SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
IBNU SINA (Avicena)
(370-428 H = 980-1037 M)
KELOMPOK 2
LAILATUL BADRIYAH
WILDATUL LUBAB
NURIN
Tim Kreator & Editor (@Elmakrufi)
Sub Pembahasan
 Penciptaan Alam, Alam Berasal dari Allah
 Hubungan jiwa manusia dengan Allah
 Daya yang dimiliki oleh Jiwa (annathiqoh)
 Teori Kecerdasan
Jumat, 19 April 2013 2Detikpsikologi.wordpress.com
Biografi
Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina lahir di Afsyana, suatu tempat yang
terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M. orang tuanya pegawai tinggi
pada pemerintahan Dinasti Samani. Menurut Jurjani, ia mempelajari ilmu
fisika, matematika, kedokteran, hukum, dll. Pada usia 17 tahun ia telah
dikenal sebagai dokter. Setelah orang tuanya meninggal ia pindah
ke Juzjan, suatu kota dekat laut Kaspia dan di sana ia mulai menulis
ensiklopedi tentang ilmu kedokteran yang diberi nama Al-Qanun fi al-Tibbi
(The Canon). Kemudian pindah ke Ray, suatu kota sebelah Teheran, dan
bekerja untuk Ratu Sayyedah dan anaknya Majid al-Dawlah. Sultan Syam
al-Daulah yang berkuasa di Hamdan (bagaian barat Iran) mengangkat Ibnu
Sina menjadi menterinya. Terakhir ia pindah ke Isfahan dan meninggal di
sana pada tahun 1037 M.
Jumat, 19 April 2013 3Detikpsikologi.wordpress.com
Metafisika
Metafisika adalah ilmu yang membahas sesuatu yang berada di
luar alam empiris dan bahasan yang terpenting adalah ilmu
Ketuhanan.
a. Dalil wujud Allah.
Ibnu Sina terpengaruh dalil ontologi Aristoteles dan mengikuti al-
Farabi. Ia membagi wujud menjadi dua jenis, yakni wajib wujud
dan mumkin wujud.
b. Dzat dan sifat.
Allah adalah kebaikan (khair) dan kesempurnaan (kamal), karena
mustahil diri-Nya mengandung ketiadaan. Allah Maha Benar
dalam arti yang sebenarnya. Tidak ada sesuatupun yang
menyamai dzat Nya yang maha sempurna.
Sifat allah tidak berbeda dengan dzat Nya, merupakan satu
kesatuan yang tidak berbeda, yakni sifat identik dengan dzat.
Jumat, 19 April 2013 4Detikpsikologi.wordpress.com
Fisika
Mengenai bagaimana alam ini dijadikan, Ibnu Sina menerangkan dengan
teori emanasi, yakni dari Tuhan memancar Akal Pertama dan dari akal
pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya
hingga mencapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal kesepuluh
memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada di bawah bulan.
Akal pertama adalah malaikat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril.
Akal pertama mempunyai dua sifat: sifat wajib wujudnya, sebagai
pancaran dari Allah, dan sifat mumkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat
dirinya. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran; Tuhan,
dirinya sebagai wajibul wujud dan dirinya sebagai mumkinul wujud. Dari
pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal, dari pemikiran tentang dirinya
sebagai wajibul wujud timbul jiwa-jiwa dan dari pemikiran tentang dirinya
