SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 76
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
1Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI)
PROFIL PENGGUNA
INTERNET INDONESIA
20122012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI)
Profil Pengguna
INTERNET INDONESIA
2012
Tata Letak dan Visualisasi Content is The King
Periset MarkPlus
Foto Cover @blontankpoer
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi
Pengurus APJII		 vi
Kata Pengantar		 vii
Ringkasan Eksekutif 	 viii
Latar Belakang		 ix
Metodologi		 xii
	
	 BAB 1	 Profil Demografis Internet
		 Indonesia	 15	
	 BAB 2	 Analisa Penetrasi Pengguna Internet	 27
	 BAB 3	 Segmentasi Psikografis	 31
	 BAB 4	 Kebiasaan dan Perilaku
		 Pengguna Internet	 35
	 BAB 5	 Pertimbangan dan Kepuasan
		 dalam Memilih Penyelenggara
		 Jasa Internet	 47
	 BAB 6	 Perilaku Pengguna Internet
		 Berbelanja Online	 51
	 BAB 7	 Media Informasi yang Digunakan	 63
	 BAB 8	 Potensi Daerah dan Tantangan 	
		 bagi Penyelenggara Jasa Internet	 67
Pengurus APJII
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiavi
Pengurus APJII 2009 - 2012
Pengurus APJII 2012 - 2015
Tidak bisa dipungkiri lagi, dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan Internet
di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Baik dari sisi jumlah
pengguna, penetrasi maupun dari sisi kualitas koneksi. Kenyataan ini
didukung pula dengan maraknya penggunaan beragam mobile devices oleh
berbagai kalangan di Indonesia.
Sayangnya, tidak ada data yang bisa menceritakan secara detail, siapa
saja, seberapa banyak, di mana saja dan bagaimana pengguna Internet
di Indonesia. Untuk itulah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
mengambil inisiatif melakukan sebuah survei untuk menemukan
jawabannya. Survei ini mengambil tajuk “Survei Profil Pengguna dan
Penggunaan Internet di Indonesia 2012”.
Profil Pengguna Internet Indonesia ini diharapkan akan menjadi laporan
rutin yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Semoga hasil survei ini bisa menjadi acuan kita bersama dalam
mempersiapkan segala kemungkinan perkembangan serta pertumbuhan
Internet di Indonesia pada masa yang akan datang.
Jakarta, Desember 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Semuel A. Pangerapan
Ketua Umum
Kata Pengantar
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia vii
n Ringkasan Eksekutif
Hasil survei menunjukkan pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia
terus meningkat. Di tahun 2012, penetrasi penggunaan Internet di wilayah
urban Indonesia mencapai 24,23% (APJII, 2012). Jumlah ini merupakan potensi
luar biasa, apalagi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 260 juta jiwa (BPS, 2012). Dan juga merupakan jumlah yang sangat
besar bila dibandingkan dengan penetrasi Internet di negara-negara sekitar
Indonesia. Baik di Asia Tenggara maupun Australia.
Di sisi lain, jumlah penetrasi Internet yang besar di Indonesia ini, baru dilayani
kurang dari dua ratus Internet Service Provider (Penyelenggara Jasa Internet,
PJI). Apalagi mayoritas PJI beroperasi di Jakarta atau Pulau Jawa.
Riset yang dilakukan pada 2000 pengguna Internet di Indonesia di 42 kota ini
juga memberikan gambaran mengenai perilaku dan gaya hidup para pengguna
Internet di Indonesia serta tren penggunaan Internet di Indonesia. Hasil
temuan mengindikasikan jumlah pengguna Internet di seluruh Indonesia pada
tahun 2012 ini sudah mencapai 63 juta orang. Dominasi terbesar berasal dari
segmen muda kelompok umur 12- 35 tahun, yaitu sebesar 60% dari seluruh
pengguna Internet. Segmen pengguna Internet pada usia ini adalah digital
natives, yaitu kelompok usia yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang
sudah serba terkomputerisasi, terbiasa dengan informasi dan data digital sertas
aling terkoneksi dalam sebuah sistem atau jaringan. Kelompok ini sudah sangat
“melek Internet” dan secara intuitif dapat mengoperasikan berbagai gadget
dengan mudah karena sudah terbiasa menggunakannya sejak kecil.
Survei ini juga menunjukkan, 65% pengguna Internet Indonesia lebih sering
terkoneksi melalui ponsel. Meningkatnya akses Internet secara mobile ini
tak pelak didorong semakin banyaknya ponsel pintar dengan harga yang kian
terjangkau di pasaran dan biaya akses yang juga kian ekonomis.
Peluang dan sekaligus tantangan bagi penyelenggara jasa Internet di Indonesia
adalah mengupayakan akses Internet yang semakin cepat, murah, dan andal. di
masa depan. Serta tidak hanya terorientasi di Jakarta atau Jawa, namun justru di
luar Jawa, dengan teknologi nirkabel yang semakin mampu mengatasi hambatan
kondisi alam dan geografis. Jangkauan survei yang menjaring responden dari
ujung Banda Aceh hingga ke Jayapura ini menunjukkan, Internet kian menjadi
kebutuhan komunikasi yang semakin penting dalam aktivitas sehari-hari. Dan
karena itu, bagi pengguna yang berada di berbagai daerah yang jauh dari Jakarta
ini, coverage dengan kualitas yang cepat dan andal menjadi harapan utama yang
diharapkan bisa menjadi pemacu geliat pembangunan daerah.
sumber foto: banjarmasinnews.com
Internet kian jadi kebutuhan
pokok masyarakat Indonesia
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaviii
n Latar Belakang Penelitian
Saat ini, industri telekomunikasi nasional ditandai dengan menguatnya tiga tren
utama. Pertama, tergesernya feature phone atau ponsel dengan fungsi standar dengan
smartphone atau ponsel pintar dengan sistem operasi seperti Symbian, Android, atau
MacOS.Kedua,evolusi platformatausistemoperasidantumbuhnyapasaraplikasi,serta
pengguna aplikasi jejaring sosial yang fanatik. Ketiga, melebarnya kapasitas jaringan
yang diikuti peningkatan kecepatan dan ketersediaan hingga ke pelosok daerah. Ketiga
tren utama ini menjadi pilar industri telekomunikasi di Indonesia saat ini.
Harga chip yang makin murah telah mendorong semakin terjangkaunya harga
smartphone. Tak pelak lagi, fakta ini membuat pasar feature phone yang hanya
mengandalkan fitur standar semakin menyusut. Dari jumlah pelanggan seluler yang
mencapai 250 juta di tahun 2011 dan rata-rata penggunaan kartu SIM 1,33 kartu per
orang, diperkirakan terdapat sekitar 168 juta ponsel di Indonesia (Netizen, 2011). Dari
jumlah tersebut, penetrasi smartphone diperkirakan mencapai 80% di tahun 2011
(Netizen, 2011). Pertumbuhan jumlah pengguna smartphone ini tentunya akan ikut
menyebabkan evolusi cara mengakses Internet.
Selain ponsel, meski belum mencapai tingkat pertumbuhan setinggi smart­phone dan
laptop, produk tablet pun kini menjadi the new rising star. Tablet kian dilirik konsumen
Indonesia karena memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki perangkat gadget
lain seperti smartphone ataupun laptop. Pengguna tablet cenderung memanfaatkan
fitur gadget ini untuk browsing atau mencari data dan informasi, atau bermain
games, baik online maupun yang telah tersedia di tablet, dan bersosialisasi di jejaring
sosial. Hal ini kian memicu pergeseran gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi kian
tergantung pada akses Internet. Tuntutan pada akses Internet itu pun menjadi semakin
demanding, pada akses Internet yang cepat, dapat diandalkan, luas jaringannya, dan
murah.
Banjir gadget dari ponsel, notebook, netbook, hingga tablet ini tak pelak mendorong
perilaku konsumen menjadi semakin konsumtif terhadap akses informasi dan hiburan
sumber foto: citydirectory.co.id
sumber foto: teknologi.news.viva.co.id
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ix
yang tersedia secara tak terbatas lewat akses di dunia maya. Tidak hanya akses
informasi dan hiburan, atau aktivitas bekerja, aktivitas perbankan hingga transaksi
jual-beli yang berlangsung di dunia maya pun bisa jadi kian menggeser peranan
aktivitas transaksi perbankan dan jual beli tatap muka yang konvensional.
Berpindahnya mode interaksi sosial dari kehidupan tatap muka atau komunikasi
suara menjadi komunikasi melalui Internet telah mendidik masyarakat untuk lebih
akrab dengan dunia Internet dan akhirnya aplikasi jejaring sosial kini menjadi sebuah
kebutuhan. Industri konten aplikasi dan jejaring sosial ini berangsur-angsur telah
menggeser perilaku telekomunikasi pasar dari komunikasi suara yang konvensional
kepada komunikasi data. Masa supremasi komunikasi suara pun terlewati, kian
menjadi legacy. Nomor telepon yang sebelumnya melekat dengan individu kini tidak
lagi mutlak, digeser perannya oleh user ID. Gejala ini sudah mulai tampak dengan
pertumbuhan revenue data carrier yang lebih tinggi dibanding voice. Fenomena
tersebut menguatkan indikasi bahwa pola komunikasi berbasis IP akan cenderung
semakin dominan di masa mendatang.
Wabah smartphone, tablet, dan evolusi platform aplikasi program termasuk jejaring
sosial ini pun telah menggeser cara akses Internet. Porsi pengguna Internet bergerak
atau mobile Internet pun semakin tinggi dibandingkan cara sebelumnya yang masih
mengandalkan jaringan yang tidak bergerak seperti kabel. Tidak heran jika dalam
waktu dekat ini mayoritas pengguna Internet akan mengakses Internet dari perangkat
bergerak mereka. Meskipun ini tidak berarti akses Internet tidak bergerak melalui
kabel atau fiber optic akan ditinggalkan, karena dalam hal kecepatan akses Internet
tidak bergerak ini masih memiliki keunggulan.
Konsekuensi lain dari meningkatnya pengguna Internet bergerak ini adalah kebutuhan
akan adanya jaringan Internet atau coverage yang luas dan bisa diakses dari mana saja
dengan kualitas relatif sama di manapun digunakan. Penyebabnya, perangkat untuk
mengakses Internet sudah tidak lagi eksklusif milik kalangan kelas menengah ke atas.
Kini seluruh lapisan masyarakat relatif mudah untuk menjangkau masuk dalam dunia
maya. Hal ini memang bertolak belakang dengan kondisi awal pasar smartphone yang
semula hanya berfokus pada produk high-end bagi konsumen kalangan menengah
atas. Para produsen besar kian menyadari potensi pasar yang lebih besar dan
mulai menawarkan affordable smartphone yang lebih mudah dijangkau konsumen
menengah bawah.
Makatakpelak,penetrasiInternetpunsemakinterserappadakalangankonsumenkelas
bawah, menjadi terus semakin melebar secara strata maupun geografis. Perangkat
mobile baik telepon selular maupun perangkat modem bergerak harga belinya kian
terjangkau. Belum lagi strategi produsen yang sungguh-sungguh mempelajari needs
and wants dari konsumen. Berbagai fasilitas dari pemutar musik, radio, hingga
penangkap siaran TV analog ditanamkan dalam perangkat telepon selular, seperti
paham betul kegemaran orang Indonesia mendengarkan musik sepanjang hari.
sumber foto: scottsdaleairparkit.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiax
Biaya untuk mengakses Internet pun tidak hanya kian terjangkau, namun juga tersedia
dalam berbagai pilihan paket yang betul-betul disesuaikan dengan pola konsumsi
masyarakat Indonesia yang masih berorientasi pada belanja eceran dan pengeluaran
harian. Maka tak heran jika paket-paket voucher eceran akses Internet tersedia tidak
hanya bulanan, namun juga mingguan bahkan harian.
Untuk semakin memahami geliat pengguna Internet yang tumbuh pesat, dibutuhkan
suatu kajian yang komprehensif untuk mengukur besaran pasar pengguna yang sedang
bertumbuh ini dan tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia. Sebagian besar
kajian dan penelitian selama ini masih lebih banyak hanya mencakup sebagian kecil
kota besar di Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu kajian yang lebih menyeluruh pada
daerah urban yang lebih luas lagi di Indonesia guna mendapatkan potret menyeluruh
mengenai perkembangan industri Internet.
Pertumbuhan netizen Indonesia yang merupakan potensial target market memberikan
sebuah tantangan besar bagi penyelenggara jasa akses Internet. Lonjakan jumlah
subscriber yang dialami semua operator baik selular, kabel, maupun nirkabel telah
membuat kapasitas jaringan semakin padat. Akibatnya konsumen semakin sensitif
dengan kualitas jaringan. Hal ini sesungguhnya adalah tantangan bagi penyelenggara
jasa Internet di Indonesia. Meningkatnya trafik data akan memunculkan masalah
dalam menjaga quality of service bagi pelanggan pengguna Internet. Besarnya jumlah
pelanggan yang terpaksa berdesakan memperebutkan jalur koneksi menuju awan
Internet berpotensi meluruhkan loyalitas mereka yang acapkali gagal mendapatkan
koneksi ataupun terkoneksi namun dengan kecepatan akses yang lambat. Karena itu
sebuah evaluasi menyeluruh diperlukan untuk memotret bagaimana sesungguhnya
kepuasan, ekspektasi dan faktor konsiderasi pelanggan terhadap penyelenggaraan
jasa Internet di Indonesia selama ini.
Konsekuensi jika kualitas diabaikan ketimbang kuantitas adalah resiko berpindahnya
konsumen. Sebab tak pelak kualitas jaringan merupakan faktor pertimbangan penting
bagi konsumen dalam memilih sebuah operator jasa Internet. Karena itu, sebuah kajian
untuk memahami apa yang menjadi anxiety and desire pengguna Internet menjadi
penting selain juga pengukuran besaran pasar yang sedang bertumbuh. Kajian ini akan
menjadi referensi yang komprehensif dan terpadu tentang pasar Internet di Indonesia
dan pemetaan pasar supply dan demand terhadap penyelenggara jasa Internet.
Karena itu, sebagai pemangku kepentingan industri Internet, APJII ingin memberikan
kontribusi yang lebih signifikan dalam perkembangan industri Internet di Indonesia
dengan melakukan kajian yang komprehensif dari industri Internet di Indonesia.
Menggunakan perspektif perilaku pasar dan perspektif industri, profil pengguna
Internet ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan peran aktif
dan sinergi yang menguntungkan dari para pemangku kepentingan industri Internet di
Indonesia.
sumber foto: kontan.co.id
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia xi
n Metodologi Penelitian
Terdapat dua jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam survei ini, yaitu
pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data-data primer dari lapangan
serta pendekatan kualitatif berupa wawancara terhadap para ahli dalam bidang
informasi teknologi yang mewakili berbagai profesi seperti pengamat, pelaku bisnis
serta regulator.
1. Pendekatan Kuantitatif
Metodepengumpulandatakuantitatifberupawawancaratatapmukadenganresponden
dengan kriteria sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di perkotaan di semua propinsi di Indonesia mengingat akses
komunikasi di perkotaan, baik kabel ataupun nirkabel atau wireless, lebih baik dari pada
aksesdipedesaan,sebagaiprasyaratutamahadirnyajaringanInternet.Dengandemikian
gaya hidup pengguna Internet yang sebetulnya lebih dapat digali di perkotaan dengan
lebih tingginya penetrasi dan lebih banyak kemungkinan untuk mendapatkan responden
penggunaInternetheavydaripadadipedesaan.Asumsiinitidakmengabaikankenyataan
adanya pengguna Internet yang berada di pedesaan dengan penetrasi yang lebih kecil.
Kelas sosial adalah A, B dan C
Usia antara 12 – 65 tahun
Menggunakan Internet lebih dari 1 jam per hari
l
l
l
69.957	 57.667 (82%)	 12.290 (18%)
		
