standar prosedur seorang perawat gigi harus betul-betul dipahami agar sewaktu melakukan pelayanan seorang perawat gigi tidak sampai salah melakukan suatu tindakan.
2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
Adalah tata cara atau tahapan yang harus dilalui
dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat
diterima oleh seseorang yang berwenang atau
yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat penampilan atau
kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien
3. SOP di Bidang Keperawatan Gigi
1 2
ADMINISTRASI &
TATA LAKSANA
PROMOTIF
PENGUMPULAN DATA
3
PREVENTIF KURATIF HYGIENE KES.GIGI
PEMELIHARAN
KESGILUT PASIEN
UMUM RAWAT INAP
PERALATAN & BAHAN
ASUHAN KESGILUT
KES. GIGI
5 6
4
7 8
4. 1. ADMINISTRASI DAN TATA LAKSANA
a. ADMINISTRASI
Kriteria Input : Adanya perawat gigi dan laporan pimpinan
penyelenggaraan pendidikan prawat gigi
Kriteria Proses :
a. Pimpinan penyelenggara pendidikan perawat gigi wajib
menyampaikan laporan secara tertulis
b. Mengajukan permohonan & mengirimkan kelengkapan regist
kepada Kepala Dinas Kesehatan
c. Perawat Gigi yang saat ini melakukan pelayanan asuhan
kesgilut di sarana pelayanan kesehatan yg belum memiliki
SIPG dan SIK mengajukan permohonan secara perorangan
atau kolektif.
d. Kadis Kesehatan Prov atas nama MenKes melakukan regist
berdasarkan permohonan u/ menerbitkan SIPG.
e. Kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota berdasarkan permohonan
menerbitkan SIK.
5. Kriteria Output :
a. SIPG berlaku 5 tahun & dapat diperbaharui
kembali serta merupakan dasar untuk
memperoleh SIK.
b. SIK berlaku sepanjang SIPG belum habis masa
berlakunya dan selanjutnya dapat diperbaharui.
6. b. Standar Tata Laksana Pelayanan Asuhan KESGILUT
INPUT PROSES OUTPUT
Adanya perawat
gigi yg memiliki
SIPG dan SIK,
Adanya sarana
pelayanan
kesehatan, sasaran
dan SOP pelayanan
Melaksanakan
upaya promotif,
preventif , kuratif
dan pelayanan
hygiene kes.gigi
Adanya upaya
pelayanan asuhan
kesgilut oleh
perawat gigi yang
bermutu untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
gigi dan mulut
masyarakat.
7. 2. STANDAR PENGUMPULAN DATA KESEHATAN GIGI
a. STANDAR PENJARINGAN DATA KESGILUT
1. Sasaran & t4
2. Jadwal
3. Formulir
4. Alat
5. Bahan diclosing
1. Catat identitas
2. Mendata
keadaan murid
3. Mendata
keadaan gigi
dan mulut
Mendapatkan data
kesehatan gigi dan
mulut.
INPUT
PROSES
OUTPUT
8. b. STANDAR PEMERIKSAAN OHIS
1. Sasaran & t4
2. Formulir OHIS
3. Alat
4. Bahan
Disclosing
1. Tetntukan gigi
yg diperiksa
2. Tentukan gigi
pengganti
3. Periksa calculus
& debris
4. Hitung OHIS
1. Mendapatkan
data kebersihan
gilut
2. Merencanakan
tindakan
promotif atau
PROSES preventif
INPUT
OUTPUT
9. 3. STANDAR PROMOTIF
a. STANDAR PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Ada sasaran
2. Ada metode
3. Ada materi
4. Tersedia alat
5. Ada evaluasi
penyuluhan
1. Menyuluh pada
sasaran
2. Memilih materi
sesuai
kebutuhan
3. Memilih alat
peraga yg sesuai
4. Evaluasi setelah
penyuluhan
1. Meningkatkan
pengetahuan
tntang kesgilut
2. Mampu
memelihara
kesehatan gigi
3. Mampu
melakukan
upaya
pencegahan
INPUT
PROSES
OUTPUT
10. B. STANDAR PELATIHAN KADER
a. Ada daerah binaan
b. Ada pendekatan
c. Ada orang yg dilatih
d. Ada materi pelatihan
e. Ada metode
pelatihan
f. Ada media
pembelajaran
g. Ada evaluasi
1. Memilih materi
sesuai
kebutuhan
2. Memilih metode
sesuai materi
3. Memilih media
sesuai materi
4. Laksanakan
pelatihan
5. Evaluasi
1. Kader mampu
melakukan
penyuluhan
2. Kader mampu
melakukan
pencegahan
penyakit gilut
INPUT
PROSES
OUTPUT
11. 4. STANDAR PREVENTIF
INPUT
• Adanya sasaran & tempat
• Tersedianya waktu pelaksanaan
• Tersedianya alat dan bahan sikat gigi
• Teknik Menyikat Gigi
PROSES
• Mengumpulkan sasaran
• Menginstruksikan sasaran untuk berbaris
• Meneteskan disclosing solution diujung lidah &menginstruksikan
agar ujung lidah mengoleskan keseluruh permukaan gigi
• Menginstruksikan u/ kumur-kumur dengan air putih bersih
• Melakukan penyikatan gigi teknik dan metodenya.
