SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PROSES PERSALINAN
NORMAL
Persalinan
 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yg terjadi pada kehamilan aterm,
lahir spontan dgn presentasi belakang kepala yg
berlangsung ± 18 jam, tanpa menggunakan alat
serta tidak melukai ibu ataupun bayi
 Abnormal  persalinan pervaginam dengan
bantuan alat atau melalui dinding perut dengan
operasi caesarea
Pendahuluan:
Faktor yg mempengaruhi proses persalinan
No. Faktor Keterangan
1, Power (Tenaga) His (kontraksi uterus).
Tenaga mengedan.
2. Passangger
(Buah kehamilan)
- Janin.
- Plasenta
- Tali pusat
- Air ketuban.
- Kantong ketuban (selaput amnion)
3. Passage (jalan
lahir)
Pelvis minor
Jalan lahir Keras (tulang panggul)
Jalan lahir lunak (yg terutama dibentuk
oleh jaringan otot.
Persalinan (Partus)
 4 kala pada persalinan:
 Kala I  pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap
(10cm)
 Kala II  pengeluaran janin
 Kala III  waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta
 Kala IV  mulai dari pengeluaran uri selama 1-2jam
KALA I (KALA
PEMBUKAAN)
 Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show)
 Dibagi 2 fase:
 Fase laten: sampai 3cm, berlangsung 7-8 jam
 Fase aktif: 6jam, dibagi 3 subfase:
 Periode akselerasi: 2 jam
 Periode dilatasi maksimal: 2jam
 Periode deselerasi: 2jam
KALA II (KALA
PENGELUARAN JANIN)
 His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama.
 Dimulai dengan pembukaan serviks dengan lengkap
dan berakhir dengan saat bayi telah lahir lengkap.
 Pada kala ini, ibu ingin mengedan makin kuat sehingga
perineum meregang dan anusnya membuka. Bagian
terbawah janin turun hingga dasar panggul. Sedangkan
kepala dilahirkan lebih dahulu, dengan suboksiput di
bawah simfisis, badan dan anggota badan janin
 Pada primi: 1,5 – 2 jam
 Pada multi : 0,5 – 1 jam
MEKANISME
PERSALINAN NORMAL
 Selama proses persalinan,
janin melakukan
serangkaian gerakan untuk
melewati panggul [ “seven
cardinal movements of
labor” ] yang terdiri dari :
1. Engagemen
2. Fleksi
3. Desensus
4. Putar paksi dalam
5. Ekstensi
6. Putar paksi luar
7. Ekspulsi
ENGAGEMENT
 Suatu keadaan dimana diameter biparietal sudah
melewati pintu atas panggul.
 Pada 70% kasus, kepala masuk pintu atas panggul
ibu dengan oksiput melintang (tranversal)
 Proses engagemen kedalam pintu atas panggul
dapat melalui proses normal sinklitismus ,
asinklitismus anterior atau asinklitismus posterior
Arah sumbu
kepala janin
tegak lurus
dgn bidang
pinta atas
panggul
Sutura sagitalis
berada
diantara
promontorium
dan simfisis
Arah sumbu kepala janin
membuat sudut lancip
ke depan dgn pintu atas
panggul
Parietalis anterior
sebagai bagian terendah
FLEKSI
 Gerakan fleksi terjadi akibat adanya tahanan servik,
dinding panggul dan otot dasar panggul.
 Fleksi kepala diperlukan agar dapat terjadi
engagemen dan desensus.
 Bila terdapat kesempitan panggul, dapat terjadi
ekstensi kepala sehingga terjadi letak defleksi
(presentasi dahi, presentasi muka).
DESENSUS
 NULIPARA : engagemen terjadi sebelum
inpartu dan berlanjut sampai awal kala II;
 MULTIPARA : desensus dan engagemen
berlangsung bersamaan dengan dilatasi servik.
 Penyebab terjadinya desensus :
1. Tekanan cairan amnion
2. Tekanan langsung oleh fundus uteri pada bokong
3. Usaha meneran ibu
4. Gerakan ekstensi tubuh janin (tubuh janin menjadi
lurus)
PUTAR PAKSI DALAM
 Bersama dengan gerakan desensus, bagian terendah
janin mengalami putar paksi dalam pada level
setinggi spina ischiadica (bidang tengah panggul).
 Kepala berputar dari posisi tranversal menjadi
posisi anterior (kadang-kadang kearah posterior).
 Putar paksi dalam berakhir setelah kepala mencapai
dasar panggul.
EKSTENSI
 Aksis jalan lahir mengarah kedepan atas, maka agar
kepala dapat melewati pintu bawah panggul harus
terjadi gerakan ekstensi kepala janin lebih dulu.
 Akibat proses desensus lebih lanjut, terjadi
regangan perineum dan diikuti dengan “crowning”
 A. Fleksi dan desensus ;
 B dan C Desensus berlanjut dan akan masuk kedalam putar paksi dalam ;
 D putar paksi dalam sudah sempurna dan kepala akan lahir dengan
gerakan ekstensi
 Setelah kepala lahir, muka janin dibersihkan dan
jalan nafas dibebaskan dari darah dan cairan
amnion.
 Mulut dibersihkan terlebih dahulu sebelum
melakukan pembersihan hidung.
 Setelah jalan nafas bersih, dilakukan pemeriksaan
adanya lilitan talipusat sekitar leher dengan jari
telunjuk
PUTAR PAKSI LUAR
 Setelah kepala lahir, terjadi putar paksi luar
(restitusi) yang menyebabkan posisi kepala kembali
pada posisi saat engagemen terjadi dalam jalan
lahir.
 Gerakan ini mengikuti masuknya bahu kedalam
