SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
NAMA : ANDREW KRESNA EKAPUTRA 
NIM : E211 12 005 
KODE SOAL : GANJIL 
1. Jelaskan konsep dasar administrasi pembangunan? 
Jawab : 
Administrasi pembangunan merupakan proses pengendalian usaha 
(administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisirkan pertumbuhan yang 
direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di dalam 
berbagai aspek kehidupan bangsa. 
Administrasi Pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu Pembangunan 
Administrasi dan Administrasi Pembangunan. Kedua fungsi tersebut saling 
melengkapi untuk menghasilkan suatu kebijakan. Partisipasi masyarakat diperlukan 
agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, 
pembangunan bangsa dan pembangunan sosial. 
Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar 
dalam satu pengertian, yakni administrasi dan pembangunan. Dengan demikian, 
administrasi pembangunan memiliki nilai-nilai yang dikandung dalam administrasi 
dan pembangunan dengan paradigma yang sejalan. 
Saat menelaah administrasi pembangunan, ada dua hal mendasar yang perlu 
dibedakan, yaitu admnistrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi. 
Administrasi bagi pembangunan adalah admnistrasi dari dan bagi 
pembanguanan, di mana biasanya menggunakan pendekatan manajemen, karena 
bersangkutan dengan manajeman pembangunan. Dalam hal ini, manajeman 
pembangunan tersebut meliputi : 
1) Perencanaan pembangunan
Perencanaan pembangunan diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebih besar 
daripada sumber yang tersedia. Dengan demikian, perencanaan pembngunan sangat 
penting untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan visi pembangunan. 
Adapun dalam perencanaan memiliki beberpa unsur, antara lain: 
o Tujuan akhir yang dikehendaki, 
o Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya, 
o Jangka waktu, 
o Masalah-masalah yang dihadapi, 
o Modal atau sumber daya yang akan digunkan,(6) kebijakan-kebijakan untuk 
melaksanakannya,(7) orang,organisasi, atau badan pelaksananya, dan (8) 
mekanisme pemantauan,evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. 
2) Pengerahan Sumber daya 
Pengerahan sumber daya diartikan sebagai upaya untuk memobilisasi sumberdaya 
yang diperlukan untuk menunjang tujuan oraganisasi. 
3) Penganggaran 
Pembangunan administrasi 
Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan 
administrasi, adalah perubahan sikap birokrasi[1] dengan unsur : 
A. Birokrasi harus dapat membangun partisipasi rakyat. 
B. Birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus 
lebih kepada yang lemah dan kurang berdaya. 
C. Peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan 
dari memberi menjadi memberdayakan. 
D. Mengembangkan keterbukaan dan kebertanggungjawaban.
3. Jelaskan sejarah pertumbuhan administrasi pembangunan di negara 
berkembang? 
Jawab : 
Tingkat perkembangan administrasi di negara –negara berkembang dipengaruhi 
oleh berbagai faktof yang dapat disebut sebagai lingkungan adminisrasi. 
Lingkunganadministrasi meliputi kondisi negara dan bangsa yang bersangkutan di 
bidang politik, ekonomi dan sosial. 
Di bidang politik, lingkungan administrasi meliputi sistem politik yang dianut, 
keterkaitan antara administrasi dengan pemegang kedaulatan dan kekuatan – kekuatan 
politik, partisipasi masyarakat dalam proses politik, derajat keterbukaan dan kebebasan 
mengeluarkan pendapat dan berserikat, kedudukan dan kekuatan hukum, serta 
perkembangan budaya dan kelembagaan politik pada umumnya. Dengan berbagai 
indikasi tersebut dapat digambarkan lingkungan administrasi dalam bidang politik. 
Di bidang ekonomi, tercermin dalam sistem ekonomi yang dianut, apakah 
ekonomi terbuka dan tertutup, ekonomi pasar atau ekonomi yang didominasi oleh 
pemerintah, tingkat perkembangan ekonomi yang diukur dari tingkat pendapatan atau 
perkembangan struktur produksi dan ketenagakerjaan, tingkat pertumbuhan, 
kemantapan atau stabilitas ekonomi; tingkat kesejahteraan atau pemerataan pendapatan, 
perkembangan kelembagaan ekonomi, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan 
teknologi. Di bidang sosial, banyak indikator yang telah dikembangkan di bidang 
pendidikan, seperti tingkat melek huruf dan partisipasi pendidikan di berbagai jenjang 
pendidikan; di bidang kesehatan, speerti usai harapan hidup, tingkat mortalitas ibu yang 
melahirkan atau bayiyang dilahirkan, derajat gizi masyarakat, kehidupan keagamaan, 
di bidang kependudukan seperti pertambahan penduduk dan distribusi kependudukan 
menurut berbagai ukuran antara lain gender, spasial, suia dan sebagainya; 
perkembangan kelembagaan sosial budaya; serta aspek – aspek sosial budaya lain yang 
luasseperti nilai – nilai budaya tradisional dan modern, antara lain sikap terhadap (etos) 
kerja, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Dengan mengenali berbagai indikator itu kita 
akan memperoleh gambaran mengenai lingkungan administrasi di suatu negara, baik 
negara maju maupun negara berkembang. Lingkungan administrasi di negara 
berkembang akan memberikan gambaran keadaan yang tidak terlalu menguntungkan 
bagi bekerjanya administrasi. Sebaliknya, administrasi yang terbelakang, artinya yang
tidak memenuhi persyaratan – persyaratan bagi administrasi yang seharusnya, akan 
memperburuk keadaan atau lingkungannya. Hubungan timbal balik antara administrasi 
dan lingkungan ini amat besar intensitasnya dalam administrasi negara dibanding jenis 
administrasi lainnya. 
Dengan sendirinya pengkajian yang mendalam mengenai keadaan administrasi di 
negara berkembang dalam berbagai kategori perlu dilakukan oleh pelajar ilmu 
administrasi yang ingin mendalami administrasi pembangunan. Namun, sebagai 
pengantar, mengenal karakteristik umum yang menunjukkan pola administrasi di 
negara berkembang telah cukup bermanfaat, sebagai dasar pengetahuan untuk 
dikembangkan lebih lanjut. Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya, 
pendekatan untuk telaah pembangunan atau pembaharuan administrasi akan 
dilakukan dari sisi administrasi sebagai organisasi pemerintahan. Pendekatan ini sama 
dengan apa yang dikatakan oleh Jreisat (1991), bahwa fokus dari sistem administrasi 
sebagai organisasi pemerintahan. Pendekatan ini sama dengan apa yang dikatakan oleh 
