SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
Downloaden Sie, um offline zu lesen
TEORI GRAFTEORI GRAF
Oleh :
Yohana N, S.Kom
PendahuluanPendahuluan
 Graf adalah diagram yang
digunakan untuk menggambarkan
berbagai struktur yang ada.
 Contoh :
Struktur Organisasi, Peta, Diagram
Rangkaian Listrik.
 Tujuan :
Sebagai visualisasi objek-objeknya
agar mudah dimengerti.
Dasar-Dasar Graf (1)Dasar-Dasar Graf (1)
 Suatu Graf terdiri dari 2 himp. yang
berhingga, yaitu himp. titik-titik tak
kosong (simbol V(G)) dan himp.
garis-garis (simbol E(G)).
 Setiap garis berhubungan dg satu
atau dua titik. Titik-titik tsb disebut
Titik Ujung.
 Garis yang berhubungan dg satu titik
disebut Loop.
Dasar-Dasar Graf (2)Dasar-Dasar Graf (2)
 Dua garis yang menghubungkan titik
yang sama disebut Garis Paralel.
 Dua titik dikatakan berhubungan
bila ada garis yg menghubungkan
keduanya.
 Titik yang tidak punya garis yang
berhubungan dengannya disebut
Titik Terasing.
Dasar-Dasar Graf (3)Dasar-Dasar Graf (3)
 Graf Kosong adalah graf yang
tidak punya titik dan garis.
 Graf Berarah adalah graf yang
semua garisnya memiliki arah
(Directed Graph / Digraph).
 Graf Tak Berarah adalah graf yang
semua garisnya tidak memiliki arah.
Contoh 2.Contoh 2.
 Gambarlah graf dengan titik-titik dan
garis berikut :
V(G) = { v1,v2,v3,v4 }
E(G) = { e1,e2,e3,e4,e5 }
Titik-titik ujung garis adalah :
Garis Titik Ujung
e1
e2
e3
e4
e5
{v1,v3}
{v2,v4}
{v1}
{v2,v4}
{v3}
Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah
 Graf Sederhana adalah graf yang
tidak memiliki Loop ataupun Garis
Paralel.
Contoh 3.Contoh 3.
 Gambarkan semua graf sederhana
yang dapat dibentuk dari 4 titik
{a,b,c,d} dan 2 garis !
Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah
 Graf Lengkap dengan n titik (simbol
Kn) adalah graf sederhana dengan n
titik di mana setiap 2 titik yang
berbeda selalu dihubungkan dengan
suatu garis.
 Banyaknya garis dalam suatu graf
lengkap dengan n titik adalah
buah
2
)1( −nn
Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah
 Graf Bipartite adalah graf G yang
himp. titiknya/V(G) dapat dibagi
menjadi 2 himp yaitu Va dan Vb.
 Setiap garis dlm G menghubungkan
titik di Va dengan titik di Vb.
 Semua titik dalam Va atau Vb tidak
saling berhubungan.
 Apabila setiap titik di Va berhubungan
dengan setiap titik di Vb maka
disebut Graf Bipartite Lengkap.
Komplemen GrafKomplemen Graf
 Komplemen suatu graf G (simbol )
dengan n titik adalah suatu graf dengan :
1. Titik-titik sama dengan titik-titik G.
2. Garis-garis adalah komplemen garis-
garis G terhadap Graf Lengkapnya (Kn)
 Titik-titik yang dihubungkan dengan garis
pada G menjadi tidak terhubung dalam
 Sebaliknya, tiitik-titik yang tidak
terhubung pada G menjadi terhubung
dalam
G
G
G
G
G
Sub GrafSub Graf
 Misalkan G adalah graf. Graf H dikatakan
subgraf dari G bila dan hanya bila :
1. V(H) ⊆ V(G)
2. E(H) ⊆ E(G)
3. Setiap garis dalam H memiliki titik
ujung yang sama dengan garis
tersebut dalam G
DerajatDerajat
 Misal titik v adalah suatu titik dalam graf G.
Derajat titik v (simbol d(v)) adalah
jumlah garis yang berhubungan dengan
titik v.
 Derajat titik yang berhubungan dengan
sebuah loop adalah 2.
