SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MANUSIA DAN ALAM SEMESTA ( UNIVERSE)1
Oleh: Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum
PENDAHULUAN
Penciptaan manusia dan alam semesta termasuk salah satu isu sentral dalam
bahasan pemikiran keagamaan. Orientasi Penciptaan alam semesta termasuk kajian
penting dalam bidang sains kealaman yang bersifat empiris eksperimental.
Setidaknya ada tiga pertanyaan “besar” dalam mengkaji “Manusia dan Alam
Semesta” ;
Pertanyaan tentang manusia:
1. Apa manusia itu ?
2. Bagaimana manusia itu?
3. Kenapa manusia itu bertindak demikian ?
Pertanyaan tentang alam semesta (universe):
1. Apa alam semesta itu ?
2. Bagaimana alam semesta itu ?
3. Kenapa alam semesta itu demikian ?
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia
1. Persepsi Tentang Manusia.
Konsep manusia dalam Islam termaktub dalam alqur’an dan hadits. Manusia diciptakan
Allah dari intisari tanah yang dijadikan nuthfah yang tersimpan dalam tempat yang kokoh.
Nufhfah dijadikan darah beku, darah beku jadi, mudghah dijadikan tulang, tulang dibalut dengan
daging, sehingga menjadi makhluk lain. Dalam hadits Bukhari-Muslim mengartikulasikan bahwa
ruh dihembuskan Allah SWT dalam janin setelah mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40
hari darah beku dan 40 hari mudghah.
1
Topik ini adalah “Tatap muka ke 2” dalam perkuliahan D3TI - Kelas A,B,dan C hari Senin 15 September 2009
di Gedung Unit III STMIK-AMIKOM Yogyakarta.
Pertanyaan “apa” berorientasi kepada pemikiran kajian filosofis
(filsafat). Sedangkan pertanyaan “ “bagaimana” dan “kenapa” adalah
kajian ilmu. Pertanyaan “apa” menghendaki jawaban tentang hakikat
(metafisika). Pertanyaan “bagaimana” menghendaki jawaban tentang
sifat, gejala dan data-data daripada persoalan yang ditanyakan. Tapi,
pertanyaan “kenapa” berorientasi kepada hubungan sebab akibat atau
hubungan kausal.
Keragaman Pandangan Tentang Manusia :
- Perspektif filsafat :
Menurut filsuf Plato :Manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia
berfungsi mengarahkan budi.
Menurut filsuf Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berfikir.
- Perspektif antropologi :
Manusia tergolong primata yang paling sempurna jasmani dan rohani,
sehingga tidak tertutup kemungkinan melahirkan perilaku dalam berbagai
bentuk dan implikasinya.
- Perspektif psikologi modern:
Bagi Aliran Behaviorisme, manusia adalah makhluk netral. Ketika manusia
dilahirkan, pada dasarnya tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan
berkembang berdasarkan stimulasi dalam lingkungannya.
Bagi Aliran Psikoanalisis; manusia adalah makhluk yang hidup atas
bekerjanya dorongan seksualitas yang memberi daya pada eqo (kesadran
terhadap realitas kehidupan dan super eqo (kesadran normatif).
- Perspektif Psikologi humanistik:
Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak
terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri. Manusia
memiliki kualitas insani yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, daya analisis
dan sisntesis, imajinasi, kreativitas, kebebasan kehendak, tanggungjawab,
aktualisasi diri, sikap etis dan estetika.
- Perspektif psikologi tranpersonal:
Perspektif ini merupakan lanjutan dari psikologi humanistik. Yaitu ; Manusia
memiliki potensi luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena
kesadaran transendental ( manusia memiliki pengalaman subjektif
transendental dan pengalaman spiritual).
- Perspektif Pendidikan :
Manusia adalah homo edukatif. Ketidakberdayaan manusia ketika lahir
menjadi peluang bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik.
- Perspektif Sosiologi :
Manusia adalah homo sosio yaitu makhluk bermasyarakat.
2. Siapakah Manusia ?
Ada beberapa term untuk mengungkapkan kodrat manusia : al-Insan2
, an-
naas3
, unas4
, al-ins5
. Kata Insan berasal dari akar kata uns artinya jinak, harmonis
dan nampak). Insan yang yang berasal dari kata nasiya, artinya lupa. Insan yang
berasal dari kata nasa artinya berguncang.
Deskripsi Al-Quran Tentang Manusia
a. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari unsur materi dan
immateri. Unsur materi manusia seperti air6
, tanah7
, debu8
, tanah liat9
, sari pati
tanah10
, sari pati air yang hina11
, tanah hitam seperti tembikar12
. Dari berbagai
2
Lihat QS Al-Insan, 76:1
3
Lihat QS An-Nas, 114:1-6
4
Lihat QS Al-Baqoroh 2:60
5
Lihat QS Adz-Dzariyat 51:56
6
Lihat QS Al-Anbiya’ 21:30
7
Lihat QS Nuh, 71: 17-18
