SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
TPP & TPS
2013
īļEtika, Etiket, & Moral (Akhlak)
īļProfesi
īļKode Etik
īļProfesional & Profesionalisme
serta Pengembangannya
īļContoh Profesi
MIND MAPPING
ETIKA
PENGERTIAN
PERBEDAAN
DENGAN
ETIKET
ETIKA SOSIAL
KLASIFIKASI
JENIS-JENIS
PERSAMAAN
DENGAN
ETIKET
PENGERTIAN ETIKA
ETIKA ITU
APA SIH..??
BAHASA YUNANI
“ETHOS” berarti
Adat Kebiasaan
BAHASA ARAB,
ETIKA berarti Ilmu
Akhlak
ETIKA SECARA UMUM ADALAH NILAI, NORMA, ATAU ATURAN
PROFESIONAL TERTULIS YANG MENGENAI SESUATU HAL YANG
BAIK DAN BENAR, MAUPUN TIDAK BAIK DAN TIDAK BENAR
JENIS-JENIS ETIKA
Etika
Deskriptif
Etika
Normatif
Etika Deskriptif:berusaha meneropong
secara kritis dan rasional mengenai
sikap & perilaku manusia dalam hidup
ini sebagai sesuatu yang BERNILAI.
Etika Normatif: berusaha menetapkan
sikap dan pola perilaku IDEAL yg
seharusnya dimiliki manusia dalam
hidup ini.
KLASIFIKASI ETIKA
ETIKA UMUM
ETIKA KHUSUS
MEMBAHAS PRINSIP-PRINSIP MORAL DASAR
MEMBAHAS PRINSIP-PRINSIP DASAR DI SETIAP
BIDANG KEHIDUPAN
ETIKA INDIVIDUAL: MENYANGKUT KEWAJIBAN & SIKAP MANUSIA TERHADAP DIRINYA SENDIRI
ETIKA SOSIAL: MENGENAI SIKAP & KEWAJIBAN, SERTA POLA PERILAKU MANUSIA SEBAGAI
ANGGOTA MASYARAKAT.
ETIKA BERKAITAN DENGAN 4 HAL
Dari segi pembahasannya,
Etika berusaha membahas perbuatan yang
dilakukan oleh manusia
Dari segi sumbernya,
Etika bersumber pada akal pikiran dan
filsafat
Dari segi fungsinya,
Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan
penetap terhadap suatu perbuatan manusia
Dari segi sifatnya,
Etika bersifat relatif, yakni berubah-
ubah sesuai tuntutan zaman
BIDANG DALAM ETIKA SOSIAL
Bagian bidangnya
SIKAP
TERHADAP
SESAMA
ETIKA
IDIOLOGI
ETIKA
MASYARAKAT
ETIKA
POLITIK
ETIKA
PROFESI
ETIKA
KELUARGA
Biomedis, Hukum, Pengetahuan, dll.
PERSAMAAN ETIKA & ETIKET
īļ Mengatur perilaku manusia
secara normatif (memberi
norma bagi perilaku
manusia).
īļ Memberi petunjuk apa yang
harus dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan.
Ada yang tahu
persamaan
etika & etiket?
PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET
ETIKA ETIKET
â€ĸ Ilmu norma, nilai dan moral
â€ĸ Filsafat ajaran moral
â€ĸ ABSOLUT
â€ĸ Memandang manusia dari segi
dalam
â€ĸ Berdasarkan atas kesadaran
dan tanggung jawab
â€ĸ Menyangkut cara melakukan
perbuatan manusia.
â€ĸ Hanya pada pergaulan
â€ĸ RELATIF
â€ĸ memandang manusia dari segi
lahiriah
ETIKA & ETIKET DALAM KOMUNIKASI
īą Bertingkah laku yang baik
dan ramah terhadap lawan
bicara.
ī‚¨ Memakai pakaian yang
rapi, menutup aurat, dan
sesuaikan dengan situasi
& kondisi.
ī‚¨ Tidak mudah terpancing
emosi lawan bicara.
ī‚¨ Menerima segala
perbedaan pendapat.
īą Mampu menempatkan diri
& menyesuaikan gaya
komunikasi sesuai dengan
karakteristik lawan bicara.
īą Menggunakan volume, nada,
intonasi suara serta
kecepatan bicara yang baik.
īą Menggunakan komunikasi
non verbal yang baik sesuai
budaya yang berlaku seperti
berjabat tangan, merunduk,
dll.
īƒ’ Tidak menyalahi nasib buruk yang menimpa dirinya
īƒ’ Tidak sombong terhadap sesama
