1. PROGRAM STUDI PENIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
FIRDA MADANIAH
(1113016100037)
2. I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis pajatkan sedalam-dalamnya ke hadirat Allah SWT, karen berkat
rahmatnya Alhamdulillah buku ini dapat terselesaikan. Buku yang berjudul “BAKTERI” ini
penulus susun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah “Media dan Teknologi Pembelajaran”.
Penulis menyadari akan kekurangan isi buku ini sehingga diharapkan ada kritik dan saran
yang bersifat membangun supaya penulis dapat lebih baik lagi dalam pembuatan buku
selanjutnya.
Terimakasih atas kesediaan pembaca untuk membaca atau mempergunakan buku ini
dengan maksimal.
Wassalamualaikum wr.wb
Depok, 26 November 2014
Firda Madaniah
3. II
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... I
Daftar Isi ................................................................................................................ II
Tujuan Pembelajaran ......................................................................................... III
Peta Konsep ......................................................................................................... IV
I. Pendahuluan ................................................................................................................1
II. Morfologi dan Struktur Bakteri ................................................................................1
III. Cara Hidup Bakteri ....................................................................................................3
IV. Reproduksi Pada Bakteri ...........................................................................................4
V. Eubacteria dan Archaebacteria .................................................................................5
VI. Peran Bakteri Dalam Kehidupan ..............................................................................6
4. III
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui pengertian dari
bakteri
2. Mengetahui proses
berkembang biaknya bakteri
3. Mengenali bakteri yang
merugikan dan
menguntungkan
4. Mengetahui perbedaan
Eubacteria dan Archaebacteria
5. Mengetahui jenis-jenis bakteri
berdasarkan alat geraknya
6. Firda Madaniah 2014
1 | B a k t e r i d a n A r k a e a
I. PENDAHULUAN
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini
menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama
sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19
ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi),
mulai berkembang. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil ditelusuri.
Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan
berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antony van
Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Istilah
bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada
tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον (bakterion) yang
memiliki arti "batang-batang kecil". Pengetahuan tentang bakteri
berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh
Louis Pasteur, yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi.
Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari
biologi bakteri.
II. MORFOLOGI DAN STRUKTUR BAKTERI
Pengetahuan mengenai ciri-ciri sel bakteri sangat diperlukan
untuk kepentingan identifikasi, selain itu juga digunakan untuk
mendapatkan informasi dalam rangka pemanfaatan maupun
pengendalian bakteri dalam kehidupan. Kemajuan dibidang
teknologi dan peralatan laboratorium mikrobiologi, termasuk
mikroskop, memungkinkan proses identifikasi mikroba dapat
dilakukan dengan sangat terperinci mulai dari morfologi, struktur,
Catatan:
7. Firda Madaniah 2014
2 | B a k t e r i d a n A r k a e a
sampai komposisi kimiawi dan senyawa-senyawa kimia yang
dapat dihasilkan oleh suatu mikroba, termasuk bakteri.
1. Morfologi Sel Bakteri
Satuan pengukuran yang digunakan untuk mengukur
bakteri adalah micrometer atau micron (µm), dimana 1 µm =
10−6
m. rata-rata sel bakteri berukuran 1-5 µm. sebagai
contoh, bakteri berbentuk bulat memiliki diameter 0,75-1,25
µm. beberapa sel dapat berukuran sangat panjang hingga
ratusan micron. Bakteri terbesar yang diketahui saat ini
adalah Thiomargarita namibiensis dengan lebar 750 µm (0,75
mm) yang membuatnya dapat dilihat dengan mata telanjang.
Bakteri terkecil yang diketahui adalah Mycoplasma yang
berukuran 0,1 hingga 0,3 µm.
Berdasarkan bentuk selnya, bakteri dapat dibedakan menjadi:
a. Kokus (sel berbentuk bola)
b. Basil (sel berbentuk batang)
c. Kokobasil (bentuk sel antara kokus dan basil)
d. Spirila (sel berbentuk spiral atau bergelombang)
Berdasarkan variasi bentuk, bakteri dengan bentuk dasar
spirila dapat dibedakan menjadi:
a. Spiral (bentuk sel bergelombang), contohnya
Thiospirillopsis floridana
b. Spiroseta (bentuk sel seperti skrup), contohnya
Treponema pallidum
c. Vibrio (berbentuk seperti tanda baca koma),
contohnya Vibrio cholera
Bakteri merupakan organism bersel tunggal (uniseluler),
tetapi bakteri dapat hidup baik sebagai sel tunggal yang
mandiri (soliter) maupun berkoloni (berkelompok). Koloni sel
bakteri dapat memiliki bentuk berpasangan, membentuk
rantai ataupun bergerombol.
