SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Hama Dan Penyakit Tanaman Karet

                                                     BAB I
                                               PENDAHULUAN

         a. Sejarah karet

             Karet pertama kali diperkenalkan orang indian dari peru dan dibawa orang perancis.
      Karet yang diambil de la Condamine berasal dari jenis Casilloa elastica Cerv. Aublet (1775),
      termasuk dari 11 spesies yang termasuk karet. Permintaan terhadap karet untuk dijadikan jas
      hujan, sepatu bot dan semakin berkembang setelah vulkanisasi oleh Good Year pada tahun 1893
      di USA. Proses vulkanisasi yang mencampur karet dengan belerang telah membuat revolusi
      industri berjalan pesat dengan jumlah dan mutu karet yang lebih meningkat.
             Pertumbuhan dan perkembangan karet setelah ditanam memerlukan beberapa perlakuan
      sebagai berikut: penyiangan sekitar pohon, serta penyiangan gawangan. Disamping itu
      pemberantasan lalang dengan cara pembakaran, pencangkulan, pembajakan dengan traktor,
      kimiawi, mekanika dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman sangat memegang peranan
      penting bagi perawatan tanaman karet.
             Yang temasuk jenis-jenis hama tanaman karet yang sering dijumpai di TBM dan
      pembibitan adalah tungau (mites) dan rayap yang mengganggu pertumbuhan tunas atau pucuk
      yang br tumbuh. Tanda-tanda tanaman karet yang terkena hama sangat spesifik tergantung jenis
      hamanya. Jenis-jenis hama dan cara pemberantasannya adalah dilakukan secara spesifik,
      simultan dan berkesinambungan dengan cara kultur teknis, mekanis, kimiawi dan biologi
      kontrol.




                                                     BAB II
                                                       ISI


 Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Tanaman Karet
1. Kutu lak (laccifer greeni Chamberlis) menyerang dan menghisap cair jaringan tanaman
   karet sehingga ranting-ranting lemah dan menggugurkan daun, terbentuknya jelaga hitam
   pada permukaan daun dan menghambat fotositesis. Penyebaran kutu lak dilakukan oleh
   semut. Pemberantasan dilakukan menggunakan kimiawi (Anthio 3 EC=0,15%+Surfaktan
   Citrowett=0,025%, Albolineum 2%, Formalin 0,15%) atau rotansi 3 minggu sampai
   dengan serangga habis dibasmi
2. Kutu Scalle insect (Saissetia nigru) yang menghisap cairan tanaman dan diternakan oleh
   semut. Pemberantasan menggunakan Albolineum (2%) disemprot dengan rotasi 1-2mg,
   Tamorun (0.05-0.1%) disemprot dengan rotasi 1-2 minggu sampai serangga hilang.
3. Mealy Bugs (Ferrisana Virgata) yang menyerang pucuk daun tanaman mudah dan bagian
   bawah helaian daun tanaman di pembibitan. Manakalah Planococcuc citri menyerang
   pucuk-pucuk mudah, tanaman melengkung dan daun-daum keritimg. Pemberantasan
   menggunakan Albolineum dan Tamorun.
4. Nacoleia (lamroserna diemenatis) merupakan kutu penyerang daun tanaman yang
   diberantas menggunakan Bidrin=0.2% + Citrowett=0.025%
5. Tarsonemus translucens (tungau karet) yang menyerang didaerah persemian sehingga
   bibit gugur pada daun muda. Tungau ini mneghisap cairan sel yang membentuk bintik-
   bintik kuning pada daun muda. Tindakan kuraktif dilakukan dengan blowing (serbuk
   belerang 5-10 kg/hektar), model 1% (dosis 300-400 liter/hektar), Endrin 19.2%, EC kadar
   0.1% dengan volum cairan 500 liter/hektar.
6. Helotrichia serrata (uret tanah) yang menyebabkan tanaman menjadi layu, berwarna
   kuning bahkan mati. Penyemprotan Endosulfan 0.1%, Furadan 3G, Diazinon 10G atau
   Basudin !)g disekitar batang.
7. Belalang (Sexava nigricornis) menyerang tanaman muda dengan memakan daun-daun
   terutama pada musim kemarau. Pemberantasan menggunakan Dictophos dan Methony.




