Ada dua aspek yang mempertimbangkan penggunaan TKA di Indonesia: manfaat berupa peningkatan kualitas TKI dan lapangan kerja, serta keamanan dengan selektif dan izin. Namun, banyak TKA yang tidak sesuai syarat atau posisi kerja, sehingga menggantikan TKI berkualitas dan meningkatkan pengangguran. Pemerintah perlu membatasi TKA dan memperkuat kualitas TKI.
1. Mengapa Indonesia masih menggunakan
tenaga asing padahal di Indonesia masih
banyak orang yang menganggur?
Anggota kelompok 3:
1. Elma Gusdanov (07)
2. Fahmi Annisa (08)
3. Redita Puspa Cahya P. (20)
4. Widi Ulifanida Pertiwi (32)
2. Pengertian
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.
Tenaga kerja asing adalah tiap orang bukan warga
negara Indonesia yang mampu melakukan pekerjaan,
baik di dalam maupun di luar hubungan kerja,guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
3. Syarat Tenaga Kerja Asing Di Indonesia
Beberapa antara lain yang dijelaskan oleh Togar S.M.
Sijabat, S.H., M.H. dalam artikel Adakah Batas Usia Bagi
Tenaga Kerja Asing, sebagai berikut:
a. Memiliki pendidikan yang sesuai dengan syarat jabatan
yang akan diduduki oleh TKA;
b. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi atau pengalaman kerja sesuai dengan jabatan
yang akan diduduki TKA paling kurang 5 (lima) tahun;
c. Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan
keahliannya kepada tenaga kerja Indonesia pendamping;
dan
d. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia serta
persyaratan lain yang dibutuhkan.
4. Masalah krusial yang dialami saat ini, apabila masuknya investasi
atau pinjaman dana dari luar negeri, untuk menunjang
pembangunan ekonomi nasional ; seringkali diikuti dengan
masuknya juga sejumlah tenaga kerja dari negara investor atau
kreditur tersebut. Meskipun tenaga kerja asing itu, umumnya
bekerja pada proyek proyek yang menggunakan dana investasi
atau kredit dari negara mereka.
Contoh yang nyata untuk masalah ini ; untuk investor maupun
kreditur dari negara negara yang memang jumlah penduduknya
sangat besar, seperti Tiongkok. Sehingga terlihat korelasi antara
semakin besar dana yang dibawa oleh negara investor atau
kreditur kedalam negeri Indonesia, semakin besar jumlah tenaga
kerja yang dibawa oleh negara tersebut.
5. Dalam konteks ini, sesungguhnya bisa dipahami bahwa
negara investor atau kreditur selalu berusaha
memperjuangkan kepentingan nasional negara mereka,
selain keuntungan ekonomis jangka menengah dan
panjang atas dana yang mereka tanamkan di Indonesia.
Persoalan menjadi semakin kompleks kalau tenaga
kerja yang dibawa oleh negara investor atau kreditur
adalah tenaga kerja kasar atau non skill yang di
Indonesia sendiri sangat banyak.
Persoalan tenaga kerja asing ini, memang tersebar di
seluruh Indonesia, terutama di daerah daerah dimana
terdapat proyek proyek yang menggunakan dana
pinjaman dari negara asal tenaga kerja asing tersebut.
6. Masuknya tenaga kerja asing di Indonesia, khususnya
tenaga kerja kasar atau non skill, memang menjadi
persoalan tersendiri bagi tenaga kerja Indonesia ;
sebab menyebabkan semakin rendahnya daya serap
pasar tenaga kerja untuk tenaga kasar atau non skill
yang sesungguhnya jumlah tenaga kerja warga negara
Indonesia sendiri cukup besar tersedia.
Masuknya tenaga kerja asing, khususnya tenaga kerja
non skill, seperti yang dibawa dari negara Tiongkok,
memang perlu dicarikan solusi dan regulasinya ,
sebab rakyat Indonesia sendiri, sebagai warga negara
Indonesia, masih banyak yang menganggur.
7. Ada 2 (dua) aspek yang menjadi dasar pertimbangan dalam
mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia,
yaitu :
a. Aspek manfaat (prosperity) : mempekerjakan TKA harus
membawa manfaat terhadap peningkatan kualitas tenaga
kerja Indonesia melalui alih teknologi dan alih keahlian,
mendorong investasi dan perluasan lapangan usaha, serta
penyediaan kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia.
b. Aspek keamanan (security) : kebijakan penggunaan TKA
terkait kebijakan lalu lintas orang asing. Masuknya tenaga
kerja asing harus selektif dan dilaksanakan melalui
kebijakan satu pintu dengan tetap memperhatikan
kepentingan keamanan negara.