 Derajat total suatu graf G adalah jumlah
derajat semua titik dalam G.
 Derajat total suatu graf selalu genap.
 Dalam sembarang graf jumlah titik yang
berderajat ganjil selalu genap.
Path dan Sirkuit (1)Path dan Sirkuit (1)
Misalkan G adalah suatu graf, v0 danvn adalah 2
titik di dalam G.
 Walk dari titik v0 ke titik vn adalah barisan
titik-titik berhubungan dan garis secara
berselang-seling diawali dari titik v0 dan
diakhiri pada titik vn.
 Path dari titik v0 ke titik vn adalah walk dari
titik v0 ke titik vn yang semua garisnya
berbeda.
 Panjang walk atau path = jumlah garis yang
dilalui
Path dan Sirkuit (2)Path dan Sirkuit (2)
 Path sederhana dari titik v0 ke
titik vn adalah path dari titik v0 ke
titik vn yang semua titiknya
berbeda.
 Sirkuit adalah path yang dimulai
dan diakhiri pada titik yang sama.
 Sirkuit sederhana adalah sirkuit
semua titiknya berbeda kecuali
untuk titik awal dan titik akhir.
Sirkuit Euler (1)Sirkuit Euler (1)
 Sirkuit Euler adalah sirkuit di
mana setiap titik dalam graf G
muncul paling sedikit satu kali
dan setiap garis muncul tepat
satu kali.
Sirkuit Euler (2)Sirkuit Euler (2)
 Latar Belakang :
Masalah 7 Jembatan yang menghubungkan 4
kota.
Apakah mungkin seseorang berjalan
mengunjungi kota yang dimulai dan diakhiri
pada tempat yang sama dengan melintasi 7
jembatan masing-masing tepat satu kali ?
A
j1
B
C
D
j3
j2
j4
j5
j6
j7
TeoremaTeorema
 Graf G memiliki Sirkuit Euler
bila dan hanya bila G adalah graf
yang terhubung dan semua
titik dalam G mempunyai
derajat genap.
Graf Terhubung dan Tidak TerhubungGraf Terhubung dan Tidak Terhubung
Misalkan G adalah suatu graf
 2 titik dalam G ,v1 dg v2
terhubung bila ada walk dari v1
ke v2.
 Graf G dikatakan
 Terhubung  setiap 2 titik dalam G
terhubung.
 Tidak terhubung  ada 2 titik dalam
G yang tidak terhubung.
Sirkuit HamiltonSirkuit Hamilton
 Suatu graf terhubung G memiliki
Sirkuit Hamilton bila ada sirkuit
yang mengunjungi setiap titiknya
tepat satu kali (kecuali titik awal
dan titik akhir).
ContohContoh
 Gambar di bawah menyatakan peta kota
A..G dan jalan-jalan yang menghubungkan
kota-kota tsb. Seorang salesman akan
mengunjungi tiap kota masing-masing 1
kali dari kota A kembali lagi ke kota A.
Carilah rute perjalanan yang harus dilalui
salesman tsb !
A
B C
D
E
F
G
j1
j2
j3
j4j5
j6j7
j8
j9
j10
j11
Sirkuit Hamilton vs EulerSirkuit Hamilton vs Euler
 Perbedaan Sirkuit Euler dengan
Sirkuit Hamilton :
 Dalam Sirkuit Euler semua garis harus
dilalui tepat satu kali, sedangkan
semua titiknya boleh dikunjungi lebih
dari sekali.
 Dalam Sirkuit Hamilton semua
titiknya harus dikunjungi tepat satu
kali dan tidak harus melalui semua
garis.
Graf Berarah (Digraph) - 1Graf Berarah (Digraph) - 1
 Contoh graf G berikut :
 Titik v1 adalah titik awal e1, titik
v2 adalah titik akhir e1. Arah garis
dari v1 ke v2.
v1 v2
v3
v4
e1
e3
e2
e4
v5
Graf Berarah (Digraph) - 2Graf Berarah (Digraph) - 2
 Jumlah garis yang keluar dari titik v1
disebut derajat keluar (out degree),
simbol
 Jumlah garis yang masuk ke titik v1
disebut derajat masuk (in degree),
simbol
)( 1vd+
)( 1vd−
v1 v2
v3
v4
e1
e3
e2
e4
v5
∑∑ +−
=
i
i
i
i vdvd )()(