īƒ’ Tidak bermental hasud melihat temannya lebih ...
īƒ’ Tidak mengadu doba antara teman-teman
īƒ’ Tidak mencaci atau menuduh antar sesama
īƒ’ Dapat menggunakan perkataan yang baik
īƒ˜ Mengembalikan barang milik
orang yang telah dipinjam
īƒ˜ Tidak membuang sampah
sembarangan
īƒ˜ Menghormati orang yang lebih tua
īƒ˜ Bersikap jujur dalam kehidupan
sehari-hari
īƒ˜ Tidak datang terlambat ke sekolah
atau tempat kerja
īƒ˜ Ketika bertemu dengan orangtua
seharusnya mencium tangan sebagai
tanda menghormatinya
īƒ˜ Makan tidak boleh berdecap dan
bersendawa
īƒ˜ Makan dengan tangan kanan
īƒ˜ Mengucapkan salam ketika masuk ke
rumah
īƒ˜ Tidak mengangkat kaki ketika makan
ETIKA ETIKET
JENIS-
JENIS
SIFAT
PERILAKU
PROFESI
KARAKTERISTIK
SYARAT-
SYARAT
CIRI-CIRI
DEFINISI
MIND MAPPING
DEFINISI PROFESI
PROFESS (INGGRIS) :
Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen.
PROFESSEUS (LATIN) :
Suatu pekerjaan yang semula
dihubungkan dengan sumpah
atau janji yg bersifat religius.
Pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus.
PROFESI MENURUT AHLI
Gilley Dan Eggland (1989) mendeīŦnisikan profesi sebagai :
Bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian dan
pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat.
DeīŦnisi ini meliputi tiga aspek yaitu :
īą Ilmu pengetahuan tertentu,
īą Aplikasi kemampuan/kecakapan
īą Berkaitan dengan kepentingan umum.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan
atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan
pada umumnya.
JENIS-JENIS PROFESI
PROFESI KHUSUS
PROFESI LUHUR
NAFKAH
PENGABDIAN
ī‚§ Menguasai ilmu secara
mendalam dalam
bidangnya.
ī‚§ Mampu mengkonversikan
ilmu menjadi ketrampilan.
ī‚§ Selalu menjunjung tinggi
etika dan integritas
profesi.
Dengan mencintai
profesi, maka orang
akan terpacu untuk
terus mengembangkan
kemampuan yang
mendukung profesi
tersebut.
KETERAMPILAN
TEORITIS
KODE ETIKOTONOMI
KERJA
UJIAN
KOMPETENSI
PENDIDIKAN
YG
EKSTENSIF
LISENSI
ASSOSIASI
PROFESIONAL
PELATIHAN
INSTITUSIONAL
1. Pengetahuan Khusus
2. Kaidah dan Standar Moral Tinggi
3. Mengutamakan Kepentingan
Masyarakat
4. Izin Khusus Profesi
īƒ’ Melibatkan kegiatan intelektual
īƒ’ Menggeluti suatu ilmu khusus
īƒ’ Memerlukan persiapan profesional
dan bukan sekedar latihan
īƒ’ Mementingkan layanan di atas
kepentingan pribadi
īƒ’ Mempunyai organisasi profesional
yang kuat dan terjalin erat
īƒ’ Menentukan baku standarnya sendiri
(kode etik)
SYARAT-SYARAT PROFESI
MIND MAPPING
KODE ETIK
DEFINISI
PRISINP
KODE ETIK
PROFESI
SANKSI
PELANGGARAN TUJUAN
MAKSUD
FUNGSI
Kode Etik
Pola aturan,tata cara, tanda, pedoman
etis dalam melakukan suatu kegiatan/
pekerjaan.
Pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku.
DEFINISI KODE ETIK
MAKSUD DAN TUJUAN KODE ETIK
Tujuan :
Agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya.
Maksud :
īą Menjamin agar tugas keprofesian terwujud dengan baik;
īą Kepentingan semua pihak terlindungi;
īą Menjamin hak penerima jasa untuk mendapat layanan yang baik sesuai
imbalan yang diberikan baik secara finansial, moral, kultural, formal, dan
