SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 133
Pengembangan Kapasitas Kepala
Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam hal
PISPK
Trihono
Health Policy Unit, Setjen Kemkes
Workshop Tutor dan Admin Pengembangan Kapasitas
Bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Yogyakarta, 8-10 Oktober 2018
1
2
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia
TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PROGRAM
INDONESIA
KERJA
PENGUATAN YANKES
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (JKN)
RENSTRA
2015-2019
3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,SEKTOR
UNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN
NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR
2014
2015
2016
2019
Start from Jan 1st 2014
1. Subsidized people
2. Military
3. The existing participants of BPJS Kes
4. The existing participants of Jamsostek
5. others
Universal
Coverage
1 Januari 2016
Micro company
The latest January 1st, 2015
1. State-owned Enterprises
2. Big Company
3. Middle Company
4. Small business
January 1st,
2014
114.339.825
January 1st,
2015
133.423.653
Precident Declare No: 111/2013 article 6 :
The membership of health insurance in BPJS Kesehatan
is an obligatory and for all Indonesia society.
Road Map of Membership Recruitment
January 1st,
2016
156.790.287
Angka Rawat Inap Usia >40 tahun
sebelum dan sesudah era JKN
Source: Nugraheni, W.P. (2017). Dampak Progeam JamkesNas terhadap Ekuitas Akses Layanan
Rawat Inap di Rumah Sakit: Data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Doctoral Thesis. University
of Indonesia: Jakarta
Perbandingan concentration curve Angka Rawat Inap
antara JKN dan non-JKN
Insured Uninsured
Source: Nugraheni, W.P. (2017). Dampak Progeam JamkesNas terhadap Ekuitas Akses Layanan Rawat Inap di
Rumah Sakit: Data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Doctoral Thesis. University of Indonesia: Jakarta
Persentase linakes tahun 2011 – 2016
berdasarkan tingkat social ekonomi
Source: HP+ Report on Skilled Birth Attendance Review 2017 based on Susenas
survey (2011-2015)
Pilar Paradigma Sehat:
Keseimbangan sehat - sakit
• JKN  terutama untuk menyembuhkan yang sakit
• Penerapan paradigma sehat  membuat yang sehat makin
sehat, tidak menjadi sakit
• Untuk itu dikembangkan aspek sehat  dibuat pendekatan
keluarga dengan tujuan menyehatkan keluarga
• Dibuat indikator keluarga sehat sebagai ukuran tingkat
kemajuan keluarga sehat di tiap wilayah
7
Pilar Paradigma Sehat:
UKM dan UKP harus seimbang
• UKP: dilakukan oleh Puskesmas dan faskes lainnya
(dokter praktek, dll)
• UKM: Puskesmas adalah aktor utama dan koordinator
semua kegiatan UKM di wilayahnya.
• Kondisi sekarang belum seimbang  sebagai contoh
dari sisi dana (kapitasi JKN dibanding BOK)
• Harus diupayakan agar dana juga seimbang
Rasio BOK/Kapitasi di Kota Cilegon
Puskesmas
BOK 2014
(Rp)
Kapitasi JKN
2014 (Rp)
BOK : JKN
2014
(%)
Cilegon 66.000.000,- 921.697.500,- 7,2 %
Cibeber 80.000.000,- 1.101.140.000,- 7,3 %
Citangkil 105.000.000,- 1.175.341.500,- 9,0 %
Ciwandan 80.000.000,- 1.474.161.500,- 5,4 %
Pulomerak 80.000.000,- 1.002.193.500.- 8,0 %
Purwakarta 77.000.000,- 687.733.500,- 11,2 %
Grogol 65.000.000,- 675.799.500,- 9,6 %
Jombang 95.000.000,- 1.009.068.000,- 9,4 %
Jumlah 745.900.000,- 8.046.935.000,- 9,3 %
Sumber: Kajian Pengaruh Program JKN terhadap Program KIA, 2015
AREA PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN
 KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
 KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)
 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
 PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER
- MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA
10
11
Catatan: Dapat ditambahkan indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
2015
2016
2017
2018
2019
470 Puskesmas,
9 Prov, 64 Kab/Kota
2926 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota
4 Puskesmas
4 Prov, 4 Kab/Kota
9754 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota
5852 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota
12
Roadmap Pengembangan PISPK
Kab/Kota dapat mengembangkan
sendiri PIS-PK diluar lokus Puskesmas
tahun 2017 karena pelatih sudah tersedia
di 34 Propinsi dan 514 kab/kota
Pendekatan keluarga
Puskesmas
Keluarga
Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu
lansia, Posmaldes, Poskestren, UKS/M
(Usia Sekolah), Pos UKK (Usia produktif)
Keluarga KeluargaKeluarga Keluarga
13
Apa yang baru?
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada
program Perkesmas (perawatan kesehatan masyarakat)
dan PHBS tatanan rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
• Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus
mempunyai database kesehatan seluruh
keluarga di wilayah kerjanya
• Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4
masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini
14
Kenapa harus pro-aktif ke keluarga?
• Pro-aktif ke keluarga saat ini merupakan keharusan,
alasan rasionalnya sbb.:
• Disampaikan 3 contoh masalah kesehatan yang dalam
Renstra 2015 – 2019 menjadi prioritas
• Masalah status gizi khususnya stunting
(pendek)
• Penyakit Tidak Menular (PTM) khususnya
hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas
• Penyakit Menular: Tuberkulosis
15
Stunting (Pendek),
Masalah dan Solusinya
36.8
37.2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Kep.Riau
DIY
DKI
Kaltim
Babel
Bali
Banten
Sulut
Jabar
Jatim
Sumsel
Jateng
Riau
Indonesia
Jambi
Kalbar
Gorontalo
Sumbar
Bengkulu
Papua
Maluku
Sulsel
Malut
Sulteng
Kalteng
Aceh
Sumut
Sultra
Lampung
Kalsel
Pabar
NTB
Sulbar
NTT
2007 2010 2013
Kecenderungan prevalensi balita pendek menurut
provinsi, 2007-2013
Sumber: Riskesdas 2007, 2010, 2013
Difference between stunted and normal children
on various indicators of cognitive development
***
***
***
***
***
*** ***
***
***
***
***
** **
***
***
***
*** p >.001
** p >.01 and p< .001
Dinamika perubahan stunting
Perkembangan st. gizi
(0-2) – (4-6) tahun
Status gizi usia (7-9) tahun
Normal (%) Pendek (%) Jumlah
Normal  normal 89,9 10,1 138
Normal  pendek 40,5 59,5 42
Pendek  normal 84,3 15,7 51
Pendek  pendek 22,9 77,1 70
Jumlah 66,4 33,6 301
Sumber: Aryastami, 2014
Rekomendasi
• Balita normal, harus terus dijaga agar tetap normal, tidak
menjadi stunting  pemantauan berkala sangat diperlukan
• Bayi/balita stunting, harus segera diintervensi agar kembali
normal  deteksi dini stunting mutlak diperlukan
• Cakupan penimbangan posyandu cenderung turun 
mengandalkan posyandu saja tidak cukup
• Perlu pendekatan keluarga secara total
Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013
45.4
29.1
25.5
44.6
21.1
34.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah
2007 2013
trihonor2014@gmail.com
Penyakit Tidak Menular,
Besaran Masalah & Solusinya
Beban PTM, penduduk usia >15 tahun
Penyakit (%) (#)
Stroke 1.21 1,2 juta
Hipertensi 25.8 42,1 juta
Obesitas sentral 26.6 44,3 juta
Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta
Source: Riskesdas 2013
Note:
• Cakupan hipertensi oleh nakes  36.8%
• Cakupan diabetes mellitus oleh nakes  30.4%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Faktor yang berpengaruh terhadap Hipertensi dan
Diabetes Melitus
Intervensi untuk Penangulangan PTM
1/3 2/3
Faktor Risiko
(MASYARAKAT)
JKN
Puskesmas
Agents of Change
1 2
3
1. Meningkatkan kualitas
leyanan primer
dikaitkan dengan JKN
2. Pro-aktif menjangkau
sasaran (UKK, UKBM),
yang menderita PTM
diminta jadi peserta
JKN
3. Menanggulangi faktor
risiko melalui pemicuan
tokoh masyarakat atau
kader
Rekomendasi
• Penderita PTM segera diminta menjadi anggota JKN
• Kembangan deteksi dini dengan memperbanyak Posbindu
PTM, Upaya Kesehatan Masjid/Gereja, Pemeriksaan gratis
PTM di Mall dan Tempat2 Umum
• Kembangkan pemicuan terhadap Agent of Change untuk
mengendalikan faktor risiko PTM
Dampak PISPK Terhadap
Kesehatan Masyarakat
IKS menjamin peningkatan
kualitas bangsa
• Pendekatan keluarga sehat dengan mengembangkan
IKS (Indikator Keluarga Sehat) apakah menjamin
terjadinya peningkatan derajat kesehatan yang pada
gilirannya meningkatkan kualitas bangsa?
• Dengan menggunakan data Riskesdas 2013, terdapat
korelasi yang kuat antara IPM (Indeks Pembangunan
Manusia), IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat) dan
IKS (Indeks Kesehatan Keluarga)
28
Hubungan IPM - IPKM
Ekonomi
Pendidikan
Kesehatan
IPM (Index Pembangunan Manusia)
Umur Harapan
Hidup (UHH)
Diurai lebih lanjut dengan
IPKM (30 indikator kesehatan)
Ekonomi
Pendidikan
Kesehatan
IPM (Index Pembangunan Manusia)
Umur Harapan
Hidup (UHH)
Diurai lebih lanjut dengan
IPKM (30 indikator kesehatan)
31
Ternyata juga ada korelasi kuat antara IPKM dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)
31
r = 0.68
R2 = 0.47
 JIKA IPKM NAIK, MAKA IPM NAIK  IKS NAIK, MAKA IPM NAIK
32
Dengan menggunakan data Riskesdas 2013, terbukti
ada korelasi yang kuat antara IKS (Indeks Keluarga Sehat)
dan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)
 JIKA IKS NAIK, MAKA IPKM NAIK
r = 0.8
R2 = 0.64
IKS akan menyehatkan JKN
• IKS akan memperkuat UKM sehingga kasus berat bisa
dikurangi
• Proporsi sectio caesaria akan berkurang
• Intervensi pada PTM dengan mengendalikan faktor risikonya
 akan mengurangi penyakit jantung, stroke, dll
• Intervensi pada ATM (AIDS, Tuberkulosis dan Malaria) 
akan mengurangi kejadian penyakit infeksi
33
Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar)
Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar)
Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
IKS sebagai media advokasi
Dengan IKS dapat dibuat:
• Ranking provinsi setiap tahun
• Ranking kab/kota setiap tahun  untuk meningkatkan
APBD Kesehatan
• Rangking Puskesmas setiap tahun  untuk
meningkatkan efektivitas pemanfaatan dana BOK, BOP,
Kaitasi JKN
• Rangking desa/kelurahan setiap tahun  untuk
memanfaatkan dana desa bagi kesehatan
36
Keterpaduan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional/Puskesmas
Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)
 Tingkatkan aktivitas fisik
Penduduk >10 th kurang konsumsi buah
dan sayur (93,5%)
 Tingkatkan makan sayur & buah
38
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Sumber Data Riskesdas 2013
Penyakit tidak menular:
• Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
• Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
• Kanker (1,4%o semua umur)
Deteksi dini penyakit tidak menular
Kendalikan faktor risiko
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah:
• Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
• Regulasi: Inpres nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
• Salah satu bentuk operasional di lapangan adalah UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
SPM bidang kesehatan
• Dasar:
• Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal
• Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang SPM bidang Kesehatan
• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
• Meliputi seluruh kelompok umur (bumil, bulin, bayi, balita, usia
sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
• Meliputi 5 penyakit utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM, ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100% (berbasis hak azasi manusia)
SPM Kesehatan meliputi:
1. Setiap bumil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2. Setiap bulin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan yankes sesuai standar;
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan yankes sesuai
standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar;
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
42
Indikator Keluarga Sehat & SPM Kesehatan
No Indikator Keluarga Sehat SPM
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes 2
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 3
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 4
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 11
7 Penderita hipertensi berobat teratur 8
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 10
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih *
11 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat *
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes **
*) Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman
**) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah
Keterkaitan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional / masayrakat
1. Memenuhi hak dasar
2. Cakupan 100%
Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
Usiprod, Usila + PM & PTM
KS
Keluarga
