3. AGENDA PRIORITAS PEMERINTAH TERKAIT
DENGAN DESA
3
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH
DAN DESA DALAM KERANGKAN NEGARA KESATUAN
Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Desa, Kawasan Timur Indonesia dan
Kawasan Perbatasan
√
Implementasi Undang-Undang Desa
√
4. MENGAPA PERLU ADA UU DESA?
1) Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang ada di desa baik dibidang ekonomi,
politik, sosial- budaya dan lingkungan
1) Sebagai salah satu upaya untuk mempercepat
pembangunan desa dalam rangka mempercepat
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa
1) Sebagai bagian dari Agenda Revisi Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
5. ARTI PENTING UU DESA?
untuk mewujudkan desa yang lebih sejahtera dan mandiri
untuk meningkatkan peran aparat pemerintahan desa
dalam mendukung otonomi daerah
mewujudkan desa sebagai garda terdepan dalam
pembangunan bangsa
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
MAJU, MANDIRI &
SEJAHTERA TANPA
MENINGGALKAN JATI
DIRINYA
6. • Kerjasama antar
desa (Qanun Kute)
• Permendagri No.
111 Thn 2014 Psl
2 hrf b
mukadimah UU DESA pasal 92 Ttg BUMDes
7.
8. Pasal 2
•Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya
menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh
Desa dan/atau kerja sama antar desa
Pasal 28
• Pasal (1). BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa
atau lebih.
• Pasal (2). Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dapat dilakukan
dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.
• Pasal (3). Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih harus mendapat
persetujuan masing-masing Pemerintah Desa.
9. TANTANGAN dan PELUANG
1.Dana Desa Semakin Besar, desa dapat membentuk BUMKute.
2.Permendagri 113 Pasal 28 (2) Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh
dilakukan sebelum barang dan atau jasa diterima (Peluang unit
usaha BUMKute).
3.Pengembangan ekonomi Kawasan perdesaan (kelembagaan
dan kemitraan ekonomi).
4.Pengadaan Barang dan Jasa ke Desa (Unit Perdagangan yang
keuntungannya di kembalikan ke Desa dan Masy Miskin),
5.Solusi Penanganan Pajak (dapat ditangani oleh BUMDes)
6.Jasa Konsultan
7.Meningkatkan APBDes
8.Meningkatkan usaha ekonomi bersumber SDA dan SDM
9.Membangun ekonomi mandiri
10.dll
10. 1) Meningkatkan perekonomian Kute;
2) Mengoptimalkan aset Kute agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Kute;
3) Meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi
4) Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar
kute dan/atau dengan pihak ketiga;
5) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
6) Membuka lapangan kerja;
7) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Kute; dan
8) Meningkatkan pendapatan masyarakat Kute dan
Pendapatan Asli Kute
Tujuan
11. “Berani memiliki impian”.
Saat impian dan keiinginan untuk mendirikan BUMKute menguat namun masih
terbelenggu oleh diri sendiri maupun oleh orang lain maka memompa semangat
para pendiri BUMKute merupakan keharusan.
Memompa semangat diri (memotivasi) maka BUMKute dapat
berdiri dan mulai menjalankan usahanya.
Para pendiri BUMKute harus berani berpikir besar (think big) dengan
membangun visi dari BUMKute. Visi BUMKute inilah yang akan menjadi energi
penggerak agar para pendiri dan pengelola BERANI untuk segera memulai.
Memulai BUMKute dengan membangun sebuah perencanaan.
STUDY KELAYAKAN USAHA
12. UU 6/2014
Tentang Desa
PP 47 /2015 tentang
Perubahan Atas PP 43/2014
tentang Peraturan Pelaksanaan
UU 6/2014
PP 8/2016 tentang Perubahan
Kedua atas PP 60/2014
tentang Dana Desa yang
Bersumber dari APBN
Peraturan Menteri Dalam Negeri:
Permendagri 111/2014 tentang pedoman teknis peraturan di desa;
Permendagri 112/2014 tentang pemilihan kepala desa;
Permendagri 113/2014 tentang pengelolaan keuangan desa;
Permendagri 114 /2014 tentang pedoman pembangunan desa.
