo.com 15
  • 16. Berdasarkan tabel 4 dan Diagram 11 di atas , dapat dijelaskan bahwa Kabupaten Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata Bahasa Indonesia 8,10, dan daerah yang terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji bahasa Indonesia adalah Kabupaten Bone Bolango yakni dengan nilai 5,87. 4.2 Bahasa Inggris Diagram 12. Nilai Rerata Mata Uji Bahasa Inggris Kabupaten / Kota Se Propinsi Gorontalo Berdasarkan tabel 4 dan diagram 12 di atas, dapat dijelaskan bahwa Kabupaten Pohuwato berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo dengan perolehan nilai rerata bahasa Inggris 7,05 dan daerah yang sakura4oc@yahoo.com 16
  • 17. terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji bahasa Inggris adalah Kabupaten Bone Bolango yakni dengan nilai 6,32 4.3 Matematika Diagram 13. Nilai Rerata Mata Uji Matematika Kabupaten / Kota Se Propinsi Gorontalo Berdasarkan tabel 4 dan diagram 13 di atas, dapat dijelaskan bahwa Kota Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata Matematika 8,28 dan daerah yang terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji Matematika adalah Kabupaten Bone Bolango yakni dengan nilai 7,36 4.4 IPA Diagram 14. Nilai Rerata Mata Uji IPA Kabupaten / Kota Se Propinsi Gorontalo sakura4oc@yahoo.com 17
  • 18. Berdasarkan tabel 4 dan diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa Kabupaten Gorontalo berada pada posisi teratas melampaui rerata Propinsi Gorontalo bahkan Nasional dengan perolehan nilai rerata IPA 7,85 dan daerah yang terendah dalam perolehan nilai rerata mata uji IPA adalah Kabupaten Bone Bolango yakni dengan nilai 6,52 II. Daya Serap Ujian Nasional 2008/2009 Daya serap memuat informasi tentang proporsi atau persentase jawaban benar sebagai gambaran tentang kemampuan peserta ujian dalam penguasaan indikator dari kompetensi/pokok bahasan mata pelajaran yang diujikan dalam masing-masing nomor soal ujian nasional. Dengan demikian daya serap menjelaskan tingkat penguasaan peserta ujian terhadap materi soal tertentu pada mata uji tertentu. Daya serap yang disajikan adalah daya serap untuk setiap mata uji pada jenjang satuan pendidikan SMP/MTs di setiap rayon atau daerah kabupaten dan kota Gorontalo. Ada dua pendekatan sebagai dasar pengkriteriaan Daya Serap, yakni berdasarkan: 1. Tingkat kesukaran soal, untuk menginterpretasikan daya serap dilakukan dengan pendekatan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu (kemampuan yang diuji) yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 s/d 1,00 (Aiken 1994 dalam Safari 2005:23). Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK = 0,00 artinya tidak ada peserta ujian yang menjawab benar soal itu dan bila memiliki TK = 1,00 artinya bahwa seluruh peserta ujian menjawab benar soal tersebut. Perhitungan untuk indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap nomor. Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta ujian pada butir soal dinamakan tingkat kesukaran butir soal itu. Tingkat kesukaran, untuk soal objektif dirumuskan oleh (Nitko, 1996 dalam Safari 2005: 24) adalah sebagai berikut: TK = Jumlah Peserta Ujian menjawab benar pada soal tertentu dibagi dengan Jumlah Seluruh Peserta tes. sakura4oc@yahoo.com 18
  • 19. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas menggambarkan tingkat kesukaran (TK) soal itu. Sebagai pedoman umum, klasifikasi TK dapat dicontohkan seperti berikut ini: 0,00 – 0,30 soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 soal tergolong mudah Tingkat kesukaran di atas bersifat linier dengan Daya Serap, artinya jika soal pada kemampuan yang diuji tergolong sukar atau tingkat kesukaran semakin sukar atau mendekati 0,00 maka semakin kecil daya serap atau 0,00% peluang peserta ujian menjawab benar, sebaliknya jika tingkat kesukaran semakin mudah atau mendekati 1,00 maka semakin besar daya serap atau 0,00% peluang peserta ujian menjawab benar. 