sebagai mumkinul wujud timbul langit-langit.
Jumat, 19 April 2013 5Detikpsikologi.wordpress.com
Jiwa
Ibnu Sina membagi jiwa menjadi tiga :
a. Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya-daya : makan,
tumbuh dan berkembang biak.
b. Jiwa binatang, dengan daya-daya: gerak, menangkap
(dari luar dan dalam).
c. Jiwa manusia, dengan dua daya: praktis dan teoritis.
Teoritis mempunyai empat tingkatan: akal materiil, akal
bakat (intelectus in habitus), akal aktuil dan akal mustafat.
Jumat, 19 April 2013 6Detikpsikologi.wordpress.com
Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibnu Sina ialah
falsafatnya tentang jiwa. Sebagaimana Al-Farabi, ia
juga menganut faham pancaran. Dari Tuhan
memancar akal pertama, dan dari akal pertama
memancar akal kedua dan langit pertama, demikian
seterusnya sehingga tercapai akal ke sepuluh dan
bumi. Dari akal ke sepuluh memancar segala apa
yang terdapat di bumi yang berada dibawah bulan.
Akal pertama adalah malaekat tertinggi dan akal
kesepuluh adalah Jibril.
Jumat, 19 April 2013 7Detikpsikologi.wordpress.com
Daya yang dimiliki oleh jiwa
 Jiwa manusia mempunyai dua daya: praktis dan teoritis.
Daya praktis hubungannya dengan jasad, sedangkan daya teoritis
hubungannya dengan hal-hal yang abstrak.
Daya teoritis mempunyai empat tingkatan:
a). Akal materiil yang semata-mata mempunyai potensi untuk
berfikir dan belum dilatih walaupun sedikit.
b). Akal al malakat yang telah dapat berpikir tentang hal-hal
abstrak.
c). Akal actual yang telah dapat berpikir tentang hal-hal abstrak.
d). Akal Mustafad yaitu akal yang sanggup berpikir tentang hal-hal
abstrak tanpa perlu daya upaya. Akal seperti inilah yang dapat
berhubungan dan menerima limpahan ilmu pngetahuan dari akal
aktif.
Jumat, 19 April 2013 8Detikpsikologi.wordpress.com
Catatan Tambahan dari Dosen
 Ibn sina dipengaruhi alfaraby
 Apakah ibn sina setuju dengan pandangan alfaraby
mengenai akal dan jiwa?
 Apakah sama pembagian akal dan jiwa menurut
alfaraby dan ibn sina?
 Baca buku “filsafat & mistisme” dalam islam, karya
Harun Nasution.
Jumat, 19 April 2013 9Detikpsikologi.wordpress.com
 Kecerdasan manusia bersumber dari Allah, ia tidak dapat
berdiri sendiri dan selalu terhubung dengan Allah karena
kecerdasannya berasal dari Allah. Mengapa manusia bisa
memikirkan Ketuhanan? Karena kecerdasannya bersumber
dari Allah.
 Ada tingkatan kecerdasan manusia. Ditunjukkan dalam teori
“Emanasi”.
 Akal I Akal X (kesepuluh).
◦ akal manusia selalu terhubung dengan akal kesepuluh, dan terus
sampai ke akal pertama
◦ Akal kesepuluh: kecerdasan bumi, langit.
◦ Sehingga, manusia memiliki kecerdasan memikirkan Alam dan
kecerdasan memikirkan Tuhan.
Jumat, 19 April 2013 10Detikpsikologi.wordpress.com
 Tingkat Kecerdasan Manusia
1. Kecerdasan Praktis (kecerdasan akal budi)
1. Kecerdasan yang terkait dengan gerak tubuh, seperti makan, minum,