34,68 %	 23,03 %	 89,32 %
3,04 %	 0,62 %	 14,39 %
		
41,03 %	 30,95 %	 88,32 %
29,56 %	 33,88 %	 9,30 %
29,41 %	 35,17 %	 2,38 %
100,00 %	 100,00	 100,00
Total
Rural
Status
Kota
Total Kelurahan
Kelurahan dengan akses kabel Telkom
Kelurahan yang memiliki warnet
Kelurahan dengan sinyal telepon seluler kuat
Kelurahan dengan sinyal telepon seluler lemah
Kelurahan tidak ada sinyal telepon seluler
Total
Telkom Fixed Line/Rumah Tangga
sumber foto: old.indonesiafinancetoday.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaxii
Wilayah Survei
SUMATERA
1)	 Banda Aceh
2)	Medan
3)	Batam
4)	Pekanbaru
5)	Padang
6)	Bengkulu
7)	Jambi
8)	Palembang
9)	 Bandar Lampung
KALIMANTAN
29)	Pontianak
30)	Palangkaraya
31)	Banjarmasin
32)	Samarinda
33)	Balikpapan
SULAWESI
34)	Makassar
35)	Palu
36)	Kendari
37)	Gorontalo
38)	Manado
INDONESIA TIMUR
39)	Ambon
40)	Ternate
41)	Sorong
42)	Jayapura
BALI - NUSTRA
26)	Denpasar
27)	Mataram
28)	Kupang
JAWA
10)	Cilegon
11)	Jakarta
12)	Bogor
13)	Depok
14)	Tangerang
15)	Bekasi
16)	Bandung
17)	Semarang
18)	Purwokerto
19)	Surakarta
20)	Yogyakarta
21)	Surabaya
22)	Gresik
23)	Sidoarjo
24)	Malang
25)	Jember
sumber foto: berita21.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia xiii
Cluster Random Sampling
dan Pembobotan
Metode sampling yang digunakan dalam survei ini adalah adalah Proportional Area
Cluster Sampling terhadap 2000 responden yang tersebar 42 kota. Cluster Sampling
adalah prosedur pemilihan sampel dengan cara mengelompokan unit populasi dalam
kelompok atau area (cluster) tertentu. Sementara Proportional Sampling menjadi pilihan
yangterbaikuntukkondisitidakadanyadaftarpopulasipenduduksepertidiIndonesiaini.
Dalam penerapannya Proportional Area Cluster Sampling ini menggunakan data Podes
Biro Pusat Statisik (BPS) dengan memilih kelurahan yang ada dalam setiap Kotamadya
yang ditetapkan sebagai area cluster wilayah survei. Kelurahan-kelurahan dipilih secara
sistematis dengan memperhitungkan proporsi jumlah penduduk, sedemikian sehingga
penyebaran sampel di tiap kelurahan terjadi secara proporsional dengan jumlah
penduduk.
Jumlah sample responden di setiap Kotamadya ditentukan secara kuota minimal
30 orang responden agar memenuhi standar minimal responden untuk setiap area
sample. Kemudian jumlah sample responden di setiap kotamadya ini memenuhi
proporsi penduduk nasional untuk analisa nasional, dilakukan pembobotan (weighting)
berdasarkan jumlah populasi penduduk per kotamadya dari BPS. Dengan demikian
analisa nasional akan mewakili profil proporsi penduduk yang sebenarnya.
2. Pendekatan Kualitatif
Metode pengumpulan data kualitatif dengan upaya mendapatkan informasi mendalam
berdasarkan pandangan ahli terhadap perubahan-perubahan dalam industri teleko­
munikasi yang terjadi di Indonesia kini dan prediksi masa mendatang. Wawancara
mendalam (indepth interview) dilakukan terhadap sepuluh ahli dalam bidang teknologi
dan informasi yang mewakili berbagai kategori, yaitu:
No	 Kategori	 Nama Respondent	 Aktivitas
1	 Blogger/Youth/Netizen	 Enda Nasution		 Pendiri salingsilang.com dan 		
					 politikana.com
2	 Blogger/Youth/Netizen	 Wicaksono		 Jurnalis dan blogger, Editor in 		
					 Chief plasamsn.com
3	 Pelaku Bisnis	 Adrian Suherman		 Managing Director
					 livingsocial. co.id
4	 Pelaku Bisnis	 Garin Ganis		 Consultant PrawedaNet
5	 Pelaku Bisnis	 Michael Sungiardi		 Owner PT BoNet
6	 Regulator	 Boni Pudjianto		 Kepala Sub-Direktorat 		
					 Pemberdayaan Informatika 		
					 Masyarakat Perkotaan, 		
					 Depkominfo
7	 Regulator	 Gatot S Dewabroto		 Kepala Biro Umum dan Humas 		
					 Dirjen Postel, Depkominfo
8	 Pengamat	 Onno W Purbo		 Pakar IT
9	 Pengamat/Akademisi	 Gunawan Wibisono	 Dosen Teknik Elektro, Universitas 	
					Indonesia
10	 Pengamat	 Hammam Riza		 Direktur Pusat Teknologi 		
					 Informasi dan Komunikasi BPPT
sumber foto: scmp.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaxiv
PROFIL DEMOGRAFIS
INTERNET INDONESIA
BAB 1
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia16
48,4 %
I
nternet merupakan salah satu media komunikasi yang ­belum lama masuk
di ­Indonesia. Perkembangan Internet sendiri ­sebagai media komunikasi
dimulai pada pertengahan 1990 dan popu­ler di akhir tahun 1990. Di awal
perkembangannya, ­kehadiran ­jaringan Internet dirintis oleh kelompok akademis
atau mahasiswa dan ilmuwan yang memiliki ketertarikan dalam kegiat­an seputar
teknologi komputer dan radio. Para akademis dan ­ilmuwan tersebut melakukan
berbagai percobaan dan ­penelitian di ­universitas dan lembaga pemerintah yang
berhubungan ­dengan teknologi telekomunikasi, khususnya komputer serta
­jaringannya. Sehingga pada awalnya ­Internet hadir sebagai ­bagian dari proses
pendidik­an yang berfungsi dalam ­memudahkan ­pertukaran data dan ­informasi.
Dalam 10 tahun terakhir ini, Internet di Indonesia berkembang sangat pesat,
yang ditandai oleh perkembangan pada ­aspek teknologi, BWA (broadband
wireless ­access), kecepatan akses yang telah mengarah pada generasi keempat,
jumlah penggunanya yang bertumbuh pesat setiap tahun, produsen gadget
(termasuk affordable gadget) yang semakin banyak, dan tingginya permintaan
produk gadget di pasar. Iklim kompetisi penyelenggara jasa Internet atau
Internet service provider (ISP) dirasakan sangat ketat, terdaftar sekitar 220 ISP
yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.
Survey ini menjangkau baik responden
­laki-laki dan perempuan dengan jumlah
yang ber­imbang melalui proses kontrol
kuota. Kontrol ini didasarkan asumsi
bahwa ­jumlah pengguna Internet
perempuan mulai ­mengejar proporsi
ketertinggalannya dengan pengguna
Internet laki-laki.
“Pergeseran bentuk komunikasipun
juga terjadi, dari komunikasi su-
ara (voice communication) menjadi
­komunikasidata(datacommuni­cation),
hal ini terutama terjadi pada kaum
muda dan professional.”
Profil Demografis Internet Indonesia
Jenis Kelamin
Onno W. Purbo
sumber: campusguidetv.com
48,4 %
51,6 %
Pria
Wanita
PenggunaInternetdiIndonesia
berdasarkan jenis kelamin.
Pengguna Internet di
Indonesia tahun 2012
berdasarkan jenis kelamin.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
17
Sumatera Utara
Jambi
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Kep. Riau
Aceh Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi TenggaraRiau
Bengkulu GorontaloLampung
52,0 % 52,0 %
51,6 % 51,6 %
51,6 %
48,0 %
50,0 %
66,6 % 66,6 %
48,4 % 48,4 %
51,6 % 51,6 %61,3 %
48,0 % 48,0 %
48,4 % 48,4 %
48,4 %
52,0 %
50,0 %
33,3 % 33,3 %
51,6 % 51,6 %
48,4 % 48,4 %38,7 %
Sumatera Sulawesi
Kalimantan
Jawa Barat Jawa Tengah
Jawa Timur Banten
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
52,0 % 52,0 %
51,6 % 48,0 %
66,6 %
48,4 %
48,0 % 48,0 %
48,4 % 52,0 %
33,3 %
51,6 %
Jawa
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Timur
50,0 %
41,9 %
48,4 %
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
67,7 %
33,3 %
50,0 %
58,1 %
51,6 %
Papua & Maluku
Bali &
Nusa Tenggara
Papua Papua Barat
50,0 %
50,0 %
41,9 %
41,9 %
48,4 %
Maluku
Bali
Maluku UtaraNusa Tenggara
Barat
67,7 %
67,7 %
33,3 %
33,3 %
50,0 %
50,0 %
58,1 %
58,1 %
51,6 %
Sebaran Pengguna Internet di Indonesia
berdasarkan jenis kelamin
Pria Wanita
Nusa Tenggara
Timur
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia18
Angka pengguna Internet didominasi oleh pengguna yang berusia muda pada
rentang usia 12 - 34 tahun yang mencapai total 58.4%, dengan pengguna Internet
tertinggi pada ­kelompok usia 25 - 29 tahun yang ­mencapai 14,4% dari populasi.
12 - 15
Tahun
16 - 19
Tahun
20 - 24
Tahun
25 - 29
Tahun
30 - 34
Tahun
35 - 39
Tahun
40 - 44
Tahun
45 - 49
Tahun
50 - 54
Tahun
55 - 59
Tahun
60 - 65
Tahun
“Prosesadaptasimenjadipengguna
Internet pada kelompok digital
immigrantberlangsung“terlambat”
dibanding para digital native yang
mengenyam teknologi sejak dini.”
DigitalImigratntDigitalNatives
Pengguna Internet yang berusia diatas
34 tahun ini disebut sebagai Digital
­Immigrant. Yakni generasi yang mengenal
Internet saat dewasa. Mereka ini kerap
merasa harus selalu belajar menyesuaikan
diri untuk mengoperasikan gadget,
bagaimana menggunakan email dan
jejaring sosial, dan tidak mudah untuk
berganti-ganti platform perangkat lunak.
Pengguna Internet yang berada pada usia
di bawah 34 tahun ini disebut sebagai
Digital ­Natives. Yaitu generasi yang lahir
dan hidup dalam era ­Internet yang serba
­terdigitali­sasi dan terkoneksi, kaum ini
­cende­rung membentuk tren di dunia
maya.
sumber: seruu.com
Kelompok Usia
Usia Pengguna Internet
Digital Immigrant
Digital Native
Enda Nasution
2,5%
3,1%
6,0%
9,1%
10,1%
10,9%
11,8%
14,2%
11,6%
10,9%
9,9%
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
19
Survei menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan, akan semakin sering pula
intensitas penggunaan Internet. Pengguna
Internet dengan pendidikan terakhir sekolah
menengah ke atas, diploma, sarjana S1 hingga
pasca sarjana adalah pengguna Internet
paling besar.
Meningkatnya penggunaan Internet yang
paralel dengan meningkatnya pendidikan ini
dipengaruhi oleh kebutuhan terutama dalam
memperoleh informasi dari sumber-sumber
online.
Pelajar
(SD/SMP/SMA)
16,6%
Ibu Rumah Tangga
15,3%
Mahasiswa
9,0%
Belum Bekerja
5,8%
Bekerja
53,3%
Profil Pendidikan Terakhir Pengguna Internet
S2
SMA
Diploma
S1
SMP
SD
1,3%
47,9%
11,1%
20,8%
11,3%
7,5%
Pendidikan Terakhir
Aktivitas
Kebutuhan bersosialisasi, mencari
informasi, hingga melakukan bisnis kecil-
kecilan menjadikan ibu rumah tangga
sebagai kelompok pengguna Internet
yang terus meningkat proporsinya.
sumber: marketing.co.id
Terlepas dari beragamnya motif respoden dalam menggunakan
Internet, diperoleh bahwa sebagian besar dari mereka
adalah pekerja, dan pelajar serta mahasiwa
menempati urutan kedua. Kelompok ketiga
pengguna Internet adalah
ibu rumah tangga.
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia20
Latar belakang sektor pekerjaan pengguna Internet saat ini paling banyak adalah
pada sektor perdagangan, jasa dan konsultan, serta pendidikan. Sektor-sektor ini
mem­butuhkan konektivitas Internet personal yang baik terkait dengan tingginya
kebutuhanpenggunaanInternetdalampeningkatanaruslalulintasinformasiterkait
data komoditi, ­informasi mengenai kualitas komoditi dan jasa.
PerlujadicatatandisinibahwasurveiinimenjangkaupenggunaInternetpersonal
atauretail,sehinggaprofilsektorpekerjaandisinimenggambarkanlatarbelakang
pengguna Internet personal atau retail, bukan pengguna korporasi, perusahaan,
ataupun enterprise.
“Kedepannya,Internetsebagaienablerakan
menyebabkan kecenderungan demand di
sektorretailatauindividuakansemakinlebih
dahsyatlagidibandingkansekarang.Sementara
peningkatandemanddariindustribesarjuga
akanterjadiuntukpeningkatankualitaslayanan
pada para konsumen.”
Perdagangan
28,1%
Pendidikan
12,7%
Pemerintahan
9,1%
Kesehatan
8,2%
Manufacture
3,0%
Automotive
5,5%
Keuangan dan Bank
4,6%
Agrobisnis (Perkebunan)
2,7%
Property
2,5%
Advertising
0,4%
TNI/Police
0,4%
Pertambangan
0,1%
Konstruksi
1,0%
Restoran
0,6%
Hiburan
0,9%
Jasa dan Konsultan
25,5%
Sektor Pekerjaan
sumber: jpnn.com
Hammam Riza, BPPT
Sektor Pekerjaan Pengguna Internet
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
21
Profesi dan Posisi dalam Pekerjaan
White Collar
Dari sisi profesi dan posisi dalam pekerjaan, penggunaan Internet
sangat tinggi teru­tama untuk kalangan pekerja manajerial (white
collar) yang merepresentasikan ­pekerja sektor formal. Seperti tenaga
profesional, tenaga kepemimpinan, ketatalaksanaan, tenaga tata
usaha, dan sejenisnya.
Kelompok ini secara intens mengakses Internet di dalam maupun
di luar jam kerja untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhanpekerjaansecaralangsung,maupunjugayangsecaratidak
­langsungmemilikihubungandenganpeningkatanmutudankualitas
pengembang­an diri serta profesi mereka. sumber: qipersons.blogspot.com
Wiraswasta
21,5%
Blue Collar
15,1%
White Collar
63,4%
Melebarnya akses ­Internet dan
penggunanyamembuatkalangan
pekerja kasar (blue collar) pun
semakin harus diper­hitungkan
juga sebagai ­pengguna Internet,
meskipun dalam survei ini
proporsi­nya baru mencapai 15%.
Kelompok blue collar yang juga
merepresentasikan kelompok
pekerja sektor informal ini lebih
mengguna­kan Internet untuk
kebutuhan sosialisasi daripada
langsung terkait pekerjaan
sehari-hari.
Blue Collar
sumber: tribunnews.com
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia22
Pengguna Internet dalam
Keluarga Menurut Jenis Kelamin
Pengguna Internet
dalam Keluarga Menurut
Kelompok Usia
Lebih dari separuh anggota keluarga
penggunainternetadalahjugapengguna
internet. Meskipun lebih banyak dari
pengguna lain di rumah responden
adalah laki-laki, namun persentasenya
tidaklahterlalujauhmelampauiproporsi
responden perempuan.
Hal ini sekali menguatkan bahwa
berdasarkan gender, pengguna internet
tidaklah terlalu berbeda antara laki-laki
dan perempuan.
Didalamkeluarga,sejumlahtotal53,9%
penggunaInternetdidominasikelompok
usiamudadarikelompokusia12hingga
29 tahun.
Dengan pengguna internet memuncak
pada usia 20 - 24 tahun, yang mencapai
15,1% dari populasi.
Pengguna
Internet dalam
Keluarga
56,8%
Wanita
47,3%
Pria
52,7%
Pengguna Internet
dalam Keluarga
berdasar
Jenis Kelamin
Pengguna Internet dalam Keluarga
sumber foto: republika.co.id
60 - 65
Tahun
66 - 70
Tahun
12 - 15
Tahun
8 -11
Tahun
4 - 7
Tahun
0 - 3
Tahun
16 - 19
Tahun
20 - 24
Tahun
25 - 29
Tahun
30 - 34
Tahun
35 - 39
Tahun
40 - 44
Tahun
45 - 49
Tahun
50 - 54
Tahun
55 - 59
Tahun
0,2%
0,8%
2,9%
11,4%
13,9%
15,1%
13,5%
10,3%
9,3%
8,4%
6,8%
3,8%
2,3%
1,3%
0,1% Pengguna Internet Dalam Keluarga
Menurut Kelompok Usia
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
23
Keberadaan Internet sudah menyusupi
dan menginvasi keluarga-keluarga di
Indonesia. Terutama anak-anak, yang
bisa dibilang sudah sangat tergantung
pada keberadaan Internet.
PosisipenggunaInternetdalamkeluarga
sebagai anak dalam keluarga mencapai
46%. Dengan kata lain Internet sudah
menjadi salah satu bagian dari budaya
hidup generasi muda di Indonesia,
karena kehidupan dan aktivitas mereka
yang tidak bisa lepas dari Internet.
Sementara jumlah orang tua (ayah dan
ibu)dalamkeluargayangmenggunakan
Internettetappalingbesaryaituberkisar
52%.
Jumlahanggotakeluargapengguna
Internetpalingbanyakadalahempat
orang (34,7%).
Adik Ipar
0,1%
Cucu
0,6%
Mertua
0,1%
Sendiri/ Mandiri
0,9%
Suami
26,5%
Isteri
25,7%
Anak
46,2%
Mean Score: 4.2
sumber foto: aafstexas.org
Peran Pengguna Internet
dalam Keluarga
Peran Pengguna Internet dalam Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga
22,1%
1 orang
2 orang
3 orang
4 orang
5 orang
6 orang
7 orang
8 orang
1,6%
7,1%
34,7%
20,5%
8,3%
2,2%
2,4%
Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anggota
keluarga pengguna Internet dalam keluarga adalah empat hingga lima
orang anggota.
sumber foto: calendow.org
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia24
Pengguna Internet Berdasarkan Jumlah
Anggota Keluarga
Hasil survei menunjukkan bahwa dalam keluarga, rata-rata pengguna internet dalam
setiapkeluargaadalah2.4,artinyaadaduasampaitigaorangpenggunainternetdalam
setiapkeluargaurbandiIndonesia.Semakinbanyakjumlahanggotakeluargadalamsatu
rumahternyatatidaksertamertameningkatkanjumlahpemakaiinternetdalamkeluarga
tersebut.Untukjumlahanggotakeluarga2hingga5orang,lebihdariseparuhnyaadalah
pengguna internet.
Namununtukjumlahanggotakeluarga6orangkeatas,rata-ratapemakaiinternetdalam
keluarga tersebut tidak mencapai separuh dari jumlah anggota keluarga.
untuk internet retail rumahan di
Indonesia,meskijumlahpengguna
internet terus meningkat, namun
kebutuhan pemakaian bersama
secararata-ratabelummelebihitiga
oranganggotakeluargadalamsetiap
rumah.
100%
43,2%
35,6%
20,4%
14,8%
9,9%
2,9%
12,8% 19,7% 22,0% 15,8% 22,5%
4,4% 2,9%
29,7% 24,6% 15,9% 18,2% 8,8%
23,4% 25,5% 22,2% 14,3% 4,7%
27,3% 31,5% 19,5% 7,0%
41,8%
24,6% 13,3%
46,7%
17,7%
56,8%
1
2
3
4
5
6
7
8
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
JumlahAnggotaKeluarga
Jumlah Anggota Keluarga yang Menggunakan Internet
1 2 3 4 5 6 7 8
orang orang orang orang orang orang orang orang
Pengguna Internet Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
25
Yang dimaksud dengan pengeluaran keluarga per bulan adalah pengkategorian kelas
ekonomi masyarakat berdasarkan seberapa banyak pengeluaran keluarga rata-rata per
bulanuntuk­keperluanrutinsehari-harisepertimakanminum,transport,gajipembantu,
listrik dan telepon, dan sebagainya. Tidak termasuk dalam pengeluaran ini adalah
pembelianbarangmewahdanpembayarancicilankreditrumah,cicilankendaraan,cicilan
barang elektronik, atau yang termasuk dalam pembayaran cicilan lainnya.
Lebih dari 3 juta
per bulan
28,0%
1 - 2 juta
per bulan
39,0%
2 - 3 juta
per bulan
33,1%
Berdasarkan tingkat pengeluaran
keluarga ­­perbulan, survei ini
menemukan bahwa saat ini proporsi
kelas ekonomi ­pengguna ­Internet
hampirberdekatan.Artinya,­jangkauan
Internet boleh dibilang hampir ­tidak
mengenaladanyasegmentasiber­dasar­
kan kelas ekonomi. ­
Jikalauada,ituhanyapersoalanpilihan-
pilihan akses yang ditawarkan sesuai
dengan ­kemampuan membayar. Hal
inikian­menunjukkanbahwaInternet
adalah suatu wilayah maya yang
demokratis, tidak melihat dari mana
latarbelakangpenggunanyaberasal.
sumber foto: vivanews.com
Pengeluaran Keluarga per bulan
MichaelSungiardi
Pengeluaran per bulan Keluarga Pengguna Internet
ANALISA PENETRASI
PENGGUNA INTERNET
BAB 2
sumber foto: carakata.info
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia28
Padang
Bengkulu
Palembang
Bandar Lampung
Berdasarkan populasi, jumlah pengguna Internet terbanyak adalah di kota Jakarta
sebanyak 3,5 juta, diikuti oleh Surabaya 955 ribu pengguna dan Bekasi 676 ribu
pengguna.
Sementara berdasarkan populasi untuk wilayah lain yang memiliki jumlah pengguna
Internet terendah adalah Ternate dan Sorong. Hal ini terkait dengan infrastruktur
serta ketersediaan jaringan Internet di sana yang masih belum banyak dan baik.
Sejumlah pakar dan pengamat IT melalui wawancara mendalam mengemukakan
beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan dalam bisnis jasa Internet di
Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat dikerucutkan ke dalam tiga faktor, yaitu:
,
Ketiga faktor ini sekaligus terlihat pada gaya hidup pengguna Internet Indonesia yang
gemar mengakses media sosial dengan menggunakan perangkat smartphone yang
tidak terlalu rumit digunakan, harga perangkat dan biaya akses prabayar yang relatif
terjangkau, sehingga mendukung budaya “silaturahmi”.
Analisa Penetrasi Pengguna
­Internet Berdasarkan Wilayah
Banda Aceh
244.000 jiwa
88.000 jiwa
36,1 %
Medan
2.294.000 jiwa
389.000 jiwa
17,0 %
Jambi
582.000 jiwa
153.000 jiwa
26,3 %
1.592.000 jiwa
383.000 jiwa
24,1 %
Batam
1.033.000 jiwa
263.000 jiwa
25,4 %
Pekan Baru
982.000 jiwa
199.000 jiwa
20,3 %
912.000 jiwa
223.000 jiwa
24,4 %
338.000 jiwa
88.000 jiwa
26,1 %
965.000 jiwa
290.000 jiwa
30,1 %
Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban
Penetrasi Pengguna Internet
di Pulau Sumatera
Angka penetrasi pengguna Internet
di Indonesia di wilayah urban adalah
26,08% atau sekitar 12 juta pengguna
Internet urban dari total 48 juta
populasi penduduk urban.
sumber foto: guardian.co.uk
Ekonomi (pertimbangan untuk memilih akses Internet yang murah dengan
perangkat yang terjangkau)
Teknologi (kecenderungan pada yang mudah digunakan atau user friendly)
Kultural (budaya masyarakat Indonesia yang cenderung suka mengobrol 		
atau “silaturahmi”)
1
2
3
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
29
Penetrasi Pengguna Internet
di Pulau Jawa Penetrasi Pengguna Internet
DKI Jakarta
9.583.000 jiwa
3.538.000 jiwa 36,9 %
Denpasar
863.000 jiwa
291.000 jiwa 33,7 %
Mataram
441.000 jiwa
160.000 jiwa 36,4 %
Kupang
368.000 jiwa
74.000 jiwa 20,2 %
Bogor
1.040.000 jiwa
273.000 jiwa 26,3 %
Bekasi
2.554.000 jiwa
677.000 jiwa 26,5 %
Surakarta
546.000 jiwa
90.000 jiwa 16,4 %
Depok
1.902.000 jiwa
502.000 jiwa 26,4 %
Yogyakarta
425.000 jiwa
164.000 jiwa 38,5 %
Semarang
1.702.000 jiwa
398.000 jiwa 23,4 %
Malang
897.000 jiwa
160.000 jiwa 17,9 %
Purwokerto
249.000 jiwa
49.000 jiwa 19,8 %
Jember
292.000 jiwa
50.000 jiwa 17,1 %
Jumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban
Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban
Tangerang
1.967.000 jiwa
371.000 jiwa 18,9 %
Cilegon
410.000 jiwa
67.000 jiwa 16,4 %
Bandung
2.620.000 jiwa
579.000 jiwa 22,1 %
Surabaya
3.025.000 jiwa
956.000 jiwa 31,6 %
Gresik
1.288.000 jiwa
151.000 jiwa 11,8 %
Sidoarjo
2.124.000 jiwa
293.000 jiwa 13,8 %
Penetrasi Pengguna Internet
di Pulau Bali dan Kalimantan
Pontianak
607.000 jiwa
101.000 jiwa 16,6 %
Pakangkaraya
242.000 jiwa
51.000 jiwa 21,3 %
Samarinda
796.000 jiwa
177.000 jiwa 22,3 %
Balikpapan
610.000 jiwa
112.000 jiwa 18,4 %
Banjarmasin
684.000 jiwa
148.000 jiwa 21,7 %
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia30
Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban
Penetrasi Pengguna Internet
di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua
Gorontalo
197.000 jiwa
46.000 jiwa
23,4 %
Palu
368.000 jiwa
96.000 jiwa
26,1 %
Makasar
32,3 %
1.464.000 jiwa
472.000 jiwa
Kendari
317.000 jiwa
69.000 jiwa
21,7 %
Ambon
362.000 jiwa
73.000 jiwa
20,2 %
Ternate
203.000 jiwa
36.000 jiwa
17,9 %
Sorong
209.000 jiwa
28.000 jiwa
13,6 %
Jayapura
281.000 jiwa
78.000 jiwa
27,8 %
Manado
449.000 jiwa
119.000 jiwa
26,5 %
sumber foto: visiqueoptometrist.co.nz
SEGMENTASI
PSIKOGRAFIS
BAB 3
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia32
