3. Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah (penyakit) ekonomi yang banyak
mendapat perhatian dari pakar ekonomi.
Inflasi adalah gejala ekonomi berupa naiknya harga - harga umum
secara terus menerus selama satu periode tertentu. Kenaikan harga yang
terjadi hanya sekali saja meskipun denga presentase
yang cukup besar.
Kenaikan harga ini di ukur dengan menggunakan indeks harga
(price index), antara lain :
4. 1. Inflasi menurut
parah tidaknya
2. Inflasi menurut
sumber penyebabnya
3. Inflasi menurut asalnya
5. Pihak-pihak yang diuntungkan :
a. Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi,
telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual
dalam jumlah besar.
b. Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan
kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah
dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan
laba/keuntungan yang besar.
c. Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang
mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang
sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya
kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan
harga sangat menguntungkan mereka.
d. Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga
barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada
sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap
sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi.
Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang
mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik,
sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak
ikut dinaikkan.
6. Pihak – pihak yang di rugikan :
a. Para konsumen, karena harus membayar lebih mahal, sehingga
barang yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengansebelum
terjadinya inflasi.
b. Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan
tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah
barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit,
sehingga pendapatan nyata berkurang, sedangkan kenaikan
penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit
diharapkan.
c. Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan
tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran
yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya
keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan.
d. Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang
telah diberikan menjadi lebih kecil sebagai akibat terjadinya inflasi.
Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp 500.000,00 = 25 gram emas,
sesudah inflasi = 20 gram emas.
e. Para penabung, karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari
tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan
harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang
dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika
dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi.
7.
8. a. Kebijakan Fiskal
Definisi :
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian
ke kondisi yang lebih baik atau yangdiinginkan dengan cara
mengubah ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
b. Kebijakan Moneter
Definisi :
Kebijakan moneter adalah upayamengendalikan atau
mengarahkan perekonornian makro ke kondisi yang diinginkan
(yang lebih baik) denganmengatur jumlah uang beredar.
9. 1. Inflasi menurut parah tidaknya
Dalam pengelompokan ini yang diperhatikan adalah besar tingkat
inflasi dalam satu periode.
a. Inflasi ringan, yaitu apabila tingkat inflasi besarnya kurang dari
10% per tahun.
b. Inflasi sedang, yaitu apabila tingkat inflasi besarnya antara 10%
sampai 30% per tahun.
c. Inflasi berat, yaitu apabila tingkat inflasi besarnya antara 30%
sampai 100% per tahun.
d. Hiper inflasi, yaitu apabila tingkat inflasi besarnya diatas 100% per
tahun.
10. 2. Inflasi berdasarkan pada sumber penyebabnya
a. Demand – pull inflation (inflasi tarikan permintaan)
adalah inflasi yang disebabkan oleh adanya tarikan permintaan
terhadap barang dan jasa, sehingga mendorong harga – harga
barang dan jasa semakin meningkat.
b. Cost – push inflastion (supply inflation)
adalah inflasi yang timbul oleh adanya desakan biaya produksi.
Kenaikan biaya produksi ini dapat disebabkan oleh adanya
tuntutan kenaikan upah oleh organisasi buruh (wage push
inflation), maupun karena perusahaan menghendaki kenaikan
keuntungan (profit push inflation).
c. Inflasi campuran (mixed inflation)
adalah inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran
antara demand-pull inflation dan coust-push inflation.
11. 3. Inflasi berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) :
a. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
adalah kenaikan harga – harga umum yang terjadi karena
adanya kejutan dari dalam negeri baik karena perilaku
masyarakat non pemerintah maupun pemerintah yang
mengakibatkan kenaikan haraga.
b. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
adalah kenaikan harga – harga barang diluar negeri, juga akan
mempengaruhi haraga – harga dalam negeri.