panggul
PERSALINAN BAHU
 Setelah putar paksi luar kepala, bahu mengalami
desensus kedalam panggul dengan cara seperti
yang terjadi pada desensus kepala.
 Bahu anterior akan mengalami putar paksi dalam
sejauh 45o menuju arcus pubis sebelum dapat lahir
dibawah simfisis.
EKSPULSI
 Setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan
dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir
badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul /
trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
PERSALINAN TUBUH
ANAK
 Setelah persalinan kepala dan bahu, persalinan
selanjutnya berlangsung pada sisa bagian tubuh janin
dengan melakukan traksi pada bahu janin.
 Setelah kelahiran janin, terjadi pengaliran darah plasenta
pada neonatus bila tubuh anak diletakkan dibawah
introitus vagina.
 Sebaiknya neonatus diletakkan diatas perut ibu dan
pemasangan dua buah klem talipusat dilakukan dalam
waktu sekitar 15 – 20 detik setelah bayi lahir dan
kemudian baru dilakukan pemotongan talipusat
diantara kedua klem
KALA III (KALA
PENGELUARAN URI)
 Biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir
 Segera setelah bayi lahir, tinggi fundus uteri dan
konsistensi dipastikan sampai terdapat tanda-tanda
pelepasan plasenta
 Dilakukan manajemen aktif kala III untuk
menghasilkan kontraksi uterus yang leibih efektif
sehingga mengurangi kehilangan darah :
 Pemberian uterotonik profilaksis
 Melakukan peregangan tali pusat terkendali
 Masase fundus uteri
PERSALINAN KALA III
 Periode persalinan antara lahirnya janin sampai lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.
 Akibat kontraksi uterus, ukuran plasenta dan “plasental
site” mengecil sampai tersisa 25%  hematoma
retroplasenta  terjadi separasi plasenta.
 Separasi plasenta umumnya terjadi 5 menit setelah anak
lahir.
 Penatalaksanaan kala III
1. Penatalaksanaan klasik atau tradisional
2. Penatalaksanaan aktif
PENATALAKSANAAN
KALA III AKTIF
 Setelah talipusat dipotong
 Pastikan ini persalinan kehamilan tunggal
 Setelah plasenta lahir lakukan inspeksi plasenta dan
selaput ketuban
Kala IV
 Hal-hal yang perlu dipantau selama 2 jam setelah
post partum :
 Tekanan darah, nadi, TFU, perdarahan setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1
jam kedua.
 Masase uterus setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.
Kala IV
 Hal-hal lain yang harus diperhatikan :
 Kontraksi uterus baik
 Tidak ada perdarahan dari vagina dan alat
genital lainnya
 Plasenta lahir lengkap
 Luka perineum terawat baik dan tidak ada
hematoma
 Ibu dalam keadaan baik
 Bayi dalam keadaan baik
PENATALAKSANAAN
PASCA PERSALINAN
 Sebelum dirawat di ruang perawatan nifas, pasien
pasca persalinan harus
 Keadaan umum baik .
 Kontraksi uterus baik dan tidak terdapat perdarahan
pervaginam.
 Cedera perineum sudah diperbaiki.
 Terima kasih
SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN
1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan
estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta
berkurang.
2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus
Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi
kontraksi otot polos uterus.
3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh
hormonal dan beban, semakin merangsang
terjadinya kontraksi.
4. Peningkatan beban / stress pada maternal
maupun fetal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan akfifitas
kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi
pencetus rangsangan untuk proses persalinan
Dua teori onset dari parturisi manusia
A.Corticotropin-releasing hormone yang
diproduksi oleh plasenta disekresikan kedalam
sirkulasi janin yang menstimulasi sekresi
kortikotropin dari hipofisis anterior janin. CRH
plasenta, melalui ACTH janin menstimulasi
adrenal janin untuk memproduksi kortisol, yang
berikatan dengan reseptor glukokortikoid
plasenta untuk memblokade efek inhibisi dari
progesteron mengakibatkan stimulasi produksi
CRH dengan cara stimulasi.
B.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diam
selama paruh pertama kehamilan karena supresi
dari influx kortisol maternal, tetapi pada paruh
kedua kehamilan, peningkatan kadar estrogen
meningkatkan enzim plasenta 11b-hydroxisteroid
dehydrogenase, menyebabkan kortisol
dikonversikan menjadi metabolit tidak aktif yaitu
kortison. Hasil negatif feedback glukokortikoud
pada kelenjar hipofisis janin (berkurangnya
aliran kortisol dari ibu ke janin) akan
mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH janin,
kortisol dan DHEA sulfat, menyebabkan
maturitas janin dan stimulasi parturisi.
11 HOD Cortisol
 