v
Segmentasipsikografisatausegmentasi
perilakuadalahmetodepengelompokan
segmen pasar dengan dasar kebiasaan
dan gaya hidup pelanggan.
Metode ini digunakan untuk
pengambilankeputusanstrategisdalam
pemasaran.Pengelompokansegmentasi
psikografis kali ini digunakan untuk
memahamisikapdanperilakupengguna
Internet, terkait dengan perilaku
pemakaian Internet.
Dari analisa psikografis dalam survei ini terkuak dua sumbu perilaku pengguna
internet.
Yangpertamaterkaitdenganperilakupemakaiannya.Apakahsipemakaicenderung
bergerak atau mobile dalam memakai internet, atau cenderung menggunakan
internet pada waktu dan tempat yang lebih teratur, atau bisa juga disebut fixed.
Segmentasi Analisa Psikografis Dan Segmentasi
sumber foto: panjiwiyana.wordpress.com
sumber foto: thedrum.com
Danyangkeduaterkaitdenganfaktoranggaranataupolabelanja,apakahsipemakai
cenderung pada pola bulanan dengan melakukan pasca bayar langganan setiap
bulan(subscriber),ataukahpemakaitermasuktipekonsumeneceranyanglebihsuka
membayar apa yang langsung dipakai secara pra bayar (non-subscriber).
•	 Ketika menunggu sesuatu,
saya ingin mengisi waktu
dengan mengakses internet.
•	 Saya merasa tenang jika
bisa mengakses internet
setiap saat, kapanpun dan di
manapun.
•	 Saya merasa nyaman
mengakses internet di
tempat umum seperti di
cafe, mall, taman, atau
transportasi umum.
•	 Saya senang menghabiskan
waktu di perjalanan sambil
mengakses internet.
•	 Hidup saya tidak bisa
terpisah dari internet.
•	 Internet adalah salah satu
kebutuhan pokok saya sehari-
hari.
•	 Saya lebih memilih akses
internet yang siap terkoneksi
setiap saat.
•	 Sayasenangmengunggahatau
mengunduh lagu atau video.
•	 Berlanggananinternetbulanan
untuk sekaligus satu keluarga
lebih ekonomis.
•	 Saya mengalokasikan uang
dengan jumlah tetap untuk
biaya akses internet.
•	 Saya lebih memilih
mengakses internet dengan
komputer meja/desktop
daripada perangkat kecil
seperti smartphone atau
tablet.
•	 Saya lebih nyaman untuk
mengaksesinternetdirumah.
•	 Akses internet dengan kabel
lebihterjamindaripadatanpa
kabel.
•	 Saya lebih suka mengakses
internet di tempat yang
sama, tidak berpindah-
pindah.
•	 Saya menggunakan internet
pada jam-jam tertentu.
•	 Saya lebih suka membayar
biaya internet sejumlah waktu
dan kuota yang saya gunakan
saja daripada biaya bulanan.
•	 Saya mengakses internet
hanya seperlunya saja.
•	 Saya memperhatikan kuota
internet yang saya gunakan.
•	 Mengakses internet di kantor
atau kampus atau sekolah
lebih ekonomis karena tidak
perlu berlangganan.
•	 Mengajukan aplikasi
berlangganan internet itu
merepotkan.
Mobile
Subscriber
Fixed
Non Subscriber
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
33
Fixed Subscriber
Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara berlangganan
dengan perangkat tetap (hanya bisa digunakan di satu tempat saja,
semisal rumah tinggal).
Fixed Non-Subscriber
Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara tidak
berlanggan (tidak ada biaya tetap perbulan) dengan perangkat pada
tempat tertentu yang tetap (semisal di warung internet atau warnet).
Mobile Subscriber
Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara berlangganan
dengan perangkat yang mobile (menggunakan langganan pascabayar
pada perangkat media akses bergerak, bisa dengan modem selular,
bisa dengan smartphone).
Mobile Non-Subscriber
pengguna yang cenderung menggunakan internet secara tidak
berlanggan (tidak ada biaya tetap perbulan) dengan perangkat yang
mobile (semisal pengguna smartphone yang biasa membeli voucher
internet prabayar, bisa mingguan, atau harian).
Darikeduasumbutersebut,profilsegmentasipenggunainternetiniterbagimenjadi
empat segmen kecenderungan, yaitu :
Analisa psikografis ini menghasilkan
empat segmen kecenderungan perilaku
pengguna Internet. Keempat segmen
ini sama sekali tidak bermaksud
menunjukkan jumlah pengguna untuk
masing-masing segmen berdasarkan
perilaku mereka, namun bermaksud
menunjukkankecenderungangayahidup
pengguna Internet.
Bisa saja seorang pengguna internet
sehari-hari membeli voucher eceran atau
mobile non-subscriber, namun dalam
kecenderungan perilakunya, cenderung
pada pola yang menetap dan teratur
pengeluarannya atau fixed subscriber.
Segmentasi dan Psikografis
Pengguna Internet di Indonesia
Mobile
Subscriber
27,4%
Fixed
Subscriber
40,9%
Mobile
9,7%
Non Subscriber
Fixed
Non Subscriber
21,9%
ilustrasi foto: tvinx.com
KEBIASAAN DAN
PERILAKU PENGGUNA
INTERNET
BAB 4
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia36
Seluler Phone
Cable
Wireless TV Cable Satellite
96,9 85,0 49,0 11,4 3,4
Perkembangan terknologi internet memungkinkan orang untuk mengakses Internet
denganmemanfaatkanberbagaimacampilihanmediaaksesyangberbeda-beda.Saatini
berbagaivariasimediaaksesbanyakdigunakan,dariyangmelaluikabelteleponhingga
kabel coaxial, dari jaringan seluler hingga WiMax.
Kini akses internet dengan menggunakan jaringan seluler ternyata adalah yang paling
banyakpenggunanya.Makatidakheranjikamediaaksesmelaluiseluleriniadalahyang
paling populer diketahui pengguna, diikuti kabel telepon dan akses wireless.
Pada awalnya, Internet hanya bisa dinikmati secara fixed (di tempat yang diam) saja,
misalnya perangkat komputer desktop. Namun, secara perlahan-lahan Internet hadir
dalambentukyanglebihdinamisdanpraktis.Dmanainternetbisadiakseslewatberagam
perangkat yang bisa dibawa ke mana saja. Seperti melalui smartphone, laptop atau
netbook ataupun perangkat komputer tablet.
Media Akses Internet
Perangkat untuk Mengakses Internet
Media Akses Internet Yang Diketahui
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Tantangan bagi penyelenggara
jasa internet adalah untuk terus
memberikan produk akses
Internet mobile atau wireless
yang harus semakin berkualitas,
karena perkembangan internet
di Indonesia kian menunjukkan
kecenderungan ke arah tingginya
penggunaan lewat perangkat
mobile dan nirkabel.
sumber foto: techwireasia.com
Dari semua pengguna internet, 65% menggunakan internet lewat
smartphone. Meningkatnya akses internet lewat smartphone ini
didorong oleh semakin banyaknya perangkat dengan harga yang kian
terjangkau di pasaran. Produsen memahami betul perilaku pengguna
internet Indonesia yang gemar bersilaturahmi dengan jejaring sosial,
bersama dengan layanan selular, gadget kini seringkali di-bundling
dengan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter.
Perangkat untuk
Mengakses Internet
Smartphone
Tablet PC
KomputerDesktop
Laptop/Netbook
65,7
1,9
52,0
45,0
* Pada survei ini, responden bisa
memberikan lebih dari satu jawaban
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
37
Aceh
DKI Jakarta
Pulau Sumatera
Pulau Jawa
Sumatera Utara
Jawa Barat
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Riau
DI Yogyakarta
Jambi
Jawa Timur
Bengkulu
Sumatera Selatan
Banten
Lampung
Kepulauan Riau
37
61
84
48
54
61
27
61
59
56
63
52
48
27
43
57
59
50
71
63
61
63
32
52
26
45
39
81
50
70
45
35
35
90
49
71
43
32
45
54
25
81
26
57
0
4
0
1
6
2
3
0
3
2
0
0
0
0
0
Perangkat untuk Mengakses Internet per Provinsi
Smartphone
Smartphone
Tablet PC
Tablet PC
Komputer
Desktop
Komputer
Desktop
Laptop/
Netbook
Laptop/
Netbook
76
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia38
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
50
52
33
47
23
23
39
50
50
45
81
40
57
0
0
4
0
0
Smartphone Tablet PC
Komputer
Desktop
Laptop/
Netbook
42
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
80
77
37
33
70
60
67
77
3
0
3
Smartphone
Smartphone
Tablet PC
Tablet PC
Komputer
Desktop
Komputer
Desktop
Laptop/
Netbook
Laptop/
Netbook
Pulau Bali & Nusa Tenggara
93
Kalimantan Barat
Pulau Sulawesi
Pulau Kalimantan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
84
70
79
71
71
50
40
39
42
43
65
6
3
0
3
48
70
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
39
Aceh
Pulau Papua & Maluku
Maluku Utara
Sumatera Barat
Papua
37
61
48
57
43
87
71
63
70
50
90
57
0
3
6
7
Smartphone Tablet PC
Komputer
Desktop
Laptop/
Netbook
Maluku
Papua Barat
57
23
87
20
27
97
20
0
0
Smartphone Tablet PC
Komputer
Desktop
Laptop/
Netbook
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia40
Penggunaaninterneteratkaitannyadengankemudahanaksesterhadapinternet,yang
dipengaruhiolehbeberapafaktor.Misalnyamediaaksesyangdigunakan,ketersediaan
jaringan,hinggakemampuanindividunyaataupengetahuanindividumengenaiberbagai
opsi layanan internet mobile dan bagaimana cara mendapatkan aksesnya.
Lokasi Mengakses Internet Berdasarkan
Perangkat yang Dimiliki
Dari segi lokasi akses internet, terbanyak mengakses Internet dari
rumah dengan menggunakan jaringan perangkat seperti smartphone,
laptop/netbook, tablet PC. Selain itu juga banyak pengakses Internet
di tempat-tempat umum, kantor, sekolah, dan dikendaraan atau
perjalanan.
Rumah
Kantor
Area
Publik
Sekolah/
Universitas
Di kendaraan/
perjalanan
Warung
Internet
Restoran
Mall
Cafe
92
24
16
13
11
9
5
2
83
24
26
6
16
10
8
50
14
16
13
3
14
20
5
2
Lokasi Mengakses Internet Berdasarkan Perangkat yang Dimiliki
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Smartphone
Tablet PC
Laptop/Netbook
sumberfoto:portibionline.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
41
sumber foto: likalikulakuku.wordpress.com
15,9%
Membeli paket
bulanan
Potong pulsa
39,0%
15,4%
10,9%
7,6%
6,3%5,1%
Berlangganan
tetap bulanan/
ada tagihan yang
dikirim
Pergi ke warnet
Membeli paket
harian
Tidak ada pengeluaran/
gratis (misal di kantor/
sekolah/kampus)
Membeli paket
mingguan
Saat ini penyelenggara jasa internet
menyediakan berbagai cara untuk
berlangganan internet, seperti berlangganan
bulanan, mingguan ataupun harian.
Bahkan ada pula yang menawarkan paket-
paket yang lebih bersahabat lagi dengan
hanya menyediakan akses pada konten-
konten tertentu, sehingga biaya akses
internet menjadi jauh lebih hemat.
Para pengguna internet saat ini, umumnya
mengenal internet dua tahun lalu (sekitar
tahun 2010) namun banyak juga yang
mengenal internet lebih dari enam tahun
yang lalu (dibawah tahun 2006).
Cara Berlangganan/
Membayar
Pemakaian Internet
Lama Menjadi
Pengguna Internet
Cara Berlangganan Membayar Pemakaian Internet
1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun Lebih
6 tahun
Sumatera
WILAYAH
TOTAL
Jawa
Kalimantan
Bali &
Nusa Tenggara
Sulawesi
Indonesia
Timur
11%
14%
21%
10%
20%
2%
21%
25%
21%
16%
19%
18%
13%
20%
10%
15%
10%
11%
14%
12%
18%
11%
7%
7%
9%
4%
17%
13%
33%
11%
26%
26%
32%
29%
21%
25%14% 18% 11% 8% 24%
33%
Lama Menjadi Pengguna Internet
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia42
Tujuan Mengakses Internet
Saat ini, pengguna internet di Indonesia masih belum serius memanfaatkan
kekuatan teknologi untuk kegiatan produktif. Internet sebagian besar masih
digunakanolehmasyarakatIndonesialebihuntuksekadarjaringansosialdunia
maya, browsing, atau sekadar update berita terkini.
Padahalpadakenyataannya,penggunaInternetyangcenderungkonsumtiftersebut
telahmenyitaspektrumjaringaninternetyangbegitubesardenganjumlahkanal
yang terbatas.
Gunawan Wibisono
Tujuan Mengakses Internet
sumber foto: ee.ui.ac.id
Beberapa pengamat Teknologi Informasi
menyatakanbahwapersentasepengguna­
an data akan berada di atas penggunaan
suara. Bahkan satu hal yang akan sangat
terlihat 10 tahun lagi adalah komunikasi
melalui Internet dan juga pembuatan
laman pri­badi atau blogging akan sangat
berbasis multimedia. Atau diperkaya
komunikasi video dan suara secara
langsung,karenabandwidthyangtersedia
akan jauh menjadi sangat lebar dari masa
kini.
Video streaming akan melekat
dengankomunikasidata,sehingga
video call dan video blogging pun
kian menjadi lumrah.
Bahkan telah mulai ada indikasi
bahwa media televisi digital
akan menggantikan televisi
konvensional, karena masyarakat
lebihsukamenontonYoutubedan
bentuk-bentukmutakhirdarivideo
on demand lainnya.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
43
Setiap pengelola situs pasti menginginkan lamannya didatangi banyak pengunjung.
Faktor yang menentukan banyak atau tidaknya pengunjung adalah konten atau isi situs
tersebut. Survei ini menunjukkan, kebanyakan situs dengan pengunjung terbanyak
adalah situs jaringan sosial, mesin pencari, portal, diikuti oleh situs berita.
Situs yang Paling Sering Diakses
Situs yang Paling Sering Diakses
Pointblank
21,8
21,4 18,7
11,4
8,96,33,42,6
1,8
1,7
1,4
0,7
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia44
JAWA
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Blog sebagai manifestasi individu lewat internet melalui publikasi online jurnal harian,
atau bahkan kampanye ideologi tertentu, kini juga semakin banyak digunakan sebagai
portal bagi pengguna internet untuk melakukan bisnis online.
KebutuhaninformasidandatamelaluiInternet,ditunjangketersediaaninformasidandata
dalam berbagai format, membuat para pengguna Internet mengunduh file berukuran
besar ketika sedang melakukan browsing. Kebanyakan file yang diunduh bukan hanya
berupafileuntukaplikasiperkantoransepertiPDF,DOCatauXLS.Namunjugamultimedia
seperti WAV, MP3, MP4, MOV, AVI dan sejenisnya.
Kepemilikan Blog
Perilaku Dalam Mengunduh
File Berukuran Besar
2,2% pengguna Internet atau sekitar 1,2 juta
orang memiliki blog yang secara rutin di-update.
sumber foto: kun.co.ro
Lebih dari separuh (60%) pengguna internet atau sekitar 30 juta
pengguna mengaku sering mengunduh file berukuran besar, baik yang
memang sengaja dicari, ataupun tidak sengaja ditemukan.
60%
pengguna Internet mengunduh
file berukuran besar
SUMATERA
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Riau
77% 67%
49%
65%
73%
55%
49%
87%
38%
87%
81%
61%
45%
68%
57%
Bali
NT Barat
NT Timur
KALIMANTAN
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
PAPUA&
MALUKU
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
BALI&
NUSTRA
67%
70%
53%
61%
61%
47%
65%
SULAWESI
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
74%
67%
63%
40%
77%
77%
37%
73%
47%
Perilaku dalam Mengunduh File Berukuran Besar per Provinsi
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
45
PengeluaranuntukInternetadalahkeseluruhanpengeluaranpenggunaInternetuntuk
memenuhikebutuhanaksesperbulan.Baikuntukjenismobilemaupunnonmobiledari
berbagai media akses yang digunakan. Media akses tersebut mencakup kabel telepon
(digunakan di rumah), kabel TV, wireless, dan seluler untuk pembelian pulsa internet.
Pengeluaran Internet
Rp. 200.001 - Rp. 250.000
Kurang dari Rp. 50.000
Rp. 250.001 - Rp. 300.000
Rp. 300.001 - Rp. 350.000
Rp.50.001 - Rp. 100.000
Rp. 400.001 - Rp. 450.000
Rp. 150.001 - Rp. 200.000
Rp. 350.001 - Rp. 400.000
Rp. 100.001 - Rp. 150.000
Rp. 450.001 - Rp. 500.000
Lebih dari Rp. 500.000
Pengeluaran Internet per bulan
Mayoritas biaya untuk
mengakses Internet perbulan
adalah paling di kisaran Rp.
50.000 hingga Rp. 100.000.
6,0%
21,8%
6,9%
1,6%
28,4%
0,9%
17,9%
0,4%
13,7%
0,9%
0,7%
Seluler Phone
Cable
Wireless TV Cable
37
48
61
56
56
56
56
56
52
27
27
43
71
32
39
50
50
70
90
32
81
57
57
0
6
3
0
0
0
Lebih dari Rp. 500.000
Rp. 450.001 - Rp. 500.000
Rp. 400.001 - Rp. 450.000
Rp. 350.001 - Rp. 400.000
Rp. 300.001 - Rp. 350.000
Rp. 200.001 - Rp. 250.000
Rp. 250.001 - Rp. 300.000
Rp. 150.001 - Rp. 200.000
Rp. 50.001 - Rp. 100.000
Rp. 100.001 - Rp. 150.000
Kurang dari Rp. 50.000 50,6
37,6
2,5
0,9
0,1
0,5
0
0,2
0,1
0,4
5,8
22,3
20,8
22,8
3,8
0
0,3
0,2
0,6
0,3
3,8
11,0
26,0
29,6
2,9
2,8
0,8
0
0
0
0,6
0
10,0
6,2
59,1
0
6,8
0
0
0
0
0
0
6,8
Pengeluaran
Internet
Berdasarkan
Media Akses
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
sumber foto: hotels.com
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia46
Saat terjadi masalah teknis, hal yang paling sering dilakukan oleh pengguna Internet adalah
menghubungi layanan customer support melalui telepon. Sehingga customer support yang
baik mutlak diberikan oleh setiap penyelenggara jasa internet kepada para pelanggannya.
Survei ini juga mengungkap, tidak selalu customer support tersebut menjadi solusi. Bisa jadi
disebabkan rentang waktu yang dibutuhkan hingga masalah teratasi. Sebab itu sejumlah
alternatif substitusi lain dipilih oleh pengguna Internet ketika menghadapi masalah.
InternetTroubleSolution
yang Paling Disukai
Internet Trouble Solution Yang Paling Disukai
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Perilaku pengguna Internet
yang umumnya memiliki multi
perangkat di satu sisi, serta
tersedianya berbagai media
akses di sisi lain seperti warnet,
menjadikan pengguna Internet
mudah beralih ke perangkat
dan media akses lain jika
terjadi masalah pada media
akses yang biasa digunakannya.
sumber foto: ehow.com
PERTIMBANGAN
DAN KEPUASAN
DALAM MEMILIH
PENYELENGGARA
JASA INTERNET
BAB 5
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia48
Biaya akses internetnya murah/terjangkau
Koneksi tidak sering putus saat digunakan
Banyaknya orang yang menggunakan
Paket layanan yang ditawarkan
Harga Modem
Mudah pemasangan/instalasinya
93,9
79,7
31,9
28,6
18,6
6,8
Seiringdenganpertumbuhanjumlahpenggunainternet,bertumbuhpulapeluangbisnis
penyelenggarajasainternetbaiknasionalmaupunlokal.Berbagaipenawaranpaketsecara
agresifditawarkandenganmengusungpernyataansebagaipenyelenggarajasaterbaik.Ini
terutama terjadi pada persaingan antar penyelenggara jasa internet selular.
Dalam upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan konsumen tersebut, penyelenggara
jasainternetdituntutuntukmautidakmaumelakukanperbaikan,ataudengankatalain
investasi,gunamengembangkankapasitasjaringannya.Namunhalinidisisilainkemudian
menjadi dilema bagi Penyelenggara Jasa Internet. Sebab, di satu sisi investasi yang
dibutuhkanuntukmengembangkanjaringantersebuttinggi,disisiyanglaintrenAverage
Revenue per User atau ARPU konsumen nyatanya malah semakin menurun.
Faktor Penting dalam Penggunaan Internet
Pertumbuhan pengguna internet
yang cukup pesat di Indonesia ini
menjadi tantangan serius untuk para
Penyelenggara Jasa Internet.
Sebabnya, dengan pertumbuhan
pengguna, kapasitas jaringan akan
semakinpadat.Takpelak,banyakkeluhan
muncul dari para pengguna terkait
masalahkualitasjaringanyangsemakin
buruk.
Pertumbuhan pengguna, biaya akses
murahsertaaksesInternetcepatmasih
merupakanfaktorpertimbanganyang
terpentingbagipenggunadalammemilih
sebuah Penyelenggara Jasa Internet.
Wicaksono
Penyelenggara Jasa Internet perlu memperhitungkan consideration
factor atau faktor pertimbangan pengguna internet ketika memilih
jasa Internet yang ingin dibeli. Penempatan strategi bisnis dan
strategi investasi dengan memperhitungkan consideration factor
ini akan menjadikan strategi investasi penyelenggara jasa internet
diprioritaskan pada aspek-aspek yang prioritas dan lebih strategis.
Faktor Pertimbangan dalam Memilih Penyelenggara
Jasa Internet
sumber foto: beritateknologi.com
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu alasan
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
49
Apakah harga menjadi pertimbangan utama para pengguna Internet dalam memilih
PenyelenggaraJasaInternet?Ternyatamayoritasmemilihbahwakecepatanaksesyang
menjadi pilihan utama.
NamunbeberapapenggunaInternetmungkinlupabahwatidakmungkinhargabandwidth
murah, karena pada dasarnya layanan pasti ada harganya dan tidak murah.
Faktor Pertimbangan Utama dalam Memilih
Penyelenggara Jasa Internet
sumber foto: nasyidmadany.wordpress.com
Faktor Pertimbangan Utama dalam Memilih Penyelenggara Jasa Internet
Biaya/tarif murah
31,6%
Kecepatan
aksesnya tinggi
39,9%
Jaringan luas
Koneksinya stabil
Aksesnya mudah
Loadingnya cepat
Ada gratisan/banyak
memberikan bonus
Banyak yang menggunakan
Sudah lama menggunakan
provider tersebut
Pelayanannya
memuaskan
Sinyalnya kuat
38,8%
12,7%
6,8%
5,7%
2,5%
3,4%
4,5%
5,6%
4,8%
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia50
Akses/konek-
sinya cepat
Jaringan luas
Koneksinya stabil
Sinyalnya kuat
Pelayanannya memuaskan
Loadingnya cepat
Aksesnya mudah
Banyak yang menggunakan
Sudah lama menggunakan
provider ini
Ada gratisan/banyak
memberikan bonnus
Biaya/tarif murah
10
20
30
40
5049,1
43,9
26,8
12,7
6,8
5,7
5,6
4,8
4,5
3,4
2,5
100
Koneksi sering terputus
Loadingnya lama/aksesnya
lambat
Biayanya mahal
Tidak bisa dipindah-pindah/
tidak praktis
Jaringannya kurang luas
Tidak unlimited
Biayanya tidak tentu
Customer Service
kurang memuaskan
38,8
36,8
35,4
8,2
5,9
3,0
2,4
1,8
Alasan Tetap Mempertahankan
Penyelenggara Jasa Internet yang
Saat Ini Digunakan
Alasan Mengganti
Penyelenggara Jasa
Internet
Internet sudah menjadi bagian penting
masyarakat saat ini. Survei menunjukkan,
internet yang memiliki koneksi akses yang
cepat itulah yang akan dipertahankan
pemakaiannya.
Masalah biaya yang mahal dan koneksi sering
putus yang menjadi faktor pertimbangan
pengguna internet terhadap penyelenggara
jasa internet yang digunakannya.
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu alasan
PERILAKU
PENGGUNA INTERNET
BERBELANJA ONLINE
BAB 6
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia52
Online shopping atau aktivitas berbelanja online kian menjadi gaya hidup baru bagi
pengguna Internet. Komunikasi terbuka yang sejajar, datar, dan luas telah membuka
kemungkinan tidak terbatas bagi komunikasi antar pengguna Internet, yang pada
akhirnya juga membuka peluang bagi terjadinya transaksi menjual atau membeli.
Berbelanja online ini secara umum memiliki tiga channel atau saluran utama. Pertama,
toko online yang menawarkan berbagai macam barang dengan berbagai cara
pembayaran. Kedua, platform bertemunya banyak penjual (many seller) dan pembeli,