Catatan:
8. Firda Madaniah 2014
3 | B a k t e r i d a n A r k a e a
Bakteri Kokus Bakteri Basil
• Monokokus, bentuk bola
tunggal, contoh: Neisseria
gonorrhoeae
• Diplokokus, bentuk bola
berpasangan, contoh:
Diplococcus pneumonia
• Streptokokus, koloni sel
membentuk untaian bola
seperti rantai, contoh:
Streptococcus thermophilus
• Tetrakokus/tetrad, empat
bola berkelompok
membentuk persegi, contoh:
Tetracoccus cechii
• Sarkina, delapan bola
berkelompok membentuk
seperti kubus, contoh: bakteri
dari genus Micrococcaceae
• Stafilokokus, koloni
menggerombol seperti buah
anggur, contoh:
Staphylococcus aureus.
• Monobasil, bentuk
batang tunggal, contoh:
Escherichia coli
• Diplobasil, bentuk
batang berpasangan, dua
sel yang bergandengan,
conoth: Bacillus
melaninogenicus
• Streptobasil, koloni sel
membentuk untaian
batang, beberapa sel
yang bergandengan
membentuk rantai,
contoh: Bacillus
anthracis
Catatan:
9. Firda Madaniah 2014
4 | B a k t e r i d a n A r k a e a
2. Struktur Sel Bakteri
Struktur pada bakteri dapat dibedakan menjadi struktur
utama pembentuk sel dan struktur tambahan sel. Struktur utama
pembentuk sel yaitu dinding sel, membran plasma dan
sitoplasma. Di dalam sitoplasma, terdapat berbagai struktur
diantaranya nukleoid, ribosom, plasmid, badan inklusi dan
endospora. Struktur tambahan yang berada di luar dinding sel
bakteri dapat berupa flagella, kapsula ataupun pili.
a. Dinding sel
Dinding sel berfungsi untuk melindungi isi sel yang
member bentuk pada sel bakteri. Bentuk kaku pada sel bakteri
karena komponen utama penyusun selnya adalah
peptidoglikan. Senyawa ini merupakan polimer (terdiri dari
unit berulang), tersusun dari polisakarida dan polipeptida.
Berdasarkan perbedaan struktur dan komposisi dinding sel
yang dimilikinya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif.
1. Bakteri Gram positif, merupakan bakteri yang
memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tebal dan kandungan lemak yang rendah. Apabila diwarnai
dengan pewarna Gram dan diamati menggunakan
mikroskop, bakteri akan tampak berwarna ungu. Cotoh
bakteri Gram positif antara lain: Lactobacilluc bulgaricus,
Bacillus thuringiensis, Staphylococcus aureus dan
Clostridium botulinum.
2. Bakteri Gram negatif, merupakan bakteri yang
memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tipis dan kandungan lemak yang tinggi. Bakteri ini akan
berwarna merah apabila diwarnai dengan pewarna Gram.
Contoh bakteri jenis ini antara lain: Salmonella ryphi,
Catatan:
10. Firda Madaniah 2014
5 | B a k t e r i d a n A r k a e a
Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella
pneumonia.
b. Membran plasma
Membran plasma atau yang sering disebut membran sel,
terletak langsung di sebelah dalam dinding sel. Membran ini
memilik peran yang sangat penting dalam mengendalikan
transport zat menuju ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma
juga berfungsi melindungi seluruh isi sel karena berbatasan
langsung dengan sitoplasma.
c. Sitoplasma
Sebagian besar sitoplasma bakteri tersusun atas air (hampir
80%). Di dalam sitoplasma terdapat nutrisi terlarut yang
diperlukan oleh sel untuk kehidupannya, seperti karbohidrat,
lemak, berbagai asam amino dan ion anorganik. Selain itu, di
dalam sitoplasma terdapat beberapa struktur utama bakteri, yaitu
nukleoid (materi genetik), ribosom dan badan inklusi. Fungsi
sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi
metabolism sel untuk mendapatkan energy.
d. Mesosom
Struktur ini dihasilkan dari pelipatan membran sitoplasma ke
arah dalam (invaginasi). Mesosom ini selalu bersambungan
dengan membran sitoplasma. Mesosom diperkirakan berfungsi
dalam sintesis dinding sel dan pembelahan inti sel.
e. Nukleoid
Sebagai organism prokariot, struktur inti sel pada bakteri
berbeda dengan organism eukariot. Inti sel bakteri tidak
diselubungi oleh membran dan tidak memiliki anak inti
(nukleolus). Kromosom (DNA) bakteri berbentuk sirkuler (seperti
lingkaran), terletak memadat pada suatu area dalam sitoplasma
dan disebut nukleoid. Kromosom ini membawa informasi sifat
yang diperlukan oleh sel seperti bentuk sel, tipe dinding sel,
kemampuan metabolism dan lain-lain.
f. Ribosom
Seperti halnya pada organisme lain, sel bakteri juga memilik
ribosom yang berfungsi dalam proses sintesis protein. Ribosom
pada bakteri berukuran sangat kecil dibandingkan ribosom pada
sel eukariot.
