1. CLASS
REPTILIA
Oleh
Kelompok 12 :
1. Bayu Tirta Kencana
2. Wati Kurniati
3. Maya Irmayanti
4. Khaerun nisak yustilestari
2. Reptil (binatang melata) adalah sebuah
kelompok hewan vertebrata yang
berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya (cornificatio
process). Reptilia bersifat tetrapoda
(hewan dengan empat tungkai) dan
menelurkan telur yang embrionya
diselubungi oleh membran amniotik.
3. Lanjutan
Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski
beberapa spesies Squamata bersifat vivipar
(melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin
mereka menggunakan sejenis plasenta yang
mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran
hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus
ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai
berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus).
Cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari reptil adalah herpetologi.
4. Reptilia ada 4 ordo:
1. Ordo Chelonia
2. Ordo Rhynchocephalia
3. Ordo Squamata
4. Ordo Crocodilia (Loricata)
5. 1. Ordo Chelonia
Ciri-ciri morfologi:
Tubuh relatif pendek dan lebar dengan
cangkang.
Kaki bersifat pentadactil.
Tidak ada gigi, rahang tertutup oleh paruh yang
tajam dari bahan tanduk.
Lubang pelepasannya berupa celah yang
memanjang.
Cangkang dorsal disebut carapax sedang
cangkang ventral disebut plastron.
Berumur panjang bisa mencapai 200 tahun
6. Lanjutan
Habitat darat dan perairan.
Contoh spesies yang hidup di air seperti: penyu
hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing
(Dermochelys coriacea)
Contoh spesies yang hidup di darat seperti: kura-
kura paua (Chelodina novaeguineae).
Reproduksi dengan cara ovivar atau bertelur
8. 2. Ordo Rhynchocephalia
Ciri-ciri morfologi:
Tubuh relatif panjang dengan ekor.
Kulit dilapisi lapisan tanduk.
Lubang pelepasan berupa celah yang
transversal.
Reproduksi secara ovipar dengan
fertilisasi internal.
Semua anggotanya bersifat karnivora
Habitat hidupnya di air atau di daratan.
9. Lanjutan
Ordo Rhynchocephalia bereproduksi
secara ovipar dengan fertilisasi internal.
Anggota Ordo Rhynchocephalia
mempunyai satu familia yaitu
Sphenodontidae
Hanya satu genus yakni Sphenodon.
Genus ini terdiri dari dua spesies yaitu
Sphenodon punctatus dan Sphenodon
guntheri (Tuatara).
10. Contoh ordo Rhynchocephalia
Sphenodon punctatum
sphenodon sering
dikatakan sebagai fosil hidup
dikarenakan hewan ini meru-
pakan satu-satunya spesies
dari ordo ini yang mampu
bertahan hidup hingga
sekarang
11. 3. Ordo Squamata
Ciri-ciri morfologi:
Kulit umumnya tertutup oleh lapisan
squama epidermal yang
menanduk, berganti secara periodik.
Kadang-kadang di bawahnya disokong
oleh lamina dermalis yang menulang.
Lubang pelepasan selalu berupa celah
yang transversal.
Reproduksi ovovivipar (ovipar dengan
pertilisasi internal)
12. Ordo squamata terbagi atas tiga sub
ordo :
a. Subordo Sauria (Lacertilia)
b. Subordo Serpentes (Ophidia)
c. Subordo Amphisbaenia
13. a. Subordo Sauria (Lacertilia)
Umumnya adalah hewan pentadactylus
dan bercakar, dengan sisik yang
bervariasi. Sisik-sisik ini dapat
mengelupas. Pengelupasannya
berlangsung sebagian, artinya tidak
semua sisik mengelupas pada saat yang
bersamaan. Lacertilia memiliki kelopak
mata dan lubang telinga.
14. Lanjutan
Selain itu pada beberapa anggota Subordo
Lacertilia, ada yang dapat melepaskan
ekornya, contohnya pada Mabouya sp.
Lidah pada Lacertilia panjang dan adapula
yang bercabang. Pada beberapa spesies
lidah ini dapat ditembakkan untuk
menangkap mangsa seperti pada
Chameleon sp.
15. Habitat dan persebaran
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah
(terrestrial), sementara sebagiannya hidup
menyusup di dalam tanah gembur atau pasir
(fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau
di batang pohon. Untuk komodo sangatlah
endemik yaitu terbatas persebarannya di
beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti
pulau Komodo, Padar, Rinca dan di ujung barat
pulau Flores.
