1. IBNU SINA (Avicena)
(370-428 H = 980-1037 M)
KELOMPOK 2
LAILATUL BADRIYAH
WILDATUL LUBAB
NURIN
Tim Kreator & Editor (@Elmakrufi)
2. Sub Pembahasan
Penciptaan Alam, Alam Berasal dari Allah
Hubungan jiwa manusia dengan Allah
Daya yang dimiliki oleh Jiwa (annathiqoh)
Teori Kecerdasan
Jumat, 19 April 2013 2Detikpsikologi.wordpress.com
3. Biografi
Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina lahir di Afsyana, suatu tempat yang
terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M. orang tuanya pegawai tinggi
pada pemerintahan Dinasti Samani. Menurut Jurjani, ia mempelajari ilmu
fisika, matematika, kedokteran, hukum, dll. Pada usia 17 tahun ia telah
dikenal sebagai dokter. Setelah orang tuanya meninggal ia pindah
ke Juzjan, suatu kota dekat laut Kaspia dan di sana ia mulai menulis
ensiklopedi tentang ilmu kedokteran yang diberi nama Al-Qanun fi al-Tibbi
(The Canon). Kemudian pindah ke Ray, suatu kota sebelah Teheran, dan
bekerja untuk Ratu Sayyedah dan anaknya Majid al-Dawlah. Sultan Syam
al-Daulah yang berkuasa di Hamdan (bagaian barat Iran) mengangkat Ibnu
Sina menjadi menterinya. Terakhir ia pindah ke Isfahan dan meninggal di
sana pada tahun 1037 M.
Jumat, 19 April 2013 3Detikpsikologi.wordpress.com
4. Metafisika
Metafisika adalah ilmu yang membahas sesuatu yang berada di
luar alam empiris dan bahasan yang terpenting adalah ilmu
Ketuhanan.
a. Dalil wujud Allah.
Ibnu Sina terpengaruh dalil ontologi Aristoteles dan mengikuti al-
Farabi. Ia membagi wujud menjadi dua jenis, yakni wajib wujud
dan mumkin wujud.
b. Dzat dan sifat.
Allah adalah kebaikan (khair) dan kesempurnaan (kamal), karena
mustahil diri-Nya mengandung ketiadaan. Allah Maha Benar
dalam arti yang sebenarnya. Tidak ada sesuatupun yang
menyamai dzat Nya yang maha sempurna.
Sifat allah tidak berbeda dengan dzat Nya, merupakan satu
kesatuan yang tidak berbeda, yakni sifat identik dengan dzat.
Jumat, 19 April 2013 4Detikpsikologi.wordpress.com
5. Fisika
Mengenai bagaimana alam ini dijadikan, Ibnu Sina menerangkan dengan
teori emanasi, yakni dari Tuhan memancar Akal Pertama dan dari akal
pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya
hingga mencapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal kesepuluh
memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada di bawah bulan.
Akal pertama adalah malaikat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril.
Akal pertama mempunyai dua sifat: sifat wajib wujudnya, sebagai
pancaran dari Allah, dan sifat mumkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat
dirinya. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran; Tuhan,
dirinya sebagai wajibul wujud dan dirinya sebagai mumkinul wujud. Dari
pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal, dari pemikiran tentang dirinya
sebagai wajibul wujud timbul jiwa-jiwa dan dari pemikiran tentang dirinya
sebagai mumkinul wujud timbul langit-langit.
Jumat, 19 April 2013 5Detikpsikologi.wordpress.com
6. Jiwa
Ibnu Sina membagi jiwa menjadi tiga :
a. Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya-daya : makan,
tumbuh dan berkembang biak.
b. Jiwa binatang, dengan daya-daya: gerak, menangkap
(dari luar dan dalam).
c. Jiwa manusia, dengan dua daya: praktis dan teoritis.
Teoritis mempunyai empat tingkatan: akal materiil, akal
bakat (intelectus in habitus), akal aktuil dan akal mustafat.
Jumat, 19 April 2013 6Detikpsikologi.wordpress.com
7. Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibnu Sina ialah
falsafatnya tentang jiwa. Sebagaimana Al-Farabi, ia
juga menganut faham pancaran. Dari Tuhan
memancar akal pertama, dan dari akal pertama
memancar akal kedua dan langit pertama, demikian
seterusnya sehingga tercapai akal ke sepuluh dan
bumi. Dari akal ke sepuluh memancar segala apa
yang terdapat di bumi yang berada dibawah bulan.
Akal pertama adalah malaekat tertinggi dan akal
kesepuluh adalah Jibril.
Jumat, 19 April 2013 7Detikpsikologi.wordpress.com
8. Daya yang dimiliki oleh jiwa
Jiwa manusia mempunyai dua daya: praktis dan teoritis.
