Analisis profesionalisme profesi dari berbagai sudut pandang
1. Analisis Profesionalisme Profesi Dari Berbagai sudut pandang
1. Firman Wahyudi TI 7_C
Dibidang IT:
# Software Developer (Pembuat Perangkat lunak)
# Information security Analist
Sofware Developer ini diperlukan Kemampuan logika dan algoritma, disamping dapat
membuat suatu pemecahan dalam masalah matematika juga dalam fisika maupun kimia dsb.
Seorang sofware developer dapat menguasai satu dari beberapa pemrograman misalnya
delphi, php, javascript, c++, pascal, Visual basic, Pomp dll. Alasannya Sofware developer ini
dapat membantu pengembangan aplikasi di perusahaan besar.
Dibidang Non IT:
# Jadi Pengusaha
Alasannya Dapat Membuka lapangan pekerjaan, dapat menjadi bos untuk mengontrol kinerja
pengeluaran, dapat mengurangi pengangguran, menghasilkan pendapatan pribadi, ilmu dan
wawasan bertambah luas, memperluas rekanan, pekerjaan yang sesuai dengan hoby.
Misalnya Pengusaha dibidang pengembangan software,, tapi dengan semua itu pengusaha
juga memiliki kelemahan diantaranya keuntungan maupun kerugian yang dihasilkan, waktu
jam kerjanya yang panjang, Tanggung jawab dan resiko yang di hadapi sangatlah besar,
beban pikiran yang berat. Untuk menjadi pengusaha pada saat awal bisnis harus berhemat.
2. Vilos Askuripson TI 7_c
Dibidang IT:
# Database administrator (pengelola basis data)/DBA
Peran DBA meliputi pengembangan dan perancangan strategi basis data, pemantauan sistem
pada basis data, peningkatan kinerja basis data, dan perencanaan kapasitas sistem pada basis
data untuk ekspansi kebutuhan mendatang. DBA dapat bertanggung jawab terhadap instalasi
dan konfigurasi produk basis data pada lingkungan sistem internal, upgrade produk basis
data, administrasi sistem basis data, pemantauan kinerja basis data, perawatan sistem basis
data, backup dan restore basis data, dan keamanan pada sistem basis data. Alasannya ingin
mengusai produk basis data dan dapat merancang strategi basis data
Dibidang Non IT:
# Detectif/Penyelidik
Jadi detectif itu tidak harus mengikuti pendidikan khusus. Jadi detektif bisa dipelajari secara
otodidak., alasannya karna ilmunya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari bahkan
dalam beberapa pekerjaan seperti pengacara, wartawan, auditor, polisi dll. Dengan detektif
2. dapat meningkatkan kebersamaan dengan bertambahnya pengalaman dalam memecahkan
persoalan. Semakin banyak case yang dipecahkan, maka semakin banyak exp nya dan
semakin bagus juga kemampuannya. Menjadi detektif harus mempunyai daya ingat,
kecermatan dan kejelian, kemampuan dalam menginterogasi dan kemampuan menganalisa.
Kemampuan penting lainnya yaitu teknik penyamaran, teknik membuntuti seseorang, teknik
melacak/tracking, pengetahuan forensik dalam kasus kriminal, pengetahuan atas hukum dan
undang undang yang berlaku, metode eleminasi atau eksklusi dan metode analisa cartesian.