3. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)”.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak keterbatasan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Jakarta, 06 Juni 2017
Penulis
i
4. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 rumusan masalah ............................................................................................3
1.3 tujuan ..............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian .......................................................................................................5
2.2. dasar hukum ...................................................................................................8
2.3 P4K dengan Stiker...........................................................................................9
2.4 Manfaat P4K ...................................................................................................11
2.5 Tahap kegiatan P4K .......................................................................................11
2.6 Langkah-langkah P4K.....................................................................................12
2.7 Sasaran Program P4K .....................................................................................14
2.8 Output Program P4K.......................................................................................14
2.9 Indikator P4K .................................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................16
ii
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyebab kematian yaitu perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat
tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi, dan
infeksi. Perdarahan, yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi
secara mendadak. Terjadi akibat pendarahan pada persalinan yang tidak
dibantu oleh tenaga kesehatan yakni sekitar 70%, kematian ibu tersebut
masih dapat dicegah jika mereka memperoleh pertolongan tenaga kesehatan
seperti bidan, dokter maupun perawat kesehatan.
Melihat gambaran tersebut diatas maka sangat diperlukan adanya
peningkatan pengetahuan kepedulian tenaga kesehatan dan peran serta
masyarakat untuk mengatasai hal tersebut. Adapun bentuk bantuan
atau peran serta masyarakat yang berupa kesiap siagaan perencanaan
persalinan menjadi kunci mutlak bagi terlaksananya program kesehatan ibu
dan bayi terutama ibu bersalin dalam rangka menurunkan angka kematian
saat melahirkan (Depkes, 2008).
Untuk menangani rendahnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil
oleh petugas kesehatan tersebut, maka pemerintah mencanangkan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam rangka
menurunkan AKI akibat komplikasi kehamilan karena semua ibu hamil
dapat terpantau oleh seluruh komponen masyarakat, baik suami, keluarga
dan bidan secara cepat dan tepat. Indikator P4K adalah dengan pemasangan
1
6. stiker P4K yang terdiri dari nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong
persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan
calon donor darah. Bila cakupan ibu hamil yang mendapat indikator
pemantauan P4K mencapai 80%, maka diperkirakan AKI akibat komplikasi
dapat berkurang 6000 jiwa dari 2.052.000 per tahunnya. Cakupan P4K dapat
diketahui dari tingkat cakupan K1 dan K4 oleh tenaga kesehatan. Semakin
tinggi cakupan K1 dan K4 maka semakin tinggi pula cakupan P4K pada ibu
hamil. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antara ibu hamil dan tenaga
kesehatan yang harus bekerja secara aktif untuk mencapai keberhasilan
tujuan P4K (Syafei, 2009).
Sangat diperlukan adanya peningkatan pengetahuan kepedulian tenaga
kesehatan dan peran serta masyarakat untuk mengatasai hal tersebut.
Adapun bentuk bantuan atau peran serta masyarakat yang berupa
kesiap siagaan perencanaan persalinan menjadi kunci mutlak bagi
terlaksananya program kesehatan ibu dan bayi terutama ibu bersalin dalam
rangka menurunkan angka kematian saat melahirkan. (Nurjanah, 2008).
Pelaksanaan program P4K dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya pengetahuan dan sikap, dukungan keluarga, situasi geografis
dan budaya. Kurangnya pengetahuan, baik ibu hamil atau masyarakat
tentang kehamilan dan pencegahan komplikasi kehamilan sangat
mempengaruhi rendahnya cakupan P4K, sehingga anggapan bahwa
kehamilan dan persalinan adalah sesuatu yang alami dan tidak memerlukan
2
7. pemeriksaan dan perawatan akan menyebabkan ibu hamil termasuk dalam
kelompok risiko tinggi (Depkes, 2008).
Keluarga terutama suami yang berperan aktif sangat dibutuhkan untuk
mendukung tujuan P4K yaitu dengan memotivasi ibu hamil sehingga
muncul sikap positif dan berakhir pada prilaku untuk memeriksakan
kehamilannya ke tenaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan Antenatal
Care (ANC) sesuai standar. ANC yang dilakukan secara teratur akan
mengurangi resiko komplikasi kehamilan sehingga dapat diidentifikasi dan
ditangani dengan upaya preventif sampai kuratif (Mulyono, 2008).