8. Alasan mengapa TKA harus disaring
Mengacu data Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang,
posisi terbanyak berasal dari Tiongkok yaitu sekitar 15.341 orang .Dari
jumlah segitu, dijamin tidak sampai setengahnya bisa berbahasa
Indonesia. mengapa kita perlu menyaring TKA yang bekerja di Indonesia?
karena terkadang perusahaan mempekerjakan TKA yang kompetensinya
sebetulnya selevel dengan WNI. Meski pemerintah telah mengeluarkan
daftar jabatan yang dilarang untuk TKA dengan adanya Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 40 tahun 2012 (Permenaker
2012). Terkadang beberapa perusahaan malah menempatkan TKA
tersebut di posisi yang tidak sesuai dengan Rencana Penggunaan Tenaga
Kerja Asing (RPTKA) nya. Bisa dibayangkan bukan, jumlah WNI
berkualitas yang posisinya tergeser karena ada TKA?
9. Upaya pemerintah dalam mengatasi ketenagakerjaan
1. Memperluas kesempatan kerja
Pemerintah bertanggung jawan untuk menciptakan
lapangan tenaga kerja baru sehingga dapat memperluas
kesempatan kerja bagi masyarakat.
2. Mempermudah proses rekrutmen tenaga kerja
Setiap tenaga kerja memiliki hak yang sama untuk
menentkan dan memilih pekerjaan. Penempatan tenaga
kerja dilaksanakan asas terbuka, bebas, objektif serta adil
dan setara tanpa destriminasi
3. Meningkatkan pengetahuan dan skill tenaga kerja
10. Dilakukan melalui usaha sebagai berikut:
1. Berikan pelatihan dalam pengembangan keahlian dan skill
kerja
2. Berikan latihan magang kerja sehingga mereka benar-benar
siap untuk terjun langsung ke kerja yang sebenarnya
3. Meningkatan kualitas pendidikan disegala bidang.
4. Membatasi penggunaan tenaga kerja asing
5. Menetapkan kebijakan pengupahan
Setiap pekerja berhgak mendapatkan upah yang layak
dalm memenuhi kebutuhan mereka. Maka pemerintah harus
menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja.
6. Menetapkan waktu kerja
Pemerintah menetapakn waktu kerja selama 7 jam perhari
selama 6 hari dalam satu pekan/ 8 jam perhari selama 5 hari
dalam satu pekan. Jika melebihi waktu yang ditetapkan maka
dihitung sebagai lembur
7. Meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja
Tenaga kerja harus mendapatkan perlindungan sesuai
dengan kondisi masing-masing dari pekerja
11. Kesimpulan
Tenaga kerja asing (TKA) adalah warga Negara asing
pemegang visa dengan maksud atau bertujuan untuk
bekerja di wilayah Indonesia. Tenaga kerja asing
haruslah sesuai dengan filosofi ketenagakerjaan di
Indonesia yaitu melindungi tenaga kerja
berkewarganegaraan Indonesia yang bekerja di
Indonesia sehingga jika ada kebutuhan yang khusus dan
membuttuhkan untuk memakai tenaga kerja asing,
harus dibuat persyaratan yang sangat ketat agar tenaga
kerja di Indonesia terhindar dari kompetensi yang tidak
sehat.
12. Penempatan tenaga kerja asing dapat dilakukan setelah
pengajuan rencana penggunaan tenaga kerja asing
(RPTKA) disetujui oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dengan mengeluarkan izin penggunaan
tenaga kerja asing. Untuk dapat bekerja di Indonesia,
tenaga kerja asing tersebut harus mempunyai izin
tinggal terbatas (KITAS) yang terlebih dahulu harus
mempunyai visa untuk bekerja di Indonesia atas nama
tenaga kerja asing yang bersangkutan untuk dikeluarkan
izinnya oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian
Hukum dan HAM.
Tenaga ahli yang didatangkan dari luar negeri oleh
perusahaan pemerintah atau swasta hendaknya benar-
benar tenaga ahli yang terampil sehingga dapat
membatu proses pembangunan ekonomi dan teknologi
di Indonesia. Untuk itu proses alih teknologinya kepada
TKI baik dalam jalur menajerial maupun profesionalnya
harus mendapat pengawasan yang ketat dengan
memberikan sertifikasi kepada tenaga ahli tersebut.
13. Saran
Dari kami menyarankan untuk perekrutan tenaga kerja
asing haruslah sangat spesifik, spesifik yang dimaksud
adalah jika pekerjaan tersebut bisa dilakukan oleh tenaga
ahli dalam negeri kenapa harus di kerjakan oleh orang
asing, dan jika tenaga kerja asing sangat dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan tersebut diharapkan bagi perusahaan
yang merekrut tenaga kerja asing tersebut menyediakan
wadah atau tempat untuk pelatihan terhadap tenaga kerja
ahli dalam negeri. Jadi kita tidak tergantung kepada
tenaga kerja ahli dari luar negeri.