Catatan:
11. Firda Madaniah 2014
6 | B a k t e r i d a n A r k a e a
g. Plasmid
Selain nukleoid, bakteri dapat memiliki materi genetic
di luar kromosom (ekstrakromosomal) yang disebut
plasmid. Seperti hanya nukleoid, plasmid juga berbentuk
sirkuler namun berukuran lebih kecil. Plasmid membawa
sifat yang membuat bakteri dapat lebih bertahan hidup,
misalnya plasmid R (resistensi). Plasmid ini membawa
sifat ketahanan terhadap antibiotik, sehingga bakteri yang
membawa plasmid ini akan tahan terhadap jenis antibiotic
tertentu sesuai sifat yang dibawanya.
h. Badan atau kantong inklusi
Bakteri mampu menyimpan berbagai senyawa kimia
dalam bentuk granula atau globula di sitoplasmanya, yang
disebut badan inklusi. Macam badan inklusi bergantung
pada jenis bakterinya, antara lain:
• Granula sianofisin, yaitu badan inklusi yang
terdapat pada sianobakteria yang berfungsi untuk
menyimpan nitrogen.
• Karboksisom, yaitu suatu vakuola yang
mengandung enzim yang diperlukan untuk fiksasi 𝐶𝐶𝐶𝐶2,
pada bakteri pengikat nitrogen, sianobakteria dan
kelompok bakteri fotosintetik Thiobacillus.
• Vakuola gas, terdapat pada bakteri fotosintetik
dan bakteri lain yang hidup diperairan. Vakuola ini
memungkinkan bakteri tersebut unutk mengapung ke
permukaan air dan memperolehh cahaya untuk keperluan
fotosintesisnya.
• Granula sulfur (belerang) atau granula
fosfat, merupakan senyawa anorganik yang disimpan
dalam sitoplasma. Granula sulfur terdapat pada beberapa
jenis bakteri.
• Granula glikogen, digunakan sebagai
cadangan energy oleh beberapa jenis bakteri.
Catatan:
12. Firda Madaniah 2014
7 | B a k t e r i d a n A r k a e a
• Protein toksin, bakteri Bacillus thuringiensis mampu
menghasilkan protein yang bersifat racun (toksin) pada
serangga sehingga digunakan sebagai hayati (biopeptisida)
i. Endospora
Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora, yaitu
struktur spesifik yang terbentuk saat bakteri dalam keadaan
dorman (istirahat). Pada fase ini bakteri tidak aktif melakukan
metabolisme. Endospora merupakan DNA bakteri yang
diselubungi dinding yang tebal dan tahan terhadap tekanan
lingkungan. Struktur ini dihasilkan bakteri untuk bertahan dalam
lungkungan yang kurang menguntungkan seperti kekeringan, suhu
yang tinggi atau ketika adanya senyawa kimia yang berbahaya
bagi sel. Endospora dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Apabila endospora berada dilingkungan yang sesuai, maka dinding
endospora akan pecah dan bakteri memulai aktivitas hidupnya.
Contoh bakteri yang mampu menghasilkan endospora adalah
Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus dan
Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
j. Flagella
Flagella (tunggal: flagelum) atau bulu cambuk merupakan
struktur seperti benang, tersusun atas protein yang disebut
flagelin. Flagella berfungsi sebagai alat gerak pada bakteri. Tidak
semua bakteri memiliki flagella. Flagella dapat terletak disalah
satu kutub, dua kutub atau pada seluruh permukaan sel. Bakteri
dapat memiliki flagella yang berbeda berdasarkan jumlah dan
letaknya. Terdapat beberapa tipe flagella, yaitu:
Catatan:
13. Firda Madaniah 2014
8 | B a k t e r i d a n A r k a e a
• Monotrik, satu flagella pada salah satu ujung
• Lofotrik, beberapa flagella pada salah satu
ujung
• Amfitrik, flagella terletak pada kedua ujung sel
• Peritrik, flagella terletak pada seluruh
permukaan sel
k. Pili dan fimbria
Pili (jamak: pilus) adalah suatu struktur yang melekat
pada membrane plasma, berupa benang mirip flagella,
akan tetapi berukuran lebih pendek dan lebih tipis. Pili
terdapat pada kebanyakan bakteri Gram negatif dan hanya
sedikit bakteri Gram positif yang memiliki struktur ini.
