Dokumen tersebut merangkum perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui perlawanan bersenjata dan diplomasi. Diplomasi meliputi berbagai perundingan antara Indonesia dan Belanda untuk mencapai pengakuan kedaulatan Indonesia, seperti Perjanjian Linggarjati, Renville, dan Konferensi Meja Bundar. Perjuangan bersenjata meliputi berbagai pertempuran seperti di Semarang, Surabaya, dan gerilya di bawah pimpinan Sudirman. Akhirnya
3. 1 • Pertempuran 5 hari di Semarang
2 • Peristiwa Heroik Surabaya
3 • Pertempuran Palagan Ambarawa
4 • Pertempuran Medan Area
5 • Pertempuran Bandung Lautan Api
6 • Pertempuran Puputan Margarana
7 • Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang
8 • Gerilya
9 • Serangan Umum 1 Maret 1949
4. 1
• Perjanjian Linggarjati
2
• Komisi Tiga Negara (KTN)
3
• Perjanjian Renville
4
• Perundingan Roem-Royen
5
• Konferensi Inter Indonesia
6
• Konferensi Meja Bundar (KMB)
5.
6. Perundingan antara Christison
(Inggris) dengan pihak Republik
Indonesia.
Christison mengakui
secara de facto RI
Pemerintah RI mengeluarkan
maklumat politik
Sutan Syahrir memberikan jawaban dan usulannya
yang sudah mendekati kompromi. Sehingga usaha
perundingan perlu ditingkatkan.
Pada 1 November 1945
1 Oktober 1945
Pada 27 Maret 1946
7. Perundingan mengalami deadlock sejak hari
pertama, karena masing-masing pihak
mempunyai harapan berbeda.
Pada akhir pertemuan dihasilkan beberapa
persetujuan usulan draf Jakarta, yaitu pengakuan
kekuasaan RI atas Jawa, sementara Sumatera tidak
.
Kegagalan perundingan Hooge Valuwe mengantarkan
Indonesia pada diplomasi Internasional dan perhatian
dunia Internasional.
Bulan April 1946
Perundingan dilanjutkan di negeri Belanda, kota Hooge Valuwe.
8. Kondisi itu mendorong PBB mengeluarkan resolusi, yaitu menghimbau agar RI
dan Belanda segera menghentikan perang dan membentuk Indonesia Serikat.
• Dalam perundingan dihasilkan kesepakatan yang terdiri dari 17 pasal.
• Naskah persetujuan diparaf oleh ke-2 delegasi di Istana Rijswijk Jakarta (Istana
Merdeka)
• Perundingan menentukan RI dan Belanda bekerja sama membentuk negara
Indonesia Serikat, namun terhambat karena masing masing pihak menuduh tentara
nya melanggar ketentuan genjatan senjata
11 – 15 November 1946.
Perundingan diadakan di Indonesia, bertempat di Linggarjati
21 Juli 1947
Belanda mengadakan genjatan senjata di Jawa dan Sumatera
9. 15-26 Juli 1946
Konferensi Malino
Mei - Juli 1948
Konferensi Bandung ( Bijeenkomst Voor Federal
overleg (BFO))
1 Oktober 1946
Konferensi Pangkal Pinang
11. Atas usul Amerika Serikat DK PBB
membentuk Komisi Tiga Negara
(KTN) sebagai mediator yang
beranggotakan Amerika Serikat,
Australia, dan Belgia pada 25
Agustus 1947.
12. Pada 8Desember 1947,perundingan Renville secara resmi
dimulaidi kapalRenville yangberlabuh di TanjungPriok.
Delegasidipimpinoleh Amir Syarifudin(Indonesia) danR.
Abdulkadir(Belanda).
Isiperjanjian Renville mendapat tentangansehinggamosi
tidakpercaya terhadapkabinetAmir Syarifudin
13. Pemerintah RI dan TNI membentuk Markas
Komando Djawa (MBKD) dipimpin oleh A. H.
Nasution dan Hidayati
24 Januari 1949
DK PBB membuat resolusi, agar Republik Indonesia dan Belanda
segera menghentikan permusuhan dan membebaskan Presiden RI
dan para pemimpin politik. AS mengancam dengan memutus
bantuan ekonomi dan keuangan.
19 Desember 1948
Belanda melancarkan agresinya ke-2. Presiden Soekarno
dan wakil presiden Hatta memutuskan tinggal di ibukota
agar mudah ditemui TNI dan kegiatan diplomasi terus
berjalan.
