2. Pengertian Talak
• Talak menurut bahasa adalah “al-irsalu wa al-
taraku” artinya melepaskan & meninggalkan.
• Talak dalam bahasa Indonesia diartikan
perceraian yang artinya terputusnya tali
perkawinaan yang sah akibat ucapan cerai
suami terhadap istrinya.
3. Macam Talak
• Talak Raj’i
Talak yang setelah dijatuhkan sang suami
masih mempunyai hak untuk merujuk kembali
istrinya selama dalam masa iddah, tanpa
tergantung persetujuan istrinya dan tanpa
akad yang baru.
4. Lanjutan...
• Talak Bain
1. Talak ba’inunah shugra (perpisahan yang kecil) :
talak yang setelah dijatuhkan oleh suami tidak
memiliki peluang untuk rujuk kembali kepada
istrinya. Jika ingin kembali dengan akad nikah yang
baru dan tidak harus dinikahi dulu oleh laki-laki
lain.
2. Talak ba’inunah kubra (perpisahan yang besar) :
talak yang setelah dijatuhkan oleh suami tidak
memiliki peluang untuk rujuk kembali kepada
istrinya. Jika ingin kembali dengan akad nikah yang
baru dan mantan istrinya harus dinikahi dulu oleh
laki-laki lain.
5. Hukum Talak
• Makruh: tanpa ada hajat (alasan) yang
menuntut terjadinya perceraian
• Haram: Ketika istri sedang dalam keadaan
haid dan pada saat suci setelah digauli tanpa
diketahui hamil/tidak.
• Mubah: ketika suami (berhajat) atau
mempunyai alasan untuk menalak istrinya.
6. Lanjutan...
• Sunnah: ketika di jatuhkan oleh suami demi
kemaslahatan istrinya serta mencegah
kemudharatan jika tetap bersama dengan
dirinya, meskipun sesungguhnya suaminya masih
mencintainya
• Wajib: suami yang meng-ila’ istrinya (bersumpah
tidak akan menggauli istrinya lebih dari 4 bulan )
setelah masa penangguhannya selama empat
bulan telah habis, bilamana ia enggan kembali
kepada istrinya.
7. Lafadz Talak
• Lafazh sharih (nyata, tegas)
“Engkau saya talak”, “Engkau ditalak (dicerai)”.
• Kinayah (kiasan)
“pergi sana atau kembali sana kepada
keluargamu.” , “Engkau bebas”, “Engkau
kulepaskan”
8. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
terjadinya perceraian, yaitu :
• Zhihar atau zhuhrun yang berarti punggung
dalam bahasa Arab.
• Illa’ artinya sumpah, yaitu sumpah suami yang
menyebut asma Allah untuk tidak mendekati
isterinya itu.
• Li’an artinya jauh dan laknat.
• Khulu’ adalah talak yang di jatuhkan suami
karena mengabulkan permintaan isterinya
• Fasakh adalah terjadinya talak yang di jatuhkan
oleh hakim atas pengaduan isteri atau suami
9. Pengertian Rujuk
Rujuk menurut bahasa artinya kembali,
sedangkan menurut istilah adalah kembalinya
seorang suami kepada mantan istrinya dengan
perkawinan dalam masa iddah sesudah ditalak
10. Hukum Rujuk
• Wajib, terhadap suami yang menalak salah
seorang istrinya sebelum dia sempurnakan
pembagian waktunya terhadap istri yang ditalak.
• Haram, apabila rujuknya itu untuk menyakiti si
istri.
• Makruh, kalau perceraian itu lebih baik dan
berfaedah bagi keduanya (suami-istri).
• Jaiz (boleh), ini adalah hukum rujuk yang asli.
• Sunnat, jika maksud suami adalah untuk
memperbaiki keadaan istrinya, atau rujuk itu
lebih berfaedah bagi keduanya (suami-istri).
12. Isteri dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
• Sudah dicampuri, karena istri yang belum
dicampuri apabila ditalak, terus putus pertalian
antara keduanya.
• Istri yang tertentu. Kalau suami menalak
beberapa istrinya, kemudian ia rujuk kepada
salah seorang dari mereka dengan tidak
ditentukan siapa yang dirujukkan, rujuknya itu
tidak sah.
• Talaknya adalah talak raj’i. Jika ia ditalak dengan
talak tebus atau talak tiga, ia tidak dapat rujuk
lagi.
• Rujuk terjadi sewaktu istri masih dalam iddah.
13. Suami dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
• Baligh (dewasa).
• Berakal (tidak dalam keadaan gila atau mabuk)
• Dengan kemauan sendiri (tidak di paksa).
14. Saksi
Para ulama berselisih paham, apakah saksi itu
wajib menjadi rukun atau sunat. Sebagian
mengatakan wajib, sedangkan yang lain
mengatakan tidak wajib, melainkan sunat.
15. Sighat (lafaz)
• Lafaz yang menunjukkan maksud
rujuk, misalnya kata suami “aku rujuk
engkau” atau “aku kembalikan engkau kepada
nikahku”.
• Tidak bertaklik — tidak sah rujuk dengan lafaz
yang bertaklik, misalnya kata suami “aku rujuk
engkau jika engkau mau”. Rujuk itu tidak sah
walaupun isteri mengatakan mahu.
• Tidak terbatas waktu — seperti kata
suami “aku rujuk engkau selama sebulan”.
16. Hikmah Rujuk
• Dapat menyambung semula hubungan suami
isteri untuk kepentingan kerukunan numah
tangga.
• Membolehkan seseorang berusaha untuk
rujuk meskipun telah berlaku perceraian.
• Membolehkan seseorang berusaha untuk
rujuk meskipun telah berlaku perceraian.
17. Lanjutan...
• Rujuk dapat mengekalkan pernikahan dengan
cara sederhana tanpa melalui akad nikah baru,
setelah terjadi perceraian antara suami dan
isteri.
• Rujuk merupakan sarana untuk menyatukan
kembali hubungan antara suami isteri dengan
cara ringan dari segi biaya, waktu, maupun
tenaga atau pikiran.