sebagainya.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
īƒ’ Pedoman setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang
digariskan.
īƒ’ Sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan.
īƒ’ Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI
īą Sanksi Moral.
īą Sanksi dikeluarkan dari organisasi.
Sifat Kode Etik Profesional
īƒ’ Singkat;
īƒ’ Sederhana;
īƒ’ Jelas dan Konsisten;
īƒ’ Masuk Akal;
īƒ’ Dapat Diterima;
īƒ’ Praktis dan Dapat
Dilaksanakan;
īƒ’ Komprehensif dan Lengkap,
dan
īƒ’ Positif dalam
Formulasinya.
īƒ’ Pengaruh sifat kekeluargaan
īƒ’ Pengaruh jabatan
īƒ’ Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di
Indonesia
īƒ’ Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari
masyarakat
īƒ’ Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari
para pengemban profesi untuk menjaga martabat
luhur profesinya
īƒ’ Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas
diantara para pengemban profesi untuk menjaga
Beberapa Penyebab Pelanggaran
Kode Etik Profesi
īƒ’ Penundukan pada undang-undang
īƒ‰ Setiap undang-undang mencantumkan
dengan tegas sanksi yang diancamkan
kepada pelanggarnya.
īƒ‰ Dalam kode etik profesi dicantumkan
ketentuan: “Pelanggar kode etik dapat
dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan undang- undang yang berlaku
“.
īƒ’ Legalisasi kode etik profesi
Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode
Etik Profesi
1. Pengakuan dan pemahaman ketentuan atau
prinsip-prinsip yang terkandung di
dalamnya;
2. Ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran
untuk mematuhinya dalam menjalankan tugas
dan perilaku keprofesian;
3. Kesiapan dan kerelaan adanya kemungkinan
adanya konsekuensi dan sangsi bila terjadi
kelalaian.
PRINSIP KODE ETIK PROFESI
īƒ’ Profesionalitas adalah sikap para anggota
profesi terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki
dalam rangka melakukan pekerjaannya.
īƒ’ Profesionalisasi menunjuk pada proses
peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para
nggota profesi dalam mencapai kriteria yang
standar dalam penampilannya sebagai anggota
suatu profesi.
PERBEDAAN
Seseorang yang
mempunyai keahlian
dan wewenang dibidang
kefarmasian
â€ĸ Harus dilatarbelakangi suatu latihan atau
pendidikan ketrampilan dan
â€ĸintelektual yang sistematis.
â€ĸUkuran keberhasilannya bukan hanya atau
selalu bersifat materi.
â€ĸHarus berpihak kepada masyarakat
banyak.
â€ĸKetidakhadiran dibidangnya dirasakan
kehilangan bagi masyarakat.
â€ĸMenyadari akan keterbatasannya bahwa
suatu profesi tidak pernah dapat
Tubuh pengetahuan yang berbatas jelas.
â€ĸPendidikan khusus berbasis “keahlian
Pelayanan resep atau dispensing
of prescriptionsPemberian saran dan obat untuk mengurangi
gejala yang dikeluhkan pasien atau klien
(responding to symptoms);
. Interaksi dengan penulis resep dan mampu
memahami kinerja alat uji atau alat bantu
untuk
menegakkan diagnosis;Melakukan pelatihan untuk mahasiswa
farmasi (Azzopardi,2000).
â€ĸDemi Allah saya bersumpah/saya
berjanji, bahwa :
â€ĸSaya akan membaktikan hidup
