SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
GENETIKA MIKROBA
BY.KELOMPOK 11

Fitrahtunnisah
Lisa Fizhilalin
Nasyidah Hanum
Nurul Fazriyah
Ramaza Rizka
Riza Amalia
Yuni Rahmi
SEJARAH PLASMID
Penemuan plasmid telah dimulai sejak tahun 1887,
ketika Robert Koch mempublikasikan penelitiannya tentang
bakteri Bacillus anthracis sebagai penyebab penyakit antraks.
Sekitar 100 tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa
bakteri tersebut memiliki 2 plasmid yang merupakan faktor
virulensi penyebab antraks. Keyakinan akan keberadaan DNA
plasmid berhasil dibuktikan oleh J. Lederberg dan W. Hayes
pada tahun 1950-an. Kedua ilmuwan tersebut berhasil
menyelidiki tentang peristiwa konjugasi pada Escherichia coli
yang melibatkan plasmid. Tidak beberapa lama setelah itu,
plasmid terbukti merupakan DNA ekstrakromosomal yang
menyebabkan resistensi antibiotik pada golongan bakteri
enterik dan dapat ditransmisikan antar sel.
PENGERTIAN PLASMID
1. Dale & Park (2004)
Plasmid merupakan molekul DNA tambahan
atau elemen DNA ekstrakromosomal.
2. Dalam Garner (1991)
plasmid merupakan replicon (sebuah unit dari
materi genetik yang mampu melakukan replikasi secara
mandiri) yang diwariskan secara stabil (dipertahankan
tanpa seleksi tertentu) dan berada di luar kromosom
(extra-chromosomal).
Plasmid hanya dimiliki oleh organisme
prokariot dan tidak dimiliki oleh organisme
eukariot. Namun karena plasmid merupakan DNA
ekstrakromosomal, maka kromosom otonom
seperti pada mitokondria dan kloroplas pada sel
eukariot sebagian menganggap itu merupakan
plasmid karena kromosom sebenarnya terdapat
pada inti. Plasmid bakteri secara umum berada di
dalam sel sebagai molekul DNA sirkular dengan
penyesuaian yang sangat rapi, berkaitan dengan
bentuk supercoil dari DNA. Plasmid merupakan
DNA ekstra kromosom,plasmid tidak dapat
bergabung dengan DNA kromosom.
FUNGSI PLASMID
Sebagai komponen genetik extrakromosomal,
plasmid memiliki beberapa peranan yang cukup
penting, baik bagi bakteri yang memiliki plasmid itu
sendiri maupun bagi penelitian di bidang genetika.
Plasmid menyediakan sebuah dimensi ekstra yang
penting terhadap fleksibilitas respon organisme
terhadap perubahan lingkungan, baik perubahan itu
bersifat antagonis atau berlawanan (misalnya
kehadiran antibiotik) maupun yang berpotensi
menguntungkan atau baik, misalnya ketersediaan
substrat baru.
Beberapa kegunaan plasmid yang lain bagi
bakteri seperti: produksi protein yang berfungsi
sebagai zat antimikrobial untuk melawan
organisme bakteri yang saling berdekatan
misalnya Colicin yang diproduksi oleh E. Coli
strain tertentu untuk membunuh bakteri E. Coli
yang lain.
Plasmid membawa sifat virulensi bagi bakteri.
Virulensi adalah : kemampuan suatu
mikroorganisme (virus ) untuk menimbulkan
penyakit. Plasmid membawa gen-gen yang
digunakan oleh beberapa bakteri dalam aktivitas
metabolisme seperti fermentasi laktose dan
proses biodegradasi dan bioremidiasi.