14. • 19 Desember 1948, Syarifuddin berhasil mendeklarasikan
berdirinya PDRI di kabupaten Lima Puluh Kota.
• Fungsi PDRI :
– Mandataris kekuasaan pemerintah RI dan berperan
sebagai pemerintah pusat
– Kunci dalam mengatur mata rantai komunikasi di daerah
daerah
– Mempertahankan dan menegakkan pemerintahan RI
• Untuk mempercepat penyelesaian konflik maka DK PBB
membentuk UNCI (United Nation Commission For Indonesia)
pengganti KTN. UNCI mengumumkan bahwa delegasi
Republik, Belanda dan BFO telah mencapai persetujuan
pendapat akan diselenggarakannya KMB.
15. Sudirman sebagai
pemimpin, dalam
perjalanan Gerilya dari
Kediri mutar balik
melewati Trenggalek
sampai di Sobo kurang
lebih 1000 km dengan
satu paru paru dan
terus memberikan
16. 1 Maret 1949, pukul 06.00 serangan umum
dilancarkan dari segala penjuru. Letkol
soeharto memegang komando menyerang
ke pusat kota dan sukses. Selama 6 jam
Yogyakarta dapat diduduki oleh TNI
17. Pada 14 April 1949 diselenggarakan
perundingan di Jakarta di bawah
pimpinan Marle, anggota komisi AS.
Perundingan segera dilanjutkan pada 1
Mei 1949, kemudian pada 7 Mei 1949
tercapai persetujuan Roem - Royen
18. o 29 Juni 1949
Sebagai pelaksana dari Roem Royen,
pasukan Belanda ditarik mundur ke luar
Yogyakarta.
o 6 Juli 1949
Presiden Soekarno dan wakilnya Moh.
Hatta ke Yogyakarta.
o 13 Juli 1949
Di sidang kabinet RI pertama, Syarifuddin
19. Pada bulan Juli dan Agustus 1949
diadakan konferensi inter-Indonesia yang
memperlihatkan bahwa politik devide et
empire Belanda mengalami kegagalan.
20. KMB (Konferensi Meja Bundar) dibuka pada 23 Agustus 1949 di
Den Haag.
Tujuan diadakan KMB adalah untuk :
Menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda
Untuk mencapai kesepakatan antara para peserta tentang tata
cara penyerahan yang penuh dan tanpa syarat kepada Negara
Indonesia Serikat, sesuai Renville
Pada 2 November 1949 KMB dapat diakhiri. Sebagian keputusan
merugikan Indonesia yakni beban hutang Hindia Belanda yang harus
ditanggung RIS sebesar 4,3 miliar gulden
21. • 6 Desember 1949
Isi KMB diterima oleh KNIP.
• 14 Desember 1949
Diadakan pertemuan di Jalan Pegangsaan Timur
no.56 Jakarta untuk membahas dan menyetujui
naskah UUD menjadi Konstitusi RIS.
• 17 Agustus 1949
Ir. Soekarno dilantik menjadi Presiden.
• 20 Desember 1949
Moh. Hatta dilantik menjadi Wakil Presiden.
22. • Pada 27 Desember 1949, terjadi
penyerahan kedaulatan Belanda
kepada Indonesia. Dengan
berakhirnya KMB, berakhir pula
perselisihan Indonesia Belanda.
• Pengakuan pertama datang dari
negara-negara Liga Arab.
23. • Pada8 Maret 1950 pemerintah RIS dengan persetujuan DPR dan senat RIS
mengeluarkan UU Darurat no. 11 tahun 1950, maka negara negara bagian
bergabung dengan RI di yogyakarta
• Pada 19 Mei 1950 tercapai persetujuan yang dituangkan dalam piagam
persetujuan :
– Pada 12 Agustus 1950, pihak KNIP RI menyetujui rancangan UUD
sementara
– Pada 14 Agustus 1950, DPR dan senat RIS mengesahkan UUDS 1950
– Pada 15 Agustus 1950, diadakan rapat gabungan parlemen (DPR) dan senat
RIS. Pada hari itu, presiden Sukarno terus ke Yogyakarta untuk menerima
kembali jabatan presiden Negara Kesatuan dari pejabat Presiden RI,
Mr.Asaat
• Dengan demikian berakhir lah riwayat hidup negara RIS,dan secara resmi pada
17 Agustus 1950 terbentuklah kembali negara Kesatuan RI.