8
Lihat QS Al-Haj, 22:5
9
Lihat QS As-Sajdah, 32:7
10
Lihat QS Al-Mukminun, 23:22
11
Lihat QS As-Sajdah, 32: 8
12
Lihat QS Ar-Rahman,55:14
perspektif ayat tersebut dapat dipahami bahwa unsur materi yang menjadi asal
kejadian manusia adalah dua unsur yaitu tanah dan air.13
b. Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dimensi materi14
dan ruhani.
c. Manusia memiliki fitrah, yaitu adanya kecenderungan menuju jalan keimanan
(tauhid).
d. Manusia dibekali dengan berbagai kelebihan.
e. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan.
Eksistensi Manusia
Murtadha Mutahhari memformulasikan eksistensi manusia sebagai makhluk
serba dimensi, diantaranya:
Dimensi pertama: secara fisik manusia hampir sama dengan hewan.
Dimensi kedua : manusia memiliki ilmu dan pengetahuan.
Dimensi ketiga: manusia bersinergi atas kebajikan etis.
Dimensi keempat: manusia mempunyai kecenderungan keindahan.
Dimensi kelima: manusia mempunyai kecenderungan dalam hal pemujaan dan
pengkudusan.
Dimensi keenam: manusia adalah makhluk serba bisa.
Dimensi ketujuh: manusia memiliki pengetahuan diri.
Dimensi kedelapan: manusia mempunyai pengembangan bakat.
3. Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan fungsional antara manusia dan alam semesta adalah untuk
menciptakan sinergi bagi kemaslahatan manusia itu sendiri. Untuk itu, alam
semesta diciptakan Allah bukan dengan main-main dan tanpa tujuan. Karena
manusia merupakan satu sub sistem dengan alam semesta sebagai satu tujuan dan
orientasi.
Oleh karena itu, satu-satunya tujuan penciptaan manusia adalah untuk
beribadah. Ibadah berasal dari bahasa Arab, al-‘ibadah (yang menundukkan atau
merendahkan diri). Hakikat ‘ibadah, terkandung 2 makna :
1. al-‘ubudiyyah Lillah di dalam jiwa.
2. semua aktivitas hidup manusia hanya berorientasi kepada Allah.
B. Hakikat Alam Semesta
Alam semesta ( universe, kosmos, al-kaun) merupakan realitas yang
dihadapi oleh manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang dapat
diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi seorang ilmuwan akan menyadari
bahwa manusia diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta.
Imam Syafi’i pernah berkata: [ kullama zaadanii ‘ilman, zaadanii fahman bijahli] “
setiap kali bertambah ilmuku, tambah tahu aku akan kebodohanku”.
Faktor lain yang mendorong manusia untuk senantiasa meneliti alam semesta
karena ada rasa ingin tahu (curiosity) sehingga diwujudkan dalam bentuk bertanya
dan berfikir.
13
Air yang dimaksud adalah air yang merupakan sari pati tanah melalui makanan yang dikonsumsi manusia yang
berasal dari dan mengandung unsur-unsur tanah yang ada dalam tubuh manusia.
14
Dimensi materi nampak dalam kesempurnaan organ tubuh manusia seperti kepala, mata, hidung, dll. Dalam
dimensi ruhani terdapat potensi-potensi ruhaniah yang terdiri dari ruh, nafs (jiwa), akal, qolbo dan hati nurani.
1. Istilah Alam dalam Al-Qur’an
a. Istilah alam
Istilah alam yang kita pakai adalah “alam semesta, jagat raya, universe
(inggris), dalam bahasa arab disebut ‘alam. Istilah alam dalam al-qur’an datang
dalam bentuk jamak [ ‘alamiina], disebut sebanyak 73 kali yang termaktub dalam
30 surat.15
Pemahaman kata ‘alamin, bentuk jamak al-quran tersebut mengandung
berbagai interpretasi pemikiran bagi manusia. Bagi kaum teolog, mendefenisikan
alam sebagai “segala sesuatu selain Allah”. Bagi filosof Islam, alam didefenisikan
sebagai “ kumpulan maddat(materi) dan shurat (bentuk) yang ada di bumi dan di
langit. Sedangkan perspektif al-qur’an alam adalah “ kumpulan yang sejenis dari
makhluk Tuhan yang berakal atau memiliki sifat-sifat yang mendekati makhluk
berakal.
Pemikiran Muhammad Abduh tentang alam sebagai berikut:
“Al-Alamin adalah jamak dari ‘alam yakni jamak muzakkar yang berakal. Yaitu setipa makhluk
Tuhan yang berakal atau mendekati sifat-sifat berakal; seperti alam manusia, hewan dan
tumbuhan”.
Agaknya, kriteria al-‘alamin yang dipaparkan Abduh tersebut dapat
diterima , karena memang pendidikan dan pemeliharaan Tuhan dapat di nalar pada
‘alam yang hidup, makan dan berkembang.
b. Tujuan memahami alam
Dalam al-qur’an terdapat penjelasan tentang alam semesta dan berbagai
fenomenanya secara eksplisit tidak kurang dari 750 ayat.16
Secara umum ayat-ayat
ini memerintahkan manusia untuk memperhatikan, mempelajari dan meneliti alam
semesta. Dalam artian, al-quran bukanlah ensiklopedi kealaman. Salah satu
tujuannya secara eksplisit adalah bagaimana manusia menyadari bahwa di balik