Permendagri 81/2015 tentang evaluasi perkembangan desa dan kelurahan;
Permendagri 82/2015 tentang pengangkatan dan pemberhentian kepala desa;
Permendagri 83/2015 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa;
Permendagri 84/2015 tentang susunan organisasi dan tatakerja perangkat desa;
Permendagri 1/2016 tentang pengelolaan aset desa;
Permendagri 44/2016 tentang kewenangan desa;
Permendagri 45/2016 tentang pedoman penetapan dan penegasan batas desa;
Permendagri 46/2016 tentang laporan kepala desa;
Permendagri 47/2016 tentang administrasi pemerintahan desa;
Permendagri 110/2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa;
Permendagri 1/2017 tentang Penataan Desa;
Permendagri 3/2017 tentang SPM Desa;
Peraturan Menteri Desa, PDT danTransmigrasi:
Permendesa 1/2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
Permendesa 2/2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
Permendesa 3/2015 Tentang Pendampingan Desa;
Permendesa 4/2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUM Desa;
Permendesa 6/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi;
Permendes 22/2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017;
Permendesa 4/2017 tentang Perubahan atas Permendesa 22/2016 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2017.
Permendes 19/2017 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;
Peraturan Menteri Keuangan:
PMK No. 247/PMK.07/2015 tetang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana
Desa;
PMK No. 49/PMK.07/2016 tetang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa;
PMK No. 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Tranfer Ke Daerah dan Dana Desa
Peraturan Kepala LKPP Nomor 22 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata
Cara Pengadaan Barang/Jasa Di Desa
13. 1. Analisa usaha prioritas
2. Analisa konsumen (kuisoner)
3. Analisa jumlah (pengurus)
4. Analisa kebutuhan (RAB)
5. Analisa administrasi
6. Analisa kelembagaan dan badan hukum
7. Dll.
Study Kelayakan
14. Apa masalah konsumen/masyarakat yang akan
diatasi oleh bisnis BUMKute?-(Naluri)
Apa pekerjaan konsumen/masyarakat yang
kita bantu menyelesaikan?
Apakah kebutuhan konsumen/masyarakat
yang akan kita penuhi?
Produk dan jasa apa yang memberi nilai bagi
segmen konsumen/masyarakat tertentu?
BUMKute menjalankan bisnis
untuk memperoleh keuntungan
dari memenuhi kebutuhan
konsumen.
Konsumen akan mengkonsumsi
atau menggunakan suatu produk
jika mereka memperoleh nilai
dari suatu produk.
15. (1). Jika pelanggan /masyarakat
memerlukan air bersih tanpa harus
mengambil air dari sumber mata air
di tempat yang jauh dari rumah,
BUMKute dapat membuka Perusahaan
Air Minum Kute (PAMKute).
(2). memiliki usaha sarana produksi
pertanian (Saprotan) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sebagai hasil
dari ke berhasilan warga melakukan
perubahan pola tanam dari palawija
ke tanaman keras.
(3). dalam memenuhi kebutuhan
kaum perempuan desa untuk
menambah modal usaha kecil rumah
tangga dan terbebas dari jeratan
rentenir. Unit usaha yang
dikembangkan oleh BUMKute ini
adalah Simpan-Pinjam.
Contoh :
16. (4). Jika ada sungai yang
masih bersih, air terjun,
atau pemadangan alam
yang indah, BUMKute dapat
membuka usaha wisata
desa yang dikelola BUMKute
(5). Bila di kute, masyarakat
mayoritas adalah bekerja
menggeluti usaha pengrajin
gula aren, maka untuk
memenuhi kebutuhan
usaha masyarakat maka,
BUMKute dapat membuka
usaha pemasaran gula aren
kemasan
(6). Bila di Kute,
masyarakatnya bekerja di
perkantoran, Unit usaha
yang dikembangkan
dikembangkan oleh
BUMKute ini adalah Toko
Sembako.
Contoh:
17. 9
8
Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki kelompok
orang atau organisasi yang berbeda yang hendak di jangkau
dan dilayani (segmen pasar).
Segmen pasar merujuk pada jawaban pertanyaan “Untuk
siapa nilai kita cipta kan?” dan “Siapakah konsumen,
pelanggan, atau pengguna yang paling penting bagi BUMKute?
Mengetahui pelanggan merupakan cara termudah untuk
menentukan segmen pasar dari unit usaha BUMKute.
INGAT! Kesalahan yang biasa dilakukan oleh BUMKute adalah langsung
menentukan bisnis dan baru kemudian memutuskan siapa yang akan
menjadi pelanggannya. Atau membuat produk tanpa memikirkan pasarnya
18. Kutacane, Nopember 2017
1. Berapa umur mereka?
Arahkan jawaban Anda kepada kelompok umur yang menjadi
konsumen utama produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya
semua kelompok umur (petani tanaman keras).
