2. Summary
Manusia diwarisi kondisi:
Biologis
Dapat dikondisikan (dibentuk) oleh
lingkungan
Mencari data dan mengolahnya
Emosi
Kecerdasan
3. The Cognitive System
Kognisi (Cognition) adalah:
“proses mengetahui (process of knowing);
dan khususnya hal-hal yang terkait dengan
proses intelektual (intellectual process)
dengan apa pengetahuan diperoleh”;
termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan:
mengamati, melihat, memperhatikan,
membayangkan, memperkirakan, berfikir,
mempertimbangkan, menduga dan menilai
(Webster's Dictionary).
4. Sistem Kognitif
(The Cognitive System)
Merupakan inti perkembangan psikologi
sebagai disiplin ilmiah
• Wilhelm Wundt’s laboratory (1879)
• Mendominasi pendekatan dalam psikologi saat ini
• Sering dibandingkan (dipertentangkan) dengan:
• Behavioral view
• Psychoanalytic view
• Humanistic view
• Social Cognition view
5. Teori belajar kognitif (cognitive learning theory)
digambarkan sebagai sebuah paradigma S-O-R.
Organisme dianggap sebagai pemroses aktif
(active processor) dari informasi.
Stimulus
(S)
Organism
(O)
Response
(R)
The Cognitive System
6. Dalam pendekatan behavioral, external
stimulus dapat:
• Dikaitkan dengan respons sebagai hasil dari proses
pengkondisian (conditioning); or
• Menghilangkan munculnya respon secara alami
• Merubah (meningkatan atau menurunkan)
probabilitas munculnya perilaku (voluntary response)
dimasa yang akan datang
The Cognitive System
7. External stimulus yang berhasil ditangkap
oleh alat sensor (sensory receptor) akan
memunculkan adanya suatu “sensory
memory.”
Pada teori kognitif (the cognitive model),
proses belajar dimulai ketika suatu external
stimulus mengaktifkan alat sensor.
The Cognitive System
8. Memory
Menurut Ahli psikologi (Psychologists),
ingatan (memory) terjadi melalui tiga proses
Encoding
Mentransformasikan informasi kedalam bentuk yang
dapat disimpan dalam short-term or long-term memory
Storage
Proses mengatur dan menyimpan informasi dalam
memory
Konsolidasi (Consolidation)
Perubahan fisiologis dalam otak (brain) karena
informasi yang dimasukkan disimpan dalam
memory
Retrieval
Memunculkan kembali ke permukaan (kedalam pikiran)
materi-materi atau informasi yang telah disimpan
dalam memory
12. Sensory Memory
• Sensory memory dikaitkan dengan
proses mengarahan energy.
Sistem memori yang menahan informasi
yang ditangkap oleh alat sensor untuk
beberapa saat (antara hitungan detik
sampai menit)
Visual sensory memory--less than ½
second
Auditory sensory memory--lasts 2 to 3
seconds
13. Short-term Memory
Juga dikenal sebagai working memory—yakni
bagian dari otak yang menyimpan informasi
dari dan ke long term memory (walaupun
dalam waktu yang singkat) dan selalu siap
dimanfaatkan kapan saja diperlukan
Limit
5 + 2 units (earlier thought to be 7 + 2
15-30 tanpa rehearsal (mengulang)
Chunking
Mengelompokkan informasi agar lebih
mudah untuk mengingatnya
14. Short-term Memory
Memasukkan informasi kedalam STM
Perhatian (Attention)
Menjaga (Keeping) informasi dalam STM
Pengorganisasian (Organization)
Pengulangan (Repetition)
Penyelaan (interruption) terhadap suatu
pengulangan (repetition) dapat menyebabkan
hilangnya informasi hanya dalam hitungan detik
Displacement
Suatu keadaan dimana short-term memory yang
dalam keadaan penuh, dimasuki informasi baru
lagi, dan hal ini mau tidak mau mendorong keluar
informasi (lama) yang ada dalam short term
memory
15. Long-term Memory
Sistem memori yang relatif permanen
dengan kapasitas yang hampir tidak
terbatas
Elaborative rehearsal
Suatu teknik yang digunakan untuk
memasukkan informasi kedalam long-term
memory dengan cara: memberi arti
(meaning); dan mengaitkannya dengan
informasi lain yang telah ada dalam long-
term memory
16. Methods of Elaboration
Ada beberapa contoh elaborasi yang
biasanya digunakan dalam proses belajar
dan pembelajaran:
Membayangkan
(Imaging)
Menciptakan suatu
gambaran mental
(mental picture)
17. Ada beberapa contoh elaborasi yang
biasanya digunakan dalam proses belajar
dan pembelajaran:
Method of
loci
(locations)
Ide atau hal-hal yang akan
diingat dikaitkan dengan
lokasi objek yang sudah
familiar dan mudah diingat
Methods of Elaboration
18. Ada beberapa contoh elaborasi yang
biasanya digunakan dalam proses belajar
dan pembelajaran:
Pegword
method
Ide atau hal-hal yang akan
diingat dikaitkan dengan kata-
kata tertentu (e.g., one-bun,
two-shoe, three-tree, etc.)
