Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal

U
UNESAUNESA

Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem pengorganisasian. Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory Practices/GLP) adalah sebagai berikut: 1. Bangunan dan Fasilitas 2. Personil 3. Peralatan 4. Pereaksi dan Media Perbenihan 5. Baku Pembanding 6. Penandaan 7. Hewan Pengujian 8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian 9. Catatan Analisis

MAKALAH MANAJEMEN QUALITY
CONTROL
LABORATORIUM QUALITY CONTROL YANG IDEAL
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
dibedakan menurut disiplin ilmu, misalnya laboratorium fisika, laboratorium
kimia, laboratorium biokimia. Laboratorium merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,
penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari sarana dan prasarana dengan kuantitas dan kualitas memadai
(Depdiknas, 2002).
Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk
melakukan suatu kegiatan di laboratorium, baik bersama orang lain maupun
melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen
laboratorium terkandung pengelolaan terhadap laboratorium sebagai tempat
praktikum yang secara rinci terdiri dari alat dan bahan kimia, sarana prasarana
laboratorium, dan proses pelaksanaan praktikum. Fungsi manajemen adalah
sebagai rangkaian kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan
saling ketergantungan antara satu dengan yang lain (Sudjana, 2000).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal?
2. Bagaimana bentuk denah laboratorium quality control?
3. Apa saja hal-hal yang diperlukan untuk laboratorium quality control?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri berlaboratorium quality control yang ideal.
2. Untuk mengetahui bentuk denah laboratorium quality control.
3. Untuk mengetahui saja hal-hal yang diperlukan untuk laboratorium quality
control.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan
dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem
pengorganisasian. Sistem pengorganisasian dan manajemen merupakan unsur
penting dalam membangun Good Laboratory Practice (GLP). Tanpa pelaksanaan
manajemen yang menyeluruh dan keterlibatan semua personel, maka sistem GLP
tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak memiliki kredibilitas.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan berlaboratorium yang ideal, setiap
laboratorium harus memiliki sarana dan peralatan laboratorium serta metode
pengujian yang akan mendasari pelaksanaan semua kegiatan laboratorium.
Komponen-komponen yang telah disebut akan diorganisir oleh seorang manajer,
sehingga laboratorium akan memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan
mulai dari pengambilan sampel, penanganan sampel, pengujian, pencatatan dan
pelaporan.
Menurut Manahan (1984), faktor yang mempengaruhi dan menentukan
validitas dari laboratorium, antara lain:
 Kelengkapan dan state of the art dari peralatannya
 Kemampuan dan pengalaman dari operatornya atau analisnya
 Petunjuk analisis baku atau prosedur baku atau SOP yang digunakan
 Kemampuan mengontrol mutu (Quality Control) dan pengendalian mutu
(Quality Assurance) terhadap pekerjaan dan hasil analisis
Dengan kata lain laboratorium harus menerapkan Good Laboratory Practice
(GLP) dengan sangat cermat. Banyak laboratorium yang ada di Indonesia,
sebagian telah mendapatkan sertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan
sebagian belum. Akan tetapi di dalam memilih dan memilah diperlukan kehati-
hatian yang amat sangat. Pertama, sertifikasi yang diberikan oleh KAN misalnya
apakah untuk keseluruhan kemampuan laboratorium tersebut atau hanya sebagian
atau beberapa kemampuan saja. Kedua, apakah dalam pemantaun pelaksanaan
analisisnya dilakukan pengecekan keakurasian dan kepresisian dari alat yang
digunakan.
Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang mewakili Badan Standarisasi
Nasional (BSN) adalah instansi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
akreditasi di bidang metrology standard, testing and quality (MSTQ) di Indonesia.
Khusus untuk menentukan kompetensi laboratorium penguji, KAN menggunakan
pedoman SNI-19-17025-2000. Pedoman ini diadopsi dari standar internasional
ISO/IEC 17025-2000, yaitu – General Requirement for the Competence of Testing
and Calibration Laboratories.
Praktik laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice) merupakan suatu
cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data
generator dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan
memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Good Laboratory
Practice (GLP) mencakup banyak hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga,
metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi
laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012).
Sistem denah laboratorium membantu menghindari kehilangan suatu produk,
dan menghemat waktu staf saat mencari suatu produk. Orang yang tidak terbiasa
dengan ruang penyimpanan dapat menemukan produk dengan denah. Penomoran
berguna untuk memberi tanda ruangan pendingin, lemari es, freezer, dll. Denah
menurut WHO (2011) ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
Gambar 1. Denah Laboratorium Quality Control
Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory
Practices/GLP) adalah sebagai berikut:
1. Bangunan dan Fasilitas
Bangunan dan fasilitas laboratorium pengawasan mutu memenuhi persyaratan
umum dan khusus untuk pengawasan mutu untuk bangunan dan fasilitas.
 Ukuran laboratorium disesuaikan dengan jenis dan volume kegiatan,
jumlah peralatan dan personel laboratorium.
- Sebagai pedoman, luas lab : (jumlah personel x 10-20)m2
 Tata ruang laboratorium diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan untuk
mencegah kontaminasi
 Tersedia tempat khusus untuk pengujian: fisiko-kimia, biologi,
mikrobiologi dan pengujian radioisotop (jika ada).
 Ruang Mikrobiologi harus dilengkapi dengan HEPA filter (LAF)
2. Personil
Personil Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratan umum. Tiap
personil pengawasan mutu juga harus memenuhi kualifikasi yang dapat dicakup
dalam uraian tugas masing-masing. Struktur berdasarkan pada ISO 17025:200.
3. Peralatan
Peralatan yang ada di laboratorum hendaknya memenuhi persyaratan:
 Terdapat protap yang terdapat di dekat alat/instrumen
 Peralatan/instrumen → terkualifikasi, dirawat dan dikalibrasi dalam selang
waktu yang ditentukan
 Terdapat penandaan yang jelas
 Terdapat pancuran air keselamatan (safety shower) dan pembasuh mata
- Pancuran darurat → 20-30 psi atau 76-114 liter/menit
- Pembasuh mata → 10-15 psi atau minimal 15 liter /menit
4. Pereaksi dan Media Perbenihan
 Setiap penerimaan atau pembuatan pereaksi dan media perbenihan harus
dicatat dalam buku khusus.
 Harus dibuat protap dan diberi label khusus
- Keterangan pada label:
a. Nama larutan pentiter
b. Konsentrasi
c. Faktor standardisasi
d. Batas waktu penggunaan
e. Tanggal standardisasi ulang
f. Kondisi penyimpanan
 Untuk memastikan kesesuaian media perbenihan maka pada proses
pembuatan media perbenihan, harus digunakan kontrol positif dan kontrol
negatif.
5. Baku Pembanding
 Baku pembanding terdiri dari: baku pembanding primer, baku pembanding
sekunder, dan baku kerja
 Baku kerja dibuat dari bahan aktif yang telah dibakukan terhadap baku
pembanding primer atau baku pembanding sekunder
 Untuk uji kualitatif, uji baku kerja minimal 6x pengulangan dengan RSD <
2%
 Keterangan pada label :
- Kadar
- Tanggal pembuatan
- Tanggal kedaluarsa
- Tanggal pertama kali tutup wadah dibuka
- Kondisi penyimpanan
 Bahan awal yang digunakan: pilih bahan awal dengan kadaluwarsa
terpanjang dan kemurnian yang tinggi sesuai dengan spesifikasi.
6. Penandaan
Bila perlu, tanggal penerimaan tiap bahan yang digunakan untuk kegiatan
pengujian (misal: pereaksi dan baku pembanding) harusnya tercantum pada
wadahnya. Instruksi penggunaan dan penyimpanan harus diikuti. Dalam hal
tertentu, perlu dilakukan uji identifikasi atau pengujian lain untuk bahan pereaksi
pada waktu diterima atau sebelum digunakan.
7. Hewan Pengujian
Hewan pengujian atau yang sering disebut hewan laboratorium adalah
hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian biologi. Hewan
percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada
manusia.
Dua jenis hewan laboratorium utama dengan berbagai macam strain yaitu:
1. Tikus (Rattus norvegicus, strain wistar dan Sprague dawley),
2. Mencit (Mus musculus, strain bulb/c, swiss, DDY)
8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian
Spesifikasi :
Harus terdapat spesifikasi untuk semua bahan awal, bahan pengemas,
produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang mencakup spesifikasi dan
prosedur pengujian mengenai identitas, kemurnian, mutu dan kadar atau potensi.
Prosedur Pengujian :
 Seluruh prosedur pengujian harus ter-validasi
 Sesuai dengan dokumen registrasi
 Mencakup antara lain :
- Jumlah sampel yang diperlukan dan yang disimpan untuk rujukan
- Jumlah tiap pereaksi, larutan dapar, dll
- Rumus perhitungan yang digunakan
- Nilai yang diharapkan dan batas toleransi
- Mencakup frekuensi pengujian ulang (untuk bahan awal)
9. Catatan Analisis
Seluruh aktivitas yang dilakukan di laboratorium pengujian harus dicatat.
Prosedur yang digunakan dan data hasil analisis dicatat dalam buku data. Tujuan
utama pencatatan adalah agar mudah menelusuri kembali apabila diperlukan. Bila
terdapat kejadian atau hal yang bersifat khusus, harus dicatat secara lengkap dan
diberi keterangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan
dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem
pengorganisasian.
Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory
Practices/GLP) adalah sebagai berikut:
1. Bangunan dan Fasilitas
2. Personil
3. Peralatan
4. Pereaksi dan Media Perbenihan
5. Baku Pembanding
6. Penandaan
7. Hewan Pengujian
8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian
9. Catatan Analisis
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan
supaya saya bisa lebih baik lagi dan untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. 2012. Pedoman Cara Berlaboratorium yang Baik. Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Manahan, S.E. 1984. Environmental Chemistry. PWS Publishers, 4th
Edition.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algensindo
WHO. 2011. Laboratory Quality Management System. Handbook. WHO Library
Cataloguing-in-Publication Data. France.

