4. Pilihan 1
Kurikulum
2013
secara penuh
4
Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka
Pilihan 2 Pilihan 3
Kurikulum Darurat
yaitu Kurikulum 2013
yang disederhanakan
Pilihan 2
Kurikulum
Merdeka
Dalam pemulihan pembelajaran, sekolah/madrasah diberikan kebebasan
menentukan kurikulum yang akan dipilih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lebih
sederhana dan
mendalam
Fokus pada materi yang esensial
dan pengembangan kompetensi
peserta didik pada fasenya.
Belajar menjadi lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lebih
sederhana dan
mendalam
Peserta didik: Capaian
pembelajarn terbagi dalam fase
Guru: Guru mengajar sesuai
tahap capaian dan perkembangan
peserta didik.
Sekolah: memiliki wewenang
untuk mengembangkan dan
mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan
dan peserta didik.
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lebih
sederhana dan
mendalam
Pembelajaran melalui kegiatan
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan
lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
9. IMPLEMENTASI KURIKULUM DI MADRASAH
Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah
mengacu pada KMA 347 Tahun 2022 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah
Kurikulum disederhanakan dan bersifat lebih fleksibel sehingga selaras
dengan semangat kemandirian madrasah.
1. Pemerintah menetapkan kurikulum minimum, prinsip pembelajaran dan
asesmen, madrasah dapat mengembangankan program dan kegiatan
tambahan sesuai visi, misi dan sumber daya yang tersedia.
2. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal.
3. Fleksibilitas pengorganisasian pembelajaran agar pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa.
4. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka diujicoba sampai dengan tahun 2024.
13. Perencanaan
Pembelajaran dan
Asesmen
Pelaksanaan
Pembelajaran dan
Asesmen
Pengolahan dan
Pelaporan Hasil Asesmen
Refleksi dan Tindaklanjut
Pembelajaran dan
Asesmen
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
Capaian
Pembelajaran
Tujuan & Alur Tujuan
Pembelajaran
RPP/Modul Ajar
Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Berdiferensiasi
Asesmen Formatif dan
Sumatif
Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen
Teaching at the
right level (TaRL)
Pengolahan
Hasil Asesmen
Pelaporan Hasil Asesmen
(Rapor)
Mekanisme
Kenaikan Kelas
Mekanisme Kelulusan
Refleksi Diri
Refleksi
Sesama Pendidik
Refleksi
Kepala Sekolah
Refleksi
Peserta Didik
Peserta didik menjadi fokus utama pembelajaran dan asesmen.
Usaha menjadikan peserta didik menjadi pembelajar aktif memudahkan usaha untuk mengaktualisasikan
tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya karakter dan kompetensi peserta didik.
14. Pinsip Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajaran
• Mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik
• Membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang
hayat
• Mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik
• Sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
• Berorientasi pada masa depan
yang berkelanjutan
Asesmen
• Bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk pendidik,
peserta didik, dan orang tua/wali.
• Dirancang sesuai fungsi asesmen.
• Dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar
• Laporan belajar bersifat
sederhana dan informatif
• Hasil belajar sebagai refleksi
untuk mutu pendidikan
15. • Asesmen yang dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran
Asesmen dalam Pembelajaran
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
• Asesmen di awal
• Asesmen saat proses
pembelajaran
• Bagian dari perhitungan
penilaian di akhir semester,
akhir tahun ajaran,
dan/atau akhir jenjang
Jenis Asesmen
16. Diferensiasi Pembelajaran
Konten
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.
Proses
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa
yang membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir
dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review),
bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta
didik yang sangat mahir.
Produk
Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik
yang memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan
bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah
sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang
lebih kompleks.