Jreisat (1991), bahwa fokus dari sistem administrasi negara 
sebagai unit analisis cenderung terkonsentrasi pada birokrasi, baik sebagai 
institusi nasional maupun dalam hubungan dengan lingkungannya. Yang dimaksud 
dengan birokrasi disini adalah tingkatan nasional dari administrasi, yang 
memperlihatkan ciri – ciri yang bersifat umum (overall) yang mempengaruhi pelayanan 
publik yang bersifat tradisional serta pengelolaan pembangunan sosial ekonomi di 
negara berkembang. 
5. Jelaskan pendekatan studi administrasi pembangunan? 
Jawab : 
Cara pendekatan administrasi pembangunan ini tidak saja mementingkan 
masalah tertib administrasi termasuk efisiensi kegiatan unit pemerintahan masa 
kini, melainkan ada pula berbagai ciri – ciri yang menunjukan lebih majunya 
pendekatan adminstrasi pembangunan tersebut. Dua ciri utama yang 
membedakan dan di anggap paling penting dikemukakan disini : 
Ciri pokok pertama, adalah orientasinya kepada usaha – usaha ke arah 
perubahan – perubahan keadaan yang dianggap lebih baik. Bahkan administrasi 
pembangunan dimaksudkan untuk membantu dan mendorong ke arah perubahan– 
perubahan besar di berbagai kegiatan/bidang kehidupan yang saling kait –
berkaitan dan akan memberikan hasil akhir terdapat proses pembangunan. 
Pengarang – pengarang lain menyebutkan bahwa dalam administrasi 
pembangunan terdapat tingkat kepeloporan, dan beberapa pengarang lain 
menyebutkan administrasi yang merintis perubahan. Thompson menyebut bahwa 
administrasi pembangunan meliputi kemampuan organisasi untuk “innovate” ( 
melakukan pembaharuan ). Orientasi dari pendekatan ini adalah masa depan. 
Perlu ditambahkan bahwa orientasi terhadap perubahan dan pembaharuan 
itu juga berarti administrasi pembangunan berorientasi pada kegiatan – kegiatan 
nyata dan pencapaian tujuan. Wiedner menyebut sebagai “ an action oriented, 
goal oriented administrative system “. Adminstrasi pembangunan misalnya tidak 
saja menghendaki suatu adminstrasi kepegawaian yang rapi tetapi mungkin 
menuntut suatu perubahan sistem administrasi kepegawaian yang lebih 
memungkinkan diperolehnya pegawai – pegawai yang diperlukan pada sektor – 
sektor prioritas serta yang lebih berorientasikan kepada prestasi. 
Ciri pokok kedua, pendekatan administrasi pembangunan adalah bahwa 
perbaikan dan penyempurnaan administrasi dikaitkan dengan aspek 
perkembangan dibidang – bidang lain seperti ekonomi, sosial, politik, dan lain – 
lain. 
Usaha – usaha perubahan dibidang administrasi saling pengaruh 
mempengaruhi dengan perubahan – perubahan dibidang lain tersebut. Perbaikan – 
perbaikan administrasi dapat mempunyai efek manipulatif terhadap perubahan – 
perubahan dibidang lain, dan pembangunan – pembangunan dibidang lain juga 
akan memberi pengaruh perubahan dibidang administrasi. Perbaikan administrasi 
bukan hanya untuk kepentingan baiknya administrasi itu saja, tetapi memberikan 
pelayanan administratif usaha perbaikan dan perubahan dibidang ekonomi, sosial, 
politik dan lain – lain tersebut supaya terselenggara secara lebih baik. 
7. Jelaskan perkembangunan administrasi pembangunan sesuai dengan tugas 
kelompok anda masing-masing? 
Jawab : 
Pembangunan Dunia Berkelanjutan di Negara Maju: Uni Eropa 
Mengingat pentingnya penerapan konsep pembangunan berkelanjutan, 
maka sesungguhnya diperlukan peran serta dari seluruh pihak di dunia untuk 
mewujudkan konsep ini. Tidak terkecuali peran dari negara yang notabene
menjadi ujung tombak dalam mendorong masyarakat untuk memunculkan 
kesadaran terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Peran dari 
negara berarti menyangkut keseluruhan negara yang ada di dunia, baik negara 
berkembang maupun negara maju. Negara berkembang memiliki peran di mana 
banyak terdapat ekosistem dan sumber daya alam yang tersebar di negara 
berkembang. Sedangkan di negara maju mulai tumbuh industri-industri yang akan 
menimbulkan dampak terhadap ekosistem lingkungan. Di dalam tulisan ini akan 
dibahas mengenai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan di negara-negara 
maju. Berdasarkan tulisan dari Susan Baker (2006), maka fokus dari 
tulisan ini akan membahas mengenai penerapan konsep pembangunan 
berkelanjutan di negara-negara Uni Eropa. 
Jauh sebelum terbentuk Uni Eropa melalui Maastricht Treaty, isu 
lingkungan telah menjadi suatu isu populer di kalangan negara-negara Eropa. Di 
tahun 1986, negara-negara yang tergabung dalam European Community mulai 
mengakui peran negara-negara Eropa dalam memproteksi lingkungan. Usaha 
melestarikan llingkungan ini terus berlanjut ketika direfleksikan ke dalam 
Maastrucht Treaty di tahun 1992 dan juga The Amsterdam Treaty yang bertajuk 
“keseimbangan dan pembangunan berkelanjutan dari aktivitas ekonomi” (Baker 
2006: 136). Dari kedua perjanjian ini, tidak saja isu lingkungan yang menjadi 
fokus di dalam negara-negara Eropa. Namun isu lingkungan ini turut 
dikolaborasikan dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial. Sehingga memasuki 
dekade 1990an ini mulai terlihat keseriusan dari Benua Eropa untuk mulai 
menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan melalui berbagai perjanjian 
yang dibuat negara-negara di dalamnya. Hal ini turut menjadikan negara-negara 
Uni Eropa menjadi negara-negara yang paling konsisiten dalam penerapan 
konsep pembangunan berkelanjutan. Konsisitensi ini diperkuat dengan Perjanjian 
Nice pada tahun 2000. Dalam perjanjian ini muncul kesepakatan bahwa isu 
lingkungan tidak saja menjadi kebijakan di kawasan Eropa namun juga akan 
terdapat aplikasinya secara umum di kemudian hari. 
Konsistensi Uni Eropa dalam menumbuhkan semangat pembangunan 
berkelanjutan tercermin dari pengimplementasian Environmental Action 
Programmes (EAP). Sejak tahun 1973, Uni Eropa telah membuat enam rancangan 
EAP. EAP pertama muncul di tahun 1973 hingga 1976. Pada EAP pertama ini
ekonomi masih menjadi fokus utamanya, yang mana pertumbuhan ekonomi tidak 
berhenti seiring dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan. EAP kedua 
dikeluarkan pada tahun 1977 hingga 1981. Di EAP kedua ini mementingkan 
mengenai pelestarian lingkungan dengan cara pembatasan penggunaan sumber 
daya alam. Sehingga dalam EAP kedua ini negara-negara Eropa tidak 
mementingkan mengenai kuantitas pertumbuhan ekonomi jika kuantitas ini justru 