Methods of Elaboration
19. Ada beberapa contoh elaborasi yang
biasanya digunakan dalam proses belajar
dan pembelajaran:
Rhyming
(songs,
phrases)
Informasi yang akan diingat di
susun menjadi suatu bait atau
lagu (e.g., 30 days hath
September, April, June and
November, etc
Methods of Elaboration
20. Ada beberapa contoh elaborasi yang
biasanya digunakan dalam proses
belajar dan pembelajaran:
Initial
letter
Huruf pertama dari tiap kata di
gunakan untuk membuat satu
kata ata kalimat yang mudah
diingat (the sillier, the better)
Methods of Elaboration
21. Long-term Memory
Beberapa ahli (experts) meyakini
adanya dua subsistem utama dalam
long-term memory
Declarative memory
Nondeclarative (procedural) memory
22. Long-term Memory
Declarative memory
Subsistem dalam long-term memory yang
menyimpan fakta, informasi, dan
pengalaman-pengalaman hidup pribadi
Ada dua bentuk declarative memory
Semantic memory
Sub bagian dari declarative memory yang
menyimpan pengetahuan umum; dan
merupakan encyclopedia atau kamus mental
Penelitian terhadap otak (Brain)
menunjukkan bahwa semantic memory ini
lebih banyak memanfaatkan bagian otak kiri
dibanding otak kanan
23. Long-term Memory
Declarative memory
Subsistem dalam long-term memory yang
menyimpan fakta, informasi, dan
pengalaman-pengalaman hidup pribadi
Ada dua bentuk declarative memory
Episodic memory
Sub bagian dari declarative memory yang
menyiman memori dari kejadian pengalaman
yang sangat pribadi
Penelitian menunjukkan, orang yang
mengalami masalah (kerusakan) pada
sebagian sistem long-term semantic memory
masih dapat belajar dan mengingat dengan
menggunakan episodic memory-nya
24. Long-term Memory
Nondeclarative memory (dikenal
dengan istilah procedural memory)
Sub sistem dalam long-term memory yang
menyimpan ketrampilan yang diperoleh
melalui latihan yang berulang-ulang,
kebiasaan, dan respon sederhana yang
muncul melalui pengkondisian klasik
(classically conditioned)
25. Long-term Memory
Eidetic imagery
Kemampuan untuk menahan (mengingat)
gambaran visual untuk beberapa menit
Penelitian menunjukkan, sekitar 5% anak
(dibawah 2 tahun) dapat mengingat foto
(gambar) orang yang telah dikenalnya
Secara Virtual semua anak akan
kehilangan eidetic imagery sebelum
mencapai usia dewasa
26. Long-term Memory
Flashbulb memories
An extremely vivid memory of the
conditions surrounding one’s first
hearing the news of a surprising,
shocking, or highly emotional event
Pillemer
Argues that flashbulb memories do not
constitute a different type of memory
altogether
Suggests that all memories can vary on the
dimensions of emotion, consequentiality, and
rehearsal
27. Long-term Memory
Flashbulb memories
Neiser and Harsch
Questioned university freshmen about the
Challenger disaster the following morning
When the same students were questioned
again 3 years later, one-third gave accounts
that differed markedly from those given
initially, even though they were extremely
confident of their recollections
28. Levels-of-Processing Model
Proposed by Craik and Lockhart
A model of memory as a single system in
which retention depends on how deeply
information is processed
With the shallowest levels of processing, a
person is merely aware of the incoming sensory
information
Deeper processing (elaboration) takes place only
when the person does something more with the
information, such as forming relationships,
making associations, attaching meaning to a
sensory impression, or otherwise engaging in
active elaboration on new material
29. Levels-of-Processing Model
Craik and Tulving
Had participants answer yes or no to questions
asked about words just before the words were
flashed to them for 1/5 of a second
Participants had to process the words visually,
acoustically, or semantically
The test required shallow processing for the first
question, deeper processing for the second
question, and still deeper processing for the
third question
Later retention tests showed that the deeper the
level of processing, the higher the accuracy rate
of memory
30. Remembering
Three kinds of memory tasks