17. Berpusat pada
peserta didik
Kontekstual
Esensial
Akuntabel
Melibatkan
berbagai
pemangku
kepentingan
19. Isi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Judul “Kurikulum Operasional ...Nama Sekolah….”
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
I. Karakteristik Satuan Pendidikan
A. Peserta Didik
B. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
C. Sosial Budaya
II. Visi, Misi, dan Tujuan
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
III. Pengorganisasian Pembelajaran
A. Intrakurikuler
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
C. Ekstrakurikuler
D. Pendekatan Pembelajaran
IV. Perencanaan Pembelajaran
A. Lingkup Satuan Pendidikan
B. Lingkup Kelas
V. Evaluasi, Pendampingan, dan Pengembangan Profesional
VI. Lampiran
Contoh
Sistematika KOS
20. PADA KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)
DILENGKAPI DENGAN
PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIIN
MADRASAH MENGEMBANGKAN KURIKULUM
SESUAI DENGAN KEKAYAAN DAN
KEBERAGAMAN POTENSI MADRASAH,
MERDEKA UNTUK MENGATUR PORSI
PENGEMBANGAN POTENSI DAN KEUNIKAN
LOKAL, MENYAJIKAN PEMBELAJARAN
21. Mewujudkan Indonesia Maju, berdaulat,
Kemampuan-Keterampilan masa depan yang teridentifikasi mampu bekerja dengan
baik dalam tim (kolaborasi), berpikir kritis, kreatif, berinovasi dan berwirausaha,
menjadi semakin penting di zaman modern
M
pelajar Pancasila & pelajar rahmatan lilalamin
P5RA: Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang bertakwa,
berakhlak mulia & pelajar sepanjang hayat yang kompeten.
Pelajar Pancasila rahmatan lil alamiin merupakan pelajar
yang mampu mewujudkan wawasan, pemahaman,
taffaquh fiddin
perilaku di madrasah, dan berperan,
bermanfaat di masyarakat yang beragam serta
berkontribusi aktif menjaga keutuhan dan kemulyaan
NKRI
'KEMAMPUAN
KERJA BARU'
Goal: Peserta Didik
Kreatif BerInovasi,
mandiri Berprestasi
setiap momen
B Profil Pelajar Pancasila &
Pelajar Rahmatan lilalamin mandiri & berakhlak mulia melalui terciptanya
25. Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Bernalar
kritis
Mandiri Berkebinekaan
GlobaL
DIMENSI
PROFIL
PELAJAR
PANCASILA
Bergotong
Royong
KREATIF
E Dimensi Profil Pelajar Pancasila
26. Berkeadaban
(ta’addub)
Musyawarah
(syūra)
Pelajar Rahmatan Lil Alamin Merealisasikan Nilai-Nilai Di bawah ini
dalam Sikap & Perilaku Di Kehidupan Sehari-hari
kepeloporan,
panutan, inspirator
dan tuntunan
Pelajar
Rahma
tan Lil
Alamin
persamaan, tidak
bersikap
diskriminatif
sma
musyawarah
untuk mencapai
mufakat
menempatkan
sesuatu pada
tempatnya &
proporsional
Menjunjung tinggi
akhlak mulia, karakter,
identitas, & integritas
Kewarganegaraan &
kebangsaan: sikap
menerima keberadaan
(muwaṭanah)
Keteladanan
(qudwah)
Kesetaraan
(musāwah)
(tawassuṭ)
(tathawwur
wa ibtikâr
Lurus & tegas
(I’tidāl)
Berimbang
(tawāzun),
Toleransi
(tasāmuh)
negaragiant and
the biggest oneMengambil jalan
tengah
Dinamis & inovatif
F
27. …pembelajaran lintas disiplin ilmu integratif utuh dengan pelajaran agama,
untuk memecahkan masalah secara kritis dan bernalar berbasis kearifan lokal