Daya praktis hubungannya dengan jasad, sedangkan daya teoritis
hubungannya dengan hal-hal yang abstrak.
Daya teoritis mempunyai empat tingkatan:
a). Akal materiil yang semata-mata mempunyai potensi untuk
berfikir dan belum dilatih walaupun sedikit.
b). Akal al malakat yang telah dapat berpikir tentang hal-hal
abstrak.
c). Akal actual yang telah dapat berpikir tentang hal-hal abstrak.
d). Akal Mustafad yaitu akal yang sanggup berpikir tentang hal-hal
abstrak tanpa perlu daya upaya. Akal seperti inilah yang dapat
berhubungan dan menerima limpahan ilmu pngetahuan dari akal
aktif.
Jumat, 19 April 2013 8Detikpsikologi.wordpress.com
9. Catatan Tambahan dari Dosen
Ibn sina dipengaruhi alfaraby
Apakah ibn sina setuju dengan pandangan alfaraby
mengenai akal dan jiwa?
Apakah sama pembagian akal dan jiwa menurut
alfaraby dan ibn sina?
Baca buku “filsafat & mistisme” dalam islam, karya
Harun Nasution.
Jumat, 19 April 2013 9Detikpsikologi.wordpress.com
10. Kecerdasan manusia bersumber dari Allah, ia tidak dapat
berdiri sendiri dan selalu terhubung dengan Allah karena
kecerdasannya berasal dari Allah. Mengapa manusia bisa
memikirkan Ketuhanan? Karena kecerdasannya bersumber
dari Allah.
Ada tingkatan kecerdasan manusia. Ditunjukkan dalam teori
“Emanasi”.
Akal I Akal X (kesepuluh).
◦ akal manusia selalu terhubung dengan akal kesepuluh, dan terus
sampai ke akal pertama
◦ Akal kesepuluh: kecerdasan bumi, langit.
◦ Sehingga, manusia memiliki kecerdasan memikirkan Alam dan
kecerdasan memikirkan Tuhan.
Jumat, 19 April 2013 10Detikpsikologi.wordpress.com
11. Tingkat Kecerdasan Manusia
1. Kecerdasan Praktis (kecerdasan akal budi)
1. Kecerdasan yang terkait dengan gerak tubuh, seperti makan, minum,
study by doing.
2. Kecerdasan Teoritis (Kecerdasan Rasio, pemikiran
Abstrak)
1. Terbagi menjadi empat;
1. potensial,
2. Bakat: dua Konsep—setara anak SD.
3. bakat terlatih : dua atau lebih variable—setingkat anak SMP atau SMA.
4. Perolehan: multivariable—kecerdasan setara S1, S2 atau S3. yaitu akal
manusia yang mampu terhubung dengan akal sepuluh.
2. Ibn sina mengatakan, “kecerdasan itu bukan faktor bawaan, tapi lebih
banyak hasil belajar”. Bukan berarti dia menolak akan adanya kecerdasan
bawaan.
Jumat, 19 April 2013 11Detikpsikologi.wordpress.com
13. Hakekat filsafat menurut Ibn sina adalah
“menghubungkan kecerdasan manusia dengan
Allah”.
Apakah berfikir itu?
Berfikir adalah memahami dengan
menghubungkannya dengan memori dunia (akal X).
Jadi, manusia boleh saja mati dengan sel otaknya
yang dikubur. Tapi, ilmunya tetap hidup di memori
dunia.
Sel otak hanyalah alat untuk memanggil
Jumat, 19 April 2013 13Detikpsikologi.wordpress.com
14. Buku dipahami akal kesepuluh
membaca menghubungkan manusia dengan
memori-dunia (akal X). Karena seseorang
membaca pada dasarnya memahami bacaan
berdasarkan pada apa yang terjadi atau ada di
dunia (akal X).
Jumat, 19 April 2013 14Detikpsikologi.wordpress.com
19. Pertanyaan-Pertanyaan
Penjelasan tentang dari akal kesepuluh memancar
segala apa yang terdapat di bumi yang berada di
bawah bulan. Akal pertama dan akal kesepuluh
adalah jibril?
Penjelasan tentang jiwa berdasarkan jenisnya, jiwa
nabati, jiwa hewani dan jiwa rasional?
Tentang teori Kecerdasan?
Mengapa akal pertama adalah malaikat tertinggi
dan akal kesepuluh adalah jibril?
Jumat, 19 April 2013 19Detikpsikologi.wordpress.com
21. “sekolah tenanan coy” “lan tanaalul birra hatta tunfiquu min
maa tuhibbun” (tidaklah kamu sekalian
memperoleh kemuliaan, kecuali
menginfakkan sebagian dari apa yang
kalian senangi
Jumat, 19 April 2013 21Detikpsikologi.wordpress.com