8. Rayap (Captotermis curvignatus dan microtermes inspiratus) menyerang tanaman baru
   tanam (MTB). Captotermis dibandingkan dengan microtermes berbeda dengan ukuran
   dan daya rusak serangganya. Tanaman kater yang luka akibat serangga hama diulas
dengan carbolinium. Pemberantasan Captotermis menggunkan elumsi HCH, Dieldrin
          (0.25%), Elmusi Aldrin 40%, WP 0.125%, Endrin 20%, Furadan 3G, Agrolene 26, WP
          0.2% Lindamul 250, EC 0.2%, EG sepertiga persen sebanyak setengah liter sampai sati
          liter bagi tiap pohon karet yang terserang. Manakahlah batang bawah atau lehar akar
          dikikis atau dikerok dan membuang tanahnya lalu diguyur dengan Aldrin (0.25%) dengan
          rotasi 1 kali seminggu hingga rayap musnah. diAfrika Selatan menggunakan 5%
          campuran Pentachloorpenal dan solar yang disiram pada pangkal batang yang terserang.



 Jenis-jenis Penyakit Pada Tanaman Karet


1. Penyakit Akar
   Penyakit Akar Putih
          Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus (Rigidoporus
   lignosus). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada akar tanaman. Gejala pada daun terlihat
   pucat kuning dan tepi atau ujung daun terlipat ke dalam. Kemudian daun gugur dan ujung ranting
   menjadi mati. Ada kalanya terbentuk daun muda, atau bunga dan buah lebih awal. Pada
   perakaran tanaman sakit tampak benang-benang jamur berwarna putih dan agak tebal (rizomorf).
   Jamur kadang-kadang membentuk badan buah mirip topi berwarna jingga kekuning-kuningan
   pada pangkal akar tanaman. Pada serangan berat, akar tanaman menjadi busuk sehingga tanaman
   mudah tumbang dan mati. Kematian tanaman sering merambat pada tanaman tetangganya.
   Penularan jamur biasanya berlangsung melalui kontak akar tanaman sehat ke tunggultunggul,
   sisa akar tanaman atau perakaran tanaman sakit. Penyakit akar putih sering dijumpai pada
   tanaman karet umur 1-5 tahun terutama pada pertanaman yang bersemak, banyak tunggul atau
   sisa akar tanaman dan pada tanah gembur atau berpasir. Pengobatan tanaman sakit sebaiknya
   dilakukan pada waktu serangan dini untuk mendapatkan keberhasilan pengobatan dan
   mengurangi resiko kematian tanaman. Bila pengobatan dilakukan pada waktu serangan lanjut
   maka keberhasilan pengobatan hanya mencapai di bawah 80%. Cara penggunaan dan jenis
   fungisida             anjuran            yang                dianjurkan          adalah             :
   Pengolesan   :   Calixin        CP,   Fomac     2,   Ingro     Pasta   20   PA   dan      Shell   CP.
   Penyiraman : Alto 100 SL, Anvil 50 SC, Bayfidan 250 EC, Bayleton 250 EC,
Calixin       750      EC,     Sumiate       12,5    WP        dan    Vectra      100         SC.
   Penaburan : Anjap P, Biotri P, Bayfidan 3 G, Belerang dan Triko SP+
   Penyakit Akar Merah
   Penyakit Akar Coklat


2. Penyakit Batang
             Busuk pada batang, menyerang sistem percabangan lambat laun cabang daun akan turun
   dan akibatnya percabangan itu akan patah.
   Jamur Upas
             Penyebab: Cortisium salmonicolor
              Gejala: Tajuk pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman lemah dan produksi
   turun.
              Pengendalian: Secara kimiawi luka akibat serangan dilumas dengan fungisida bahan
   aktif tridermof (Calizin Rm 2%).