Fungsi pili adalah sebagai alat pelekatan. Selain itu,
bakteri juga dapat memiliki pili yang berfungsi khusus
dalam pertukaran materi genetic dari satu sel ke sel
lainnya melalui proses konjugasi yang disebut pili seks
atau pili F (Fertility). Sementara fimbria merupakan
struktur dan fungsi yang mempunyai pili namun berukuran
lebih kecil dan pendek.
l. Kapsul
Beberapa jenis bakteri dapat memiliki kapsul, yaitu
lapisan lender yang menyelubungi selnya. Lapisan ini
tersusun atas polisakarida dan protein dengan komposisi
yang berbeda, bergantung pada jenis bakteri. Kapsul
berfungsi sebagai pelindung sel, baik dari fagositosis
maupun dari kondisi lingkungan seperti radiasi,
kekeringan maupun senyawa kimia. Selain itu kapsul juga
berfungsi sebagai cadangan makanan. Bagi bakteri
pathogen, kapsul juga berfungsi untuk melekatkan diri
pada substrat, sehingga tidak mudah dihilangkan.
Catatan:
14. Firda Madaniah 2014
9 | B a k t e r i d a n A r k a e a
III. CARA HIDUP BAKTERI
Bakteri memiliki rentang tempat hidup yang sangat luas di
berbagai habitat di bumi. Bakteri dapat hidup dimana saja,
termasuk di tempat-tempat yang tidak memungkinkan bagi
organism lain untuk hidup. Beberapa jenis bakteri dapat hidup
disuatu tempat dengan suhu yang ekstrim, seperti di daerah
Antartika yang suhunya bisa mencapai −7𝑜𝑜
C atau di daerah yang
suhunya sangat panas. Beberapa jenis bakteri juga hidup dalam
tubuh makhluk hidup. Pada permukaan kulit manusia dan hewan.
Bakteri membutuhkan nutrisi dan kondisi lingkungan tertentu agar
dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Secara umum,
kebutuhan bakteri untuk hidup meliputi kebutuhan akan oksigen,
sumber nutrisi (karbon) dan sumber energi. Setiap jenis bakteri
memiliki kebutuhan akan oksigen, sumber karbon dan sumber
energi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, bakteri dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok berdasarkan kebutuhan bakteri
tersebut.
1. Kebutuhan akan Oksigen
Oksigen merupakan salah satu factor penting yang
mempengaruhi kehiduan bakteri. Berdasarkan kebutuhan akan
oksigen, bakteri dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
• Bakteri aerob, merupakan bakteri yang membutuhkan
oksigen untuk kehidupannya. Contohnya: Pseudomonas
aeruginosa dan Bacillus subtilis
• Bakteri anaerob obligat, adalah bakteri yang tidak dapat
hidup bila ada oksigen karena oksigen bersifat racun bagi
selnya. Contohnya: Clostridium botulinum, Clostridium tetani
dan Desulfovibrio
• Bakteri anaerob fakultatis, addalah bakteri yang dapat hidup
pada kondisi aerob maupun anaerob. Contohnya:
Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Listeria
monocytogenes.
2. Kebutuhan akan Karbon
Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, bakteri terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
• Bakteri autotrof, adalah bakteri yang menggunakan 𝐶𝐶𝐶𝐶2
(karbon anorganik) sebagai sumber karbonnya. Bakteri ini juga
Catatan:
15. Firda Madaniah 2014
10 | B a k t e r i d a n A r k a e a
dkatakan mampu membuat makanannya sendiri karena dapat
menyusun senyawa organik dari 𝐶𝐶𝐶𝐶2 yang diperolehnya.
• Bakteri heterotrof, adalah bakteri yang menggunakan
karbon organic sebagai sumber karbonnya. Berdasarkan cara
memperoleh sumber karbonnya, bakteri heterotrof dapat
dikelompokkan menjadi saprofit dan parasit. Bekteri saprofit
memperoleh senyawa karbon dari sisa organism hidup seperti
sampah organic, daun yang gugur, batang kayu mati dan lain-
lain. Sedangkan kelompok parasit adalah bakteri heterotrof
yang memperoleh senyawa karbon dari organism yang masih
hidup.
