1. shalat = ga shalat ?
doddy al jambary 0816 884 844
jambary67@gmail.com
www.cordova.co.id 2ABED4A6
www.slideshare.net/aljambary
2. Shalat On time QS 4:103
• “Sesungguhnya
shalat suatu
kewajiban yang
telah ditetapkan
waktunya bagi
orang yang
beriman”
3. Shalat Jamaah, Sunnah/Wajib?
• Imam Ahmad rahimahullah dan lainnya, di
antaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan
Ibnu Qayyim Al Jauziyah berpendapat hukum
shalat berjamaah lima waktu di masjid adalah
WAJIB bagi laki-laki yang mukallaf. Dalil
mereka berdasarkan hadits-hadits yang ada.
• Imam Abu Hanifah, Malik, dan Asy Syafi‟i
Rahimahumullah berpendapat hukumnya
SUNNAH mu‟akkadah (sangat-sangat
ditekankan), tidak wajib.
4. Mendengar Adzan?
• Barang siapa mendengar adzan tapi tidak memenuhinya,
maka tidak ada shalat baginya, kecuali karena udzur
• HR Ibnu Majah 793, Ad Daru Quthni 1/421, 422, Ibnu
Hibban 2064, Al Hakim 1/246
5. Udzur Syar‟i
1. Sakit Keras
2. Bersafar
3. Hujan Deras
4. Ngantuk / tertidur
5. Terhidang Makanan
6. Buang Hajat
7. *Taklim
8. Ada Tamu
9. Skala Prioritas
6. 1. Sakit
• Ibrahim An-Nakhaa’i berkata: “Para ulama
tidak memberi dispensasi untuk tidak
menghadiri shalat jama’ah kecuali orang yang
khawatir terhadap kelemahan dirinya dan
orang yang sakit. (Mushannaf - Abi Syaibah
1/351)
• Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apa
udzurnya?” Beliau menjawab: “Rasa takut
(situasi tidak aman) dan sakit.” (Sunanul
Kubra - Imam Al Baihaqi 1/85)
7. 1. Sakit Keras
• Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam jatuh
sakit beliau meninggalkan shalat jama’ah
selama beberapa hari dan memerintahkan Abu
Bakar mengimami shalat jama’ah. Shahih AI-
Bukhari I/176 Bab 80 Kitabul Adzaan.
8. 2. Bersafar
• Ibnu „Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
•
• “Apabila dalam perjalanan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama‟ shalat
Zhuhur dengan Asar serta Maghrib dengan
„Isya‟.” (HR. Al Bukhari:1107 dan Muslim:704)
9. Jama Sholat
• Imam Asy Syafi‟i rahimahullah berkata, “Boleh
menjama‟ shalat Zhuhur dan „Ashr di salah
satu waktu keduanya sesuai kehendaknya.
Demikian pula shalat Maghrib dan „Isya‟, baik
safarnya jauh atau dekat.” (Syarh Shahih
Muslim 6/331)
• Imam Ibnu Qudamah rahimahulah berkata,
“Boleh menjama‟ antara Zhuhur dan „Ashr
serta Maghrib dan „Isya‟ pada salah satu waktu
keduanya.” (Al Mugni‟ 5/84)
10. Taqdim / Ta‟khir
• Dikedepankan/Diakhirkan.
• Shalat Zhuhur dan Asar dijama‟ (digabung)
dikerjakan pada waktu Zhuhur atau pada
waktu „Ashr, keduanya boleh. Hendaklah
adzan untuk satu kali shalat dan iqomah pada
setiap shalat. yaitu satu kali adzan cukup
untuk Zhuhur dan „Ashr dan iqomah untuk
setiap shalat (HR. Al Bukhari: 629).
11. Jama (Suri)
• Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,
•
.
• “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila
berangkat sebelum matahari tergelincir maka
beliau mengakhirkan shalat Zhuhur hingga „Ashr
kemudian menjama‟ keduanya. Apabila beliau
berangkat setelah Zhuhur maka beliau shalat
Zhuhur kemudian baru berangkat.” (HR. Al
Bukhari:1111 dan Muslim:704)
12. Jarak Qoshor•
• “Jika kalian mengadakan perjalanan di muka bumi maka tidak mengapa atas kalian
untuk mengqashar shalat jika kalian khawatir orang-orang kafir akan membahayakan
kalian.” (QS. An-Nisa’: 101)
• Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata:
• – -
• “Aku shalat zuhur bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam di Madinah 4 rakaat dan
shalat di Dzul Hulaifah 2 rakaat.” (HR. Al-Bukhari no. 1089 dan Muslim no.
690)
• Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata:
• – -
• “Saya bersahabat dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (sebegitu lama),
akan tetapi dalam safar beliau tidak pernah shalat lebih dari 2 rakaat. Demikian pula
13. Lama Waktu Qoshor• Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata:
• – -
: :
• “Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari
Madinah menuju Makkah, maka beliau shalat 2 rakaat 2 rakaat
sampai beliau pulang ke Madinah. Saya (murid Anas) bertanya.
“Berapa lama beliau menetap di Makkah?” dia menjawab, “10 hari.”
(HR. Al-Bukhari no. 1081 dan Muslim no. 693)
• Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:
• – -
• “Nabi shallallahu alaihi wasallam tinggal di tepat safarnya selama 19
hari sambil mengqashar shalat. Karenanya, jika kami safar selama 19
hari kami mengqashar dan jika lebih maka kami melakukan shalat
itmam.” (HR. Al-Bukhari no. 1080)
14. Waktu Qoshor
• Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dia berkata kepada Simak bin Salamah, “Jika kami
berdiam di sebuah negeri selama 5 bulan, maka qasharlah shalatmu.” Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (2/341) dengan sanad yang shahih.