3. Penyakit Bidang Sadap
         Penyebab: Ceratocystis Fimbriata
            Gejala: Menerang kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih
   kelabu lalu. Penyebaran melalui spora spora dan pisau sadap.
              Pengendalian: Secara mekanis dengan mengurangi kelembaban. Secara kimiawi dengan
   Fungisida bahan aktif benomil dan Kaptofol.
   Muldy rot
   Kanker Garis
      Penyebab: Phytophthora palmivora butl
              Gejala: Bidang sadapan terdapat garis vertikal berwarna hitam dan bisa masuk sampai
   kebagian kayu dan kulit membusuk. Banyak timbul dimusim penghujan dan kebun yang
   terlampau lembab Makin rendah irisan, kemungkinan infeksi makin besar.
              Pengendalian: Secara mekanis penjarangan pemangkasan pelindung, penanaman
   penutup tanah. Secara Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol)
   Alur Kering Sadap
Penyakit kekeringan alur sadap mengakibatkan kekeringan alur sadap sehingga tidak
   mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh
   penyadapan yang terlalu sering, terlebih jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang
   lateks ethepon. Adanya kekeringan alur sadap mula-mula ditandai dengan tidak mengalirnya
   lateks pada sebagian alur sadap. Kemu-dian dalam beberapa minggu saja kese-luruhan alur sadap
   ini kering tidak me-ngeluarkan lateks. Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi
   cokelat       karena       pada       bagian        ini      terbentuk         gum   (blendok)
              Kekeringan kulit tersebut dapat meluas ke kulit lainnya yang seumur, tetapi tidak
   meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. Gejala lain yang ditimbulkan
   penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada
   batang tanaman.
             Pengerokan kulit yang kering sampai batas 3-4 mm dari kambium dengan memakai
   pisau sadap atau alat pengerok. Kulit yang dikerok dioles dengan bahan perangsang
   pertumbuhan kulit NoBB atau Antico F-96 sekali satu bulan dengan 3 ulangan. Pengolesan
   NoBB harus diikuti dengan penyemprotan pestisida Matador 25 EC pada bagian yang dioles
   sekali seminggu untuk mencegah masuknya kumbang penggerek. Penyadapan dapat dilanjutkan
   di bawah kulit yang kering atau di panel lainnya yang sehat dengan intensitas rendah (1/2S d/3
   atau 1/2S d/4). Hindari penggunaan Ethepon pada pohon yang kena kekeringan alur sadap.
   Pohon yang mengalami kekeringan alur sadap perlu diberikan pupuk ekstra untuk mempercepat
   pemulihan kulit.
4. Penyakit Daun
   Bercak hitam-hitam kecoklatan
   Penyakit Daun Colletotrichum
        Penyebab: Colletotrichum gloeosporioides
         Gejala: Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak
   berwarna putih bintik hitam (spora)
      Pengendalian: Dengan Fungisida

      Faktor Yang Mempengaruhi Hama Dan Penyakit Tanaman Karet


      Maslah hama berkaitan dengan populasi. Tinggi rendahnya populasi serangga hama disuatu
   tempat disebabkan oleh dua faktor. Yaitu faktor luat eksternal dan internal.
1. Faktor Eksternal
Suhu / Temperatur yang mempengaruhi aktivitas dan penyebaran geografis/ lokal dan

   perkembangan serangga. Suhu maksimum             C , suhu optimum 26 C -31 C dan suhu
   maksimim untuk pertumbuhan serangga berkisar 238 C - 45 C.
   Kelembaban yang mempengaruhi cairan tubuh serangga. Prefensi serangga terhadap tempat
   hidup dan persembunyian (terutama: iklim mikro) dengan Rh optimum sebesar 73-100%.
    Cahaya mempengaruhi perilaku serangga. Ada sebagian serangga akan mempercepat masa
   produksinya pada musim kering, manakalah sebagian serangga lainnya akan melakukan diapause
   pada musim kering.
   Curah Hujan penyebab RH meningkat, entomopatogen yang ada diareal perkebunan dapat
   berkembang dengan baik. Tetepi hujan lebat akan menyebabkan tenah terendam sehingga
   banyak serangga tanah akan mati.
   Makanan (Nutrusi) banyak tersedia didaerah tropis dan plasma nutfah yang beranekaragam,
   seperti kayu/bahan utama selulosa untuk rayap banyak ditemukan dihujan tropis di Indonesia.




   Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air merupakan kebutuhan multak bagi organisme
   hidup. Bagi tumbuhan dalam pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran biji. Manakalah bagi
   hewan dan manusia, air diperlukan untuk air minum dan sarana pendukung lainnya. Bagi unsur
   abiotik lainya (tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk).
   Garis Lintang sangat mempengaruhi perbedaan distribusi organisme dipermukan bumi. Dan
   organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu.