“tirai” alam ini ada zat yang maha besar yaitu Allah SWT.
Bagi Muhammad Abduh, sebagaimana dituturkan dalam bukunya Risalah al-
Tauhid, berikut ini:
“Cobalah amati tumbuh-tumbuhan dan binatang yang lengkap kekuatan dan
kesanggupannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Amati pula alam yang
tidak mempunyai panca indera seperti tumbuh-tumbuhan yang mampu menghirup
makanan yang sesuai baginya. Coba perhatikan bagaimana mungkin biji labu air
yang ditanam di samping biji semangka pada kebun yang sama, di sirami dengan
air yang sama. Akan tetapi bisa berbeda rasa yaitu pahit dan manis”.
c. Cara-cara memahami alam
Dalam al-quran dijelaskan cara-cara memahami alam. Salah satu cara
memahami alam raya ini dapat dilakukan lewat indera penglihatan, pendengaran,
perasa, pencium dan peraba.17
Artinya, semua alat utama ini dapat membantu
manusia untuk melakukan pengamatan dan eksperimen.
15
Lihat, Sirajuddin Zar, Konsep penciptaan alam dalam pemikiran Islam, Sains dan Al-Qur’an. Hal; 19.
16
Lihat: Than thawiy Jauhariy, al-jawahir Fiy Tafsir al-quran, jilid I, Dar al-Fikri, Beirut, tt, hlm: 3
17
Lihat: Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut al-quran, terj.Agus Effendi, Mizan, Bandung, 1988, h.83
Panca indera belumlah cukup atau satu-satunya jalan memahami alam, tetapi
dibutuhkan lagi yaitu penalaran atau akal.18
Di samping alat indera dan akal
manusia, ada lagi cara lain yaitu melalui wahyu19
dan ilham.20
Agaknya, diagnosa A.rahman Djay21
dapat dibenarkan ketika ia mengatakan
bahwa : “Penyebab kemunduran umat Islam, karena orang Islam tidak
menempatkan porsi ilmu sesuai bidangnya, seperti fenomena alam tidak
ditempatkan pada bidang kajian sains dan tekhnologi.”
2. Manusia dan alam : Suatu Tinjauan Historis
Kajian yang berkaitan dengan asal usul manusia dalam kaitannya dengan
alam semesta merupakan menu “kopi pahit”. Pertanyaannya, kapan manusia
pertama kali hadir di muka bumi ini? Makhluk apakah yang menjadi nenek
moyangnya manusia dan bagaimana proses penurunan dan perubahannya?
Kelompok Darwinisme : mengambil kesimpulan serampangan dan
mengaburkan fakta. Makhluk Ramapithecus yang berusia 15 juta tahun dan
Oreopithecus yang berusia 12 juta tahun dianggap sebagai manusia tertua.
Sebenarnya kedua sampel makhluk tersebut lebih tepat disebut kera ketimbang
manusia.
Walaupun demikian, manusia yang dikenal sebagai manusia modern seperti
sekarang ini dengan ciri anatomis utamanya telah ada sekitar 35.000 sampai
40.000 tahun yang lalu yang dikenal dengan homo sapiens.
3. Manusia dan alam : Suatu Tinjauan fungsional
Dalam sistem kosmos manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan. Karena memiliki keunggulan dalam sistem kesadaran maka
alam semesta menjadi sebuah objek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Tinjauan ilmiah tentang alam mendekatkan manusia kepada tata laku penciptanya,
dalam artian mampu mempertajam persepsi batin manusia untuk mendapatkan
suatu penglihatan yang lebih dalam. Pengetahuan mengenai alam akan
menambah kekuatan manusia mengatasi alam dan memberinya pandangan
total tak terhingga.
Perkembangan pengetahuan manusia dalam merespons berbagai kesulitan
yang terkait dengan penyesuian diri dengan alam pada akhirnya membuahkan
kreasi-kreasi yang mengungguliu sifat-sifat alam. Eksploitasi terhadap alam
merusak keseimbangan hubungan yang telah berlangsung milyaran tahun. Krisis
global lingkungan mengganggi hubungan antara manusia dan alam saat ini.
18
Akal sangat berfungsi untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan melalui pengamatan panca indera
manusia.
19
Menurut Harun Nasution antara wahyu dan ilham terdapat perbedaan. Ilham terjadinya didahului oleh ide dan ide
tersebut diungkapkan dalam kata-kata. Sementara wahyu yang terjadi pada Nabi tidak ada ide sebelumnya. Nabi
mendengar suara yang jelas tanpa ada ide yang mendahului atau pun bersamaan datangnya dengan kata yang
diucapkan. Lihat: Harun Nasution, Akal dan wahyu dalam Islam, UI Press, 1983, hal. 23
20
Cara wahyu dan ilham tidaklah semua orang dapat menikmatinya melainkan hanya orang-orang pilihan Allah.
Wahyu hanya dianugerahkan kepada Nabi dan rasul. Sedangkan manusia biasa hanya dapat memperoleh ilham.
Lihat: QS al-Qashash / 28:7.
21
A.Rahman Djay, “Konsep Kiamat Dalam Kosmologi,” Amanah, N0.110 21 September-4 Oktober 1990, hal:108
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new

