SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
BAB 2
IRISAN KERUCUT
Penerbit Erlangga
KompetensiDasar
   Menerapkan konsep lingkaran.
   Menerapkan konsep parabola.
   Menerapkan konsep elips.
   Menerapkan konsep hiperbola.
A. Pengertian Irisan Kerucut
   Irisan kerucut adalah sebuah kurva yang
    diperoleh dengan memotong suatu kerucut
    lingkaran tegak dengan suatu bidang datar.
    Irisan kerucut dapat berupa lingkaran,
    parabola, elips, dan hiperbola.




                     Irisan kerucut yang membentuk
         (a) lingkaran, (b) parabola, (c) elips, dan (d) hiperbola.
B. LINGKARAN
   Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik
    yang berjarak sama terhadap sebuah titik
    tertentu yang digambarkan pada bidang
    Cartesius.
   Jarak yang sama disebut jari-jari lingkaran
   dan titik tertentu disebut pusat lingkaran.
1.        Persamaan Lingkaran
     a.    Persamaan Lingkaran yang Berpusat di O(0,
           0)
Gambar 3.2 diatas memperlihatkan lingkaran yang
 berpusat di O(0, 0) dan jari-jari r pada sebuah
 bidang Cartesius.
Misalkan titik A(x, y) adalah sembarang titik yang
 terletak pada lingkaran. Titik A′(x, 0) adalah
 proyeksi titik A pada sumbu X sehingga ΔOA′A
 merupakan segitiga dengan siku-siku di A′.
Dengan menerapkan teorema Pythagoras pada
 ΔOA′A, diperoleh:
   sadfa
     dsfa
Karena A(x, y) sembarang titik pada lingkaran,
 maka persamaan x2 + y2 = r2 berlaku untuk
 semua titik A(x, y) yang terletak pada
 lingkaran. Dengan demikian persamaan
 lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan jari-jari r
 adalah:
Contoh
b.   Persamaan Lingkaran yang Berpusat di pusat P(a,
     b)
Gambar diatas adalah lingkaran yang berpusat
  di P(a, b) dan berjari-jari r. Misalkan A(x, y)
  adalah sembarang titik yang terletak pada
  lingkaran dan AP adalah jari-jari lingkaran.
 Dengan menerapkan Teorema Pythagoras

  diperoleh hubungan:
Karena titik A(x, y) sembarang, maka
 persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2 berlaku
 untuk semua titik A(x, y) yang terletak pada
 lingkaran. Dengan demikian persamaan
 lingkaran dengan pusat P(a, b) dan jari-jari r
 adalah:
Contoh
c.   Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
C. Parabola
   Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik pada
    bidang datar yang mempunyai jarak yang sama
    terhadap suatu titik tertentu dan suatu garis
    tertentu.
   Titik tersebut disebut titik api atau (fokus) dan
    garis tersebut disebut garis arah atau (direktris).
    Garis yang melalui titik fokus dan tegak lurus
    direktris disebut sumbu simetri.
   Sedangkan segmen garis yang dibatasi oleh
    parabola, tegak lurus sumbu simetri, dan melalui
    fokus disebut lactus rectum.
Perhatikan Gambar disamping,
Dari gambar dapat diketahui:
• titik A dan B terletak pada
parabola
• titik P adalah puncak parabola
• titik F adalah titik fokus
• titik g adalah garis arah
(direktris), dan
• titik l merupakan sumbu simetri
parabola
Jarak dari titik A ke garis g dan
titik fokus adalah sama. Begitu
juga halnya dengan titik B.
a.   Persamaan Parabola yang Berpuncak di O(0, 0)