2. Faktor Internal
   Fekunditas (kemampuan untuk bertelur imago betina)
   Siklus hidup
   Kecepata Repoduksi
   Musuh Alami berperan penting dalam menekan populasi hama. Musuh alami serangga dapat
   dibedakan atas dua kelompok, yaitu predator mangsa dan parasitoid inang. Entomopatogen
   (seperti jamur, virus, dan bakteri) sendiri akan menimbulkan penyakit dan berbahaya bagi
   kehidupan organisme.
Kompetitor. Apabila terjadi jenis lain atau individu lain yang membutuhkannya sama disuatu
tempat yang sama maka akan terjadi kompetisi. Kompetisi terbagi atas intraspesifik
menyebabkan pemancaran dan perkelahian atas kompetisi intraspesifik (hama berbeda dengan
sumber makanan sama).


Penutup


       Demikianlah hasil laporan ini saya buat untuk mengetahui hama dan penyakit pada

tanaman karet. Pada tanaman karet ini banyak penyakit dan hama diantaranya adalah penyakit

akar putih dan penyakit kering alur sadap. Penyakit ini yang sering terjadi pada tanaman karet.

Dan hama yang sering dijumpai adalah babi hutan pada saat tanaman karet baru ditanam, kutu

lak yang menghisap cairan jaringan tanaman karet yang dibantu/ perantara oleh semut. Dan

rayap yang menyerang pada tanaman karet yang baru ditanam. Semoga laporan yang saya buat

ini bisa membantu saya dalam mengetahui hama dan penyekit pada tanaman karet.

http://nandofiles.blogspot.com/2010/12/hama-dan-penyakit-tanaman-karet.html

More Related Content

What's hot

TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan abdul gonde
 
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhanMakalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhanTidar University
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatUniversity of Lampung
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebulitbangpra
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Iqrimha Lairung
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Astrijyt
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

What's hot (20)

TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan
 
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhanMakalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Model Arsitektur Pohon
Model Arsitektur PohonModel Arsitektur Pohon
Model Arsitektur Pohon
 
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman TebuHama & Penyakit Tanaman Tebu
Hama & Penyakit Tanaman Tebu
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Viewers also liked

8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami
8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami
8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utamiIvand Fajri
 
Pemrograman terstruktur
Pemrograman terstrukturPemrograman terstruktur
Pemrograman terstrukturMeiland Meebo
 
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012Askar Sohoku
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi KaretAgam Real
 
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMASistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMAhome
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudafirmanahyuda
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 

Viewers also liked (12)

8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami
8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami
8 komputa-1-2-sistem-informasi-aset-pt.inti-utami
 
Pemrograman terstruktur
Pemrograman terstrukturPemrograman terstruktur
Pemrograman terstruktur
 
8. karet
8. karet8. karet
8. karet
 
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012
Laporan pengamatan hama dan penyakit ulat sutera dan murbei tahun 2012
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi Karet
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMASistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
 
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyudaPpt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
Ppt proses pengolahan karet menta firman ahyuda
 
Proses pengolahan karet
Proses pengolahan karetProses pengolahan karet
Proses pengolahan karet
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Presentasi karet ^ ^
Presentasi karet ^ ^Presentasi karet ^ ^
Presentasi karet ^ ^
 

Similar to Hama dan penyakit tanaman karet

NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptLiliWardani1
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxRianRifandi
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanPasyaman_07
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdfssuser37d4f01
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipassat rahayuwati
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfAsikin3
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli Furqaan Hamsyani
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanamanAlfie Kesturi
 
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGEN
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGENAcara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGEN
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGENAlfian Nopara Saifudin
 

Similar to Hama dan penyakit tanaman karet (20)

NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
14bookcabe
14bookcabe14bookcabe
14bookcabe
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGEN
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGENAcara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGEN
Acara 3 PENGENALAN DAN PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PATOGEN
 