Faktor situasi geografis dan budaya masyarakat Indonesia yang
beraneka ragam dapat menyebabkan 3T, yaitu terlambat mengambil
keputusan, terlambat untuk dikirim ketempat pelayanan kesehatan dan
terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga mempengaruhi
cakupan P4K (Depkes, 2008).
Kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kunci keberhasilan
untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap bidan. Dalam
P4K dengan sticker bidan diharapkan berperan sebgai fasilitator dan dapat
membangun komunikasi persuasif dan setera di wiliyahnya agar dapat
terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga, masyarakat sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya
peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Melalui P4K dengan Sticker, masyarakat diharapkan dapat
mengembangkan norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan
3
8. ibu hamil-bersalin-nifas dan bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan
kehamilan,bersalin,perawatan nifas,perawatan bayi baru lahir atau tenaga
kesehatan terampil di bidang kebidanan, sehingga kelak dapat mencapai dan
mewujudkan Visi Departemen Kesehatan yaitu “Masyarakat Mandiri untuk
Hidup Sehat”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
2. Bagaimana dasar hukum P4K
3. Bagaimana Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Stiker
4. Bagaimana Manfaat Program P4K
5. Bagaimana Tahap Kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Pemasangan Stiker
6. Bagaimana Langkah – Langkah Pelaksanaan P4K Dengan Pemasangan
Stiker
7. Bagaimana Sasaran Program P4K
8. Bagaimana Output Program P4K
9. Bagaimana Indicator Pemantauan Pelaksanaan P4K
1.3 Tujuan
4
9. 1. Untuk mengetahui Pengertian Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
2. Untuk mengetahui dasar hukum P4K
3. Untuk mengetahu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Stiker
4. Untuk mengetahui Manfaat Program P4K
5. Untuk mengetahui Tahap Kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Pemasangan Stiker
6. Untuk mengetahui Langkah – Langkah Pelaksanaan P4K Dengan
Pemasangan Stiker
7. Untuk mengetahui Sasaran Program P4K
8. Untuk mengetahui Output Program P4K
9. Untuk mengetahui Indicator Pemantauan Pelaksanaan P4K
BAB II
5
10. TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker
yang merupakan "upaya terobosan" dalam mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan
kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun
potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan
tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
1. P4K dengan Stiker
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa
dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB
pascapersalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
2. Pendataan ibu hamil dengan stiker
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu pendataan,
pencatatan dan pelaporan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah
kerja bidan melalui penempelan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan
6
11. melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat di wilayahnya (kader,
forum peduli KIA/Pokja posyandu dan dukun).
3. Forum Peduli KIA
Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang melakukan
pertemuan rutin bulanan, bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan
menjalin kerjasama dengan bidan dan difasilitasi oleh bidan di desa dan
puskesmas.
4. Kunjungan Rumah
Adalah kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam
rangka untuk membantu ibu, suami dan keluarganyamembuat
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Disamping itu,
untuk memfasilitasi ibu nifas dan suaminya dalam memutuskan
penggunaan alat/obat kontrasepsi setelah persalinan sesuai rencana yang
telah disepakati bersama oleh pasangan tersebut.
5. Persalinan oleh Nakes dan Kesiagaan
Persalinan oleh Nakes adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terampil sesuai standar. Sedangkan kesiagaan adalah kesiapan
dan kewaspadaan dari suami, keluarga, masyarakat/organisasi
masyarakat, kader, dukun dan bidan dalam menghadapi persalinan dan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
6. Tabulin dan Dasolin
Tabulin dalah dana/barang yang disimpan oleh keluarga atau
pengelola Tabulin secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang
7
12. pengelolaannya sesuai kesepakatan serta penggunaannya untuk segala
bentuk pembiayaan saat ANC, persalinan dan kegawatdaruratan. Dasolin
adalah dana yang dihimpun dari masyarakat secara sukarela dengan
prinsip gotong royong sesuai dengan kesepakatan bersama dengan tujuan
membantu pembiayaan mulai ANC, persalinan dan kegawatdaruratan.