study by doing.
2. Kecerdasan Teoritis (Kecerdasan Rasio, pemikiran
Abstrak)
1. Terbagi menjadi empat;
1. potensial,
2. Bakat: dua Konsep—setara anak SD.
3. bakat terlatih : dua atau lebih variable—setingkat anak SMP atau SMA.
4. Perolehan: multivariable—kecerdasan setara S1, S2 atau S3. yaitu akal
manusia yang mampu terhubung dengan akal sepuluh.
2. Ibn sina mengatakan, “kecerdasan itu bukan faktor bawaan, tapi lebih
banyak hasil belajar”. Bukan berarti dia menolak akan adanya kecerdasan
bawaan.
Jumat, 19 April 2013 11Detikpsikologi.wordpress.com
Kecerdasan
menurut
Renald
Kasali
Kecerdasan
Kaki
Kecerdasan
Atas
Kecerdasan
praktis, belajar
dari
pengalaman,
tindakan konkrit
Kecerdasan
konseptual,
abstrak
Keduanya
harus
“diasah agar
semakin
sempurna”
Kecerdasan
atas diasah
dengan berfikir
abstrak
Kecerdasan kaki
diasah dengan
bertindak
Jumat, 19 April 2013 12Detikpsikologi.wordpress.com
 Hakekat filsafat menurut Ibn sina adalah
“menghubungkan kecerdasan manusia dengan
Allah”.
 Apakah berfikir itu?
 Berfikir adalah memahami dengan
menghubungkannya dengan memori dunia (akal X).
 Jadi, manusia boleh saja mati dengan sel otaknya
yang dikubur. Tapi, ilmunya tetap hidup di memori
dunia.
 Sel otak hanyalah alat untuk memanggil
Jumat, 19 April 2013 13Detikpsikologi.wordpress.com
 Buku dipahami akal kesepuluh
 membaca menghubungkan manusia dengan
memori-dunia (akal X). Karena seseorang
membaca pada dasarnya memahami bacaan
berdasarkan pada apa yang terjadi atau ada di
dunia (akal X).
Jumat, 19 April 2013 14Detikpsikologi.wordpress.com
Jumat, 19 April 2013 15Detikpsikologi.wordpress.com
Meraih
kecerdasam
Mengasah;
otak atas,
dan otak
kaki
4 sehat + 5
sempurna
Akhlak
Mulia
Jumat, 19 April 2013 16Detikpsikologi.wordpress.com
Jumat, 19 April 2013 17Detikpsikologi.wordpress.com
Jumat, 19 April 2013 18Detikpsikologi.wordpress.com
Pertanyaan-Pertanyaan
 Penjelasan tentang dari akal kesepuluh memancar
segala apa yang terdapat di bumi yang berada di
bawah bulan. Akal pertama dan akal kesepuluh
adalah jibril?
 Penjelasan tentang jiwa berdasarkan jenisnya, jiwa
nabati, jiwa hewani dan jiwa rasional?
 Tentang teori Kecerdasan?
 Mengapa akal pertama adalah malaikat tertinggi
dan akal kesepuluh adalah jibril?
Jumat, 19 April 2013 19Detikpsikologi.wordpress.com
Motivasi dibalik yang
tersurat
Oleh;
Kreator & Editor
@elmakrufi
Jumat, 19 April 2013 20Detikpsikologi.wordpress.com
“sekolah tenanan coy” “lan tanaalul birra hatta tunfiquu min
maa tuhibbun” (tidaklah kamu sekalian
memperoleh kemuliaan, kecuali
menginfakkan sebagian dari apa yang
kalian senangi
Jumat, 19 April 2013 21Detikpsikologi.wordpress.com
Jumat, 19 April 2013 22Detikpsikologi.wordpress.com
“ya, nanti
diperdala
m ya!!”
“bu, gue masih
belum
mendalami
materi sekolah,
iki piye??”
Jumat, 19 April 2013 23Detikpsikologi.wordpress.com
Jumat, 19 April 2013 24Detikpsikologi.wordpress.com

