SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
OKTOBER 2013
Oleh:
Rima Trianingsih 132103818610
Puri Selfi Cholifah 132103818651
Hakikat Pendidikan
Hakikat Kebudayaan
Pendidikan dalam Kebudayaan
Kebudayaan dalam pendidikan
Pendidikan Multikultural
LANDASAN KULTURAL
PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan
Secara Etimologis
Secara
Terminologis
Pendidikan berasal dari kata
„educare‟ dalam bahasa latin, yang
berarti melatih atau mengajarkan.
Educare berasal dari kata ex dan
ducare yang berarti memimpin.
 Ki Hajar Dewantara
Prof. Richy
Anggapan masyarakat
bahwa pendidikan itu
hanya berlangsung di
sekolah (lembaga formal),
padahal pendidikan itu
juga terjadi di dalam
keluarga, masyarakat, dan
kehidupan berbangsa
Penanaman karakter
terhadap anak sangat
terlihat kurang, bahkan
sekarang cenderung
dipaksakan melalui proses
pendidikan di sekolah.
Penanaman karakter yang
lebih kompleks dan lebih
dominan seharusnya
terjadi di dalam
masyarakat itu sendiri
Pendidikan hanya
menciptakan manusia
yang pintar, namun kurang
menciptakan manusia
yang punya perasaan.
Hakikat
Pendidikan
“Pendidikan merupakan „transfer of knowledge,
transfer of value, transfer of of culture, and
transfer of religius‟ yang semua diarahkan pada
upaya untuk memanusiakan manusia”
(Rohimin, dkk, 2011:8).
Berbagai pendekatan mengenai hakikat
pendidikan (dalam Tilaar, 2002:18-32) dapat
digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu:
 pendekatan reduksionisme
 pendekatan holistik integratif.
HAKIKAT KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat (dalam Sutarno, 2008:1-4)
memberi arti kebudayaan dalam:
Pengertian Kebudayaan
Arti sempit
budaya merupakan
kesenian.
Arti luas
Kebudayaan adalah keseluruhan
gagasan dan karya yang dihasilkan
manusia melalui proses pembiasaan
dengan belajar serta seluruh hasil budi
dan karyanya
Unsur-Unsur Kebudayaan
Wujud
Kebudayaan
Wujud idiil
Berupa adat tata kelakuan yang
bersifat abstrak, tak dapat diraba
Wujud kedua
adalah sistem sosial mengenai
kelakuan berpola dari manusia
itu sendiri.
Wujud ketiga
adalah kebudayaan fisik yang
bersifat paling kongkrit dan
berupa benda yang dapat diraba
dan dilihat.
Pranata (institution) yang ada dalam kebudayaan
dikelompokkan berdasarkan kebutuhan hidup
manusia yang hidup dalam ruang dan waktu :
Institutions
Of Culture
domestic
institutions
economic
institautions
educational
institutions
scientific
institutions
aesthetic
and
recreational
institutions
religious
institutions
somatic
institutions
E.B. Tylor
• Dalam bukunya „Primitive Culture‟
mendefinisikan “budaya atau
peradaban adalah suatu
keseluruhan yang kompleks dari
pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat-istiadat, serta
kemampuandan kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat
Ki Hajar Dewantara
• Konsep Ki Hajar Dewantara
mengenai hakikat kebudayaan
nasional dikenal dengan teori
trikon. Menurut Ki Hajar Dewantara
kebudayaan merupakan hasil budi
manusia dan merupakan hasil
perjuangan manusia dalam
menghadapi dua pengaruh kuat
yaitu alam dan zaman.
Hakikat Kebudayaan
PENDIDIKAN DALAM
KEBUDAYAAN
John Gillin menyatukan pandangan behavioris dan
psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian manusia
sebagai berikut:
Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang
tidak disadari untuk belajar.
Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar
akan reaksi-reaksi kelakuan tertentu.
Kebudayaan mempunyai sistem “reward and punishment”,
terhadap kelakuan-kelakuan tertentu.
Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk
kelakuan tertentu melalui proses belajar.
Unsur-unsur yang
ditransmisikan
Nilai-nilai
kebudayaan,
adat-istiadat
masyarakat,
pandangan
mengenai hidup
serta berbagai
konsep hidup
lainnya yang
ada di dalam
masyarakat.
Proses transmisi
proses-
proses
imitasi,
identifikasi,
dan
sosialisasi.
Cara
mentransmisikan
cara
mentransmis
ikan budaya
yaitu melalui
peran serta
dan
bimbingan
Transmisi Kebudayaan
Pendidikan
dalam Proses
Pembudayaan
Pentingnya peranan pendidikan di
dalam kebudayaan menurut pemikiran
Ki Hajar Dewantara dapat kita lihat
dalam „sistem among‟ yang berisi
mengajar dan mendidik.
Tugas lembaga pendidikan bukan
hanya mengajar untuk menjadikan
orang pintar dan pandai
berpengetahuan dan cerdas, tetapi
mendidik berarti menuntun tumbuhnya
budi pekerti dalam kehidupan agar