More Related Content

What's hot

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen RisikoDwi Wahyu
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222dayurikaperdana19
 
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaPertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaMuhammmad Alfan
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptViviYosefriYanti
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPadma Sarita
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 

What's hot (20)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerjaPertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
Pertanyaan mengenai gaji atau upah kerja
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 

Viewers also liked

Etika profesi ( kel )
Etika profesi ( kel )Etika profesi ( kel )
Etika profesi ( kel )Garnet Waluyo
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarDwi Ayu
 
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumEtika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumIkhwall Afif
 
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman,  M.PdEtika bisnis 1 adytira Rachman,  M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.PdAdett Rachman
 
Studi Kasus Ekosistem Taiga
Studi Kasus Ekosistem TaigaStudi Kasus Ekosistem Taiga
Studi Kasus Ekosistem TaigaVannisa Rindita
 
Makalah penciptaan alam semesta
Makalah penciptaan alam semestaMakalah penciptaan alam semesta
Makalah penciptaan alam semestaPP. Inayatullah
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihWiwin Prehati
 
Bab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaBab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaAndrew Yapvito
 
Allah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAllah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAinul Nakhwat
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Habibullah Srg
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaMayawi Karim
 

Viewers also liked (20)

Etika profesi ( kel )
Etika profesi ( kel )Etika profesi ( kel )
Etika profesi ( kel )
 
MANUSIA DAN ALAM SEMESTA
MANUSIA DAN ALAM SEMESTAMANUSIA DAN ALAM SEMESTA
MANUSIA DAN ALAM SEMESTA
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitar
 
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan HukumEtika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
Etika Profesi_Filsafat, Agama, Etika, dan Hukum
 
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman,  M.PdEtika bisnis 1 adytira Rachman,  M.Pd
Etika bisnis 1 adytira Rachman, M.Pd
 
Studi Kasus Ekosistem Taiga
Studi Kasus Ekosistem TaigaStudi Kasus Ekosistem Taiga
Studi Kasus Ekosistem Taiga
 
Etika profesi word
Etika profesi wordEtika profesi word
Etika profesi word
 
Ppt media wesi
Ppt media wesiPpt media wesi
Ppt media wesi
 
Makalah penciptaan alam semesta
Makalah penciptaan alam semestaMakalah penciptaan alam semesta
Makalah penciptaan alam semesta
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
Teori hukum
Teori hukumTeori hukum
Teori hukum
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
faktor faktor perkembangan
faktor faktor perkembanganfaktor faktor perkembangan
faktor faktor perkembangan
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Bab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaBab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etika
 
Allah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alamAllah, manusia dan alam
Allah, manusia dan alam
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
 

Similar to Manusia dan-alam-semesta-new

Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Livi Pungus
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxDausaitamaSensei
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaRhe Dwi Yuni
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamkangklinsman
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusiailham fathoni
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamAhmad Rudi
 
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptKonsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptjufryramelli
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 
Bab 8 agama
Bab 8 agamaBab 8 agama
Bab 8 agamaaif29
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikanbigbossjava
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHery Kurniawan
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alTrisna Adiyana
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfBudiarto39
 
Modul 1 pai
Modul 1 paiModul 1 pai
Modul 1 paiMelAdila
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"KeyshaWahono
 

Similar to Manusia dan-alam-semesta-new (20)

Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusia
 
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islamPembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
Pembahasan hakikat-manusia-dalam-islam
 
