Dokumen ini membahas pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMPN 12 Makassar. Peneliti menggunakan tes untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model tersebut, dilanjutkan dengan wawancara untuk memahami proses pemecahan masalah siswa. Instrumen penelitian terdiri atas soal tes dan pedoman wawancara, sed
1. Pengaruh Reciprocal Teaching Model dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika siswa kelas VII SMPN 12 Makassar
Rumusan masalah:
Adakah peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika melalui
reciprocal teaching model siswa kelas VII SMPN 12 Makassar?
Bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMPN
12 Makassar setelah pembelajaran dengan Reciprocal Teaching Model?
Teknik pemilihan subjek dan latar penelitian:
1. Mengidentifikasi siswa kelas VII SMPN 12 Makassar.
2. Siswa diberikan pembelajaran pada materi garis dan sudut dengan Reciprocal Teaching
Model
3. Siswa diberikan tes pemecahan masalah matematika.
4. Berdasarkan hasil tes, siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
5. Kemudian diambil subyek dalam setiap level masing-masing sebanyak 2 orang, dengan
tetap memperhatikan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat serta kelancaran
berkomunikasi. Selama wawancara, peneliti menanyakan bagaimana mereka
memecahkan masalah tersebut dengan merekam hasil wawancara menggunakan hp.
Instrument penelitian
Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. 1. Soal
Soal tes digunakan untuk mengetahui level kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang
berbentuk soal cerita. Karena soal tes berupa soal pemecahan masalah yang berbentuk soal cerita
maka peneliti membuat/ mengambil soal yang berbentuk cerita pada materi garis dan sudut. Soal
tes ini merupakan soal terbuka (open ended) dan hanya terdiri dari satu butir soal.
2. Pedoman wawancara berbasis tes
Pedoman wawancara yang digunakan untuk lebih mengetahui karakteristik siswa dalam
memecahkan masalah untuk setiap levelnya. Pedoman wawancara dibuat dengan berpandu pada
langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya dengan pokok-pokok pertanyaan yang
disesuaikan dengan materi yang diberikan.
Metode pengumpulan data:
1. Wawancara
3. Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang
dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka,
dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82)
ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya
pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan
dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa
mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa
diulang dan diarahkan yang lebih bermakna.
2. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (2002:206) metode dokumentasi adalah mencari
data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133)
menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku
mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.