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah patokan minimal atas satuan kemampuan yang diujikan pada sebuah naskah soal. Dewasa ini sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap meningkatkan KKM dengan persentase KKM antara 70% hingga 75%. Dan secara praktis KKM 70% atau 75% diharapkan pencapaian idealnya 85% dari seluruh peserta ujian, pencapaian ini disebut daya serap. Namun dalam menginterpretasikan daya serap pada ujian nasional ini, penulis menggunakan daya serap 70% sebagai batasan yang menjadi dasar pengecekan atau untuk menghitung jumlah satuan soal atau frekuensi yang memiliki daya serap rendah-sedang atau tinggi. Sehingga kriteria yang ada hanya dua, yakni: 0% - 70% adalah daya serap rendah – sedang 71% - 100% adalah daya serap tinggi Artinya, daya serap rendah – sedang dapat disimpulkan bahwa soal tersebut dirasakan sangat sulit hingga sulit, sehingga persentase peserta didik yang menjawab benar kecil dari 70%. Sebaliknya daya serap tinggi dapat disimpulkan bahwa soal dirasakan mudah hingga sangat mudah, sehingga persentase peserta didik yang menjawab benar besar dari 70%. Selanjutnya, hasil hitungan seberapa jumlah satuan soal dalam satuan naskah soal tertentu dibagi total soal dalam satuan naskah soal tertentu dan dikalikan 100 %, akan menghasilkan Daya Serap Total Soal. sakura4oc@yahoo.com 19
  • 20. Jadi daya serap total dirumuskan sebagai berikut: Ds total = (Jumlah Soal < 70 %)/Jumlah Soal x 100 %. Ds total dengan menggunakan kriteria yang sama, yakni: 0% - 70% adalah daya serap rendah – sedang 71% - 100% adalah daya serap tinggi. Daya Serap per mata uji, masing-masing ditampilkan sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia Frekuensi Frekuensi Jumlah Ds Total No Kabupaten / Kota Kode Penguasaan Penguasaan Soal Soal Materi < 70.00% Materi > 70.00 % 1 Kota Gorontalo A 50 26 24 48 2 Kab. Gorontalo B 50 7 43 86 3 Kab. Boalemo C 50 28 22 44 4 Kab. Pohuwato D 50 28 22 44 Kab. Bone 5 E 50 33 17 34 Bolango Kab. Gorontalo 6 F 50 21 29 58 Utara Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi > 70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan kabupaten Gorontalo dengan daya serap bahasa Indonesia 86%. Rerata daya serap pada mata uji Bahasa Indonesia pada jenjang SMP sebesar 52,33% . Jadi berdasarkan kriteria klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji bahasa Indonesia diklasifikan sedang. 2. Bahasa Inggris Frekuensi Frekuensi Jumlah Ds Total No Kabupaten / Kota Kode Pengusasaan Penguasaan Soal Soal Materi < 70.00 % Materi > 70.00 % 1 Kota Gorontalo A 50 28 22 44 2 Kab. Gorontalo B 50 18 32 64 3 Kab. Boalemo C 50 24 26 52 4 Kab. Pohuwato D 50 20 30 60 Kab. Bone 5 E 50 27 23 46 Bolango Kab. Gorontalo 6 F 50 20 30 60 Utara Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi > 70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan sakura4oc@yahoo.com 20
  • 21. kabupaten Gorontalo dengan daya serap bahasa Inggris 64%. Rerata daya serap pada mata uji Bahasa Inggris pada jenjang SMP sebesar 54,33%. Jadi berdasarkan kriteria klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji bahasa Inggris diklasifikan sedang. 3. Matematika Frequensi Frequensi Jumlah Ds Total No Kabupaten / Kota Kode Pengusasaan Penguasaan Soal Soal Materi < 70.00 % Materi > 70.00 % 1 Kota Gorontalo A 40 11 29 72.5 2 Kab. Gorontalo B 40 7 33 82.5 3 Kab. Boalemo C 40 10 30 75 4 Kab. Pohuwato D 40 9 31 77.5 Kab. Bone 5 E 40 * Bolango Kab. Gorontalo 6 F 40 8 32 80 Utara *Tidak ada Data Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi > 70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan kabupaten Gorontalo dengan daya serap Matematika 82,5%. Rerata daya serap pada mata uji Matematika pada jenjang SMP sebesar 77,50%. Jadi berdasarkan kriteria klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji Matematika diklasifikan tinggi. 4. IPA Frequensi Frequensi Jumlah Ds Total No Kabupaten / Kota Kode Pengusasaan Penguasaan Soal Soal Materi < 70.00 % Materi > 70.00 % 1 Kota Gorontalo A 40 * 2 Kab. Gorontalo B 40 6 34 85 3 Kab. Boalemo C 40 * 4 Kab. Pohuwato D 40 15 25 62.5 Kab. Bone 5 E 40 * Bolango Kab. Gorontalo 6 F 40 * Utara *Tidak ada Data Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi Penguasaan Materi > 70.00% bervariasi diantara ke 6 daerah kabupaten dan kota. Nampak penonjolan kabupaten Gorontalo dengan daya serap IPA 85%. Rerata daya serap pada mata uji IPA sakura4oc@yahoo.com 21
  • 22. pada jenjang SMP/MTs berdasarkan data yang ada sebesar 73,75% . Jadi berdasarkan kriteria klasifikasi kecil dari 70% sehingga daya serap mata uji IPA diklasifikan tinggi di kabupaten Gorontalo dan kabupaten Pohuwato. sakura4oc@yahoo.com 22