supaya kelak manusia berpribadi yang
beradab dan bersusila.
Selanjutnya Ki Hajar Dewantara
mengatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang beradab dan berbudaya.
Sebagai manusia budaya ia sanggup dan
mampu mencipta segala sesuatu yang
bercorak luhur dan indah, yakni yang
disebut kebudayaan (Tilaar, 2002:56).
KEBUDAYAAN DALAM
PENDIDIKAN
Konsep taman siswa
Pendidikan budi pekerti
Konsep taman siswa
 Ki Hajar Dewantara
 konsep Taman Siswa pada tanggal 3
Juli 1922
 Pendidikan haruslah berasaskan
kebudayaan sendiri.
Pendidikan Budi Pekerti
permasalah budi
pekerti
• 1) melemahnya
ikatan keluarga,
• 2)
kecenderungan
negatif
kehidupan
pemuda,
• 3) perlunya nilai-
nilai etik
1) sebagai model,
2) masyarakat bermoral,
3) mempraktikkan disiplin moral,
4) situasi demokratis di kelas,
5) pewujudan nilai dalam kurikulum,
6) budaya kerjasama,
7) kesadaran karya,
8) refleksi moral, dan
9) resolusi konflik.
Tugasguru:ThomasLickona
PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Pendidikan Multikultural
Pengertian Tujuan Fungsi Problema
Multikultural
Pengertian Akar Sejarah Persebaran
MULTIKULTURAL
 Multikultural
berakar dari teori
pluralism 
Horace Kallen
 Multi plural
kultural  budaya
 Tourine (dalam
Race, 2011:24)
bertemunya
berbagai
kebudayaan.
Pengertian
Perilaku
Siswa
Gender
Religi
Status
sosial
ekonomi
Jenis
identitas
budaya
Bahasa
Ras
Berkebut
uhan
khusus
Usia
MULTIKULTURALISME
 multikulturalisme  ideologi yang
mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan, baik secara
individual maupun secara kebudayaan.
Pengertian
“A philosophical position and movement that
assumes that the gender, ethnic, racial, and cultural
diversity of a pluralistic society should be reflected
in all of the institutionalised structures of
educational institutions, including the staff, the
norms and values, the curriculum and the students
body.” Banks (dalam Race 2011:2)
MULTIKULTURAL
 Kebutuhan pengakuan (the need of
recognition) terhadap kemajemukan
budaya
 Secara historis, kejatuhan Indonesia
pada awal reformasi disintegrasi
krisis sosio-kultural
 Rawannya konflik Indonesia
pluralisme kultural.
Akar Sejarah
MULTIKULTURAL Persebaran
 Parekh  5 model multikulturalisme :
Isolasionis  interaksi satu sama lain
Akomodatif  penyesuaian bagi kaum
minoritas
Otonomis  kesetaraan budaya dominan
Kritikal  penciptaan kolektif khas
Kosmopolitan  menghapurs batas kultur,
percobaan interkultur
MULTIKULTURA
L
Banks
“all students—
regardless of their
gender, social class,
racial, ethnic or cultural
characteristics—should
have an equal
opportunity to learn in
school.”
Pendidikan
Multikultural
mencakup:
1) ide dan kesadaran
akan nilai penting
keragaman budaya,
2) gerakan
pembaharuan
pendidikan, dan
3) proses pendidikan.
Pengertian
• pengembangan literasi etnis dan budaya,a)
• perkembangan pribadib)
• klarifikasi nilai dan sikap,c)
• kompetensi multikultural,d)
• kemampuan ketrampilan dasar,e)
• persamaan dan keunggulan pendidikan,f)
• memperkuat pribadi untuk reformasi sosial,g)
• memiliki wawasan kebangsaan/kenegaraan
yang kokoh,
h)
• memiliki wawasan hidup yang lintas budaya
dan lintas bangsa sebagai warga dunia,
i)
• hidup berdampingan secara damai.j)
 The National Council for Social Studies
a) memberi konsep diri yang jelas,
b) membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan
budaya ditinjau dari sejarahnya,
c) membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan
realitas itu memang ada pada setiap masyarakat,
d) membantu mengembangkan pembuatan keputusan
(decision making), partisipasi sosial dan ketrampilan
kewarganegaraan (citizenship skills) dan
e) mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.
perubahan
diri,
perubahan
sekolah dan
persekolahan
perubahan
masyarakat.
a) keragaman identitas budaya daerah,
b) pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah,
c) kurang kokohnya nasionalisme,
d) fanatisme sempit,
e) konflik kesatuan nasional dan multikultural,
f) kesejahteraan ekonomi yang tidak merata,
g) keberpihakan yang salah dari media massa.
PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Race  Praktik
Pendidikan
Multikultural yang lebih
efektif dipengaruhi oleh
tiga hal berikut yaitu
metode, kedalaman,
dan jangkauan
PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
SEKIAN...
TERIMA KASIH...
René Char: "Notre héritagen ‘est précédéd‘
aucun testament"