Germas
RDS
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini
SPM
UKS/M UKKDukungan lintas sektor
IKS
Cak. Program
Filosofi & tujuan
Metoda
Metoda
Indikator
Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
PISPK – Akreditasi Puskesmas
• Akreditasi Puskesmas  untuk meningkatkan kualitas
Puskesmas
• Dari aspek yang dinilai: UKM pada umumnya yang paling
rendah
• PISPK  memperkuat UKM  nilai akreditasi Puskesmas
akan makin baik
• Kesepakatan: Akreditasi Puskesmas akan dilaksanakan pada
Puskesmas yang telah melaksanakan PISPK
Hasil Sementara PIS-PK
Tanggal 3 September 2018
Laju cakupan kunjungan keluarga (nasional)
Jumlah keluarga
yang dikunjungi
Cakupan
kunjungan (%)
30 Januari 2018 5.884.791 8,99
28 Februari 2018 7.688.375 11,72
25 Maret 2018 8.567.097 13,06
4 April 2018 9.032.406 13,77
8 Mei 2018 10.790.288 16,45
7 Juni 2018 12.259.382 18,61
7 Juli 2018 13.334.099 20,24
5 Agustus 14,722,809 22.35
3 September 16,035,797 24.35
Catatan: Total jumlah keluarga di Indonesia: 65.588.400 keluarga
Sumber: Aplikasi keluarga sehat
Proporsi kab/kota vs cak. kunjungan keluarga
Cakupan kunjungan keluarga Jumlah %
Cak. Kunjungan keluarga >75% 18 3.5%
Cak. Kunjungan keluarga >50 - 75% 55 10.7%
Cak. Kunjungan keluarga >30 - 50% 90 17.5%
Cak. Kunjungan keluarga >10 - 30% 211 41.1%
Cak. Kunjungan keluarga <10% 140 27.2%
47Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan
keluaga >30% per provinsi
Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota
ACEH 4 7 7 23
BALI 1 2 9
BANGKA BELITUNG 3 3 3 7
BANTEN 1 1 3 8
BENGKULU 3 3 3 10
DI YOGYAKARTA 5
DKI JAKARTA NA NA NA 6
GORONTALO 3 3 3 6
JAMBI 2 4 4 11
JAWA BARAT 4 5 7 27
JAWA TENGAH 11 13 15 35
JAWA TIMUR 5 7 12 38
48
Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
NA: Not applicable karena aplikasi KPLDH belum link dengan aplikasi keluarg sehat
Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan
keluaga >30% per provinsi
Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota
KALIMANTAN BARAT 1 2 2 14
KALIMANTAN SELATAN 1 3 3 13
KALIMANTAN TENGAH 2 2 2 14
KALIMANTAN TIMUR 1 1 1 10
KALIMANTAN UTARA 2 2 2 5
KEPULAUAN RIAU 1 2 7
LAMPUNG 4 4 4 15
MALUKU 1 1 1 11
MALUKU UTARA 6 7 7 10
NUSA TENGGARA BARAT 3 3 3 10
NUSA TENGGARA TIMUR 1 1 22
49Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan
keluaga >30% per provinsi
Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota
PAPUA 21
PAPUA BARAT 1 13
RIAU 8 9 9 12
SULAWESI BARAT 6 6 6 6
SULAWESI SELATAN 12 14 14 25
SULAWESI TENGAH 4 6 6 12
SULAWESI TENGGARA 3 5 5 9
SULAWESI UTARA 2 3 23
SUMATERA BARAT 12 14 13 19
SUMATERA SELATAN 6 6 6 17
SUMATERA UTARA 9 12 13 33
INDONESIA 117 146 163 514
50Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
Cakupan kunjungan keluarga
61.2%
50.7%
46.7%
39.6%
39.3%
36.5%
36.5%
35.1%
31.1%
30.7%
29.8%
29.8%
29.6%
27.9%
27.0%
26.0%
25.1%
25.0%
24.5%
22.8%
22.5%
22.2%
21.4%
20.2%
19.0%
18.6%
17.4%
11.7%
11.7%
9.3%
7.5%
7.3%
3.9%
2.2%
24.3%
SULAWESI BARAT
RIAU
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SULAWESI TENGAH
BENGKULU
SUMATERA BARAT
SULAWESI SELATAN
MALUKU UTARA
SUMATERA UTARA
GORONTALO
KALIMANTAN SELATAN
JAWA TENGAH
LAMPUNG
KALIMANTAN UTARA
BANTEN
NUSA TENGGARA BARAT
JAMBI
ACEH
JAWA TIMUR
SULAWESI TENGGARA
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
BALI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KALIMANTAN BARAT
KEPULAUAN RIAU
JAWA BARAT
SULAWESI UTARA
KALIMANTAN TIMUR
MALUKU
PAPUA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
DKI JAKARTA
INDONESIA
Analisis PISPK
Untuk Tingkat Kabupaten/Kota
Contoh Kabupaten/Kota di Jatim
Data 3 September 2018
Langkah Analisis PISPK Untuk Bina Wilayah
• Buat peringkat cakupan kunjungan keluarga antar
kecamtan/puskesmas
• Secara empiris, bila cakupan 30% lebih, angka
pencapaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat
relative stabil, bisa dijadikan data dasar untuk
perencanaan tahun2 selanjutnya
• Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  bina
akselerasi, agar cakupan segera naik
• Untuk puskesmas dengan cakupan >30%  bina
intervensi dengan tetap meneruskan cakupan
kunjungan keluarga mencapai 100%
Langkah Bina Akselerasi
• Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  buat
roadmap peningkatan cakupan sampai 100%
• Buat target bulanan, agar terpantau apakah
implementasi di lapangan on the right track atau
tidak
• Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi
(Regulasi, SDM terbatas, dana terbatas?)
• Pada saat mencapai 30%  sudah saatnya
dilakukan bina intervensi
Langkah Bina Intervensi (Cak >30%)
• Sandingkan data PISPK dengan data program yang
sesuai (tidak bisa sama karena unit analisisnya
berbeda, program: individu, PISPK: keluarga).
• Lihat di tiap puskesmas, adakah yang tidak wajar
 bila ada perlu klarifikasi dengan program dan
puskesmas
• Bila sudah verifikasi  tentukan roadmap terhadap
–Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100%
–Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat
• Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan
12 indikator keluarga sehat
RPJMD DKI Jakarta
Target peningkatan IKS (Indeks Keluarga Sehat)
• Tahun 2017 0,32
• Tahun 2018 0,35
• Tahun 2019 0,38
• Tahun 2020 0,42
• Tahun 2021 0,44
• Tahun 2022 0,47
• Seharusnya Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas
yang cakupan kunjungan keluarga >30% sudah
bisa mencantumkan target
Jatim
KAB/KOTA # Keluarga Dikunjungi (%)
TRENGGALEK 230,253 178,470 77.51%
KOTA MADIUN 60,351 42,944 71.16%
KEDIRI 437,329 223,968 51.21%
KOTA SURABAYA 850,398 430,470 50.62%
KOTA KEDIRI 79,922 34,330 42.95%
PACITAN 172,341 61,818 35.87%
KOTA PASURUAN 49,962 17,672 35.37%
TUBAN 313,621 105,959 33.79%
TULUNGAGUNG 329,660 109,678 33.27%
SIDOARJO 519,129 166,624 32.10%
MADIUN 226,830 72,609 32.01%
MAGETAN 191,140 60,671 31.74%
PONOROGO 282,699 84,673 29.95%
LAMONGAN 334,613 92,568 27.66%
PROBOLINGGO 334,775 87,522 26.14%
JOMBANG 368,211 85,404 23.19%
KOTA PROBOLINGGO 59,783 12,632 21.13%
NGANJUK 318,112 63,648 20.01%
Jatim 11,359,423 2,786,610 24.53%
Jatim
KAB/KOTA # Keluarga Dikunjungi (%)
BONDOWOSO 257,049 51,246 19.94%
BANGKALAN 251,919 49,933 19.82%
BANYUWANGI 486,973 94,649 19.44%
PASURUAN 431,870 83,057 19.23%
GRESIK 327,063 61,958 18.94%
MALANG 702,677 126,490 18.00%
SAMPANG 244,249 42,866 17.55%
BOJONEGORO 363,377 63,224 17.40%
SUMENEP 333,947 47,353 14.18%
BLITAR 369,109 48,655 13.18%
KOTA MOJOKERTO 35,994 4,200 11.67%
NGAWI 291,873 32,545 11.15%
KOTA BLITAR 39,429 3,911 9.92%
JEMBER 728,164 65,343 8.97%
SITUBONDO 217,921 19,087 8.76%
LUMAJANG 311,608 25,477 8.18%
KOTA BATU 53,839 3,598 6.68%
PAMEKASAN 229,872 13,473 5.86%
KOTA MALANG 216,106 9,059 4.19%
MOJOKERTO 307,255 8,826 2.87%
Jatim 11,359,423 2,786,610 24.53%
IKS menurut Provinsi
0.339
0.300
0.281
0.263
0.244
0.233
0.218
0.199
0.192
0.188
0.181
0.176
0.170
0.165
0.164
0.164
0.158
0.154
0.147
0.145
0.142
0.142
0.139
0.138
0.134
0.127
0.126
0.125
0.125
0.122
0.122
0.120
0.110
0.080
DKI JAKARTA
BALI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KALIMANTAN TIMUR
ACEH
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI SELATAN
SUMATERA SELATAN
JAWA TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KALIMANTAN SELATAN
BENGKULU
SULAWESI UTARA
KALIMANTAN TENGAH
JAWA TIMUR
GORONTALO
PAPUA
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI BARAT
KALIMANTAN BARAT
JAWA BARAT
PAPUA BARAT
MALUKU UTARA
BANTEN
SUMATERA BARAT
RIAU
SUMATERA UTARA
NUSA TENGGARA TIMUR
LAMPUNG
JAMBI
MALUKU
Pencapaian 12 indikator KS
15.55%
22.40%
32.85%
42.00%
46.61%
49.34%
82.00%
88.00%
92.59%
92.66%
94.85%
98.13%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Keluarga mengikuti program KB *)
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Pertumbuhan Balita dipantau
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
Jatim: IKS vs Kab/Kota
0.164
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
PROBOLINGGO
BANYUWANGI
TRENGGALEK
BONDOWOSO
SITUBONDO
JEMBER
SAMPANG
BANGKALAN
PAMEKASAN
MALANG
SUMENEP
TULUNGAGUNG
PACITAN
PASURUAN
LUMAJANG
KEDIRI
JOMBANG
BLITAR
PONOROGO
KOTAMOJOKERTO
TUBAN
NGANJUK
KOTABATU
KOTABLITAR
NGAWI
KOTAPROBOLINGGO
MADIUN
KOTAPASURUAN
LAMONGAN
MAGETAN
BOJONEGORO
SIDOARJO
KOTAMALANG
GRESIK
KOTASURABAYA
KOTAMADIUN
KOTAKEDIRI
MOJOKERTO
JAWATIMUR
Jatim: IKS cakupan >30%
0.080
0.104
0.111
0.128
0.161
0.179 0.181
0.201
0.218
0.280
0.312
0.324
0.164
Jatim: IKS & 12 indikator KS
KEDIRI
KOTA
KEDIRI
KOTA
MADIUN
KOTA
PASU-
RUAN
JAWA
TIMUR
Ikut KB 43.02% 65.54% 26.96% 54.34% 46.61%
Linfaskes 91.44% 97.90% 91.09% 97.49% 88.00%
Imunisasi Dasar Lngkap 95.96% 96.07% 99.63% 94.72% 94.85%
ASI Eksklusif 82.95% 76.56% 90.00% 69.84% 82.00%
Penimbangan balita 91.04% 92.60% 99.14% 93.26% 92.59%
Tuberkulosis berobat sesuai standar 31.55% 36.59% 23.30% 36.96% 32.85%
Hipertensi berobat teratur 14.56% 31.16% 19.93% 26.25% 22.40%
ODGJ berobat dan tidak terlantar 14.21% 27.47% 2.32% 31.76% 15.55%
Tidak merokok 45.99% 56.18% 60.66% 49.16% 49.34%
Anggota JKN 37.72% 60.37% 94.73% 41.80% 42.00%
Akses air bersih 98.33% 99.36% 98.66% 98.05% 98.13%
Akses jamban sehat 92.63% 98.52% 98.94% 91.35% 92.66%
IKS 0.128 0.324 0.312 0.181 0.164
Jatim: IKS & 12 indikator KS
KOTA
SURA-
BAYA
MADIUN
MAGE-
TAN
PACITAN
JAWA
TIMUR
Ikut KB 45.77% 44.95% 56.68% 45.80% 46.61%
Linfaskes 85.84% 93.95% 94.81% 50.47% 88.00%
Imunisasi Dasar Lngkap 96.38% 98.81% 97.97% 98.93% 94.85%
ASI Eksklusif 88.79% 84.69% 82.35% 85.50% 82.00%
Penimbangan balita 94.17% 94.54% 94.55% 96.98% 92.59%
Tuberkulosis berobat sesuai standar 34.58% 33.88% 47.80% 23.08% 32.85%
Hipertensi berobat teratur 46.86% 23.47% 18.69% 17.89% 22.40%
ODGJ berobat dan tidak terlantar 8.89% 28.51% 33.33% 11.73% 15.55%
Tidak merokok 62.09% 54.67% 51.45% 46.52% 49.34%
Anggota JKN 56.98% 42.61% 50.28% 29.12% 42.00%
Akses air bersih 98.86% 98.73% 99.27% 97.07% 98.13%
Akses jamban sehat 98.46% 95.57% 93.92% 97.35% 92.66%
IKS 0.28 0.179 0.201 0.111 0.164
Jatim: IKS & 12 indikator KS
SIDO-
ARJO
TRENG-
GALEK
TUBAN
TULUNG
AGUNG
JAWA
TIMUR
Ikut KB 50.49% 47.59% 50.68% 45.00% 46.61%
Linfaskes 85.19% 95.37% 88.48% 90.09% 88.00%
Imunisasi Dasar Lngkap 96.44% 94.93% 94.31% 97.38% 94.85%
ASI Eksklusif 82.61% 62.94% 85.69% 85.28% 82.00%
Penimbangan balita 93.14% 92.33% 93.60% 95.52% 92.59%
Tuberkulosis berobat sesuai standar 29.29% 26.30% 32.19% 23.10% 32.85%
Hipertensi berobat teratur 29.40% 6.84% 23.25% 22.41% 22.40%
ODGJ berobat dan tidak terlantar 30.61% 13.46% 7.24% 11.42% 15.55%
Tidak merokok 49.74% 46.00% 50.42% 46.57% 49.34%
Anggota JKN 52.87% 24.75% 42.45% 26.63% 42.00%
Akses air bersih 98.96% 98.00% 98.28% 98.57% 98.13%
Akses jamban sehat 96.21% 94.61% 87.02% 96.55% 92.66%
IKS 0.218 0.08 0.161 0.104 0.164
Menentukan target IKS dan 12 indikator KS
Data
Dasar
2019 2020 2021 2022 2023
IKS
Keluarga ikut KB
Keluarga: Linfaskes
Keluarrga: bayi dengan IDL
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif
Keluarga: penimbangan balita
Keluarga: tb berobat standar
Keluarga: hioertensi berobat teratur
Keluarga: ODGJ berobat teratur
Keluarga tidak ada yg merokok
Keluarga: anggota JKN
Keluarga: akses air bersih
Keluarga: akses jamban sehat
Kota Kediri: Roadmap peningkatan PISPK
Data
Dasar
2019 2020 2021 2022 2023
Keluarga ikut KB 65.54% 70% 70% 70% 70% 70%
Keluarga: Linfaskes 97.90% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarrga: bayi dengan IDL 96.07% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 76.56% 80% 85% 90% 90% 90%
Keluarga: penimbangan balita 92.60% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga: tb berobat standar 36.59% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga: hioertensi berobat teratur 31.16% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga: ODGJ berobat teratur 27.47% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga tidak ada yg merokok 56.18% 60% 65% 70% 75% 80%
Keluarga: anggota JKN 60.37% 65% 70% 75% 80% 85%
Keluarga: akses air bersih 99.36% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga: akses jamban sehat 98.52% 100% 100% 100% 100% 100%
IKS 0.324 0.370 0.420 0.470 0.520 0.570
Keluarga ikut KB
• Inikator di tingkat keluarga, tetapi batasan umur
yang diambil berbeda (PISPK mulau usia 10 tahun)
• Perbedaan pencapaian Program dan PISPK tidak
begitu banyak, PISPK cenderung lebih rendah
• Perhatian ditujukan kepada perbedaan yang besar
antara data Program dan PISPK
• Solusi perbaikan  bisakah batasan disetarakan
dengan program?
• Perlu perbaikan batan usia produktif? Banyak anak
usia <15 tahun sudah kawin.
Jatim: KB menurut Kab/Kota
46.6%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