Materi kuliah pai
Materi kuliah paiMateri kuliah pai
Materi kuliah pai
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusia
 
bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.pptKonsep_manusia_dlm_Islam.ppt
Konsep_manusia_dlm_Islam.ppt
 
Manusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'anManusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'an
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Bab 8 agama
Bab 8 agamaBab 8 agama
Bab 8 agama
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'QuranHakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
Hakekat Manusia Menurut Islam dan Al'Quran
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
Modul 1 pai
Modul 1 paiModul 1 pai
Modul 1 pai
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
 

More from Fitra Sani

Tugas remedial fisika eko santoso power poin
Tugas remedial fisika eko santoso power poinTugas remedial fisika eko santoso power poin
Tugas remedial fisika eko santoso power poinFitra Sani
 
Tugas kewirausahaan fitra sani
Tugas kewirausahaan fitra saniTugas kewirausahaan fitra sani
Tugas kewirausahaan fitra saniFitra Sani
 
Teks registrasi
Teks registrasiTeks registrasi
Teks registrasiFitra Sani
 
Rangkuman tentang java
Rangkuman tentang javaRangkuman tentang java
Rangkuman tentang javaFitra Sani
 
Pengantar desain web
Pengantar desain webPengantar desain web
Pengantar desain webFitra Sani
 
Pendistribusian beras bulog
Pendistribusian beras bulogPendistribusian beras bulog
Pendistribusian beras bulogFitra Sani
 
Modul web programing
Modul web programingModul web programing
Modul web programingFitra Sani
 
Introduction to web design
Introduction to web designIntroduction to web design
Introduction to web designFitra Sani
 
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaFitra Sani
 
Butir pancasila
Butir pancasilaButir pancasila
Butir pancasilaFitra Sani
 
Bab 1laporan kunjungan industri
Bab 1laporan kunjungan industriBab 1laporan kunjungan industri
Bab 1laporan kunjungan industriFitra Sani
 
Tutorial dreamweaver
Tutorial dreamweaverTutorial dreamweaver
Tutorial dreamweaverFitra Sani
 
laporan aplikasi
laporan aplikasilaporan aplikasi
laporan aplikasiFitra Sani
 

More from Fitra Sani (16)

Tugas remedial fisika eko santoso power poin
Tugas remedial fisika eko santoso power poinTugas remedial fisika eko santoso power poin
Tugas remedial fisika eko santoso power poin
 
Tugas kewirausahaan fitra sani
Tugas kewirausahaan fitra saniTugas kewirausahaan fitra sani
Tugas kewirausahaan fitra sani
 
Teks registrasi
Teks registrasiTeks registrasi
Teks registrasi
 
Rangkuman tentang java
Rangkuman tentang javaRangkuman tentang java
Rangkuman tentang java
 
Pengantar desain web
Pengantar desain webPengantar desain web
Pengantar desain web
 
Pendistribusian beras bulog
Pendistribusian beras bulogPendistribusian beras bulog
Pendistribusian beras bulog
 
Nama kelompok
Nama kelompokNama kelompok
Nama kelompok
 
Modul web programing
Modul web programingModul web programing
Modul web programing
 
Introduction to web design
Introduction to web designIntroduction to web design
Introduction to web design
 
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasilaIdeologi dan dasar negara kita adalah pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah pancasila
 
Butir pancasila
Butir pancasilaButir pancasila
Butir pancasila
 
Bab 1laporan kunjungan industri
Bab 1laporan kunjungan industriBab 1laporan kunjungan industri
Bab 1laporan kunjungan industri
 
Tutorial dreamweaver
Tutorial dreamweaverTutorial dreamweaver
Tutorial dreamweaver
 
laporan aplikasi
laporan aplikasilaporan aplikasi
laporan aplikasi
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Manusia dan-alam-semesta-new