saya guna kepentingan
perikemanusiaan terutama dalam
bidang kesehatan
â€ĸSaya akan merahasiakan segala
sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan keimuan saya
sebagai apoteker
â€ĸSekalipun diancam, saya tidak
akan mempergunakan pengetahuan
kefarmasian saya untuk sesuatu
yang bertentangan dengan hukum
perikemanusiaan.
â€ĸApotek
â€ĸRumah sakit
â€ĸIndustri
â€ĸPemerintah
â€ĸTenaga pendidik
ETIKA PROFESI APOTEKER
īƒŧ Mampu melakukan perannya dalam
masyarakat dengan memahani
tanggung jawab profesionalnya kepada
masyarakat secara etis.
īƒŧ Mampu tumbuh dan berkembang pada
tingkat etika yang kompleks oleh karena
itu diperlukan latihan menyelesaikan
problem dengan etis.
īƒŧ Mampu mengikuti petunjuk untuk
mengembangkan sistem nilai, standar
etika yang membimbing perilakunya
sebagai seorang profesional.
KODE ETIK SEORANG PROFESI
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1: Seorang apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah/janji
apoteker.
Pasal 2: Seorang apoteker harus berusaha secara sunguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia. .
Pasal 3: Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi Apoteker
Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan
dalam melaksanakan kewajibannya.
Pasal 4: Seorang apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan dibidang kesehatan pada
umumnya dan bidang farmasi pada khususnya.
Pasal 5: Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker harus menjauhkan diri dari usaha
mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur
jabatan kefarmasian.
KODE ETIK PROFESI APOTEKER
Pasal 6: Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi
orang lain.
Pasal 7: Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya.
Pasal 8: Seorang apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan bidang farmasi pada
khususnya.
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PASIEN
Pasal 9: Seorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus mengutamakan
kepentingan masyarakat. Menghormati hak asasi pasien dan melindungi
makhluk hidup insani.
CONTOH PELANGGARAN
īƒ’ Kasus pelanggaran kode etik apoteker yaitu pada kasus yang dialami oleh warga Kabupaten
Sanggau, Kalimantan Barat. Menurut artikel yang ditulis iaikalbar.net seorang pasien Demam
Berdarah Dengue (DBD) diberikan obat yang sudah kadaluarsa oleh pihak apotek. Kejadian
tersebut terjadi pada tanggal 21 Agustus 2012 saat itu ayah pasien diberikan resep oleh
dokter untuk ditebus ke apotek rumah sakit tersebut. Apoteker memberikan obat Aviter 10
bungkus. Namun satu dari 10 bungkus obat itu tertera tanggal yang sudah kadaluarsa. Setelah
diadukan ke pihak apotek, mereka bersedia untuk mengganti obat tersebut, namun ayah
pasien menolak.
Kasus di atas bisa dijadikan bahan pelajaran agar dalam melakukan profesi apapun harus
dilakukan dengan sungguh – sungguh dan tidak boleh lalai sedikit pun. Karena kelalaian
sekecil apapun yang diperbuat dapat menimbulkan permasalahan karena dapat merugikan
orang lain.
etika profesi