SUMENEP
KOTAMOJOKERTO
BANGKALAN
KOTAMADIUN
PROBOLINGGO
BANYUWANGI
KOTAPROBOLINGGO
MALANG
JOMBANG
PAMEKASAN
KEDIRI
BOJONEGORO
BONDOWOSO
MADIUN
TULUNGAGUNG
KOTASURABAYA
PACITAN
NGANJUK
NGAWI
KOTAMALANG
TRENGGALEK
GRESIK
LAMONGAN
SITUBONDO
SIDOARJO
TUBAN
BLITAR
LUMAJANG
JEMBER
KOTAPASURUAN
SAMPANG
MAGETAN
KOTABATU
PASURUAN
PONOROGO
KOTAKEDIRI
KOTABLITAR
MOJOKERTO
JAWATIMUR
KB: PISPK vs Program
Kab/Kota PISPK Program
KEDIRI 43.02% 70%
KOTA KEDIRI 65.54% 66%
KOTA MADIUN 26.96% 74%
KOTA PASURUAN 54.34% 69%
KOTA SURABAYA 45.77% 73%
MADIUN 44.95% 77%
MAGETAN 56.68% 72%
PACITAN 45.80% 85%
SIDOARJO 50.49% 72%
TRENGGALEK 47.59% 73%
TUBAN 50.68% 74%
TULUNGAGUNG 45.00% 66%
JAWA TIMUR 46.61% 76%
Persentase perempuan pernah kawin usia 20 – 24 tahun
yang menikah sebelum usia 15, 16 dan 18 tahun
Dikutip dari: BPS & Unicef. Kemajuan yang tertunda.
Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia
Persentase perempuan pernah kawin usia 20 – 24 tahun
menurut usia perkawinan pertama
Dikutip dari BPS: Perkawinan Usia Anak di Indonesia, 2013 dan 2015
Keluarga dengan Linfaskes
• Indikator di tingkat individu, tetapi dalam satu
keluarga hampir semuanya hanya ada satu (untuk
sang ibu)
• Perbedaan pencapaian program dan PISPK relative
kecil
• Bila pencapaian sudah tinggi, tetap kerja keras
karena tahun depan subyeknya berganti dan target
harus 100% (perintah SPM Kesehatan)
• Program seharusnya mengembangkan indikator
kualitas yankes maternal
Keluarga dengan Linfaskes
88.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
KOTABLITAR
MOJOKERTO
PACITAN
PROBOLINGGO
BANGKALAN
SUMENEP
BONDOWOSO
SIDOARJO
KOTASURABAYA
PASURUAN
PONOROGO
MALANG
TUBAN
SAMPANG
TULUNGAGUNG
JEMBER
BOJONEGORO
GRESIK
KOTAMOJOKERTO
KOTAMADIUN
KOTAPROBOLINGGO
LAMONGAN
NGAWI
KEDIRI
BANYUWANGI
NGANJUK
JOMBANG
KOTAMALANG
SITUBONDO
MADIUN
MAGETAN
TRENGGALEK
LUMAJANG
KOTABATU
KOTAPASURUAN
KOTAKEDIRI
BLITAR
PAMEKASAN
JAWATIMUR
Linfaskes: PISPK vs Program
KOTA / KABUPATEN Linfaskes Program
KEDIRI 91.44% 94.38
KOTA KEDIRI 97.90% 94.62
KOTA MADIUN 91.09% 100.04
KOTA PASURUAN 97.49% 92.54
KOTA SURABAYA 85.84% 97.61
MADIUN 93.95% 91.33
MAGETAN 94.81% 96.02
PACITAN 50.47% 82.39
SIDOARJO 85.19% 98.30
TRENGGALEK 95.37% 90.64
TUBAN 88.48% 96.73
TULUNGAGUNG 90.09% 90.99
JAWA TIMUR 88.00% 94.08
PERSENTASE JENIS KOMPONEN ANC YANG
DITERIMA IBU SELAMA HAMIL ANAK TERAKHIR
Cakupan ANC K4 telah mencapai target, namun apabila dilihat menurut persentase komponen ANC yang
diterima masih sangat bervariasi
3.1
94.8 93.8
57.8
84.2 79.1
70.9
49.3
38.3 35.6 34.8
90.2 89.6
67.5
23.4
7.7 2.7
0
20
40
60
80
100
TidakANC
1.UkutTensi
2.Ukur:BeratBadan
2.Ukur:TinggiBadan
3.Temuwicara
4.TinggiFundus
5.ImunisasiTT
6.TesLab:Hb
6.Teslab:goldarah
6.Teslab:ProteinUrine
7.PemberianTTD90tablet+
8.LetakJanin
8.DJJ
9.UkurLILA
10.Tatalaksanakasus
7T(1-7)
10T(1-7&8-10)
Komponen 7T .
Komponen 10T Komposit
Tidak
ANC
Ibu melakukan ANC
Sumber data:
Survei Fasilitas - Puskesmas
Responden:
Penanggungjawab Program
KIA
Jumlah = 400 Puskesmas
97
91 94
6
Perkotaan Perdesaan Melaksanakan KIH Tidak melaksanakan
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
Kelas Ibu Hamil
Baseline 2014 = 27%
Target 2015 = 78% ; 2016 = 81%
Sirkesnas 2016 = 94%
PERSENTASE PUSKESMAS YANG
MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL
Pada rumah tangga, ditanyakan tentang keikut sertaan program
Kelas Ibu Hamil kepada responden.
16.2
22.2 19.2
0
20
40
60
80
100
Perkotaan Pedesaan INDONESIA
Keikutsertaan dalam Kelas Ibu
Hamil, Sirkesnas 2016
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5+ Tdk Ikut
Frekuensi mengikuti KIH
Persentase frekuensi keikutsertaan ibu
dalam Kelas Ibu Hamil*, Sirkesnas 2016
Perkotaan Pedesaan Indonesia
* Survei komunitas
Meskipun indikator Puskesmas yang telah melaksanakan program Kelas Ibu Hamil
mencapai 94%, namun di masyarakat hanya 19,2% ibu, yang saat hamil anak terakhir
mengikuti program kelas ibu hamil. Ibu di perdesaan lebih banyak yang mengikuti Kelas
Ibu Hamil. Frekuensi paling banyak 1x mengikuti kelas ibu hamil
Imunisasi Dasar Lengkap
• Indikator tingkat individu, tetapi jarang keluarga inti
mempunya >1 bayi
• Pencapaian program relative sama dengan PISPK
• Bila sudah tinggi harus tetap kerja cerdas karena
tahun depan cakupan harus 100% (SPM bidang
Kesehatan) dan subyeknya berganti.
• Ada gerakan anti imunisasi yang harus dikendalikan
• Aspek kualitas vaksin harus dijaga (manajemen
rantai dingin)
Imunisasi Dasar Lengkap
88.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
KOTABLITAR
MOJOKERTO
PACITAN
PROBOLINGGO
BANGKALAN
SUMENEP
BONDOWOSO
SIDOARJO
KOTASURABAYA
PASURUAN
PONOROGO
MALANG
TUBAN
SAMPANG
TULUNGAGUNG
JEMBER
BOJONEGORO
GRESIK
KOTAMOJOKERTO
KOTAMADIUN
KOTAPROBOLINGGO
LAMONGAN
NGAWI
KEDIRI
BANYUWANGI
NGANJUK
JOMBANG
KOTAMALANG
SITUBONDO
MADIUN
MAGETAN
TRENGGALEK
LUMAJANG
KOTABATU
KOTAPASURUAN
KOTAKEDIRI
BLITAR
PAMEKASAN
JAWATIMUR
Imunisasi Dasar Lengkap
Kab/Kota PISPK Program
KEDIRI 95.96% 100.8
KOTA KEDIRI 96.07% 103.7
KOTA MADIUN 99.63% 97.8
KOTA PASURUAN 94.72% 100.8
KOTA SURABAYA 96.38% 94.6
MADIUN 98.81% 94.0
MAGETAN 97.97% 93.6
PACITAN 98.93% 84.6
SIDOARJO 96.44% 99.6
TRENGGALEK 94.93% 98.5
TUBAN 94.31% 100.5
TULUNGAGUNG 97.38% 99.7
JAWA TIMUR 94.85% 96.7
Persentase IDL Komunitas 12-23 Bulan
82
Perbandingan antara Sirkesnas 2016 dengan
Riskesdas 2007, 2010& 2013
ASI Eksklusif
• Indikator individu, tetapi jarang keluarga yang
mempunyai >1 bayi
• Pencapaian program seharusnya relative sesuai
dengan PISPK
• Kenyataannya PISPK lebih tinggi dari data
Riskesdas  kuesioner tanpa probing?
• Program tidak punya pelaporan rutin tentang ini
• Bagaimana memantau kemajuan indikator ASI
Eksklusif? Menggunakan PSG (Pemantauan Status
Gizi) atau Riskesdas (5 tahun sekali)
ASI Eksklusif
82.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
KOTABLITAR
MOJOKERTO
PROBOLINGGO
TRENGGALEK
SAMPANG
KOTAPASURUAN
BONDOWOSO
BANGKALAN
SITUBONDO
PASURUAN
KOTAPROBOLINGGO
KOTAMALANG
KOTAKEDIRI
KOTAMOJOKERTO
MALANG
MAGETAN
SIDOARJO
KEDIRI
LUMAJANG
MADIUN
GRESIK
LAMONGAN
NGANJUK
TULUNGAGUNG
BANYUWANGI
PACITAN
NGAWI
TUBAN
JEMBER
PONOROGO
KOTASURABAYA
JOMBANG
KOTAMADIUN
KOTABATU
SUMENEP
BLITAR
BOJONEGORO
PAMEKASAN
JAWATIMUR
ASI Eksklusif
KOTA / KABUPATEN ASI Eks Program
KEDIRI 82.95%
KOTA KEDIRI 76.56%
KOTA MADIUN 90.00%
KOTA PASURUAN 69.84%
KOTA SURABAYA 88.79%
MADIUN 84.69%
MAGETAN 82.35%
PACITAN 85.50%
SIDOARJO 82.61%
TRENGGALEK 62.94%
TUBAN 85.69%
TULUNGAGUNG 85.28%
JAWA TIMUR 82.00%
Pemantauan Pertumbuhan Balita
• Indikator di tingkat individu, banyak keluarga yang
mempunyai balita >1 orang
• Seharusnya pencapaian Program sesuai PISPK
• Ini adalah indikator proses  dipertimbangkan
untuk diganti dengan:
– Indikator proses yang lebih lengkap: tumbuh-kembang
balita
– Indikator output/dampak, misalnya proporsi bayi dengan
panjang lahir < standar (48 cm) atau stunting pada usia
2 tahun
• Usulan terakhir sekaligus evaluasi penanggulangan
stunting
Penimbangan balita
92.6%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
KOTABLITAR
KOTAMOJOKERTO
PROBOLINGGO
KOTAMALANG
KOTAPROBOLINGGO
SAMPANG
BONDOWOSO
BANGKALAN
MALANG
KOTABATU
PASURUAN
BANYUWANGI
SITUBONDO
KEDIRI
NGANJUK
LUMAJANG
TRENGGALEK
KOTAKEDIRI
SIDOARJO
KOTAPASURUAN
JEMBER
TUBAN
KOTASURABAYA
MADIUN
MAGETAN
PONOROGO
JOMBANG
GRESIK
TULUNGAGUNG
LAMONGAN
NGAWI
PACITAN
SUMENEP
BOJONEGORO
KOTAMADIUN
BLITAR
MOJOKERTO
PAMEKASAN
JAWATIMUR
Penimbangan Balita
KOTA / KABUPATEN
Timbang
balita
Program
KEDIRI 91.04% 73.3
KOTA KEDIRI 92.60% 77.6
KOTA MADIUN 99.14% 86.3
KOTA PASURUAN 93.26% 90.3
KOTA SURABAYA 94.17% 84.5
MADIUN 94.54% 79.2
MAGETAN 94.55% 85.2
PACITAN 96.98% 73.7
SIDOARJO 93.14% 66.4
TRENGGALEK 92.33% 83.5
TUBAN 93.60% 88.0
TULUNGAGUNG 95.52% 78.6
JAWA TIMUR 92.59% 80.4
Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013
45.4
29.1
25.5
44.6
21.1
34.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah
2007 2013
Tuberkulosis
• Indikator tingkat keluarga, dalam 1 keluarga bisa
ditemukan >1 orang
• Pencapaian PISPK < Program
• Pencapaian PISPK bukan SR (success rate), tetapi
jumlah yang berobat sesuai standar dengan
denominator adalah seluruh penderita + suspek
penderita tuberkulosis
• Program harus memastikan temuan suspek pada
PISPK
• Bila sudah ditindaklanjuti, pencapaian PISPK akan
setara dengan program
Tuberkulosis
32.9%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
BLITAR
KOTABLITAR
MOJOKERTO
KOTABATU
PROBOLINGGO
PACITAN
SUMENEP
TULUNGAGUNG
KOTAMADIUN
SAMPANG
NGAWI
TRENGGALEK
MALANG
BANGKALAN
KOTAMOJOKERTO
KOTAPROBOLINGGO
SITUBONDO
SIDOARJO
JOMBANG
PONOROGO
BANYUWANGI
KEDIRI
TUBAN
BONDOWOSO
PASURUAN
PAMEKASAN
JEMBER
MADIUN
KOTASURABAYA
KOTAMALANG
BOJONEGORO
KOTAKEDIRI
KOTAPASURUAN
NGANJUK
LUMAJANG
GRESIK
MAGETAN
LAMONGAN
JAWATIMUR
Tuberkulosis
KOTA / KABUPATEN PISPK Program CDR
KEDIRI 31.55% 37.00%
KOTA KEDIRI 36.59% 74.51%
KOTA MADIUN 23.30% 113.62%
KOTA PASURUAN 36.96% 73.97%
KOTA SURABAYA 34.58% 77.89%
MADIUN 33.88% 56.11%
MAGETAN 47.80% 22.49%
PACITAN 23.08% 14.14%
SIDOARJO 29.29% 43.48%
TRENGGALEK 26.30% 20.12%
TUBAN 32.19% 62.08%
TULUNGAGUNG 23.10% 36.70%
JAWA TIMUR 32.85% 47.37%
Kemampuan Laboratorium
Puskesmas
Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017
68.0
76.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan dahak untuk TB
Ketersediaan Sarana Prasarana TB
di Puskesmas
Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017
88.8
53.4
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Kombipak atau Fixed Dose Combination (FDC) dengan
jumlah cukup
Mempunyai anggaran pendampingan minum obat TB
Missing cases
310 ribu kasus
(44%) belum
terlaporkan
310 ribu kasus
(30%) belum
terdeteksi
Estimasi
insiden
kasus
TBC Estimasi
kasus
TBC
terdeteksi Jumlah
kasus TBC
ternotifikasi
Thd penduduk
2016  258 juta
Sebaran kasus tuberkulosis
1. 40% sudah diobati dan tercatat dalam SITT 
success rate sudah bagus?
2. 30% sudah diobati tetapi belum tercatat di SITT
(sebagian besar dari swasta):
–Sudahkah swasta mengikuti standar terapi
pogram? Bila tidak  punya potensi MDR
–Sudahkan dilakukan pelacakan pada keluarga
dari kasus yang mereka obat?
3. 30% belum terjangkau dan terdeteksi  dijangkau
dengan pendekatan keluarga PISPK dan
digunakan TCM (Tes Cepat Molekuler)
Hipertensi
• Indikator tingkat individu, dalam 1 keluarga bisa >1
orang menderita hipertensi
• Seharusnya program mempunyai perkiraan
penderita hipertensi yang harus ditemukan (bisa
dihitung dari hasil Riskesdas)
• Ini penting karena 2/3 penderita hipertensi tidak
tahu kalau mereka menderita hipertensi
• Perlu percepatan implementasi program di
lapangan
• Intervensi P2TMBM segera diberlakukan
Hipertensi
22.4%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
40.0%
45.0%
50.0%
KOTABLITAR
MOJOKERTO
PAMEKASAN
PROBOLINGGO
TRENGGALEK
KEDIRI
NGAWI
KOTABATU
PACITAN
MAGETAN
MALANG
KOTAPROBOLINGGO
BONDOWOSO
KOTAMADIUN
SITUBONDO
JEMBER
KOTAMALANG
TULUNGAGUNG
BANYUWANGI
PASURUAN
JOMBANG
TUBAN
MADIUN
PONOROGO
NGANJUK
BLITAR
KOTAPASURUAN
LUMAJANG
SIDOARJO
SUMENEP
BANGKALAN
KOTAMOJOKERTO
KOTAKEDIRI
SAMPANG
LAMONGAN
GRESIK
BOJONEGORO
KOTASURABAYA
JAWATIMUR
Hipertensi
KOTA / KABUPATEN PISPK # diperiksa Hioertensi (%)
KEDIRI 14.56% 328 108 32.9%
KOTA KEDIRI 31.16% 1492 599 40.1%
KOTA MADIUN 19.93% 2085 696 33.4%
KOTA PASURUAN 26.25% 0 0 0%
KOTA SURABAYA 46.86% 45987 8646 18.8%
MADIUN 23.47% 21 10 47.6%
MAGETAN 18.69% 2490 663 26.6%
PACITAN 17.89% 0 0 0%
SIDOARJO 29.40% 7462 2792 37.4%
TRENGGALEK 6.84% 220 83 37.7%
TUBAN 23.25% 1083 319 29.5%
TULUNGAGUNG 22.41% 50 15 30%
JAWA TIMUR 22.40% 275060 61024 22.2%
Ketersediaan Obat Hipertensi di Puskesmas
Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017
74.9
63.7
74.9
90.6
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Pengukuran
2013*) usia >15 tahun
26.2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
Papua
Bali
DKI
Pabar
Riau
Malut
Aceh
Bengkulu
Kep.Riau
Sultra
Sulbar
Sumbar
Banten
NTT
Maluku
NTB
Jambi
Sumut
Lampung
DIY
Indonesia
Sumsel
Jatim
Jateng
Kalteng
Sulut
Sulsel
Kalbar
Sulteng
Gorontalo
Jabar
Kaltim
Kalsel
Babel
2013
*) Batas ambang systole ≥140 mmHg, diastole ≥ 90mmHg:
Perubahan Prevalensi diasumsikan karena beda alat ukur 2007 (IA2)discontinue, 2013 (IA1);
Beban PTM, penduduk usia >15 tahun
Penyakit (%) (#)
Stroke 1.21 1,2 juta
Hipertensi 25.8 42,1 juta
Obesitas sentral 26.6 44,3 juta
Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta
Source: Riskesdas 2013
Note:
• Cakupan hipertensi oleh nakes  36.8%
• Cakupan diabetes mellitus oleh nakes  30.4%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Kesehatan Jiwa