merusak ekosistem lingkungan. Neither economic development nor the 
‘balanced’ expansion of the Community could be achieved without 
environmental protection, and it affirmed that ‘economic growth should not be 
viewed solely in its quantitative aspects’ (CEC 1977: 8 dalam Baker 2006: 137). 
EAP ketiga muncul di tahun 1982 hingga 1986. 
Pada EAP keempat menjadi satu tanda dari semakin kuatnya Uni Eropa 
dalam merumuskan kebijakan mengenai llingkungan. EAP keempat hadir di 
tahun 1987 sampai dengan 1992 dengan kemunculan istilah ecological 
modernization. Menurut Murphy (2000) dalam Baker (2006) ecological 
modernization adalah suatu istilah yang mengacu pada penemuan dari teknologi 
baru dan teknik operasi dalam industri yang memisahkan antara pertumbuhan 
ekonomi dengan kerusakan lingkungan. Sehingga dengan adanya ecological 
modernization ini diharapkan terjadi pemutusan lingkaran antara pertumbuhan 
ekonomi dengan faktor-faktor pemicu kerusakan lingkungan, seperti emisi, 
polusi, dan sebagainya. Ecological modernization is a more limiting concept that 
does not address the underlying contradictions in capitalism: a logic of ever-increasing 
consumption in a world characterized by material resource limitations 
(Baker 2006: 156). Adanya ecological modernization ini juga menimbulkan 
perdebatan di kalangan pemerhati lingkungan, yang mana kebanyakan dari 
pemerhati lingkungan ini menyatakan bahwa adanya ecological modernization 
akan menimbulkan tantangan terhadap keberlanjutan aspek sosial dan teknologi 
serta kaitannya dengan kepentingan menumbuhkan perekonomian. 
Komitmen Uni Eropa dalam mendorong terciptanya konsep pembangunan 
berkelanjutan melalui kebijakan yang eksplisit tertuang dalam EAP kelima pada 
tahun 1993 hingga 2000 yang bertajuk Towards Sustainability. EAP kelima ini 
mendefinisikan mengenai pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan 
ekonomi dan sosial secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan dan sumber
daya alam melalui kualitas yang ditunjukkan oleh aktivitas manusia dan 
pembangunan lebih lanjut (CEC 1992 dalam Baker 2006: 141). Menurut Baker 
(2006) dari EAP kelima ini, Uni Eropa mengahadapi sedikitnya dua tekanan. 
Pertama, beban mengenai integrasi Eropa melalui European Single Market 
dikaitkan dengan lingkungan dan sumber daya alam. Dengan kata lain akan 
terjadi suatu tekanan berat bagi Eropa dalam menjalankan European Single 
Market dan agenda pembangunan berkelanjutan secara bersamaan. Karena 
integrasi Eropa ini akan memerlukan lebih banyak konsumsi sumber daya alam 
melalui sektor trasnportasi dan sebagainya serta berpotensi lebih merusak 
lingkungan. Tantangan kedua yakni keterlibatan Eropa dalam proses partisipasi 
UNCED. Uni Eropa telah menyatakan diri sebagai bagian dari sekumpulan 
negara-negara maju yang sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap 
lingkungan. Hal ini menjadi tekanan tersendiri bagi negara-negara Eropa untuk 
mengimplementasikan seperangkat kebijakannya mengenai pembangunan 
berkelanjutan. Di lain sisi, EAP kelima ini masih memiliki sejumlah kekurangan 
yakni tidak dicantumkannya sasaran terhadap sektor manufaktur. Kekurangan 
lainnya dari EAP kelima ini adalah tidak adanya kebijakan yang mengatur 
kewajiban negara-negara anggota untuk melaporkan implementasi nyata dari 
pembangunan bekelanjutan di negaranya masing-masing. 
Komitmen Eropa terhadap lingkungan berlanjut di EAP keenam dengan 
tajuk Our Future, Our Choice pada tahun 2001 hingga 2010. Pada EAP Keenam 
ini Eropa mengintegrasikan kebijakan lingkungannya melalui implementasi 
kebijakan yang lebih efektif. Implementasi ini terkait dengan keterlibatan antara 
masyarakat dengan bisnis, penggunaan lahan, serta dengan dimasukkannya 
hubungan antara kesehatan dengan lingkungan. Dalam EAP keenam ini terdapat 
sedikitnya empat prioritas yang ingin dicapai, yakni perubahan iklim, 
perlindungan terhadap alam dan keanekaragaman hayati, lingkungan dan 
kesehatan, serta sumber daya dan manajemen limbah. Implementasi dari EAP 
keenam ini diwujudkan melalui dua strategi yang dirumuskan Uni Erpopa, yaitu 
Biodiversity Strategy dan Sustainable Europe for a Better World: A European 
Union Strategy for Sustainable Development. 
Dari penjabaran mengenai komitmen Uni Eropa yang mencerminkan 
negara maju terhadap lingkungan ini maka dapat disimpulkan bahwasannya
Eropa telah berkomitmen penuh terhadap lingkungan melalui serangkaian aturan 
dan kebijakannya mengenai lingkungan. Komitmen ini tercermin dari adanya 
perumusan Environmental Action Programmes (EAP) sejak dekade 1970an. 
Selain itu Eropa juga memasukkan perhatiannya terhadap lingkungan ini melalui 
Maastricht Treaty dan juga Amsterdam Treaty. Dari serangkaian kebijakan dan 
enam EAP ini, maka komitmen Eropa sebagai negara maju yang bertanggung 
jawab terhadap lingkungan memang terbukti. Namun komitmen ini nampaknya 
masih berbenturan dengan komitmen Eropa lainnya untuk mengintegrasikan 
keseluruhan negara Eropa. Upaya untuk mengintegrasikan Eropa ini akan 
membutuhkan konsumsi lebih sumber daya yang lebih jauh lebih banyak. Selain 
itu, kebijakan-kebijakan ini juga belum didukung dari tingkat sektoral. Masih 
banyak konsumsi lingkungan di sektor sektoral yang tidak mendukung konsep 
pembangunan berkelanjutan. Terlepas dari tingkat sektoral ini, Eropa dapat 
dikatakan sebagai contoh nyata dari bagaimana negara maju yang notabene juga 
menjadi negara industri memiliki konsentrasi dan tanggung jawab terhadap 
lingkungan. 
Hasil Diskusi Kelompok IV : 
Pembangunan di eropa terfokus pada Lingkungan. 
 Hal ini dikarenakan Negara Eropa adalah Negara maju yang tumbuh dengan 
Industri- industrinya yang menyebabkan rusaknya ekosistem. 
 Lingkungan menjadi isu popular di Negara yang bergabung di Uni Eropa. Hal ini 
di upayakan untuk menciptakan keseimbangan dan pembangunan berkelanjutan 
dari aktivitas ekonomi (maascncht Treaty) perjanjian Uni Eropa 1992. 
 Implementasi Environmental Action Programmers sejak 1973, fokusnya : 
1. Pertumbuhan ekonomi beradaptasi pada lingkungan 
2. Pembatasan penggunaan SDA 
3. Pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pertumbuhan lingkungan. 
4. Teknologi ramah lingkungan 
5. Pelestarian lingkungan lewat aktivitas keseharian manusia 
6. Pengintegrasian lingkungan terhadap semua sector