More Related Content

What's hot

Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
085289742051
 

What's hot (20)

Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Presentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinanPresentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinan
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Budaya Kerja
Budaya KerjaBudaya Kerja
Budaya Kerja
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
 
Pengorganisasian ppt
Pengorganisasian pptPengorganisasian ppt
Pengorganisasian ppt
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Materi public speaking
Materi public speakingMateri public speaking
Materi public speaking
 
Kepemimpinan mahasiswa
Kepemimpinan mahasiswaKepemimpinan mahasiswa
Kepemimpinan mahasiswa
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Ppt menjadi wirausaha sukses
Ppt menjadi wirausaha suksesPpt menjadi wirausaha sukses
Ppt menjadi wirausaha sukses
 
Manajemen Organisasi
Manajemen Organisasi Manajemen Organisasi
Manajemen Organisasi
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 

Viewers also liked

POWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESIPOWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESI
tavianikmldw
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesi
apep_jafar
 
Peta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesionalPeta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesional
Yudi Supriadi
 
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
Maman Asep
 
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
aad_subaru
 

Viewers also liked (20)

POWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESIPOWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESI
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesi
 
Teori etika
Teori etikaTeori etika
Teori etika
 
Peta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesionalPeta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesional
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Bab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaBab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etika
 
Etika komunikasi di kantor
Etika komunikasi di kantorEtika komunikasi di kantor
Etika komunikasi di kantor
 
Etika komunikasi
Etika komunikasiEtika komunikasi
Etika komunikasi
 
Poin poin kemampuan sarjana farmasi
Poin poin kemampuan sarjana farmasiPoin poin kemampuan sarjana farmasi
Poin poin kemampuan sarjana farmasi
 
Pharmapreneurship kompetensi apoteker
Pharmapreneurship kompetensi apotekerPharmapreneurship kompetensi apoteker
Pharmapreneurship kompetensi apoteker
 
Etika profesi akuntansi
Etika profesi akuntansiEtika profesi akuntansi
Etika profesi akuntansi
 
7
77
7
 
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
3. sindur-pm-vol.19-no.3ok
 
Mind mapping
Mind mappingMind mapping
Mind mapping
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
 
Resume etika profesi
Resume etika profesiResume etika profesi
Resume etika profesi
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
 
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku karAnalisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
Analisis penyebab runtuhnya jembatan ku kar
 
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan BencanaKebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
 

Similar to etika profesi

Etika profesi hotel
Etika profesi hotelEtika profesi hotel
Etika profesi hotel
Fajar Firdausi
 
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.pptfdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
KobeeBlade
 
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptxKelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
KristinaYelni12
 
Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)
BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to etika profesi (20)

Etika profesi hotel
Etika profesi hotelEtika profesi hotel
Etika profesi hotel
 
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.pptPertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
Pertemuan 1. Konsep Administrasi dan Supervisi Pendidikan.ppt
 
PPT KELOMPOK 3 TOPIK 1.pptx
PPT KELOMPOK 3 TOPIK 1.pptxPPT KELOMPOK 3 TOPIK 1.pptx
PPT KELOMPOK 3 TOPIK 1.pptx
 
2. ciri profesi
2. ciri profesi2. ciri profesi
2. ciri profesi
 
Etika profesi tlm
Etika profesi tlmEtika profesi tlm
Etika profesi tlm
 
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptxMateri pertemuan etika dalam berprofesi pptx
Materi pertemuan etika dalam berprofesi pptx
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik BidanKode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
 
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.pptfdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
fdokumen.com_etika-profesi-hotel-5927a3fbc134e.ppt
 
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdfETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
 
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptxKelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
Kelompok 9_EBP_Kode Etik Profesi Lainnya.pptx
 
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxEtika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
 
Pengertian dan kode etik profesi.pdf
Pengertian dan kode etik profesi.pdfPengertian dan kode etik profesi.pdf
Pengertian dan kode etik profesi.pdf
 
Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)Edit etika profesi epidemiolog(1)
Edit etika profesi epidemiolog(1)
 
angket motivasi.pdf
angket motivasi.pdfangket motivasi.pdf
angket motivasi.pdf
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
 
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.pptBahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
Bahjdiobuos/nbxslkj;swiojehcbxjmkso;li.ppt
 
Tugas group f kelas c
Tugas group f kelas cTugas group f kelas c
Tugas group f kelas c
 
ETIKA DAN PROFESIONAL
ETIKA DAN PROFESIONALETIKA DAN PROFESIONAL
ETIKA DAN PROFESIONAL
 

Recently uploaded

Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
ressyefrina15
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptxPPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
hikmah331650
 

Recently uploaded (20)

Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptxBAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
 