• Indikator tingkat individu, dalam 1 keluarga bisa
terdapat >1 ODGJ berat
• Indikator pencapaian program perlu dipertajam
• ODGJ berat adalah indikator hilir, sementara
intervensi seharusnya mencegah jangan sampai
bertambah ODGJ berat
• Apa rencana pemanfaatan data PISPK untuk
pengembangan program selanjutnya?
ODGJ
15.6%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
BLITAR
KOTABLITAR
MOJOKERTO
PAMEKASAN
PROBOLINGGO
KOTAMADIUN
KOTAMALANG
BOJONEGORO
SAMPANG
KOTAPROBOLINGGO
BANYUWANGI
LUMAJANG
NGAWI
TUBAN
JOMBANG
JEMBER
KOTASURABAYA
MALANG
PONOROGO
PASURUAN
TULUNGAGUNG
PACITAN
TRENGGALEK
KEDIRI
KOTABATU
GRESIK
KOTAMOJOKERTO
LAMONGAN
KOTAKEDIRI
SUMENEP
BONDOWOSO
SITUBONDO
MADIUN
BANGKALAN
SIDOARJO
KOTAPASURUAN
NGANJUK
MAGETAN
JAWATIMUR
ODGJ
Kab/Kota PISPK
KEDIRI 14.21%
KOTA KEDIRI 27.47%
KOTA MADIUN 2.32%
KOTA PASURUAN 31.76%
KOTA SURABAYA 8.89%
MADIUN 28.51%
MAGETAN 33.33%
PACITAN 11.73%
SIDOARJO 30.61%
TRENGGALEK 13.46%
TUBAN 7.24%
TULUNGAGUNG 11.42%
JAWA TIMUR 15.55%
PROVINSI
JUMLAH KASUS PASUNG SAMPAI DESEMBER 2016 2345
JUMLAH TEMUAN BARU KASUS PASUNG SEPANJANG 2017 301
JUMLAH KASUS PASUNG YANG MENDAPATKAN LAYANAN KESWA 582 (22%)
Ketersediaan Obat Gangguan Jiwa
di Puskesmas
Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017
4.2
10.6
37.6
67.2
9.3
47.2
41.5
69.3
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Anti panik (imipramine)
Anti obsesif kompulsif (clomipramine)
Anti insomnia (phenobarbital)
Antianxietas - anti cemas (diazepam-
chlordiazepoxide)
Anti mania (lithium carbonate)
Anti depresan (trisiklik, MAO inhibitor,
amitriptyline)
Anti Parkinson (levodepo, tryhexifenidil)
Antipsikotik (chlorpromazine-CPZ, haloperidol-
Haldol, Serenase)
Tidak Merokok
• Indikator individual, dalam 1 keluarga bisa >1 orang
yang merokok
• Indikator ini berlaku untuk seluruh keluarga 
berperan besar dalam peningkatan IKS
• Apa indikator untuk manajemen program? KTR
(kawasan tanpa rokok), atau yang lain?
• Paling sulit dikendalikan  gunakan berbagai cara
untuk mendelakikan perilaku merokok
• Lakukan P2TMBM untuk mengendalikan perilaku
merokok, bersama faktor risiko PTM lain
• Lakukan “pendekatan keluarga” untuk rokok
Tidak merokok
49.3%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
KOTABLITAR
SAMPANG
PROBOLINGGO
MOJOKERTO
JEMBER
PASURUAN
LUMAJANG
BONDOWOSO
BANYUWANGI
SUMENEP
SITUBONDO
LAMONGAN
MALANG
JOMBANG
KOTABATU
KEDIRI
TRENGGALEK
PACITAN
TULUNGAGUNG
KOTAMOJOKERTO
NGAWI
PONOROGO
KOTAPASURUAN
KOTAPROBOLINGGO
SIDOARJO
PAMEKASAN
TUBAN
MAGETAN
BOJONEGORO
MADIUN
NGANJUK
KOTAKEDIRI
KOTAMALANG
KOTAMADIUN
BLITAR
KOTASURABAYA
GRESIK
BANGKALAN
JAWATIMUR
Tidak Merokok
KOTA / KABUPATEN PISPK PISPK Perda KTR
Puskesmas
UBM
KEDIRI 45.99% 0 0 1
KOTA KEDIRI 56.18% 0 0
KOTA MADIUN 60.66% 1 0
KOTA PASURUAN 49.16% 1 0
KOTA SURABAYA 62.09% 1 1 1
MADIUN 54.67% 0 1
MAGETAN 51.45% 0 0
PACITAN 46.52% 0 0
SIDOARJO 49.74% 1 1
TRENGGALEK 46.00% 1 0
TUBAN 50.42% 0 0
TULUNGAGUNG 46.57% 1 0
JAWA TIMUR 49.34% 18 8 4
Jaminan Kesehatan Nasional
• Indikator program tingkat individu, dalam PISPK
disebut menjadi anggota JKN bila semua anggota
keluarga telah menjadi anggota JKN
• Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh
besar pada peningkatan IKS
• Sewajarnya bila pencapaian PISPK lebih rendah
dari data BPJS
• Akan tetapi bila perbedaan terlalu banyak, harus
ditelusuri lebih lanjut
• Adakah faktor lain  misalnya KIS belum sampai
ke keluaga?
JKN
42.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
BANYUWANGI
TRENGGALEK
TULUNGAGUNG
JEMBER
BANGKALAN
PACITAN
SAMPANG
MALANG
SITUBONDO
PROBOLINGGO
LUMAJANG
PASURUAN
PAMEKASAN
KEDIRI
PONOROGO
KOTABATU
JOMBANG
BLITAR
KOTAPASURUAN
TUBAN
MADIUN
BOJONEGORO
NGANJUK
BONDOWOSO
LAMONGAN
KOTAPROBOLINGGO
MAGETAN
GRESIK
NGAWI
SIDOARJO
KOTAMOJOKERTO
SUMENEP
KOTASURABAYA
KOTAMALANG
KOTAKEDIRI
MOJOKERTO
KOTAMADIUN
KOTABLITAR
JAWATIMUR
JKN
KOTA / KABUPATEN PISPK Program
KEDIRI 37.72% 55.61%
KOTA KEDIRI 60.37% 68.60%
KOTA MADIUN 94.73% 80.29%
KOTA PASURUAN 41.80% 60.81%
KOTA SURABAYA 56.98% 86.23%
MADIUN 42.61% 62.92%
MAGETAN 50.28% 62.31%
PACITAN 29.12% 52.25%
SIDOARJO 52.87% 62.35%
TRENGGALEK 24.75% 56.64%
TUBAN 42.45% 56.63%
TULUNGAGUNG 26.63% 47.87%
JAWA TIMUR 42.00% 62.26%
Air Bersih
• Indikator tingkat keluarga, data program akan
sesuai dengan PISPK
• Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh
besar pada peningkatan IKS
• Tugas Kemkes aspek kualitas air minum, tetapi apa
indikator kualitas air minum yang dipakai?
• Bagaimana peta kualitas air bersih selama ini?
• Pola samplingnya bagaimana? Tingkat keluarga
atau cukup tingkat kab/kota?
Air bersih
98.1%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
PROBOLINGGO
SAMPANG
PAMEKASAN
BONDOWOSO
SITUBONDO
PASURUAN
BANGKALAN
PONOROGO
PACITAN
MALANG
BANYUWANGI
LAMONGAN
JEMBER
LUMAJANG
BLITAR
NGAWI
TRENGGALEK
KOTAPASURUAN
KOTAPROBOLINGGO
KOTAMOJOKERTO
JOMBANG
TUBAN
KEDIRI
NGANJUK
TULUNGAGUNG
KOTAMADIUN
MADIUN
KOTASURABAYA
SIDOARJO
KOTAMALANG
GRESIK
SUMENEP
MAGETAN
KOTAKEDIRI
KOTABATU
BOJONEGORO
KOTABLITAR
MOJOKERTO
JAWATIMUR
Air Bersih
KOTA / KABUPATEN PISPK
Jumlah
sarana
Jumlah
Sampel
Jumlah
MS
KEDIRI 98.33% 1909 16 16
KOTA KEDIRI 99.36% 89 16 14
KOTA MADIUN 98.66% 28 15 13
KOTA PASURUAN 98.05% 123 6 4
KOTA SURABAYA 98.86% 55 2 1
MADIUN 98.73% 286 5 5
MAGETAN 99.27% 70 5 5
PACITAN 97.07% 70 10 8
SIDOARJO 98.96% 165 33 31
TRENGGALEK 98.00% 525 19 19
TUBAN 98.28% 205 34 32
TULUNGAGUNG 98.57% 42 1 1
JAWA TIMUR 98.13% 18048 548 472
Jamban
• Indikator keluarga, pencapaian program relative
sama dengan PISPK
• Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh
besar pada peningkatan IKS
• Bila selisih terlalu banyak, perlu analisis lebih lanjut
• Di lapangan masih ada yang bertanya batasan
jamban sehat
Jamban
92.7%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
PROBOLINGGO
BONDOWOSO
SITUBONDO
PASURUAN
JEMBER
TUBAN
PAMEKASAN
BANYUWANGI
NGANJUK
LUMAJANG
BANGKALAN
SAMPANG
KOTAPASURUAN
KOTAPROBOLINGGO
KEDIRI
JOMBANG
NGAWI
MAGETAN
PONOROGO
TRENGGALEK
MADIUN
MALANG
SIDOARJO
TULUNGAGUNG
BLITAR
KOTAMOJOKERTO
KOTABATU
PACITAN
SUMENEP
KOTAMALANG
LAMONGAN
BOJONEGORO
KOTASURABAYA
KOTAKEDIRI
GRESIK
KOTAMADIUN
KOTABLITAR
MOJOKERTO
JAWATIMUR
Jamban
KOTA / KABUPATEN PISPK Program
KEDIRI 92.63% 83.4
KOTA KEDIRI 98.52% 99.1
KOTA MADIUN 98.94% 100.0
KOTA PASURUAN 91.35% 52.5
KOTA SURABAYA 98.46% 97.7
MADIUN 95.57% 91.9
MAGETAN 93.92% 100.0
PACITAN 97.35% 100.0
SIDOARJO 96.21% 88.9
TRENGGALEK 94.61% 96.7
TUBAN 87.02% 78.3
TULUNGAGUNG 96.55% 93.8
JAWA TIMUR 92.66% 85.7
Motivasi berhenti merokok
berbasis pendekatan keluarga
Untuk Dinkes Kab/Kota
• Bisa melakukan analisis serupa, hanya unit yang
dibahas adalah Puskesmas dan desa/kelurahan
dalam Puskesmas
• Buat peringkat antar Puskesmas, lalu tentukan
mana yang perlu dilakukan bina akselerasi dan
mana yang bina intervensi
• Untuk menelaah lebih dalam pencapaian
Puskesmas, buat analisis antar desa/kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas tersebut
Kunjungan keluarga Kab. Madiun
NO KECAMATAN JUMLAH KELUARGA
1 BALEREJO 9531
2 DAGANGAN 6238
3 DOLOPO 5929
4 GEGER 7151
5 GEMARANG 5359
6 JIWAN 8203
7 KARE 4695
8 KEBONSARI 2194
9 MADIUN 4908
10 MEJAYAN 2725
11 PILANGKENCENG 4340
12 SARADAN 7956
13 SAWAHAN 1393
14 WONOASRI 3413
15 WUNGU 4944
Madiun: IKS & indikator KS menurut Puskesmas
Indikator Pusk A Pusk C Pusk C Pusk D Pusk E Pusk F
Kab
MADIUN
Keluarga mengikuti program KB *) 71.4% 62.5% 16.7% 0 0 0 44.9%
Persalinan Ibu di faskes 00.0% 00.0% 00.0% 0 0 0 93.9%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap *) 50.0% 00.0% 33.3% 0 0 0 98.8%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 50.0% 00.0% 33.3% 0 0 0 84.7%
Pertumbuhan Balita dipantau 50.0% 50.0% 50.0% 0 0 0 94.5%
Penderita TB Paru berobat sesuai standar 00.0% 50.0% 00.0% 0 0 0 33.9%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 66.7% 33.3% 50.0% 0 0 0 23.5%
ODGJ berat, diobati dan tidak ditelantarkan 00.0% 00.0% 00.0% 0 0 0 28.5%
Anggota keluarga tidak ada yg merokok *) 12.5% 37.5% 50.0% 0 0 0 54.7%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 50.0% 37.5% 50.0% 0 0 0 42.6%
Keluarga memiliki akses sarana air bersih 87.5% 87.5% 75.0% 0 0 0 98.7%
Keluarga memiliki akses jamban keluarga 87.5% 87.5% 75.0% 0 0 0 95.6%
IKS (Indeks Keluarga Sehat) 0.125 0.125 0.5 0 0 0 0.179
Kunjungan keluarga Kec. Saradan
NO KELURAHAN JUMLAH DATA
1 BAJULAN 475
2 BANDUNGAN 1.286
3 BENER 448
4 BONGSOPOTRO 667
5 KLANGON 0
6 KLUMUTAN 0
7 NGEPEH 514
8 PAJARAN 0
9 SAMBIREJO 423
10 SIDOREJO 1.782
11 SUGIHWARAS 0
12 SUKOREJO 169
13 SUMBERBENDO 1
14 SUMBERSARI 762
15 TULUNG 1.429
Variasi kemajuan PISPK antar Puskesmas
1. Ada yang sudah mengunjungi seluruh keluarga dan
melakukan intervensi
2. Ada yang belum mulai, baru sebatas sosialisasi
3. Sebagian besar sudah mulai tetapi belum selesai
mengunjungi seluruh keluarga (cakupan belum 100%)
4. Oleh karena itu untuk seluruh Puskesmas yang telah
melaksanakan PISPK diharapkan pada akhir tahun
2018 sudah dapat mencantumkan targetnya:
• Berapa % cakupan kunjungan keluarga
• Berapa kenaikan IKS dari desa yang sudah diketahui IKS
tahun 2017 ini
• Berapa cakupan 12 indikator keluarga sehat (sebagaian
harus 100% sesuai SPM bidang Kesehatan)
Puskesmas Tambakrejo Surabaya (Contoh)
No Indikator KAPASAN
TAMBAK-
REJO
SIMO-
KERTO
Puskesmas
1 Keluarga mengikuti KB *) 28.4% 34.3% 41.4% 35.8%
2 Persalinan Ibu di faskes 80.0% 82.1% 89.9% 85.2%
3 Bayi : imunisasi dasar lengkap *) 88.6% 90.2% 92.3% 90.4%
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 69.6% 88.4% 87.0% 82.8%
5 Pertumbuhan Balita dipantau 93.0% 92.3% 95.1% 93.6%
6 Penderita TB berobat sesuai standar 32.0% 24.2% 39.7% 30.9%
7 Penderita hipertensi berobat teratur 44.4% 66.7% 62.3% 59.0%
8 ODGJ diobati, tidak ditelantarkan 14.3% 34.5% 6.0% 16.0%
9 Anggota keluarga tidak merokok *) 54.3% 57.6% 64.3% 59.4%
10 Keluarga menjadi anggota JKN 44.1% 48.0% 39.4% 44.1%
11 Keluarga akses/gunakan air bersih 98.3% 98.2% 98.9% 98.5%
12 Keluarga akses/gunakan jamban 98.0% 97.4% 98.4% 97.9%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0.164 0.192 0.204 0.191
Manajemen Puskesmas
• Tujuan sampai akhir tahun 2018:
– Cak. kunjungan keluarga ditargetkan naik dari 60% ke 100%
– Peningkatan IKS dari yang sudah terdata:
IKS 0,191 menjadi 0,300
• Penigkatan cakupan 12 indikator KS:
– Harus 100%: linfaskes, imunisasi, timbang balita, tuberkulosis,
hipertensi, gangguan jiwa
– Lainnya situasional
• Untuk mencapai tujuan tersebut: intevensi (proses) dan
input apa yang diperlukan  dituangkan dalam RUK
(Rencana Usulan Kegiatan) dan diusulkan ke Dinkes
Kab/Kota untuk mendapatkan dana APBD setempat
RUK sampai Desember 2018
Sumber daya Proses/Kegiatan Luaran/Tujuan
SDM:
• Seluruh SDM di
Puskesmas
• Bekerjasama
dengan Poltekkes
• Mengangkat
nakes honorer
Dana:
• Pemanfaatan
dana BOK,
kapitasi, APBD,
ADD
Peralatan
• Gadget utk
pendataan
• Komputer untuk
buat PINKESGA
• Advokasi: buat ranking desa
berdasarkan IKS  alokasi
dana desa untuk kesehatan
• Menambah posbindu PTM 
cakupan hipertensi dan ODGJ
bisa 100%
• Meningkatkan kualitas
posyandu, ditambah PAUD
• Mengembangkan kawasan
bebas rokok untuk semua
sekolah dan masjid
• Mengembangkan klinik
berhenti merokok
• Mengembangkan pemicuan
STBM
• Selain meneruskan program2
yang sudah dilakukan
Cak. kunjungan kel. 100%
Tingkatkan IKS: 0,19  0,30
Cakupan 12 indikator KS:
1. KB 65%
2. Linfaskes 100%
3. Imunisasi 100%
4. ASI Exklusif %
5. Timbang balita 100%
6. TBC 100%
7. Hipertensi 100%
8. ODGJ 100%
9. Rokok %
10. Air bersih %
11. Jamban %
12. JKN %127
Perkembangan Proporsi Keluarga Sehat 2017 – 2018
Puskesmas X di Kab. Banggai Sulteng
13.0%
9.0%
14.0%
6.0%
27.0% 26.0%
71.0% 70.0% 71.0%
67.0%
65.0%
50.0%
16.0%
21.0%
15.0%
27.0%
8.0%
24.0%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
Tikupon Sepa Pisou
TS 1 TS 2 PS 1 PS 2 S 1 S 2
PISPK di Puskesmas Gabus II Kab. Pati Jateng
PISPK di Puskesmas Gabus II Kab. Pati Jateng
Terima kasih
Trihono
HP: 08118894414
Email: trihonor2014@gmil.com
Portal: kanal-kesehatan.com
TERIMA KASIH
Trihono
Health Policy Unit (HPU) Setjen Kemkes
Gedung Adhyatma Lantai 6 Ruang 612
Jl HR Rasuna Said Jakata
HP: 08118894414
Emial: trihonor2014@gmail.com
Portal: kanal-kesehatan.com
Tanggapan
• BBPK Jakarta:
• Modul PISPK menjadi referensi utama
• Keterkaitan SPM PISPK dan Germas
• Titik beratnya ke keterpaduan
• Akreditasi Puskesmas: UKM lemah
• Faktor risiko PTM
• BBPK Makasar:
• SPM Kinerja Pemda  Kemkes ringan
• Akreditasi vs PISPK
• Manajemen Puskesmas  RUK (berbasis masalah di lapangan) 
terkait siklus perencanaan daerah
• BBPK Ciloto:
• Disain program intervensi bagaimana?