Hama dan penyakit tanaman karet

  • 1. Hama Dan Penyakit Tanaman Karet BAB I PENDAHULUAN a. Sejarah karet Karet pertama kali diperkenalkan orang indian dari peru dan dibawa orang perancis. Karet yang diambil de la Condamine berasal dari jenis Casilloa elastica Cerv. Aublet (1775), termasuk dari 11 spesies yang termasuk karet. Permintaan terhadap karet untuk dijadikan jas hujan, sepatu bot dan semakin berkembang setelah vulkanisasi oleh Good Year pada tahun 1893 di USA. Proses vulkanisasi yang mencampur karet dengan belerang telah membuat revolusi industri berjalan pesat dengan jumlah dan mutu karet yang lebih meningkat. Pertumbuhan dan perkembangan karet setelah ditanam memerlukan beberapa perlakuan sebagai berikut: penyiangan sekitar pohon, serta penyiangan gawangan. Disamping itu pemberantasan lalang dengan cara pembakaran, pencangkulan, pembajakan dengan traktor, kimiawi, mekanika dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman sangat memegang peranan penting bagi perawatan tanaman karet. Yang temasuk jenis-jenis hama tanaman karet yang sering dijumpai di TBM dan pembibitan adalah tungau (mites) dan rayap yang mengganggu pertumbuhan tunas atau pucuk yang br tumbuh. Tanda-tanda tanaman karet yang terkena hama sangat spesifik tergantung jenis hamanya. Jenis-jenis hama dan cara pemberantasannya adalah dilakukan secara spesifik, simultan dan berkesinambungan dengan cara kultur teknis, mekanis, kimiawi dan biologi kontrol. BAB II ISI  Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Tanaman Karet
  • 2. 1. Kutu lak (laccifer greeni Chamberlis) menyerang dan menghisap cair jaringan tanaman karet sehingga ranting-ranting lemah dan menggugurkan daun, terbentuknya jelaga hitam pada permukaan daun dan menghambat fotositesis. Penyebaran kutu lak dilakukan oleh semut. Pemberantasan dilakukan menggunakan kimiawi (Anthio 3 EC=0,15%+Surfaktan Citrowett=0,025%, Albolineum 2%, Formalin 0,15%) atau rotansi 3 minggu sampai dengan serangga habis dibasmi 2. Kutu Scalle insect (Saissetia nigru) yang menghisap cairan tanaman dan diternakan oleh semut. Pemberantasan menggunakan Albolineum (2%) disemprot dengan rotasi 1-2mg, Tamorun (0.05-0.1%) disemprot dengan rotasi 1-2 minggu sampai serangga hilang. 3. Mealy Bugs (Ferrisana Virgata) yang menyerang pucuk daun tanaman mudah dan bagian bawah helaian daun tanaman di pembibitan. Manakalah Planococcuc citri menyerang pucuk-pucuk mudah, tanaman melengkung dan daun-daum keritimg. Pemberantasan menggunakan Albolineum dan Tamorun. 4. Nacoleia (lamroserna diemenatis) merupakan kutu penyerang daun tanaman yang diberantas menggunakan Bidrin=0.2% + Citrowett=0.025% 5. Tarsonemus translucens (tungau karet) yang menyerang didaerah persemian sehingga bibit gugur pada daun muda. Tungau ini mneghisap cairan sel yang membentuk bintik- bintik kuning pada daun muda. Tindakan kuraktif dilakukan dengan blowing (serbuk belerang 5-10 kg/hektar), model 1% (dosis 300-400 liter/hektar), Endrin 19.2%, EC kadar 0.1% dengan volum cairan 500 liter/hektar. 6. Helotrichia serrata (uret tanah) yang menyebabkan tanaman menjadi layu, berwarna kuning bahkan mati. Penyemprotan Endosulfan 0.1%, Furadan 3G, Diazinon 10G atau Basudin !)g disekitar batang. 7. Belalang (Sexava nigricornis) menyerang tanaman muda dengan memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Pemberantasan menggunakan Dictophos dan Methony. 8. Rayap (Captotermis curvignatus dan microtermes inspiratus) menyerang tanaman baru tanam (MTB). Captotermis dibandingkan dengan microtermes berbeda dengan ukuran dan daya rusak serangganya. Tanaman kater yang luka akibat serangga hama diulas