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfMaster 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptxPPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
PPT MODUL 6 PENDIDIKAN SENI DI ESDE.pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 

etika profesi

  • 2. īļEtika, Etiket, & Moral (Akhlak) īļProfesi īļKode Etik īļProfesional & Profesionalisme serta Pengembangannya īļContoh Profesi
  • 4. PENGERTIAN ETIKA ETIKA ITU APA SIH..?? BAHASA YUNANI “ETHOS” berarti Adat Kebiasaan BAHASA ARAB, ETIKA berarti Ilmu Akhlak ETIKA SECARA UMUM ADALAH NILAI, NORMA, ATAU ATURAN PROFESIONAL TERTULIS YANG MENGENAI SESUATU HAL YANG BAIK DAN BENAR, MAUPUN TIDAK BAIK DAN TIDAK BENAR
  • 5. JENIS-JENIS ETIKA Etika Deskriptif Etika Normatif Etika Deskriptif:berusaha meneropong secara kritis dan rasional mengenai sikap & perilaku manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang BERNILAI. Etika Normatif: berusaha menetapkan sikap dan pola perilaku IDEAL yg seharusnya dimiliki manusia dalam hidup ini.
  • 6. KLASIFIKASI ETIKA ETIKA UMUM ETIKA KHUSUS MEMBAHAS PRINSIP-PRINSIP MORAL DASAR MEMBAHAS PRINSIP-PRINSIP DASAR DI SETIAP BIDANG KEHIDUPAN ETIKA INDIVIDUAL: MENYANGKUT KEWAJIBAN & SIKAP MANUSIA TERHADAP DIRINYA SENDIRI ETIKA SOSIAL: MENGENAI SIKAP & KEWAJIBAN, SERTA POLA PERILAKU MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.
  • 7. ETIKA BERKAITAN DENGAN 4 HAL Dari segi pembahasannya, Etika berusaha membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia Dari segi sumbernya, Etika bersumber pada akal pikiran dan filsafat Dari segi fungsinya, Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan manusia Dari segi sifatnya, Etika bersifat relatif, yakni berubah- ubah sesuai tuntutan zaman
  • 8. BIDANG DALAM ETIKA SOSIAL Bagian bidangnya SIKAP TERHADAP SESAMA ETIKA IDIOLOGI ETIKA MASYARAKAT ETIKA POLITIK ETIKA PROFESI ETIKA KELUARGA Biomedis, Hukum, Pengetahuan, dll.
  • 9. PERSAMAAN ETIKA & ETIKET īļ Mengatur perilaku manusia secara normatif (memberi norma bagi perilaku manusia). īļ Memberi petunjuk apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Ada yang tahu persamaan etika & etiket?
  • 10. PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET ETIKA ETIKET â€ĸ Ilmu norma, nilai dan moral â€ĸ Filsafat ajaran moral â€ĸ ABSOLUT â€ĸ Memandang manusia dari segi dalam â€ĸ Berdasarkan atas kesadaran dan tanggung jawab â€ĸ Menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. â€ĸ Hanya pada pergaulan â€ĸ RELATIF â€ĸ memandang manusia dari segi lahiriah
  • 11. ETIKA & ETIKET DALAM KOMUNIKASI īą Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. ī‚¨ Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat, dan sesuaikan dengan situasi & kondisi. ī‚¨ Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara. ī‚¨ Menerima segala perbedaan pendapat. īą Mampu menempatkan diri & menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara. īą Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik. īą Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, dll.
  • 12. īƒ’ Tidak menyalahi nasib buruk yang menimpa dirinya īƒ’ Tidak sombong terhadap sesama īƒ’ Tidak bermental hasud melihat temannya lebih ... īƒ’ Tidak mengadu doba antara teman-teman īƒ’ Tidak mencaci atau menuduh antar sesama īƒ’ Dapat menggunakan perkataan yang baik
  • 13. īƒ˜ Mengembalikan barang milik orang yang telah dipinjam īƒ˜ Tidak membuang sampah sembarangan īƒ˜ Menghormati orang yang lebih tua īƒ˜ Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari īƒ˜ Tidak datang terlambat ke sekolah atau tempat kerja īƒ˜ Ketika bertemu dengan orangtua seharusnya mencium tangan sebagai tanda menghormatinya īƒ˜ Makan tidak boleh berdecap dan bersendawa īƒ˜ Makan dengan tangan kanan īƒ˜ Mengucapkan salam ketika masuk ke rumah īƒ˜ Tidak mengangkat kaki ketika makan ETIKA ETIKET