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdfssuserc3081c
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptLastriMarga
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxPromkesKotsmi
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)AhmadSafii13
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaDinkes Kab Lebak
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfrena rasyidah
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAZakiah dr
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 

Was ist angesagt? (20)

Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa Siaga
 
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdfPermenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
Permenkes Nomor 44 Tahun 2016.pdf
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Sop promkes
Sop promkesSop promkes
Sop promkes
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 

Ähnlich wie MENINGKATKAN IKS

PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesErwinsyah Blue
 
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxKEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxAniePengenMakmoersel
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptmila306254
 
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptxKEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptxMurni Rahayu
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfpuskkintamaniIII
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxabdulthaleb44
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxssuseraf14b7
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxekosaputro62
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Mohdsargawi
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
 
PPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxPPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxFitriYunus
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptxheni292343
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxPAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxssuser8fde212
 
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdf
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdfPENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdf
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdfRusdiansyah38
 
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.pptFerdianSubhan1
 

Ähnlich wie MENINGKATKAN IKS (20)

PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkes
 
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptxKEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
KEBIJAKAN POSYANDU INTEGRASI LAYANAN PRIMER.pptx
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
 
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptxKEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK KUDUS.pptx
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
 
PPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptxPPT Stunting UMY.pptx
PPT Stunting UMY.pptx
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptxPAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
PAPARAN KADINKES_JOGJA- SPM KESEHATAN 2020 (010721).pptx
 
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdf
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdfPENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdf
PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN.pdf
 
