1. PENGERTIAN PRILAKU
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7416/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
tujuan prilaku organisasi
https://www.google.com/search?q=tujuan+prilaku+organisasi+tahun+2018+keatas&oq=tujuan+
prilaku+organisasi+tahun+2018+keatas&aqs=chrome..69i57.20091j0j1&sourceid=chrome&ie=
UTF-8
Kontribusi Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Dalam Organisasi
https://accurate.id/marketing-manajemen/perilaku-organisasi-adalah/
pentingnya prilaku organisasi
https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-perilaku-organisasi-dan-tujuannya-menarik-
dipelajari-kln.html
manfaat mempelajari prilaku organisasi
https://accurate.id/marketing-manajemen/perilaku-organisasi-
adalah/#:~:text=Manfaat%20Perilaku%20Organisasi,-
Beberapa%20manfaat%20dari&text=Perilaku%20o
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
https://majoo.id/solusi/detail/organisasi-adalah
3. PENGERTIAN PRILAKU
Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melalukan
respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini.
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati
maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia dengan lingungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku secara lebih rasional dapat diartikan sebagai
respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek tersebut. Respon ini
terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon
internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang
lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat diobservasi secara langsung
(Adventus, dkk, 2019). Menurut Notoatmodjo (2017) perilaku dari segi biologis adalah suatu
kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia dapat diartikan sebagai
suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku dalam berbicara, berpakaian,
berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi. Menurut Skiner dalam Notoatmodjo (2014)
merumuskan respon atau reaksi seorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku ini
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut
merespon, maka teori Skiner ini disebut “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respon.
Menurut Blum dalam Adventus, dkk (2019) seorang ahli psikologi pendidikan membagi
perilaku kedalam tiga kawasan yaitu kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan
tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikannya itu
mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku, yang terdiri dari : ranah kognitif
(cognitive domain) ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotor (psychomotor
domain).
Skinner dalam Inten (2018) membedakan adanya dua respon, yaitu:
4. a. Respondent response (reflexsive) yakni respon yang ditimbulkan oleh
rangsanganrangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus ini disebut eleciting stimulation karena
menimbulkan respon yang relatif tetap, misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan
untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Responden response
ini juga mencangkup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih dan
menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraanya dengan mengadakan pesta dan sebagainya.
b. Operant response (instrumental response) yakni respon yang timbul dan berkembang
kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing
stimulator dan reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya seorang petugas kesehatan
melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya) kemudian memperoleh
penghargan diri atasannya maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam
melaksanakan tugasnya.
Jadi kesimpulan nya ialah pengertian perilaku adalah suatu respon atau tindakan yang disengaja
ataupun tidak disengaja yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
TUJUAN PRILAKU ORGANISASI
Tujuan prilaku organisasi menurut penulis yaitu dapat memahami dan menjelaskan
kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi dengan itu tujuan perilaku organisasi dapat
mengembangkan cara berpikir kejadian-kejadian di dalam suatu lingkungan organisasi.
Berikut contoh yang dapat kita rasakan dalam tujuan perilaku orgnisasi:
1. Menemukan kandidat yang tepat
Perilaku organisasi dapat menemukan kandidat tepat antara bakat dan gaya kerja yang sesuai
dengan deskripsi tugas. Sehingga perusahaan dapat memutuskan individu yang akan
dimasukkan dalam tim atau gugus tugas, memutuskan siapa yang akan dipromosikan ke
posisi pemimpin, atau individu ideal yang akan diterima.
2. Kepuasan kerja
Memahami perilaku organisasi dapat menjelaskan faktor-faktor yang bisa mendorong atau
justru menghambat kepuasan kerja. Sebut saja seperti pembuatan aturan, penghargaan
terhadap organisasi dan hukumannya, atau karakteristik kelompok kerja. Pada gilirannya,
kepuasan kerja dapat mendorong produktivitas yang lebih tinggi, mengurangi turnover,
sekaligus memberi pengaruh lebih besar untuk perekrutan kandidat terbaik.