Plasmid memiliki peran penting di dalam
memberikan kemampuan adaptif yang kuat
bagi bakteri.
Plasmid dikenal sebagai vektor dalam teknik
rekayasa genetika. Contoh yang cukup
popular adalah bakteri penghasil insulin,
bakteri ini dihasilkan dengan menanamkan
plasmid yang telah di modifikasi dengan
disisipi gen pengkode insulin, dengan memiliki
plasmid tersebut, bakteri itu mampu
memproduksi insulin.
STUKTUR PLASMID
Sebagian besar plasmid memiliki stuktur sirkuler,
namun ada juga plasmid linier yang dapat ditemukan
pada mikroorganisme tertentu, seperti Borrelia
burgdorferi & streptomyces. Plasmid ditemukan dalam
bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun
menjadi superkoil (kumparan terpilin). Stuktur
superkoil terjadi karena enzim topoisomerase
membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat)
selama replikais plasmid berlangsung. Stuktur superkoil
akan menyebabkan DNA plasmid berada dalam
konformasi yang disebut lingkaran tertutup kovalen
atau covalently closed circular (ccc), namun apabila
kedua utas DNA terlepas, maka plasmid akan kembali
dalam keadaan normal (tidak terpilin) .
Plasmid pada E.Coli terdiri atas dua tipe yaitu :
1.CoIE1 berukuran relatif kecil (kurang dari 10
kb) dan terdapat dalam kopian berganda di
dalam sel. Replikasi plasmid tipe ini tidak
berhubungan
dengan
proses
replikasi
kromosomal dan pembelahan sel (oleh sebab itu
memiliki jumlah kopian yang banyak), meskipun
ada beberapa pengontrol dalam replikasi
plasmid.
2.Plasmid F yang berukuran lebih besar (> 30
kb),plasmid ini hanya memiliki satu atau dua
kopian per sel. Plasmid ini juga dikenal dengan
plasmid konjugatif.Pada plasmid type ini
replikasinya dikontrol dengan cara yang sama
seperti pada kromosom. Karenanya, ketika
kromosom diinisiasi untuk bereplikasi, maka
replikasi plasmid ini pun akan terjadi. Oleh
karena itu plasmid tipe ini tidak bisa
diamplifikasi (perbanyakan).
Struktur plasmid ColE1. imm: gen untuk memproduksi colicin E1 dan
imunitasnya; mob: gen yang mengkode nuklease untuk mobilisasi; rom: gen yang
mengkode protein yang dibutuhkan untuk efektivitas jumlah kopian; oriT: origin of
conjugal tansfer; oriV: origin of replication.
PLASMID UNTAI GANDA
Model replikasi plasmid sama dengan
kromosom. Banyak plasmid direplikasi sebagai
molekul sirkular untai ganda. Replikasi dimulai
dari titik yang disebut oriV (vegetative origin,
yang membedakannya dengan titik transfer
konjugative yaitu oriT) dan prosesnya berasal
dari titik ini dalam satu maupun dua arah secara
simultan sampai seluruh lingkaran dikopi.
PLASMID UNTAI TUNGGAL
Replikasi pada plasmid untai tunggal terjadi
pada beberapa bakteri seperti bakteri gram
positif yang memiliki plasmid untai tunggal.
Model replikasi plasmid untai tunggal dapat
dilihat pada gambar berikut.
PLASMID BENTUK LINIER
Plasmid juga memiliki bentuk liner seperti
yang dicirikan pada beberapa genus bakteri
yaitu Borrelia dan Streptomyces. Gambar berikut
menjelaskan bagaimana replikasi plasmid linier
pada Borrelia.
Model replikasi plasmid linier pada Borrelia. Replikasi berawal dari bagian oriC (origin of
replication central) membentuk struktur dimerik sirkular. Struktur dimerik sirkular
dipotong, sehingga menghasilkan satu plasmid linier yang baru.
Integrasi dan pemotongan plasmid F. Integrasi terjadi melalui rekombinasi dengan bagian
kromosom (a-c). Pemotongan akurat terjadi pada bagian yang sama, tetapi rekombinasi dengan
bagian kromosom yang berbeda menghasilkan penggabungan DNA kromosom (pada kasus ini
gen lac) ke dalam plasmid (d-e) membentuk sebuah plasmid F’ dan menyebabkan delesi
kromosom.
PENGKLONAAN GEN & APLIKASINYA
Salah satu pendekatan yang banyak
diterapkan menggunakan bakteri escherichia
coli. E.coli merupakan DNA besar yang melingkar
.selain itu E.coli dan banyak bakteri lain memiliki
plasmid, moloekul DNA kecil melingkar yang
berepliikasi secara terpisah dari kromosom
bakteri.
CONTOH TRANSGENIK HEWAN DAN
TUMBUHAN
•

Transgenik merupakan substansi yang telah
mengalami modifikasi secara genetik. Produk
transgenik telah diubah atau dimodifikasi
sifat-sifat ilmiahnya (GMO/ Genetically
modified organism). Transgenik digunakan
untuk penelitian pada hewan yang bisa
diterapkan untuk penanganan penyakit pada
manusia, perbaikan hewan dan pembuatan
antigen. Beberapa contoh hewan transgenik
diantaranya yaitu:
•

•

Apa itu GMO
GMO adalah mahluk hidup yang telah
ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui
rekayasa genetis. Secara mudah dapat kamu
pahami bahwa dengan rekayasa genetis,
”komponen” mahluk hidup ”dibuah”,
disesuaikan, sehingga menjadi lebih unggul,
semisal tahan hama, tahan penyakit, dan lebih
banyak menghasilkan panen, atau menambah
”gemuk” hewan ternak.
•