  • 23. BAB III PEMBAHASAN 1. Hasil Interpretasi UN SMP 2008/2009 Jumlah Peserta Ujian pada jenjang SMP sebesar 11.666 berasal dari 180 sekolah yang tersebar di Daerah Kabupaten dan Kota se-Propinsi Gorontalo. Ketidaklulusan Peserta Ujian Nasional SMP/MTs 2008/2009 sebesar 3,11%, dengan jumlah keempat nilai rerata untuk mata uji setiap daerah penyelenggara UN 2008/2009 berkisar antara 26,07 hingga 30,31 atau nilai rerata 6,52 hingga 7,58. Jika nilai rerata dilihat menurut mata uji, Bahasa Indonesia dengan nilai rerata berada antara 5,87 hingga 8,10, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Gorontalo dan terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. Bahasa Inggris dengan nilai rerata berada antara 6,32 hingga 7.05, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Pohuwato dan terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. Matematika dengan nilai rerata berada antara 7,36 hingga 8,28, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kota Gorontalo dan terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. IPA nilai rerata berada antara 6,52 hingga 7,85, nilai rerata tertinggi adalah rayon Kabupaten Gorontalo dan terendah adalah rayon Kabupaten Bone Bolango. Nilai rerata untuk mata uji Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA melampaui nilai standar kelulusan yakni 5,50. Namun hal ini perlu terus ditingkatkan mengingat secara kualitatif masih terdapat nilai rerata yang berkualifikasi C atau sedang (5,50 < rata-rata nilai UN < 6,50). 2. Daya Serap Per Mata Uji a. Bahasa Indonesia, soal sejumlah 50 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara 34% hingga 86%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta ujian antara rendah hingga sedang. Sehingga tingkat kesulitan soal bahasa Indonesia dirasakan ”sukar” didaerah / rayon Kabupaten Bone Bolango dan dirasakan ”sedang” didaerah / rayon kabupaten Gorontalo. b. Bahasa Inggris, soal sejumlah 50 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara 44% hingga 64%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta ujian antara rendah hingga sedang. Sehingga tingkat kesulitan soal sakura4oc@yahoo.com 23
  • 24. bahasa inggris dirasakan ”sukar” didaerah / rayon Kota Gorontalo dan dirasakan ”sedang” didaerah / rayon kabupaten Gorontalo. c. Matematika, soal sejumlah 40 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara 72,5% hingga 82,5%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta ujian adalah ”tinggi”. Sehingga tingkat kesulitan soal matematika dirasakan ”mudah” di seluruh daerah / rayon penyelenggara UN. Kecuali untuk daerah / rayon kabupaten Bone Bolango karena tidak ada data. d. IPA, soal sejumlah 40 butir, daya serap di setiap rayon berkisar antara 62,5% hingga 85%, artinya soal tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta ujian antara sedang hingga tinggi. Sehingga tingkat kesulitan soal IPA dirasakan ”relatif mudah” di daerah / rayon kabupaten Gorontalo dan kabupaten Pohuwato. Sedangkan untuk daerah / rayon penyelenggara UN yang lain belum dapat disimpulkan karena tidak ada data. sakura4oc@yahoo.com 24
  • 25. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 pada mata uji di daerah kabupaten /kota di Propinsi Gorontalo, pada umumnya untuk setiap mata uji pada jenjang SMP/MTs telah melampaui standar kelulusan 5,50, bahkan dengan kualifikasi keberhasilan C atau sedang, B atau baik hingga A atau sangat Baik. 2. Keunggulan prestasi pada setiap mata uji pada jenjang SMP/MTs cenderung bervariasi, artinya keunggulan prestasi UN pada mata uji oleh peserta UN di daerah / rayon tidak menetap pada daerah tertentu. Namun keunggulan secara relatif lebih baik adalah rayon Kabupaten Gorontalo. 3. Interpretasi Daya serap ujian nasional 2008/2009 per mata uji di daerah kabupaten/kota Gorontalo, secara umum daya serap per mata uji berada pada daya serap kecil dari 70% atau kategori kurang hingga sedang (idealnya 85%). Namun demikian masih terdapat Daya serap yang melebihi 70% pada mata pelajaran tertentu. 4. Keunggulan prestasi Daya serap pada setiap mata uji pada jenjang SMP/MTs cenderung bervariasi, artinya keunggulan prestasi UN pada mata uji oleh peserta UN di daerah / rayon tidak menetap pada daerah tertentu. Namun keunggulan Daya Serap secara relatif lebih baik adalah rayon Kabupaten Gorontalo. B. REKOMENDASI 1. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs ini menjadi referensi yang dapat digunakan untuk memacu penyelenggaraan pendidikan di daerah dan lebih meningkatkan penjaminan mutu sekolah dalam mencapai prestasi kompetensi output. 2. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 jenjang SMP/MTs ini dijadikan bahan refleksi atau perbaikan mutu proses dan hasil belajar pada tingkat satuan pendidikan, pada tingkat dinas pendidikan kabupaten dan kota. Serta pada tingkat Dinas Pendidikan Nasional di propinsi Gorontalo. sakura4oc@yahoo.com 25