2. Apa jenis kelamin mereka?
Fokuskan jawaban Anda pada jenis kelamin tertentu jika produk
yang ditawarkan memiliki konsumen untuk jenis kelamin tertentu.
Misalnya laki-laki dan perempuan.
3. Dimana mereka tinggal?
Arahkan jawaban Anda pada suatu wilayah/derah tertentu jika
produk yang ditawarkan memang dikhususkan untuk wilayah
tertentu. Misalnya petani di Kute Perapat Timur dan sekitarnya.
4. Apa yang menjadi kebutuhan mereka?
Sebutkan kebutuhan khusus mereka berdasarkan umur, jenis
kelamin, dan tempat tinggalnya. Misalnya kebutuhan akan sarana
produksi pertanian dengan harga terjangkau.
5. Berapa pengeluaran mereka per bulan?
Arahkan jawaban Anda kepada kelompok pendapatan tertentu yang
menjadi target konsumen. Misalnya petani di desa dengan
pengeluaran di atas Rp 300.000,- per bulan
19. Setiap perusahaan atau organisasi termasuk BUMKute yang sukses
pasti berhasil menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen
atau pelanggan.
Pengelola BUMKute harus dapat mengidentifikasi jenis hubungan
dengan setiap kelompok konsumen yang diharapkan dibangun
dan dijaga.
hubungan seperti apa yang telah dibangun, berapa biaya yang
dibutuhkan untuk membangun hubungan tersebut, dan bagaimana
mereka menyatu dengan seluruh model bisnis BUMKute
20. Apapun bisnis yang dijalankan oleh BUMKute, mereka harus menentukan saluran
penjualan, yaitu bagaimana cara agar produk/layanan BUMKute sampai ke pelanggan
atau masyarakat pengguna.
Cara menjangkau konsumen adalah memilih dan menentukan saluran distribusi yang
akan digunakan oleh BUMKute.
Menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut ini akan membantu pengelola BUMKute
untuk memilih dan menentukan cara menjangkau konsumen yang paling efektif dan
efisien.
Pertanyaan tentang:
1. Apakah BUMKute akan membangun tim penjualan sendiri? Atau akan
memberikan bagian penjualan kepada orang lain seperti distributor?
2. Apakah Anda akan membuka toko sendiri? Atau membuka counter kecil di
dalam toko besar seperti mall?
Analisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan jawaban pertanyaan di atas, lalu pilih yang
paling efektif dan efisien untuk mengantarkan produk ke konsumen sesuai dengan rutinitas
pelanggan atau masyarakat.
Sebagai contoh BUMKute Mamuju di Desa Kampala yang membuka usaha grosir barang
dagangan untuk para pedagang kecil membuka toko sendiri sebagai cara untuk menjangkau
konsumen. Membuka toko/outlet atau kantor pemasaran sendiri atau memanfaatkan ruang
kosong di balai desa.
21. Setiap perusahaan/BUMKute memiliki aktivitas kunci masing-masing.
Aktivitas kunci yang dibutuhkan oleh BUMKute sangat tergantung pada:
1. Barang atau jasa yang ditawarkan oleh
BUMKute.
2. Saluran yang digunakan oleh BUMKute untuk
mendistribusikan produk/jasa
3. Hubungan dengan konsumen yang dibangun oleh
BUMKute.
4. Aliran pendapatan dari usaha BUMKute
Setiap bisnis pasti menjalankan kegiatan-kegiatan utama untuk menghasilkan barang
atau jasa untuk konsumen dan menghasilkan uang bagi perusahaan/BUMKute.
22. Usaha Simpan Pinjam
1. Kegiatan menerima simpanan/tabungan
dari nasabah.
2. Kegiatan memberikan pinjaman (kredit)
kepada peminjam
3. Kegiatan pembukuan transaksi simpanan dan
peminjaman.
4. Aliran pendapatan dari usaha BUMKute
Kegiatan Usaha BUMKute : Unit Usaha Simpan Pinjam
24. Mitra Utama
BUMKute agar sukses dalam
berbisnis tentu tidak bisa
bekerja sendirian, mereka
harus bekerja sama dengan
banyak pihak lainnya.
Tentukan dari awal apakah
bisnis BUMKute memerlukan
investor untuk permodalan
atau Tidak ?
Apakah Anda perlu
mengadakan perjanjian
kerjasama khusus
dengan distributor?