More Related Content

What's hot

Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
Edwarn Abazel
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
Cici Cweety
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
anah purwani
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
Poetra Chebhungsu
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
Atika Vania
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
Jihan Hidayah Putri
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Rizqy Putra
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
rizka_pratiwi
 

What's hot (20)

Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 

Viewers also liked (12)

Daspen ppt
Daspen pptDaspen ppt
Daspen ppt
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Menejemen pendidikan
Menejemen pendidikanMenejemen pendidikan
Menejemen pendidikan
 
Ppt landasan historis pendidikan
Ppt landasan historis pendidikanPpt landasan historis pendidikan
Ppt landasan historis pendidikan
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
 
Landasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikanLandasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikan
 
Makalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocxMakalah penguat rf.fixdocx
Makalah penguat rf.fixdocx
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis Pendidikan
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat
 
Landasan historis, filosofis, dan sosiologis pendidikan
Landasan historis, filosofis, dan sosiologis pendidikanLandasan historis, filosofis, dan sosiologis pendidikan
Landasan historis, filosofis, dan sosiologis pendidikan
 

Similar to Landasan kultural pendidikan

Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
Ajeng Faiza
 
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdfT3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
ayuputriutami3
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
Anang Sarbaini
 
Kel iii landasan ilmiah pendidikan
Kel iii landasan ilmiah pendidikanKel iii landasan ilmiah pendidikan
Kel iii landasan ilmiah pendidikan
ikaguswari
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
wt_19_88
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
Normala Mehat
 
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesiaMateri kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Yhana Hadayana
 
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa KlasikTransformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Slamet Readi
 

Similar to Landasan kultural pendidikan (20)

makalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxmakalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptx
 
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
 
Hakikat Pendidikan, Budaya, Pendidikan dalam Kebudayaan.pptx
Hakikat Pendidikan, Budaya, Pendidikan dalam Kebudayaan.pptxHakikat Pendidikan, Budaya, Pendidikan dalam Kebudayaan.pptx
Hakikat Pendidikan, Budaya, Pendidikan dalam Kebudayaan.pptx
 
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
 
Buku inovasi pendidikan
Buku inovasi pendidikanBuku inovasi pendidikan
Buku inovasi pendidikan
 
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan KebudayaanPendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
 
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdfT3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
T3 Koneksi Antar Materi _AYU PUTRI UTAMI.pdf
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
 
Sosbud epy
Sosbud epySosbud epy
Sosbud epy
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Kel iii landasan ilmiah pendidikan
Kel iii landasan ilmiah pendidikanKel iii landasan ilmiah pendidikan
Kel iii landasan ilmiah pendidikan
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
 
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesiaMateri kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
Materi kelompok 5 pentingnya pendidikan multikultural di indonesia
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa KlasikTransformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikan
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Landasan kultural pendidikan