Path Berarah dan Sirkuit BerarahPath Berarah dan Sirkuit Berarah
 Dalam graf berarah, perjalanan harus
mengikuti arah garis.
 Suatu graf yang tidak memuat sirkuit
berarah disebut ASIKLIK.
Contoh :
v1
v2
v3
v4
ContohContoh
 Tentukan path berarah terpendek
dari titik v5 ke titik v2 !
v8
v1
v5
v2
v6
v7
v3
v4
Pohon (Tree)Pohon (Tree)
 Struktur Pohon adalah salah satu
kasus dalam graf.
 Penerapannya pada Teori Struktur
Data.
 Graf G disebut Pohon  G
merupakan graf sederhana yang
tidak memuat sirkuit dan
terhubung.
Pohon (2)Pohon (2)
 Daun adalah titik di dalam Pohon yang
berderajat 1.
 Titik dalam Pohon yang berderajat > 1
disebut Titik Cabang.
Teorema
Suatu pohon dengan n titik memiliki
(n-1) garis
Pohon RentangPohon Rentang
 Pohon Rentang dari graf
terhubung G adalah subgraf G yang
merupakan pohon dan memuat
semua titik dalan G.
ContohContoh
 Cari pohon rentang dari graf G !
v4
v2
v3
v1
v5 v6
v7
v8
Graf BerlabelGraf Berlabel
 Graf Berlabel : graf tanpa garis
paralel yang setiap garisnya
berhubungan dengan bilangan riil
positif yang menyatakan bobot
garis tersebut.
 Simbol : w(e).
 Total Bobot : jumlah bobot semua
garis dalam graf.
 Bobot suatu garis dapat mewakili
“jarak”, “biaya”, “panjang”,
“kapasitas”, dll.
Pohon Rentang MinimumPohon Rentang Minimum
 Masalah : mencari pohon rentang
dengan total bobot seminimal
mungkin.
 Metode : Algoritma Kruskal
Algoritma Kruskal (1)Algoritma Kruskal (1)
 Mula-mula urutkan semua garis dalam
graf dari yang bobotnya terkecil sampai
terbesar.
 G : graf mula-mula dg n titik,
 T : Pohon Rentang Minimum,
 E : himpunan semua garis dlm G
Algoritma Kruskal (2)Algoritma Kruskal (2)
Algoritma :
1. Isi T dengan semua titik dalam G tanpa
garis.
2. m = 0
3. Selama m < (n-1) lakukan :
a. Pilih garis e dalam E dg bobot
terkecil. Jika ada beberapa garis,
pilih salah satu.
b. Hapus garis e dari E.
c. Jika garis e ditambahkan ke T tidak
menghasilkan sirkuit, maka
I. Tambahkan e ke T.
II. m = m+1 (Nilai m dinaikkan satu).
Lintasan TerpendekLintasan Terpendek
 Mencari path dengan total bobot
paling minimal dari sebuah graf
berlabel.
 Metode : Algoritma Djikstra
Algoritma DjikstraAlgoritma Djikstra
V = {v1, v2, …, vn}  titik awal : v1, titik akhir : vn
L(j) = jumlah bobot lintasan terpendek dari v1 ke vj
w(i,j) = bobot garis dari titik v1 ke titik vj
T = himp. titik yg sudah terpilih dlm alur lintasan
terpendek
ALGORITMAALGORITMA
1. T = { }
L(v1) = 0
L(v2) = L(v3) = … = L(vn) = ~
Algoritma DjikstraAlgoritma Djikstra
2. Selama vn ∉ T lakukan :
a. Pilih titik vk ∈ V – T dengan L(vk) terkecil
T = T ∪ { vk }
b. Untuk setiap vj ∈ V – T hitung :
L(vj) = min[ L(vj) , L(vk) + w(vk,vj) ]
3. Telusuri alur path minimum mulai dari titik akhir
(vn) sampai titik awal (v1)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDAAYANAH SEPTIANITA
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraOnggo Wiryawan
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Kelompok iii keterdiferensialan
Kelompok iii   keterdiferensialanKelompok iii   keterdiferensialan
Kelompok iii keterdiferensialanFarizK
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherHelmaKurniasari
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
 