Positif Cortison
Feedback 
 Kortisol maternal pada janin

Negatif feedback pada kelenjar hipofise

 Cortison janin

 DHEAS adrenal janin
 Persalinan
 Estrogen
 
 prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap junction

More Related Content

What's hot

04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
Joni Iswanto
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Chaicha Ceria
 

What's hot (20)

Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 

Viewers also liked

Aprendizaje resolucion problemas
Aprendizaje resolucion problemasAprendizaje resolucion problemas
Aprendizaje resolucion problemas
Ro Va Que
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Yohanes Dedio
 
Modul 1 kb 2 tahapan persalinan
Modul 1 kb 2   tahapan persalinanModul 1 kb 2   tahapan persalinan
Modul 1 kb 2 tahapan persalinan
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Proses persalinan-normal-eb1
Proses persalinan-normal-eb1Proses persalinan-normal-eb1
Proses persalinan-normal-eb1
 
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
Ana proses persalinan-normal-eb1 (1)
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)
 
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan(Passanger)
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan(Passanger)Faktor yang Mempengaruhi Persalinan(Passanger)
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan(Passanger)
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
FISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINANFISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN
 
Fisiologi ps
Fisiologi psFisiologi ps
Fisiologi ps
 
Aprendizaje resolucion problemas
Aprendizaje resolucion problemasAprendizaje resolucion problemas
Aprendizaje resolucion problemas
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
 
ASKEB II Faktor2 dlm Persalinan
ASKEB II Faktor2 dlm PersalinanASKEB II Faktor2 dlm Persalinan
ASKEB II Faktor2 dlm Persalinan
 
PEMERIKSAAN BAYI DAN RESUSITASI
PEMERIKSAAN BAYI DAN RESUSITASIPEMERIKSAAN BAYI DAN RESUSITASI
PEMERIKSAAN BAYI DAN RESUSITASI
 
Alur resusitasi neonatus
Alur resusitasi neonatusAlur resusitasi neonatus
Alur resusitasi neonatus
 
