2. Stimulus mengenai alat indera,ini
merupakan proses kealaman fisik.
Stimulus kemudian dilangsungkan ke otak
oleh syaraf sensoris, proses ini merupakan
proses fisiologis.
Di otak sebagai pusat urat syaraf
terjadilah proses yang akhirnya individu
menyadari atau mempersepsi tentang
apa yang diterima melalaui alat indera.
Proses ini merupakan proses psikologis.
3. Reseptor sebenarnya terletak pada retina.
Di dalam retina terdapat basiles(rods) dan
Cones.
Basiles atau rods berfungsi untuk
membedakan gelap terangnya yang dilihat.
Cones berfungsi membedakan warna yang
dilihatnya.
4. Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka
stimulus yang mengenai mata bukanlah objek
langsung, tetapi sinar yang dipantulkan oleh objek
tersebut sebagai stimulus.
Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat
gelompbang.
Sinar juga memiliki kekuatan atau intensitas
gelombang yang bermacam-macam.
Perbedaan intensitas akan membawa perbedaan
dalam soal terang tidaknya sinar yang diterima.
Perbedaan panjang pendeknya gelombang akan
membawa perbedaan dalam warna yang dilihat.
5. Apabila seseorang melihat suatu benda,
maka dari benda itu dapat dilihat bentuknya,
jaraknya, warnanya, ukurannya, dan kadang-
kadang geraknya.
Dalam psikologi, soal warna sangat menarik,
sehingga dikenal adanya tes warna.
6. Masing-masing warna merupakan warna
elementer. Meskipun merupakan warna
campuran tetapi ia mempunyai sifat
tersendiri.
Warna primer adalah warna yang menyolok
sekali.
7. Warna merah
Warna hijau
Warna kuning
Warna biru
Warna putih
Warna hitam
Keenam warna tersebut menjadi 3 psg
yaitu: merah-hijau, biru-kuning, dan
hitam- putih.Sedang warna lainnya
merupakan campuran dari warna-warna
tersebut.
9. Orang yang mengalami buta warna
sebenarnya tidak buta, hanya ia tidak
dapat membedakan warna.
Buta warna bukan suatu penyakit,
malainkan kelainan, karenanya tidak
dapat disembuhkan.
Penyebab cones dalam retina kurang
sempurna.
Ada dua golong buta warna: buta warna
total dan buta warna sebagian.
10. Orang yang mengalami buta warna total tidak
dapat membedakan warna sama sekali,
semuanya kelihatan kelabu.
Penyebab, dalam retina tidak terdapat
cones, yang ada hanya basiles saja yang
membedakan gelap terang dan menerima
warna achromatis : kelabu, putih dan hitam.
11. Orang yang mengalami buta warna ini tidak
dapat membdakan warna-warna tertentu
saja.
Ada dua macam: buta warna merah-hijau dan
buta warna biru-kuning.
Buta warna merah-hijau dibedakan :
deuteranopia (individu sukar membedakan
hijau dan kelabu).dan protonopia (individu
sukar membedakan warna merah dan coklat)
12. Holmgren’s wool test: menggunakan pasangan
wol yang bermacam-macam warnanya.
Jensen test: menggunakan dengan menggunakan
latar belakang yang warnanya berbeda dengan
yang lainnya.
Spectral analysis, yaitu mengetes dengan
menggunakan spectrometer.