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 

MENINGKATKAN IKS

  • 1. Pengembangan Kapasitas Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam hal PISPK Trihono Health Policy Unit, Setjen Kemkes Workshop Tutor dan Admin Pengembangan Kapasitas Bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Yogyakarta, 8-10 Oktober 2018 1
  • 2. 2 VISI DAN MISI PRESIDEN 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia TRISAKTI: Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi; Berkepribadian dlm budaya PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PROGRAM INDONESIA KERJA PENGUATAN YANKES PENERAPAN PARADIGMA SEHAT JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RENSTRA 2015-2019 3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,SEKTOR UNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA D T P K KELUARGA SEHAT PROGRAM INDONESIA PINTAR
  • 3. 2014 2015 2016 2019 Start from Jan 1st 2014 1. Subsidized people 2. Military 3. The existing participants of BPJS Kes 4. The existing participants of Jamsostek 5. others Universal Coverage 1 Januari 2016 Micro company The latest January 1st, 2015 1. State-owned Enterprises 2. Big Company 3. Middle Company 4. Small business January 1st, 2014 114.339.825 January 1st, 2015 133.423.653 Precident Declare No: 111/2013 article 6 : The membership of health insurance in BPJS Kesehatan is an obligatory and for all Indonesia society. Road Map of Membership Recruitment January 1st, 2016 156.790.287
  • 4. Angka Rawat Inap Usia >40 tahun sebelum dan sesudah era JKN Source: Nugraheni, W.P. (2017). Dampak Progeam JamkesNas terhadap Ekuitas Akses Layanan Rawat Inap di Rumah Sakit: Data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Doctoral Thesis. University of Indonesia: Jakarta
  • 5. Perbandingan concentration curve Angka Rawat Inap antara JKN dan non-JKN Insured Uninsured Source: Nugraheni, W.P. (2017). Dampak Progeam JamkesNas terhadap Ekuitas Akses Layanan Rawat Inap di Rumah Sakit: Data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Doctoral Thesis. University of Indonesia: Jakarta
  • 6. Persentase linakes tahun 2011 – 2016 berdasarkan tingkat social ekonomi Source: HP+ Report on Skilled Birth Attendance Review 2017 based on Susenas survey (2011-2015)
  • 7. Pilar Paradigma Sehat: Keseimbangan sehat - sakit • JKN  terutama untuk menyembuhkan yang sakit • Penerapan paradigma sehat  membuat yang sehat makin sehat, tidak menjadi sakit • Untuk itu dikembangkan aspek sehat  dibuat pendekatan keluarga dengan tujuan menyehatkan keluarga • Dibuat indikator keluarga sehat sebagai ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat di tiap wilayah 7
  • 8. Pilar Paradigma Sehat: UKM dan UKP harus seimbang • UKP: dilakukan oleh Puskesmas dan faskes lainnya (dokter praktek, dll) • UKM: Puskesmas adalah aktor utama dan koordinator semua kegiatan UKM di wilayahnya. • Kondisi sekarang belum seimbang  sebagai contoh dari sisi dana (kapitasi JKN dibanding BOK) • Harus diupayakan agar dana juga seimbang
  • 9. Rasio BOK/Kapitasi di Kota Cilegon Puskesmas BOK 2014 (Rp) Kapitasi JKN 2014 (Rp) BOK : JKN 2014 (%) Cilegon 66.000.000,- 921.697.500,- 7,2 % Cibeber 80.000.000,- 1.101.140.000,- 7,3 % Citangkil 105.000.000,- 1.175.341.500,- 9,0 % Ciwandan 80.000.000,- 1.474.161.500,- 5,4 % Pulomerak 80.000.000,- 1.002.193.500.- 8,0 % Purwakarta 77.000.000,- 687.733.500,- 11,2 % Grogol 65.000.000,- 675.799.500,- 9,6 % Jombang 95.000.000,- 1.009.068.000,- 9,4 % Jumlah 745.900.000,- 8.046.935.000,- 9,3 % Sumber: Kajian Pengaruh Program JKN terhadap Program KIA, 2015
  • 10. AREA PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN  KESEHATAN IBU: - MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)  KESEHATAN ANAK: - MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) - MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)  PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR: - MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5 - MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS - MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA  PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR - MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI - MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4 - MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES - MENURUNKAN PREVALENSI KANKER - MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA 10
  • 11. 11 Catatan: Dapat ditambahkan indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat Indikator Keluarga Sehat A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 1 Keluarga mengikuti KB 2 Ibu bersalin di faskes 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular: 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan C Perilaku dan kesehatan lingkungan: 9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih 11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
  • 12. 2015 2016 2017 2018 2019 470 Puskesmas, 9 Prov, 64 Kab/Kota 2926 Puskesmas, 34 Prov, 514 Kab/Kota 4 Puskesmas 4 Prov, 4 Kab/Kota 9754 Puskesmas, 34 Prov, 514 Kab/Kota 5852 Puskesmas, 34 Prov, 514 Kab/Kota 12 Roadmap Pengembangan PISPK Kab/Kota dapat mengembangkan sendiri PIS-PK diluar lokus Puskesmas tahun 2017 karena pelatih sudah tersedia di 34 Propinsi dan 514 kab/kota
  • 13. Pendekatan keluarga Puskesmas Keluarga Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu lansia, Posmaldes, Poskestren, UKS/M (Usia Sekolah), Pos UKK (Usia produktif) Keluarga KeluargaKeluarga Keluarga 13
  • 14. Apa yang baru? 1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada program Perkesmas (perawatan kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan rumah tangga. 2. Yang baru adalah: • Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus mempunyai database kesehatan seluruh keluarga di wilayah kerjanya • Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah kesehatan prioritas yang akan ditanggulangi selama 5 tahun ini 14
  • 15. Kenapa harus pro-aktif ke keluarga? • Pro-aktif ke keluarga saat ini merupakan keharusan, alasan rasionalnya sbb.: • Disampaikan 3 contoh masalah kesehatan yang dalam Renstra 2015 – 2019 menjadi prioritas • Masalah status gizi khususnya stunting (pendek) • Penyakit Tidak Menular (PTM) khususnya hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas • Penyakit Menular: Tuberkulosis 15
  • 18. Difference between stunted and normal children on various indicators of cognitive development *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ** ** *** *** *** *** p >.001 ** p >.01 and p< .001
  • 19. Dinamika perubahan stunting Perkembangan st. gizi (0-2) – (4-6) tahun Status gizi usia (7-9) tahun Normal (%) Pendek (%) Jumlah Normal  normal 89,9 10,1 138 Normal  pendek 40,5 59,5 42 Pendek  normal 84,3 15,7 51 Pendek  pendek 22,9 77,1 70 Jumlah 66,4 33,6 301 Sumber: Aryastami, 2014
  • 20. Rekomendasi • Balita normal, harus terus dijaga agar tetap normal, tidak menjadi stunting  pemantauan berkala sangat diperlukan • Bayi/balita stunting, harus segera diintervensi agar kembali normal  deteksi dini stunting mutlak diperlukan • Cakupan penimbangan posyandu cenderung turun  mengandalkan posyandu saja tidak cukup • Perlu pendekatan keluarga secara total
  • 21. Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013 45.4 29.1 25.5 44.6 21.1 34.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 ≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah 2007 2013
  • 23. Beban PTM, penduduk usia >15 tahun Penyakit (%) (#) Stroke 1.21 1,2 juta Hipertensi 25.8 42,1 juta Obesitas sentral 26.6 44,3 juta Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta Source: Riskesdas 2013 Note: • Cakupan hipertensi oleh nakes  36.8% • Cakupan diabetes mellitus oleh nakes  30.4% • Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
  • 24. Faktor yang berpengaruh terhadap Hipertensi dan Diabetes Melitus
  • 25. Intervensi untuk Penangulangan PTM 1/3 2/3 Faktor Risiko (MASYARAKAT) JKN Puskesmas Agents of Change 1 2 3 1. Meningkatkan kualitas leyanan primer dikaitkan dengan JKN 2. Pro-aktif menjangkau sasaran (UKK, UKBM), yang menderita PTM diminta jadi peserta JKN 3. Menanggulangi faktor risiko melalui pemicuan tokoh masyarakat atau kader
  • 26. Rekomendasi • Penderita PTM segera diminta menjadi anggota JKN • Kembangan deteksi dini dengan memperbanyak Posbindu PTM, Upaya Kesehatan Masjid/Gereja, Pemeriksaan gratis PTM di Mall dan Tempat2 Umum • Kembangkan pemicuan terhadap Agent of Change untuk mengendalikan faktor risiko PTM
  • 28. IKS menjamin peningkatan kualitas bangsa • Pendekatan keluarga sehat dengan mengembangkan IKS (Indikator Keluarga Sehat) apakah menjamin terjadinya peningkatan derajat kesehatan yang pada gilirannya meningkatkan kualitas bangsa? • Dengan menggunakan data Riskesdas 2013, terdapat korelasi yang kuat antara IPM (Indeks Pembangunan Manusia), IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) dan IKS (Indeks Kesehatan Keluarga) 28
  • 29. Hubungan IPM - IPKM Ekonomi Pendidikan Kesehatan IPM (Index Pembangunan Manusia) Umur Harapan Hidup (UHH) Diurai lebih lanjut dengan IPKM (30 indikator kesehatan)
  • 30. Ekonomi Pendidikan Kesehatan IPM (Index Pembangunan Manusia) Umur Harapan Hidup (UHH) Diurai lebih lanjut dengan IPKM (30 indikator kesehatan)
  • 31. 31 Ternyata juga ada korelasi kuat antara IPKM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 31 r = 0.68 R2 = 0.47  JIKA IPKM NAIK, MAKA IPM NAIK  IKS NAIK, MAKA IPM NAIK
  • 32. 32 Dengan menggunakan data Riskesdas 2013, terbukti ada korelasi yang kuat antara IKS (Indeks Keluarga Sehat) dan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)  JIKA IKS NAIK, MAKA IPKM NAIK r = 0.8 R2 = 0.64
  • 33. IKS akan menyehatkan JKN • IKS akan memperkuat UKM sehingga kasus berat bisa dikurangi • Proporsi sectio caesaria akan berkurang • Intervensi pada PTM dengan mengendalikan faktor risikonya  akan mengurangi penyakit jantung, stroke, dll • Intervensi pada ATM (AIDS, Tuberkulosis dan Malaria)  akan mengurangi kejadian penyakit infeksi 33
  • 34. Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar) Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
  • 35. Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar) Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
  • 36. IKS sebagai media advokasi Dengan IKS dapat dibuat: • Ranking provinsi setiap tahun • Ranking kab/kota setiap tahun  untuk meningkatkan APBD Kesehatan • Rangking Puskesmas setiap tahun  untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan dana BOK, BOP, Kaitasi JKN • Rangking desa/kelurahan setiap tahun  untuk memanfaatkan dana desa bagi kesehatan 36
  • 37. Keterpaduan Germas – SPM – KS di tingkat operasional/Puskesmas
  • 38. Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)  Tingkatkan aktivitas fisik Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur (93,5%)  Tingkatkan makan sayur & buah 38 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sumber Data Riskesdas 2013 Penyakit tidak menular: • Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun) • Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun) • Kanker (1,4%o semua umur) Deteksi dini penyakit tidak menular Kendalikan faktor risiko
  • 39. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah: • Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup • Regulasi: Inpres nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat • Salah satu bentuk operasional di lapangan adalah UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
  • 40. SPM bidang kesehatan • Dasar: • Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal • Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang SPM bidang Kesehatan • Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya • Meliputi seluruh kelompok umur (bumil, bulin, bayi, balita, usia sekolah, usia produksi dan usia lanjut) • Meliputi 5 penyakit utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM, ODGJ • Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini • Cakupan harus 100% (berbasis hak azasi manusia)
  • 41. SPM Kesehatan meliputi: 1. Setiap bumil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar; 2. Setiap bulin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar; 3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar; 4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; 5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 7. Setiap warga negara Indonesia usia >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; 8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar; 9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan yankes sesuai standar; 10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan yankes sesuai standar; 11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar; 12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
  • 42. 42 Indikator Keluarga Sehat & SPM Kesehatan No Indikator Keluarga Sehat SPM 1 Keluarga mengikuti KB 2 Ibu bersalin di faskes 2 3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4 4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 3 5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 4 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 11 7 Penderita hipertensi berobat teratur 8 8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 10 9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih * 11 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat * 12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes ** *) Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman **) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah
  • 43. Keterkaitan Germas – SPM – KS di tingkat operasional / masayrakat 1. Memenuhi hak dasar 2. Cakupan 100% Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek, Usiprod, Usila + PM & PTM KS Keluarga Germas RDS 1. Proaktif menjangkau 100% keluarga 2. Promotif, preventif, deteksi dini SPM UKS/M UKKDukungan lintas sektor IKS Cak. Program Filosofi & tujuan Metoda Metoda Indikator Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
  • 44. PISPK – Akreditasi Puskesmas • Akreditasi Puskesmas  untuk meningkatkan kualitas Puskesmas • Dari aspek yang dinilai: UKM pada umumnya yang paling rendah • PISPK  memperkuat UKM  nilai akreditasi Puskesmas akan makin baik • Kesepakatan: Akreditasi Puskesmas akan dilaksanakan pada Puskesmas yang telah melaksanakan PISPK
  • 45. Hasil Sementara PIS-PK Tanggal 3 September 2018
  • 46. Laju cakupan kunjungan keluarga (nasional) Jumlah keluarga yang dikunjungi Cakupan kunjungan (%) 30 Januari 2018 5.884.791 8,99 28 Februari 2018 7.688.375 11,72 25 Maret 2018 8.567.097 13,06 4 April 2018 9.032.406 13,77 8 Mei 2018 10.790.288 16,45 7 Juni 2018 12.259.382 18,61 7 Juli 2018 13.334.099 20,24 5 Agustus 14,722,809 22.35 3 September 16,035,797 24.35 Catatan: Total jumlah keluarga di Indonesia: 65.588.400 keluarga Sumber: Aplikasi keluarga sehat
  • 47. Proporsi kab/kota vs cak. kunjungan keluarga Cakupan kunjungan keluarga Jumlah % Cak. Kunjungan keluarga >75% 18 3.5% Cak. Kunjungan keluarga >50 - 75% 55 10.7% Cak. Kunjungan keluarga >30 - 50% 90 17.5% Cak. Kunjungan keluarga >10 - 30% 211 41.1% Cak. Kunjungan keluarga <10% 140 27.2% 47Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
  • 48. Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan keluaga >30% per provinsi Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota ACEH 4 7 7 23 BALI 1 2 9 BANGKA BELITUNG 3 3 3 7 BANTEN 1 1 3 8 BENGKULU 3 3 3 10 DI YOGYAKARTA 5 DKI JAKARTA NA NA NA 6 GORONTALO 3 3 3 6 JAMBI 2 4 4 11 JAWA BARAT 4 5 7 27 JAWA TENGAH 11 13 15 35 JAWA TIMUR 5 7 12 38 48 Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018 NA: Not applicable karena aplikasi KPLDH belum link dengan aplikasi keluarg sehat
  • 49. Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan keluaga >30% per provinsi Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota KALIMANTAN BARAT 1 2 2 14 KALIMANTAN SELATAN 1 3 3 13 KALIMANTAN TENGAH 2 2 2 14 KALIMANTAN TIMUR 1 1 1 10 KALIMANTAN UTARA 2 2 2 5 KEPULAUAN RIAU 1 2 7 LAMPUNG 4 4 4 15 MALUKU 1 1 1 11 MALUKU UTARA 6 7 7 10 NUSA TENGGARA BARAT 3 3 3 10 NUSA TENGGARA TIMUR 1 1 22 49Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