Modul 1 kb 2 tahapan persalinan
Modul 1 kb 2   tahapan persalinanModul 1 kb 2   tahapan persalinan
Modul 1 kb 2 tahapan persalinan
 
Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
TERBAKAR MATA OLEH ALKALI
TERBAKAR MATA OLEH ALKALITERBAKAR MATA OLEH ALKALI
TERBAKAR MATA OLEH ALKALI
 
TERBAKAR MATA OLEH ASID
TERBAKAR MATA OLEH ASIDTERBAKAR MATA OLEH ASID
TERBAKAR MATA OLEH ASID
 
Pewarnaan flourescein
Pewarnaan flouresceinPewarnaan flourescein
Pewarnaan flourescein
 
TERBAKAR MATA OLEH ALKALI
TERBAKAR MATA OLEH ALKALITERBAKAR MATA OLEH ALKALI
TERBAKAR MATA OLEH ALKALI
 
PROLAPS TALI PUSAT - PLASENTA TERSEKAT
PROLAPS TALI PUSAT -  PLASENTA TERSEKATPROLAPS TALI PUSAT -  PLASENTA TERSEKAT
PROLAPS TALI PUSAT - PLASENTA TERSEKAT
 

Similar to Proses persalinan normal

Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
AdriansyahDS
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Rosyida Khusna
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Rosyida Khusna
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
Dea Noviana
 
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Ahmad Farouk
 

Similar to Proses persalinan normal (20)

Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptx
 
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx5. Konsep Askep Intranatal.pptx
5. Konsep Askep Intranatal.pptx
 
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
 
Persalinan normal.ppt
Persalinan normal.pptPersalinan normal.ppt
Persalinan normal.ppt
 
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptxKEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS NORMAL.pptx
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
Fisiologi persalinan-normal
Fisiologi persalinan-normalFisiologi persalinan-normal
Fisiologi persalinan-normal
 
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologiKelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
 
Tugas biokimia
Tugas biokimiaTugas biokimia
Tugas biokimia
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptx
 
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida KhusnaPersalinan Normal oleh Rosyida Khusna
Persalinan Normal oleh Rosyida Khusna
 
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdfMATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
MATERI 1 KONSEP DASAR PERSALINAN .pdf
 
Kespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala IIKespro persalinan kala II
Kespro persalinan kala II
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).pptPersalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
Persalinan normal (TAP).ppt Persalinan normal (TAP).ppt
 

Recently uploaded

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 

Recently uploaded (17)

