SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Standar Profesi Wartawan
Ada yang bertanya, sekarang banyak wartawan asal tulis atau tulisannya tidak
akurat. Salah satunya karena banyak media yang tidak selektif dalam merekrut wartawan.
Yang jadi pertanyaan: standar profesi wartawan itu apa saja?
Memang, menjadi wartawan, apalagi membuat koran, tidak bisa “asal jadi” atau
“asal terbit”. Seorang wartawan andal dan profesional mesti memiliki tiga kriteria berikut
ini. Sebuah penerbitan pers juga hendaknya hanya merekrut wartawan yang memiliki
kualifikasi tiga hal berikut ini.

Pertama, menguasai keterampilan jurnalistik.
Seorang wartawan mesti memiliki keahlian (expertise) menulis berita sesuai kaidahkaidah jurnalistik. Ia harus menguasai teknik menulis berita, juga feature dan artikel. Untuk
itu, seorang wartawan mestilah orang yang setidaknya pernah mengikuti pelatihan dasar
jurnalistik. Ia harus well trained, terlatih dengan baik.
Keterampilan jurnalistik meliputi antara lain teknik pencarian berita dan
penulisannya, di samping pemahaman yang baik tentang makna sebuah berita. Ia harus
memahami apa itu berita, nilai berita, macam-macam berita, bagaimana mencarinya, dan
kaidah umum penulisan berita.

Kedua, menguasai bidang liputan (beat).
Idealnya, wartawan menjadi seorang “generalis”, memahami dan menguasai segala
hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan cermat apa saja. Namun, yang terpenting ia
harus menguasai bidang liputan dengan baik. Wartawan olahraga harus menguasai istilahistilah atau bahasa dunia olahraga. Wartawan ekonomi harus memahami teori-teori dan
istilah ekonomi. Demikian seterusnya.
Jika Anda seorang lulusan jurusan ekonomi, lalu ditugaskan meliput peristiwa
olahraga, maka langkah pertama adalah mengenali dan mempelajari dunia olahraga, juga
istilah-istilah yang berlaku di dunia itu. Jika Anda tidak menguasai masalah hukum, jangan
dulu maju meliput kegiatan di pengadilan sebelum Anda memahami –paling tidak– istilahistilah hukum. Jika memaksakan diri, kemungkinan Anda akan salah tulis, salah tangkap,
alias tidak cermat dalam menulis berita.
Jika Anda akan menulis berita keagamaan (Islam), kuasai dulu istilah-istilah Islam.
Jangan sampai Anda –sekadar contoh– menulis “Saw” di belakang “Allah” dan “SWT” di
belakang “Nabi Muhammad”.

Ketiga, memahami serta mematuhi etika jurnalistik.
Wartawan yang baik (baca: profesional) memegang teguh etika jurnalistik. Istilah
Islamnya, harus seorang yang berakhlaqul karimah sesuai nilai-nilai Islam.
Untuk wartawan Indonesia, etika itu terangkum dalam Kode Etik Wartawan
Indonesia (KEWI) yang sudah ditetapkan Dewan Pers sebagai Kode Etik Jurnalistik bagi para
wartawan di Indonesia. Kepatuhan pada kode etik merupakan salah satu ciri
profesionalisme, di samping keahlian, keterikatan, dan kebebasan.
Dengan pedoman kode etik itu, seorang wartawan tidak akan mencampuradukkan
antara fakta dan opini dalam menulis berita; tidak akan menulis berita fitnah, sadis, dan
cabul; tidak akan “menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop; hanya
menginformasikan yang benar atau faktual; dan sebagainya.

Tata Krama Periklanan
1. Bahasa
Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”,
“top”, atau kata-kata berawalan “ter”, dan atau yang bermakna sama, tanpa secara khas
menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis
dari otoritas terkait atau sumber yang otentik.

Penggunaan Kata “Satu-satunya”
Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama,
tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya
dan hal tersebut harus dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
Contoh: Iklan Toko Bagus
Toko Bagus mengklaim bahwa Toko Bagus adalah situs jual beli terbesar di
Indonesia. Pada iklan yang ditayangkan, Toko Bagus tidak menampilkan pembuktian yang
jelas, yang dapat meyakinkan para konsumen bahwa Toko Baguslah situs jual beli terbesar
di Indonesia.

