SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
Desain By :
 Kelompok 8
 Nur Asmidar
 Nur Fadillah Hasanah Z
 Nurul Huda
 Urai Wira Syahbana
PENGGUNAAN PERMAINAN
TRADISIONA CONGKAK
DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Permainan Congklak adalah satu dari banyak
permainan tradisional yang mulai hilang
karena perubahan zaman. Pada zaman dahulu
dengan segala keterbatasan fasilitas anak-anak
masih dapat bermanin, dengan tidak
menyalahi masa-masa mereka yaitu bermain.
Dalam kehidupan secara tanpa dsadari ada
banyak pelajaran, meskipun masyarakat kita
tidak banyak mengenyam pendidikan yaitu
memperoleh teori-teori yang harus dipahami
dan dipelajari. Congklak adalah salah satu
permainan yang didalamnya terdapat nilai
yang lebih yaitu matematika, khususnya
konsep pembagian.
Permainan congklak merupakan permainan tradisional dari
adat Jawa. Menurut sejarah permainan ini pertama kali
dibawa oleh pendatang dari Arab yang rata-rata datang ke
Indonesia untuk berdagang atau dakwah. Pada umumnya
jumlah lubang keseluruhan adalah 16, yang dibagi menjadi
tujuh lubang kecil dan satu lubang tujuan untuk masing-
masing pemain. Lubang tujuan merupakan lubang terkiri
(biasanya diameternya lebih besar). Skor kemenangan
ditentukan dari
jumlah biji yang terdapat
pada lubang tujuan tersebut.
Perlengkapan
Papan Congklak / Dakon
Biji-bijian
Cara Permainan Congklak
Setiap pemain mengambil semua biji yang terdapat
pada lubang kecil yang diinginkan, untuk disebar satu
biji per lubang berurutan searah jarum jam. Langkah
tersebut dilakukan berulang. Apabila pada lubang
terakhir meletakkan biji masih ada isinya (lubang
tersebut tidak kosong) maka pemain tersebut
melanjutkan dengan mengambil semua biji yang
terdapat pada lubang tersebut dan melanjutkan
permainan. Apabila peletakan biji terakhir berada
pada lubang yang kosong maka pemain tidak dapat
melanjutkan langkah. Giliran untuk bermain
berpindah ke lawan. Keadaan ini disebut sebagai
keadaan mati.
Lanjutan . . .
Permainan berakhir apabila seluruh biji
sudah berada pada lubang tujuan masing-
masing pemain, atau apabila salah satu
pemain sudah tidak memiliki biji pada
lubang-lubang kecilnya untuk dimainkan
(disebut mati jalan). Pemenangnya adalah
yang memiliki jumlah biji terbanyak pada
lubangnya.
Penggunaannya dalam Konsep Pembelajaran
Matematika
Dengan cara bermain congklak seperti yang dijelaskan
tersebut, tidak disadari bahwa dengan bermain congklak,
anak-anak dapat belajar konsep matematika, seperti
penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan
penambahan. Setiap pemain yang akan memulai
permainan mereka akan mengambil biji dari salah satu
lubang yang mereka pilih, kemudian biji tersebut
dibagikan kepada lubang-lubang yang lain sampai habis,
dan salah satu lubang diberi satu biji. Hal ini bisa
diajarkan kepada anak-anak bahwa yang mereka lakukan
tersebut berhubungan dengan konsep matematika,
pengurangan, penjumlahan, dan sekaligus pembagian.
Konsep penjumlahan, berhitung , pembagian, dan perkalian.
Misalnya dalam pengisisan lubang ada lima, 1,2,3,4,5. Ada berapa
jumlah semuanya? 5 + 5 = 10. ada 2 lubang masing-masing ada 5
biji, jadi semuanya ada berapa? 2 x 5 = 10. Jika kita mempunyai 20
biji, Jadi cukup untuk berapa lubang? Oh untuk 4 lubang ( 20: 5 =
4)
Jadi bila menggunakan lubang 5 pasang, maka tiap luang diisi lima
butir, demikian juga bila menggunakan lubang 7 pasang, maka tiap
lubang diisi 7 butir. Jadi jumlah biji yang digunakan adalah jumlah
lubang pasangan kali dua kali jumlah masing-masing butir (contoh
: 5 x 2 x 5 = 50 butir).
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Permainan Tradisional Kelompok 8

Permainan Tradisional Kelompok 2
Permainan Tradisional  Kelompok 2Permainan Tradisional  Kelompok 2
Permainan Tradisional Kelompok 2Mitha Ye Es
 
Permainan Tradisional Kelompok 3
Permainan Tradisional  Kelompok 3Permainan Tradisional  Kelompok 3
Permainan Tradisional Kelompok 3Mitha Ye Es
 
Permainan Tradisional Kelompok 5
Permainan Tradisional Kelompok 5Permainan Tradisional Kelompok 5
Permainan Tradisional Kelompok 5Mitha Ye Es
 
Mainan tradisional
Mainan tradisionalMainan tradisional
Mainan tradisionalHooda Hudaya
 
permainan tradisional
permainan tradisional permainan tradisional
permainan tradisional Mitha Ye Es
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainandonarahma
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainandonarahma
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainandonarahma
 
Pengenalan murid & alam belajar
Pengenalan murid & alam belajarPengenalan murid & alam belajar
Pengenalan murid & alam belajarfitri norlida
 

Similar to Permainan Tradisional Kelompok 8 (13)