3. Kebutuhan akan Sumber Energi
Selain karbon, bakteri juga dikelompokkan berdasarkan
kebutuhan akan sumber energy. Bakteri membutuhkan
energi untuk mensintesis bahan nutrisi yang diperolehnya
menjadi makanan yang dibutuhkan. Berdasarkan sumber
energy yang digunakan, bakteri dapat dikelompokkan
menjadi:
• Bakteri fototrof adalah bakteri yang mendapatkan
energy dari cahaya
• Bakteri kemotrof adalah bakteri yang mendapatkan
energy dari oksidasi senyawa kimia, baik senyawa
organic maupun senyawa anorganik, seperti glukosa,
pati, nitrat, sulfat ataupun senyawa kimia lainnya.
Karena bakteri menggunakan sumber karbon maupun
sumber energy secara bersamaan, maka ditinjau dari
kebutuhan akan kedua sumber tersebut, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi:
• Bakteri fotoautotrof, adalah bakteri yang
menggunakan senyawa non-organik, seperti
𝐶𝐶𝐶𝐶2 sebagai sumber karbon dan cahaya sebagai
sumber energy untuk mensintesis makanannya.
Contohnya: Chromatium (fotosintetik anaerobic) dan
Cyanobacteria (fotosintetik aerobic)
• Bakteri kemoautotrof, adalah bakteri yang
menggunakan 𝐶𝐶𝐶𝐶2 sebagai sumber karbon dan
senyawa kimia nitrit menjadi nitrat
• Bakteri fotoheterotrof, adalah bakteri yang
menggunakan senyawa organic sebagai sumber
karbon dan cahaya sebagai sumber energy untuk
Catatan:
16. Firda Madaniah 2014
11 | B a k t e r i d a n A r k a e a
mensintesis makanannya. Contohnya: Rhodospirillum
rubrum (bakteri fotosintetik ungu)
• Bakteri kemoheterotrof, adalah bakteri yang
menggunakan senyawa organik sebagai sumber
karbon dan senyawa kimia sebagai sumber energy
untuk mensintesis makanannya. Contohnya:
Escherichia coli, yang menggunakan senyawa organik
baik sebagai sumber karbon maupun sebagai sumber
energinya.
IV. REPRODUKSI PADA BAKTERI
Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual
dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan
biner atau membelah diri. Adapun reproduksi seksual dengan
paraseksual atau rekombinasi genetik.
a.
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui
proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner
Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk
secara tepat.
Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali
setiap 20 menit atau sekitar 1 × 10
Reproduksi Aseksual
21
anakan baru setiap harinya.
Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat
berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang
menguntungkan. Replikasi DNA menjadi dua salinan DNA identik
→pembagian sitoplasma →terbentuk dinding pemisah di antara
kedua sel anak →terbentuk dua sel bakteri.
Catatan:
17. Firda Madaniah 2014
12 | B a k t e r i d a n A r k a e a
b. Reproduksi seksual
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic
(DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik
berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang
lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel
bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri
penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung.
Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies
saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu,
Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas.
Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri
menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri
Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada
bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat
berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith
tahun 1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri
ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama
transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel
bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage
(virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage
yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)
memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya,
Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus
baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA
bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki
dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi
(transducing particle). Proses inilah yang dinamakan
Catatan:
18. Firda Madaniah 2014
13 | B a k t e r i d a n A r k a e a
Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan
Jashua Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan
membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya,
terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima
melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima
dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel
donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan (
transfer faktor = faktor F )
V. EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
1. EUBACTERIA
Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, Berikut ini
beberapa jenis contoh Eubacteria.
1) Ordo Eubacteriales
Ciri-ciri dari ordo ini adalah sel-selnya berbentuk bulat atau
batang yang lurus dan terpisah-pisah. Kadang-kadang membentuk
koloni berupa rantai. Alat geraknya berupa flagel yang peritrik
atau tidak bergerak. Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara
lain sebagai berikut:
Catatan:
19. Firda Madaniah 2014
14 | B a k t e r i d a n A r k a e a
a) Azetobacteraceae
Dia hidup bebas di dalam tanah dan merupakan
penambat nitrogen. Contohnya, Azetobacter
chroococcum, Azetobacter indicus, dan Azetobacter
agilis.
b) Rhizobiaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya
berbentuk batang, kadang-kadang bercabang, seringkali
bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk
bintil-bintil pada akarnya, serta dapat menambat
nitrogen. Beberapa contoh simbiosis antara bakteri
dengan tumbuhan, antara lain:
• Rhizobium leguminosarum, membentuk
bintil-bintil pada akar tanaman kacang-kacangan;
• Rhizobium japonicum, pada kedelai;
• Rhizobium phaseoli, bersimbiosis
dengan anggota-anggota marga Phaseoulus.
c) Enterobacteriaceae
Bakteri golongan ini seringkali terdapat dalam
saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata.