Sebagai contoh,
tanaman jagung yang
mudah terserang hama,
melalui rekayasa
genetis, dapat di
”silangkan” dengan
jenis bakteri yang dapat
”melawan” hama
tersebut, sehingga jadi
lah tanaman jagung
type baru yang tahan
hama.
PENYISIPAN GEN FLUORESENSI PADA
BABI
Terima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan otot
 
Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Berkas pengangkut
Berkas pengangkutBerkas pengangkut
Berkas pengangkut
 
Organologi tumbuhan
Organologi tumbuhanOrganologi tumbuhan
Organologi tumbuhan
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Etologi
EtologiEtologi
Etologi
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Penampang batang melintang
Penampang batang melintangPenampang batang melintang
Penampang batang melintang
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 

Viewers also liked (20)

Genetika mikroba
Genetika mikrobaGenetika mikroba
Genetika mikroba
 
Genetika mikroba
Genetika mikrobaGenetika mikroba
Genetika mikroba
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganisme
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011
 
Genetika bakteri
Genetika bakteriGenetika bakteri
Genetika bakteri
 
Slide genetika
Slide genetikaSlide genetika
Slide genetika
 
genetika
genetikagenetika
genetika
 
Nukleus dan sitoplasma
Nukleus dan sitoplasmaNukleus dan sitoplasma
Nukleus dan sitoplasma
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Ii oksidasi biologi
Ii   oksidasi biologiIi   oksidasi biologi
Ii oksidasi biologi
 
NUKLEUS
NUKLEUSNUKLEUS
NUKLEUS
 
4. nukleus
4. nukleus4. nukleus
4. nukleus
 
Metabolisma lipid
Metabolisma lipidMetabolisma lipid
Metabolisma lipid
 
Glikolisis
GlikolisisGlikolisis
Glikolisis
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Presentasi Eubakteria
Presentasi EubakteriaPresentasi Eubakteria
Presentasi Eubakteria
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
Prokariota (Monera)
Prokariota (Monera)Prokariota (Monera)
Prokariota (Monera)
 

Similar to Genetika mikroba 1

Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxFerdi Adji
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN? .
 
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...marketingIndogen
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologiYunita Sari
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Ricatitinurkhasanah
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1AriNoona
 
Makalah bayi tabung
Makalah bayi tabungMakalah bayi tabung
Makalah bayi tabungMJM Networks
 
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdfHandayaniHalik1
 
eubacteria and archaebacteria
eubacteria and archaebacteriaeubacteria and archaebacteria
eubacteria and archaebacteriaBaguz Aditya
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetikaListy L
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarCatatan Medis
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikSharah Sharah
 

Similar to Genetika mikroba 1 (20)

Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
 
Ringkasan mikro
Ringkasan mikroRingkasan mikro
Ringkasan mikro
 
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
Plasmid sebagai Alat Genetik dan Aplikasi dalam Perkembangan Biomolekuler - P...
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
Sel prokariotik
Sel prokariotikSel prokariotik
Sel prokariotik
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Biologi gonzaga
Biologi gonzagaBiologi gonzaga
Biologi gonzaga
 
Makalah bayi tabung
Makalah bayi tabungMakalah bayi tabung
Makalah bayi tabung
 
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
 
Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
eubacteria and archaebacteria
eubacteria and archaebacteriaeubacteria and archaebacteria
eubacteria and archaebacteria
 
Bakteri dan strukturnya
Bakteri dan strukturnyaBakteri dan strukturnya
Bakteri dan strukturnya
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
 
SEJARAH MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH  MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH  MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH MIKROBIOLOGI.pptx
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 

More from Jingga Matahari

Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Jingga Matahari
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananJingga Matahari
 
Struktur dan organel sel
Struktur dan organel selStruktur dan organel sel
Struktur dan organel selJingga Matahari
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifJingga Matahari
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiJingga Matahari
 

More from Jingga Matahari (7)

Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makanan
 
Bio sel
Bio selBio sel
Bio sel
 
Struktur dan organel sel
Struktur dan organel selStruktur dan organel sel
Struktur dan organel sel
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasif
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasi
 
Kedokteran Nuklir
Kedokteran NuklirKedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
 