  • 1. MANUSIA DAN ALAM SEMESTA ( UNIVERSE)1 Oleh: Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum PENDAHULUAN Penciptaan manusia dan alam semesta termasuk salah satu isu sentral dalam bahasan pemikiran keagamaan. Orientasi Penciptaan alam semesta termasuk kajian penting dalam bidang sains kealaman yang bersifat empiris eksperimental. Setidaknya ada tiga pertanyaan “besar” dalam mengkaji “Manusia dan Alam Semesta” ; Pertanyaan tentang manusia: 1. Apa manusia itu ? 2. Bagaimana manusia itu? 3. Kenapa manusia itu bertindak demikian ? Pertanyaan tentang alam semesta (universe): 1. Apa alam semesta itu ? 2. Bagaimana alam semesta itu ? 3. Kenapa alam semesta itu demikian ? PEMBAHASAN A. Hakikat Manusia 1. Persepsi Tentang Manusia. Konsep manusia dalam Islam termaktub dalam alqur’an dan hadits. Manusia diciptakan Allah dari intisari tanah yang dijadikan nuthfah yang tersimpan dalam tempat yang kokoh. Nufhfah dijadikan darah beku, darah beku jadi, mudghah dijadikan tulang, tulang dibalut dengan daging, sehingga menjadi makhluk lain. Dalam hadits Bukhari-Muslim mengartikulasikan bahwa ruh dihembuskan Allah SWT dalam janin setelah mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari darah beku dan 40 hari mudghah. 1 Topik ini adalah “Tatap muka ke 2” dalam perkuliahan D3TI - Kelas A,B,dan C hari Senin 15 September 2009 di Gedung Unit III STMIK-AMIKOM Yogyakarta. Pertanyaan “apa” berorientasi kepada pemikiran kajian filosofis (filsafat). Sedangkan pertanyaan “ “bagaimana” dan “kenapa” adalah kajian ilmu. Pertanyaan “apa” menghendaki jawaban tentang hakikat (metafisika). Pertanyaan “bagaimana” menghendaki jawaban tentang sifat, gejala dan data-data daripada persoalan yang ditanyakan. Tapi, pertanyaan “kenapa” berorientasi kepada hubungan sebab akibat atau hubungan kausal. Keragaman Pandangan Tentang Manusia : - Perspektif filsafat : Menurut filsuf Plato :Manusia adalah makhluk berakal dan akal manusia berfungsi mengarahkan budi. Menurut filsuf Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berfikir. - Perspektif antropologi : Manusia tergolong primata yang paling sempurna jasmani dan rohani, sehingga tidak tertutup kemungkinan melahirkan perilaku dalam berbagai bentuk dan implikasinya. - Perspektif psikologi modern: Bagi Aliran Behaviorisme, manusia adalah makhluk netral. Ketika manusia dilahirkan, pada dasarnya tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulasi dalam lingkungannya. Bagi Aliran Psikoanalisis; manusia adalah makhluk yang hidup atas bekerjanya dorongan seksualitas yang memberi daya pada eqo (kesadran terhadap realitas kehidupan dan super eqo (kesadran normatif). - Perspektif Psikologi humanistik: Manusia pada dasarnya punya potensi yang baik dan kemampuan yang tak terhingga serta memiliki otoritas atas kehidupannya sendiri. Manusia memiliki kualitas insani yang unik yaitu (kemampuan abstraksi, daya analisis dan sisntesis, imajinasi, kreativitas, kebebasan kehendak, tanggungjawab, aktualisasi diri, sikap etis dan estetika. - Perspektif psikologi tranpersonal: Perspektif ini merupakan lanjutan dari psikologi humanistik. Yaitu ; Manusia memiliki potensi luhur dalam bentuk dimensi spiritual dan fenomena kesadaran transendental ( manusia memiliki pengalaman subjektif transendental dan pengalaman spiritual). - Perspektif Pendidikan : Manusia adalah homo edukatif. Ketidakberdayaan manusia ketika lahir menjadi peluang bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik. - Perspektif Sosiologi : Manusia adalah homo sosio yaitu makhluk bermasyarakat.
  • 2. 2. Siapakah Manusia ? Ada beberapa term untuk mengungkapkan kodrat manusia : al-Insan2 , an- naas3 , unas4 , al-ins5 . Kata Insan berasal dari akar kata uns artinya jinak, harmonis dan nampak). Insan yang yang berasal dari kata nasiya, artinya lupa. Insan yang berasal dari kata nasa artinya berguncang. Deskripsi Al-Quran Tentang Manusia a. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari unsur materi dan immateri. Unsur materi manusia seperti air6 , tanah7 , debu8 , tanah liat9 , sari pati tanah10 , sari pati air yang hina11 , tanah hitam seperti tembikar12 . Dari berbagai 2 Lihat QS Al-Insan, 76:1 3 Lihat QS An-Nas, 114:1-6 4 Lihat QS Al-Baqoroh 2:60 5 Lihat QS Adz-Dzariyat 51:56 6 Lihat QS Al-Anbiya’ 21:30 7 Lihat QS Nuh, 71: 17-18 8 Lihat QS Al-Haj, 22:5 9 Lihat QS As-Sajdah, 32:7 10 Lihat QS Al-Mukminun, 23:22 11 Lihat QS As-Sajdah, 32: 8 12 Lihat QS Ar-Rahman,55:14