Recall
A measure of retention that requires a person to
remember material with few or no retrieval cues,
as in an essay test
Trying to remember someone’s name, recalling
items on a shopping list, memorizing a speech or a
poem word for word, and remembering
May be made a little easier if cues are provided to
jog memory
Sometimes serial recall is required; that is,
information must be recalled in a specific order
Research suggests that, in free recall tasks, order
associations are more resistant to distractions than
meaningful associations
31. Remembering
Three kinds of memory tasks
Recognition
A measure of retention that requires a person to
identify material as familiar, or as having been
encountered before
Multiple-choice, matching, and true/false questions
are examples of recognition test items
The main difference between recall and recognition
is that a recognition task does not require you to
supply the information but only to recognize it
when you see it
Recent brain-imaging studies have discovered that
the hippocampus plays an extensive role in
memory tasks involving recognition, and the
degree of hippocampal activity varies with the
exact nature of the task
32. Remembering
Three kinds of memory tasks
Relearning
Measuring retention in terms of the
percentage of time or learning trials saved in
relearning material compared with the time
required to learn it originally; also called the
savings method
Savings score
The percentage of time or learning trials
saved in relearning material over the
amount of time or number of learning
trials required for the original learning
College students demonstrate the relearning
method each semester when they study for
comprehensive final exams
33. Nature of Remembering
Memory as a reconstruction
Elizabeth Loftus
Believes that what a person normally recalls is not
an exact replica of an event
Rather, a memory is a reconstruction
Reconstruction
A memory that is not an exact replica of an event
but has been pieced together from a few highlights,
using information that may or may not be accurate
34. Nature of Remembering
Distortion in memory
Occurs when people alter the memory of
an event or an experience in order to fit
their beliefs, expectations, logic, or
prejudices
The tendency to distort makes the world
more understandable and enables people
to organize their experiences into their
existing systems of beliefs and
expectations
Bahrick and others
Found that 89% of college students accurately
remember the A’s they earned in high school,
but only 29% accurately recall the D’s
35. Nature of Remembering
Sir Frederick Bartlett
Studied memory using rich and
meaningful material learned and
remembered under more lifelike
conditions
Concluded that people systematically
distort the facts and the circumstances
of experiences
Information already stored in long-term
memory exerts a strong influence on
how people remember new information
and experiences
36. Nature of Remembering
Schemas
The integrated frameworks of knowledge and
assumptions a person has about people, objects,
and events, which affect how the person
encodes and recalls information
Schemas influence what people notice and how
they encode and recall information
When we encounter new information or have a
new experience related to an existing schema,
we try to make it fit or be consistent with that
schema
To do this, we may have to distort some aspects
of the information and ignore or forget other
aspects
37. Nature of Remembering
Memory dan budaya (culture)
Ahli psikologi kognitif menemukan, individu
lebih mudah mengingat cerita yang
diseting dalam budayanya
Dalam suatu penelitian, peneliti
menceritakan suatu kisah berseting
(sebagian) tentang wanita amerika dan
wanita Aborigin (Australia)
Para wanita tersebut (Amerika dan Australia)
dikelompokkan secara random
Hasilnya: wanita Amerika dapat menceritakan
secara detail bagian cerita yang terkait dengan
seting budayanya, sementara yang tidak terkait
dengan seting budayanya banyak yang
terlupakan; demikian juga sebaliknya (Australia)