Teknologi iradiasi untuk memodifikasi bahan polimer untuk keperluan industri telah banyak dikembangkan oleh negara maju seperti Jepang , Amerika dan Jerman.
Sebagai contoh di Jerman telah dikembangkan penggunaan mesin berkas elektron sebagai sumber radiasi untuk memodifikasi pulp untuk bahan dasar serat rayon.
Hasilnya menunjukkan dengan pengunaan irradiasi dapat menyingkat tahapan proses serta pengurangan bahan kimia sehingga lebih ekonomis dan mengurangi pencemaran bahan kimia terhadap lingkungan.
Selain itu daya tembus radiasi relatif tinggi maka pemutusan rantai selulosa terbentuk secara merata, sehingga akan diperoleh distribusi bobot molekul dan derajat polimerisasi yang homogen.
Dengan homogennya distribusi derajat polimerisasi (DP) akan diperoleh viskosa yang homogen dan stabil yang akan menghasilkan serat yang lebih unggul, terutama sifat fisiknya
PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN RAYON VISKOSA YANG RAMAH LINGKUNGAN
1. PULP IRADIASI SEBAGAI BAHAN
RAYON VISKOSA YANG RAMAH
LINGKUNGAN
Gatot Trimulyadi Rekso
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Lebak bulus raya No 49 Jakarta 12070
Fax : 021 7513270. E-mail : gatot2811@yahoo.com
2. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Makin majunya masyarakat dari suatu bangsa
makin berkembang pula sektor industrinya
Akan tetapi yang perlu diantipasi segera
adalah berkembangnya industri dengan bahan
baku lokal tetapi harus ramah lingkungan
3. Sampai saat ini industri tekstil di Indonesia masih
dapat bertahan
namun bahan bakunya kebanyakan masih impor
antara lain kapas.
Oleh karena itu haruslah dipikirkan tersedianya
salah satu bahan dasar untuk industri tekstil yaitu
serat rayon.
4. Teknologi iradiasi untuk memodifikasi bahan polimer untuk keperluan
industri telah banyak dikembangkan oleh negara maju seperti Jepang ,
Amerika dan Jerman.
Sebagai contoh di Jerman telah dikembangkan penggunaan mesin berkas
elektron sebagai sumber radiasi untuk memodifikasi pulp untuk bahan
dasar serat rayon.
Hasilnya menunjukkan dengan pengunaan irradiasi dapat menyingkat
tahapan proses serta pengurangan bahan kimia sehingga lebih ekonomis
dan mengurangi pencemaran bahan kimia terhadap lingkungan.
Selain itu daya tembus radiasi relatif tinggi maka pemutusan rantai
selulosa terbentuk secara merata, sehingga akan diperoleh distribusi
bobot molekul dan derajat polimerisasi yang homogen.
Dengan homogennya distribusi derajat polimerisasi (DP) akan diperoleh
viskosa yang homogen dan stabil yang akan menghasilkan serat yang
lebih unggul, terutama sifat fisiknya
8. •Teknologi iradiasi untuk memodifikasi bahan polimer
untuk keperluan industri telah banyak dikembangkan
oleh negara maju seperti Jepang , Amerika dan
Jerman.
•Sebagai contoh di Jerman telah dikembangkan
penggunaan mesin berkas elektron sebagai sumber
radiasi untuk memodifikasi pulp untuk bahan dasar
serat rayon .
•Hasilnya menunjukkan dengan pengunaan irradiasi
dapat menyingkat tahapan proses serta pengurangan
bahan kimia sehingga lebih ekonomis dan mengurangi
pencemaran bahan kimia terhadap lingkungan.
10. Selain itu daya tembus radiasi relatif tinggi
maka pemutusan rantai selulosa terbentuk
secara merata, sehingga akan diperoleh
distribusi bobot molekul dan derajat
polimerisasi yang homogen.
Dengan homogennya distribusi derajat
polimerisasi (DP) akan diperoleh viskosa yang
homogen dan stabil yang akan menghasilkan
serat yang lebih unggul, terutama sifat fisiknya.
11. Irradiasi mempengaruhi sistim kristalinitas dari selulosa dengan rusaknya fasa
kristalin, sehingga fasa amorph lebih dominan dibandingkan fasa kristalin.
Dengan lebih pendeknya dan menurunnya sifat kristalinitas dari selulosa,
konsentrasi bahan kimia pada pembuatan rayon viskosa dapat dikurangi
12. IRADIASI
No GJ-2 Type
1 Installation year 1994
2 Origin Shanghai Xian-
Feng Electrical
Manufacturing
Work, China
3 Type Dynamitron
4 Max tension 2000 kV
5 Max energy 2000 keV
6 Max flow 10 mA
7
Sample
transportation
Konveyor
13. PULPPULP 19 % NaOH19 % NaOH
HEATHEAT
OO22
5-7 %5-7 %
NaOHNaOH
CSCS22
37 %37 %
HH22 S, CSS, CS22
ACID BATHACID BATH
LIQUIDLIQUID
VISCOSEVISCOSE
ALKALIZATIONALKALIZATION
AGEINGAGEING
XANTHATIONXANTHATION
RIPENINGRIPENING
pollutionpollution
STRETCHINSTRETCHIN
GG
FINISHINGFINISHING
FILAMENTFILAMENT
STAPLE FIBRESTAPLE FIBRE
CORD,CORD,
CASINGCASING
PROSES PEMBUATAN RAYON VISKOSA YANGPROSES PEMBUATAN RAYON VISKOSA YANG
UMUM DILAKUKANUMUM DILAKUKAN
19. Variasi Kekuatan
(Tenacity) (gr/d)
Mulur (Elongation)
(%)
No
Dosis
iradiasi pulp
(kGy)
CS2 Kering Basah Kering Basah
1
2
3
4
5
3
5
10
15
20
20
20
20
20
20
2,75
2,65
2,47
1,32
0,96
2,32
1,98
0,96
0,85
0,72
16,7
17,3
17,8
19,8
22,5
18,4
18,8
20,2
22,1
24,8
6
7
8
9
10
3
5
10
15
20
25
25
25
25
25
2,82
2,74
2,32
1,75
1,35
2,35
2,03
1,19
1,08
0,75
15,2
15,5
16,8
17,2
18,5
17,2
17,8
18,6
21,7
24,2
11 0 34 2,86 2,57 15,3 18,3
Serat rayon standar (BBS) 2,2 – 3,5 0,5 – 2,2 15 - 20 17 -30
TABEL 4. KEKUATAN RAYON YANG DIHASILKAN DARITABEL 4. KEKUATAN RAYON YANG DIHASILKAN DARI
PULP YANG DI IRADIASIPULP YANG DI IRADIASI
20. KESIMPULAN
1. Serat rayon dapat dibuat dari pulp yang di iradiasi
dengan menggunakan larutan xantasi CS2 dengan
konsentrasi 20 % dan 25 %.
2. Dosis iradiasi sampai dengan 10 kGy menghasilkan
serat rayon yang memenuhi rayon standar.
3. Bertambahnya dosis iradiasi dari 3 kGy – 10 kGy
menurunkan sifat serat rayon yang dihasilkan, oleh
karena itu dosis iradiasi terbaik untuk pembuatan
serat rayon adalah 5 kGy.