  • 3. dengan carbolinium. Pemberantasan Captotermis menggunkan elumsi HCH, Dieldrin (0.25%), Elmusi Aldrin 40%, WP 0.125%, Endrin 20%, Furadan 3G, Agrolene 26, WP 0.2% Lindamul 250, EC 0.2%, EG sepertiga persen sebanyak setengah liter sampai sati liter bagi tiap pohon karet yang terserang. Manakahlah batang bawah atau lehar akar dikikis atau dikerok dan membuang tanahnya lalu diguyur dengan Aldrin (0.25%) dengan rotasi 1 kali seminggu hingga rayap musnah. diAfrika Selatan menggunakan 5% campuran Pentachloorpenal dan solar yang disiram pada pangkal batang yang terserang.  Jenis-jenis Penyakit Pada Tanaman Karet 1. Penyakit Akar Penyakit Akar Putih Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus (Rigidoporus lignosus). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada akar tanaman. Gejala pada daun terlihat pucat kuning dan tepi atau ujung daun terlipat ke dalam. Kemudian daun gugur dan ujung ranting menjadi mati. Ada kalanya terbentuk daun muda, atau bunga dan buah lebih awal. Pada perakaran tanaman sakit tampak benang-benang jamur berwarna putih dan agak tebal (rizomorf). Jamur kadang-kadang membentuk badan buah mirip topi berwarna jingga kekuning-kuningan pada pangkal akar tanaman. Pada serangan berat, akar tanaman menjadi busuk sehingga tanaman mudah tumbang dan mati. Kematian tanaman sering merambat pada tanaman tetangganya. Penularan jamur biasanya berlangsung melalui kontak akar tanaman sehat ke tunggultunggul, sisa akar tanaman atau perakaran tanaman sakit. Penyakit akar putih sering dijumpai pada tanaman karet umur 1-5 tahun terutama pada pertanaman yang bersemak, banyak tunggul atau sisa akar tanaman dan pada tanah gembur atau berpasir. Pengobatan tanaman sakit sebaiknya dilakukan pada waktu serangan dini untuk mendapatkan keberhasilan pengobatan dan mengurangi resiko kematian tanaman. Bila pengobatan dilakukan pada waktu serangan lanjut maka keberhasilan pengobatan hanya mencapai di bawah 80%. Cara penggunaan dan jenis fungisida anjuran yang dianjurkan adalah : Pengolesan : Calixin CP, Fomac 2, Ingro Pasta 20 PA dan Shell CP. Penyiraman : Alto 100 SL, Anvil 50 SC, Bayfidan 250 EC, Bayleton 250 EC,
  • 4. Calixin 750 EC, Sumiate 12,5 WP dan Vectra 100 SC. Penaburan : Anjap P, Biotri P, Bayfidan 3 G, Belerang dan Triko SP+ Penyakit Akar Merah Penyakit Akar Coklat 2. Penyakit Batang Busuk pada batang, menyerang sistem percabangan lambat laun cabang daun akan turun dan akibatnya percabangan itu akan patah. Jamur Upas Penyebab: Cortisium salmonicolor Gejala: Tajuk pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman lemah dan produksi turun. Pengendalian: Secara kimiawi luka akibat serangan dilumas dengan fungisida bahan aktif tridermof (Calizin Rm 2%). 3. Penyakit Bidang Sadap Penyebab: Ceratocystis Fimbriata Gejala: Menerang kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih kelabu lalu. Penyebaran melalui spora spora dan pisau sadap. Pengendalian: Secara mekanis dengan mengurangi kelembaban. Secara kimiawi dengan Fungisida bahan aktif benomil dan Kaptofol. Muldy rot Kanker Garis Penyebab: Phytophthora palmivora butl Gejala: Bidang sadapan terdapat garis vertikal berwarna hitam dan bisa masuk sampai kebagian kayu dan kulit membusuk. Banyak timbul dimusim penghujan dan kebun yang terlampau lembab Makin rendah irisan, kemungkinan infeksi makin besar. Pengendalian: Secara mekanis penjarangan pemangkasan pelindung, penanaman penutup tanah. Secara Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol) Alur Kering Sadap
  • 5. Penyakit kekeringan alur sadap mengakibatkan kekeringan alur sadap sehingga tidak mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh penyadapan yang terlalu sering, terlebih jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks ethepon. Adanya kekeringan alur sadap mula-mula ditandai dengan tidak mengalirnya lateks pada sebagian alur sadap. Kemu-dian dalam beberapa minggu saja kese-luruhan alur sadap ini kering tidak me-ngeluarkan lateks. Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat karena pada bagian ini terbentuk gum (blendok) Kekeringan kulit tersebut dapat meluas ke kulit lainnya yang seumur, tetapi tidak meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. Gejala lain yang ditimbulkan penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada batang tanaman. Pengerokan kulit yang kering sampai batas 3-4 mm dari kambium dengan memakai pisau sadap atau alat pengerok. Kulit yang dikerok dioles dengan bahan perangsang pertumbuhan kulit NoBB atau Antico F-96 sekali satu bulan dengan 3 ulangan. Pengolesan NoBB harus diikuti dengan penyemprotan pestisida Matador 25 EC pada bagian yang dioles sekali seminggu untuk mencegah masuknya kumbang penggerek. Penyadapan dapat dilanjutkan di bawah kulit yang kering atau di panel lainnya yang sehat dengan intensitas rendah (1/2S d/3 atau 1/2S d/4). Hindari penggunaan Ethepon pada pohon yang kena kekeringan alur sadap. Pohon yang mengalami kekeringan alur sadap perlu diberikan pupuk ekstra untuk mempercepat pemulihan kulit. 4. Penyakit Daun Bercak hitam-hitam kecoklatan Penyakit Daun Colletotrichum Penyebab: Colletotrichum gloeosporioides Gejala: Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak berwarna putih bintik hitam (spora) Pengendalian: Dengan Fungisida Faktor Yang Mempengaruhi Hama Dan Penyakit Tanaman Karet Maslah hama berkaitan dengan populasi. Tinggi rendahnya populasi serangga hama disuatu tempat disebabkan oleh dua faktor. Yaitu faktor luat eksternal dan internal. 1. Faktor Eksternal
  • 6. Suhu / Temperatur yang mempengaruhi aktivitas dan penyebaran geografis/ lokal dan perkembangan serangga. Suhu maksimum C , suhu optimum 26 C -31 C dan suhu maksimim untuk pertumbuhan serangga berkisar 238 C - 45 C. Kelembaban yang mempengaruhi cairan tubuh serangga. Prefensi serangga terhadap tempat hidup dan persembunyian (terutama: iklim mikro) dengan Rh optimum sebesar 73-100%. Cahaya mempengaruhi perilaku serangga. Ada sebagian serangga akan mempercepat masa produksinya pada musim kering, manakalah sebagian serangga lainnya akan melakukan diapause pada musim kering. Curah Hujan penyebab RH meningkat, entomopatogen yang ada diareal perkebunan dapat berkembang dengan baik. Tetepi hujan lebat akan menyebabkan tenah terendam sehingga banyak serangga tanah akan mati. Makanan (Nutrusi) banyak tersedia didaerah tropis dan plasma nutfah yang beranekaragam, seperti kayu/bahan utama selulosa untuk rayap banyak ditemukan dihujan tropis di Indonesia. Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air merupakan kebutuhan multak bagi organisme hidup. Bagi tumbuhan dalam pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran biji. Manakalah bagi hewan dan manusia, air diperlukan untuk air minum dan sarana pendukung lainnya. Bagi unsur abiotik lainya (tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk). Garis Lintang sangat mempengaruhi perbedaan distribusi organisme dipermukan bumi. Dan organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu. 2. Faktor Internal Fekunditas (kemampuan untuk bertelur imago betina) Siklus hidup Kecepata Repoduksi Musuh Alami berperan penting dalam menekan populasi hama. Musuh alami serangga dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu predator mangsa dan parasitoid inang. Entomopatogen (seperti jamur, virus, dan bakteri) sendiri akan menimbulkan penyakit dan berbahaya bagi kehidupan organisme.
  • 7. Kompetitor. Apabila terjadi jenis lain atau individu lain yang membutuhkannya sama disuatu tempat yang sama maka akan terjadi kompetisi. Kompetisi terbagi atas intraspesifik menyebabkan pemancaran dan perkelahian atas kompetisi intraspesifik (hama berbeda dengan sumber makanan sama). Penutup Demikianlah hasil laporan ini saya buat untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman karet. Pada tanaman karet ini banyak penyakit dan hama diantaranya adalah penyakit akar putih dan penyakit kering alur sadap. Penyakit ini yang sering terjadi pada tanaman karet. Dan hama yang sering dijumpai adalah babi hutan pada saat tanaman karet baru ditanam, kutu lak yang menghisap cairan jaringan tanaman karet yang dibantu/ perantara oleh semut. Dan rayap yang menyerang pada tanaman karet yang baru ditanam. Semoga laporan yang saya buat ini bisa membantu saya dalam mengetahui hama dan penyekit pada tanaman karet. http://nandofiles.blogspot.com/2010/12/hama-dan-penyakit-tanaman-karet.html