Keterangan mengenai parabola diringkas dalam tabel
   disamping
   Contoh
Tentukan persamaan parabola yang titik fokusnya (4, 0) dan persamaan
   direktrisnya x = –4. Tentukan pula panjang lactus rectumnya.
Jawab:
   Buat sketsa parabola dengan diketahui: p = 4
    parabola terbuka ke kanan.
   Dari sketsa terlihat bahwa parabolanya
    merupakan parabola horizontal yang terbuka
    ke kanan, persamaannya adalah: y2 = 4px.
    Karena p = 4 maka persamaannya menjadi
    y2 = 16x.
   Panjang lactus rectum (LR) = 4p = 4 · 4 = 16.
b. Persamaan Parabola yang Berpuncak di P(a,
   b)
Persamaan parabola yang berpuncak di (a, b)
   diperoleh dengan menggeser grafik parabola
   yang berpuncak di (0, 0).
 Hasil dari pergeseran tersebut, didapat:
• Titik puncak O(0, 0) menjadi P(a, b)
• Titik fokus F(p, 0) menjadi Fp(a + p, b)
• Direktris x = –p menjadi x = –p + a
• Sumbu simetri y = 0 menjadi y = b
• Persamaan y2 = 4px menjadi (y – b)2 = 4p(x –
  a)
Agar mudah dipahami, secara umum persamaan parabola dengan
  puncak P(a, b) terangkan dalam tabel berikut.
   Contoh
Tentukan persamaan parabola yang berpuncak di (2, 4) dan fokus (–3, 4).
Jawab:
Diketahui P(2, 4) dan titik fokus F(–3, 4).
Dengan cara membuat sketsa grafik parabola, maka jenis parabolanya adalah parabola
   mendatar yang terbuka ke kiri.
Diketahui: P(a, b) = P(2, 4) dan F(a – p, b) = F(–3, 4).
maka diperoleh: a = 2, b = 4, dan a – p = –3
a – p = –3
⇔ 2 – p = –3
⇔p=5
Sehingga persamaannya adalah:
(y – b)2 = –4p(x – a)
⇔ (y – 4)2 = –4 · 5(x – 2)
⇔ y2 – 8y + 16 = –20(x – 2)
⇔ y2 – 8y + 16 = –20x + 40
⇔ y2 + 20x – 8y – 24 = 0
c.   Persamaan Garis Singgung Melalui Satu Titik
     pada Parabola
Contoh
d.   Persamaan Garis Singgung Parabola yang
     Bergradien m
1. Tentukan persamaan garis singgung parabola y2
  = 8x yang bergradien 2.
Jawab:
Parabola y2 = 8x             2
                            y = 4px

⇔ 4p = 8
⇔p=2
Maka persamaan garis singgungnya adalah:
y = mx +                    m= 2 dan p = 2



⇔ y = 2x + 1
D. Elips
   Elips adalah tempat kedudukan titik-titik pada
    bidang datar yang jumlah jaraknya terhadap
    dua titik tertentu yang diketahui adalah tetap
    (konstan).
   Dua titik tertentu itu disebut fokus atau titik api
    (F1 dan F2), jarak F1 dan F2 adalah 2c, dan
    jumlah jarak tetap adalah 2a (a > 0).
      Unsur-unsur pada elips:
i.      F1 dan F2 disebut fokus. Jika T adalah sembarang titik
        pada elips maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c, dengan 2a >
        2c.
ii.     A1A2 merupakan sumbu panjang (sumbu mayor) yang
        panjangnya sama dengan jarak tetap yaitu 2a. B1B2
        merupakan sumbu pendek (sumbu minor) yang
        panjangnya sama dengan 2b. Karena itu a > b.
iii.    Lactus rectum yaitu segmen garis yang dibatasi elips,
        tegak lurus sumbu mayor, dan melalui fokus (DE dan KL)
        panjang lactus rectum

iv.     Titik pusat (P) yaitu titik potong sumbu mayor dengan
        sumbu minor.
v.      Titik puncak elips yaitu titik A1, A2, B1, dan B2
1.   Persamaan Elips yang Berpusat di O(0, 0)
2.   Persamaan Elips yang Berpusat di Titik P(m,
     n)
3. Bentuk Umum Persamaan Elips
Persamaan elips memiliki bentuk umum:
4.        Persamaan Garis Singgung Elips
     i.     Persamaan Garis Singgung Melalui Titik (x1, y1)
            pada Elips
ii.   Persamaan Garis Singgung dengan gradien p
D. Hiperbola
   Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik pada
    bidang datar yang selisih jaraknya terhadap dua titik
    tertentu adalah tetap.
   Kedua titik tertentu disebut fokus (titik api).
   Jika titik fokus hiperbola adalah F1 dan F2 dan titik pada
    hiperbola adalah T, maka |F1T – F2T | = 2a dengan a >
    0 dan 2a < F1F2.
1.   Persamaan Hiperbola dengan Pusat O(0, 0)
   Contoh
2.   Persamaan Hiperbola dengan Pusat P(m, n)
3.   Persamaan Garis Singgung Hiperbola
       i.   Persamaan Garis Singgung Melalui Titik (x1, y1) pada
            Hiperbola
          Persaman garis singgung hiperbol   a     , di titik T(x1, y1)
     yaitu:
ii.   Persamaan Garis Singgung Hiperbola dengan gradien p
Bab 3 irisan kerucut