  • 26. 3. Diharapkan hasil interpretasi Ujian Nasional 2008/2009 dijadikan bahan refleksi atau perbaikan mutu proses pengawasan Ujian Nasional pada tingkat satuan pendidikan, pada tingkat dinas pendidikan kabupaten dan kota. Serta pada tingkat Dinas Pendidikan Nasional di propinsi Gorontalo untuk memperbaiki dan menjaga reputasi pendidikan daerah. 4. Diharapkan adanya workshop persiapan UN ke depan oleh lembaga diklat di daerah maupun pusat dengan bentuk Klinik pada mata pelajaran UN dengan memperhatikan kemampuan uji yang berdaya serap rendah atau kurang. C. REFERENSI 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penilaian Pendidikan, 2008, Panduan Kebijakan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional untuk Perbaikan Mutu Pendidikan UN 2008/2009, Jakarta, Depdiknas. 2. LPMP Gorontalo, 2008, Interpretasi UN 2007/2008. 3. LPMP Gorontalo, 2007, Interpretasi UN 2006/2007. sakura4oc@yahoo.com 26
  • 27. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat-Nya sehingga penulisan Interpretasi hasil dan daya serap Ujian nasional 2008/2009 dapat diselesaikan dengan baik dan lancar sekalipun masih mengharapkan koreksi yang konstruktif dari para pengguna. Tulisan ini membahas dua bagian pokok, yakni Interpretasi Hasil dan interpretasi daya serap Ujian nasional. Diharapkan pemanfaatannya adalah dapat memudahkan bagi pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan di daerah dan sekolah. Interpretasi hasil dan daya serap ini disusun berdasarkan panduan kebijakan untuk perbaikan mutu pendidikan melalui gali informasi data yang termuat dalam CD yang merupakan analisis yang dibuat dan disusun secara kritis Oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan, dan Pusat kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. Hal di atas dilakukan berdasarkan pasal 68 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,hasil ujian nasional antara sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Melalui interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang bagaimana interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 pada mata di daerah kabupaten/kota di Propinsi Gorontalo, dan bagaimana Interpretasi Daya serap per mata uji di daerah kabupaten/kota Gorontalo. Dengan demikian, interpretasi hasil ujian nasional ini adalah agar dapat digunakan oleh para pengambil keputusan pada Diknas tingkat Pusat, Diknas Propinsi, Diknas Kabupaten/Kota hingga pada tingkat satuan pendidikan sebagai salah satu masukan atau feed back untuk perbaikan mutu pendidikan. Semoga interpretasi hasil ujian nasional 2008/2009 akan bermanfaat. Kritik dan saran dari berbagai pihak bagi penyempurnaan tulisan ini sangat diharapkan. Atas segala kritik dan saran yang konstruktif tersebut disampaikan terima kasih. sakura4oc@yahoo.com 27
  • 28. Gorontalo, 25 November 2009 Firna Sari, S.Si Nip. 19820207 200801 2 008 sakura4oc@yahoo.com 28
  • 29. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………....i DAFTAR ISI……………………………………………………………....iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.....................................................................3 C. Tujuan....................................................................................... 3 D. Manfaat..................................................................................... 3 BAB II. INTERPRETASI HASIL DAN DAYA SERAP A. Interpretasi hasil……………………………………………... 4 B. Daya serap…………………………………………………… 17 BAB III. PEMBAHASAN A. Hasil Interpretasi……………………………………………....22 B. Daya Serap Per Mata Uji………………………………………22 BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………….24 B. Rekomendasi…………………………………………………..24 C. Referensi……………………………………………………….25 sakura4oc@yahoo.com 29