2. Tanda Asteris (*)
Tanda asteris pada iklan di media cetak maupun elektronik tidak boleh digunakan
untuk menyembunyikan, menyesatkan, membingungkan atau membohongi khalayak
tentang kualitas, kinerja atau harga sebenarnya dari produk yang di iklankan, ataupun
tentang ketidaksediaan suatu produk. Tanda asteris hanya boleh digunakan untuk memberi
penjelasan lebih rinci atau sumber dari sesuatu pernyataan yang bertanda tersebut.

Contoh: Iklan Shampoo Head and shoulder
Tanda asteris sering kita jumpai pada produk-produk shampoo, salah satunya adalah
produk shampoo Head and Shoulder, mula-mula iklan shampoo head and shoulder ini
menampilkan sebuah produk shampoo yang dapat menghilangkan ketombe. Pastinya, para
konsumen yang kurang cermat, percaya bahwa shampoo ini dapat menghilangkan semua
jenis ketombe pada semua jenis rambut. Tetapi, jika diperhatikan secara cermat pada iklan
shampoo ini terdapat tanda asteris *hanya ketombe yang tampak pada pemakaian teratur
yang terdapat pada pojok kiri bawah iklan ini, yang ternyata shampoo ini hanya dapat
menghilangkan ketombe yang tampak dan dengan pemakaian secara teratur, dan hal ini
dapat membingungkan para konsumen.

3. Pencantuman Harga
Jika harga suatu produk dicantumkan dalam iklan, maka ia harus ditampakkan
dengan jelas, sehingga konsumen mengetahui apa yang akan deperolehnya dengan harga
tersebut.

Contoh: Iklan Lifebuoy Shampoo Double Sachet
Di akhir Iklan Lifebuoy Shampoo Double Sachet tertera jelas harga dari shampoo ini.
Hanya dengan Rp 500,- konsumen akan mendapatkan 2 sachet lifebuoy shampoo.
4. Keselamatan
Iklan tidak boleh menampilkan adegan yang mengabaikan segi-segi keselamatan,
utamanya jika ia tidak berkaitan dengan produk yang di iklankan.

Contoh: Iklan Ice Cream Magnum
Iklan ini menceritakan tentang seorang wanita yang terjebak dalam kemacetan, lalu
ia melihat mobil box ice cream magnum tak jauh dari mobilnya. Untuk mendapatkan ice
cream magnum tersebut sang wanita melompati atap-atap mobil di depannya, dan apa yang
dilakukan wanita di dalam iklan ini cukup membahayakan.

5. Waktu Tenggang (Elapse Time)
Iklan yang menampilkan adegan hasil atau efek dari penggunaan produk dalam
jangka waktu tertentu, harus jelas mengungkapkan memadainya rentang waktu tersebut.

Contoh: Iklan Sunsilk Hair Fall Solution Shampoo
Sunsilk soft and smooth shampoo membantu menjaga kekuatan rambut dan rambut
rontok akan berkurang setelah 7 hari pemakaian secara teratur.
6. Penampilan Pangan
Iklan tidak boleh menampilkan penyia-nyiaan, pemborosan, atau perlakuan yang
tidak pantas terhadap makanan atau minuman.

Contoh: Iklan Pediasure
Pada iklan pediasure menampilkan seorang anak yang tidak mau makan padahal
sang ibu sudah menyuguhkan sepiring nasi dengan lauk pauk yang lezat. Kesimpulannya
sang anak telah menyia-nyiakan makanan tersebut.

7. Merendahkan
Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak
langsung.

Contoh: Iklan Adem Sari
Pada iklan Adem Sari sangat jelas bahwa iklan ini merendahkan produk Segar Dingin.
Di dalam iklan Adem Sari ini terdapat sindiran yang ditujukan pada produk Segar Dingin yang
hanya mengandung 1mg madu yang jumlahnya hanya setetes.

8. Peniruan
Iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing sedemikian rupa
sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyesatkan atau membingungkan
khalayak. Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep atau alur cerita, setting, bentuk
merek, logo, judul, atau subjudul, slogan, komposisi huruf dan gambar, komposisi musik
baik melodi maupun lirik, ikon atau atribut khas lain, dan properti.

Contoh: Iklan V-fresh
Iklan V-fresh hanya dengan 3 kali oles, menirukan iklan Fresh Care minyak angin
pertama yang membuat inovasi terbaru dengan aroma yang harum dengan 8 kali oles. Lalu
munculah produk sejenis tidak lama setelah Fresh Care muncul yaitu V-fresh dengan 3 kali
oles yang seolah-olah lebih unggul dan lebih irit.