Recomendados

Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1 von
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Suryanata Kesuma
3.1K views39 Folien
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya von
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jayaProposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jayaKartika Wardani
20.6K views16 Folien
Good laboratory practice von
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practiceGalih Pratama
16.8K views49 Folien
Pelatihan Quality Control von
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control ferinurgianto
17.1K views21 Folien
Pewarnaan Spora Metode Klein von
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
18.4K views16 Folien
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium" von
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
10.8K views16 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab von
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
17.6K views11 Folien
Pengenalan Peralatan di Laboratorium von
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumPengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumChandra Maulana
70.8K views11 Folien
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin von
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
151.2K views60 Folien
Persentasi vaksin von
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksinFathan Hakim
9K views12 Folien
Laporan kimia praktikum 1 von
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
19.9K views10 Folien
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi von
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
32.1K views15 Folien

Was ist angesagt?(20)

Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab von Mifta Rahmat
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Mifta Rahmat17.6K views
Pengenalan Peralatan di Laboratorium von Chandra Maulana
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumPengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
Chandra Maulana70.8K views
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin von ariindrawati2
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2151.2K views
Laporan kimia praktikum 1 von Ryuzaeky Ika
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
Ryuzaeky Ika19.9K views
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi von Irawati Nurani
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani32.1K views
Pewarnaan histokimia von Irwin Septian
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
Irwin Septian27.8K views
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi von Dian Khairunnisa
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa118K views
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi von Rukmana Suharta
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta43.5K views
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah von Sofyan Dwi Nugroho
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
Sofyan Dwi Nugroho21K views
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium von Rukmana Suharta
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Rukmana Suharta132.4K views
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria von hersu12345
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu1234572.4K views
Uji reprodusibilitas dan profisiensi von Felita Victoria
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Felita Victoria7.8K views
Laporan praktikukum parasitologi von Google
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google28K views

Similar a Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal

Raw material validation von
Raw material validationRaw material validation
Raw material validationIndana Mufidah
4.1K views6 Folien
BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptx von
BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptxBAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptx
BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptxMabrurAttafsir
15 views69 Folien
Ss5 von
Ss5Ss5
Ss5andreei
5.1K views31 Folien
Manlab pemantapan mutu von
Manlab pemantapan mutuManlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuandiesta saman
820 views6 Folien
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdf von
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdfValidasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdf
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdfHasrianyHasanuddin
25 views24 Folien
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdf von
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdfMANAJEMEN LABORATORIUM.pdf
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdfferi834972
66 views24 Folien

Similar a Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal(20)

BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptx von MabrurAttafsir
BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptxBAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptx
BAB 8 Manajemen Penunjang Layanan klinis.pptx
MabrurAttafsir15 views
Ss5 von andreei
Ss5Ss5
Ss5
andreei5.1K views
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdf von HasrianyHasanuddin
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdfValidasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdf
Validasi dan Verifikasi metode -Dr.dr. Abas Suherli, SpPK(K) PDF.pdf
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdf von feri834972
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdfMANAJEMEN LABORATORIUM.pdf
MANAJEMEN LABORATORIUM.pdf
feri83497266 views
Sosialisasi-pemelihaaraan-dan-perawatan-bambang-suprianto (2).pdf von lilik59
Sosialisasi-pemelihaaraan-dan-perawatan-bambang-suprianto (2).pdfSosialisasi-pemelihaaraan-dan-perawatan-bambang-suprianto (2).pdf
Sosialisasi-pemelihaaraan-dan-perawatan-bambang-suprianto (2).pdf
lilik5918 views
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170... von Benny Herlambang
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
Benny Herlambang3.6K views
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt von suci827264
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
suci82726443 views
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium von Suryanata Kesuma
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratoriumPertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Suryanata Kesuma1.2K views
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf von Filia Yuniza
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
1. MAPING PROSES BISNIS LAB.pdf
Filia Yuniza170 views
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf von Filia Yuniza
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
Filia Yuniza318 views
Laboratorium dasar kesehat von henirahayu8
Laboratorium dasar kesehatLaboratorium dasar kesehat
Laboratorium dasar kesehat
henirahayu8171 views
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium von hospital
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
8.1.1.1. pedoman pemeriksaan laboratorium
hospital10K views

Más de UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana von
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
2.5K views8 Folien
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry von
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
1.3K views18 Folien
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025 von
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
1.8K views35 Folien
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3 von
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
1.4K views13 Folien
PPT Genetika: Mutasi Bakteri von
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
301 views11 Folien
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri von
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
1.1K views23 Folien

Más de UNESA(20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana von UNESA
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
UNESA2.5K views
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry von UNESA
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
UNESA1.3K views
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025 von UNESA
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
UNESA1.8K views
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3 von UNESA
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
UNESA1.4K views
PPT Genetika: Mutasi Bakteri von UNESA
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
UNESA301 views
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri von UNESA
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
UNESA1.1K views
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk... von UNESA
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA4.7K views
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In... von UNESA
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
UNESA1.9K views
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M... von UNESA
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
UNESA1.8K views
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s... von UNESA
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
UNESA3.2K views
PPT Genetika: Poliploid von UNESA
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
UNESA69 views
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg von UNESA
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
UNESA327 views
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J... von UNESA
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
UNESA1.3K views
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah von UNESA
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
UNESA2.7K views
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia von UNESA
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
UNESA1.8K views
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral von UNESA
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
UNESA182 views
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan... von UNESA
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
UNESA57 views
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang... von UNESA
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
UNESA42 views
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks von UNESA
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
UNESA1.5K views
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer von UNESA
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
UNESA1.1K views

Último

LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf von
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfAdeSuryadi21
27 views3 Folien
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".Kanaidi ken
83 views66 Folien
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf von
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfssuser29a952
154 views7 Folien
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx von
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKikiPratiwi11
12 views9 Folien
review-jurnal-ilmiah.pdf von
review-jurnal-ilmiah.pdfreview-jurnal-ilmiah.pdf
review-jurnal-ilmiah.pdfAdePutraTunggali
8 views12 Folien
Kepemimpinan Pramuka von
Kepemimpinan Pramuka Kepemimpinan Pramuka
Kepemimpinan Pramuka Kafe Buku Pak Aw
13 views23 Folien

Último(20)

LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf von AdeSuryadi21
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi2127 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken83 views
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf von ssuser29a952
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
ssuser29a952154 views
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3018 views
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx von WartoyoWartoyo3
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptxPPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
WartoyoWartoyo38 views
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit. von Kanaidi ken
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
RENCANA & Link2 MATERI Training _"SERVICE EXCELLENCE" _di Rumah Sakit.
Kanaidi ken46 views
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx von winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda2511202215 views
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf von Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi41 views
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx von DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini140 views
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 von I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi26 views
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx von gracemarsela01
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxLATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
gracemarsela0126 views
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf von Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi37 views

Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN QUALITY CONTROL LABORATORIUM QUALITY CONTROL YANG IDEAL Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BIOLOGI 2019/2020
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah dibedakan menurut disiplin ilmu, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia. Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari sarana dan prasarana dengan kuantitas dan kualitas memadai (Depdiknas, 2002). Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan di laboratorium, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen laboratorium terkandung pengelolaan terhadap laboratorium sebagai tempat praktikum yang secara rinci terdiri dari alat dan bahan kimia, sarana prasarana laboratorium, dan proses pelaksanaan praktikum. Fungsi manajemen adalah sebagai rangkaian kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang lain (Sudjana, 2000). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal? 2. Bagaimana bentuk denah laboratorium quality control? 3. Apa saja hal-hal yang diperlukan untuk laboratorium quality control? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui ciri-ciri berlaboratorium quality control yang ideal. 2. Untuk mengetahui bentuk denah laboratorium quality control. 3. Untuk mengetahui saja hal-hal yang diperlukan untuk laboratorium quality control.
  • 3. BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem pengorganisasian. Sistem pengorganisasian dan manajemen merupakan unsur penting dalam membangun Good Laboratory Practice (GLP). Tanpa pelaksanaan manajemen yang menyeluruh dan keterlibatan semua personel, maka sistem GLP tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak memiliki kredibilitas. Untuk dapat melaksanakan kegiatan berlaboratorium yang ideal, setiap laboratorium harus memiliki sarana dan peralatan laboratorium serta metode pengujian yang akan mendasari pelaksanaan semua kegiatan laboratorium. Komponen-komponen yang telah disebut akan diorganisir oleh seorang manajer, sehingga laboratorium akan memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan mulai dari pengambilan sampel, penanganan sampel, pengujian, pencatatan dan pelaporan. Menurut Manahan (1984), faktor yang mempengaruhi dan menentukan validitas dari laboratorium, antara lain:  Kelengkapan dan state of the art dari peralatannya  Kemampuan dan pengalaman dari operatornya atau analisnya  Petunjuk analisis baku atau prosedur baku atau SOP yang digunakan  Kemampuan mengontrol mutu (Quality Control) dan pengendalian mutu (Quality Assurance) terhadap pekerjaan dan hasil analisis Dengan kata lain laboratorium harus menerapkan Good Laboratory Practice (GLP) dengan sangat cermat. Banyak laboratorium yang ada di Indonesia, sebagian telah mendapatkan sertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan sebagian belum. Akan tetapi di dalam memilih dan memilah diperlukan kehati- hatian yang amat sangat. Pertama, sertifikasi yang diberikan oleh KAN misalnya apakah untuk keseluruhan kemampuan laboratorium tersebut atau hanya sebagian atau beberapa kemampuan saja. Kedua, apakah dalam pemantaun pelaksanaan analisisnya dilakukan pengecekan keakurasian dan kepresisian dari alat yang digunakan.
  • 4. Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang mewakili Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah instansi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam akreditasi di bidang metrology standard, testing and quality (MSTQ) di Indonesia. Khusus untuk menentukan kompetensi laboratorium penguji, KAN menggunakan pedoman SNI-19-17025-2000. Pedoman ini diadopsi dari standar internasional ISO/IEC 17025-2000, yaitu – General Requirement for the Competence of Testing and Calibration Laboratories. Praktik laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice) merupakan suatu cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja). Good Laboratory Practice (GLP) mencakup banyak hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium, dan lain-lain (BPOM, 2012). Sistem denah laboratorium membantu menghindari kehilangan suatu produk, dan menghemat waktu staf saat mencari suatu produk. Orang yang tidak terbiasa dengan ruang penyimpanan dapat menemukan produk dengan denah. Penomoran berguna untuk memberi tanda ruangan pendingin, lemari es, freezer, dll. Denah menurut WHO (2011) ditunjukkan oleh gambar di bawah ini: Gambar 1. Denah Laboratorium Quality Control