Menggandeng mitra atau
partner yang melengkapi
kemampuan yang dimiliki
akan meningkatkan
peluang keberhasilan
bisnis BUMKute.
Sebagai contoh usaha sarana
produksi pertanian (Saprotan)
yang cukup berhasil
dikembangkan di BUMKute
Kunci sukses usaha ini adalah
keberhasilan membangun kemitraan
dengan warga untuk melakukan pola
tanam dari palawija ke tanaman keras
25. Pembiayaan, lakukan perhitungan secara
seksama, lalu putuskan apakah rencana –
rencana bisnis BUMKute menguntungkan?
Jika penghasilannya tidak
besar berarti BUMKute
akan merugi dan bisnis ini
tidak layak
dijalankan atau
dikembangkan
Tempat
/Peralatan
Perencanaan
Usaha
STRUKTUR BIAYA
26. Sebaiknya BUMKute menentukan jenis-
jenis pendapatan sejak awal.
ALIRAN PENDAPATAN
Setelah mengetahui pendapatan mengalir dari mana maka
langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menentukan
target pendapatan per bulan.
Apakah BUMKute akan menyelenggarakan jasa
transportasi kute dan mendapatkan penghasilan dari
tarif angkutan yang dibayarkan oleh penumpang?
Apakah BUMKute akan menjalankan unit usaha Perusahaan Air Minum (PAM) Kute dan
mendapatkan pendapatan dari biaya abonemen dan rekening pemakaian air oleh pelanggan?
Apakah BUMKute akan mengembangkan desa wisata
dan mendapatkan penghasilan dari tiket masuk dan
pendapatan dari jasa pendukung wisata lainnya?
Jangan pernah membuat unit
bisnis BUMKute tanpa
memikirkan rencana
pendapatan dan berpikir untuk
“Dapat duit dari mana?”
27.
28.
29.
30. Kini (2016) badan usaha
milik desa (BUMDes)
tersebut mampu
memperoleh pendapatan
Rp 6,5 miliar per tahun
dengan keuntungan bersih
mencapai Rp 3 miliar dari
tempat tersebut.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37. Nasehat terkenl dari :
Kong Hu Cu (filsuf); (551 SM –
479 SM) adalah seorang guru atau orang
bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial
Tiongkok. Filsafahnya mementingkan
moralitas pribadi dan pemerintahan,
Pengaruh Kong Hu Cu terhadap
peradaban Tiongkok, Jepang, Korea dan
Vietnam, khususnya melalui
Konfusianisme,
Orang yang luar biasa itu sederhana dalam
ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.
Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat
dan saya ingat. Saya lakukan dan saya
mengerti.
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan
tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali
setiap kali kita jatuh.
Beri seseorang ikan, dan dia akan makan untuk
sehari. Ajari dia bagaimana untuk memancing
ikan dan dia akan makan selamanya.
Jika Anda berencana untuk satu tahun, tanamlah
padi. Jika Anda berencana selama sepuluh tahun,
tanamlah pohon. Jika Anda berencana selama 100
tahun, didiklah manusia.
Dia yang bertanya adalah bodoh selama lima
menit, tetapi ia yang tidak meminta tetap bodoh
selamanya.
38. Nasehat terkenl dari :
Kong Hu Cu (filsuf); (551 SM – 479
SM) adalah seorang guru atau orang bijak
yang terkenal dan juga filsuf sosial
Tiongkok. Filsafahnya mementingkan
moralitas pribadi dan pemerintahan,
Pengaruh Kong Hu Cu terhadap peradaban
Tiongkok, Jepang, Korea dan Vietnam,
khususnya melalui Konfusianisme,
Dengan uang anda dapat membeli rumah,
tetapi tidak dapat membeli kehidupan.
Dengan uang anda dapat membeli jam,
tetapi tidak dapat membeli waktu.
Dengan uang anda dapat membeli tempat tidur,
tetapi tidak dapat membeli tidur.
Dengan uang anda dapat membeli buku,
tetapi tidak dapat membeli pengetahuan.
Dengan uang anda dapat membeli dokter,
tetapi tidak dapat membeli hidup sehat.
Dengan uang anda dapat membeli kedudukan,
tetapi tidak dapat membeli kehormatan.
Dengan uang anda dapat membeli darah,
tetapi tidak dapat membeli hidup.
Dengan uang anda dapat membeli seks,
tetapi tidak dapat membeli cinta.