7. Ambulan Desa dan Donor Darah
Ambulan desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai
kesepakatan bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu
bersalin ke tempat persalinan termasuk ke tempat rujukan, bisa berupa
mobil, ojek, becak, sepeda, tandu, perahu, dll. Calon Donor Darah adalah
orang-orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat
yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk
keselamatan ibu melahirkan.
8. Kunjungan Nifas
Kontak ibu dengan Nakes minimal 3 (tiga) kali untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di
luar gedung Puskesmas (termasuk bidan di desa/Polindes dan kunjungan
rumah.
9. Pemberdayaan Masyarakat
Adalah upaya aktif bidan untuk melibatkan unsur-unsur
masyarakat secara parsitipatif dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi kegiatan kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan perencanaan
persalinan dan pascapersalinan.
8
13. Melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil,
maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat.
Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di
desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan
ibu hamil. Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang sesuai
standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan
selamat.
2.2 Dasar Hukum
Dasar Hukum diselenggarakannya P4K ini, antara lain:
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-undang No. 32 tentang Pemerintah Daerah.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 900 tahun 2002 tentang registrasi
dan Praktek Bidan.
5. Keputusan Menteri No. 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004 tentang Buku KIA.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 564 tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaaan Pengembangan Desa Siaga.
9
14. 8. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 295 tahun 2008 tentang
Percepatan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
9. Surat Edaran Menteri Kesehatan dalam Negeri No. 441.7/1935.SJ tahun
2008 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
2.3 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
dengan Stiker
1. Indikator Program
a. Persentase ibu hamil mendapat stiker.
b. Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai
standar.
c. Persentase ibu hamil bersetiker bersalin di tenaga kesehatan.
d. Persentase ibu hamil bersalin dan nifas berstiker yang mengalami
komplikasi tertangani.
e. Persentase penggunaan metode KB pasca persalinan.
f. Persentase ibu bersalin di nakes yang mendapat pelayanan nifas.
2. Output Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan
Stiker Output yang di harapkan sebagai berikut:
a. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K.
b. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar.
c. Ibu hamil dan keluarganya yang mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yang dibuat bersama dengan penolong persalinan.
10
15. d. Bidan menolong persalinan sesuai standar.
e. Bidan memberikan pelayan nifas sesuai standar.
f. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan kesehatan
lingkungan (sosial).
g. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non
formal dan forum peduli KIA/Pokja posyandu dalam rencana
persalinan, termasuk KB pascapersalinan sesuai dengan perannya
masing-masing.
h. Ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan.
i. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas pustu, forum
peduli KIA/Pokja posyandu dan (bila ada) dukun bayi pendamping
persalinan.
3. Tujuan dan Manfaat Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
1. Tujuan pemasangan Stiker P4K, antara lain:
a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan
agar ibu hamil terdata, tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh
bidan dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat
seperti kader, dukun dan tokoh masyarakat.
b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil
dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan,
masyarakat siap sedia untuk membantu. Dengan demikian, ibu
11
16. hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk
mendapat penanganan yang tepat dan cepat.
2.4 Manfaat Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), antara lain :
a. Mempercepat berfungsinya desa siaga.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar.
c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun.
e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini.
f. Meningkatnya peserta KB pascapersalinan.
g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
2.5 Tahap Kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Pemasangan Stiker
Tahap Kegiatan dalam Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai berikut:
1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder
terkait di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Operasionalisasi P4K dengan Stiker di Tingkat Desa:
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan.
b. Mengaktifkan Forum Peduli KIA.
12
17. c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker.
d. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil.
e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa.
f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ambulan desa.
g. Penggunaan, pengelolaan dan pengawasan Tabulin/Dasolin.
h. Pembuatan dan Penandatanganan Amanat Persalinan.
4. Rekapitulasi Pelaporan
Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
5. Forum Komunikasi
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K di masing-masing
tingkat wiayah dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi
mempunyai wadah Forum Komunikasi yang meliputi Lintas
Program dan Lintas Sektor.