  • 50. Proporsi kab/kota dengan cak. kunjungan keluaga >30% per provinsi Provinsi Juli Agustus Sept Kab/Kota PAPUA 21 PAPUA BARAT 1 13 RIAU 8 9 9 12 SULAWESI BARAT 6 6 6 6 SULAWESI SELATAN 12 14 14 25 SULAWESI TENGAH 4 6 6 12 SULAWESI TENGGARA 3 5 5 9 SULAWESI UTARA 2 3 23 SUMATERA BARAT 12 14 13 19 SUMATERA SELATAN 6 6 6 17 SUMATERA UTARA 9 12 13 33 INDONESIA 117 146 163 514 50Sumber: Aplikasi keluarga sehat, awal September 2018
  • 51. Cakupan kunjungan keluarga 61.2% 50.7% 46.7% 39.6% 39.3% 36.5% 36.5% 35.1% 31.1% 30.7% 29.8% 29.8% 29.6% 27.9% 27.0% 26.0% 25.1% 25.0% 24.5% 22.8% 22.5% 22.2% 21.4% 20.2% 19.0% 18.6% 17.4% 11.7% 11.7% 9.3% 7.5% 7.3% 3.9% 2.2% 24.3% SULAWESI BARAT RIAU KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SULAWESI TENGAH BENGKULU SUMATERA BARAT SULAWESI SELATAN MALUKU UTARA SUMATERA UTARA GORONTALO KALIMANTAN SELATAN JAWA TENGAH LAMPUNG KALIMANTAN UTARA BANTEN NUSA TENGGARA BARAT JAMBI ACEH JAWA TIMUR SULAWESI TENGGARA SUMATERA SELATAN KALIMANTAN TENGAH BALI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KALIMANTAN BARAT KEPULAUAN RIAU JAWA BARAT SULAWESI UTARA KALIMANTAN TIMUR MALUKU PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA DKI JAKARTA INDONESIA
  • 52. Analisis PISPK Untuk Tingkat Kabupaten/Kota Contoh Kabupaten/Kota di Jatim Data 3 September 2018
  • 53. Langkah Analisis PISPK Untuk Bina Wilayah • Buat peringkat cakupan kunjungan keluarga antar kecamtan/puskesmas • Secara empiris, bila cakupan 30% lebih, angka pencapaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat relative stabil, bisa dijadikan data dasar untuk perencanaan tahun2 selanjutnya • Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  bina akselerasi, agar cakupan segera naik • Untuk puskesmas dengan cakupan >30%  bina intervensi dengan tetap meneruskan cakupan kunjungan keluarga mencapai 100%
  • 54. Langkah Bina Akselerasi • Untuk puskesmas dengan cakupan <30%  buat roadmap peningkatan cakupan sampai 100% • Buat target bulanan, agar terpantau apakah implementasi di lapangan on the right track atau tidak • Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi (Regulasi, SDM terbatas, dana terbatas?) • Pada saat mencapai 30%  sudah saatnya dilakukan bina intervensi
  • 55. Langkah Bina Intervensi (Cak >30%) • Sandingkan data PISPK dengan data program yang sesuai (tidak bisa sama karena unit analisisnya berbeda, program: individu, PISPK: keluarga). • Lihat di tiap puskesmas, adakah yang tidak wajar  bila ada perlu klarifikasi dengan program dan puskesmas • Bila sudah verifikasi  tentukan roadmap terhadap –Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100% –Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat • Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat
  • 56. RPJMD DKI Jakarta Target peningkatan IKS (Indeks Keluarga Sehat) • Tahun 2017 0,32 • Tahun 2018 0,35 • Tahun 2019 0,38 • Tahun 2020 0,42 • Tahun 2021 0,44 • Tahun 2022 0,47 • Seharusnya Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas yang cakupan kunjungan keluarga >30% sudah bisa mencantumkan target
  • 57. Jatim KAB/KOTA # Keluarga Dikunjungi (%) TRENGGALEK 230,253 178,470 77.51% KOTA MADIUN 60,351 42,944 71.16% KEDIRI 437,329 223,968 51.21% KOTA SURABAYA 850,398 430,470 50.62% KOTA KEDIRI 79,922 34,330 42.95% PACITAN 172,341 61,818 35.87% KOTA PASURUAN 49,962 17,672 35.37% TUBAN 313,621 105,959 33.79% TULUNGAGUNG 329,660 109,678 33.27% SIDOARJO 519,129 166,624 32.10% MADIUN 226,830 72,609 32.01% MAGETAN 191,140 60,671 31.74% PONOROGO 282,699 84,673 29.95% LAMONGAN 334,613 92,568 27.66% PROBOLINGGO 334,775 87,522 26.14% JOMBANG 368,211 85,404 23.19% KOTA PROBOLINGGO 59,783 12,632 21.13% NGANJUK 318,112 63,648 20.01% Jatim 11,359,423 2,786,610 24.53%
  • 58. Jatim KAB/KOTA # Keluarga Dikunjungi (%) BONDOWOSO 257,049 51,246 19.94% BANGKALAN 251,919 49,933 19.82% BANYUWANGI 486,973 94,649 19.44% PASURUAN 431,870 83,057 19.23% GRESIK 327,063 61,958 18.94% MALANG 702,677 126,490 18.00% SAMPANG 244,249 42,866 17.55% BOJONEGORO 363,377 63,224 17.40% SUMENEP 333,947 47,353 14.18% BLITAR 369,109 48,655 13.18% KOTA MOJOKERTO 35,994 4,200 11.67% NGAWI 291,873 32,545 11.15% KOTA BLITAR 39,429 3,911 9.92% JEMBER 728,164 65,343 8.97% SITUBONDO 217,921 19,087 8.76% LUMAJANG 311,608 25,477 8.18% KOTA BATU 53,839 3,598 6.68% PAMEKASAN 229,872 13,473 5.86% KOTA MALANG 216,106 9,059 4.19% MOJOKERTO 307,255 8,826 2.87% Jatim 11,359,423 2,786,610 24.53%
  • 59. IKS menurut Provinsi 0.339 0.300 0.281 0.263 0.244 0.233 0.218 0.199 0.192 0.188 0.181 0.176 0.170 0.165 0.164 0.164 0.158 0.154 0.147 0.145 0.142 0.142 0.139 0.138 0.134 0.127 0.126 0.125 0.125 0.122 0.122 0.120 0.110 0.080 DKI JAKARTA BALI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KALIMANTAN TIMUR ACEH KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN UTARA SULAWESI SELATAN SUMATERA SELATAN JAWA TENGAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KALIMANTAN SELATAN BENGKULU SULAWESI UTARA KALIMANTAN TENGAH JAWA TIMUR GORONTALO PAPUA NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH SULAWESI BARAT KALIMANTAN BARAT JAWA BARAT PAPUA BARAT MALUKU UTARA BANTEN SUMATERA BARAT RIAU SUMATERA UTARA NUSA TENGGARA TIMUR LAMPUNG JAMBI MALUKU
  • 60. Pencapaian 12 indikator KS 15.55% 22.40% 32.85% 42.00% 46.61% 49.34% 82.00% 88.00% 92.59% 92.66% 94.85% 98.13% Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan Penderita hipertensi yang berobat teratur Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar Keluarga sudah menjadi anggota JKN Keluarga mengikuti program KB *) Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Pertumbuhan Balita dipantau Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
  • 61. Jatim: IKS vs Kab/Kota 0.164 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 PROBOLINGGO BANYUWANGI TRENGGALEK BONDOWOSO SITUBONDO JEMBER SAMPANG BANGKALAN PAMEKASAN MALANG SUMENEP TULUNGAGUNG PACITAN PASURUAN LUMAJANG KEDIRI JOMBANG BLITAR PONOROGO KOTAMOJOKERTO TUBAN NGANJUK KOTABATU KOTABLITAR NGAWI KOTAPROBOLINGGO MADIUN KOTAPASURUAN LAMONGAN MAGETAN BOJONEGORO SIDOARJO KOTAMALANG GRESIK KOTASURABAYA KOTAMADIUN KOTAKEDIRI MOJOKERTO JAWATIMUR
  • 62. Jatim: IKS cakupan >30% 0.080 0.104 0.111 0.128 0.161 0.179 0.181 0.201 0.218 0.280 0.312 0.324 0.164
  • 63. Jatim: IKS & 12 indikator KS KEDIRI KOTA KEDIRI KOTA MADIUN KOTA PASU- RUAN JAWA TIMUR Ikut KB 43.02% 65.54% 26.96% 54.34% 46.61% Linfaskes 91.44% 97.90% 91.09% 97.49% 88.00% Imunisasi Dasar Lngkap 95.96% 96.07% 99.63% 94.72% 94.85% ASI Eksklusif 82.95% 76.56% 90.00% 69.84% 82.00% Penimbangan balita 91.04% 92.60% 99.14% 93.26% 92.59% Tuberkulosis berobat sesuai standar 31.55% 36.59% 23.30% 36.96% 32.85% Hipertensi berobat teratur 14.56% 31.16% 19.93% 26.25% 22.40% ODGJ berobat dan tidak terlantar 14.21% 27.47% 2.32% 31.76% 15.55% Tidak merokok 45.99% 56.18% 60.66% 49.16% 49.34% Anggota JKN 37.72% 60.37% 94.73% 41.80% 42.00% Akses air bersih 98.33% 99.36% 98.66% 98.05% 98.13% Akses jamban sehat 92.63% 98.52% 98.94% 91.35% 92.66% IKS 0.128 0.324 0.312 0.181 0.164
  • 64. Jatim: IKS & 12 indikator KS KOTA SURA- BAYA MADIUN MAGE- TAN PACITAN JAWA TIMUR Ikut KB 45.77% 44.95% 56.68% 45.80% 46.61% Linfaskes 85.84% 93.95% 94.81% 50.47% 88.00% Imunisasi Dasar Lngkap 96.38% 98.81% 97.97% 98.93% 94.85% ASI Eksklusif 88.79% 84.69% 82.35% 85.50% 82.00% Penimbangan balita 94.17% 94.54% 94.55% 96.98% 92.59% Tuberkulosis berobat sesuai standar 34.58% 33.88% 47.80% 23.08% 32.85% Hipertensi berobat teratur 46.86% 23.47% 18.69% 17.89% 22.40% ODGJ berobat dan tidak terlantar 8.89% 28.51% 33.33% 11.73% 15.55% Tidak merokok 62.09% 54.67% 51.45% 46.52% 49.34% Anggota JKN 56.98% 42.61% 50.28% 29.12% 42.00% Akses air bersih 98.86% 98.73% 99.27% 97.07% 98.13% Akses jamban sehat 98.46% 95.57% 93.92% 97.35% 92.66% IKS 0.28 0.179 0.201 0.111 0.164
  • 65. Jatim: IKS & 12 indikator KS SIDO- ARJO TRENG- GALEK TUBAN TULUNG AGUNG JAWA TIMUR Ikut KB 50.49% 47.59% 50.68% 45.00% 46.61% Linfaskes 85.19% 95.37% 88.48% 90.09% 88.00% Imunisasi Dasar Lngkap 96.44% 94.93% 94.31% 97.38% 94.85% ASI Eksklusif 82.61% 62.94% 85.69% 85.28% 82.00% Penimbangan balita 93.14% 92.33% 93.60% 95.52% 92.59% Tuberkulosis berobat sesuai standar 29.29% 26.30% 32.19% 23.10% 32.85% Hipertensi berobat teratur 29.40% 6.84% 23.25% 22.41% 22.40% ODGJ berobat dan tidak terlantar 30.61% 13.46% 7.24% 11.42% 15.55% Tidak merokok 49.74% 46.00% 50.42% 46.57% 49.34% Anggota JKN 52.87% 24.75% 42.45% 26.63% 42.00% Akses air bersih 98.96% 98.00% 98.28% 98.57% 98.13% Akses jamban sehat 96.21% 94.61% 87.02% 96.55% 92.66% IKS 0.218 0.08 0.161 0.104 0.164
  • 66. Menentukan target IKS dan 12 indikator KS Data Dasar 2019 2020 2021 2022 2023 IKS Keluarga ikut KB Keluarga: Linfaskes Keluarrga: bayi dengan IDL Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif Keluarga: penimbangan balita Keluarga: tb berobat standar Keluarga: hioertensi berobat teratur Keluarga: ODGJ berobat teratur Keluarga tidak ada yg merokok Keluarga: anggota JKN Keluarga: akses air bersih Keluarga: akses jamban sehat
  • 67. Kota Kediri: Roadmap peningkatan PISPK Data Dasar 2019 2020 2021 2022 2023 Keluarga ikut KB 65.54% 70% 70% 70% 70% 70% Keluarga: Linfaskes 97.90% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarrga: bayi dengan IDL 96.07% 100% 100% 100% 100% 100% Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 76.56% 80% 85% 90% 90% 90% Keluarga: penimbangan balita 92.60% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarga: tb berobat standar 36.59% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarga: hioertensi berobat teratur 31.16% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarga: ODGJ berobat teratur 27.47% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarga tidak ada yg merokok 56.18% 60% 65% 70% 75% 80% Keluarga: anggota JKN 60.37% 65% 70% 75% 80% 85% Keluarga: akses air bersih 99.36% 100% 100% 100% 100% 100% Keluarga: akses jamban sehat 98.52% 100% 100% 100% 100% 100% IKS 0.324 0.370 0.420 0.470 0.520 0.570
  • 68. Keluarga ikut KB • Inikator di tingkat keluarga, tetapi batasan umur yang diambil berbeda (PISPK mulau usia 10 tahun) • Perbedaan pencapaian Program dan PISPK tidak begitu banyak, PISPK cenderung lebih rendah • Perhatian ditujukan kepada perbedaan yang besar antara data Program dan PISPK • Solusi perbaikan  bisakah batasan disetarakan dengan program? • Perlu perbaikan batan usia produktif? Banyak anak usia <15 tahun sudah kawin.
  • 69. Jatim: KB menurut Kab/Kota 46.6% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 120.0% SUMENEP KOTAMOJOKERTO BANGKALAN KOTAMADIUN PROBOLINGGO BANYUWANGI KOTAPROBOLINGGO MALANG JOMBANG PAMEKASAN KEDIRI BOJONEGORO BONDOWOSO MADIUN TULUNGAGUNG KOTASURABAYA PACITAN NGANJUK NGAWI KOTAMALANG TRENGGALEK GRESIK LAMONGAN SITUBONDO SIDOARJO TUBAN BLITAR LUMAJANG JEMBER KOTAPASURUAN SAMPANG MAGETAN KOTABATU PASURUAN PONOROGO KOTAKEDIRI KOTABLITAR MOJOKERTO JAWATIMUR
  • 70. KB: PISPK vs Program Kab/Kota PISPK Program KEDIRI 43.02% 70% KOTA KEDIRI 65.54% 66% KOTA MADIUN 26.96% 74% KOTA PASURUAN 54.34% 69% KOTA SURABAYA 45.77% 73% MADIUN 44.95% 77% MAGETAN 56.68% 72% PACITAN 45.80% 85% SIDOARJO 50.49% 72% TRENGGALEK 47.59% 73% TUBAN 50.68% 74% TULUNGAGUNG 45.00% 66% JAWA TIMUR 46.61% 76%
  • 71. Persentase perempuan pernah kawin usia 20 – 24 tahun yang menikah sebelum usia 15, 16 dan 18 tahun Dikutip dari: BPS & Unicef. Kemajuan yang tertunda. Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia
  • 72. Persentase perempuan pernah kawin usia 20 – 24 tahun menurut usia perkawinan pertama Dikutip dari BPS: Perkawinan Usia Anak di Indonesia, 2013 dan 2015
  • 73. Keluarga dengan Linfaskes • Indikator di tingkat individu, tetapi dalam satu keluarga hampir semuanya hanya ada satu (untuk sang ibu) • Perbedaan pencapaian program dan PISPK relative kecil • Bila pencapaian sudah tinggi, tetap kerja keras karena tahun depan subyeknya berganti dan target harus 100% (perintah SPM Kesehatan) • Program seharusnya mengembangkan indikator kualitas yankes maternal
  • 75. Linfaskes: PISPK vs Program KOTA / KABUPATEN Linfaskes Program KEDIRI 91.44% 94.38 KOTA KEDIRI 97.90% 94.62 KOTA MADIUN 91.09% 100.04 KOTA PASURUAN 97.49% 92.54 KOTA SURABAYA 85.84% 97.61 MADIUN 93.95% 91.33 MAGETAN 94.81% 96.02 PACITAN 50.47% 82.39 SIDOARJO 85.19% 98.30 TRENGGALEK 95.37% 90.64 TUBAN 88.48% 96.73 TULUNGAGUNG 90.09% 90.99 JAWA TIMUR 88.00% 94.08
  • 76. PERSENTASE JENIS KOMPONEN ANC YANG DITERIMA IBU SELAMA HAMIL ANAK TERAKHIR Cakupan ANC K4 telah mencapai target, namun apabila dilihat menurut persentase komponen ANC yang diterima masih sangat bervariasi 3.1 94.8 93.8 57.8 84.2 79.1 70.9 49.3 38.3 35.6 34.8 90.2 89.6 67.5 23.4 7.7 2.7 0 20 40 60 80 100 TidakANC 1.UkutTensi 2.Ukur:BeratBadan 2.Ukur:TinggiBadan 3.Temuwicara 4.TinggiFundus 5.ImunisasiTT 6.TesLab:Hb 6.Teslab:goldarah 6.Teslab:ProteinUrine 7.PemberianTTD90tablet+ 8.LetakJanin 8.DJJ 9.UkurLILA 10.Tatalaksanakasus 7T(1-7) 10T(1-7&8-10) Komponen 7T . Komponen 10T Komposit Tidak ANC Ibu melakukan ANC
  • 77. Sumber data: Survei Fasilitas - Puskesmas Responden: Penanggungjawab Program KIA Jumlah = 400 Puskesmas 97 91 94 6 Perkotaan Perdesaan Melaksanakan KIH Tidak melaksanakan Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kelas Ibu Hamil Baseline 2014 = 27% Target 2015 = 78% ; 2016 = 81% Sirkesnas 2016 = 94% PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL
  • 78. Pada rumah tangga, ditanyakan tentang keikut sertaan program Kelas Ibu Hamil kepada responden. 16.2 22.2 19.2 0 20 40 60 80 100 Perkotaan Pedesaan INDONESIA Keikutsertaan dalam Kelas Ibu Hamil, Sirkesnas 2016 0 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5+ Tdk Ikut Frekuensi mengikuti KIH Persentase frekuensi keikutsertaan ibu dalam Kelas Ibu Hamil*, Sirkesnas 2016 Perkotaan Pedesaan Indonesia * Survei komunitas Meskipun indikator Puskesmas yang telah melaksanakan program Kelas Ibu Hamil mencapai 94%, namun di masyarakat hanya 19,2% ibu, yang saat hamil anak terakhir mengikuti program kelas ibu hamil. Ibu di perdesaan lebih banyak yang mengikuti Kelas Ibu Hamil. Frekuensi paling banyak 1x mengikuti kelas ibu hamil
  • 79. Imunisasi Dasar Lengkap • Indikator tingkat individu, tetapi jarang keluarga inti mempunya >1 bayi • Pencapaian program relative sama dengan PISPK • Bila sudah tinggi harus tetap kerja cerdas karena tahun depan cakupan harus 100% (SPM bidang Kesehatan) dan subyeknya berganti. • Ada gerakan anti imunisasi yang harus dikendalikan • Aspek kualitas vaksin harus dijaga (manajemen rantai dingin)
  • 81. Imunisasi Dasar Lengkap Kab/Kota PISPK Program KEDIRI 95.96% 100.8 KOTA KEDIRI 96.07% 103.7 KOTA MADIUN 99.63% 97.8 KOTA PASURUAN 94.72% 100.8 KOTA SURABAYA 96.38% 94.6 MADIUN 98.81% 94.0 MAGETAN 97.97% 93.6 PACITAN 98.93% 84.6 SIDOARJO 96.44% 99.6 TRENGGALEK 94.93% 98.5 TUBAN 94.31% 100.5 TULUNGAGUNG 97.38% 99.7 JAWA TIMUR 94.85% 96.7
  • 82. Persentase IDL Komunitas 12-23 Bulan 82 Perbandingan antara Sirkesnas 2016 dengan Riskesdas 2007, 2010& 2013
  • 83. ASI Eksklusif • Indikator individu, tetapi jarang keluarga yang mempunyai >1 bayi • Pencapaian program seharusnya relative sesuai dengan PISPK • Kenyataannya PISPK lebih tinggi dari data Riskesdas  kuesioner tanpa probing? • Program tidak punya pelaporan rutin tentang ini • Bagaimana memantau kemajuan indikator ASI Eksklusif? Menggunakan PSG (Pemantauan Status Gizi) atau Riskesdas (5 tahun sekali)
  • 85. ASI Eksklusif KOTA / KABUPATEN ASI Eks Program KEDIRI 82.95% KOTA KEDIRI 76.56% KOTA MADIUN 90.00% KOTA PASURUAN 69.84% KOTA SURABAYA 88.79% MADIUN 84.69% MAGETAN 82.35% PACITAN 85.50% SIDOARJO 82.61% TRENGGALEK 62.94% TUBAN 85.69% TULUNGAGUNG 85.28% JAWA TIMUR 82.00%
  • 86. Pemantauan Pertumbuhan Balita • Indikator di tingkat individu, banyak keluarga yang mempunyai balita >1 orang • Seharusnya pencapaian Program sesuai PISPK • Ini adalah indikator proses  dipertimbangkan untuk diganti dengan: – Indikator proses yang lebih lengkap: tumbuh-kembang balita – Indikator output/dampak, misalnya proporsi bayi dengan panjang lahir < standar (48 cm) atau stunting pada usia 2 tahun • Usulan terakhir sekaligus evaluasi penanggulangan stunting