Bakteri ini hidup bebas dan juga bersifat patogen,
menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa,
kadang-kadang laktosa.
Contohnya sebagai berikut.
• Escherichia coli, terdapat dalam usus
manusia dan vertebrata lainnya.
Bakteri ini sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia
karena dapat membusukkan makanan dari sisa pencernaan,
dapat membentuk vitamin K pada saat terjadi pembekuan
darah, serta dapat menghasilan vitamin B12.
• Salmonella typhosa, Salmonella
paratyphi, bakteri ini bersifat “patogen” yang
menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.
• Shigella dysenteriae, bakteri ini
merupakan penyebab penyakit disentri.
d) Micrococcaceae
Sel-sel bakteri ini berbentuk seperti peluru,
terdapat dalam koloni tetrade, kubus dengan masa tidak
beraturan. Contohnya:
• Sarcinalutea, Sarcina aurantiaca.
• Micrococcus denitrificans,
menimbulkan proses denitrifikasi.
• Staphylococcus aureus, bersifat
patogen, yaitu dapat menimbulkan berbagai
penyakit.
Catatan:
20. Firda Madaniah 2014
15 | B a k t e r i d a n A r k a e a
e) Neisseriaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk
peluru, seringkali berpasangan. Contoh dari bakteri ini adalah
sebagai berikut.
• Neisseria gonnorrhoeae,(Micrococcus
gonnorrhoe) penyebab penyakit kelamin kencing
nanah yang dikenal dengan nama “raja singa”.
• Neisseria meningitis, penyebab penyakit
meningitis.
• Veillonella parvula, dalam mulut dan saluran
pencernaan makanan manusia dan hewan.
f) Lactobacillaceae
Ciri-ciri bakteri ini berbentuk peluru/batang yang dapat
menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya :
• Lactobacillus caucasicus, dengan khamir dapat
dibuat “yoghurt”.
• Streptococcus pyogenes, dapat menimbulkan nanah
dan keracunan darah bila menginfeksi tubuh
manusia.
• Diplococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit
pneumonia (radang paru-paru).
g) Bacillaceae
Sel-sel dari bakteri ini berbentuk batang, dapat
menghasilkan endospora dalam keadaan lingkungan yang
jelek. Contohnya:
• Bacillus subtilis, bakteri penghasil basitrains;
• Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks;
• Bacillus polymixa, penghasil polimiksin;
• Closteridium pasteurianum, bakteri anaerob yang
dapat menambat nitrogen.
2) Ordo Actinomycetes
Sel-sel Actinomycetes memanjang mirip hifa cendawan,
cenderung membentuk percabangan. Ada beberapa famili,
yaitu:
a) Mycobacteriaceae, sel-selnya tidak membentuk
miselium.
Catatan:
21. Firda Madaniah 2014
16 | B a k t e r i d a n A r k a e a
Contoh: Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit
tuberculosis/TBC. M. lepra, penyebab penyakit kusta.
b) Actinomycetaceae, membentuk miselium dan
spora terbentuk dalam fragmen-fragmen miselium.
c) Streptomycetaceae, membentuk miselium dan
miselium vegetatif tidak terbagi-bagi.
Contoh: Streptomyces aureofaciens, menghasilkan
aureomisin. S. grisens, menghasilkan streptomisin.
2. ARCHAEBACTERIA
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada
umumnya, karena beberapa di antaranya memiliki sifat-
sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu
penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi ini.
Untuk itulah dinamakan “Archaebacteria” (bahasa Yunani
archaio berarti kuno).
Bakteri ini menyerupai bakteri lainnya.Ciri-cirinya
antara lain prokariota, (ingatlah kembali ciri-ciri prokariot,
yaitu tidak mempunyai nukleus, memiliki dinding sel,
tetapi tidak terbuat dari peptidoglikan). Beberapa jenis
Archaebacteria, diantaranya seperti berikut:
a) Metanobacteria, merupakan kelompok bakteri
yang luas penyebarannya.Bakteri ini bersifat
Hemoautotrof, yaitu proses metabolismenya menghasilkan
metana dari reaksi karbon dioksida dan hidrogen. Bakteri
ini juga tidak memerlukan oksigen (anaerob), dapat
bertahan hidup, dan diduga telah ada di dalam bumi sejak
awal. Sekarang ini mereka hidup di tepi rawa, payau
metana, atau gas rawa. Mereka juga bisa hidup di rumen
sapi yang ada di lambung sapi karena terdapat hidrogen
dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh mikroorganisme
lain yang hidup di sapi. Jenis methanogenik yang hidup di
laut mendapatkan makanan bakteri dari bahan organisme
yang tenggelam di dasar laut. Ada juga beberapa jenis ini
yang bersimbiosis dengan air panas pada suhu 110°C.
Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi
karena struktur selnya yang meliputi DNA, protein dan
membrannya telah beradaptasi. Suhu optimumnya untuk
tumbuh dengan baik, yaitu 98°C dan akan mati di bawah
84°C.
b) Halobacterium, habitatnya berkadar garam
tinggi, Beberapa jenis bakteri ini mempunyai klorofil ungu
Catatan:
22. Firda Madaniah 2014
17 | B a k t e r i d a n A r k a e a
yang disebut bakteri orhodopsin, sehingga mampu
melakukan fotosintesis.
c) Thermoplasma, (kelompok thermoasidofil) yang
ditemukan dalam air asam dari mata air belerang yang
panas. Bakteri ini dapat mengoksidasi sulfur. Banyak
ditemukan di lubang vulkanik, kawah vulkanik dan mata
air bersulfat seperti di Yellow Stone, Amerika.
Perbedaan Eubacteria dan Archaebacteria
Ciri-ciri Eubacteria Archaebacteria
Persamaan
1. Jumlah sel Unisel Unisel
2. Dinding sel Ada Ada
3. Organel sel
(mitokondria,lis
osom, retikulum
endoplasma)
Tidak ada Tidak ada
4. Gerak Tidak ada Tidak ada
5. Inti Prokariotik Prokariotik
Perbedaan
1. Cara hidup Heterotorf dan
autotrof
Heterotrof
2. Zat penyusun
dinding sel
Selulosa
(peptidoglikan)/
asam amino dan
asam
glutamat
Selulosa dan lipid
1. Contoh - Azotobacter
- Rhizobium
- Metanobacterium
(kelompok metanogen)
Catatan:
23. Firda Madaniah 2014
18 | B a k t e r i d a n A r k a e a
VI. PERAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
1. Peranan yang Menguntungkan/Apatogen
Bakteri Penghasil Antibiotik
a) Streptomyces griseus streptomycin
b) Streptomyces rimosus teramisin
c) Streptomyces venezuelae
chloracimphenicol/kloromisitin
d) Streptomyces aureofaciens aureomisin
e) Bacillus polymixa polimiksin
f) Bacillus subtilis basitrasin
g) Bacillus brevis terotrisin. Terotrisin
h) Bakteri yang bermanfaat dalam produksi
bahan makanan
Bakteri yang Dimanfaatkan dalam Bahan Makanan
a) Yakult Susu Lactobacillus casei
b) Yoghurt/susu asam Susu Lactobacillus
bulgaricus
c) Nata de coco Sari air kelapa Acetobacter
xylinum (kolang-kaling buatan)
d) Mentega Susu Streptococcuslactis
e) Asam cuka Alkohol Acetobacter
f) Terasi Ikan Loctobacillus sp.
g) Asinan buah-buahan Buah-buahan
Loctobacillus sp.
h) Asam butirat – Clostridium bitricum
i) Asam propionat – Propioni bactericum
2. Peranan yang Merugikan/Patogen
Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
a) Clostridium tetani Tetanus Batang Otot
b) Diplococcus pneumonia Pneumonia (paru)
Bola Paru
c) Mycobacterium tuberculosis TBC Batang Paru
d) Mycobacterium leprae Lepra Batang Kulit
e) Neisseria gonorrhoe Rajasinga Spiral Alat
kelamin
Catatan:
24. Firda Madaniah 2014
19 | B a k t e r i d a n A r k a e a
f) Pasteurella pestis Pes/sampar Batang Kelenjar darah
g) Salmonella typhosa Tipus Batang Usus halus
h) Shigella dysentriae Disentri Batang Kelenjar darah
i) Treponema pallidum Sifilis Spiral Alat kelamin
j) Vibrio comma Kolera Koma Usus halus
Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak.
a) Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
b) Bacillus anthracis Penyakit anthraks pada ternak
c) Streptococcus agalactia Radang payudara sapi
d) Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan
Bakteri yang merusak bahan makanan
a) Acetobacter, mengubah etanol (alkohol) menjadi asam
cuka sehingga merugikan perusahaan anggur.
b) Pseudomonas cocovenans, membentuk asam bongkrek
(racun) dari tempe bongkrek.
c) Clostridium botulinum, penghasil racun makanan dan
asam butirat.
Bakteri yang merusak pada tanaman.
a) Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi.
b) Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis.
c) Pseudomonas solenacearum Penyakit layu pada terung-
terungan.
d) Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan.