9. Khalayak Anak-Anak
Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran khalayak
anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual, bahasa yang tidak pantas,
dan atau dialog yang sulit wajib mencantumkan kata-kata “Bimbingan Orangtua” atau
simbol yang bermakna sama.

Contoh: Axe Provoke Deodorant Body Spray
Iklan ini menampilkan adegan yang kurang layak disaksikan anak-anak karena
menampilkan beberapa wanita memakai kostum bidadari yang tidak layak dilihat oleh anakanak. Hal ini akan memberikan pengaruh buruk kepada khalayak anak-anak.

http://romeltea.com/standard-profesi-wartawan/

More Related Content

Similar to Makalah

Periklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaPeriklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaJudhie Setiawan
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptMuhammadYusfaRasyid
 
Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016UCEO
 
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaPemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaVedo Yudistira
 
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdf
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdfEASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdf
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdfdian akbas
 
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...Royhan Jamaan
 
Cara menjadi influencer yang baik
Cara menjadi influencer yang baikCara menjadi influencer yang baik
Cara menjadi influencer yang baikRiovega
 
AA IKLAN ONLINE.docx
AA IKLAN ONLINE.docxAA IKLAN ONLINE.docx
AA IKLAN ONLINE.docxmirzazizahaan
 
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...MaksiPrimaDewi
 
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxPertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxArdhearixza Laricco
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perHasanulArif1
 
Startupbisnis strategi-membuat-killer-content
Startupbisnis strategi-membuat-killer-contentStartupbisnis strategi-membuat-killer-content
Startupbisnis strategi-membuat-killer-contentSejahtera Affif
 
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...gagantika
 
Personal-Branding-2.pdf
Personal-Branding-2.pdfPersonal-Branding-2.pdf
Personal-Branding-2.pdfTeguhHWidodo
 
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptx
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptxPertemuan_Copy_Writing (1).pptx
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptxAgungWibowo883550
 

Similar to Makalah (20)

Periklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etikaPeriklanan dan dimensi etika
Periklanan dan dimensi etika
 
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.pptSlide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
Slide-COM302-COM302-Slide-and-my-j0b--08.ppt
 
Consumerologi dan ethics
Consumerologi dan ethicsConsumerologi dan ethics
Consumerologi dan ethics
 
Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016
 
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnyaPemasaran iklan dan dimensi etisnya
Pemasaran iklan dan dimensi etisnya
 
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdf
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdfEASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdf
EASY COPYWRITING-Dian Akbas.pdf
 
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
be gg, royhan jamaan, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, mpm, marketing ethics, un...
 
Kel 9
Kel 9Kel 9
Kel 9
 
Cara menjadi influencer yang baik
Cara menjadi influencer yang baikCara menjadi influencer yang baik
Cara menjadi influencer yang baik
 
AA IKLAN ONLINE.docx
AA IKLAN ONLINE.docxAA IKLAN ONLINE.docx
AA IKLAN ONLINE.docx
 
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
4,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business : Marketing Ethics ...
 
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptxPertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
Pertemuan 8 Prinsip Penulisan Naskah Iklan.pptx
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
 
Etika Pada Periklanan
Etika Pada PeriklananEtika Pada Periklanan
Etika Pada Periklanan
 
Startupbisnis strategi-membuat-killer-content
Startupbisnis strategi-membuat-killer-contentStartupbisnis strategi-membuat-killer-content
Startupbisnis strategi-membuat-killer-content
 
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...
Forum quiz be & gg minggu 6,waldy gagantika,hapzi ali,ethical decision ma...
 
Personal-Branding-2.pdf
Personal-Branding-2.pdfPersonal-Branding-2.pdf
Personal-Branding-2.pdf
 
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptx
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptxPertemuan_Copy_Writing (1).pptx
Pertemuan_Copy_Writing (1).pptx
 
Grand Cianjur
Grand CianjurGrand Cianjur
Grand Cianjur
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Makalah