  • 88. Penimbangan Balita KOTA / KABUPATEN Timbang balita Program KEDIRI 91.04% 73.3 KOTA KEDIRI 92.60% 77.6 KOTA MADIUN 99.14% 86.3 KOTA PASURUAN 93.26% 90.3 KOTA SURABAYA 94.17% 84.5 MADIUN 94.54% 79.2 MAGETAN 94.55% 85.2 PACITAN 96.98% 73.7 SIDOARJO 93.14% 66.4 TRENGGALEK 92.33% 83.5 TUBAN 93.60% 88.0 TULUNGAGUNG 95.52% 78.6 JAWA TIMUR 92.59% 80.4
  • 89. Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013 45.4 29.1 25.5 44.6 21.1 34.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 ≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah 2007 2013
  • 90. Tuberkulosis • Indikator tingkat keluarga, dalam 1 keluarga bisa ditemukan >1 orang • Pencapaian PISPK < Program • Pencapaian PISPK bukan SR (success rate), tetapi jumlah yang berobat sesuai standar dengan denominator adalah seluruh penderita + suspek penderita tuberkulosis • Program harus memastikan temuan suspek pada PISPK • Bila sudah ditindaklanjuti, pencapaian PISPK akan setara dengan program
  • 92. Tuberkulosis KOTA / KABUPATEN PISPK Program CDR KEDIRI 31.55% 37.00% KOTA KEDIRI 36.59% 74.51% KOTA MADIUN 23.30% 113.62% KOTA PASURUAN 36.96% 73.97% KOTA SURABAYA 34.58% 77.89% MADIUN 33.88% 56.11% MAGETAN 47.80% 22.49% PACITAN 23.08% 14.14% SIDOARJO 29.29% 43.48% TRENGGALEK 26.30% 20.12% TUBAN 32.19% 62.08% TULUNGAGUNG 23.10% 36.70% JAWA TIMUR 32.85% 47.37%
  • 93. Kemampuan Laboratorium Puskesmas Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017 68.0 76.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan dahak untuk TB
  • 94. Ketersediaan Sarana Prasarana TB di Puskesmas Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017 88.8 53.4 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 Kombipak atau Fixed Dose Combination (FDC) dengan jumlah cukup Mempunyai anggaran pendampingan minum obat TB
  • 95. Missing cases 310 ribu kasus (44%) belum terlaporkan 310 ribu kasus (30%) belum terdeteksi Estimasi insiden kasus TBC Estimasi kasus TBC terdeteksi Jumlah kasus TBC ternotifikasi Thd penduduk 2016  258 juta
  • 96. Sebaran kasus tuberkulosis 1. 40% sudah diobati dan tercatat dalam SITT  success rate sudah bagus? 2. 30% sudah diobati tetapi belum tercatat di SITT (sebagian besar dari swasta): –Sudahkah swasta mengikuti standar terapi pogram? Bila tidak  punya potensi MDR –Sudahkan dilakukan pelacakan pada keluarga dari kasus yang mereka obat? 3. 30% belum terjangkau dan terdeteksi  dijangkau dengan pendekatan keluarga PISPK dan digunakan TCM (Tes Cepat Molekuler)
  • 97. Hipertensi • Indikator tingkat individu, dalam 1 keluarga bisa >1 orang menderita hipertensi • Seharusnya program mempunyai perkiraan penderita hipertensi yang harus ditemukan (bisa dihitung dari hasil Riskesdas) • Ini penting karena 2/3 penderita hipertensi tidak tahu kalau mereka menderita hipertensi • Perlu percepatan implementasi program di lapangan • Intervensi P2TMBM segera diberlakukan
  • 99. Hipertensi KOTA / KABUPATEN PISPK # diperiksa Hioertensi (%) KEDIRI 14.56% 328 108 32.9% KOTA KEDIRI 31.16% 1492 599 40.1% KOTA MADIUN 19.93% 2085 696 33.4% KOTA PASURUAN 26.25% 0 0 0% KOTA SURABAYA 46.86% 45987 8646 18.8% MADIUN 23.47% 21 10 47.6% MAGETAN 18.69% 2490 663 26.6% PACITAN 17.89% 0 0 0% SIDOARJO 29.40% 7462 2792 37.4% TRENGGALEK 6.84% 220 83 37.7% TUBAN 23.25% 1083 319 29.5% TULUNGAGUNG 22.41% 50 15 30% JAWA TIMUR 22.40% 275060 61024 22.2%
  • 100. Ketersediaan Obat Hipertensi di Puskesmas Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017 74.9 63.7 74.9 90.6 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
  • 101. Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Pengukuran 2013*) usia >15 tahun 26.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 Papua Bali DKI Pabar Riau Malut Aceh Bengkulu Kep.Riau Sultra Sulbar Sumbar Banten NTT Maluku NTB Jambi Sumut Lampung DIY Indonesia Sumsel Jatim Jateng Kalteng Sulut Sulsel Kalbar Sulteng Gorontalo Jabar Kaltim Kalsel Babel 2013 *) Batas ambang systole ≥140 mmHg, diastole ≥ 90mmHg: Perubahan Prevalensi diasumsikan karena beda alat ukur 2007 (IA2)discontinue, 2013 (IA1);
  • 102. Beban PTM, penduduk usia >15 tahun Penyakit (%) (#) Stroke 1.21 1,2 juta Hipertensi 25.8 42,1 juta Obesitas sentral 26.6 44,3 juta Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta Source: Riskesdas 2013 Note: • Cakupan hipertensi oleh nakes  36.8% • Cakupan diabetes mellitus oleh nakes  30.4% • Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
  • 103. Kesehatan Jiwa • Indikator tingkat individu, dalam 1 keluarga bisa terdapat >1 ODGJ berat • Indikator pencapaian program perlu dipertajam • ODGJ berat adalah indikator hilir, sementara intervensi seharusnya mencegah jangan sampai bertambah ODGJ berat • Apa rencana pemanfaatan data PISPK untuk pengembangan program selanjutnya?
  • 105. ODGJ Kab/Kota PISPK KEDIRI 14.21% KOTA KEDIRI 27.47% KOTA MADIUN 2.32% KOTA PASURUAN 31.76% KOTA SURABAYA 8.89% MADIUN 28.51% MAGETAN 33.33% PACITAN 11.73% SIDOARJO 30.61% TRENGGALEK 13.46% TUBAN 7.24% TULUNGAGUNG 11.42% JAWA TIMUR 15.55% PROVINSI JUMLAH KASUS PASUNG SAMPAI DESEMBER 2016 2345 JUMLAH TEMUAN BARU KASUS PASUNG SEPANJANG 2017 301 JUMLAH KASUS PASUNG YANG MENDAPATKAN LAYANAN KESWA 582 (22%)
  • 106. Ketersediaan Obat Gangguan Jiwa di Puskesmas Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017 4.2 10.6 37.6 67.2 9.3 47.2 41.5 69.3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Anti panik (imipramine) Anti obsesif kompulsif (clomipramine) Anti insomnia (phenobarbital) Antianxietas - anti cemas (diazepam- chlordiazepoxide) Anti mania (lithium carbonate) Anti depresan (trisiklik, MAO inhibitor, amitriptyline) Anti Parkinson (levodepo, tryhexifenidil) Antipsikotik (chlorpromazine-CPZ, haloperidol- Haldol, Serenase)
  • 107. Tidak Merokok • Indikator individual, dalam 1 keluarga bisa >1 orang yang merokok • Indikator ini berlaku untuk seluruh keluarga  berperan besar dalam peningkatan IKS • Apa indikator untuk manajemen program? KTR (kawasan tanpa rokok), atau yang lain? • Paling sulit dikendalikan  gunakan berbagai cara untuk mendelakikan perilaku merokok • Lakukan P2TMBM untuk mengendalikan perilaku merokok, bersama faktor risiko PTM lain • Lakukan “pendekatan keluarga” untuk rokok
  • 109. Tidak Merokok KOTA / KABUPATEN PISPK PISPK Perda KTR Puskesmas UBM KEDIRI 45.99% 0 0 1 KOTA KEDIRI 56.18% 0 0 KOTA MADIUN 60.66% 1 0 KOTA PASURUAN 49.16% 1 0 KOTA SURABAYA 62.09% 1 1 1 MADIUN 54.67% 0 1 MAGETAN 51.45% 0 0 PACITAN 46.52% 0 0 SIDOARJO 49.74% 1 1 TRENGGALEK 46.00% 1 0 TUBAN 50.42% 0 0 TULUNGAGUNG 46.57% 1 0 JAWA TIMUR 49.34% 18 8 4
  • 110. Jaminan Kesehatan Nasional • Indikator program tingkat individu, dalam PISPK disebut menjadi anggota JKN bila semua anggota keluarga telah menjadi anggota JKN • Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh besar pada peningkatan IKS • Sewajarnya bila pencapaian PISPK lebih rendah dari data BPJS • Akan tetapi bila perbedaan terlalu banyak, harus ditelusuri lebih lanjut • Adakah faktor lain  misalnya KIS belum sampai ke keluaga?
  • 112. JKN KOTA / KABUPATEN PISPK Program KEDIRI 37.72% 55.61% KOTA KEDIRI 60.37% 68.60% KOTA MADIUN 94.73% 80.29% KOTA PASURUAN 41.80% 60.81% KOTA SURABAYA 56.98% 86.23% MADIUN 42.61% 62.92% MAGETAN 50.28% 62.31% PACITAN 29.12% 52.25% SIDOARJO 52.87% 62.35% TRENGGALEK 24.75% 56.64% TUBAN 42.45% 56.63% TULUNGAGUNG 26.63% 47.87% JAWA TIMUR 42.00% 62.26%
  • 113. Air Bersih • Indikator tingkat keluarga, data program akan sesuai dengan PISPK • Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh besar pada peningkatan IKS • Tugas Kemkes aspek kualitas air minum, tetapi apa indikator kualitas air minum yang dipakai? • Bagaimana peta kualitas air bersih selama ini? • Pola samplingnya bagaimana? Tingkat keluarga atau cukup tingkat kab/kota?
  • 115. Air Bersih KOTA / KABUPATEN PISPK Jumlah sarana Jumlah Sampel Jumlah MS KEDIRI 98.33% 1909 16 16 KOTA KEDIRI 99.36% 89 16 14 KOTA MADIUN 98.66% 28 15 13 KOTA PASURUAN 98.05% 123 6 4 KOTA SURABAYA 98.86% 55 2 1 MADIUN 98.73% 286 5 5 MAGETAN 99.27% 70 5 5 PACITAN 97.07% 70 10 8 SIDOARJO 98.96% 165 33 31 TRENGGALEK 98.00% 525 19 19 TUBAN 98.28% 205 34 32 TULUNGAGUNG 98.57% 42 1 1 JAWA TIMUR 98.13% 18048 548 472
  • 116. Jamban • Indikator keluarga, pencapaian program relative sama dengan PISPK • Berlaku untuk semua keluarga  berpengaruh besar pada peningkatan IKS • Bila selisih terlalu banyak, perlu analisis lebih lanjut • Di lapangan masih ada yang bertanya batasan jamban sehat
  • 118. Jamban KOTA / KABUPATEN PISPK Program KEDIRI 92.63% 83.4 KOTA KEDIRI 98.52% 99.1 KOTA MADIUN 98.94% 100.0 KOTA PASURUAN 91.35% 52.5 KOTA SURABAYA 98.46% 97.7 MADIUN 95.57% 91.9 MAGETAN 93.92% 100.0 PACITAN 97.35% 100.0 SIDOARJO 96.21% 88.9 TRENGGALEK 94.61% 96.7 TUBAN 87.02% 78.3 TULUNGAGUNG 96.55% 93.8 JAWA TIMUR 92.66% 85.7
  • 119. Motivasi berhenti merokok berbasis pendekatan keluarga
  • 120. Untuk Dinkes Kab/Kota • Bisa melakukan analisis serupa, hanya unit yang dibahas adalah Puskesmas dan desa/kelurahan dalam Puskesmas • Buat peringkat antar Puskesmas, lalu tentukan mana yang perlu dilakukan bina akselerasi dan mana yang bina intervensi • Untuk menelaah lebih dalam pencapaian Puskesmas, buat analisis antar desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas tersebut
  • 121. Kunjungan keluarga Kab. Madiun NO KECAMATAN JUMLAH KELUARGA 1 BALEREJO 9531 2 DAGANGAN 6238 3 DOLOPO 5929 4 GEGER 7151 5 GEMARANG 5359 6 JIWAN 8203 7 KARE 4695 8 KEBONSARI 2194 9 MADIUN 4908 10 MEJAYAN 2725 11 PILANGKENCENG 4340 12 SARADAN 7956 13 SAWAHAN 1393 14 WONOASRI 3413 15 WUNGU 4944
  • 122. Madiun: IKS & indikator KS menurut Puskesmas Indikator Pusk A Pusk C Pusk C Pusk D Pusk E Pusk F Kab MADIUN Keluarga mengikuti program KB *) 71.4% 62.5% 16.7% 0 0 0 44.9% Persalinan Ibu di faskes 00.0% 00.0% 00.0% 0 0 0 93.9% Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap *) 50.0% 00.0% 33.3% 0 0 0 98.8% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 50.0% 00.0% 33.3% 0 0 0 84.7% Pertumbuhan Balita dipantau 50.0% 50.0% 50.0% 0 0 0 94.5% Penderita TB Paru berobat sesuai standar 00.0% 50.0% 00.0% 0 0 0 33.9% Penderita hipertensi yang berobat teratur 66.7% 33.3% 50.0% 0 0 0 23.5% ODGJ berat, diobati dan tidak ditelantarkan 00.0% 00.0% 00.0% 0 0 0 28.5% Anggota keluarga tidak ada yg merokok *) 12.5% 37.5% 50.0% 0 0 0 54.7% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 50.0% 37.5% 50.0% 0 0 0 42.6% Keluarga memiliki akses sarana air bersih 87.5% 87.5% 75.0% 0 0 0 98.7% Keluarga memiliki akses jamban keluarga 87.5% 87.5% 75.0% 0 0 0 95.6% IKS (Indeks Keluarga Sehat) 0.125 0.125 0.5 0 0 0 0.179
  • 123. Kunjungan keluarga Kec. Saradan NO KELURAHAN JUMLAH DATA 1 BAJULAN 475 2 BANDUNGAN 1.286 3 BENER 448 4 BONGSOPOTRO 667 5 KLANGON 0 6 KLUMUTAN 0 7 NGEPEH 514 8 PAJARAN 0 9 SAMBIREJO 423 10 SIDOREJO 1.782 11 SUGIHWARAS 0 12 SUKOREJO 169 13 SUMBERBENDO 1 14 SUMBERSARI 762 15 TULUNG 1.429
  • 124. Variasi kemajuan PISPK antar Puskesmas 1. Ada yang sudah mengunjungi seluruh keluarga dan melakukan intervensi 2. Ada yang belum mulai, baru sebatas sosialisasi 3. Sebagian besar sudah mulai tetapi belum selesai mengunjungi seluruh keluarga (cakupan belum 100%) 4. Oleh karena itu untuk seluruh Puskesmas yang telah melaksanakan PISPK diharapkan pada akhir tahun 2018 sudah dapat mencantumkan targetnya: • Berapa % cakupan kunjungan keluarga • Berapa kenaikan IKS dari desa yang sudah diketahui IKS tahun 2017 ini • Berapa cakupan 12 indikator keluarga sehat (sebagaian harus 100% sesuai SPM bidang Kesehatan)
  • 125. Puskesmas Tambakrejo Surabaya (Contoh) No Indikator KAPASAN TAMBAK- REJO SIMO- KERTO Puskesmas 1 Keluarga mengikuti KB *) 28.4% 34.3% 41.4% 35.8% 2 Persalinan Ibu di faskes 80.0% 82.1% 89.9% 85.2% 3 Bayi : imunisasi dasar lengkap *) 88.6% 90.2% 92.3% 90.4% 4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 69.6% 88.4% 87.0% 82.8% 5 Pertumbuhan Balita dipantau 93.0% 92.3% 95.1% 93.6% 6 Penderita TB berobat sesuai standar 32.0% 24.2% 39.7% 30.9% 7 Penderita hipertensi berobat teratur 44.4% 66.7% 62.3% 59.0% 8 ODGJ diobati, tidak ditelantarkan 14.3% 34.5% 6.0% 16.0% 9 Anggota keluarga tidak merokok *) 54.3% 57.6% 64.3% 59.4% 10 Keluarga menjadi anggota JKN 44.1% 48.0% 39.4% 44.1% 11 Keluarga akses/gunakan air bersih 98.3% 98.2% 98.9% 98.5% 12 Keluarga akses/gunakan jamban 98.0% 97.4% 98.4% 97.9% Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0.164 0.192 0.204 0.191
  • 126. Manajemen Puskesmas • Tujuan sampai akhir tahun 2018: – Cak. kunjungan keluarga ditargetkan naik dari 60% ke 100% – Peningkatan IKS dari yang sudah terdata: IKS 0,191 menjadi 0,300 • Penigkatan cakupan 12 indikator KS: – Harus 100%: linfaskes, imunisasi, timbang balita, tuberkulosis, hipertensi, gangguan jiwa – Lainnya situasional • Untuk mencapai tujuan tersebut: intevensi (proses) dan input apa yang diperlukan  dituangkan dalam RUK (Rencana Usulan Kegiatan) dan diusulkan ke Dinkes Kab/Kota untuk mendapatkan dana APBD setempat
  • 127. RUK sampai Desember 2018 Sumber daya Proses/Kegiatan Luaran/Tujuan SDM: • Seluruh SDM di Puskesmas • Bekerjasama dengan Poltekkes • Mengangkat nakes honorer Dana: • Pemanfaatan dana BOK, kapitasi, APBD, ADD Peralatan • Gadget utk pendataan • Komputer untuk buat PINKESGA • Advokasi: buat ranking desa berdasarkan IKS  alokasi dana desa untuk kesehatan • Menambah posbindu PTM  cakupan hipertensi dan ODGJ bisa 100% • Meningkatkan kualitas posyandu, ditambah PAUD • Mengembangkan kawasan bebas rokok untuk semua sekolah dan masjid • Mengembangkan klinik berhenti merokok • Mengembangkan pemicuan STBM • Selain meneruskan program2 yang sudah dilakukan Cak. kunjungan kel. 100% Tingkatkan IKS: 0,19  0,30 Cakupan 12 indikator KS: 1. KB 65% 2. Linfaskes 100% 3. Imunisasi 100% 4. ASI Exklusif % 5. Timbang balita 100% 6. TBC 100% 7. Hipertensi 100% 8. ODGJ 100% 9. Rokok % 10. Air bersih % 11. Jamban % 12. JKN %127
  • 128. Perkembangan Proporsi Keluarga Sehat 2017 – 2018 Puskesmas X di Kab. Banggai Sulteng 13.0% 9.0% 14.0% 6.0% 27.0% 26.0% 71.0% 70.0% 71.0% 67.0% 65.0% 50.0% 16.0% 21.0% 15.0% 27.0% 8.0% 24.0% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% Tikupon Sepa Pisou TS 1 TS 2 PS 1 PS 2 S 1 S 2
  • 129. PISPK di Puskesmas Gabus II Kab. Pati Jateng
  • 130. PISPK di Puskesmas Gabus II Kab. Pati Jateng
  • 131. Terima kasih Trihono HP: 08118894414 Email: trihonor2014@gmil.com Portal: kanal-kesehatan.com
  • 132. TERIMA KASIH Trihono Health Policy Unit (HPU) Setjen Kemkes Gedung Adhyatma Lantai 6 Ruang 612 Jl HR Rasuna Said Jakata HP: 08118894414 Emial: trihonor2014@gmail.com Portal: kanal-kesehatan.com
  • 133. Tanggapan • BBPK Jakarta: • Modul PISPK menjadi referensi utama • Keterkaitan SPM PISPK dan Germas • Titik beratnya ke keterpaduan • Akreditasi Puskesmas: UKM lemah • Faktor risiko PTM • BBPK Makasar: • SPM Kinerja Pemda  Kemkes ringan • Akreditasi vs PISPK • Manajemen Puskesmas  RUK (berbasis masalah di lapangan)  terkait siklus perencanaan daerah • BBPK Ciloto: • Disain program intervensi bagaimana?

Hinweis der Redaktion

  1. Based on the road map of membership recruitment, BPJS kesehatan planned to step by step enrollment member every year, starting from 2014 until Universal Coverage on 2019 2014 : subsidized people, military, the existing participants of BPJS Kes and Jamsostek and others. 2015 : stated owned enterprised, big company, middle company and small business 2016 : micro company Untill 2019 hope that all indonesian people can coverage
  2. Dalam rangka memperkuat Subsitem Upaya Kesehatan, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga telah mempunyai target implementasi sampai tahun 2019 Sampai bulan September 2016 data yang sudah masuk melalui Aplikasi Keluarga Sehat berasal dari 7 propinsi, 107 Puskesmas, 28 Kab/Kota. Data sampai dengan bulan Desember 2015, jumlah Puskesmas sebesar 9754 Puskesmas. Target pentahapan merupakan target kumulatif.