OUTPUT
• Sasaran berbaris rapi
• Gigi sasaran sudah teroles dengan disclosing solution
• Sasaran dapat melakukan sikat gigi dengan baik dan benar
• Gigi sasaran bersih dari plak dan debris.
12. c. Standar pembersihan karang gigi
a. Adanya sasaran dan tempat
b. Tersedianya alat pemeriksaan dan alat-alat skaling
c. Tersedianya bahan-bahan poles dan desinfektan
INPUT
PROSES
Menyiapkan posisi sasaran, melakukan pemeriksaan, melakukan komunikasi
terapeutit, Melakukan pembersihan karang gigi per kwadran,Melakukan
pemolesan pada seluruh permukaan gigi, Mengoleskan larutan
desinfektan,Melakukan instruksi setelah pembersihan karang gigi
OUTPUT
a. Sasaran bebas karang gigi
b. Sasaran terhindar penyakit jaringan penyangga gigi
13. 5. STANDAR KURATIF
a. STANDAR PENCABUTAN GIGI SULUNG GOYANG DERAJAT 2 (DUA) ATAU
LEBIH
Adanya sasaran, alat pemeriksaan, alat pencabutan gigi
sulung, obat anestesi topikal, cotton roll dan tampon, obat
antiseptik
a. Identifikasi kasus
b. komunikasi terapeutik
c. anestesi topikal pada mukosa sekitar gigi yang akan dicabut
d. Melakukan pencabutan gigi
e. Meletakkan tampon &antiseptik pada luka bekas cabutan
f. Memberikan instruksi sesudah pencabutan gigi.
a.Tercabutnya gigi sulung dengan indikasi pencabutan
b.Adanya tampon dengan antiseptik yang menekan luka bekas
pencabutan
c. Pasien mengetahui hal-hal yang harus dihindari dan
diperhatikan sesudah pencabutan gigi.
INPUT
PROSES
OUTPUT
14. b. Standar rujukan
Ada sasaran,
alat
pemeriksaan,
dan ada formulir
untuk rujukan.
a. Melakukan
identifikasi kasus
b. Menulis surat
rujukan perawatan
ke pihak yang
berwenang.
Adanya surat
rujukan
perawatan
pasien ke pihak
yang
berwenang.
INPUT PROSES OUTPUT
15. 6.STANDAR HYGIENE KESGILUT
INPUT
a. Adanya pakaian kerja
b. Adanya masker dan
sarung tangan
c. Adanya bahan
desinfektan
d. Adanya handuk steril
PROSES
a. Menyiapkan
penampilan kerja
secara rapi
b. Melakukan cuci
tangan sebelum
pelaksanaan
c. Melakukan
pemakaian masker dan
sarung tangan
d. Melakukan cuci
tangan setelah
pelaksanaan
OUTPUT
a. Penampilan
operator rapi
b. Operator memakai
masker dan sarung
tangan
c. Tangan operator
bersih
d. Tangan operator
steril
16. 7. STANDAR PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT PASIEN UMUM RAWAT INAP
Kriteria input :
• a. Adanya pasien rawat inap
• b. Adanya alat pemeriksaan
• c. Adanya sikat gigi dan pasta gigi
• d. Adanya gelas plastik berisi air
• e. Adanya bengkok besar
• f. Adanya tissue
• g. Adanya alat pengisap (water syringe)
• h. Bagi pasien yang bergigi palsu (protesa) :
- Adanya dua gelas plastik
- Adanya sikat gigi dan pasta gigi
- Adanya bengkok berisi satu atau dua kain kasa
17. Kriteria proses :
• Membantu menggosok gigi dilakukan secara rutin
• Pasien yang tidak dapat menggosok gigi sendiri, cara
menggosok gigi sama dengan pasien yang dapat
menggosok gigi sendiri hanya penggosokannya
dilakukan oleh perawat.
Kriteria Output :
Pasien terhindar dari :
• - karies gigi
• - karang gigi
• - penyakit lain pada gigi 29