  • 3. perspektif ayat tersebut dapat dipahami bahwa unsur materi yang menjadi asal kejadian manusia adalah dua unsur yaitu tanah dan air.13 b. Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dimensi materi14 dan ruhani. c. Manusia memiliki fitrah, yaitu adanya kecenderungan menuju jalan keimanan (tauhid). d. Manusia dibekali dengan berbagai kelebihan. e. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan. Eksistensi Manusia Murtadha Mutahhari memformulasikan eksistensi manusia sebagai makhluk serba dimensi, diantaranya: Dimensi pertama: secara fisik manusia hampir sama dengan hewan. Dimensi kedua : manusia memiliki ilmu dan pengetahuan. Dimensi ketiga: manusia bersinergi atas kebajikan etis. Dimensi keempat: manusia mempunyai kecenderungan keindahan. Dimensi kelima: manusia mempunyai kecenderungan dalam hal pemujaan dan pengkudusan. Dimensi keenam: manusia adalah makhluk serba bisa. Dimensi ketujuh: manusia memiliki pengetahuan diri. Dimensi kedelapan: manusia mempunyai pengembangan bakat. 3. Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan fungsional antara manusia dan alam semesta adalah untuk menciptakan sinergi bagi kemaslahatan manusia itu sendiri. Untuk itu, alam semesta diciptakan Allah bukan dengan main-main dan tanpa tujuan. Karena manusia merupakan satu sub sistem dengan alam semesta sebagai satu tujuan dan orientasi. Oleh karena itu, satu-satunya tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Ibadah berasal dari bahasa Arab, al-‘ibadah (yang menundukkan atau merendahkan diri). Hakikat ‘ibadah, terkandung 2 makna : 1. al-‘ubudiyyah Lillah di dalam jiwa. 2. semua aktivitas hidup manusia hanya berorientasi kepada Allah. B. Hakikat Alam Semesta Alam semesta ( universe, kosmos, al-kaun) merupakan realitas yang dihadapi oleh manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi seorang ilmuwan akan menyadari bahwa manusia diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i pernah berkata: [ kullama zaadanii ‘ilman, zaadanii fahman bijahli] “ setiap kali bertambah ilmuku, tambah tahu aku akan kebodohanku”. Faktor lain yang mendorong manusia untuk senantiasa meneliti alam semesta karena ada rasa ingin tahu (curiosity) sehingga diwujudkan dalam bentuk bertanya dan berfikir. 13 Air yang dimaksud adalah air yang merupakan sari pati tanah melalui makanan yang dikonsumsi manusia yang berasal dari dan mengandung unsur-unsur tanah yang ada dalam tubuh manusia. 14 Dimensi materi nampak dalam kesempurnaan organ tubuh manusia seperti kepala, mata, hidung, dll. Dalam dimensi ruhani terdapat potensi-potensi ruhaniah yang terdiri dari ruh, nafs (jiwa), akal, qolbo dan hati nurani.
  • 4. 1. Istilah Alam dalam Al-Qur’an a. Istilah alam Istilah alam yang kita pakai adalah “alam semesta, jagat raya, universe (inggris), dalam bahasa arab disebut ‘alam. Istilah alam dalam al-qur’an datang dalam bentuk jamak [ ‘alamiina], disebut sebanyak 73 kali yang termaktub dalam 30 surat.15 Pemahaman kata ‘alamin, bentuk jamak al-quran tersebut mengandung berbagai interpretasi pemikiran bagi manusia. Bagi kaum teolog, mendefenisikan alam sebagai “segala sesuatu selain Allah”. Bagi filosof Islam, alam didefenisikan sebagai “ kumpulan maddat(materi) dan shurat (bentuk) yang ada di bumi dan di langit. Sedangkan perspektif al-qur’an alam adalah “ kumpulan yang sejenis dari makhluk Tuhan yang berakal atau memiliki sifat-sifat yang mendekati makhluk berakal. Pemikiran Muhammad Abduh tentang alam sebagai berikut: “Al-Alamin adalah jamak dari ‘alam yakni jamak muzakkar yang berakal. Yaitu setipa makhluk Tuhan yang berakal atau mendekati sifat-sifat berakal; seperti alam manusia, hewan dan tumbuhan”. Agaknya, kriteria al-‘alamin yang dipaparkan Abduh tersebut dapat diterima , karena memang pendidikan dan pemeliharaan Tuhan dapat di nalar pada ‘alam yang hidup, makan dan berkembang. b. Tujuan memahami alam Dalam al-qur’an terdapat penjelasan tentang alam semesta dan berbagai fenomenanya secara eksplisit tidak kurang dari 750 ayat.16 Secara umum ayat-ayat ini memerintahkan manusia untuk memperhatikan, mempelajari dan meneliti alam semesta. Dalam artian, al-quran bukanlah ensiklopedi kealaman. Salah satu tujuannya secara eksplisit adalah bagaimana manusia menyadari bahwa di balik “tirai” alam ini ada zat yang maha besar yaitu Allah SWT. Bagi Muhammad Abduh, sebagaimana dituturkan dalam bukunya Risalah al- Tauhid, berikut ini: “Cobalah amati tumbuh-tumbuhan dan binatang yang lengkap kekuatan dan kesanggupannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Amati pula alam yang tidak mempunyai panca indera seperti tumbuh-tumbuhan yang mampu menghirup makanan yang sesuai baginya. Coba perhatikan bagaimana mungkin biji labu air yang ditanam di samping biji semangka pada kebun yang sama, di sirami dengan air yang sama. Akan tetapi bisa berbeda rasa yaitu pahit dan manis”. c. Cara-cara memahami alam Dalam al-quran dijelaskan cara-cara memahami alam. Salah satu cara memahami alam raya ini dapat dilakukan lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, pencium dan peraba.17 Artinya, semua alat utama ini dapat membantu manusia untuk melakukan pengamatan dan eksperimen. 15 Lihat, Sirajuddin Zar, Konsep penciptaan alam dalam pemikiran Islam, Sains dan Al-Qur’an. Hal; 19. 16 Lihat: Than thawiy Jauhariy, al-jawahir Fiy Tafsir al-quran, jilid I, Dar al-Fikri, Beirut, tt, hlm: 3 17 Lihat: Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut al-quran, terj.Agus Effendi, Mizan, Bandung, 1988, h.83
  • 5. Panca indera belumlah cukup atau satu-satunya jalan memahami alam, tetapi dibutuhkan lagi yaitu penalaran atau akal.18 Di samping alat indera dan akal manusia, ada lagi cara lain yaitu melalui wahyu19 dan ilham.20 Agaknya, diagnosa A.rahman Djay21 dapat dibenarkan ketika ia mengatakan bahwa : “Penyebab kemunduran umat Islam, karena orang Islam tidak menempatkan porsi ilmu sesuai bidangnya, seperti fenomena alam tidak ditempatkan pada bidang kajian sains dan tekhnologi.” 2. Manusia dan alam : Suatu Tinjauan Historis Kajian yang berkaitan dengan asal usul manusia dalam kaitannya dengan alam semesta merupakan menu “kopi pahit”. Pertanyaannya, kapan manusia pertama kali hadir di muka bumi ini? Makhluk apakah yang menjadi nenek moyangnya manusia dan bagaimana proses penurunan dan perubahannya? Kelompok Darwinisme : mengambil kesimpulan serampangan dan mengaburkan fakta. Makhluk Ramapithecus yang berusia 15 juta tahun dan Oreopithecus yang berusia 12 juta tahun dianggap sebagai manusia tertua. Sebenarnya kedua sampel makhluk tersebut lebih tepat disebut kera ketimbang manusia. Walaupun demikian, manusia yang dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini dengan ciri anatomis utamanya telah ada sekitar 35.000 sampai 40.000 tahun yang lalu yang dikenal dengan homo sapiens. 3. Manusia dan alam : Suatu Tinjauan fungsional Dalam sistem kosmos manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Karena memiliki keunggulan dalam sistem kesadaran maka alam semesta menjadi sebuah objek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tinjauan ilmiah tentang alam mendekatkan manusia kepada tata laku penciptanya, dalam artian mampu mempertajam persepsi batin manusia untuk mendapatkan suatu penglihatan yang lebih dalam. Pengetahuan mengenai alam akan menambah kekuatan manusia mengatasi alam dan memberinya pandangan total tak terhingga. Perkembangan pengetahuan manusia dalam merespons berbagai kesulitan yang terkait dengan penyesuian diri dengan alam pada akhirnya membuahkan kreasi-kreasi yang mengungguliu sifat-sifat alam. Eksploitasi terhadap alam merusak keseimbangan hubungan yang telah berlangsung milyaran tahun. Krisis global lingkungan mengganggi hubungan antara manusia dan alam saat ini. 18 Akal sangat berfungsi untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan melalui pengamatan panca indera manusia. 19 Menurut Harun Nasution antara wahyu dan ilham terdapat perbedaan. Ilham terjadinya didahului oleh ide dan ide tersebut diungkapkan dalam kata-kata. Sementara wahyu yang terjadi pada Nabi tidak ada ide sebelumnya. Nabi mendengar suara yang jelas tanpa ada ide yang mendahului atau pun bersamaan datangnya dengan kata yang diucapkan. Lihat: Harun Nasution, Akal dan wahyu dalam Islam, UI Press, 1983, hal. 23 20 Cara wahyu dan ilham tidaklah semua orang dapat menikmatinya melainkan hanya orang-orang pilihan Allah. Wahyu hanya dianugerahkan kepada Nabi dan rasul. Sedangkan manusia biasa hanya dapat memperoleh ilham. Lihat: QS al-Qashash / 28:7. 21 A.Rahman Djay, “Konsep Kiamat Dalam Kosmologi,” Amanah, N0.110 21 September-4 Oktober 1990, hal:108