Graph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur DataGraph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur DataMade Aditya
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 

Was ist angesagt? (20)

Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Kelompok iii keterdiferensialan
Kelompok iii   keterdiferensialanKelompok iii   keterdiferensialan
Kelompok iii keterdiferensialan
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
 
Rekursi
Rekursi Rekursi
Rekursi
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
GRAPH BERARAH DAN NETWORK
GRAPH BERARAH DAN NETWORKGRAPH BERARAH DAN NETWORK
GRAPH BERARAH DAN NETWORK
 
Graph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur DataGraph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur Data
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 

Andere mochten auch

Tabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapTabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapDonna Puspita
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01KuliahKita
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritsaid zulhelmi
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 

Andere mochten auch (9)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Sifat sifat determinan
Sifat sifat determinanSifat sifat determinan
Sifat sifat determinan
 
Tabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapTabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkap
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
 
Sifat sifat determinan
Sifat sifat determinanSifat sifat determinan
Sifat sifat determinan
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 

Ähnlich wie TEORI GRAF

Ähnlich wie TEORI GRAF (20)

Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-complete
 
Teori graph-1
Teori graph-1Teori graph-1
Teori graph-1
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhsPertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.ppt
 
Graph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdfGraph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdf
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Graph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdfGraph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdf
 
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxGRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Latihan Graph
Latihan GraphLatihan Graph
Latihan Graph
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
13 graph2
13 graph213 graph2
13 graph2
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 