menumbuhkan dan menguatkan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang
bertakwa, berakhlak mulia, serta beragama secara moderat
28. Strategi Pelaksanaan P5RA
Secara Garis Besar tiga strategi sebagai berikut:
1) Intrakurikuler
Melakukan penyisipan (insersi) dimensi, elemen dan muatan
P5RA dalam pembelajaran
2) Ko-kurikuler
Realisasi P5RA masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang
sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Penguatan P5RA
dikemas dalam 1-3 proyek utama yang dapat ditampilkan secara
terpadu. Pengalokasian waktu 20-30%
3) Ekstrakurikuler
Dimensi dan elemen dimensi P5RA diintegrasikan dalam
kegiatan pengembangan Diri siswa (minat dan bakat)
G
33. Prinsip-Prinsip Kunci P5RA
3. Berpusat pd Siswa
mendorong siswa menjadi
subjek pembelajaran yang
aktif & mandiri
4. Eksploratif
membuka ruang yang lebar
proses inkuiri dan
pengembangan diri
1. Holistik
meleburkan beragam perspektif
dan konten pengetahuan secara
terpadu
2. Kontekstual
pembelajaran pada
pengalaman nyata dalam
keseharian
P5RA
J
34. 2
4
6
Peíencana, fasilitatoí,
pendamping, naíasum,
supeív, modeíatoí
Mendukung,
asesmen umpan
balik, sineígi, awasi
dukungan, Menjadi
sumber belajar,
kolaborasi info dll
3
5
Menjadi pelajaí
selamanya,
beípaítisipasi aktif
Awasi, dampingi,
info new
Penguatan PPP
MADRASAH
Siswa
Pendidik
Membentuk tim
Píoject, awasi,
coaching, pdc- 1
asesmen
Kamad
Kemenag
Pengawas Komite
& Mitra
K
Peran pemangku kepentingan
36. 1. PEMILIHAN TEMA DAN PENGEMBANGAN PROJEK SEPENUHNYA
KELELUASAAN MADRASAH SESUAI KEBUTUHAN & KESIAPAN
MADRASAH MASING-MASING
2. JUMLAH PROJEK & TEMA PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA & RAHMATAN LIL ‘ALAMIIN DALAM SATU
TAHUN MENYESUAIKAN JENJANGNYA ATAU FLEKSIBEL/DINAMIS
SESUAI KARAKTERISTIK KEBUTUHAN & KESIAPAN MADRASAH
PEMILIHAN TEMA DAN PENGEMBANGAN PROJEK
M
44. Jadwal Reguler Projek P5RA
Caranya Jam Intra dan P5 Dipisah
Misal Iam Intra IPA = 3 JP dan Jam P5RA = 1 JP
Ilustrasi: Jika 10 mata pelajaran dengan 360 JP/tahun dan 10 JP/pekan.
Jadwal Intra
& P5RA
dipisah
Misal: intra
IPA 3 JP &
P5RA 1JP
* Satu minggu total P5RA =10 JP, distribusinya fleksibel sesuai kebutuhan & KESIAPAN madrasah
Pengaturan P5RA 10 JP/pekan maka alternatif distribusinya seperti berikut ini.
HARIAN
47. Jadwal Reguler Projek P5RA
Jadwal Intra
& P5RA
dipisah
Misal: intra
IPA 3 JP &
P5RA 1JP
* Satu minggu total P5RA =10 JP, distribusinya fleksibel sesuai kebutuhan dan kesiapan madrasah
MINGGUAN
48. Jadwal Blok Projek P5RA
Jadwal Intra & P5RA digabung. Misal: IPA 4 JP, baik intra & P5RA
•
• Penting, realisasi bersifat fleksibel sesuai kebutuhan dan kesiapan madrasah
MINGGUAN
49. Jadwal Blok Projek P5RA
SEMESTER
• Setiap semester bisa 4-5 Pekan menjelang pelaksanaan semester atau fleksibel
sesuai kebutuhan madrasah
50. Jadwal Projek P5
TAHUNAN
• Blok :
• Waktu pengaturan jadwal digabung intra dan P5RA. Misalnya sewaktu mengajar IPA intra
maka langsung 4 JP, begitu juga mengajar P5RA juga langsung 4 JP sesuai struktur
kurikulum perjenjangnya.