sekaligus menjadi forum bagi keduanya. Platform seperti ini biasanya menyediakan
berbagai kategori pencarian atau penawaran aneka barang sehingga memudahkan
bagi pembeli atau penjual untuk menawarkan jualannya atau mencari keperluannya.
Ketiga, jaringan sosial yang dimanfaatkan untuk memajang barang dagangan, dan
pembeli cukup mengirimkan pesan.
Saat ini dapat dikatakan tidak ada batasan atau regulasi yang berarti bagi kegiatan
jual beli melalui Internet, bahkan pembelian dan penjualan lintas negara pun
dimungkinkan. Aturan main atau regulasi ditentukan oleh masing-masing toko online.
Atau jika melalui kedua channel yang lain, maka regulasinya adalah cukup adanya
saling percaya dari masing-masing pihak.
Kegiatan mencari informasi merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh
pengguna internet secara umum. Dan ketika berencana melakukan belanja online,
survei ini menunjukkan, 46,7% diantaranya akan mencari informasi terlebih dahulu
tentang barang atau layanan yang akan dibeli. Mulai spesifikasi barang, berbagai
model dan pilihan yang ada, hingga harga yang ditawarkan.
Perilaku Pengguna Internet
Berbelanja Online
Perilaku Mencari Informasi Sebelum Belanja Online
Tidak semua pencarian informasi itu berujung pada transaksi. Ada yang hanya mencari
informasi atau referensi selengkap-lengkapnya mengenai suatu produk atau layanan
hingga akhirnya melakukan transaksi pembelian tatap muka secara konvensional.
Survei terhadap pengguna internet ini menunjukkan, 22,8% responden mengaku
pernah membeli suatu produk atau layanan di internet dalam 3 bulan terakhir.
Pengalaman Dalam Berbelanja Online
46,7%
Perilaku Mencari Informasi
Sebelum Belanja Online
22,8%
Proporsi Pengguna Internet yang
Memiliki Pengalaman
Berbelanja Online
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
53
Proporsi Pengguna Internet yang Memiliki Pengalaman Berbelanja Online	
Riau
Jambi
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Sumatera
Selatan
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Sulawesi
Utara
Maluku
Utara
Papua
Barat
PapuaMaluku
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Selatan
Gorontalo
Sulawesi
Tenggara
Kalimantan
Timur
Sumatera
Barat
Sumatera
Utara
Nangroe Aceh
Darusalam
32%
29%
29%
23%
10%
23% 33%26%
12%
39%
23%
53%
53%
17%
17%
30%3%
53%
53%
53%
53%
18%
35%
23%
10%
Jawa
Tengah
79% Jawa Timur
17%
Bali
NTB NTT
20%
17% 47%
sumber foto: http://office.microsoft.com
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia54
Alasan Tidak Melakukan Belanja Online
Alasan Tidak Melakukan Belanja Online
Kegiatan berbelanja dengan mendatangi pembeli dan melakukan transaksi tatap muka
secara konvensional masih menjadi pilihan utama pengguna Internet. Meski jarak
dan waktu sesungguhnya menjadi relatif dalam komunikasi Internet. Kekhawatiran
terjadinya penipuan tidak hanya terjadi di dunia nyata tatap muka, dalam dunia
komunikasi internet, kekhawatiran penipuan merupakan hambatan utama pengguna
Internet untuk percaya transaksi online.
Faktor penghambat kedua, ibarat membeli kucing dalam karung, bagi sebagian
pengguna Internet, menyentuh atau melihat barang yang akan dibeli adalah hal yang
mutlak. Hal ini tak bisa dielakkan dalam kegiatan belanja online yang hanya bisa
memberikan deskripsi barang lewat detil spesifikasi atau foto produk.
34,6%
Takut ditipu
2,4%
Prosesnya lama
21,5%
Tidak bisa dilihat
langsung barangnya
21,5%
Harganya mahal
21,5%
Tidak
berminat
9,3%
Kualitas belum
terjamin
6,0%
Tidak tahu
caranya
5,2%
Tidak praktis
4,7%
Barang tak
sesuai
4,0%
Barang tak sama
dengan gambar
4,1%
Tak sesuai
keinginan
sumber foto: http://office.microsoft.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
55
Segmentasi produk komoditi belanja online ternyata tidak berbeda jauh dengan pola
segmentasi pada kegiatan belanja konvensional. Aksesoris seperti pakaian atau tas
adalah barang yang paling sering dibeli oleh perempuan pengguna Internet. Sementara
laki-laki paling banyak membeli produk elektronik seperti handphone, komputer atau
laptop.
Produk yang Dibeli Dari Belanja Online
Pakaian
Handphone
Tiket perjalanan/
pertunjukan
Komputer/
laptop/aksesoris
Sepatu
Tas
Buku
Peralatan
elektronik
Kosmetik
Booking/
Reservasi Hotel
Mainan anak
39,1
Pria
77,1
Wanita
17,82,1
16,98,7
16,13,8
1,411,1
11,05,2
9,02,2
8,85,0
0,30,3
4,70,8
4,64,8
sumber foto: http://office.microsoft.com
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia56
Jenis Situs yang Digunakan Belanja Online
Forum jual beli
(many seller)
Toko Online
(single seller)
Social Network
Mailing List
Blog
Messenger Group
61,1
Pria
28,6
Wanita
24,550,6
28,739,1
1.00,8
0,70,0
0,00,4
Dari ketiga jenis channel belanja online, platform atau forum jual beli (many seller)
merupakanchannelyangpalingseringdigunakanterutamabagipenggunaInternetlaki-
laki untuk belanja online. Sementara pengguna internet perempuan lebih cenderung
memilih situs jejaring sosial.
Totalbelanjaparapenggunainternetdalamtigabulanterakhirhinggasaatsurveiadalah
diatas500ratusriburupiah,menunjukkanbesarnyapotensipadapasarlewatonlineini.
Jenis Situs yang Digunakan untuk Belanja Online
Jumlah Transaksi Belanja Online
dalam Tiga Bulan Terakhir
Jumlah Transaksi Belanja Online
dalam Tiga Bulan Terakhir
Rp. 20.000 - Rp. 100.000
Rp. 100.001 - Rp. 200.000
Rp. 200.001 - Rp. 300.000
Rp. 400.001 - Rp. 500.000
Rp. 300.001 - Rp. 400.000
Diatas Rp. 500.000
12,1
26,6
15,8
5,5
10,8
29,2
sumber foto: http://office.microsoft.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
57
Menjual produk melalui pasar online saat ini sudah menjadi salah satu terobosan bisnis
atau wirausaha berbasis rumahan yang peluang keuntungannya cukup menjanjikan.
Tanpa repot memikirkan tempat menjual, sewa toko, dan sebagainya, penjual online
dapatmenawarkanproduknyabaikmelaluisitusplatformforumjualbeli,ataupuncukup
dengan membuka akun di situs jejaring sosial.
Meski demikian, baru 10.1% saja pengguna Internet yang pernah berpengalaman atau
masih memanfaatkan Internet untuk menawarkan produk atau barang dijual.
Pengalaman Berjualan Online
Pengalaman sebagai Penjual Toko Online
10,1%
Proporsi Pengguna Internet yang
Memiliki Pengalaman
Berjualan Online
Pengalaman sebagai Penjual di Toko Online per Provinsi
Riau
Jambi
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Sumatera
Selatan
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Sulawesi
Utara
Maluku
Utara
Papua
Barat
PapuaMaluku
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Selatan
Gorontalo
Sulawesi
Tenggara
Kalimantan
Timur
Sumatera
Barat
Sumatera
Utara
Nangroe Aceh
Darusalam
17%
6%
3%
10%
4%
11% 23%17%
0%
3%
3%
10%
0%
3%
0%
10%0%
7%
13%
0%
0%
5%
6%
8%
3%
Jawa
Tengah
16% Jawa Timur
7%
Bali
NTB NTT
3%
17% 13%
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia58
43,8
Pria
44,8
Wanita
20,921,7
17,016,4
5,55,9
5,23,3
3,63,1
2,73,6
2,53,5
1,92,7
2,42,1
1,33,0
Hambatan/alasan Tidak Jadi Penjual di Toko Online
Tidak ada barang
yang ingin dijual
Belum ada minat
Belum tahu caranya
Bukan pebisnis
Ribet
Takut ada penipuan
Belum membutuhkan
Tidak ada modalnya
Belum sempat/
belum ada waktu
Belum tentu laku/
takut rugi
Lebih nyaman menjual
barang secara langsung
Alasanpenggunainternettidakataubelummaumencobamenjualbarangsecaraonline
adalah karena tidak memiliki produk atau komoditi untuktv dijual.
Hambatan dan Alasan Tidak Jadi
Penjual di Toko Online
sumber foto: money.cnn.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
59
Pakaian
Handphone
Mobil
Motor
Alat Komputer
Makanan
Sepeda
Otomotif
Aksesoris
Alat Musik
Sepatu
Tas
Kosmetik
20,7
Pria
37,2
Wanita
19,27,7
8,63,6
6,14,0
4,40
4,18,7
4,01,5
3,70
3,44,6
3,32,3
2,93,3
1,310,7
1,04,7
Bagiyangsudahpernahjualbarangdiinternet,pakaianadalahkomoditiyangpalingsering
dijualolehperempuan.Sementarabarangelektroniksepertihandphonesertakendaraan
adalah yang paling banyak di jual oleh laki-laki.
Produk Toko Online
Produk yang Toko Online Berdasarkan Jenis Kelamin Penjual
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia60
Forum jual beli (many seller) serta situs jejaring sosial merupakan channel yang paling
sering di gunakan untuk melakukan penjualan online, mengingat penjual tidak perlu
mengeluarkan modal besar untuk membuat situs sendiri.
Jenis Situs untuk Berjualan Online
Jenis website yang digunakan
sebagai channel untuk jualan online
Forum jual beli
(many seller)
Toko Online
(single seller)
Jejaring Sosial
Mailing List
Blog
Messenger Group
54,1
Pria
78,1
Wanita
51,415,2
7,113,6
5,60
3,91,3
4,50
Facebook adalah situs jejaring sosial yang paling banyak digunakan oleh perempuan
pengguna internet ketika mereka berjualan secara online. Sementara kaum laki-laki
penggunainternetlebihcenderungmemilihsitusplatformpenjualdanpembelisekaligus
forum seperti tokobagus.com dan kaskus.co.id.
Situs yang Digunakan untuk Jualan Online
Situs Jualan Online
Facebook
Kaskus
Ebay.com
Tokobagus
Twitter
Otosia.com
Berniaga
Batikanvia.com
Butikrena
Messaging
46,7
Pria
64,5
Wanita
26,110,0
30,7
1,6
0,9
0
3,9
1,5
2,0
0
3,5
0
0
1,8
0
0
2,4
2,8
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
61
BCA dan Bank Mandiri merupakan
bank yang paling banyak digunakan
oleh pengguna internet untuk kegiatan
transaksi eletroniknya.
Transaksi online yang biasa dilakukan
penggunainternetyangmemilikiinternet
banking oleh adalah cek informasi saldo
dan transfer dana baik mutasi atau antar
bank.
Perilaku Internet Banking
Bank Penerbit Alat
Pembayaran Elektronik
Jenis Transaksi yang Sering
Dilakukan Melalui Internet
Banking
Nama Bank Penerbit Alat Pembayaran
Elektronik yang Dimiliki
0,6%
0,8%
0,8%
2,5%
0,4%
4,3%
0,5%
11,3%
17,3%
Jawa
Nusatenggara
Sulawesi
Indonesia Timur
39
38
38
15
95
28
21
8
25
35
0
43
Sumatera
Informasi
saldo
Transfer
dana
Pembayaran
tagihan rutin
Pembelian
(misal/tiket/
saham/pulsa)
Mengecek
histori
transaksi
Mengecek
status
transaksi
Kalimantan
48
54
64
64
95
57
0
74
72
79
91
95
72
40
42
51
29
64
0
38
15
36
46
0
43
Transaksi yang Sering Dilakukan Melalui Internet Banking
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia62
SementaramediayangseringdigunakanuntukaksesInternetBankingadalahPC/Laptop.
Halinimenyangkutkenyamananvisualisasipenggunadalammelakukantransaksionline
yang menyangkut dengan detil akurasi angka, sekaligus rasa aman.
Perangkat untuk Internet Banking
Sejumlah pakar di bidang teknologi informasi mengemukakan bahwa
pada trend bisnis masa depan, akan semakin banyak orang yang
melakukan bisnis jual beli melalui Internet. Platform atau forum jual
beli online seperti Kaskus, Tokobagus, Bekas.com, dan lain-lain, akan
menjadi semakin marak. Ini akan menjadi salah satu ciri khas utama
Internetyangflat.Yaitusemakinmenguatnyaindustrirumahanataukecil
pada kelas menengah yang cukup berpendidikan dan melek internet,
yangberpotensimengurangidominasiindustriatauperdaganganbesar
mainstream.
Jawa
Nusatenggara
Indonesia Timur
Sumatera
Kalimantan
65,1 %
55,5 %
63,9 %
74,0 %
56,7 %
57,1 %
63,3 %
100 %
43,1 %
100 %
HandphoneKomputer/
Laptop
Sulawesi
71,3 %
57,4 %
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Perangkat untuk Internet Banking
MEDIA INFORMASI
YANG DIGUNAKAN
BAB 7
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia64
Televisi
Surat Kabar
Internet
Radio
Majalah
Tabloid
88,0
80,0
52,2
29,0
28,6
22,2
Media Informasi yang Sering Digunakan
Eramediacetak,yangdiawalipenemuanmesincetakpadaabadke-19,telahdigusuroleh
media televisi. Televisi mendominasi abad ke-20, terutama sejak tahun limapuluhan.
Tampaknya saat ini peran media televisi sebagai media utama mengakses berita masih
dominan selama enam dekade.
Media Informasi yang Sering Digunakan
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
Namun, bisa jadi di masa depan, orang akan semakin tergantung pada
berita online, karena saat ini Internet sebagai sumber informasi telah
menjadikebutuhanuntukmendapatkaninformasiberitasetidaknyabagi
80% pengguna Internet.
sumber foto: mediaindependen.com sumber foto: tehsusu.com sumber foto: musikkamu.comsumber foto: pelauts.com
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
65
Teman/
Tetangga/
Keluarga
Brosur
Iklan di TV
Internet/
website
Iklan di Koran
Petugas/
staf provider
Internet
Iklan di
majalah
Iklan di
billboard
79,6
46,2
21,2
14,5
11,1
10,3
5,9
2,9
Sumber Informasi Penyelenggara Jasa Internet
Meskitelevisi,internet,danmediacetakadalahmediayangpalingseringdiaksesuntuk
memperolehinformasi,namunsumberinformasimengenaiPenyelenggaraJasaInternet
adalah dari orang terdekat misalnya dari teman, tetangga, atau keluarga.
Sumber Informasi Tentang Penyelenggara
Jasa Internet yang Saat Ini Digunakan
Word of mouth, testimoni, atau kesaksian dari
lingkungan orang terdekat adalah sumber informasi
paling diandalkan bagi pengguna Internet untuk
memilih Penyelneggara Jasa Internet.
* Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
POTENSI DAERAH
DAN TANTANGAN BAGI
PENYELENGGARA
JASA INTERNET
BAB 8
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia68
Tantangan yang dihadapi oleh industri penyelenggara jasa Internet adalah persaingan
antar penyelenggara, baik sejenis maupun antar media akses, sehingga harga harus
ditekan semurah mungkin, dan di sisi lain terpaksa menekan margin keuntungan.
Belum lagi kondisi churning rate yang cukup tinggi dari para pengguna Internet untuk
berpindah-pindah jenis layanan. Maka tantangan bagi penyelenggara jasa Internet
adalah diferensiasi dan adanya additional value kepada konsumen, seperti penyediaan
konten tertentu tambahan, hiburan, dan sebagainya. Penyelenggara jasa Internet
juga bisa menyasar pada usaha penyedia komunikasi untuk di tempat-tempat hunian
publik seperti hotel atau apartement yang lebih menguntungkan (hasil wawancara
dengan Onno W. Purbo). Selain itu trend masa depan untuk melakukan pekerjaan
secara remote office atau bekerja secara flexy time dengan tidak harus berada di
tempat kerja bisa juga dilihat sebagai peluang.
Kemungkinan Bekerja Jarak Jauh
Alternatif bekerja dari jarak jauh atau remote office sudah menjadi isu kian marak
dibahas di kota-kota besar seperti Jakarta. Tingginya tingkat konsumsi waktu di
jalan akibat kemacetan lalu lintas perkotaan, ditambah konsumsi bahan bakar yang
meningkat seiring kampanye untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi membuat
banyak kaum pekerja mulai menoleh pada alternatif bekerja jarak jauh atau
menerapkan cara bekerja flexy time yang prakteknya kadang tidak berbeda jauh
dengan konsep remote office.
Lokasi Aktivitas Pengguna Internet
Pengguna Internet dalam survei ini lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi
pekerjaannya seperti kantor, sekolah, atau kampus daripada berada di luar.
Potensi Daerah dan Tantangan
bagi Penyelenggara Jasa Internet
sumber foto: hukumonline.com
sumber foto: beritasatu.com
34,6%
65,4%
Berada di luar kantor/ sekolah/ kampus
Berada di kantor/ sekolah/ kampus
Lokasi Aktivitas Pengguna Internet
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
69
Kemungkinan Bekerja
Jarak Jauh
Meski lebih banyak berada di kantor,
sekolah, atau kampus, lebih dari separuh
(65,7%) responden menyata­kan, bekerja
jarak jauh mungkin saja diaplikasikan.
NamunAdrianSuherman,pakarteknologi
informasi, menyatakan bahwa bekerja
jarak jauh ini hanya bisa dilakukan pada
jenis pekerjaan dan level-level tertentu
saja. Karena ada kekhawatiran mengenai
kualitas dan produktivitas dari karyawan
jika bekerja dari jarak jauh menjadi
kurang terkontrol.
Lokasi Aktivitas
Tidak Mungkin
Berada di luar kantor/ sekolah/ kampus
Mungkin
Berada di kantor/ sekolah/ kampus
63,6 %
36,4 %
64,7 %
35,3 %
32,3 %
32,3 %
71,5 %
28,5 %
67,6 %
32,4 %
69,9 %
30,1 %
34,3%
65,7%
Kemungkinan Berkerja Jarak Jauh
Sulawesi
Sumatera
Jawa
Nustra
Indonesia Timur
Kalimantan
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia70
Kemungkinan Berkerja Jarak Jauh
Tidak Mungkin
Mungkin
40,0 %
60,0 %
32,6 %
67,4 %
34,3 %
65,7 %
33,3 %
66,7 %
36,0 %
64,0 %
21,1 %
78,9 %
Pendapat Tentang
Produktivitas Kerja Jarak
Jauh
Tidak kurang dari 70% responden
menyatakan, bekerja dari jarak jauh akan
membuat dirinya akan menjadi lebih
produktif.
Akan menurunkan Produktifitas
Dapat membuat lebih produktif
Pendapat Tentang Produktivitas Kerja Jarak Jauh
29,9%
70,1%
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Nustra
Indonesia Timur
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
71
Pendapat Tentang Efektifitas Waktu Saat Bekerja Jarak Jauh
Mayoritas (77.6%) responden berpendapat bahwa bekerja dari jarak jauh akan
dapat lebih menghemat waktu. Namun di sisi lain remote office ini bisa juga malah
memperlambat pekerjaan, terutama dalam segi koordinasi tatap muka.
Pendapat Tentang Efisiensi Waktu Jika Bekerja Jarak Jauh
Terkait efisiensi, 75.4% responden menyatakan, bekerja dari jarak jauh akan lebih
dapat menghemat biaya, terutama transportasi. Namun ada 24.6% responden yang
menyatakan bawah remote office ini justru akan menambah pengeluaran terkait
penyediaan fasilitas dan konektivitas yang handal bagi para karyawan.
Malah akan memperlambat
Akan menambah pengeluaran
Dapat menghemat waktu
Dapat menghemat biaya
22,4%
24,6%
77,6%
75,4%
Pendapat Tentang Produktivitas Kerja Jarak Jauh
Pendapat Tentang Efisiensi Waktu Jika Bekerja Jarak Jauh
sumber foto: beritasatu.com
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia72
Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh dengan Kondisi Saat Ini
Akhirnya, meski bekerja jarak jauh cukup diapresiasi pengguna Internet, nyatanya
masih lebih banyak yang akhirnya lebih memilih untuk tetap datang ke kantor atau
sekolah dari pada tetap bekerja atau belajar dari rumah.
Bekerja/ belajar dari jauh
Tetap datang ke kantor/ tempat bekerja/ sekolah/ kampus
41,8%
58,2%
Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh dengan Saat Ini
sumber foto: digitalnewsasia.com
Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh Dengan
Saat Ini Di Pulau-Pulau Yang Disurvei
Beekeerja/ belajar dari rumah
Tetap datang ke kantor/ tempat bekerja/ sekolah/ kampus
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Nustra
Indonesia Timur
75,5 %
24,5 % 60,0 %
40,0 %
59,4 % 40,6 %
56,5 % 43,5 % 47,7 % 52,3 % 58,6 %
41,4 %
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
73
Harapan Terhadap Penyelenggara Jasa Internet Lokal
“Harapan pengguna Internet terhadap Penyelenggara Jasa Internet lokal
adalah akses Internet yang lebih cepat dan jaringan yang lebih luas. Hal ini
menjadi tantangan bagi para Penyelenggara Jasa Internet lokal untuk dapat
memberikan layanan akses yang lebih luas lagi, tidak lagi mengandalkan
kabel, namun terlebih wireless. Korea dan Swedia menjadi adalah negara
yang dapat dijadikan benchmark bagi para Penyelenggara Jasa Internet dalam
memberikan koneksi yang cepat dan jaringan yang luas dan mobile.”
Gatot S. Dewabroto, Depkominfo
“Jika berbicara mengenai kebutuhan Internet di daerah, maka persoalan umumnya adalah adanya kecenderungan per-
tumbuhan supply yang tertinggal dari pertumbuhan demand. Maka tak pelak, supply harus lebih digenjot lagi. Persoalan-
nya kini adalah kondisi infrastruktur sebagai prasyarat aksesabilitas Internet yang belum merata di Indonesia. Ini tidak
hanya menuntut kemauan pemerintah melalui kebijakan dan regulasi yang harus mendukung penyediaan akses Internet,
namun juga kemauan dari Penyelenggara Jasa Internet dalam mematok harga agar kian terjangkau tanpa mengorbankan
target break even point. Dari pengamatan, setidaknya hingga kini belum ada daerah yang over supply jaringan Internet,
karena yang hampir selalu berlaku adalah seringnya pengguna mengeluh akibat undersupply, terutama di daerah-daerah.”
Hamam Riza, BPPT
“Potensi di daerah Indonesia Timur, hingga saat ini agak sulit diprediksi karena kerapatan penduduk yang rendah sehingga
menyebabkan aksesabilitas yang agak sulit untuk menekan harga. Saat ini Pemerintah bersama-sama dengan sejumlah
penyelenggara jasa Internet sedang menggelar Palapa Ring Fiber Optic sampai Papua. Infrastruktur backbone sedang
dipersiapkan, tinggal ditentukan strategi jangkauan hingga radius 50-100 kilometer dari backbone. Solusi yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan WiMax berkecepatan 150-300 Mbps. Salah satu strategi untuk meningkatkan
demand ada di dunia pendidikan. Untuk ini perlu itikad juga dari pemerintah.”
Onno W. Purbo
Pengembangan Potensi Lokal
Lewat Internet
PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia74
Harapan Pada Penyelenggara Jasa Internet
Harapan Internet untuk Pengembangan Potensi Daerah
Akses/ Koneksi Lebih Cepat Lagi
Jaringan Lebih Luas Lagi
Biaya Internet Murah
Sinyalnya Kuat
Lrbih Dipromosikan Lagi
Paket Internetan Lebih Murah Lagi
Lebih Ditingkatkan Kualitasnya
Biaya Internet Terjangkau
Menambah Ilmu Pengetahuan
Informasi Lebih Cepat Diperoleh
Pendidikan Semakin Maju
Banyak Yang Buka Usaha Warnet
Menambah Informasi Terkini
Lebih Maju Dalam Hal Teknologi
Mudah Mendapatkan Informasi
Menambah Teman
Dunia Usaha Lebih Mudah Dikenal
“Semakin banyak pengguna Internet
di sebuah negara, maka akan semakin
banyak kemungkinan transaksi usaha
di dalamnya, sehingga ia akan menjadi
semacambolasaljuyangsemakinlama
kian besar.”
Onno W. Purbo
sumber foto: thejakartaglobe.com
30,7%
15,4%
20,2%
19,9%
10,1%
9,7%
8,6%
4,6%
3,9%
3,9%
13,7%
12,6%
11,5%
11,1%
8,3%
6,2%
6,9%
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012
Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012
Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012Heru Sutadi
 