TEORI GRAF

  • 1. TEORI GRAFTEORI GRAF Oleh : Yohana N, S.Kom
  • 2. PendahuluanPendahuluan  Graf adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan berbagai struktur yang ada.  Contoh : Struktur Organisasi, Peta, Diagram Rangkaian Listrik.  Tujuan : Sebagai visualisasi objek-objeknya agar mudah dimengerti.
  • 3. Dasar-Dasar Graf (1)Dasar-Dasar Graf (1)  Suatu Graf terdiri dari 2 himp. yang berhingga, yaitu himp. titik-titik tak kosong (simbol V(G)) dan himp. garis-garis (simbol E(G)).  Setiap garis berhubungan dg satu atau dua titik. Titik-titik tsb disebut Titik Ujung.  Garis yang berhubungan dg satu titik disebut Loop.
  • 4. Dasar-Dasar Graf (2)Dasar-Dasar Graf (2)  Dua garis yang menghubungkan titik yang sama disebut Garis Paralel.  Dua titik dikatakan berhubungan bila ada garis yg menghubungkan keduanya.  Titik yang tidak punya garis yang berhubungan dengannya disebut Titik Terasing.
  • 5. Dasar-Dasar Graf (3)Dasar-Dasar Graf (3)  Graf Kosong adalah graf yang tidak punya titik dan garis.  Graf Berarah adalah graf yang semua garisnya memiliki arah (Directed Graph / Digraph).  Graf Tak Berarah adalah graf yang semua garisnya tidak memiliki arah.
  • 6. Contoh 2.Contoh 2.  Gambarlah graf dengan titik-titik dan garis berikut : V(G) = { v1,v2,v3,v4 } E(G) = { e1,e2,e3,e4,e5 } Titik-titik ujung garis adalah : Garis Titik Ujung e1 e2 e3 e4 e5 {v1,v3} {v2,v4} {v1} {v2,v4} {v3}
  • 7. Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah  Graf Sederhana adalah graf yang tidak memiliki Loop ataupun Garis Paralel. Contoh 3.Contoh 3.  Gambarkan semua graf sederhana yang dapat dibentuk dari 4 titik {a,b,c,d} dan 2 garis !
  • 8. Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah  Graf Lengkap dengan n titik (simbol Kn) adalah graf sederhana dengan n titik di mana setiap 2 titik yang berbeda selalu dihubungkan dengan suatu garis.  Banyaknya garis dalam suatu graf lengkap dengan n titik adalah buah 2 )1( −nn
  • 9. Graf Tak BerarahGraf Tak Berarah  Graf Bipartite adalah graf G yang himp. titiknya/V(G) dapat dibagi menjadi 2 himp yaitu Va dan Vb.  Setiap garis dlm G menghubungkan titik di Va dengan titik di Vb.  Semua titik dalam Va atau Vb tidak saling berhubungan.  Apabila setiap titik di Va berhubungan dengan setiap titik di Vb maka disebut Graf Bipartite Lengkap.
  • 10. Komplemen GrafKomplemen Graf  Komplemen suatu graf G (simbol ) dengan n titik adalah suatu graf dengan : 1. Titik-titik sama dengan titik-titik G. 2. Garis-garis adalah komplemen garis- garis G terhadap Graf Lengkapnya (Kn)  Titik-titik yang dihubungkan dengan garis pada G menjadi tidak terhubung dalam  Sebaliknya, tiitik-titik yang tidak terhubung pada G menjadi terhubung dalam G G G G G
  • 11. Sub GrafSub Graf  Misalkan G adalah graf. Graf H dikatakan subgraf dari G bila dan hanya bila : 1. V(H) ⊆ V(G) 2. E(H) ⊆ E(G) 3. Setiap garis dalam H memiliki titik ujung yang sama dengan garis tersebut dalam G
  • 12. DerajatDerajat  Misal titik v adalah suatu titik dalam graf G. Derajat titik v (simbol d(v)) adalah jumlah garis yang berhubungan dengan titik v.  Derajat titik yang berhubungan dengan sebuah loop adalah 2.  Derajat total suatu graf G adalah jumlah derajat semua titik dalam G.  Derajat total suatu graf selalu genap.  Dalam sembarang graf jumlah titik yang berderajat ganjil selalu genap.
  • 13. Path dan Sirkuit (1)Path dan Sirkuit (1) Misalkan G adalah suatu graf, v0 danvn adalah 2 titik di dalam G.  Walk dari titik v0 ke titik vn adalah barisan titik-titik berhubungan dan garis secara berselang-seling diawali dari titik v0 dan diakhiri pada titik vn.  Path dari titik v0 ke titik vn adalah walk dari titik v0 ke titik vn yang semua garisnya berbeda.  Panjang walk atau path = jumlah garis yang dilalui
  • 14. Path dan Sirkuit (2)Path dan Sirkuit (2)  Path sederhana dari titik v0 ke titik vn adalah path dari titik v0 ke titik vn yang semua titiknya berbeda.  Sirkuit adalah path yang dimulai dan diakhiri pada titik yang sama.  Sirkuit sederhana adalah sirkuit semua titiknya berbeda kecuali untuk titik awal dan titik akhir.
  • 15. Sirkuit Euler (1)Sirkuit Euler (1)  Sirkuit Euler adalah sirkuit di mana setiap titik dalam graf G muncul paling sedikit satu kali dan setiap garis muncul tepat satu kali.
  • 16. Sirkuit Euler (2)Sirkuit Euler (2)  Latar Belakang : Masalah 7 Jembatan yang menghubungkan 4 kota. Apakah mungkin seseorang berjalan mengunjungi kota yang dimulai dan diakhiri pada tempat yang sama dengan melintasi 7 jembatan masing-masing tepat satu kali ? A j1 B C D j3 j2 j4 j5 j6 j7