  • 15. DEFINISI PROFESI PROFESS (INGGRIS) : Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. PROFESSEUS (LATIN) : Suatu pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah atau janji yg bersifat religius. Pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.
  • 16. PROFESI MENURUT AHLI Gilley Dan Eggland (1989) mendeīŦnisikan profesi sebagai : Bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat. DeīŦnisi ini meliputi tiga aspek yaitu : īą Ilmu pengetahuan tertentu, īą Aplikasi kemampuan/kecakapan īą Berkaitan dengan kepentingan umum. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada umumnya.
  • 18. ī‚§ Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya. ī‚§ Mampu mengkonversikan ilmu menjadi ketrampilan. ī‚§ Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Dengan mencintai profesi, maka orang akan terpacu untuk terus mengembangkan kemampuan yang mendukung profesi tersebut.
  • 20. 1. Pengetahuan Khusus 2. Kaidah dan Standar Moral Tinggi 3. Mengutamakan Kepentingan Masyarakat 4. Izin Khusus Profesi
  • 21. īƒ’ Melibatkan kegiatan intelektual īƒ’ Menggeluti suatu ilmu khusus īƒ’ Memerlukan persiapan profesional dan bukan sekedar latihan īƒ’ Mementingkan layanan di atas kepentingan pribadi īƒ’ Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat īƒ’ Menentukan baku standarnya sendiri (kode etik) SYARAT-SYARAT PROFESI
  • 22.
  • 23. MIND MAPPING KODE ETIK DEFINISI PRISINP KODE ETIK PROFESI SANKSI PELANGGARAN TUJUAN MAKSUD FUNGSI
  • 24. Kode Etik Pola aturan,tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan/ pekerjaan. Pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. DEFINISI KODE ETIK
  • 25. MAKSUD DAN TUJUAN KODE ETIK Tujuan : Agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Maksud : īą Menjamin agar tugas keprofesian terwujud dengan baik; īą Kepentingan semua pihak terlindungi; īą Menjamin hak penerima jasa untuk mendapat layanan yang baik sesuai imbalan yang diberikan baik secara finansial, moral, kultural, formal, dan sebagainya.
  • 26. FUNGSI KODE ETIK PROFESI īƒ’ Pedoman setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. īƒ’ Sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. īƒ’ Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
  • 27. SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI īą Sanksi Moral. īą Sanksi dikeluarkan dari organisasi.
  • 28. Sifat Kode Etik Profesional īƒ’ Singkat; īƒ’ Sederhana; īƒ’ Jelas dan Konsisten; īƒ’ Masuk Akal; īƒ’ Dapat Diterima; īƒ’ Praktis dan Dapat Dilaksanakan; īƒ’ Komprehensif dan Lengkap, dan īƒ’ Positif dalam Formulasinya.
  • 29. īƒ’ Pengaruh sifat kekeluargaan īƒ’ Pengaruh jabatan īƒ’ Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia īƒ’ Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat īƒ’ Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya īƒ’ Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga Beberapa Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi
  • 30. īƒ’ Penundukan pada undang-undang īƒ‰ Setiap undang-undang mencantumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepada pelanggarnya. īƒ‰ Dalam kode etik profesi dicantumkan ketentuan: “Pelanggar kode etik dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan undang- undang yang berlaku “. īƒ’ Legalisasi kode etik profesi Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi
  • 31. 1. Pengakuan dan pemahaman ketentuan atau prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya; 2. Ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran untuk mematuhinya dalam menjalankan tugas dan perilaku keprofesian; 3. Kesiapan dan kerelaan adanya kemungkinan adanya konsekuensi dan sangsi bila terjadi kelalaian. PRINSIP KODE ETIK PROFESI
  • 32.