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...Inasari Widiyastuti
 
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017T.S. Lim
 
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...Mohammad Shihab
 
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013yogi prasetya
 
statistik pemakaian internet di asia
statistik pemakaian internet di asiastatistik pemakaian internet di asia
statistik pemakaian internet di asiaBagas Aldi
 
Survei apjii 2017
Survei apjii 2017Survei apjii 2017
Survei apjii 2017yfihartini
 
Laporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KLaporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KYazid Aufar
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTheresia Magdalena
 
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaSatuDunia Foundation
 
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprImplementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprAzhyqaRereanticaMart
 
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Ismania1912
 
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensi
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensiPeluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensi
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensiidsecconf
 
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeni
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeniidigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeni
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeniIGF Indonesia
 
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014Baidu Indonesia
 
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crime
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crimeSosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crime
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crimeStanley Karouw
 
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) ICT Watch
 

Was ist angesagt? (18)

Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012
Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012
Indonesia ICT Institute NewsLetter Edisi November 2012
 
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...
2012 analisis penerimaan layanan mobile broadband wireless access di kota yog...
 
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017
PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017
 
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
[Infografis] Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia - Laporan surve...
 
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013
Penjualan Smartphone Di Indonesia Pada Kuartal 4 Tahun 2013
 
statistik pemakaian internet di asia
statistik pemakaian internet di asiastatistik pemakaian internet di asia
statistik pemakaian internet di asia
 
Survei apjii 2017
Survei apjii 2017Survei apjii 2017
Survei apjii 2017
 
Laporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang KLaporan Akhir Dwi Andang K
Laporan Akhir Dwi Andang K
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
 
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan TelematikaPolicy Paper NGOs Kebijakan Telematika
Policy Paper NGOs Kebijakan Telematika
 
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprImplementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
 
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
 
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensi
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensiPeluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensi
Peluang layanan keamanan ca untuk mendukung e transaction di era konvergensi
 
media pembelajaran
media pembelajaranmedia pembelajaran
media pembelajaran
 
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeni
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeniidigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeni
idigf - pembangunan - biznet - antonius wisanggeni
 
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014
Baidu - Jelajah Dunia Mobile di Indonesia - 2014
 
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crime
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crimeSosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crime
Sosialisasi internet sehat dan aman mencegah cyber crime
 
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
 

Andere mochten auch

Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)
Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)
Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)Indriyatno Banyumurti
 
Kodukultuur (järg 1)
Kodukultuur (järg 1)Kodukultuur (järg 1)
Kodukultuur (järg 1)raili
 
Shah perfume portoflio
Shah perfume portoflioShah perfume portoflio
Shah perfume portofliojnagae
 
Getting the EWord Out
Getting the EWord OutGetting the EWord Out
Getting the EWord Outnewstips
 
CMW Lumity Presentation
CMW Lumity PresentationCMW Lumity Presentation
CMW Lumity Presentationnewstips
 
Intro 1 Plan
Intro 1 PlanIntro 1 Plan
Intro 1 PlanPice
 
Kodukultuur (järg 2)
Kodukultuur (järg 2)Kodukultuur (järg 2)
Kodukultuur (järg 2)raili
 
Twitter by Lovette Ajayi of CMW
Twitter by Lovette Ajayi of CMWTwitter by Lovette Ajayi of CMW
Twitter by Lovette Ajayi of CMWnewstips
 
How to Get Heard - for Youth Connection Charter School
How to Get Heard - for Youth Connection Charter SchoolHow to Get Heard - for Youth Connection Charter School
How to Get Heard - for Youth Connection Charter Schoolnewstips
 
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAM
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAMTata Kelola Internet Indonesia dan HAM
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAMICT Watch - Indonesia
 
Social Media, the News, & You
Social Media, the News, & YouSocial Media, the News, & You
Social Media, the News, & Younewstips
 
1 Thessalonians
1 Thessalonians1 Thessalonians
1 Thessaloniansjohnbuna
 
Social Media News and You
Social Media News and YouSocial Media News and You
Social Media News and Younewstips
 
Improving communication v1
Improving communication v1Improving communication v1
Improving communication v1base10
 
Welcome to Social Media Session 2
Welcome to Social Media Session 2Welcome to Social Media Session 2
Welcome to Social Media Session 2newstips
 
Es bell ringers 1 23 to 2-17
Es bell ringers 1 23 to 2-17Es bell ringers 1 23 to 2-17
Es bell ringers 1 23 to 2-17Paul Cummings
 

Andere mochten auch (20)

Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)
Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)
Internet Indonesia Dalam Angka (2015 - 2016)
 
Tata Kelola Internet
Tata Kelola InternetTata Kelola Internet
Tata Kelola Internet
 
Kodukultuur (järg 1)
Kodukultuur (järg 1)Kodukultuur (järg 1)
Kodukultuur (järg 1)
 
Shah perfume portoflio
Shah perfume portoflioShah perfume portoflio
Shah perfume portoflio
 
Getting the EWord Out
Getting the EWord OutGetting the EWord Out
Getting the EWord Out
 
CMW Lumity Presentation
CMW Lumity PresentationCMW Lumity Presentation
CMW Lumity Presentation
 