  • 17. TeoremaTeorema  Graf G memiliki Sirkuit Euler bila dan hanya bila G adalah graf yang terhubung dan semua titik dalam G mempunyai derajat genap.
  • 18. Graf Terhubung dan Tidak TerhubungGraf Terhubung dan Tidak Terhubung Misalkan G adalah suatu graf  2 titik dalam G ,v1 dg v2 terhubung bila ada walk dari v1 ke v2.  Graf G dikatakan  Terhubung  setiap 2 titik dalam G terhubung.  Tidak terhubung  ada 2 titik dalam G yang tidak terhubung.
  • 19. Sirkuit HamiltonSirkuit Hamilton  Suatu graf terhubung G memiliki Sirkuit Hamilton bila ada sirkuit yang mengunjungi setiap titiknya tepat satu kali (kecuali titik awal dan titik akhir).
  • 20. ContohContoh  Gambar di bawah menyatakan peta kota A..G dan jalan-jalan yang menghubungkan kota-kota tsb. Seorang salesman akan mengunjungi tiap kota masing-masing 1 kali dari kota A kembali lagi ke kota A. Carilah rute perjalanan yang harus dilalui salesman tsb ! A B C D E F G j1 j2 j3 j4j5 j6j7 j8 j9 j10 j11
  • 21. Sirkuit Hamilton vs EulerSirkuit Hamilton vs Euler  Perbedaan Sirkuit Euler dengan Sirkuit Hamilton :  Dalam Sirkuit Euler semua garis harus dilalui tepat satu kali, sedangkan semua titiknya boleh dikunjungi lebih dari sekali.  Dalam Sirkuit Hamilton semua titiknya harus dikunjungi tepat satu kali dan tidak harus melalui semua garis.
  • 22. Graf Berarah (Digraph) - 1Graf Berarah (Digraph) - 1  Contoh graf G berikut :  Titik v1 adalah titik awal e1, titik v2 adalah titik akhir e1. Arah garis dari v1 ke v2. v1 v2 v3 v4 e1 e3 e2 e4 v5
  • 23. Graf Berarah (Digraph) - 2Graf Berarah (Digraph) - 2  Jumlah garis yang keluar dari titik v1 disebut derajat keluar (out degree), simbol  Jumlah garis yang masuk ke titik v1 disebut derajat masuk (in degree), simbol )( 1vd+ )( 1vd− v1 v2 v3 v4 e1 e3 e2 e4 v5 ∑∑ +− = i i i i vdvd )()(
  • 24. Path Berarah dan Sirkuit BerarahPath Berarah dan Sirkuit Berarah  Dalam graf berarah, perjalanan harus mengikuti arah garis.  Suatu graf yang tidak memuat sirkuit berarah disebut ASIKLIK. Contoh : v1 v2 v3 v4
  • 25. ContohContoh  Tentukan path berarah terpendek dari titik v5 ke titik v2 ! v8 v1 v5 v2 v6 v7 v3 v4
  • 26. Pohon (Tree)Pohon (Tree)  Struktur Pohon adalah salah satu kasus dalam graf.  Penerapannya pada Teori Struktur Data.  Graf G disebut Pohon  G merupakan graf sederhana yang tidak memuat sirkuit dan terhubung.
  • 27. Pohon (2)Pohon (2)  Daun adalah titik di dalam Pohon yang berderajat 1.  Titik dalam Pohon yang berderajat > 1 disebut Titik Cabang. Teorema Suatu pohon dengan n titik memiliki (n-1) garis
  • 28. Pohon RentangPohon Rentang  Pohon Rentang dari graf terhubung G adalah subgraf G yang merupakan pohon dan memuat semua titik dalan G.
  • 29. ContohContoh  Cari pohon rentang dari graf G ! v4 v2 v3 v1 v5 v6 v7 v8
  • 30. Graf BerlabelGraf Berlabel  Graf Berlabel : graf tanpa garis paralel yang setiap garisnya berhubungan dengan bilangan riil positif yang menyatakan bobot garis tersebut.  Simbol : w(e).  Total Bobot : jumlah bobot semua garis dalam graf.  Bobot suatu garis dapat mewakili “jarak”, “biaya”, “panjang”, “kapasitas”, dll.
  • 31. Pohon Rentang MinimumPohon Rentang Minimum  Masalah : mencari pohon rentang dengan total bobot seminimal mungkin.  Metode : Algoritma Kruskal
  • 32. Algoritma Kruskal (1)Algoritma Kruskal (1)  Mula-mula urutkan semua garis dalam graf dari yang bobotnya terkecil sampai terbesar.  G : graf mula-mula dg n titik,  T : Pohon Rentang Minimum,  E : himpunan semua garis dlm G
  • 33. Algoritma Kruskal (2)Algoritma Kruskal (2) Algoritma : 1. Isi T dengan semua titik dalam G tanpa garis. 2. m = 0 3. Selama m < (n-1) lakukan : a. Pilih garis e dalam E dg bobot terkecil. Jika ada beberapa garis, pilih salah satu. b. Hapus garis e dari E. c. Jika garis e ditambahkan ke T tidak menghasilkan sirkuit, maka I. Tambahkan e ke T. II. m = m+1 (Nilai m dinaikkan satu).
  • 34. Lintasan TerpendekLintasan Terpendek  Mencari path dengan total bobot paling minimal dari sebuah graf berlabel.  Metode : Algoritma Djikstra
  • 35. Algoritma DjikstraAlgoritma Djikstra V = {v1, v2, …, vn}  titik awal : v1, titik akhir : vn L(j) = jumlah bobot lintasan terpendek dari v1 ke vj w(i,j) = bobot garis dari titik v1 ke titik vj T = himp. titik yg sudah terpilih dlm alur lintasan terpendek ALGORITMAALGORITMA 1. T = { } L(v1) = 0 L(v2) = L(v3) = … = L(vn) = ~
  • 36. Algoritma DjikstraAlgoritma Djikstra 2. Selama vn ∉ T lakukan : a. Pilih titik vk ∈ V – T dengan L(vk) terkecil T = T ∪ { vk } b. Untuk setiap vj ∈ V – T hitung : L(vj) = min[ L(vj) , L(vk) + w(vk,vj) ] 3. Telusuri alur path minimum mulai dari titik akhir (vn) sampai titik awal (v1)