14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 

Proses persalinan normal

  • 2. Persalinan  Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yg terjadi pada kehamilan aterm, lahir spontan dgn presentasi belakang kepala yg berlangsung ± 18 jam, tanpa menggunakan alat serta tidak melukai ibu ataupun bayi  Abnormal  persalinan pervaginam dengan bantuan alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea
  • 3. Pendahuluan: Faktor yg mempengaruhi proses persalinan No. Faktor Keterangan 1, Power (Tenaga) His (kontraksi uterus). Tenaga mengedan. 2. Passangger (Buah kehamilan) - Janin. - Plasenta - Tali pusat - Air ketuban. - Kantong ketuban (selaput amnion) 3. Passage (jalan lahir) Pelvis minor Jalan lahir Keras (tulang panggul) Jalan lahir lunak (yg terutama dibentuk oleh jaringan otot.
  • 4. Persalinan (Partus)  4 kala pada persalinan:  Kala I  pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap (10cm)  Kala II  pengeluaran janin  Kala III  waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta  Kala IV  mulai dari pengeluaran uri selama 1-2jam
  • 5. KALA I (KALA PEMBUKAAN)  Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show)  Dibagi 2 fase:  Fase laten: sampai 3cm, berlangsung 7-8 jam  Fase aktif: 6jam, dibagi 3 subfase:  Periode akselerasi: 2 jam  Periode dilatasi maksimal: 2jam  Periode deselerasi: 2jam
  • 6. KALA II (KALA PENGELUARAN JANIN)  His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama.  Dimulai dengan pembukaan serviks dengan lengkap dan berakhir dengan saat bayi telah lahir lengkap.  Pada kala ini, ibu ingin mengedan makin kuat sehingga perineum meregang dan anusnya membuka. Bagian terbawah janin turun hingga dasar panggul. Sedangkan kepala dilahirkan lebih dahulu, dengan suboksiput di bawah simfisis, badan dan anggota badan janin  Pada primi: 1,5 – 2 jam  Pada multi : 0,5 – 1 jam
  • 7. MEKANISME PERSALINAN NORMAL  Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul [ “seven cardinal movements of labor” ] yang terdiri dari : 1. Engagemen 2. Fleksi 3. Desensus 4. Putar paksi dalam 5. Ekstensi 6. Putar paksi luar 7. Ekspulsi
  • 8. ENGAGEMENT  Suatu keadaan dimana diameter biparietal sudah melewati pintu atas panggul.  Pada 70% kasus, kepala masuk pintu atas panggul ibu dengan oksiput melintang (tranversal)  Proses engagemen kedalam pintu atas panggul dapat melalui proses normal sinklitismus , asinklitismus anterior atau asinklitismus posterior
  • 9. Arah sumbu kepala janin tegak lurus dgn bidang pinta atas panggul Sutura sagitalis berada diantara promontorium dan simfisis Arah sumbu kepala janin membuat sudut lancip ke depan dgn pintu atas panggul Parietalis anterior sebagai bagian terendah
  • 10. FLEKSI  Gerakan fleksi terjadi akibat adanya tahanan servik, dinding panggul dan otot dasar panggul.  Fleksi kepala diperlukan agar dapat terjadi engagemen dan desensus.  Bila terdapat kesempitan panggul, dapat terjadi ekstensi kepala sehingga terjadi letak defleksi (presentasi dahi, presentasi muka).
  • 11. DESENSUS  NULIPARA : engagemen terjadi sebelum inpartu dan berlanjut sampai awal kala II;  MULTIPARA : desensus dan engagemen berlangsung bersamaan dengan dilatasi servik.  Penyebab terjadinya desensus : 1. Tekanan cairan amnion 2. Tekanan langsung oleh fundus uteri pada bokong 3. Usaha meneran ibu 4. Gerakan ekstensi tubuh janin (tubuh janin menjadi lurus)
  • 12. PUTAR PAKSI DALAM  Bersama dengan gerakan desensus, bagian terendah janin mengalami putar paksi dalam pada level setinggi spina ischiadica (bidang tengah panggul).  Kepala berputar dari posisi tranversal menjadi posisi anterior (kadang-kadang kearah posterior).  Putar paksi dalam berakhir setelah kepala mencapai dasar panggul.
  • 13. EKSTENSI  Aksis jalan lahir mengarah kedepan atas, maka agar kepala dapat melewati pintu bawah panggul harus terjadi gerakan ekstensi kepala janin lebih dulu.  Akibat proses desensus lebih lanjut, terjadi regangan perineum dan diikuti dengan “crowning”
  • 14.  A. Fleksi dan desensus ;  B dan C Desensus berlanjut dan akan masuk kedalam putar paksi dalam ;  D putar paksi dalam sudah sempurna dan kepala akan lahir dengan gerakan ekstensi
  • 15.  Setelah kepala lahir, muka janin dibersihkan dan jalan nafas dibebaskan dari darah dan cairan amnion.  Mulut dibersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan pembersihan hidung.  Setelah jalan nafas bersih, dilakukan pemeriksaan adanya lilitan talipusat sekitar leher dengan jari telunjuk