3. Budaya organisasi
5. Saat organisasi tumbuh lebih besar, mungkin perusahaan merasa kesulitan untuk
mempersatukan tim ke dalam satu tujuan. Di sinilah tujuan perilaku organisasi, yakni
memahami dan merancang saluran komunikasi serta struktur kepemimpinan yang dapat
memperkuat budaya organisasi.
Budaya organisasi juga bermanfaat ketika lingkungan bisnis yang berkembang pesat. Di
mana hal tersebut memaksa perusahaan untuk mengadaptasi berbagai hal. Seperti memasuki
pasar global, memanfaatkan tenaga kerja virtual, serta mempertahankan identitas yang jelas
tanpa kehilangan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi.
4. Kepemimpinan dan resolusi konflik
Tujuan perilaku organisasi selanjutnya adalah mendorong kepemimpinan dan resolusi
konflik. Kepemimpinan yang baik akan memberikan kesempatan karyawan untuk lebih
proaktif, sehingga mereka mampu memecahkan masalah secara kreatif. Namun tak dapat
dipungkiri, saat menjalankan pekerjaan, mereka tak bisa menghindari konflik atau
perbedaan pendapat. Dengan perilaku organisasi, jiwa kepemimpinan yang tertanam di
setiap karyawan akan mengubah konflik menjadi pertukaran ide yang konstruktif.
5. Memahami karywan lebih baik
Ilmu perilaku organisasi membantu kita untuk memahami perilaku para karyawan. Selain
itu, memprediksi bagaimana mereka akan berperilaku di masa depan.
6. Megembangkan tim yang baik
Mengembangkan tim yang baik dan andal memerlukan kerja keras. Jadi jika ingin tim yang
baik, semua anggota harus bekerjasama, berkoordinasi, dan termotivasi untuk mencapai
hasil terbaik.
7. Meningkatkan produktivitas
Semua hal di atas membawa tujuan terpenting, yakni meningkatkan produktivitas untuk
mewujudkan visi dan tujuan organisasi. Jika semuanya diterapkan dengan baik, maka
perilaku organisasi akan membantu semua anggota untuk bekerja sebaik mungkin. Yang
menjadi pembeda adalah tingkat motivasinya.
8. Memiliki pemimpin yang baik
Pemimpin yang tepat adalah langkah awal dalam membangun tim solid. Misal memilih
individu yang memiliki jiwa kepemimpinan, fleksibel, berpengetahuan luas, menghargai
anggota tim, dan percaya pada timnya. Sebaliknya, jika memiliki pemimpin yang toxic,
6. meremehkan tim, dan menghalangi kinerja anggota lain, ia justru akan menghambat kinerja
perusahaan. meskipun ia cerdas sekalipun, tetapi pikirkan ulang mengenai perilakunya.
Kontribusi Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Dalam Organisasi
Kontribusi ilmu ini pada perilaku organisasi adalah dalam hal motivasi, pembelajaran,
kepribadian, persepsi, efektivitas kepemimpinan, pelatihan, pengambilan keputusan individu,
kepuasan kerja, penilaian kinerja, pengukuran sikap, desain kerja, seleksi karyawan, dan juga
stress karyawan.
Beberapa bidang ilmu yang ikut memberikan kontribusinya dalam perkembangan dari ilmu
perilaku organisasi adalah ;
1. psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya mengukur, menjelaskan, dan
juga mengubah perilaku. Kontribusinya ilmu ini pada perilaku organisasi adalah dalam
hal motivasi, pembelajaran, kepribadian, persepsi, efektivitas kepemimpinan, pelatihan,
pengambilan keputusan individu, kepuasan kerja, penilaian kinerja, pengukuran sikap,
desain kerja, seleksi karyawan, dan juga stress karyawan.
2. psikologi sosial adalah salah satu bidang dari studi psikolog, yang didalamnya
menggabungkan berbagai konsep psikologi dan sosiologi dengan memusatkan perhatian
pada saling adanya keterpengaruhan pada tiap orang.
3. sosiologi adalah suatu studi tentang setiap orang dalam hubungannya antar sesama.
Pemahaman terkait sistem sosial dan interaksi sosial manusia akan menyatu dalam suatu
sistem sosial.