16. Reproduksi
Lacertilia secara umum berkembang biak
dengan bertelur dan fertilisasinya secara
internal. Biawak berkembang biak dengan
bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak
jantan biasanya berkelahi terlebih dahulu untuk
memperlihatkan penguasaannya. Telur-telur
biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian
sungai bercampur dengan daun-daun busuk dan
ranting. Panas dari matahari dan proses
pembusukan sarasah akan menghangatkan telur
sehingga menetas.
18. b. Subordo Serpentes (Ophidia)
Seluruh anggotanya tidak berkaki (kaki
mereduksi).
Fungsi kelopak mata digantikan oleh sisik
yang transfaran (membran nictitans).
seluruh organ tubuhnya termodifikasi
memanjang.
Memiliki organ perasa sentuhan (tactile
organ) dan reseptor yang disebut organ
jacobson ada pula pada beberapa jenis
yang dilengkapi dengan thermosensor.
19. Dari ciri-ciri diatas dapat diketahui bahwa
semua jenis ular termasuk dalam subordo ini.
Ular memiliki 4 Ular memiliki 4
tipe gigi: tipe toksin:
1. Aglypha 1. Haemotoxin
2. Proteroglypha 2. Cardiotoxin
3. Solenoglypha 3. Neurotoxin
4. Ophistoglypha
20. Habitat dan persebaran
Ular dapat diketemukan di
gunung, hutan, gurun, dataran
rendah, lahan pertanian, lingkungan
pemukiman, sampai ke lautan.
Sebagaimana hewan berdarah dingin, ular
semakin jarang diketemukan di tempat-
tempat yang dingin seperti puncak-puncak
gunung dan daerah padang salju atau
kutub.
21. Reproduksi
Kebanyakan jenis ular berkembang biak
dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa
beberapa butir saja hingga puluhan dan
ratusan. Ular meletakkan telurnya di lubang-
lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di
bawah timbunan daun-daun kering. Sebagian
ular, seperti ular kadut belang, ular pucuk dan
ular bangkai laut, melahirkan anaknya.
Melahirkan disini tidak seperti pada mamalia,
melainkan telurnya berkembang dan menetas
di dalam tubuh induknya (ovovivipar), lalu
keluar sebagai ular kecil-kecil.
23. c. Subordo Amphisbaenia
Tidak berkaki namum memiliki kenampakan
seperti cacing karena warnanya yang semu
merah muda dan sisiknya yang tersusun
seperti cincin.
Kepalanya tidak memisah dari lehernya,
tengkorak terbuat dari tulang keras,
Tidak memiliki telinga luar dan matanya
tersembunyi oleh sisik dan kulit.
Tubuhnya memanjang dan bagian ekornya
hampir menyerupai kepalanya.
24. 4. Ordo Crocodilia (Loricata)
Tubuh panjang dan mempunyai ekor
Kulit tebal, dengan lamina tulang yang terletak
di bawah lapisan tanduk pada sebelah dorsal
dan sebelah ventral tubuh.
Tungkai belakang tetradactil yang berslaput
dan,
Tungkai depan pentadactil tidak berselaput
Membran tympani menonjol keluar tetapi
dilindungi oleh lapisan kulit.
Mata, lubang hidung dan telinga terdapat pada
garis lurus pada puncak kepala.
25. Habitat dan persebaran:
Buaya dapat hidup di air maupun didarat.
Di perairan bisa berupa kolam, rawa-
rawa, daratan basah dan sungai
Ada juga buaya yang hidup di daerah perairan
asin, dan ada juga yang pernah trlihat di lautan
terbuka.
Persebaran buaya yang paling luas adalah
buaya muara
26. Reproduksi
Famili Crocodylidae merupakan
hewan yang berkembang biak secara
musiman. Masa kawin pada musim
semi ketika air hangat. Famili ini
berkembang biak dengan bertelur dan
fertilisasinya secara internal. Setelah
melahirkan, induk buaya melakukan
parental care.
27. Manfaaatnya dalam
kehidupan sehari-hari:
Kulit buaya dapat dijadikan bahan
pembuatan berbagai macam
kerajinan industri seperti
tas, jaket, dompet, sepatu dan
lainnya.