More Related Content

What's hot

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIAYANAH SEPTIANITA
 
Latihan garis sejajar
Latihan garis sejajarLatihan garis sejajar
Latihan garis sejajardinakudus
 
21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometriDian Fery Irawan
 
Soal ulangan dimensi tiga
Soal ulangan dimensi tigaSoal ulangan dimensi tiga
Soal ulangan dimensi tigadusundeso
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaarif_baehaqi
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Yulian Sari
 
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupatenPembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupatenSosuke Aizen
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"Muhammad Lyan Pratama
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaDominggos Keayse D'five
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi inversmaman wijaya
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukanisukani
 
power point interaktif fungsi komposisi
power point interaktif fungsi komposisipower point interaktif fungsi komposisi
power point interaktif fungsi komposisiprasasti anggun
 

What's hot (20)

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD IIPERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA GAD II
 
Latihan garis sejajar
Latihan garis sejajarLatihan garis sejajar
Latihan garis sejajar
 
21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri
 
Soal ulangan dimensi tiga
Soal ulangan dimensi tigaSoal ulangan dimensi tiga
Soal ulangan dimensi tiga
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupatenPembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
Fungsi rasional (2)
Fungsi rasional (2)Fungsi rasional (2)
Fungsi rasional (2)
 
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"
Bahan ajar MK Matematika "Persamaan dan fungsi kuadrat"
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
 
Soal irisan kerucut dan pembahasannya
Soal irisan kerucut dan pembahasannyaSoal irisan kerucut dan pembahasannya
Soal irisan kerucut dan pembahasannya
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani22. modul persamaan parabola pak sukani
22. modul persamaan parabola pak sukani
 
power point interaktif fungsi komposisi
power point interaktif fungsi komposisipower point interaktif fungsi komposisi
power point interaktif fungsi komposisi
 
SUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIFSUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIF
 

Similar to Bab 3 irisan kerucut

Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxAmarsIFa97
 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxAmarsIFa97
 
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutMatematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutEga Agustina Cahyani
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPTAkhmad Puryanto
 
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAParabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAAris Khinuzuka
 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungAndesva dansi
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaFarida Ayuni
 
Irisan kerucut hiperbola
Irisan kerucut   hiperbolaIrisan kerucut   hiperbola
Irisan kerucut hiperbolaAdzkiaFyana00
 
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)ElsaYuliangraini
 
Definisi parabola
Definisi parabolaDefinisi parabola
Definisi parabolaTan Fen
 
Hiperbola Matematika
Hiperbola MatematikaHiperbola Matematika
Hiperbola MatematikaAdelia Delia
 
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucut
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucutkedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucut
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucutdianfitri17
 
Makalah hiperbola
Makalah hiperbolaMakalah hiperbola
Makalah hiperbolarasyidyelsi
 
Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)MathFour
 

Similar to Bab 3 irisan kerucut (20)

Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
 
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan KerucutMatematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
Matematika Peminatan K-13 - Irisan Kerucut
 
Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPT
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - Parabola
 
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKAParabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
Parabola xii pm 1 kelompok sudut istimewa MATEMATIKA
 
Matematika hiperbola
Matematika hiperbolaMatematika hiperbola
Matematika hiperbola
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabung
 
Irisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - ParabolaIrisan Kerucut - Parabola
Irisan Kerucut - Parabola
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
Irisan kerucut hiperbola
Irisan kerucut   hiperbolaIrisan kerucut   hiperbola
Irisan kerucut hiperbola
 
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
 
Definisi parabola
Definisi parabolaDefinisi parabola
Definisi parabola
 
Hiperbola Matematika
Hiperbola MatematikaHiperbola Matematika
Hiperbola Matematika
 