  • 16. PUTAR PAKSI LUAR  Setelah kepala lahir, terjadi putar paksi luar (restitusi) yang menyebabkan posisi kepala kembali pada posisi saat engagemen terjadi dalam jalan lahir.  Gerakan ini mengikuti masuknya bahu kedalam panggul
  • 17. PERSALINAN BAHU  Setelah putar paksi luar kepala, bahu mengalami desensus kedalam panggul dengan cara seperti yang terjadi pada desensus kepala.  Bahu anterior akan mengalami putar paksi dalam sejauh 45o menuju arcus pubis sebelum dapat lahir dibawah simfisis.
  • 18. EKSPULSI  Setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.
  • 19. PERSALINAN TUBUH ANAK  Setelah persalinan kepala dan bahu, persalinan selanjutnya berlangsung pada sisa bagian tubuh janin dengan melakukan traksi pada bahu janin.  Setelah kelahiran janin, terjadi pengaliran darah plasenta pada neonatus bila tubuh anak diletakkan dibawah introitus vagina.  Sebaiknya neonatus diletakkan diatas perut ibu dan pemasangan dua buah klem talipusat dilakukan dalam waktu sekitar 15 – 20 detik setelah bayi lahir dan kemudian baru dilakukan pemotongan talipusat diantara kedua klem
  • 20. KALA III (KALA PENGELUARAN URI)  Biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir  Segera setelah bayi lahir, tinggi fundus uteri dan konsistensi dipastikan sampai terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta  Dilakukan manajemen aktif kala III untuk menghasilkan kontraksi uterus yang leibih efektif sehingga mengurangi kehilangan darah :  Pemberian uterotonik profilaksis  Melakukan peregangan tali pusat terkendali  Masase fundus uteri
  • 21. PERSALINAN KALA III  Periode persalinan antara lahirnya janin sampai lahirnya plasenta dan selaput ketuban.  Akibat kontraksi uterus, ukuran plasenta dan “plasental site” mengecil sampai tersisa 25%  hematoma retroplasenta  terjadi separasi plasenta.  Separasi plasenta umumnya terjadi 5 menit setelah anak lahir.  Penatalaksanaan kala III 1. Penatalaksanaan klasik atau tradisional 2. Penatalaksanaan aktif
  • 22. PENATALAKSANAAN KALA III AKTIF  Setelah talipusat dipotong  Pastikan ini persalinan kehamilan tunggal  Setelah plasenta lahir lakukan inspeksi plasenta dan selaput ketuban
  • 23.
  • 24. Kala IV  Hal-hal yang perlu dipantau selama 2 jam setelah post partum :  Tekanan darah, nadi, TFU, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.  Masase uterus setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.
  • 25. Kala IV  Hal-hal lain yang harus diperhatikan :  Kontraksi uterus baik  Tidak ada perdarahan dari vagina dan alat genital lainnya  Plasenta lahir lengkap  Luka perineum terawat baik dan tidak ada hematoma  Ibu dalam keadaan baik  Bayi dalam keadaan baik
  • 26. PENATALAKSANAAN PASCA PERSALINAN  Sebelum dirawat di ruang perawatan nifas, pasien pasca persalinan harus  Keadaan umum baik .  Kontraksi uterus baik dan tidak terdapat perdarahan pervaginam.  Cedera perineum sudah diperbaiki.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 33. SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN 1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang. 2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
  • 34. 3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi. 4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan akfifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan
  • 35. Dua teori onset dari parturisi manusia A.Corticotropin-releasing hormone yang diproduksi oleh plasenta disekresikan kedalam sirkulasi janin yang menstimulasi sekresi kortikotropin dari hipofisis anterior janin. CRH plasenta, melalui ACTH janin menstimulasi adrenal janin untuk memproduksi kortisol, yang berikatan dengan reseptor glukokortikoid plasenta untuk memblokade efek inhibisi dari progesteron mengakibatkan stimulasi produksi CRH dengan cara stimulasi.
  • 36. B.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diam selama paruh pertama kehamilan karena supresi dari influx kortisol maternal, tetapi pada paruh kedua kehamilan, peningkatan kadar estrogen meningkatkan enzim plasenta 11b-hydroxisteroid dehydrogenase, menyebabkan kortisol dikonversikan menjadi metabolit tidak aktif yaitu kortison. Hasil negatif feedback glukokortikoud pada kelenjar hipofisis janin (berkurangnya aliran kortisol dari ibu ke janin) akan mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH janin, kortisol dan DHEA sulfat, menyebabkan maturitas janin dan stimulasi parturisi.
  • 37. 11 HOD Cortisol   Positif Cortison Feedback   Kortisol maternal pada janin  Negatif feedback pada kelenjar hipofise   Cortison janin   DHEAS adrenal janin  Persalinan  Estrogen    prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap junction