2.6 Langkah – Langkah Pelaksanaan P4K Dengan Pemasangan Stiker :
1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder
terkait di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh
masyarakat, PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Pertemuan bulanan di tingkat desa(Forum Desa Siaga, Forum KIA,
Pokja Posyandu ,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan
difasilitasi oleh bidan desa yang dipimpin oleh kades membahas tentang
: mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa (Updating setiap bulan),
Membahas dan menyepakati calon donor darah, tranportasi dan
13
18. pembiayaan ( Jamkesmas, Tabulin ), membahas tentang pembiayaan
pemberdayaan masyarakat (ADD, PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
4. Bidan Desa bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak
dengan ibu hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian
stiker termasuk pemakaian KB pasca persalinan
5. Bidan Desa bersama kader mengisi dan menempel stiker di rumah ibu
hamil, bidan desa Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan
keluarga tentang P4K terutama dalam menyepakati isi dalam stiker
sampai dengan KB pasca persalinan yang harus tercatat dalam amanah
persalinan yang dilakukan secara bertahap yang di pegang oleh petugas
kesehatan dan Buku KIA yang di pegang langsung ibu hamil, dll
6. Bidan Desa Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar
ditambah dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis
malaria lakukan pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
7. Setelah melayani , Bidan Desa merekap hasil pelayanan ke dalam
pencatatan Kartu Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil,
Kantong Persalinan, termasuk kematian ibu , bayi lahir dan mati di
wilayah desa (termasuk dokter dan bidan praktek swasta di desa tsb ).
8. Setelah melayani , Bidan Desa merekap hasil pelayanan ke dalam
pencatatan Kartu Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil,
Kantong Persalinan, termasuk kematian ibu , bayi lahir dan mati di
wilayah desa (termasuk dokter dan bidan praktek swasta di desa tsb ).
9. Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
14
19. 10. Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
11. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi
yang dilahirkan aman dan selamat.
2.7 Sasaran Program P4K
a. Ibu hamil
b. Keluarga
c. Petugas Kesehatan
d. Dukun Paraji
e. Tokoh Masyarakat (TOMA)
f. Tokoh Agama (TOGA) (Notoatmodjo, 2012)
2.8 Output Program P4K
a. Bidan atau bidan di Desa memberikan Antenatal Care (ANC) yang
sesuai standar medis dan non medis.
b. Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalianan dan KB
yang dibuat bersama dengan penolong persalinan : bidan atau bidan dan
dukun.
c. Keluarga mempersiapkan persalinan baik secara material dan juga
persiapan lingkungan.
d. Adanya keterlibatan nyata dari Tokoh Agama (TOMA) formal maupun
non formal, kader dukun dan lain-lain dalam rencana persalinan dan KB
setelah melahirkan sesuai perannya masing-masing.
15
20. e. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas puskesmas
pembantu (PUSTU), dukun bayi dan kader.
f. Ibu hamil menggunakan buku KIA sebagai buku dan catatan
kehamilan, persalinan, dan pada masa nifas (Depkes RI, 2008).
2.9 Indikator Pemantauan Pelaksanaan P4K
a. Persentase desa melaksanakan program (P4K) dengan stiker.
b. Persentase ibu hamil mendapat stiker
c. Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai
Standar.
d. Presentase ibu hamil, bersalin dan nifas, berstiker yang mengalami
komplikasi tertangani.
e. Presentase mengunakan KB pasca salin.
f. Presentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapatkan pelayanan
nifas (Depkes RI, 2008).
16
21. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pascapersalinan
dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi
baru lahir.
Sasaran dari program ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah
tersebut. Program ini membutuhkan peran serta masyarakat, kader dan juga
dukun bayi setempat bila ada.
3.2 Saran
Seluruh komponen masyarakat hendaknya dapat berpartisipasi dalam
program P4K ini, mengingat bidan maupun tenaga kesehatan tidak dapat
melaksanakan program tersebut tanpa dukungan dan peran serta dari seluruh
anggota masyarakat.
17
22. DAFTAR PUSTAKA
Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
Jakarta : Depkes. RI.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
(http://selatan.jakarta.go.id/sudinkes/?page=Artikel&id=6).
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi.
(http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/program-perencanaan-
persalinan-dan-pencegahan-komplikasi.html)
Handayani, Lulut. Perilaku bidan dalam pemasangan stiker P4K. jurnal
kebidanan. Vol.10 no.3.2014
Rosita, Devi, Ita rahmawati. Hubungan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
P4K dengan penggunaan stiker P4K di desa Mijen kec. Kaliwungi,
Kab.Kudus. Volume 3. 2012
Depkes RI, 2008. Pedoman Praktis Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Depkes RI, 2008. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: USAID
18