More Related Content

What's hot

Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiProses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiDadang Solihin
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadiMea Meong
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Mus kamal
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docmandala72
 
Administrasi bagi pembangunan 1 7
Administrasi bagi pembangunan 1 7Administrasi bagi pembangunan 1 7
Administrasi bagi pembangunan 1 7PLUR
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Reformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikReformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikDalias D' Copsis
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasiBuku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasiMohammad Subhan
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msiBab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msisigit pratikta
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceTgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceUkhty Shèýza
 

What's hot (17)

Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiProses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
 
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
 
Administrasi pembangunan
Administrasi pembangunanAdministrasi pembangunan
Administrasi pembangunan
 
Administrasi bagi pembangunan 1 7
Administrasi bagi pembangunan 1 7Administrasi bagi pembangunan 1 7
Administrasi bagi pembangunan 1 7
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Reformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikReformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publik
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasiBuku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msiBab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
 
5902 14320-1-sm
5902 14320-1-sm5902 14320-1-sm
5902 14320-1-sm
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Tgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceTgas pkn good governance
Tgas pkn good governance
 

Viewers also liked

Blow The self Sealing Bubble of Beliefs
Blow The self Sealing Bubble of BeliefsBlow The self Sealing Bubble of Beliefs
Blow The self Sealing Bubble of BeliefsOana Juncu
 
Free Audio Converter - Installation Guide
Free Audio Converter - Installation GuideFree Audio Converter - Installation Guide
Free Audio Converter - Installation Guideaudio4fun
 
How to create parody voice imitating the others' voices
How to create parody voice imitating the others' voicesHow to create parody voice imitating the others' voices
How to create parody voice imitating the others' voicesaudio4fun
 
управление персоналом 2_лекция
управление персоналом 2_лекцияуправление персоналом 2_лекция
управление персоналом 2_лекцияokyykg
 