  • 33. īƒ’ Profesionalitas adalah sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya. īƒ’ Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para nggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. PERBEDAAN
  • 34. Seseorang yang mempunyai keahlian dan wewenang dibidang kefarmasian â€ĸ Harus dilatarbelakangi suatu latihan atau pendidikan ketrampilan dan â€ĸintelektual yang sistematis. â€ĸUkuran keberhasilannya bukan hanya atau selalu bersifat materi. â€ĸHarus berpihak kepada masyarakat banyak. â€ĸKetidakhadiran dibidangnya dirasakan kehilangan bagi masyarakat. â€ĸMenyadari akan keterbatasannya bahwa suatu profesi tidak pernah dapat Tubuh pengetahuan yang berbatas jelas. â€ĸPendidikan khusus berbasis “keahlian Pelayanan resep atau dispensing of prescriptionsPemberian saran dan obat untuk mengurangi gejala yang dikeluhkan pasien atau klien (responding to symptoms); . Interaksi dengan penulis resep dan mampu memahami kinerja alat uji atau alat bantu untuk menegakkan diagnosis;Melakukan pelatihan untuk mahasiswa farmasi (Azzopardi,2000). â€ĸDemi Allah saya bersumpah/saya berjanji, bahwa : â€ĸSaya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan â€ĸSaya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keimuan saya sebagai apoteker â€ĸSekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan. â€ĸApotek â€ĸRumah sakit â€ĸIndustri â€ĸPemerintah â€ĸTenaga pendidik
  • 35. ETIKA PROFESI APOTEKER īƒŧ Mampu melakukan perannya dalam masyarakat dengan memahani tanggung jawab profesionalnya kepada masyarakat secara etis. īƒŧ Mampu tumbuh dan berkembang pada tingkat etika yang kompleks oleh karena itu diperlukan latihan menyelesaikan problem dengan etis. īƒŧ Mampu mengikuti petunjuk untuk mengembangkan sistem nilai, standar etika yang membimbing perilakunya sebagai seorang profesional.
  • 36. KODE ETIK SEORANG PROFESI KEWAJIBAN UMUM Pasal 1: Seorang apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah/janji apoteker. Pasal 2: Seorang apoteker harus berusaha secara sunguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia. . Pasal 3: Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya. Pasal 4: Seorang apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan dibidang kesehatan pada umumnya dan bidang farmasi pada khususnya. Pasal 5: Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker harus menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
  • 37. KODE ETIK PROFESI APOTEKER Pasal 6: Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Pasal 7: Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya. Pasal 8: Seorang apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang- undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan bidang farmasi pada khususnya. KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PASIEN Pasal 9: Seorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat. Menghormati hak asasi pasien dan melindungi makhluk hidup insani.
  • 38. CONTOH PELANGGARAN īƒ’ Kasus pelanggaran kode etik apoteker yaitu pada kasus yang dialami oleh warga Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Menurut artikel yang ditulis iaikalbar.net seorang pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) diberikan obat yang sudah kadaluarsa oleh pihak apotek. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 21 Agustus 2012 saat itu ayah pasien diberikan resep oleh dokter untuk ditebus ke apotek rumah sakit tersebut. Apoteker memberikan obat Aviter 10 bungkus. Namun satu dari 10 bungkus obat itu tertera tanggal yang sudah kadaluarsa. Setelah diadukan ke pihak apotek, mereka bersedia untuk mengganti obat tersebut, namun ayah pasien menolak. Kasus di atas bisa dijadikan bahan pelajaran agar dalam melakukan profesi apapun harus dilakukan dengan sungguh – sungguh dan tidak boleh lalai sedikit pun. Karena kelalaian sekecil apapun yang diperbuat dapat menimbulkan permasalahan karena dapat merugikan orang lain.