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucut
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucutkedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucut
kedudukan titik dan garis terhadap irisan kerucut
 
Makalah hiperbola
Makalah hiperbolaMakalah hiperbola
Makalah hiperbola
 
Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)
 

More from Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

Bab 3 irisan kerucut

  • 2. KompetensiDasar  Menerapkan konsep lingkaran.  Menerapkan konsep parabola.  Menerapkan konsep elips.  Menerapkan konsep hiperbola.
  • 3. A. Pengertian Irisan Kerucut  Irisan kerucut adalah sebuah kurva yang diperoleh dengan memotong suatu kerucut lingkaran tegak dengan suatu bidang datar. Irisan kerucut dapat berupa lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola. Irisan kerucut yang membentuk (a) lingkaran, (b) parabola, (c) elips, dan (d) hiperbola.
  • 4. B. LINGKARAN  Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu yang digambarkan pada bidang Cartesius.  Jarak yang sama disebut jari-jari lingkaran  dan titik tertentu disebut pusat lingkaran.
  • 5. 1. Persamaan Lingkaran a. Persamaan Lingkaran yang Berpusat di O(0, 0)
  • 6. Gambar 3.2 diatas memperlihatkan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan jari-jari r pada sebuah bidang Cartesius. Misalkan titik A(x, y) adalah sembarang titik yang terletak pada lingkaran. Titik A′(x, 0) adalah proyeksi titik A pada sumbu X sehingga ΔOA′A merupakan segitiga dengan siku-siku di A′. Dengan menerapkan teorema Pythagoras pada ΔOA′A, diperoleh: sadfa dsfa
  • 7. Karena A(x, y) sembarang titik pada lingkaran, maka persamaan x2 + y2 = r2 berlaku untuk semua titik A(x, y) yang terletak pada lingkaran. Dengan demikian persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan jari-jari r adalah:
  • 9. b. Persamaan Lingkaran yang Berpusat di pusat P(a, b)
  • 10. Gambar diatas adalah lingkaran yang berpusat di P(a, b) dan berjari-jari r. Misalkan A(x, y) adalah sembarang titik yang terletak pada lingkaran dan AP adalah jari-jari lingkaran.  Dengan menerapkan Teorema Pythagoras diperoleh hubungan:
  • 11. Karena titik A(x, y) sembarang, maka persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2 berlaku untuk semua titik A(x, y) yang terletak pada lingkaran. Dengan demikian persamaan lingkaran dengan pusat P(a, b) dan jari-jari r adalah:
  • 13. c. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
  • 14. C. Parabola  Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang mempunyai jarak yang sama terhadap suatu titik tertentu dan suatu garis tertentu.  Titik tersebut disebut titik api atau (fokus) dan garis tersebut disebut garis arah atau (direktris).  Garis yang melalui titik fokus dan tegak lurus direktris disebut sumbu simetri.  Sedangkan segmen garis yang dibatasi oleh parabola, tegak lurus sumbu simetri, dan melalui fokus disebut lactus rectum.
  • 15. Perhatikan Gambar disamping, Dari gambar dapat diketahui: • titik A dan B terletak pada parabola • titik P adalah puncak parabola • titik F adalah titik fokus • titik g adalah garis arah (direktris), dan • titik l merupakan sumbu simetri parabola Jarak dari titik A ke garis g dan titik fokus adalah sama. Begitu juga halnya dengan titik B.
  • 16. a. Persamaan Parabola yang Berpuncak di O(0, 0) Keterangan mengenai parabola diringkas dalam tabel disamping
  • 17.
