Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi yang mengandung partikel berukuran 1-100 nm. Koloid dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran partikel, kelarutannya, fase pendispersi dan terdispersinya, serta interaksinya dengan medium. Koloid memiliki sifat koligatif, optik seperti efek Tyndall, kinetik seperti gerak Brown, serta dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis, dan koagul
2. Sistem Dispersi
Apa koloid itu ?
Campuran
Campuran Homogen Larutan
Campuran semi Homogen Koloid
Campuran Heterogen Suspensi
3. Ukuran Partikel pada larutan, koloid, dan
suspensi
Larutan Koloid Suspensi
0.1 – 1mμ 1 – 100 mμ > 100 mμ
4. Penggolongan Koloid
Ditinjau dari kelarutannya:
1.Koloid dispersi : koloid yang partikelnya tidak
dapat larut secara individu dalam medium.
Contoh, koloid mikromolekul (protein dan
plastik), koloid belerang
2.Koloid asosiasi: koloid yang terbentuk dari
gabungan (asosiasi) partikel kecil yang larut
dalam medium.
Contoh, koloid Fe(OH)3
5. • Ditinjau dari Fasa pendispersi dan terdispersinya
Koloid dibedakan menjadi 8 jenis koloid.
No Fase
terdispersi
Fase
pendispersi
Jenis Koloid Contoh Koloid
1 Gas Cair Buih …………………………..
2 Gas Padat Busa …………………………..
3 Cair Gas Aerosol cair …………………………..
4 Cair Cair Emulsi …………………………..
5 Cair Padat Emulsi padat
(gel)
…………………………..
6 Padat Gas Aerosol padat …………………………..
7 Padat Cair Sol …………………………..
8 Padat Padat Sol Padat …………………………..
6. • Ditinjau dari interaksi fase terdispersi
dengan fase pendispersi:
1.Koloid liofil: koloid yang suka berikatan
dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan
atau sangat stabil.
Contoh, agar – agar, tepung kanji (amilum
dalam air)
2.Koloid liofob: kolid yang tidak menyukai
mediumnya sehingga cenderung memisah
dan akibatnya tidak stabil.
Contoh: sol emas dan koloid Fe(OH)3
dalam air.
7. • Ditinjau dari perubahannya:
1.Koloid reversibel: suatu koloid yang dapat
berubah jadi tak koloid, dan kemudian
menjadi koloid kembali
Contoh, susu
2.Koloid irreversibel: koloid yang setelah
berubah menjadi bukan koloid tidak dapat
menjadi koloid lagi.
Contoh, sol emas
8. Sifat Koloid
1. Sifat Koligatif
• Partikel mempengaruhi sifat medium sehingga
koloid mempunyai sifat koligatif
• Sifat koligatif berguna untuk mengitung
jumlah mol atau konsentrasi partikel koloid.
• Contoh, air sel mengandung partikel koloid
sehingga mempunyai tekanan osmotik
9. Sifat Koloid
2. Sifat Optik
Efek Tyndall
Gejala penghamburan berkas cahaya oleh
partikel koloid.
Penerapan Efek Tyndall dalam kehidupan
sehari-hari sebagai berikut.
1.Sorot cahaya mobil tampak jelas pada
daerah yang berkabut.
2.Berkas cahaya matahari terlihat jelas di
sela-sela pohon yang sekitarnya
berkabut.
3.Berkas cahaya proyektor tampak jelas
di gedung bioskop yang berasap.
10. 3. Sifat Kinetik
• Gerak Brown
Gerak partikel koloid yang bergerak
secara acak (zig-zag) dan berlangsung
terus-menerus ini.
•Gerak Brown merupakan faktor
penyebab stabilnya partikel koloid
dalam medium pendispersinya dan
partikel koloid dapat terhindar dari
pengendapan
11. 4. Adsorpsi
• Partikel koloid mempunyai
kemampuan menyerap ion pada
permukaannya sehingga partikel
koloid menjadi bermuatan listrik.
• Peristiwa penyerapan pada
permukaan disebut adsorpsi.