Catatan:
25. A. PILIHAN GANDA
1. Bakteri merupakan organism prokariot karena tidak memiliki ....
a. Dinding sel
b. Membrane sel
c. Membrane inti
d. Ribosom
e. Mitokondira
2. Inti sel pada bakteri disebut ....
a. Nucleus
b. Nukleoid
c. Nucleolus
d. Plasmid
e. Nukleosom
3. Bakteri dapat bergerak karena memiliki ....
a. Bulu getar
b. Flagella
c. Fimbria
d. Pili
e. Kapsul
4. Bakteri fotosintetik memiliki vakuola berisi enzim untuk menambat 𝐶𝐶𝐶𝐶2 bebas yang
disebut ....
a. Karboksisom
b. Peroksisom
c. Sianosom
d. Melanosom
e. Mesosom
5. Salah satu contoh bakteri berbentuk bulat bergandeng dua adalah ....
a. Streptococcus thermophilus
b. Bacillus anthracis
c. Lactobacillus bulgaricus
d. Staphylococcus aureus
e. Ddiplococcus pneumonia
EVALUASI
26. 6. Bakteri Gram negatif, apabila diwarnai dengan pewarna Gram, akan berwarna ....
a. Ungu
b. Hijau
c. Coklat
d. Merah
e. Jingga
7. Bakteri yang bersifat anaerob obligat adalah ....
a. Escherichia coli
b. Bacillus subtilis
c. Pseudomonas aeruginosa
d. Clostridium tetani
e. Vibrio cholera
8. Struktur pada bakteri yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari lingkungan yang
buruk adalah ....
a. Pili
b. Endospora
c. Plasmid
d. Fimbria
e. Membrane sel
9. Tipe flagella yang berada di seluruh permukaan sel bakteri disebut ....
a. Amfitrik
b. Lopotrik
c. Peritrik
d. Monotrik
e. Politrik
10. Bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco adalah ....
a. Lactobacillus acidophilus
b. Acetobacter aceti
c. Zymomnas mobilis
d. Clostridium botulinum
e. Acetobacter xylinum
27. B. Bio CrossWord
1 2 3
4 5
6 7
8
9
10
11 12
Mendatar Menurun
1. bakteri berbentuk silinder ( ilmiah )
7. memiliki flagel pada seluruh
permukaan tubuh
8. berfungsi melindungi bakteri dari
lingkungan buruk
9. cabang mikrobiologi yang
2. bakteri berbentuk bulat ( latin )
3. bakteri berbentuk lekung ( latin )
4. struktur rambut menyebar pada
seluruh permukaan tubuh bakteri
5. mikroorganisme yang melimpah
disetiap tempat
28. mempelajari bakteri
10. bakteri yang menguntungkan
11. bakteri yang hidup pada perairan
dengan kadar garam tinggi
6. berukuran sangat kecil
12. tidak mempunyai flagel
29. DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2008. Biologi Jilid 1 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Ernawati, dkk. 2011. Biologi SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-
SAEFUDIN/Domain_Archaea.pdf
www.biomaterial.lipi.go.id/.../Kuliah-8_Prokariot-Protista-Cendawan.pdf
http://www.ebookbrowse.com/bakteri-pdf-d330017976
http://www.thebookee.net/ba/bakteri-dan-archaea
http://www.thebookee.net/ar/ar/archaea-mud-wiki
www.generasibiologi.com/2012/09/archaeobacteria-dan-eubacteria.html
30. Biodata Penulis
Nama lengkap, Firda Madaniah. Biasa disapa, Firda.
Lahir di Klaten, tanggal 14 Mei 1995. Anak pertama dari
empat bersaudara. Lulusan SDN 02 Gandul, Depok tahun
2007/2008. Melanjutkan Sekolah Menengah Atas di
SMPN 250 Jakarta hingga tahun 2010/2011. Lulus dari
SMA Perguruan Rakyat 1, Jakarta Selatan tahun
2013/2014. Aktif kuliah mulai tahun ajaran 2013/2014 di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat
ini menduduki semester 3 di kelas B jurusan Pendidikan
Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Memiliki
hobi olahraga, mengarang dan online. Motivasi hidup, meraih mimpi
menggapai cita menuju masa depan yang lebih baik sebagai diri
sendiri yang apa adanya. Visi dan Misi, lulus kuliah dengan hasil yang
memuaskan kemudian membahagiakan orang tua.
Media Sosial yang dimiliki:
- Email: firda.madaniah@gmail.com
- Blog: firdamadaniah.wordpress.com
- Facebook: Firda Madaniah
- Twitter: @f_madaniah
- Instagram: f_madaniah