More Related Content

What's hot

Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
Dewi_Sejarah
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Ria Widia
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
Muhammad Ihsan
 

What's hot (20)

Metode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islamMetode berpikir-filsafat-islam
Metode berpikir-filsafat-islam
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
 
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernPPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
 
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahPowerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Kepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehatKepribadian sehat dan tidak sehat
Kepribadian sehat dan tidak sehat
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Makalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiahMakalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiah
 

Similar to Ibnu sina (avicena)

5 m.-sidik
5 m.-sidik5 m.-sidik
5 m.-sidik
rendengs
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Niaepa
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 

Similar to Ibnu sina (avicena) (20)

Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
5 m.-sidik
5 m.-sidik5 m.-sidik
5 m.-sidik
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
 
Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1
 
Raden Muhammad Rida Al Rasjid - Artikel FKI.docx
Raden Muhammad Rida Al Rasjid - Artikel FKI.docxRaden Muhammad Rida Al Rasjid - Artikel FKI.docx
Raden Muhammad Rida Al Rasjid - Artikel FKI.docx
 
Ibnu bajjah
Ibnu bajjahIbnu bajjah
Ibnu bajjah
 
Mendefinisikan dan Memetakan Ilmu
Mendefinisikan dan Memetakan IlmuMendefinisikan dan Memetakan Ilmu
Mendefinisikan dan Memetakan Ilmu
 
Rasionalisme
RasionalismeRasionalisme
Rasionalisme
 
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuUICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Bab 01 manusia & ilmu
Bab 01 manusia & ilmuBab 01 manusia & ilmu
Bab 01 manusia & ilmu
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
cendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdfcendekiawan konten.pdf
cendekiawan konten.pdf
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
 

More from elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorisme
 

Ibnu sina (avicena)