11 Tips to Develop Community
11 Tips to Develop Community11 Tips to Develop Community
11 Tips to Develop Community
 
Intro 1 Plan
Intro 1 PlanIntro 1 Plan
Intro 1 Plan
 
Kodukultuur (järg 2)
Kodukultuur (järg 2)Kodukultuur (järg 2)
Kodukultuur (järg 2)
 
Flr walk
Flr walkFlr walk
Flr walk
 
Twitter by Lovette Ajayi of CMW
Twitter by Lovette Ajayi of CMWTwitter by Lovette Ajayi of CMW
Twitter by Lovette Ajayi of CMW
 
How to Get Heard - for Youth Connection Charter School
How to Get Heard - for Youth Connection Charter SchoolHow to Get Heard - for Youth Connection Charter School
How to Get Heard - for Youth Connection Charter School
 
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAM
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAMTata Kelola Internet Indonesia dan HAM
Tata Kelola Internet Indonesia dan HAM
 
Social Media, the News, & You
Social Media, the News, & YouSocial Media, the News, & You
Social Media, the News, & You
 
1 Thessalonians
1 Thessalonians1 Thessalonians
1 Thessalonians
 
Social Media News and You
Social Media News and YouSocial Media News and You
Social Media News and You
 
Improving communication v1
Improving communication v1Improving communication v1
Improving communication v1
 
Cir 2014
Cir 2014Cir 2014
Cir 2014
 
Welcome to Social Media Session 2
Welcome to Social Media Session 2Welcome to Social Media Session 2
Welcome to Social Media Session 2
 
Es bell ringers 1 23 to 2-17
Es bell ringers 1 23 to 2-17Es bell ringers 1 23 to 2-17
Es bell ringers 1 23 to 2-17
 

Ähnlich wie PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA

Pengguna Internet Indonesia
Pengguna Internet IndonesiaPengguna Internet Indonesia
Pengguna Internet IndonesiaHerman Ikhwan
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Agus Ja'far Sodiq
 
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Satriyo Dharmanto
 
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4KholilMuhamad
 
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4KholilMuhamad
 
Dunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiDunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiNico Susanto
 
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newInfrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newRiyas Yayuk Basuki
 
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.klaravita
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileAndi Zuhaerini
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileAndi Zuhaerini
 
Pengantar Internet dan Penggunaannya di Indonesia
Pengantar Internet dan Penggunaannya di IndonesiaPengantar Internet dan Penggunaannya di Indonesia
Pengantar Internet dan Penggunaannya di IndonesiaIndriyatno Banyumurti
 
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIAMAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIACharles Setiadi
 
E Business Intro
E Business IntroE Business Intro
E Business IntroMrirfan
 
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberSiberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Hasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHeru Sutadi
 
Kajian tinjauan web
Kajian tinjauan webKajian tinjauan web
Kajian tinjauan webhelidzia
 
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016relawantikaceh
 

Ähnlich wie PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA (20)

Pengguna Internet Indonesia
Pengguna Internet IndonesiaPengguna Internet Indonesia
Pengguna Internet Indonesia
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
 
Jurnal weny r
Jurnal weny rJurnal weny r
Jurnal weny r
 
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
 
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
233743 tingkat-literasi-teknologi-informasi-kom-6cefe7d4
 
E gov 14
E gov 14E gov 14
E gov 14
 
Dunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologiDunia tanpa teknologi
Dunia tanpa teknologi
 
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital newInfrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
Infrastruktur strategis pengembangan perbankan syariah era revolusi digital new
 
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.
Vita agustina telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel.
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobile
 
Tugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobileTugas 1 tren teknologi mobile
Tugas 1 tren teknologi mobile
 
Pengantar Internet dan Penggunaannya di Indonesia
Pengantar Internet dan Penggunaannya di IndonesiaPengantar Internet dan Penggunaannya di Indonesia
Pengantar Internet dan Penggunaannya di Indonesia
 
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIAMAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
 
E Business Intro
E Business IntroE Business Intro
E Business Intro
 
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberSiberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
 
Hasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di Indonesia
 
Kajian tinjauan web
Kajian tinjauan webKajian tinjauan web
Kajian tinjauan web
 
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
 
Mengenal dunia it
Mengenal dunia itMengenal dunia it
Mengenal dunia it
 

Mehr von ICT Watch - Indonesia

Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)ICT Watch - Indonesia
 
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)ICT Watch - Indonesia
 
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)ICT Watch - Indonesia
 
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...ICT Watch - Indonesia
 
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Summary ID-IGF 2014 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2014 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2014 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2014 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...ICT Watch - Indonesia
 
Summary ID-IGF 2016 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2016 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2016 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2016 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...ICT Watch - Indonesia
 
Summary ID-IGF 2017 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2017 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2017 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2017 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Summary ID-IGF 2018 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2018 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2018 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2018 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...ICT Watch - Indonesia
 
Summary ID-IGF 2019 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2019 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2019 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2019 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Summary IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)
Summary  IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)Summary  IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)
Summary IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)ICT Watch - Indonesia
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
 
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002ICT Watch - Indonesia
 

Mehr von ICT Watch - Indonesia (20)

Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)
Modul Pengantar Tata Kelola Internet (disusun oleh ICT Watch)
 
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)
Modul Tata Kelola Internet (disusun oleh APCICT)
 
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)
Modul Tata Kelola Internet (ditulis oleh DIPLO)
 
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)
Modul Tata Kelola Internet Berbasis Hak (ditulis oleh ELSAM)
 
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
Ringkasan Dialog Nasional IGF Asia Tenggara 2021 Bali - Bahasa Indonesia (tat...
 
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...
Summary South East Asia (SEA) IGF 2021 Bali - English (tata kelola internet /...
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2012 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Summary ID-IGF 2014 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2014 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2014 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2014 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
 
Summary ID-IGF 2016 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2016 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2016 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2016 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
 
Summary ID-IGF 2017 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2017 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2017 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2017 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Summary ID-IGF 2018 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2018 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2018 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2018 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
 
Summary ID-IGF 2019 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
Summary  ID-IGF 2019 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...Summary  ID-IGF 2019 National Dialogue  - English (tata kelola internet / int...
Summary ID-IGF 2019 National Dialogue - English (tata kelola internet / int...
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Summary IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)
Summary  IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)Summary  IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)
Summary IGF 2013 Bali - English (tata kelola internet / internet governance)
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...
 
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002
Internet Sehat - Presentasi Lawas Tahun 2002
 
Donny B.U. Brief Curriculum Vitae
Donny B.U. Brief Curriculum VitaeDonny B.U. Brief Curriculum Vitae
Donny B.U. Brief Curriculum Vitae
 

PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA

  • 1. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 1Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI) PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 20122012
  • 2.
  • 3. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI) Profil Pengguna INTERNET INDONESIA 2012
  • 4. Tata Letak dan Visualisasi Content is The King Periset MarkPlus Foto Cover @blontankpoer Isi di luar tanggung jawab percetakan
  • 5. Daftar Isi Pengurus APJII vi Kata Pengantar vii Ringkasan Eksekutif viii Latar Belakang ix Metodologi xii BAB 1 Profil Demografis Internet Indonesia 15 BAB 2 Analisa Penetrasi Pengguna Internet 27 BAB 3 Segmentasi Psikografis 31 BAB 4 Kebiasaan dan Perilaku Pengguna Internet 35 BAB 5 Pertimbangan dan Kepuasan dalam Memilih Penyelenggara Jasa Internet 47 BAB 6 Perilaku Pengguna Internet Berbelanja Online 51 BAB 7 Media Informasi yang Digunakan 63 BAB 8 Potensi Daerah dan Tantangan bagi Penyelenggara Jasa Internet 67
  • 6. Pengurus APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiavi Pengurus APJII 2009 - 2012 Pengurus APJII 2012 - 2015
  • 7. Tidak bisa dipungkiri lagi, dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan Internet di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Baik dari sisi jumlah pengguna, penetrasi maupun dari sisi kualitas koneksi. Kenyataan ini didukung pula dengan maraknya penggunaan beragam mobile devices oleh berbagai kalangan di Indonesia. Sayangnya, tidak ada data yang bisa menceritakan secara detail, siapa saja, seberapa banyak, di mana saja dan bagaimana pengguna Internet di Indonesia. Untuk itulah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengambil inisiatif melakukan sebuah survei untuk menemukan jawabannya. Survei ini mengambil tajuk “Survei Profil Pengguna dan Penggunaan Internet di Indonesia 2012”. Profil Pengguna Internet Indonesia ini diharapkan akan menjadi laporan rutin yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Semoga hasil survei ini bisa menjadi acuan kita bersama dalam mempersiapkan segala kemungkinan perkembangan serta pertumbuhan Internet di Indonesia pada masa yang akan datang. Jakarta, Desember 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Semuel A. Pangerapan Ketua Umum Kata Pengantar Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia vii
  • 8. n Ringkasan Eksekutif Hasil survei menunjukkan pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Di tahun 2012, penetrasi penggunaan Internet di wilayah urban Indonesia mencapai 24,23% (APJII, 2012). Jumlah ini merupakan potensi luar biasa, apalagi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa (BPS, 2012). Dan juga merupakan jumlah yang sangat besar bila dibandingkan dengan penetrasi Internet di negara-negara sekitar Indonesia. Baik di Asia Tenggara maupun Australia. Di sisi lain, jumlah penetrasi Internet yang besar di Indonesia ini, baru dilayani kurang dari dua ratus Internet Service Provider (Penyelenggara Jasa Internet, PJI). Apalagi mayoritas PJI beroperasi di Jakarta atau Pulau Jawa. Riset yang dilakukan pada 2000 pengguna Internet di Indonesia di 42 kota ini juga memberikan gambaran mengenai perilaku dan gaya hidup para pengguna Internet di Indonesia serta tren penggunaan Internet di Indonesia. Hasil temuan mengindikasikan jumlah pengguna Internet di seluruh Indonesia pada tahun 2012 ini sudah mencapai 63 juta orang. Dominasi terbesar berasal dari segmen muda kelompok umur 12- 35 tahun, yaitu sebesar 60% dari seluruh pengguna Internet. Segmen pengguna Internet pada usia ini adalah digital natives, yaitu kelompok usia yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang sudah serba terkomputerisasi, terbiasa dengan informasi dan data digital sertas aling terkoneksi dalam sebuah sistem atau jaringan. Kelompok ini sudah sangat “melek Internet” dan secara intuitif dapat mengoperasikan berbagai gadget dengan mudah karena sudah terbiasa menggunakannya sejak kecil. Survei ini juga menunjukkan, 65% pengguna Internet Indonesia lebih sering terkoneksi melalui ponsel. Meningkatnya akses Internet secara mobile ini tak pelak didorong semakin banyaknya ponsel pintar dengan harga yang kian terjangkau di pasaran dan biaya akses yang juga kian ekonomis. Peluang dan sekaligus tantangan bagi penyelenggara jasa Internet di Indonesia adalah mengupayakan akses Internet yang semakin cepat, murah, dan andal. di masa depan. Serta tidak hanya terorientasi di Jakarta atau Jawa, namun justru di luar Jawa, dengan teknologi nirkabel yang semakin mampu mengatasi hambatan kondisi alam dan geografis. Jangkauan survei yang menjaring responden dari ujung Banda Aceh hingga ke Jayapura ini menunjukkan, Internet kian menjadi kebutuhan komunikasi yang semakin penting dalam aktivitas sehari-hari. Dan karena itu, bagi pengguna yang berada di berbagai daerah yang jauh dari Jakarta ini, coverage dengan kualitas yang cepat dan andal menjadi harapan utama yang diharapkan bisa menjadi pemacu geliat pembangunan daerah. sumber foto: banjarmasinnews.com Internet kian jadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaviii
  • 9. n Latar Belakang Penelitian Saat ini, industri telekomunikasi nasional ditandai dengan menguatnya tiga tren utama. Pertama, tergesernya feature phone atau ponsel dengan fungsi standar dengan smartphone atau ponsel pintar dengan sistem operasi seperti Symbian, Android, atau MacOS.Kedua,evolusi platformatausistemoperasidantumbuhnyapasaraplikasi,serta pengguna aplikasi jejaring sosial yang fanatik. Ketiga, melebarnya kapasitas jaringan yang diikuti peningkatan kecepatan dan ketersediaan hingga ke pelosok daerah. Ketiga tren utama ini menjadi pilar industri telekomunikasi di Indonesia saat ini. Harga chip yang makin murah telah mendorong semakin terjangkaunya harga smartphone. Tak pelak lagi, fakta ini membuat pasar feature phone yang hanya mengandalkan fitur standar semakin menyusut. Dari jumlah pelanggan seluler yang mencapai 250 juta di tahun 2011 dan rata-rata penggunaan kartu SIM 1,33 kartu per orang, diperkirakan terdapat sekitar 168 juta ponsel di Indonesia (Netizen, 2011). Dari jumlah tersebut, penetrasi smartphone diperkirakan mencapai 80% di tahun 2011 (Netizen, 2011). Pertumbuhan jumlah pengguna smartphone ini tentunya akan ikut menyebabkan evolusi cara mengakses Internet. Selain ponsel, meski belum mencapai tingkat pertumbuhan setinggi smart­phone dan laptop, produk tablet pun kini menjadi the new rising star. Tablet kian dilirik konsumen Indonesia karena memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki perangkat gadget lain seperti smartphone ataupun laptop. Pengguna tablet cenderung memanfaatkan fitur gadget ini untuk browsing atau mencari data dan informasi, atau bermain games, baik online maupun yang telah tersedia di tablet, dan bersosialisasi di jejaring sosial. Hal ini kian memicu pergeseran gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi kian tergantung pada akses Internet. Tuntutan pada akses Internet itu pun menjadi semakin demanding, pada akses Internet yang cepat, dapat diandalkan, luas jaringannya, dan murah. Banjir gadget dari ponsel, notebook, netbook, hingga tablet ini tak pelak mendorong perilaku konsumen menjadi semakin konsumtif terhadap akses informasi dan hiburan sumber foto: citydirectory.co.id sumber foto: teknologi.news.viva.co.id Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ix
  • 10. yang tersedia secara tak terbatas lewat akses di dunia maya. Tidak hanya akses informasi dan hiburan, atau aktivitas bekerja, aktivitas perbankan hingga transaksi jual-beli yang berlangsung di dunia maya pun bisa jadi kian menggeser peranan aktivitas transaksi perbankan dan jual beli tatap muka yang konvensional. Berpindahnya mode interaksi sosial dari kehidupan tatap muka atau komunikasi suara menjadi komunikasi melalui Internet telah mendidik masyarakat untuk lebih akrab dengan dunia Internet dan akhirnya aplikasi jejaring sosial kini menjadi sebuah kebutuhan. Industri konten aplikasi dan jejaring sosial ini berangsur-angsur telah menggeser perilaku telekomunikasi pasar dari komunikasi suara yang konvensional kepada komunikasi data. Masa supremasi komunikasi suara pun terlewati, kian menjadi legacy. Nomor telepon yang sebelumnya melekat dengan individu kini tidak lagi mutlak, digeser perannya oleh user ID. Gejala ini sudah mulai tampak dengan pertumbuhan revenue data carrier yang lebih tinggi dibanding voice. Fenomena tersebut menguatkan indikasi bahwa pola komunikasi berbasis IP akan cenderung semakin dominan di masa mendatang. Wabah smartphone, tablet, dan evolusi platform aplikasi program termasuk jejaring sosial ini pun telah menggeser cara akses Internet. Porsi pengguna Internet bergerak atau mobile Internet pun semakin tinggi dibandingkan cara sebelumnya yang masih mengandalkan jaringan yang tidak bergerak seperti kabel. Tidak heran jika dalam waktu dekat ini mayoritas pengguna Internet akan mengakses Internet dari perangkat bergerak mereka. Meskipun ini tidak berarti akses Internet tidak bergerak melalui kabel atau fiber optic akan ditinggalkan, karena dalam hal kecepatan akses Internet tidak bergerak ini masih memiliki keunggulan. Konsekuensi lain dari meningkatnya pengguna Internet bergerak ini adalah kebutuhan akan adanya jaringan Internet atau coverage yang luas dan bisa diakses dari mana saja dengan kualitas relatif sama di manapun digunakan. Penyebabnya, perangkat untuk mengakses Internet sudah tidak lagi eksklusif milik kalangan kelas menengah ke atas. Kini seluruh lapisan masyarakat relatif mudah untuk menjangkau masuk dalam dunia maya. Hal ini memang bertolak belakang dengan kondisi awal pasar smartphone yang semula hanya berfokus pada produk high-end bagi konsumen kalangan menengah atas. Para produsen besar kian menyadari potensi pasar yang lebih besar dan mulai menawarkan affordable smartphone yang lebih mudah dijangkau konsumen menengah bawah. Makatakpelak,penetrasiInternetpunsemakinterserappadakalangankonsumenkelas bawah, menjadi terus semakin melebar secara strata maupun geografis. Perangkat mobile baik telepon selular maupun perangkat modem bergerak harga belinya kian terjangkau. Belum lagi strategi produsen yang sungguh-sungguh mempelajari needs and wants dari konsumen. Berbagai fasilitas dari pemutar musik, radio, hingga penangkap siaran TV analog ditanamkan dalam perangkat telepon selular, seperti paham betul kegemaran orang Indonesia mendengarkan musik sepanjang hari. sumber foto: scottsdaleairparkit.com Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiax
  • 11. Biaya untuk mengakses Internet pun tidak hanya kian terjangkau, namun juga tersedia dalam berbagai pilihan paket yang betul-betul disesuaikan dengan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang masih berorientasi pada belanja eceran dan pengeluaran harian. Maka tak heran jika paket-paket voucher eceran akses Internet tersedia tidak hanya bulanan, namun juga mingguan bahkan harian. Untuk semakin memahami geliat pengguna Internet yang tumbuh pesat, dibutuhkan suatu kajian yang komprehensif untuk mengukur besaran pasar pengguna yang sedang bertumbuh ini dan tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia. Sebagian besar kajian dan penelitian selama ini masih lebih banyak hanya mencakup sebagian kecil kota besar di Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu kajian yang lebih menyeluruh pada daerah urban yang lebih luas lagi di Indonesia guna mendapatkan potret menyeluruh mengenai perkembangan industri Internet. Pertumbuhan netizen Indonesia yang merupakan potensial target market memberikan sebuah tantangan besar bagi penyelenggara jasa akses Internet. Lonjakan jumlah subscriber yang dialami semua operator baik selular, kabel, maupun nirkabel telah membuat kapasitas jaringan semakin padat. Akibatnya konsumen semakin sensitif dengan kualitas jaringan. Hal ini sesungguhnya adalah tantangan bagi penyelenggara jasa Internet di Indonesia. Meningkatnya trafik data akan memunculkan masalah dalam menjaga quality of service bagi pelanggan pengguna Internet. Besarnya jumlah pelanggan yang terpaksa berdesakan memperebutkan jalur koneksi menuju awan Internet berpotensi meluruhkan loyalitas mereka yang acapkali gagal mendapatkan koneksi ataupun terkoneksi namun dengan kecepatan akses yang lambat. Karena itu sebuah evaluasi menyeluruh diperlukan untuk memotret bagaimana sesungguhnya kepuasan, ekspektasi dan faktor konsiderasi pelanggan terhadap penyelenggaraan jasa Internet di Indonesia selama ini. Konsekuensi jika kualitas diabaikan ketimbang kuantitas adalah resiko berpindahnya konsumen. Sebab tak pelak kualitas jaringan merupakan faktor pertimbangan penting bagi konsumen dalam memilih sebuah operator jasa Internet. Karena itu, sebuah kajian untuk memahami apa yang menjadi anxiety and desire pengguna Internet menjadi penting selain juga pengukuran besaran pasar yang sedang bertumbuh. Kajian ini akan menjadi referensi yang komprehensif dan terpadu tentang pasar Internet di Indonesia dan pemetaan pasar supply dan demand terhadap penyelenggara jasa Internet. Karena itu, sebagai pemangku kepentingan industri Internet, APJII ingin memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam perkembangan industri Internet di Indonesia dengan melakukan kajian yang komprehensif dari industri Internet di Indonesia. Menggunakan perspektif perilaku pasar dan perspektif industri, profil pengguna Internet ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan peran aktif dan sinergi yang menguntungkan dari para pemangku kepentingan industri Internet di Indonesia. sumber foto: kontan.co.id Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia xi
  • 12. n Metodologi Penelitian Terdapat dua jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam survei ini, yaitu pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data-data primer dari lapangan serta pendekatan kualitatif berupa wawancara terhadap para ahli dalam bidang informasi teknologi yang mewakili berbagai profesi seperti pengamat, pelaku bisnis serta regulator. 1. Pendekatan Kuantitatif Metodepengumpulandatakuantitatifberupawawancaratatapmukadenganresponden dengan kriteria sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan di perkotaan di semua propinsi di Indonesia mengingat akses komunikasi di perkotaan, baik kabel ataupun nirkabel atau wireless, lebih baik dari pada aksesdipedesaan,sebagaiprasyaratutamahadirnyajaringanInternet.Dengandemikian gaya hidup pengguna Internet yang sebetulnya lebih dapat digali di perkotaan dengan lebih tingginya penetrasi dan lebih banyak kemungkinan untuk mendapatkan responden penggunaInternetheavydaripadadipedesaan.Asumsiinitidakmengabaikankenyataan adanya pengguna Internet yang berada di pedesaan dengan penetrasi yang lebih kecil. Kelas sosial adalah A, B dan C Usia antara 12 – 65 tahun Menggunakan Internet lebih dari 1 jam per hari l l l 69.957 57.667 (82%) 12.290 (18%) 34,68 % 23,03 % 89,32 % 3,04 % 0,62 % 14,39 % 41,03 % 30,95 % 88,32 % 29,56 % 33,88 % 9,30 % 29,41 % 35,17 % 2,38 % 100,00 % 100,00 100,00 Total Rural Status Kota Total Kelurahan Kelurahan dengan akses kabel Telkom Kelurahan yang memiliki warnet Kelurahan dengan sinyal telepon seluler kuat Kelurahan dengan sinyal telepon seluler lemah Kelurahan tidak ada sinyal telepon seluler Total Telkom Fixed Line/Rumah Tangga sumber foto: old.indonesiafinancetoday.com Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaxii
  • 13. Wilayah Survei SUMATERA 1) Banda Aceh 2) Medan 3) Batam 4) Pekanbaru 5) Padang 6) Bengkulu 7) Jambi 8) Palembang 9) Bandar Lampung KALIMANTAN 29) Pontianak 30) Palangkaraya 31) Banjarmasin 32) Samarinda 33) Balikpapan SULAWESI 34) Makassar 35) Palu 36) Kendari 37) Gorontalo 38) Manado INDONESIA TIMUR 39) Ambon 40) Ternate 41) Sorong 42) Jayapura BALI - NUSTRA 26) Denpasar 27) Mataram 28) Kupang JAWA 10) Cilegon 11) Jakarta 12) Bogor 13) Depok 14) Tangerang 15) Bekasi 16) Bandung 17) Semarang 18) Purwokerto 19) Surakarta 20) Yogyakarta 21) Surabaya 22) Gresik 23) Sidoarjo 24) Malang 25) Jember sumber foto: berita21.com Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia xiii
  • 14. Cluster Random Sampling dan Pembobotan Metode sampling yang digunakan dalam survei ini adalah adalah Proportional Area Cluster Sampling terhadap 2000 responden yang tersebar 42 kota. Cluster Sampling adalah prosedur pemilihan sampel dengan cara mengelompokan unit populasi dalam kelompok atau area (cluster) tertentu. Sementara Proportional Sampling menjadi pilihan yangterbaikuntukkondisitidakadanyadaftarpopulasipenduduksepertidiIndonesiaini. Dalam penerapannya Proportional Area Cluster Sampling ini menggunakan data Podes Biro Pusat Statisik (BPS) dengan memilih kelurahan yang ada dalam setiap Kotamadya yang ditetapkan sebagai area cluster wilayah survei. Kelurahan-kelurahan dipilih secara sistematis dengan memperhitungkan proporsi jumlah penduduk, sedemikian sehingga penyebaran sampel di tiap kelurahan terjadi secara proporsional dengan jumlah penduduk. Jumlah sample responden di setiap Kotamadya ditentukan secara kuota minimal 30 orang responden agar memenuhi standar minimal responden untuk setiap area sample. Kemudian jumlah sample responden di setiap kotamadya ini memenuhi proporsi penduduk nasional untuk analisa nasional, dilakukan pembobotan (weighting) berdasarkan jumlah populasi penduduk per kotamadya dari BPS. Dengan demikian analisa nasional akan mewakili profil proporsi penduduk yang sebenarnya. 2. Pendekatan Kualitatif Metode pengumpulan data kualitatif dengan upaya mendapatkan informasi mendalam berdasarkan pandangan ahli terhadap perubahan-perubahan dalam industri teleko­ munikasi yang terjadi di Indonesia kini dan prediksi masa mendatang. Wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan terhadap sepuluh ahli dalam bidang teknologi dan informasi yang mewakili berbagai kategori, yaitu: No Kategori Nama Respondent Aktivitas 1 Blogger/Youth/Netizen Enda Nasution Pendiri salingsilang.com dan politikana.com 2 Blogger/Youth/Netizen Wicaksono Jurnalis dan blogger, Editor in Chief plasamsn.com 3 Pelaku Bisnis Adrian Suherman Managing Director livingsocial. co.id 4 Pelaku Bisnis Garin Ganis Consultant PrawedaNet 5 Pelaku Bisnis Michael Sungiardi Owner PT BoNet 6 Regulator Boni Pudjianto Kepala Sub-Direktorat Pemberdayaan Informatika Masyarakat Perkotaan, Depkominfo 7 Regulator Gatot S Dewabroto Kepala Biro Umum dan Humas Dirjen Postel, Depkominfo 8 Pengamat Onno W Purbo Pakar IT 9 Pengamat/Akademisi Gunawan Wibisono Dosen Teknik Elektro, Universitas Indonesia 10 Pengamat Hammam Riza Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT sumber foto: scmp.com Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesiaxiv
  • 16. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia16 48,4 % I nternet merupakan salah satu media komunikasi yang ­belum lama masuk di ­Indonesia. Perkembangan Internet sendiri ­sebagai media komunikasi dimulai pada pertengahan 1990 dan popu­ler di akhir tahun 1990. Di awal perkembangannya, ­kehadiran ­jaringan Internet dirintis oleh kelompok akademis atau mahasiswa dan ilmuwan yang memiliki ketertarikan dalam kegiat­an seputar teknologi komputer dan radio. Para akademis dan ­ilmuwan tersebut melakukan berbagai percobaan dan ­penelitian di ­universitas dan lembaga pemerintah yang berhubungan ­dengan teknologi telekomunikasi, khususnya komputer serta ­jaringannya. Sehingga pada awalnya ­Internet hadir sebagai ­bagian dari proses pendidik­an yang berfungsi dalam ­memudahkan ­pertukaran data dan ­informasi. Dalam 10 tahun terakhir ini, Internet di Indonesia berkembang sangat pesat, yang ditandai oleh perkembangan pada ­aspek teknologi, BWA (broadband wireless ­access), kecepatan akses yang telah mengarah pada generasi keempat, jumlah penggunanya yang bertumbuh pesat setiap tahun, produsen gadget (termasuk affordable gadget) yang semakin banyak, dan tingginya permintaan produk gadget di pasar. Iklim kompetisi penyelenggara jasa Internet atau Internet service provider (ISP) dirasakan sangat ketat, terdaftar sekitar 220 ISP yang ada di seluruh wilayah di Indonesia. Survey ini menjangkau baik responden ­laki-laki dan perempuan dengan jumlah yang ber­imbang melalui proses kontrol kuota. Kontrol ini didasarkan asumsi bahwa ­jumlah pengguna Internet perempuan mulai ­mengejar proporsi ketertinggalannya dengan pengguna Internet laki-laki. “Pergeseran bentuk komunikasipun juga terjadi, dari komunikasi su- ara (voice communication) menjadi ­komunikasidata(datacommuni­cation), hal ini terutama terjadi pada kaum muda dan professional.” Profil Demografis Internet Indonesia Jenis Kelamin Onno W. Purbo sumber: campusguidetv.com 48,4 % 51,6 % Pria Wanita PenggunaInternetdiIndonesia berdasarkan jenis kelamin. Pengguna Internet di Indonesia tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin.
  • 17. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 17 Sumatera Utara Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Kep. Riau Aceh Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi TenggaraRiau Bengkulu GorontaloLampung 52,0 % 52,0 % 51,6 % 51,6 % 51,6 % 48,0 % 50,0 % 66,6 % 66,6 % 48,4 % 48,4 % 51,6 % 51,6 %61,3 % 48,0 % 48,0 % 48,4 % 48,4 % 48,4 % 52,0 % 50,0 % 33,3 % 33,3 % 51,6 % 51,6 % 48,4 % 48,4 %38,7 % Sumatera Sulawesi Kalimantan Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Banten DKI Jakarta DI Yogyakarta 52,0 % 52,0 % 51,6 % 48,0 % 66,6 % 48,4 % 48,0 % 48,0 % 48,4 % 52,0 % 33,3 % 51,6 % Jawa Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 50,0 % 41,9 % 48,4 % Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 67,7 % 33,3 % 50,0 % 58,1 % 51,6 % Papua & Maluku Bali & Nusa Tenggara Papua Papua Barat 50,0 % 50,0 % 41,9 % 41,9 % 48,4 % Maluku Bali Maluku UtaraNusa Tenggara Barat 67,7 % 67,7 % 33,3 % 33,3 % 50,0 % 50,0 % 58,1 % 58,1 % 51,6 % Sebaran Pengguna Internet di Indonesia berdasarkan jenis kelamin Pria Wanita Nusa Tenggara Timur
  • 18. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia18 Angka pengguna Internet didominasi oleh pengguna yang berusia muda pada rentang usia 12 - 34 tahun yang mencapai total 58.4%, dengan pengguna Internet tertinggi pada ­kelompok usia 25 - 29 tahun yang ­mencapai 14,4% dari populasi. 12 - 15 Tahun 16 - 19 Tahun 20 - 24 Tahun 25 - 29 Tahun 30 - 34 Tahun 35 - 39 Tahun 40 - 44 Tahun 45 - 49 Tahun 50 - 54 Tahun 55 - 59 Tahun 60 - 65 Tahun “Prosesadaptasimenjadipengguna Internet pada kelompok digital immigrantberlangsung“terlambat” dibanding para digital native yang mengenyam teknologi sejak dini.” DigitalImigratntDigitalNatives Pengguna Internet yang berusia diatas 34 tahun ini disebut sebagai Digital ­Immigrant. Yakni generasi yang mengenal Internet saat dewasa. Mereka ini kerap merasa harus selalu belajar menyesuaikan diri untuk mengoperasikan gadget, bagaimana menggunakan email dan jejaring sosial, dan tidak mudah untuk berganti-ganti platform perangkat lunak. Pengguna Internet yang berada pada usia di bawah 34 tahun ini disebut sebagai Digital ­Natives. Yaitu generasi yang lahir dan hidup dalam era ­Internet yang serba ­terdigitali­sasi dan terkoneksi, kaum ini ­cende­rung membentuk tren di dunia maya. sumber: seruu.com Kelompok Usia Usia Pengguna Internet Digital Immigrant Digital Native Enda Nasution 2,5% 3,1% 6,0% 9,1% 10,1% 10,9% 11,8% 14,2% 11,6% 10,9% 9,9%