Genetika mikroba 1

  • 1. GENETIKA MIKROBA BY.KELOMPOK 11 Fitrahtunnisah Lisa Fizhilalin Nasyidah Hanum Nurul Fazriyah Ramaza Rizka Riza Amalia Yuni Rahmi
  • 2. SEJARAH PLASMID Penemuan plasmid telah dimulai sejak tahun 1887, ketika Robert Koch mempublikasikan penelitiannya tentang bakteri Bacillus anthracis sebagai penyebab penyakit antraks. Sekitar 100 tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa bakteri tersebut memiliki 2 plasmid yang merupakan faktor virulensi penyebab antraks. Keyakinan akan keberadaan DNA plasmid berhasil dibuktikan oleh J. Lederberg dan W. Hayes pada tahun 1950-an. Kedua ilmuwan tersebut berhasil menyelidiki tentang peristiwa konjugasi pada Escherichia coli yang melibatkan plasmid. Tidak beberapa lama setelah itu, plasmid terbukti merupakan DNA ekstrakromosomal yang menyebabkan resistensi antibiotik pada golongan bakteri enterik dan dapat ditransmisikan antar sel.
  • 3. PENGERTIAN PLASMID 1. Dale & Park (2004) Plasmid merupakan molekul DNA tambahan atau elemen DNA ekstrakromosomal. 2. Dalam Garner (1991) plasmid merupakan replicon (sebuah unit dari materi genetik yang mampu melakukan replikasi secara mandiri) yang diwariskan secara stabil (dipertahankan tanpa seleksi tertentu) dan berada di luar kromosom (extra-chromosomal).
  • 4. Plasmid hanya dimiliki oleh organisme prokariot dan tidak dimiliki oleh organisme eukariot. Namun karena plasmid merupakan DNA ekstrakromosomal, maka kromosom otonom seperti pada mitokondria dan kloroplas pada sel eukariot sebagian menganggap itu merupakan plasmid karena kromosom sebenarnya terdapat pada inti. Plasmid bakteri secara umum berada di dalam sel sebagai molekul DNA sirkular dengan penyesuaian yang sangat rapi, berkaitan dengan bentuk supercoil dari DNA. Plasmid merupakan DNA ekstra kromosom,plasmid tidak dapat bergabung dengan DNA kromosom.
  • 5. FUNGSI PLASMID Sebagai komponen genetik extrakromosomal, plasmid memiliki beberapa peranan yang cukup penting, baik bagi bakteri yang memiliki plasmid itu sendiri maupun bagi penelitian di bidang genetika. Plasmid menyediakan sebuah dimensi ekstra yang penting terhadap fleksibilitas respon organisme terhadap perubahan lingkungan, baik perubahan itu bersifat antagonis atau berlawanan (misalnya kehadiran antibiotik) maupun yang berpotensi menguntungkan atau baik, misalnya ketersediaan substrat baru.
  • 6. Beberapa kegunaan plasmid yang lain bagi bakteri seperti: produksi protein yang berfungsi sebagai zat antimikrobial untuk melawan organisme bakteri yang saling berdekatan misalnya Colicin yang diproduksi oleh E. Coli strain tertentu untuk membunuh bakteri E. Coli yang lain. Plasmid membawa sifat virulensi bagi bakteri. Virulensi adalah : kemampuan suatu mikroorganisme (virus ) untuk menimbulkan penyakit. Plasmid membawa gen-gen yang digunakan oleh beberapa bakteri dalam aktivitas metabolisme seperti fermentasi laktose dan proses biodegradasi dan bioremidiasi.   
  • 7.   Plasmid memiliki peran penting di dalam memberikan kemampuan adaptif yang kuat bagi bakteri. Plasmid dikenal sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika. Contoh yang cukup popular adalah bakteri penghasil insulin, bakteri ini dihasilkan dengan menanamkan plasmid yang telah di modifikasi dengan disisipi gen pengkode insulin, dengan memiliki plasmid tersebut, bakteri itu mampu memproduksi insulin.
  • 8. STUKTUR PLASMID Sebagian besar plasmid memiliki stuktur sirkuler, namun ada juga plasmid linier yang dapat ditemukan pada mikroorganisme tertentu, seperti Borrelia burgdorferi & streptomyces. Plasmid ditemukan dalam bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun menjadi superkoil (kumparan terpilin). Stuktur superkoil terjadi karena enzim topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat) selama replikais plasmid berlangsung. Stuktur superkoil akan menyebabkan DNA plasmid berada dalam konformasi yang disebut lingkaran tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc), namun apabila kedua utas DNA terlepas, maka plasmid akan kembali dalam keadaan normal (tidak terpilin) .