Kartu remi
Kartu remiKartu remi
Kartu remi
 
Permainan Tradisional Kelompok 2
Permainan Tradisional  Kelompok 2Permainan Tradisional  Kelompok 2
Permainan Tradisional Kelompok 2
 
Edu
EduEdu
Edu
 
Permainan Tradisional Kelompok 3
Permainan Tradisional  Kelompok 3Permainan Tradisional  Kelompok 3
Permainan Tradisional Kelompok 3
 
Permainan Tradisional Kelompok 5
Permainan Tradisional Kelompok 5Permainan Tradisional Kelompok 5
Permainan Tradisional Kelompok 5
 
Mainan tradisional
Mainan tradisionalMainan tradisional
Mainan tradisional
 
permainan tradisional
permainan tradisional permainan tradisional
permainan tradisional
 
Mathpoly
MathpolyMathpoly
Mathpoly
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainan
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainan
 
Media permainan
Media permainanMedia permainan
Media permainan
 
Dolanan tradisional
Dolanan tradisionalDolanan tradisional
Dolanan tradisional
 
Pengenalan murid & alam belajar
Pengenalan murid & alam belajarPengenalan murid & alam belajar
Pengenalan murid & alam belajar
 

Recently uploaded

Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 

Permainan Tradisional Kelompok 8

  • 2. Desain By :  Kelompok 8  Nur Asmidar  Nur Fadillah Hasanah Z  Nurul Huda  Urai Wira Syahbana PENGGUNAAN PERMAINAN TRADISIONA CONGKAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
  • 3. Permainan Congklak adalah satu dari banyak permainan tradisional yang mulai hilang karena perubahan zaman. Pada zaman dahulu dengan segala keterbatasan fasilitas anak-anak masih dapat bermanin, dengan tidak menyalahi masa-masa mereka yaitu bermain. Dalam kehidupan secara tanpa dsadari ada banyak pelajaran, meskipun masyarakat kita tidak banyak mengenyam pendidikan yaitu memperoleh teori-teori yang harus dipahami dan dipelajari. Congklak adalah salah satu permainan yang didalamnya terdapat nilai yang lebih yaitu matematika, khususnya konsep pembagian.
  • 4. Permainan congklak merupakan permainan tradisional dari adat Jawa. Menurut sejarah permainan ini pertama kali dibawa oleh pendatang dari Arab yang rata-rata datang ke Indonesia untuk berdagang atau dakwah. Pada umumnya jumlah lubang keseluruhan adalah 16, yang dibagi menjadi tujuh lubang kecil dan satu lubang tujuan untuk masing- masing pemain. Lubang tujuan merupakan lubang terkiri (biasanya diameternya lebih besar). Skor kemenangan ditentukan dari jumlah biji yang terdapat pada lubang tujuan tersebut.
  • 5. Perlengkapan Papan Congklak / Dakon Biji-bijian
  • 6. Cara Permainan Congklak Setiap pemain mengambil semua biji yang terdapat pada lubang kecil yang diinginkan, untuk disebar satu biji per lubang berurutan searah jarum jam. Langkah tersebut dilakukan berulang. Apabila pada lubang terakhir meletakkan biji masih ada isinya (lubang tersebut tidak kosong) maka pemain tersebut melanjutkan dengan mengambil semua biji yang terdapat pada lubang tersebut dan melanjutkan permainan. Apabila peletakan biji terakhir berada pada lubang yang kosong maka pemain tidak dapat melanjutkan langkah. Giliran untuk bermain berpindah ke lawan. Keadaan ini disebut sebagai keadaan mati.
  • 7. Lanjutan . . . Permainan berakhir apabila seluruh biji sudah berada pada lubang tujuan masing- masing pemain, atau apabila salah satu pemain sudah tidak memiliki biji pada lubang-lubang kecilnya untuk dimainkan (disebut mati jalan). Pemenangnya adalah yang memiliki jumlah biji terbanyak pada lubangnya.
  • 8. Penggunaannya dalam Konsep Pembelajaran Matematika Dengan cara bermain congklak seperti yang dijelaskan tersebut, tidak disadari bahwa dengan bermain congklak, anak-anak dapat belajar konsep matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan penambahan. Setiap pemain yang akan memulai permainan mereka akan mengambil biji dari salah satu lubang yang mereka pilih, kemudian biji tersebut dibagikan kepada lubang-lubang yang lain sampai habis, dan salah satu lubang diberi satu biji. Hal ini bisa diajarkan kepada anak-anak bahwa yang mereka lakukan tersebut berhubungan dengan konsep matematika, pengurangan, penjumlahan, dan sekaligus pembagian.
  • 9. Konsep penjumlahan, berhitung , pembagian, dan perkalian. Misalnya dalam pengisisan lubang ada lima, 1,2,3,4,5. Ada berapa jumlah semuanya? 5 + 5 = 10. ada 2 lubang masing-masing ada 5 biji, jadi semuanya ada berapa? 2 x 5 = 10. Jika kita mempunyai 20 biji, Jadi cukup untuk berapa lubang? Oh untuk 4 lubang ( 20: 5 = 4) Jadi bila menggunakan lubang 5 pasang, maka tiap luang diisi lima butir, demikian juga bila menggunakan lubang 7 pasang, maka tiap lubang diisi 7 butir. Jadi jumlah biji yang digunakan adalah jumlah lubang pasangan kali dua kali jumlah masing-masing butir (contoh : 5 x 2 x 5 = 50 butir).