What are vital records
What are vital recordsWhat are vital records
What are vital recordsyukoro
 
управление персоналом 3_лекция
управление персоналом 3_лекцияуправление персоналом 3_лекция
управление персоналом 3_лекцияokyykg
 
The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)
 The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014) The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)
The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)Nordic APIs
 
Media post questionnaire results
Media post questionnaire resultsMedia post questionnaire results
Media post questionnaire resultssabrinasarahsaks1
 
Evaluation question 1
Evaluation question 1Evaluation question 1
Evaluation question 1rachhmarjj
 

Viewers also liked (10)

Blow The self Sealing Bubble of Beliefs
Blow The self Sealing Bubble of BeliefsBlow The self Sealing Bubble of Beliefs
Blow The self Sealing Bubble of Beliefs
 
Free Audio Converter - Installation Guide
Free Audio Converter - Installation GuideFree Audio Converter - Installation Guide
Free Audio Converter - Installation Guide
 
How to create parody voice imitating the others' voices
How to create parody voice imitating the others' voicesHow to create parody voice imitating the others' voices
How to create parody voice imitating the others' voices
 
управление персоналом 2_лекция
управление персоналом 2_лекцияуправление персоналом 2_лекция
управление персоналом 2_лекция
 
What are vital records
What are vital recordsWhat are vital records
What are vital records
 
управление персоналом 3_лекция
управление персоналом 3_лекцияуправление персоналом 3_лекция
управление персоналом 3_лекция
 
The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)
 The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014) The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)
The Dangers of Ignoring the API Revolution (NordicAPIS April 2014)
 
Media post questionnaire results
Media post questionnaire resultsMedia post questionnaire results
Media post questionnaire results
 
Tara's shorts
Tara's shorts Tara's shorts
Tara's shorts
 
Evaluation question 1
Evaluation question 1Evaluation question 1
Evaluation question 1
 

Similar to Andrew kresna ekautra

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptx
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptxADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptx
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptxSupriyatiSupri
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiParunadi Buntok
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan PembangunanPerencanaan Pembangunan
Perencanaan PembangunanSiti Sahati
 
RMK julfana jainal.docx
RMK  julfana jainal.docxRMK  julfana jainal.docx
RMK julfana jainal.docxJulfanajainal
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Tri Widodo W. UTOMO
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
 
BIROKRASI DAN GOVERNANCE (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptx
BIROKRASI DAN GOVERNANCE  (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptxBIROKRASI DAN GOVERNANCE  (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptx
BIROKRASI DAN GOVERNANCE (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptxfitriani894127
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunannnugraha41
 
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Tri Widodo W. UTOMO
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danretno wijaya
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaDadang Solihin
 

Similar to Andrew kresna ekautra (20)

Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Pertemuan 3.pptx
Pertemuan 3.pptxPertemuan 3.pptx
Pertemuan 3.pptx
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptx
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptxADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptx
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptx
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
 
Penyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasiPenyempurnaan administrasi
Penyempurnaan administrasi
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan PembangunanPerencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
 
Sari
SariSari
Sari
 
RMK julfana jainal.docx
RMK  julfana jainal.docxRMK  julfana jainal.docx
RMK julfana jainal.docx
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
Makalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasiMakalah revormasi birokrasi
Makalah revormasi birokrasi
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
 
BIROKRASI DAN GOVERNANCE (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptx
BIROKRASI DAN GOVERNANCE  (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptxBIROKRASI DAN GOVERNANCE  (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptx
BIROKRASI DAN GOVERNANCE (Ka. Dis. Dr. Alwi).pptx
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunan
 
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Part 1 & 2.pptx
Part 1 & 2.pptxPart 1 & 2.pptx
Part 1 & 2.pptx
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan dan
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 