  • 5. Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory Practices/GLP) adalah sebagai berikut: 1. Bangunan dan Fasilitas Bangunan dan fasilitas laboratorium pengawasan mutu memenuhi persyaratan umum dan khusus untuk pengawasan mutu untuk bangunan dan fasilitas.  Ukuran laboratorium disesuaikan dengan jenis dan volume kegiatan, jumlah peralatan dan personel laboratorium. - Sebagai pedoman, luas lab : (jumlah personel x 10-20)m2  Tata ruang laboratorium diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan untuk mencegah kontaminasi  Tersedia tempat khusus untuk pengujian: fisiko-kimia, biologi, mikrobiologi dan pengujian radioisotop (jika ada).  Ruang Mikrobiologi harus dilengkapi dengan HEPA filter (LAF) 2. Personil Personil Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi persyaratan umum. Tiap personil pengawasan mutu juga harus memenuhi kualifikasi yang dapat dicakup dalam uraian tugas masing-masing. Struktur berdasarkan pada ISO 17025:200.
  • 6. 3. Peralatan Peralatan yang ada di laboratorum hendaknya memenuhi persyaratan:  Terdapat protap yang terdapat di dekat alat/instrumen  Peralatan/instrumen → terkualifikasi, dirawat dan dikalibrasi dalam selang waktu yang ditentukan  Terdapat penandaan yang jelas  Terdapat pancuran air keselamatan (safety shower) dan pembasuh mata - Pancuran darurat → 20-30 psi atau 76-114 liter/menit - Pembasuh mata → 10-15 psi atau minimal 15 liter /menit 4. Pereaksi dan Media Perbenihan  Setiap penerimaan atau pembuatan pereaksi dan media perbenihan harus dicatat dalam buku khusus.  Harus dibuat protap dan diberi label khusus - Keterangan pada label: a. Nama larutan pentiter b. Konsentrasi c. Faktor standardisasi d. Batas waktu penggunaan e. Tanggal standardisasi ulang f. Kondisi penyimpanan
  • 7.  Untuk memastikan kesesuaian media perbenihan maka pada proses pembuatan media perbenihan, harus digunakan kontrol positif dan kontrol negatif. 5. Baku Pembanding  Baku pembanding terdiri dari: baku pembanding primer, baku pembanding sekunder, dan baku kerja  Baku kerja dibuat dari bahan aktif yang telah dibakukan terhadap baku pembanding primer atau baku pembanding sekunder  Untuk uji kualitatif, uji baku kerja minimal 6x pengulangan dengan RSD < 2%  Keterangan pada label : - Kadar - Tanggal pembuatan - Tanggal kedaluarsa - Tanggal pertama kali tutup wadah dibuka - Kondisi penyimpanan  Bahan awal yang digunakan: pilih bahan awal dengan kadaluwarsa terpanjang dan kemurnian yang tinggi sesuai dengan spesifikasi.
  • 8. 6. Penandaan Bila perlu, tanggal penerimaan tiap bahan yang digunakan untuk kegiatan pengujian (misal: pereaksi dan baku pembanding) harusnya tercantum pada wadahnya. Instruksi penggunaan dan penyimpanan harus diikuti. Dalam hal tertentu, perlu dilakukan uji identifikasi atau pengujian lain untuk bahan pereaksi pada waktu diterima atau sebelum digunakan. 7. Hewan Pengujian Hewan pengujian atau yang sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian biologi. Hewan percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Dua jenis hewan laboratorium utama dengan berbagai macam strain yaitu: 1. Tikus (Rattus norvegicus, strain wistar dan Sprague dawley), 2. Mencit (Mus musculus, strain bulb/c, swiss, DDY)
  • 9. 8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian Spesifikasi : Harus terdapat spesifikasi untuk semua bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang mencakup spesifikasi dan prosedur pengujian mengenai identitas, kemurnian, mutu dan kadar atau potensi. Prosedur Pengujian :  Seluruh prosedur pengujian harus ter-validasi  Sesuai dengan dokumen registrasi  Mencakup antara lain : - Jumlah sampel yang diperlukan dan yang disimpan untuk rujukan - Jumlah tiap pereaksi, larutan dapar, dll - Rumus perhitungan yang digunakan - Nilai yang diharapkan dan batas toleransi - Mencakup frekuensi pengujian ulang (untuk bahan awal) 9. Catatan Analisis Seluruh aktivitas yang dilakukan di laboratorium pengujian harus dicatat. Prosedur yang digunakan dan data hasil analisis dicatat dalam buku data. Tujuan utama pencatatan adalah agar mudah menelusuri kembali apabila diperlukan. Bila terdapat kejadian atau hal yang bersifat khusus, harus dicatat secara lengkap dan diberi keterangan.
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem pengorganisasian. Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory Practices/GLP) adalah sebagai berikut: 1. Bangunan dan Fasilitas 2. Personil 3. Peralatan 4. Pereaksi dan Media Perbenihan 5. Baku Pembanding 6. Penandaan 7. Hewan Pengujian 8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian 9. Catatan Analisis B. Saran Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan supaya saya bisa lebih baik lagi dan untuk menambah pengetahuan.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA BPOM. 2012. Pedoman Cara Berlaboratorium yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Manahan, S.E. 1984. Environmental Chemistry. PWS Publishers, 4th Edition. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo WHO. 2011. Laboratory Quality Management System. Handbook. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. France.