  • 18. Contoh Tentukan persamaan parabola yang titik fokusnya (4, 0) dan persamaan direktrisnya x = –4. Tentukan pula panjang lactus rectumnya. Jawab:  Buat sketsa parabola dengan diketahui: p = 4 parabola terbuka ke kanan.  Dari sketsa terlihat bahwa parabolanya merupakan parabola horizontal yang terbuka ke kanan, persamaannya adalah: y2 = 4px. Karena p = 4 maka persamaannya menjadi y2 = 16x.  Panjang lactus rectum (LR) = 4p = 4 · 4 = 16.
  • 19. b. Persamaan Parabola yang Berpuncak di P(a, b) Persamaan parabola yang berpuncak di (a, b) diperoleh dengan menggeser grafik parabola yang berpuncak di (0, 0).
  • 20.  Hasil dari pergeseran tersebut, didapat: • Titik puncak O(0, 0) menjadi P(a, b) • Titik fokus F(p, 0) menjadi Fp(a + p, b) • Direktris x = –p menjadi x = –p + a • Sumbu simetri y = 0 menjadi y = b • Persamaan y2 = 4px menjadi (y – b)2 = 4p(x – a)
  • 21. Agar mudah dipahami, secara umum persamaan parabola dengan puncak P(a, b) terangkan dalam tabel berikut.
  • 22.
  • 23. Contoh Tentukan persamaan parabola yang berpuncak di (2, 4) dan fokus (–3, 4). Jawab: Diketahui P(2, 4) dan titik fokus F(–3, 4). Dengan cara membuat sketsa grafik parabola, maka jenis parabolanya adalah parabola mendatar yang terbuka ke kiri. Diketahui: P(a, b) = P(2, 4) dan F(a – p, b) = F(–3, 4). maka diperoleh: a = 2, b = 4, dan a – p = –3 a – p = –3 ⇔ 2 – p = –3 ⇔p=5 Sehingga persamaannya adalah: (y – b)2 = –4p(x – a) ⇔ (y – 4)2 = –4 · 5(x – 2) ⇔ y2 – 8y + 16 = –20(x – 2) ⇔ y2 – 8y + 16 = –20x + 40 ⇔ y2 + 20x – 8y – 24 = 0
  • 24. c. Persamaan Garis Singgung Melalui Satu Titik pada Parabola
  • 26. d. Persamaan Garis Singgung Parabola yang Bergradien m
  • 27. 1. Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 = 8x yang bergradien 2. Jawab: Parabola y2 = 8x 2 y = 4px ⇔ 4p = 8 ⇔p=2 Maka persamaan garis singgungnya adalah: y = mx + m= 2 dan p = 2 ⇔ y = 2x + 1
  • 28. D. Elips  Elips adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu yang diketahui adalah tetap (konstan).  Dua titik tertentu itu disebut fokus atau titik api (F1 dan F2), jarak F1 dan F2 adalah 2c, dan jumlah jarak tetap adalah 2a (a > 0).
  • 29. Unsur-unsur pada elips: i. F1 dan F2 disebut fokus. Jika T adalah sembarang titik pada elips maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c, dengan 2a > 2c. ii. A1A2 merupakan sumbu panjang (sumbu mayor) yang panjangnya sama dengan jarak tetap yaitu 2a. B1B2 merupakan sumbu pendek (sumbu minor) yang panjangnya sama dengan 2b. Karena itu a > b. iii. Lactus rectum yaitu segmen garis yang dibatasi elips, tegak lurus sumbu mayor, dan melalui fokus (DE dan KL) panjang lactus rectum iv. Titik pusat (P) yaitu titik potong sumbu mayor dengan sumbu minor. v. Titik puncak elips yaitu titik A1, A2, B1, dan B2
  • 30. 1. Persamaan Elips yang Berpusat di O(0, 0)
  • 31. 2. Persamaan Elips yang Berpusat di Titik P(m, n)
  • 32. 3. Bentuk Umum Persamaan Elips Persamaan elips memiliki bentuk umum:
  • 33. 4. Persamaan Garis Singgung Elips i. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik (x1, y1) pada Elips
  • 34. ii. Persamaan Garis Singgung dengan gradien p
  • 35.
  • 36. D. Hiperbola  Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang datar yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap.  Kedua titik tertentu disebut fokus (titik api).  Jika titik fokus hiperbola adalah F1 dan F2 dan titik pada hiperbola adalah T, maka |F1T – F2T | = 2a dengan a > 0 dan 2a < F1F2.
  • 37. 1. Persamaan Hiperbola dengan Pusat O(0, 0)
  • 38. Contoh
  • 39.
  • 40. 2. Persamaan Hiperbola dengan Pusat P(m, n)
  • 41. 3. Persamaan Garis Singgung Hiperbola i. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik (x1, y1) pada Hiperbola Persaman garis singgung hiperbol a , di titik T(x1, y1) yaitu:
  • 42. ii. Persamaan Garis Singgung Hiperbola dengan gradien p