  • 1. Standar Profesi Wartawan Ada yang bertanya, sekarang banyak wartawan asal tulis atau tulisannya tidak akurat. Salah satunya karena banyak media yang tidak selektif dalam merekrut wartawan. Yang jadi pertanyaan: standar profesi wartawan itu apa saja? Memang, menjadi wartawan, apalagi membuat koran, tidak bisa “asal jadi” atau “asal terbit”. Seorang wartawan andal dan profesional mesti memiliki tiga kriteria berikut ini. Sebuah penerbitan pers juga hendaknya hanya merekrut wartawan yang memiliki kualifikasi tiga hal berikut ini. Pertama, menguasai keterampilan jurnalistik. Seorang wartawan mesti memiliki keahlian (expertise) menulis berita sesuai kaidahkaidah jurnalistik. Ia harus menguasai teknik menulis berita, juga feature dan artikel. Untuk itu, seorang wartawan mestilah orang yang setidaknya pernah mengikuti pelatihan dasar jurnalistik. Ia harus well trained, terlatih dengan baik. Keterampilan jurnalistik meliputi antara lain teknik pencarian berita dan penulisannya, di samping pemahaman yang baik tentang makna sebuah berita. Ia harus memahami apa itu berita, nilai berita, macam-macam berita, bagaimana mencarinya, dan kaidah umum penulisan berita. Kedua, menguasai bidang liputan (beat). Idealnya, wartawan menjadi seorang “generalis”, memahami dan menguasai segala hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan cermat apa saja. Namun, yang terpenting ia harus menguasai bidang liputan dengan baik. Wartawan olahraga harus menguasai istilahistilah atau bahasa dunia olahraga. Wartawan ekonomi harus memahami teori-teori dan istilah ekonomi. Demikian seterusnya. Jika Anda seorang lulusan jurusan ekonomi, lalu ditugaskan meliput peristiwa olahraga, maka langkah pertama adalah mengenali dan mempelajari dunia olahraga, juga istilah-istilah yang berlaku di dunia itu. Jika Anda tidak menguasai masalah hukum, jangan dulu maju meliput kegiatan di pengadilan sebelum Anda memahami –paling tidak– istilahistilah hukum. Jika memaksakan diri, kemungkinan Anda akan salah tulis, salah tangkap, alias tidak cermat dalam menulis berita.
  • 2. Jika Anda akan menulis berita keagamaan (Islam), kuasai dulu istilah-istilah Islam. Jangan sampai Anda –sekadar contoh– menulis “Saw” di belakang “Allah” dan “SWT” di belakang “Nabi Muhammad”. Ketiga, memahami serta mematuhi etika jurnalistik. Wartawan yang baik (baca: profesional) memegang teguh etika jurnalistik. Istilah Islamnya, harus seorang yang berakhlaqul karimah sesuai nilai-nilai Islam. Untuk wartawan Indonesia, etika itu terangkum dalam Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang sudah ditetapkan Dewan Pers sebagai Kode Etik Jurnalistik bagi para wartawan di Indonesia. Kepatuhan pada kode etik merupakan salah satu ciri profesionalisme, di samping keahlian, keterikatan, dan kebebasan. Dengan pedoman kode etik itu, seorang wartawan tidak akan mencampuradukkan antara fakta dan opini dalam menulis berita; tidak akan menulis berita fitnah, sadis, dan cabul; tidak akan “menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop; hanya menginformasikan yang benar atau faktual; dan sebagainya. Tata Krama Periklanan 1. Bahasa Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”, “top”, atau kata-kata berawalan “ter”, dan atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik. Penggunaan Kata “Satu-satunya” Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal tersebut harus dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
  • 3. Contoh: Iklan Toko Bagus Toko Bagus mengklaim bahwa Toko Bagus adalah situs jual beli terbesar di Indonesia. Pada iklan yang ditayangkan, Toko Bagus tidak menampilkan pembuktian yang jelas, yang dapat meyakinkan para konsumen bahwa Toko Baguslah situs jual beli terbesar di Indonesia. 