  • 1. UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR OKTOBER 2013 Oleh: Rima Trianingsih 132103818610 Puri Selfi Cholifah 132103818651
  • 2. Hakikat Pendidikan Hakikat Kebudayaan Pendidikan dalam Kebudayaan Kebudayaan dalam pendidikan Pendidikan Multikultural LANDASAN KULTURAL PENDIDIKAN
  • 4. Pengertian Pendidikan Secara Etimologis Secara Terminologis Pendidikan berasal dari kata „educare‟ dalam bahasa latin, yang berarti melatih atau mengajarkan. Educare berasal dari kata ex dan ducare yang berarti memimpin.  Ki Hajar Dewantara Prof. Richy
  • 5. Anggapan masyarakat bahwa pendidikan itu hanya berlangsung di sekolah (lembaga formal), padahal pendidikan itu juga terjadi di dalam keluarga, masyarakat, dan kehidupan berbangsa Penanaman karakter terhadap anak sangat terlihat kurang, bahkan sekarang cenderung dipaksakan melalui proses pendidikan di sekolah. Penanaman karakter yang lebih kompleks dan lebih dominan seharusnya terjadi di dalam masyarakat itu sendiri Pendidikan hanya menciptakan manusia yang pintar, namun kurang menciptakan manusia yang punya perasaan.
  • 6. Hakikat Pendidikan “Pendidikan merupakan „transfer of knowledge, transfer of value, transfer of of culture, and transfer of religius‟ yang semua diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia” (Rohimin, dkk, 2011:8). Berbagai pendekatan mengenai hakikat pendidikan (dalam Tilaar, 2002:18-32) dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu:  pendekatan reduksionisme  pendekatan holistik integratif.
  • 8. Koentjaraningrat (dalam Sutarno, 2008:1-4) memberi arti kebudayaan dalam: Pengertian Kebudayaan Arti sempit budaya merupakan kesenian. Arti luas Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya yang dihasilkan manusia melalui proses pembiasaan dengan belajar serta seluruh hasil budi dan karyanya
  • 10. Wujud Kebudayaan Wujud idiil Berupa adat tata kelakuan yang bersifat abstrak, tak dapat diraba Wujud kedua adalah sistem sosial mengenai kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ketiga adalah kebudayaan fisik yang bersifat paling kongkrit dan berupa benda yang dapat diraba dan dilihat.
  • 11. Pranata (institution) yang ada dalam kebudayaan dikelompokkan berdasarkan kebutuhan hidup manusia yang hidup dalam ruang dan waktu : Institutions Of Culture domestic institutions economic institautions educational institutions scientific institutions aesthetic and recreational institutions religious institutions somatic institutions
  • 12. E.B. Tylor • Dalam bukunya „Primitive Culture‟ mendefinisikan “budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, serta kemampuandan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat Ki Hajar Dewantara • Konsep Ki Hajar Dewantara mengenai hakikat kebudayaan nasional dikenal dengan teori trikon. Menurut Ki Hajar Dewantara kebudayaan merupakan hasil budi manusia dan merupakan hasil perjuangan manusia dalam menghadapi dua pengaruh kuat yaitu alam dan zaman. Hakikat Kebudayaan
  • 14. John Gillin menyatukan pandangan behavioris dan psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian manusia sebagai berikut: Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang tidak disadari untuk belajar. Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar akan reaksi-reaksi kelakuan tertentu. Kebudayaan mempunyai sistem “reward and punishment”, terhadap kelakuan-kelakuan tertentu. Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk kelakuan tertentu melalui proses belajar.
  • 15. Unsur-unsur yang ditransmisikan Nilai-nilai kebudayaan, adat-istiadat masyarakat, pandangan mengenai hidup serta berbagai konsep hidup lainnya yang ada di dalam masyarakat. Proses transmisi proses- proses imitasi, identifikasi, dan sosialisasi. Cara mentransmisikan cara mentransmis ikan budaya yaitu melalui peran serta dan bimbingan Transmisi Kebudayaan
  • 16. Pendidikan dalam Proses Pembudayaan Pentingnya peranan pendidikan di dalam kebudayaan menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat kita lihat dalam „sistem among‟ yang berisi mengajar dan mendidik. Tugas lembaga pendidikan bukan hanya mengajar untuk menjadikan orang pintar dan pandai berpengetahuan dan cerdas, tetapi mendidik berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti dalam kehidupan agar supaya kelak manusia berpribadi yang beradab dan bersusila. Selanjutnya Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang beradab dan berbudaya. Sebagai manusia budaya ia sanggup dan mampu mencipta segala sesuatu yang bercorak luhur dan indah, yakni yang disebut kebudayaan (Tilaar, 2002:56).
  • 19. Konsep taman siswa  Ki Hajar Dewantara  konsep Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922  Pendidikan haruslah berasaskan kebudayaan sendiri.