  • 1. IBNU SINA (Avicena) (370-428 H = 980-1037 M) KELOMPOK 2 LAILATUL BADRIYAH WILDATUL LUBAB NURIN Tim Kreator & Editor (@Elmakrufi)
  • 2. Sub Pembahasan  Penciptaan Alam, Alam Berasal dari Allah  Hubungan jiwa manusia dengan Allah  Daya yang dimiliki oleh Jiwa (annathiqoh)  Teori Kecerdasan Jumat, 19 April 2013 2Detikpsikologi.wordpress.com
  • 3. Biografi Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina lahir di Afsyana, suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M. orang tuanya pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Samani. Menurut Jurjani, ia mempelajari ilmu fisika, matematika, kedokteran, hukum, dll. Pada usia 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter. Setelah orang tuanya meninggal ia pindah ke Juzjan, suatu kota dekat laut Kaspia dan di sana ia mulai menulis ensiklopedi tentang ilmu kedokteran yang diberi nama Al-Qanun fi al-Tibbi (The Canon). Kemudian pindah ke Ray, suatu kota sebelah Teheran, dan bekerja untuk Ratu Sayyedah dan anaknya Majid al-Dawlah. Sultan Syam al-Daulah yang berkuasa di Hamdan (bagaian barat Iran) mengangkat Ibnu Sina menjadi menterinya. Terakhir ia pindah ke Isfahan dan meninggal di sana pada tahun 1037 M. Jumat, 19 April 2013 3Detikpsikologi.wordpress.com
  • 4. Metafisika Metafisika adalah ilmu yang membahas sesuatu yang berada di luar alam empiris dan bahasan yang terpenting adalah ilmu Ketuhanan. a. Dalil wujud Allah. Ibnu Sina terpengaruh dalil ontologi Aristoteles dan mengikuti al- Farabi. Ia membagi wujud menjadi dua jenis, yakni wajib wujud dan mumkin wujud. b. Dzat dan sifat. Allah adalah kebaikan (khair) dan kesempurnaan (kamal), karena mustahil diri-Nya mengandung ketiadaan. Allah Maha Benar dalam arti yang sebenarnya. Tidak ada sesuatupun yang menyamai dzat Nya yang maha sempurna. Sifat allah tidak berbeda dengan dzat Nya, merupakan satu kesatuan yang tidak berbeda, yakni sifat identik dengan dzat. Jumat, 19 April 2013 4Detikpsikologi.wordpress.com
  • 5. Fisika Mengenai bagaimana alam ini dijadikan, Ibnu Sina menerangkan dengan teori emanasi, yakni dari Tuhan memancar Akal Pertama dan dari akal pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya hingga mencapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal kesepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada di bawah bulan. Akal pertama adalah malaikat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril. Akal pertama mempunyai dua sifat: sifat wajib wujudnya, sebagai pancaran dari Allah, dan sifat mumkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat dirinya. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran; Tuhan, dirinya sebagai wajibul wujud dan dirinya sebagai mumkinul wujud. Dari pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal, dari pemikiran tentang dirinya sebagai wajibul wujud timbul jiwa-jiwa dan dari pemikiran tentang dirinya sebagai mumkinul wujud timbul langit-langit. Jumat, 19 April 2013 5Detikpsikologi.wordpress.com
  • 6. Jiwa Ibnu Sina membagi jiwa menjadi tiga : a. Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya-daya : makan, tumbuh dan berkembang biak. b. Jiwa binatang, dengan daya-daya: gerak, menangkap (dari luar dan dalam). c. Jiwa manusia, dengan dua daya: praktis dan teoritis. Teoritis mempunyai empat tingkatan: akal materiil, akal bakat (intelectus in habitus), akal aktuil dan akal mustafat. Jumat, 19 April 2013 6Detikpsikologi.wordpress.com
  • 7. Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibnu Sina ialah falsafatnya tentang jiwa. Sebagaimana Al-Farabi, ia juga menganut faham pancaran. Dari Tuhan memancar akal pertama, dan dari akal pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya sehingga tercapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal ke sepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada dibawah bulan. Akal pertama adalah malaekat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril. Jumat, 19 April 2013 7Detikpsikologi.wordpress.com
  • 8. Daya yang dimiliki oleh jiwa  Jiwa manusia mempunyai dua daya: praktis dan teoritis. Daya praktis hubungannya dengan jasad, sedangkan daya teoritis hubungannya dengan hal-hal yang abstrak. Daya teoritis mempunyai empat tingkatan: a). Akal materiil yang semata-mata mempunyai potensi untuk berfikir dan belum dilatih walaupun sedikit. b). Akal al malakat yang telah dapat berpikir tentang hal-hal abstrak. c). Akal actual yang telah dapat berpikir tentang hal-hal abstrak. d). Akal Mustafad yaitu akal yang sanggup berpikir tentang hal-hal abstrak tanpa perlu daya upaya. Akal seperti inilah yang dapat berhubungan dan menerima limpahan ilmu pngetahuan dari akal aktif. Jumat, 19 April 2013 8Detikpsikologi.wordpress.com