• Bahkan dalam pada tempat yang sama, Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanad
yang shahih bahwa Abu Al-Minhal bertanya kepada Ibnu Abbas, “Saya berdiam
(sebagai musafir) di Madinah selama setahun dan tidak sedang melanjutkan
perjalanan?” maka Ibnu Abbas menjawab, “Shalatlah kamu dua rakaat.”
• Dan pada atsar setelahnya Ibnu Abbas berkata, “Shalatlah dua rakaat walaupun engkau
berdiam selama 10 tahun.” Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu bahwa beliau berdiam
di Naisabur (sebagai musafir) selama setahun atau dua tahun sambil mengqashar
shalat.”
• Dan dari sahabat Jabir bin Zaid bahwa beliau ditanya, “Saya tinggal (sebagai musafir) di
negeri Tastur selama setahun atau dua tahun, dan saya sudah mirip dengan penduduk
asli di situ,” maka Jabir menjawab, “Shalatlah dua rakaat.” Semua atsar sahabat ini
disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf dengan sanad yang shahih.
15. Shalat di Kendaraan
• Jabir bin „Abdillah radhiyallahu ‘anhuma
mengatakan,
•
• “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat
(sunnah) di atas kendaraannya ke arah timur.
Apabila beliau hendak shalat wajib maka beliau
turun dari kendaraan kemudian menghadap kiblat”.
(HR. Al Bukhari : 1099).
16. 3. Hujan Deras
• Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu „Anh bahwa dia pernah
berkata kepada mu‟adzinnya ketika hujan turun: “Apabila
engkau telah melafadzkan: Asyhadu anna Muhammadan
Rasuulullaah maka jangan mengatakan: Hayya ‘alash
shalaah, akan tetapi katakan: Shalluu Fii Buyuutikum
(Shalatlah di rumah kalian). Lalu manusia
(mendengarkannya seolah-olah) mengingkari masalah
tersebut. Ibnu Abbas lalu berkata: „Hal ini telah dilakukan
oleh orang yang lebih baik dariku (Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam). Sesungguhnya shalat Jum‟at itu adalah
kewajiban dan aku tidak ingin menyuruh kalian keluar (ke
Masjid) lalu kalian berjalan di atas tanah yang becek dan
licin”.
17. 4. Ngantuk
• :
•
• "Jika salah seorang dari kalian mengantuk saat shalat
hendaklah ia tidur hingga hilang kantuknya, karena bila
shalat dalam keadaan mengantuk ia tidak menyadari,
mungkin ia bermaksud beristighfar padahal bisa jadi ia
mencaci dirinya."
18. Tertidur
• :
:
•
.
•
•Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: „Apabila
seseorang di antara kalian bangun di waktu malam, lalu ia mulai
membaca Al-Qur‟an secara tidak karuan, ia tidak tahu apa yang
sedang dibacanya, maka hendaklah ia tidur.‟ (HR Muslim) Hadis
sahih, diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 1310; Abu Daud, hadis
no. 1116; Ibn Majah, hadis no. 1362; Ahmad, hadis no. 7883.
19. 5. Terhidang Makanan
• “Apabila makan malam sudah tersaji, maka
dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat
maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari
makan kalian .” (HR. Bukhari no. 672 dan Muslim
no. 557)
• [Bukhari: 15-Kitab Al Jama‟ah wal Imamah, 14-
Bab Apabila Makanan Telah Dihidangkan dan
Shalat Hendak Ditegakkan. Muslim: 6-Kitab Al
Masajid, 17-Bab Terlarangnya Mendahulukan
Shalat Sedangkan Makan Malam Telah Tersaji
dan Ingin Dimakan Pada Saat Itu Juga]
20. 6. Buang Hajat
• Janganlah melakukan shalat pada saat hidangan makanan
sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam
keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk kentut)
(HR Ibnu Hibban)
• „Aisyah ia berkata:“Saya mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak boleh mengerjakan shalat
saat makanan telah dihidangkan dan tidak pula saat menahan
al-akhbatsain*.” (HR Muslim)
• (*Al-Akhbatsain adalah buang air kecil dan buang air besar.
Sebab hal itu akan menghalangi seseorang shalat dengan
khusyuk dan sempurna.
21. 7. *Taklim
• Beberapa syarat:
• Kajian Fardhu ain (Bukan kifayah)
• Tidak di masjid (Majelis/Rumah)
22. 8. Terima Tamu
•
• “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari
akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya.” (HR. Bukhari)
23. 9. Skala Prioritas
• Abu Darda‟ Radhiyallahu Anhu berkata: “Termasuk
kedalaman fiqih seseorang adalah menyelesaikan
urusannya terlebih dahulu hingga ia dapat menger-jakan
shalat dengan hati yang lapang.”(Hasyiyatu Raudhil Murbi‟ II/364 dan
Raudhatut Thaalibin I/346)
• Orang yang sedang sibuk mencari barangnya yang hilang,
orang yang sedang berusaha mengembalikan barangnya
yang dirampas, kegemukan yang melebihi batas
kewajaran, orang yang mendapat gangguan di tengah jalan
atau di masjid, orang yang takut tertimpa fitnah atas dirinya
atau dirinya dapat menimbulkan fitnah atas orang lain dan
sebagainya.”
24. Fiqh Waqi‟
Satpam Jumatan
Penjaga Pintu Kereta Api
Bidan - Partus
Spesialis Bedah - Surgery
Conveyor belt - Shift Pengganti
Printing Factory, etc
25. Khotimah
•Do your best, Be the best, Allah will take care of the rest
•Doddy Al Jambary 0816 884 844
•2ABED4A6 jambary67@gmail.com
•slideshare.net/Aljambary
•www.cordova.co.id
•