4. Antropologi adalah suatu studi terkait masyarakat, terutama terkait manusia dan juga
kegiatannya. Sumbangsihnya dalam perilaku organisasi adalah analisis lintas budaya,
nilai komparatif, dan lingkungan organisasional
5. ilmu politik adalah pengetahuan terkait perilaku individu dan juga kelompok dalam suatu
lingkungan ilmu politik. Sumbangsihnya yang sangat kuat dalam perilaku organisasi
adalah tentang politik intraorganisasional, konflik, dan juga kekuasaan.
Dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang di dalamnya
mempelajari tentang bagaimana seseorang ataupun individu bisa bergerak dan berperilaku sesuai
dengan organisasi.
PENTINGNYA PRILAKU ORGANISASI
7. Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup keorganisasian karena
perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para pelakunya.
Perilaku organisasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam
kelompok organisasi yang berhubungan langsung dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
Beberapa manfaat dari mempelajari perilaku organisasi adalah sebagai berikut ini:
1. Perilaku Organisasi akan bertindak sebagai map untuk kehidupan anggota yang ada di
dalam organisasi.
2. Melakukan penelitian yang sistematis dan berguna untuk memahami dan juga
memprediksi kehidupan organisasi tersebut.
3. Perilaku organisasi akan membantu setiap individu dalam memahami perilaku mereka
sendiri dan juga orang lain yang berada di dalam organisasi, sehingga bisa meningkatkan
hubungan interpersonal antar setiap individu yang berada di dalam organisasi tersebut.
4. Membantu setiap manajer untuk bisa memahami dan juga memengaruhi lingkungan dan
juga kejadian ataupun masalah yang ada pada organisasinya.
5. Analisa perilaku organisasi juga akan sangat membantu mencegah adanya masalah dalam
organisasi.
6. Memberikan motivasi dasar pada setiap manajer agar bisa memberikan pengarahan dan
mengontrol bawahannya secara lebih efektif.
7. Perilaku organisasi juga berguna untuk menjaga setiap hubungan industrial perusahaan.
8. Jika berbagai prinsip manajemen bisa diterapkan secara efektif di dalam organisasi, maka
akan sangat membantu dalam hal memberikan motivasi pada karyawan dan juga
mempertahankan mereka di dalam organisasi.
PRINSIP-PRINSIP PRILAKU ORGANISASI
Beberapa pendapat dari dua orang ahli tentang prinsip organisasi.
L. P. Alford Dan Russel Beatty
Dalam tulisannya yang berjudul Principle of Industrial Management, L. P. Alford dan Russel
Beatty (1951) mengatakan, ada 7 prinsip organisasi.
1. Prinsip tujuan atau principle of objective
2. Prinsip wewenang dan tanggung jawab atau principle of authority and responsibility
3. Prinsip wewenang pokok atau principle of ultimate authority
4. Prinsip penugasan kewajiban-kewajiban atau principle of assignment to duties
5. Prinsip definisi atau principle of definition
6. Prinsip kesamaan atau principle of homogeneity
8. 7. Prinsip efektivitas organisasi atau principle of organization effectiveness
Henry Fayol
Ada 14 prinsip yang dikemukakan oleh Henry Fayol, seperti yang dikutip oleh Huse dan
Bowditch (1977). Berikut ini 14 prinsip organisasi,
1. Pembagian kerja atau division of work
2. Wewenang dan tanggung jawab atau authority and responsibility
3. Kesatuan perintah atau unity of command
4. Disiplin atau discipline
5. Kesatuan arah atau unity of direction
6. Kepentingan individu di bawah kepentingan umum atau subordination of individual
interest to general interest
7. Gaji pegawai atau remuneration of personnel
8. Sentralisasi atau centralization
9. Saluran jenjang atau scalar chain
10. Ketertiban atau order
11. Keadilan atau equity
12. Kestabilan masa kerja pegawai atau stability of tenure of personnel
13. Inisiatif atau initiative
14. Kesatuan jiwa korps atau esprit de corp
KARATERISTIK PRILAKU ORGANISASI