Andrew kresna ekautra

  • 1. NAMA : ANDREW KRESNA EKAPUTRA NIM : E211 12 005 KODE SOAL : GANJIL 1. Jelaskan konsep dasar administrasi pembangunan? Jawab : Administrasi pembangunan merupakan proses pengendalian usaha (administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisirkan pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Administrasi Pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu Pembangunan Administrasi dan Administrasi Pembangunan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi untuk menghasilkan suatu kebijakan. Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial. Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni administrasi dan pembangunan. Dengan demikian, administrasi pembangunan memiliki nilai-nilai yang dikandung dalam administrasi dan pembangunan dengan paradigma yang sejalan. Saat menelaah administrasi pembangunan, ada dua hal mendasar yang perlu dibedakan, yaitu admnistrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi. Administrasi bagi pembangunan adalah admnistrasi dari dan bagi pembanguanan, di mana biasanya menggunakan pendekatan manajemen, karena bersangkutan dengan manajeman pembangunan. Dalam hal ini, manajeman pembangunan tersebut meliputi : 1) Perencanaan pembangunan
  • 2. Perencanaan pembangunan diperlukan karena kebutuhan pembangunan lebih besar daripada sumber yang tersedia. Dengan demikian, perencanaan pembngunan sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan visi pembangunan. Adapun dalam perencanaan memiliki beberpa unsur, antara lain: o Tujuan akhir yang dikehendaki, o Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya, o Jangka waktu, o Masalah-masalah yang dihadapi, o Modal atau sumber daya yang akan digunkan,(6) kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya,(7) orang,organisasi, atau badan pelaksananya, dan (8) mekanisme pemantauan,evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. 2) Pengerahan Sumber daya Pengerahan sumber daya diartikan sebagai upaya untuk memobilisasi sumberdaya yang diperlukan untuk menunjang tujuan oraganisasi. 3) Penganggaran Pembangunan administrasi Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan administrasi, adalah perubahan sikap birokrasi[1] dengan unsur : A. Birokrasi harus dapat membangun partisipasi rakyat. B. Birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus lebih kepada yang lemah dan kurang berdaya. C. Peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan dari memberi menjadi memberdayakan. D. Mengembangkan keterbukaan dan kebertanggungjawaban.
  • 3. 3. Jelaskan sejarah pertumbuhan administrasi pembangunan di negara berkembang? Jawab : Tingkat perkembangan administrasi di negara –negara berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktof yang dapat disebut sebagai lingkungan adminisrasi. Lingkunganadministrasi meliputi kondisi negara dan bangsa yang bersangkutan di bidang politik, ekonomi dan sosial. Di bidang politik, lingkungan administrasi meliputi sistem politik yang dianut, keterkaitan antara administrasi dengan pemegang kedaulatan dan kekuatan – kekuatan politik, partisipasi masyarakat dalam proses politik, derajat keterbukaan dan kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat, kedudukan dan kekuatan hukum, serta perkembangan budaya dan kelembagaan politik pada umumnya. Dengan berbagai indikasi tersebut dapat digambarkan lingkungan administrasi dalam bidang politik. Di bidang ekonomi, tercermin dalam sistem ekonomi yang dianut, apakah ekonomi terbuka dan tertutup, ekonomi pasar atau ekonomi yang didominasi oleh pemerintah, tingkat perkembangan ekonomi yang diukur dari tingkat pendapatan atau perkembangan struktur produksi dan ketenagakerjaan, tingkat pertumbuhan, kemantapan atau stabilitas ekonomi; tingkat kesejahteraan atau pemerataan pendapatan, perkembangan kelembagaan ekonomi, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di bidang sosial, banyak indikator yang telah dikembangkan di bidang pendidikan, seperti tingkat melek huruf dan partisipasi pendidikan di berbagai jenjang pendidikan; di bidang kesehatan, speerti usai harapan hidup, tingkat mortalitas ibu yang melahirkan atau bayiyang dilahirkan, derajat gizi masyarakat, kehidupan keagamaan, di bidang kependudukan seperti pertambahan penduduk dan distribusi kependudukan menurut berbagai ukuran antara lain gender, spasial, suia dan sebagainya; perkembangan kelembagaan sosial budaya; serta aspek – aspek sosial budaya lain yang luasseperti nilai – nilai budaya tradisional dan modern, antara lain sikap terhadap (etos) kerja, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Dengan mengenali berbagai indikator itu kita akan memperoleh gambaran mengenai lingkungan administrasi di suatu negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Lingkungan administrasi di negara berkembang akan memberikan gambaran keadaan yang tidak terlalu menguntungkan bagi bekerjanya administrasi. Sebaliknya, administrasi yang terbelakang, artinya yang
  • 4. tidak memenuhi persyaratan – persyaratan bagi administrasi yang seharusnya, akan memperburuk keadaan atau lingkungannya. Hubungan timbal balik antara administrasi dan lingkungan ini amat besar intensitasnya dalam administrasi negara dibanding jenis administrasi lainnya. Dengan sendirinya pengkajian yang mendalam mengenai keadaan administrasi di negara berkembang dalam berbagai kategori perlu dilakukan oleh pelajar ilmu administrasi yang ingin mendalami administrasi pembangunan. Namun, sebagai pengantar, mengenal karakteristik umum yang menunjukkan pola administrasi di negara berkembang telah cukup bermanfaat, sebagai dasar pengetahuan untuk dikembangkan lebih lanjut. Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya, pendekatan untuk telaah pembangunan atau pembaharuan administrasi akan dilakukan dari sisi administrasi sebagai organisasi pemerintahan. Pendekatan ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Jreisat (1991), bahwa fokus dari sistem administrasi sebagai organisasi pemerintahan. Pendekatan ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Jreisat (1991), bahwa fokus dari sistem administrasi negara sebagai unit analisis cenderung terkonsentrasi pada birokrasi, baik sebagai institusi nasional maupun dalam hubungan dengan lingkungannya. Yang dimaksud dengan birokrasi disini adalah tingkatan nasional dari administrasi, yang memperlihatkan ciri – ciri yang bersifat umum (overall) yang mempengaruhi pelayanan publik yang bersifat tradisional serta pengelolaan pembangunan sosial ekonomi di negara berkembang. 