2. Tanda Asteris (*) Tanda asteris pada iklan di media cetak maupun elektronik tidak boleh digunakan untuk menyembunyikan, menyesatkan, membingungkan atau membohongi khalayak tentang kualitas, kinerja atau harga sebenarnya dari produk yang di iklankan, ataupun tentang ketidaksediaan suatu produk. Tanda asteris hanya boleh digunakan untuk memberi penjelasan lebih rinci atau sumber dari sesuatu pernyataan yang bertanda tersebut. Contoh: Iklan Shampoo Head and shoulder Tanda asteris sering kita jumpai pada produk-produk shampoo, salah satunya adalah produk shampoo Head and Shoulder, mula-mula iklan shampoo head and shoulder ini menampilkan sebuah produk shampoo yang dapat menghilangkan ketombe. Pastinya, para konsumen yang kurang cermat, percaya bahwa shampoo ini dapat menghilangkan semua jenis ketombe pada semua jenis rambut. Tetapi, jika diperhatikan secara cermat pada iklan shampoo ini terdapat tanda asteris *hanya ketombe yang tampak pada pemakaian teratur yang terdapat pada pojok kiri bawah iklan ini, yang ternyata shampoo ini hanya dapat menghilangkan ketombe yang tampak dan dengan pemakaian secara teratur, dan hal ini dapat membingungkan para konsumen. 3. Pencantuman Harga Jika harga suatu produk dicantumkan dalam iklan, maka ia harus ditampakkan dengan jelas, sehingga konsumen mengetahui apa yang akan deperolehnya dengan harga tersebut. Contoh: Iklan Lifebuoy Shampoo Double Sachet Di akhir Iklan Lifebuoy Shampoo Double Sachet tertera jelas harga dari shampoo ini. Hanya dengan Rp 500,- konsumen akan mendapatkan 2 sachet lifebuoy shampoo.
  • 4. 4. Keselamatan Iklan tidak boleh menampilkan adegan yang mengabaikan segi-segi keselamatan, utamanya jika ia tidak berkaitan dengan produk yang di iklankan. Contoh: Iklan Ice Cream Magnum Iklan ini menceritakan tentang seorang wanita yang terjebak dalam kemacetan, lalu ia melihat mobil box ice cream magnum tak jauh dari mobilnya. Untuk mendapatkan ice cream magnum tersebut sang wanita melompati atap-atap mobil di depannya, dan apa yang dilakukan wanita di dalam iklan ini cukup membahayakan. 5. Waktu Tenggang (Elapse Time) Iklan yang menampilkan adegan hasil atau efek dari penggunaan produk dalam jangka waktu tertentu, harus jelas mengungkapkan memadainya rentang waktu tersebut. Contoh: Iklan Sunsilk Hair Fall Solution Shampoo Sunsilk soft and smooth shampoo membantu menjaga kekuatan rambut dan rambut rontok akan berkurang setelah 7 hari pemakaian secara teratur. 6. Penampilan Pangan Iklan tidak boleh menampilkan penyia-nyiaan, pemborosan, atau perlakuan yang tidak pantas terhadap makanan atau minuman. Contoh: Iklan Pediasure Pada iklan pediasure menampilkan seorang anak yang tidak mau makan padahal sang ibu sudah menyuguhkan sepiring nasi dengan lauk pauk yang lezat. Kesimpulannya sang anak telah menyia-nyiakan makanan tersebut. 7. Merendahkan Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung. Contoh: Iklan Adem Sari
  • 5. Pada iklan Adem Sari sangat jelas bahwa iklan ini merendahkan produk Segar Dingin. Di dalam iklan Adem Sari ini terdapat sindiran yang ditujukan pada produk Segar Dingin yang hanya mengandung 1mg madu yang jumlahnya hanya setetes. 8. Peniruan Iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing sedemikian rupa sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyesatkan atau membingungkan khalayak. Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep atau alur cerita, setting, bentuk merek, logo, judul, atau subjudul, slogan, komposisi huruf dan gambar, komposisi musik baik melodi maupun lirik, ikon atau atribut khas lain, dan properti. Contoh: Iklan V-fresh Iklan V-fresh hanya dengan 3 kali oles, menirukan iklan Fresh Care minyak angin pertama yang membuat inovasi terbaru dengan aroma yang harum dengan 8 kali oles. Lalu munculah produk sejenis tidak lama setelah Fresh Care muncul yaitu V-fresh dengan 3 kali oles yang seolah-olah lebih unggul dan lebih irit. 9. Khalayak Anak-Anak Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran khalayak anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual, bahasa yang tidak pantas, dan atau dialog yang sulit wajib mencantumkan kata-kata “Bimbingan Orangtua” atau simbol yang bermakna sama. Contoh: Axe Provoke Deodorant Body Spray Iklan ini menampilkan adegan yang kurang layak disaksikan anak-anak karena menampilkan beberapa wanita memakai kostum bidadari yang tidak layak dilihat oleh anakanak. Hal ini akan memberikan pengaruh buruk kepada khalayak anak-anak. http://romeltea.com/standard-profesi-wartawan/