• Misalnya sol As2S3 mengadsorpsi ion
S2- sehingga bermuatan negatif.
12. 5. Sifat Listrik (Elektroforesis)
• Suatu proses pemisahan koloid
bermuatan dengan menggunakan
beda potensial yang cukup tinggi.
• Muatan koloid dapat diketahui
dengan mencelupkan batang
elektrotda, yang bermuatan positif
akan tertarik (berkumpul) ke
elektroda negatif, demikan
sebaliknya.
• Contoh, identifikasi DNA, mendeteksi
kelainan genetik, dsb
13. 6. Koagulasi
• Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid karena rusaknya
stabilitas sistem
• Penyebab koagulasi : pemanasan
atau pendinginan, penambahan
elektrolit, penggabungan koloid yang
berbeda muatan, proses
elektroforesis
14. Pembuatan Koloid
Partikel
Halus
(larutan)
Partikel
koloid
Partikel
kasar
(suspensi)
KONDENSASI
Mengubah partikel halus
menjadi partikel koloid.
1.Cara reaksi kimia
•Cara reduksi
•Cara oksidasi
•Cara hidrolisis
•Cara metatesis
2. Cara pertukaran pelarut
3. Pendinginan berlebih
DISPERSI
Mengubah partikel Kasar
menjadi partikel koloid
1.Cara mekanik
2.Cara elektronik
3.Cara peptisasi
15. Cara Kondensasi
1. Cara reaksi kimia, menambahkan pereaksi
tertentu ke dalam larutan sehingga hasil reaksinya
berupa koloid.
• Cara reduksi
mereduksi logam dari senyawa sehingga
terbentuk logam.
Contohnya membuat koloid emas
2AuCl3 + 3SnCl2 2Au + 3SnCl4
16. • Cara oksidasi
mengoksidasi unsur dalam senyawa sehingga
terbentuk unsur bebas.
Contohnya membuat koloid belerang
2H2S + SO2 2S + H2O
• Cara hidrolisis
menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk
senyawa yang sukar larut (koloid).
Contohnya membuat koloid Fe(OH)3
FeCl3 + H2O Fe(OH)3 + 3HCl
17. • Cara metatesis
Penukaran ion sehingga terbentuk senyawa yang sukar
larut
Contohnya membuat koloid AgBr
AgNO3 + Kbr AgBr + KNO3
18. 2. Cara pertukaran pelarut, koloid dapat dibuat
dengan menukar pelarut atau menambahkan
pelarut lain, jika senyawa lebih sukar larut dalam
pelarut kedua.
Contohnya dalam membuat koloid belerang.
3. Pendingin berlebih, koloid dapat terjadi bila
campuran didinginkan sehingga salah satu
senyawa membeku (koloid).
Contonya dalam membuat koloid es
20. Cara dialisis
• Dialisis merupakan proses pemisahan
makromolekul dari ion-ion dan senyawa
yang mempunyai berat molekul rendah
dengan menggunakan selaput (membran)
semipermeabel yang tidak dapat ditembus
oleh makromolekul itu tetapi dapat
ditembus oleh molekul air atau ion-ion.
• Makromolekul tersebut dapat berupa
partikel koloid.
21. 21
K o l o i d
M e m b r a n
s e m i p e r m e a b e l
F a s a p e n d i s p e r s i
22. Elektroosmosis
• Koloid yang mengandung ion dapat dimurnikan
dengan cara elektroosmosis yaitu memaksa ion-ion
melewati pori selaput semipermiabel dengan
bantuan listrik.
Elektroforesis
• Campuran koloid yang bermuatan listrik dapat
dipisahkan dengan cara elektroforesis, karena
koloid akan tertarik ke elektroda yang berlawanan
muatannya.
• Cara ini sering dipakai dalam analisis protein, asam
nukleat, dan polisakarida.
23. Kegunaan Koloid
• Mengurangi polusi udara
• Penjernihan air
• Membantu pasien gagal ginjal
• Sebagai deodoran
• Sebagai bahan makanan dan obat
• Sebagai bahan kosmetik, dsb.