5. Jelaskan pendekatan studi administrasi pembangunan? Jawab : Cara pendekatan administrasi pembangunan ini tidak saja mementingkan masalah tertib administrasi termasuk efisiensi kegiatan unit pemerintahan masa kini, melainkan ada pula berbagai ciri – ciri yang menunjukan lebih majunya pendekatan adminstrasi pembangunan tersebut. Dua ciri utama yang membedakan dan di anggap paling penting dikemukakan disini : Ciri pokok pertama, adalah orientasinya kepada usaha – usaha ke arah perubahan – perubahan keadaan yang dianggap lebih baik. Bahkan administrasi pembangunan dimaksudkan untuk membantu dan mendorong ke arah perubahan– perubahan besar di berbagai kegiatan/bidang kehidupan yang saling kait –
  • 5. berkaitan dan akan memberikan hasil akhir terdapat proses pembangunan. Pengarang – pengarang lain menyebutkan bahwa dalam administrasi pembangunan terdapat tingkat kepeloporan, dan beberapa pengarang lain menyebutkan administrasi yang merintis perubahan. Thompson menyebut bahwa administrasi pembangunan meliputi kemampuan organisasi untuk “innovate” ( melakukan pembaharuan ). Orientasi dari pendekatan ini adalah masa depan. Perlu ditambahkan bahwa orientasi terhadap perubahan dan pembaharuan itu juga berarti administrasi pembangunan berorientasi pada kegiatan – kegiatan nyata dan pencapaian tujuan. Wiedner menyebut sebagai “ an action oriented, goal oriented administrative system “. Adminstrasi pembangunan misalnya tidak saja menghendaki suatu adminstrasi kepegawaian yang rapi tetapi mungkin menuntut suatu perubahan sistem administrasi kepegawaian yang lebih memungkinkan diperolehnya pegawai – pegawai yang diperlukan pada sektor – sektor prioritas serta yang lebih berorientasikan kepada prestasi. Ciri pokok kedua, pendekatan administrasi pembangunan adalah bahwa perbaikan dan penyempurnaan administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan dibidang – bidang lain seperti ekonomi, sosial, politik, dan lain – lain. Usaha – usaha perubahan dibidang administrasi saling pengaruh mempengaruhi dengan perubahan – perubahan dibidang lain tersebut. Perbaikan – perbaikan administrasi dapat mempunyai efek manipulatif terhadap perubahan – perubahan dibidang lain, dan pembangunan – pembangunan dibidang lain juga akan memberi pengaruh perubahan dibidang administrasi. Perbaikan administrasi bukan hanya untuk kepentingan baiknya administrasi itu saja, tetapi memberikan pelayanan administratif usaha perbaikan dan perubahan dibidang ekonomi, sosial, politik dan lain – lain tersebut supaya terselenggara secara lebih baik. 7. Jelaskan perkembangunan administrasi pembangunan sesuai dengan tugas kelompok anda masing-masing? Jawab : Pembangunan Dunia Berkelanjutan di Negara Maju: Uni Eropa Mengingat pentingnya penerapan konsep pembangunan berkelanjutan, maka sesungguhnya diperlukan peran serta dari seluruh pihak di dunia untuk mewujudkan konsep ini. Tidak terkecuali peran dari negara yang notabene
  • 6. menjadi ujung tombak dalam mendorong masyarakat untuk memunculkan kesadaran terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Peran dari negara berarti menyangkut keseluruhan negara yang ada di dunia, baik negara berkembang maupun negara maju. Negara berkembang memiliki peran di mana banyak terdapat ekosistem dan sumber daya alam yang tersebar di negara berkembang. Sedangkan di negara maju mulai tumbuh industri-industri yang akan menimbulkan dampak terhadap ekosistem lingkungan. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan di negara-negara maju. Berdasarkan tulisan dari Susan Baker (2006), maka fokus dari tulisan ini akan membahas mengenai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan di negara-negara Uni Eropa. Jauh sebelum terbentuk Uni Eropa melalui Maastricht Treaty, isu lingkungan telah menjadi suatu isu populer di kalangan negara-negara Eropa. Di tahun 1986, negara-negara yang tergabung dalam European Community mulai mengakui peran negara-negara Eropa dalam memproteksi lingkungan. Usaha melestarikan llingkungan ini terus berlanjut ketika direfleksikan ke dalam Maastrucht Treaty di tahun 1992 dan juga The Amsterdam Treaty yang bertajuk “keseimbangan dan pembangunan berkelanjutan dari aktivitas ekonomi” (Baker 2006: 136). Dari kedua perjanjian ini, tidak saja isu lingkungan yang menjadi fokus di dalam negara-negara Eropa. Namun isu lingkungan ini turut dikolaborasikan dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial. Sehingga memasuki dekade 1990an ini mulai terlihat keseriusan dari Benua Eropa untuk mulai menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan melalui berbagai perjanjian yang dibuat negara-negara di dalamnya. Hal ini turut menjadikan negara-negara Uni Eropa menjadi negara-negara yang paling konsisiten dalam penerapan konsep pembangunan berkelanjutan. Konsisitensi ini diperkuat dengan Perjanjian Nice pada tahun 2000. Dalam perjanjian ini muncul kesepakatan bahwa isu lingkungan tidak saja menjadi kebijakan di kawasan Eropa namun juga akan terdapat aplikasinya secara umum di kemudian hari. Konsistensi Uni Eropa dalam menumbuhkan semangat pembangunan berkelanjutan tercermin dari pengimplementasian Environmental Action Programmes (EAP). Sejak tahun 1973, Uni Eropa telah membuat enam rancangan EAP. EAP pertama muncul di tahun 1973 hingga 1976. Pada EAP pertama ini