  • 9. Catatan Tambahan dari Dosen  Ibn sina dipengaruhi alfaraby  Apakah ibn sina setuju dengan pandangan alfaraby mengenai akal dan jiwa?  Apakah sama pembagian akal dan jiwa menurut alfaraby dan ibn sina?  Baca buku “filsafat & mistisme” dalam islam, karya Harun Nasution. Jumat, 19 April 2013 9Detikpsikologi.wordpress.com
  • 10.  Kecerdasan manusia bersumber dari Allah, ia tidak dapat berdiri sendiri dan selalu terhubung dengan Allah karena kecerdasannya berasal dari Allah. Mengapa manusia bisa memikirkan Ketuhanan? Karena kecerdasannya bersumber dari Allah.  Ada tingkatan kecerdasan manusia. Ditunjukkan dalam teori “Emanasi”.  Akal I Akal X (kesepuluh). ◦ akal manusia selalu terhubung dengan akal kesepuluh, dan terus sampai ke akal pertama ◦ Akal kesepuluh: kecerdasan bumi, langit. ◦ Sehingga, manusia memiliki kecerdasan memikirkan Alam dan kecerdasan memikirkan Tuhan. Jumat, 19 April 2013 10Detikpsikologi.wordpress.com
  • 11.  Tingkat Kecerdasan Manusia 1. Kecerdasan Praktis (kecerdasan akal budi) 1. Kecerdasan yang terkait dengan gerak tubuh, seperti makan, minum, study by doing. 2. Kecerdasan Teoritis (Kecerdasan Rasio, pemikiran Abstrak) 1. Terbagi menjadi empat; 1. potensial, 2. Bakat: dua Konsep—setara anak SD. 3. bakat terlatih : dua atau lebih variable—setingkat anak SMP atau SMA. 4. Perolehan: multivariable—kecerdasan setara S1, S2 atau S3. yaitu akal manusia yang mampu terhubung dengan akal sepuluh. 2. Ibn sina mengatakan, “kecerdasan itu bukan faktor bawaan, tapi lebih banyak hasil belajar”. Bukan berarti dia menolak akan adanya kecerdasan bawaan. Jumat, 19 April 2013 11Detikpsikologi.wordpress.com
  • 12. Kecerdasan menurut Renald Kasali Kecerdasan Kaki Kecerdasan Atas Kecerdasan praktis, belajar dari pengalaman, tindakan konkrit Kecerdasan konseptual, abstrak Keduanya harus “diasah agar semakin sempurna” Kecerdasan atas diasah dengan berfikir abstrak Kecerdasan kaki diasah dengan bertindak Jumat, 19 April 2013 12Detikpsikologi.wordpress.com
  • 13.  Hakekat filsafat menurut Ibn sina adalah “menghubungkan kecerdasan manusia dengan Allah”.  Apakah berfikir itu?  Berfikir adalah memahami dengan menghubungkannya dengan memori dunia (akal X).  Jadi, manusia boleh saja mati dengan sel otaknya yang dikubur. Tapi, ilmunya tetap hidup di memori dunia.  Sel otak hanyalah alat untuk memanggil Jumat, 19 April 2013 13Detikpsikologi.wordpress.com
  • 14.  Buku dipahami akal kesepuluh  membaca menghubungkan manusia dengan memori-dunia (akal X). Karena seseorang membaca pada dasarnya memahami bacaan berdasarkan pada apa yang terjadi atau ada di dunia (akal X). Jumat, 19 April 2013 14Detikpsikologi.wordpress.com
  • 15. Jumat, 19 April 2013 15Detikpsikologi.wordpress.com
  • 16. Meraih kecerdasam Mengasah; otak atas, dan otak kaki 4 sehat + 5 sempurna Akhlak Mulia Jumat, 19 April 2013 16Detikpsikologi.wordpress.com
  • 17. Jumat, 19 April 2013 17Detikpsikologi.wordpress.com
  • 18. Jumat, 19 April 2013 18Detikpsikologi.wordpress.com
  • 19. Pertanyaan-Pertanyaan  Penjelasan tentang dari akal kesepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada di bawah bulan. Akal pertama dan akal kesepuluh adalah jibril?  Penjelasan tentang jiwa berdasarkan jenisnya, jiwa nabati, jiwa hewani dan jiwa rasional?  Tentang teori Kecerdasan?  Mengapa akal pertama adalah malaikat tertinggi dan akal kesepuluh adalah jibril? Jumat, 19 April 2013 19Detikpsikologi.wordpress.com
  • 20. Motivasi dibalik yang tersurat Oleh; Kreator & Editor @elmakrufi Jumat, 19 April 2013 20Detikpsikologi.wordpress.com
  • 21. “sekolah tenanan coy” “lan tanaalul birra hatta tunfiquu min maa tuhibbun” (tidaklah kamu sekalian memperoleh kemuliaan, kecuali menginfakkan sebagian dari apa yang kalian senangi Jumat, 19 April 2013 21Detikpsikologi.wordpress.com
  • 22. Jumat, 19 April 2013 22Detikpsikologi.wordpress.com
  • 23. “ya, nanti diperdala m ya!!” “bu, gue masih belum mendalami materi sekolah, iki piye??” Jumat, 19 April 2013 23Detikpsikologi.wordpress.com
  • 24. Jumat, 19 April 2013 24Detikpsikologi.wordpress.com