  • 20. Pendidikan Budi Pekerti permasalah budi pekerti • 1) melemahnya ikatan keluarga, • 2) kecenderungan negatif kehidupan pemuda, • 3) perlunya nilai- nilai etik 1) sebagai model, 2) masyarakat bermoral, 3) mempraktikkan disiplin moral, 4) situasi demokratis di kelas, 5) pewujudan nilai dalam kurikulum, 6) budaya kerjasama, 7) kesadaran karya, 8) refleksi moral, dan 9) resolusi konflik. Tugasguru:ThomasLickona
  • 22. Pendidikan Multikultural Pengertian Tujuan Fungsi Problema Multikultural Pengertian Akar Sejarah Persebaran
  • 23. MULTIKULTURAL  Multikultural berakar dari teori pluralism  Horace Kallen  Multi plural kultural  budaya  Tourine (dalam Race, 2011:24) bertemunya berbagai kebudayaan. Pengertian Perilaku Siswa Gender Religi Status sosial ekonomi Jenis identitas budaya Bahasa Ras Berkebut uhan khusus Usia
  • 24. MULTIKULTURALISME  multikulturalisme  ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. Pengertian “A philosophical position and movement that assumes that the gender, ethnic, racial, and cultural diversity of a pluralistic society should be reflected in all of the institutionalised structures of educational institutions, including the staff, the norms and values, the curriculum and the students body.” Banks (dalam Race 2011:2)
  • 25. MULTIKULTURAL  Kebutuhan pengakuan (the need of recognition) terhadap kemajemukan budaya  Secara historis, kejatuhan Indonesia pada awal reformasi disintegrasi krisis sosio-kultural  Rawannya konflik Indonesia pluralisme kultural. Akar Sejarah
  • 26. MULTIKULTURAL Persebaran  Parekh  5 model multikulturalisme : Isolasionis  interaksi satu sama lain Akomodatif  penyesuaian bagi kaum minoritas Otonomis  kesetaraan budaya dominan Kritikal  penciptaan kolektif khas Kosmopolitan  menghapurs batas kultur, percobaan interkultur
  • 27. MULTIKULTURA L Banks “all students— regardless of their gender, social class, racial, ethnic or cultural characteristics—should have an equal opportunity to learn in school.” Pendidikan Multikultural mencakup: 1) ide dan kesadaran akan nilai penting keragaman budaya, 2) gerakan pembaharuan pendidikan, dan 3) proses pendidikan. Pengertian
  • 28. • pengembangan literasi etnis dan budaya,a) • perkembangan pribadib) • klarifikasi nilai dan sikap,c) • kompetensi multikultural,d) • kemampuan ketrampilan dasar,e) • persamaan dan keunggulan pendidikan,f) • memperkuat pribadi untuk reformasi sosial,g) • memiliki wawasan kebangsaan/kenegaraan yang kokoh, h) • memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan lintas bangsa sebagai warga dunia, i) • hidup berdampingan secara damai.j)
  • 29.  The National Council for Social Studies a) memberi konsep diri yang jelas, b) membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau dari sejarahnya, c) membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang ada pada setiap masyarakat, d) membantu mengembangkan pembuatan keputusan (decision making), partisipasi sosial dan ketrampilan kewarganegaraan (citizenship skills) dan e) mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.
  • 31. a) keragaman identitas budaya daerah, b) pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah, c) kurang kokohnya nasionalisme, d) fanatisme sempit, e) konflik kesatuan nasional dan multikultural, f) kesejahteraan ekonomi yang tidak merata, g) keberpihakan yang salah dari media massa. PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
  • 32. Race  Praktik Pendidikan Multikultural yang lebih efektif dipengaruhi oleh tiga hal berikut yaitu metode, kedalaman, dan jangkauan PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
  • 33. SEKIAN... TERIMA KASIH... René Char: "Notre héritagen ‘est précédéd‘ aucun testament"

Editor's Notes

  1. isolasionis, masyarakat yang berbagaikelompokkulturalnyamenjalankanhidupsecaraotonomdanterlibatdalaminteraksi minimal satusama lain. akomodatif, memilikikulturdominan yang membuatpenyesuaiandanakomodasi-akomodasitertentubagikebutuhankulturkaumminoritas.otonomis, masyarakat plural yang kelompok-kelompokkulturalutamanyaberusahamewujudkankesetaraan (equality) denganbudayadominandanmenginginkankehidupanotonomdalamkerangkapolitik yang secarakolektifbisaditerimakritikal, masyarakat plural yang kelompok-kelompokkulturalnyatidakterlaluterfokusdengankehidupankulturalotonom, tetapilebihmembentukpenciptaankolektif yang mencerminkandanmenegaskanperspektif-perspektifkhasmereka.Kosmopolitan, masyarakat plural yang berusahamenghapusbatas-bataskulturalsamasekaliuntukmenciptakansebuahmasyarakattempatsetiapindividutidaklagiterikatkepadabudayatertentu, sebaliknyasecarabebasterlibatdalampercobaan-percobaaninterkulturaldansekaligusmengembangkankehidupankulturalmasing-masing.