  • 7. ekonomi masih menjadi fokus utamanya, yang mana pertumbuhan ekonomi tidak berhenti seiring dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan. EAP kedua dikeluarkan pada tahun 1977 hingga 1981. Di EAP kedua ini mementingkan mengenai pelestarian lingkungan dengan cara pembatasan penggunaan sumber daya alam. Sehingga dalam EAP kedua ini negara-negara Eropa tidak mementingkan mengenai kuantitas pertumbuhan ekonomi jika kuantitas ini justru merusak ekosistem lingkungan. Neither economic development nor the ‘balanced’ expansion of the Community could be achieved without environmental protection, and it affirmed that ‘economic growth should not be viewed solely in its quantitative aspects’ (CEC 1977: 8 dalam Baker 2006: 137). EAP ketiga muncul di tahun 1982 hingga 1986. Pada EAP keempat menjadi satu tanda dari semakin kuatnya Uni Eropa dalam merumuskan kebijakan mengenai llingkungan. EAP keempat hadir di tahun 1987 sampai dengan 1992 dengan kemunculan istilah ecological modernization. Menurut Murphy (2000) dalam Baker (2006) ecological modernization adalah suatu istilah yang mengacu pada penemuan dari teknologi baru dan teknik operasi dalam industri yang memisahkan antara pertumbuhan ekonomi dengan kerusakan lingkungan. Sehingga dengan adanya ecological modernization ini diharapkan terjadi pemutusan lingkaran antara pertumbuhan ekonomi dengan faktor-faktor pemicu kerusakan lingkungan, seperti emisi, polusi, dan sebagainya. Ecological modernization is a more limiting concept that does not address the underlying contradictions in capitalism: a logic of ever-increasing consumption in a world characterized by material resource limitations (Baker 2006: 156). Adanya ecological modernization ini juga menimbulkan perdebatan di kalangan pemerhati lingkungan, yang mana kebanyakan dari pemerhati lingkungan ini menyatakan bahwa adanya ecological modernization akan menimbulkan tantangan terhadap keberlanjutan aspek sosial dan teknologi serta kaitannya dengan kepentingan menumbuhkan perekonomian. Komitmen Uni Eropa dalam mendorong terciptanya konsep pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan yang eksplisit tertuang dalam EAP kelima pada tahun 1993 hingga 2000 yang bertajuk Towards Sustainability. EAP kelima ini mendefinisikan mengenai pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan ekonomi dan sosial secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan dan sumber
  • 8. daya alam melalui kualitas yang ditunjukkan oleh aktivitas manusia dan pembangunan lebih lanjut (CEC 1992 dalam Baker 2006: 141). Menurut Baker (2006) dari EAP kelima ini, Uni Eropa mengahadapi sedikitnya dua tekanan. Pertama, beban mengenai integrasi Eropa melalui European Single Market dikaitkan dengan lingkungan dan sumber daya alam. Dengan kata lain akan terjadi suatu tekanan berat bagi Eropa dalam menjalankan European Single Market dan agenda pembangunan berkelanjutan secara bersamaan. Karena integrasi Eropa ini akan memerlukan lebih banyak konsumsi sumber daya alam melalui sektor trasnportasi dan sebagainya serta berpotensi lebih merusak lingkungan. Tantangan kedua yakni keterlibatan Eropa dalam proses partisipasi UNCED. Uni Eropa telah menyatakan diri sebagai bagian dari sekumpulan negara-negara maju yang sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini menjadi tekanan tersendiri bagi negara-negara Eropa untuk mengimplementasikan seperangkat kebijakannya mengenai pembangunan berkelanjutan. Di lain sisi, EAP kelima ini masih memiliki sejumlah kekurangan yakni tidak dicantumkannya sasaran terhadap sektor manufaktur. Kekurangan lainnya dari EAP kelima ini adalah tidak adanya kebijakan yang mengatur kewajiban negara-negara anggota untuk melaporkan implementasi nyata dari pembangunan bekelanjutan di negaranya masing-masing. Komitmen Eropa terhadap lingkungan berlanjut di EAP keenam dengan tajuk Our Future, Our Choice pada tahun 2001 hingga 2010. Pada EAP Keenam ini Eropa mengintegrasikan kebijakan lingkungannya melalui implementasi kebijakan yang lebih efektif. Implementasi ini terkait dengan keterlibatan antara masyarakat dengan bisnis, penggunaan lahan, serta dengan dimasukkannya hubungan antara kesehatan dengan lingkungan. Dalam EAP keenam ini terdapat sedikitnya empat prioritas yang ingin dicapai, yakni perubahan iklim, perlindungan terhadap alam dan keanekaragaman hayati, lingkungan dan kesehatan, serta sumber daya dan manajemen limbah. Implementasi dari EAP keenam ini diwujudkan melalui dua strategi yang dirumuskan Uni Erpopa, yaitu Biodiversity Strategy dan Sustainable Europe for a Better World: A European Union Strategy for Sustainable Development. Dari penjabaran mengenai komitmen Uni Eropa yang mencerminkan negara maju terhadap lingkungan ini maka dapat disimpulkan bahwasannya
  • 9. Eropa telah berkomitmen penuh terhadap lingkungan melalui serangkaian aturan dan kebijakannya mengenai lingkungan. Komitmen ini tercermin dari adanya perumusan Environmental Action Programmes (EAP) sejak dekade 1970an. Selain itu Eropa juga memasukkan perhatiannya terhadap lingkungan ini melalui Maastricht Treaty dan juga Amsterdam Treaty. Dari serangkaian kebijakan dan enam EAP ini, maka komitmen Eropa sebagai negara maju yang bertanggung jawab terhadap lingkungan memang terbukti. Namun komitmen ini nampaknya masih berbenturan dengan komitmen Eropa lainnya untuk mengintegrasikan keseluruhan negara Eropa. Upaya untuk mengintegrasikan Eropa ini akan membutuhkan konsumsi lebih sumber daya yang lebih jauh lebih banyak. Selain itu, kebijakan-kebijakan ini juga belum didukung dari tingkat sektoral. Masih banyak konsumsi lingkungan di sektor sektoral yang tidak mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Terlepas dari tingkat sektoral ini, Eropa dapat dikatakan sebagai contoh nyata dari bagaimana negara maju yang notabene juga menjadi negara industri memiliki konsentrasi dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Hasil Diskusi Kelompok IV : Pembangunan di eropa terfokus pada Lingkungan.  Hal ini dikarenakan Negara Eropa adalah Negara maju yang tumbuh dengan Industri- industrinya yang menyebabkan rusaknya ekosistem.  Lingkungan menjadi isu popular di Negara yang bergabung di Uni Eropa. Hal ini di upayakan untuk menciptakan keseimbangan dan pembangunan berkelanjutan dari aktivitas ekonomi (maascncht Treaty) perjanjian Uni Eropa 1992.  Implementasi Environmental Action Programmers sejak 1973, fokusnya : 1. Pertumbuhan ekonomi beradaptasi pada lingkungan 2. Pembatasan penggunaan SDA 3. Pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pertumbuhan lingkungan. 4. Teknologi ramah lingkungan 5. Pelestarian lingkungan lewat aktivitas keseharian manusia 6. Pengintegrasian lingkungan terhadap semua sector