  • 9.
  • 10. Plasmid pada E.Coli terdiri atas dua tipe yaitu : 1.CoIE1 berukuran relatif kecil (kurang dari 10 kb) dan terdapat dalam kopian berganda di dalam sel. Replikasi plasmid tipe ini tidak berhubungan dengan proses replikasi kromosomal dan pembelahan sel (oleh sebab itu memiliki jumlah kopian yang banyak), meskipun ada beberapa pengontrol dalam replikasi plasmid.
  • 11.
  • 12. 2.Plasmid F yang berukuran lebih besar (> 30 kb),plasmid ini hanya memiliki satu atau dua kopian per sel. Plasmid ini juga dikenal dengan plasmid konjugatif.Pada plasmid type ini replikasinya dikontrol dengan cara yang sama seperti pada kromosom. Karenanya, ketika kromosom diinisiasi untuk bereplikasi, maka replikasi plasmid ini pun akan terjadi. Oleh karena itu plasmid tipe ini tidak bisa diamplifikasi (perbanyakan).
  • 13.
  • 14. Struktur plasmid ColE1. imm: gen untuk memproduksi colicin E1 dan imunitasnya; mob: gen yang mengkode nuklease untuk mobilisasi; rom: gen yang mengkode protein yang dibutuhkan untuk efektivitas jumlah kopian; oriT: origin of conjugal tansfer; oriV: origin of replication.
  • 15. PLASMID UNTAI GANDA Model replikasi plasmid sama dengan kromosom. Banyak plasmid direplikasi sebagai molekul sirkular untai ganda. Replikasi dimulai dari titik yang disebut oriV (vegetative origin, yang membedakannya dengan titik transfer konjugative yaitu oriT) dan prosesnya berasal dari titik ini dalam satu maupun dua arah secara simultan sampai seluruh lingkaran dikopi.
  • 16.
  • 17. PLASMID UNTAI TUNGGAL Replikasi pada plasmid untai tunggal terjadi pada beberapa bakteri seperti bakteri gram positif yang memiliki plasmid untai tunggal. Model replikasi plasmid untai tunggal dapat dilihat pada gambar berikut.
  • 18.
  • 19. PLASMID BENTUK LINIER Plasmid juga memiliki bentuk liner seperti yang dicirikan pada beberapa genus bakteri yaitu Borrelia dan Streptomyces. Gambar berikut menjelaskan bagaimana replikasi plasmid linier pada Borrelia.
  • 20. Model replikasi plasmid linier pada Borrelia. Replikasi berawal dari bagian oriC (origin of replication central) membentuk struktur dimerik sirkular. Struktur dimerik sirkular dipotong, sehingga menghasilkan satu plasmid linier yang baru.
  • 21. Integrasi dan pemotongan plasmid F. Integrasi terjadi melalui rekombinasi dengan bagian kromosom (a-c). Pemotongan akurat terjadi pada bagian yang sama, tetapi rekombinasi dengan bagian kromosom yang berbeda menghasilkan penggabungan DNA kromosom (pada kasus ini gen lac) ke dalam plasmid (d-e) membentuk sebuah plasmid F’ dan menyebabkan delesi kromosom.
  • 22. PENGKLONAAN GEN & APLIKASINYA Salah satu pendekatan yang banyak diterapkan menggunakan bakteri escherichia coli. E.coli merupakan DNA besar yang melingkar .selain itu E.coli dan banyak bakteri lain memiliki plasmid, moloekul DNA kecil melingkar yang berepliikasi secara terpisah dari kromosom bakteri.
  • 23.
  • 24. CONTOH TRANSGENIK HEWAN DAN TUMBUHAN • Transgenik merupakan substansi yang telah mengalami modifikasi secara genetik. Produk transgenik telah diubah atau dimodifikasi sifat-sifat ilmiahnya (GMO/ Genetically modified organism). Transgenik digunakan untuk penelitian pada hewan yang bisa diterapkan untuk penanganan penyakit pada manusia, perbaikan hewan dan pembuatan antigen. Beberapa contoh hewan transgenik diantaranya yaitu:
  • 25. • • Apa itu GMO GMO adalah mahluk hidup yang telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Secara mudah dapat kamu pahami bahwa dengan rekayasa genetis, ”komponen” mahluk hidup ”dibuah”, disesuaikan, sehingga menjadi lebih unggul, semisal tahan hama, tahan penyakit, dan lebih banyak menghasilkan panen, atau menambah ”gemuk” hewan ternak.
  • 26. • Sebagai contoh, tanaman jagung yang mudah terserang hama, melalui rekayasa genetis, dapat di ”silangkan” dengan jenis bakteri yang dapat ”melawan” hama tersebut, sehingga jadi lah tanaman jagung type baru yang tahan hama.