  • 19. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 19 Survei menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, akan semakin sering pula intensitas penggunaan Internet. Pengguna Internet dengan pendidikan terakhir sekolah menengah ke atas, diploma, sarjana S1 hingga pasca sarjana adalah pengguna Internet paling besar. Meningkatnya penggunaan Internet yang paralel dengan meningkatnya pendidikan ini dipengaruhi oleh kebutuhan terutama dalam memperoleh informasi dari sumber-sumber online. Pelajar (SD/SMP/SMA) 16,6% Ibu Rumah Tangga 15,3% Mahasiswa 9,0% Belum Bekerja 5,8% Bekerja 53,3% Profil Pendidikan Terakhir Pengguna Internet S2 SMA Diploma S1 SMP SD 1,3% 47,9% 11,1% 20,8% 11,3% 7,5% Pendidikan Terakhir Aktivitas Kebutuhan bersosialisasi, mencari informasi, hingga melakukan bisnis kecil- kecilan menjadikan ibu rumah tangga sebagai kelompok pengguna Internet yang terus meningkat proporsinya. sumber: marketing.co.id Terlepas dari beragamnya motif respoden dalam menggunakan Internet, diperoleh bahwa sebagian besar dari mereka adalah pekerja, dan pelajar serta mahasiwa menempati urutan kedua. Kelompok ketiga pengguna Internet adalah ibu rumah tangga.
  • 20. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia20 Latar belakang sektor pekerjaan pengguna Internet saat ini paling banyak adalah pada sektor perdagangan, jasa dan konsultan, serta pendidikan. Sektor-sektor ini mem­butuhkan konektivitas Internet personal yang baik terkait dengan tingginya kebutuhanpenggunaanInternetdalampeningkatanaruslalulintasinformasiterkait data komoditi, ­informasi mengenai kualitas komoditi dan jasa. PerlujadicatatandisinibahwasurveiinimenjangkaupenggunaInternetpersonal atauretail,sehinggaprofilsektorpekerjaandisinimenggambarkanlatarbelakang pengguna Internet personal atau retail, bukan pengguna korporasi, perusahaan, ataupun enterprise. “Kedepannya,Internetsebagaienablerakan menyebabkan kecenderungan demand di sektorretailatauindividuakansemakinlebih dahsyatlagidibandingkansekarang.Sementara peningkatandemanddariindustribesarjuga akanterjadiuntukpeningkatankualitaslayanan pada para konsumen.” Perdagangan 28,1% Pendidikan 12,7% Pemerintahan 9,1% Kesehatan 8,2% Manufacture 3,0% Automotive 5,5% Keuangan dan Bank 4,6% Agrobisnis (Perkebunan) 2,7% Property 2,5% Advertising 0,4% TNI/Police 0,4% Pertambangan 0,1% Konstruksi 1,0% Restoran 0,6% Hiburan 0,9% Jasa dan Konsultan 25,5% Sektor Pekerjaan sumber: jpnn.com Hammam Riza, BPPT Sektor Pekerjaan Pengguna Internet
  • 21. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 21 Profesi dan Posisi dalam Pekerjaan White Collar Dari sisi profesi dan posisi dalam pekerjaan, penggunaan Internet sangat tinggi teru­tama untuk kalangan pekerja manajerial (white collar) yang merepresentasikan ­pekerja sektor formal. Seperti tenaga profesional, tenaga kepemimpinan, ketatalaksanaan, tenaga tata usaha, dan sejenisnya. Kelompok ini secara intens mengakses Internet di dalam maupun di luar jam kerja untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhanpekerjaansecaralangsung,maupunjugayangsecaratidak ­langsungmemilikihubungandenganpeningkatanmutudankualitas pengembang­an diri serta profesi mereka. sumber: qipersons.blogspot.com Wiraswasta 21,5% Blue Collar 15,1% White Collar 63,4% Melebarnya akses ­Internet dan penggunanyamembuatkalangan pekerja kasar (blue collar) pun semakin harus diper­hitungkan juga sebagai ­pengguna Internet, meskipun dalam survei ini proporsi­nya baru mencapai 15%. Kelompok blue collar yang juga merepresentasikan kelompok pekerja sektor informal ini lebih mengguna­kan Internet untuk kebutuhan sosialisasi daripada langsung terkait pekerjaan sehari-hari. Blue Collar sumber: tribunnews.com
  • 22. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia22 Pengguna Internet dalam Keluarga Menurut Jenis Kelamin Pengguna Internet dalam Keluarga Menurut Kelompok Usia Lebih dari separuh anggota keluarga penggunainternetadalahjugapengguna internet. Meskipun lebih banyak dari pengguna lain di rumah responden adalah laki-laki, namun persentasenya tidaklahterlalujauhmelampauiproporsi responden perempuan. Hal ini sekali menguatkan bahwa berdasarkan gender, pengguna internet tidaklah terlalu berbeda antara laki-laki dan perempuan. Didalamkeluarga,sejumlahtotal53,9% penggunaInternetdidominasikelompok usiamudadarikelompokusia12hingga 29 tahun. Dengan pengguna internet memuncak pada usia 20 - 24 tahun, yang mencapai 15,1% dari populasi. Pengguna Internet dalam Keluarga 56,8% Wanita 47,3% Pria 52,7% Pengguna Internet dalam Keluarga berdasar Jenis Kelamin Pengguna Internet dalam Keluarga sumber foto: republika.co.id 60 - 65 Tahun 66 - 70 Tahun 12 - 15 Tahun 8 -11 Tahun 4 - 7 Tahun 0 - 3 Tahun 16 - 19 Tahun 20 - 24 Tahun 25 - 29 Tahun 30 - 34 Tahun 35 - 39 Tahun 40 - 44 Tahun 45 - 49 Tahun 50 - 54 Tahun 55 - 59 Tahun 0,2% 0,8% 2,9% 11,4% 13,9% 15,1% 13,5% 10,3% 9,3% 8,4% 6,8% 3,8% 2,3% 1,3% 0,1% Pengguna Internet Dalam Keluarga Menurut Kelompok Usia
  • 23. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 23 Keberadaan Internet sudah menyusupi dan menginvasi keluarga-keluarga di Indonesia. Terutama anak-anak, yang bisa dibilang sudah sangat tergantung pada keberadaan Internet. PosisipenggunaInternetdalamkeluarga sebagai anak dalam keluarga mencapai 46%. Dengan kata lain Internet sudah menjadi salah satu bagian dari budaya hidup generasi muda di Indonesia, karena kehidupan dan aktivitas mereka yang tidak bisa lepas dari Internet. Sementara jumlah orang tua (ayah dan ibu)dalamkeluargayangmenggunakan Internettetappalingbesaryaituberkisar 52%. Jumlahanggotakeluargapengguna Internetpalingbanyakadalahempat orang (34,7%). Adik Ipar 0,1% Cucu 0,6% Mertua 0,1% Sendiri/ Mandiri 0,9% Suami 26,5% Isteri 25,7% Anak 46,2% Mean Score: 4.2 sumber foto: aafstexas.org Peran Pengguna Internet dalam Keluarga Peran Pengguna Internet dalam Keluarga Jumlah Anggota Keluarga 22,1% 1 orang 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang 7 orang 8 orang 1,6% 7,1% 34,7% 20,5% 8,3% 2,2% 2,4% Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga pengguna Internet dalam keluarga adalah empat hingga lima orang anggota. sumber foto: calendow.org
  • 24. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia24 Pengguna Internet Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Hasil survei menunjukkan bahwa dalam keluarga, rata-rata pengguna internet dalam setiapkeluargaadalah2.4,artinyaadaduasampaitigaorangpenggunainternetdalam setiapkeluargaurbandiIndonesia.Semakinbanyakjumlahanggotakeluargadalamsatu rumahternyatatidaksertamertameningkatkanjumlahpemakaiinternetdalamkeluarga tersebut.Untukjumlahanggotakeluarga2hingga5orang,lebihdariseparuhnyaadalah pengguna internet. Namununtukjumlahanggotakeluarga6orangkeatas,rata-ratapemakaiinternetdalam keluarga tersebut tidak mencapai separuh dari jumlah anggota keluarga. untuk internet retail rumahan di Indonesia,meskijumlahpengguna internet terus meningkat, namun kebutuhan pemakaian bersama secararata-ratabelummelebihitiga oranganggotakeluargadalamsetiap rumah. 100% 43,2% 35,6% 20,4% 14,8% 9,9% 2,9% 12,8% 19,7% 22,0% 15,8% 22,5% 4,4% 2,9% 29,7% 24,6% 15,9% 18,2% 8,8% 23,4% 25,5% 22,2% 14,3% 4,7% 27,3% 31,5% 19,5% 7,0% 41,8% 24,6% 13,3% 46,7% 17,7% 56,8% 1 2 3 4 5 6 7 8 orang orang orang orang orang orang orang orang JumlahAnggotaKeluarga Jumlah Anggota Keluarga yang Menggunakan Internet 1 2 3 4 5 6 7 8 orang orang orang orang orang orang orang orang Pengguna Internet Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
  • 25. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 25 Yang dimaksud dengan pengeluaran keluarga per bulan adalah pengkategorian kelas ekonomi masyarakat berdasarkan seberapa banyak pengeluaran keluarga rata-rata per bulanuntuk­keperluanrutinsehari-harisepertimakanminum,transport,gajipembantu, listrik dan telepon, dan sebagainya. Tidak termasuk dalam pengeluaran ini adalah pembelianbarangmewahdanpembayarancicilankreditrumah,cicilankendaraan,cicilan barang elektronik, atau yang termasuk dalam pembayaran cicilan lainnya. Lebih dari 3 juta per bulan 28,0% 1 - 2 juta per bulan 39,0% 2 - 3 juta per bulan 33,1% Berdasarkan tingkat pengeluaran keluarga ­­perbulan, survei ini menemukan bahwa saat ini proporsi kelas ekonomi ­pengguna ­Internet hampirberdekatan.Artinya,­jangkauan Internet boleh dibilang hampir ­tidak mengenaladanyasegmentasiber­dasar­ kan kelas ekonomi. ­ Jikalauada,ituhanyapersoalanpilihan- pilihan akses yang ditawarkan sesuai dengan ­kemampuan membayar. Hal inikian­menunjukkanbahwaInternet adalah suatu wilayah maya yang demokratis, tidak melihat dari mana latarbelakangpenggunanyaberasal. sumber foto: vivanews.com Pengeluaran Keluarga per bulan MichaelSungiardi Pengeluaran per bulan Keluarga Pengguna Internet
  • 26.
  • 27. ANALISA PENETRASI PENGGUNA INTERNET BAB 2 sumber foto: carakata.info
  • 28. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia28 Padang Bengkulu Palembang Bandar Lampung Berdasarkan populasi, jumlah pengguna Internet terbanyak adalah di kota Jakarta sebanyak 3,5 juta, diikuti oleh Surabaya 955 ribu pengguna dan Bekasi 676 ribu pengguna. Sementara berdasarkan populasi untuk wilayah lain yang memiliki jumlah pengguna Internet terendah adalah Ternate dan Sorong. Hal ini terkait dengan infrastruktur serta ketersediaan jaringan Internet di sana yang masih belum banyak dan baik. Sejumlah pakar dan pengamat IT melalui wawancara mendalam mengemukakan beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat dikerucutkan ke dalam tiga faktor, yaitu: , Ketiga faktor ini sekaligus terlihat pada gaya hidup pengguna Internet Indonesia yang gemar mengakses media sosial dengan menggunakan perangkat smartphone yang tidak terlalu rumit digunakan, harga perangkat dan biaya akses prabayar yang relatif terjangkau, sehingga mendukung budaya “silaturahmi”. Analisa Penetrasi Pengguna ­Internet Berdasarkan Wilayah Banda Aceh 244.000 jiwa 88.000 jiwa 36,1 % Medan 2.294.000 jiwa 389.000 jiwa 17,0 % Jambi 582.000 jiwa 153.000 jiwa 26,3 % 1.592.000 jiwa 383.000 jiwa 24,1 % Batam 1.033.000 jiwa 263.000 jiwa 25,4 % Pekan Baru 982.000 jiwa 199.000 jiwa 20,3 % 912.000 jiwa 223.000 jiwa 24,4 % 338.000 jiwa 88.000 jiwa 26,1 % 965.000 jiwa 290.000 jiwa 30,1 % Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban Penetrasi Pengguna Internet di Pulau Sumatera Angka penetrasi pengguna Internet di Indonesia di wilayah urban adalah 26,08% atau sekitar 12 juta pengguna Internet urban dari total 48 juta populasi penduduk urban. sumber foto: guardian.co.uk Ekonomi (pertimbangan untuk memilih akses Internet yang murah dengan perangkat yang terjangkau) Teknologi (kecenderungan pada yang mudah digunakan atau user friendly) Kultural (budaya masyarakat Indonesia yang cenderung suka mengobrol atau “silaturahmi”) 1 2 3
  • 29. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 29 Penetrasi Pengguna Internet di Pulau Jawa Penetrasi Pengguna Internet DKI Jakarta 9.583.000 jiwa 3.538.000 jiwa 36,9 % Denpasar 863.000 jiwa 291.000 jiwa 33,7 % Mataram 441.000 jiwa 160.000 jiwa 36,4 % Kupang 368.000 jiwa 74.000 jiwa 20,2 % Bogor 1.040.000 jiwa 273.000 jiwa 26,3 % Bekasi 2.554.000 jiwa 677.000 jiwa 26,5 % Surakarta 546.000 jiwa 90.000 jiwa 16,4 % Depok 1.902.000 jiwa 502.000 jiwa 26,4 % Yogyakarta 425.000 jiwa 164.000 jiwa 38,5 % Semarang 1.702.000 jiwa 398.000 jiwa 23,4 % Malang 897.000 jiwa 160.000 jiwa 17,9 % Purwokerto 249.000 jiwa 49.000 jiwa 19,8 % Jember 292.000 jiwa 50.000 jiwa 17,1 % Jumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban Tangerang 1.967.000 jiwa 371.000 jiwa 18,9 % Cilegon 410.000 jiwa 67.000 jiwa 16,4 % Bandung 2.620.000 jiwa 579.000 jiwa 22,1 % Surabaya 3.025.000 jiwa 956.000 jiwa 31,6 % Gresik 1.288.000 jiwa 151.000 jiwa 11,8 % Sidoarjo 2.124.000 jiwa 293.000 jiwa 13,8 % Penetrasi Pengguna Internet di Pulau Bali dan Kalimantan Pontianak 607.000 jiwa 101.000 jiwa 16,6 % Pakangkaraya 242.000 jiwa 51.000 jiwa 21,3 % Samarinda 796.000 jiwa 177.000 jiwa 22,3 % Balikpapan 610.000 jiwa 112.000 jiwa 18,4 % Banjarmasin 684.000 jiwa 148.000 jiwa 21,7 %
  • 30. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia30 Penetrasi Pengguna InternetJumlah Pengguna Internet Kota SurveyPopulasi Total Kota Survey Urban Penetrasi Pengguna Internet di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua Gorontalo 197.000 jiwa 46.000 jiwa 23,4 % Palu 368.000 jiwa 96.000 jiwa 26,1 % Makasar 32,3 % 1.464.000 jiwa 472.000 jiwa Kendari 317.000 jiwa 69.000 jiwa 21,7 % Ambon 362.000 jiwa 73.000 jiwa 20,2 % Ternate 203.000 jiwa 36.000 jiwa 17,9 % Sorong 209.000 jiwa 28.000 jiwa 13,6 % Jayapura 281.000 jiwa 78.000 jiwa 27,8 % Manado 449.000 jiwa 119.000 jiwa 26,5 % sumber foto: visiqueoptometrist.co.nz
  • 32. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia32 v Segmentasipsikografisatausegmentasi perilakuadalahmetodepengelompokan segmen pasar dengan dasar kebiasaan dan gaya hidup pelanggan. Metode ini digunakan untuk pengambilankeputusanstrategisdalam pemasaran.Pengelompokansegmentasi psikografis kali ini digunakan untuk memahamisikapdanperilakupengguna Internet, terkait dengan perilaku pemakaian Internet. Dari analisa psikografis dalam survei ini terkuak dua sumbu perilaku pengguna internet. Yangpertamaterkaitdenganperilakupemakaiannya.Apakahsipemakaicenderung bergerak atau mobile dalam memakai internet, atau cenderung menggunakan internet pada waktu dan tempat yang lebih teratur, atau bisa juga disebut fixed. Segmentasi Analisa Psikografis Dan Segmentasi sumber foto: panjiwiyana.wordpress.com sumber foto: thedrum.com Danyangkeduaterkaitdenganfaktoranggaranataupolabelanja,apakahsipemakai cenderung pada pola bulanan dengan melakukan pasca bayar langganan setiap bulan(subscriber),ataukahpemakaitermasuktipekonsumeneceranyanglebihsuka membayar apa yang langsung dipakai secara pra bayar (non-subscriber). • Ketika menunggu sesuatu, saya ingin mengisi waktu dengan mengakses internet. • Saya merasa tenang jika bisa mengakses internet setiap saat, kapanpun dan di manapun. • Saya merasa nyaman mengakses internet di tempat umum seperti di cafe, mall, taman, atau transportasi umum. • Saya senang menghabiskan waktu di perjalanan sambil mengakses internet. • Hidup saya tidak bisa terpisah dari internet. • Internet adalah salah satu kebutuhan pokok saya sehari- hari. • Saya lebih memilih akses internet yang siap terkoneksi setiap saat. • Sayasenangmengunggahatau mengunduh lagu atau video. • Berlanggananinternetbulanan untuk sekaligus satu keluarga lebih ekonomis. • Saya mengalokasikan uang dengan jumlah tetap untuk biaya akses internet. • Saya lebih memilih mengakses internet dengan komputer meja/desktop daripada perangkat kecil seperti smartphone atau tablet. • Saya lebih nyaman untuk mengaksesinternetdirumah. • Akses internet dengan kabel lebihterjamindaripadatanpa kabel. • Saya lebih suka mengakses internet di tempat yang sama, tidak berpindah- pindah. • Saya menggunakan internet pada jam-jam tertentu. • Saya lebih suka membayar biaya internet sejumlah waktu dan kuota yang saya gunakan saja daripada biaya bulanan. • Saya mengakses internet hanya seperlunya saja. • Saya memperhatikan kuota internet yang saya gunakan. • Mengakses internet di kantor atau kampus atau sekolah lebih ekonomis karena tidak perlu berlangganan. • Mengajukan aplikasi berlangganan internet itu merepotkan. Mobile Subscriber Fixed Non Subscriber
  • 33. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 33 Fixed Subscriber Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara berlangganan dengan perangkat tetap (hanya bisa digunakan di satu tempat saja, semisal rumah tinggal). Fixed Non-Subscriber Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara tidak berlanggan (tidak ada biaya tetap perbulan) dengan perangkat pada tempat tertentu yang tetap (semisal di warung internet atau warnet). Mobile Subscriber Pengguna yang cenderung menggunakan internet secara berlangganan dengan perangkat yang mobile (menggunakan langganan pascabayar pada perangkat media akses bergerak, bisa dengan modem selular, bisa dengan smartphone). Mobile Non-Subscriber pengguna yang cenderung menggunakan internet secara tidak berlanggan (tidak ada biaya tetap perbulan) dengan perangkat yang mobile (semisal pengguna smartphone yang biasa membeli voucher internet prabayar, bisa mingguan, atau harian). Darikeduasumbutersebut,profilsegmentasipenggunainternetiniterbagimenjadi empat segmen kecenderungan, yaitu : Analisa psikografis ini menghasilkan empat segmen kecenderungan perilaku pengguna Internet. Keempat segmen ini sama sekali tidak bermaksud menunjukkan jumlah pengguna untuk masing-masing segmen berdasarkan perilaku mereka, namun bermaksud menunjukkankecenderungangayahidup pengguna Internet. Bisa saja seorang pengguna internet sehari-hari membeli voucher eceran atau mobile non-subscriber, namun dalam kecenderungan perilakunya, cenderung pada pola yang menetap dan teratur pengeluarannya atau fixed subscriber. Segmentasi dan Psikografis Pengguna Internet di Indonesia Mobile Subscriber 27,4% Fixed Subscriber 40,9% Mobile 9,7% Non Subscriber Fixed Non Subscriber 21,9% ilustrasi foto: tvinx.com
  • 34.
  • 36. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia36 Seluler Phone Cable Wireless TV Cable Satellite 96,9 85,0 49,0 11,4 3,4 Perkembangan terknologi internet memungkinkan orang untuk mengakses Internet denganmemanfaatkanberbagaimacampilihanmediaaksesyangberbeda-beda.Saatini berbagaivariasimediaaksesbanyakdigunakan,dariyangmelaluikabelteleponhingga kabel coaxial, dari jaringan seluler hingga WiMax. Kini akses internet dengan menggunakan jaringan seluler ternyata adalah yang paling banyakpenggunanya.Makatidakheranjikamediaaksesmelaluiseluleriniadalahyang paling populer diketahui pengguna, diikuti kabel telepon dan akses wireless. Pada awalnya, Internet hanya bisa dinikmati secara fixed (di tempat yang diam) saja, misalnya perangkat komputer desktop. Namun, secara perlahan-lahan Internet hadir dalambentukyanglebihdinamisdanpraktis.Dmanainternetbisadiakseslewatberagam perangkat yang bisa dibawa ke mana saja. Seperti melalui smartphone, laptop atau netbook ataupun perangkat komputer tablet. Media Akses Internet Perangkat untuk Mengakses Internet Media Akses Internet Yang Diketahui * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban Tantangan bagi penyelenggara jasa internet adalah untuk terus memberikan produk akses Internet mobile atau wireless yang harus semakin berkualitas, karena perkembangan internet di Indonesia kian menunjukkan kecenderungan ke arah tingginya penggunaan lewat perangkat mobile dan nirkabel. sumber foto: techwireasia.com Dari semua pengguna internet, 65% menggunakan internet lewat smartphone. Meningkatnya akses internet lewat smartphone ini didorong oleh semakin banyaknya perangkat dengan harga yang kian terjangkau di pasaran. Produsen memahami betul perilaku pengguna internet Indonesia yang gemar bersilaturahmi dengan jejaring sosial, bersama dengan layanan selular, gadget kini seringkali di-bundling dengan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Perangkat untuk Mengakses Internet Smartphone Tablet PC KomputerDesktop Laptop/Netbook 65,7 1,9 52,0 45,0 * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 37. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 37 Aceh DKI Jakarta Pulau Sumatera Pulau Jawa Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Barat Jawa Tengah Riau DI Yogyakarta Jambi Jawa Timur Bengkulu Sumatera Selatan Banten Lampung Kepulauan Riau 37 61 84 48 54 61 27 61 59 56 63 52 48 27 43 57 59 50 71 63 61 63 32 52 26 45 39 81 50 70 45 35 35 90 49 71 43 32 45 54 25 81 26 57 0 4 0 1 6 2 3 0 3 2 0 0 0 0 0 Perangkat untuk Mengakses Internet per Provinsi Smartphone Smartphone Tablet PC Tablet PC Komputer Desktop Komputer Desktop Laptop/ Netbook Laptop/ Netbook 76 * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 38. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia38 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo 50 52 33 47 23 23 39 50 50 45 81 40 57 0 0 4 0 0 Smartphone Tablet PC Komputer Desktop Laptop/ Netbook 42 Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur 80 77 37 33 70 60 67 77 3 0 3 Smartphone Smartphone Tablet PC Tablet PC Komputer Desktop Komputer Desktop Laptop/ Netbook Laptop/ Netbook Pulau Bali & Nusa Tenggara 93 Kalimantan Barat Pulau Sulawesi Pulau Kalimantan Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 84 70 79 71 71 50 40 39 42 43 65 6 3 0 3 48 70 * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 39. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 39 Aceh Pulau Papua & Maluku Maluku Utara Sumatera Barat Papua 37 61 48 57 43 87 71 63 70 50 90 57 0 3 6 7 Smartphone Tablet PC Komputer Desktop Laptop/ Netbook Maluku Papua Barat 57 23 87 20 27 97 20 0 0 Smartphone Tablet PC Komputer Desktop Laptop/ Netbook * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 40. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia40 Penggunaaninterneteratkaitannyadengankemudahanaksesterhadapinternet,yang dipengaruhiolehbeberapafaktor.Misalnyamediaaksesyangdigunakan,ketersediaan jaringan,hinggakemampuanindividunyaataupengetahuanindividumengenaiberbagai opsi layanan internet mobile dan bagaimana cara mendapatkan aksesnya. Lokasi Mengakses Internet Berdasarkan Perangkat yang Dimiliki Dari segi lokasi akses internet, terbanyak mengakses Internet dari rumah dengan menggunakan jaringan perangkat seperti smartphone, laptop/netbook, tablet PC. Selain itu juga banyak pengakses Internet di tempat-tempat umum, kantor, sekolah, dan dikendaraan atau perjalanan. Rumah Kantor Area Publik Sekolah/ Universitas Di kendaraan/ perjalanan Warung Internet Restoran Mall Cafe 92 24 16 13 11 9 5 2 83 24 26 6 16 10 8 50 14 16 13 3 14 20 5 2 Lokasi Mengakses Internet Berdasarkan Perangkat yang Dimiliki * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban Smartphone Tablet PC Laptop/Netbook sumberfoto:portibionline.com
  • 41. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 41 sumber foto: likalikulakuku.wordpress.com 15,9% Membeli paket bulanan Potong pulsa 39,0% 15,4% 10,9% 7,6% 6,3%5,1% Berlangganan tetap bulanan/ ada tagihan yang dikirim Pergi ke warnet Membeli paket harian Tidak ada pengeluaran/ gratis (misal di kantor/ sekolah/kampus) Membeli paket mingguan Saat ini penyelenggara jasa internet menyediakan berbagai cara untuk berlangganan internet, seperti berlangganan bulanan, mingguan ataupun harian. Bahkan ada pula yang menawarkan paket- paket yang lebih bersahabat lagi dengan hanya menyediakan akses pada konten- konten tertentu, sehingga biaya akses internet menjadi jauh lebih hemat. Para pengguna internet saat ini, umumnya mengenal internet dua tahun lalu (sekitar tahun 2010) namun banyak juga yang mengenal internet lebih dari enam tahun yang lalu (dibawah tahun 2006). Cara Berlangganan/ Membayar Pemakaian Internet Lama Menjadi Pengguna Internet Cara Berlangganan Membayar Pemakaian Internet 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun Lebih 6 tahun Sumatera WILAYAH TOTAL Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulawesi Indonesia Timur 11% 14% 21% 10% 20% 2% 21% 25% 21% 16% 19% 18% 13% 20% 10% 15% 10% 11% 14% 12% 18% 11% 7% 7% 9% 4% 17% 13% 33% 11% 26% 26% 32% 29% 21% 25%14% 18% 11% 8% 24% 33% Lama Menjadi Pengguna Internet
  • 42. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia42 Tujuan Mengakses Internet Saat ini, pengguna internet di Indonesia masih belum serius memanfaatkan kekuatan teknologi untuk kegiatan produktif. Internet sebagian besar masih digunakanolehmasyarakatIndonesialebihuntuksekadarjaringansosialdunia maya, browsing, atau sekadar update berita terkini. Padahalpadakenyataannya,penggunaInternetyangcenderungkonsumtiftersebut telahmenyitaspektrumjaringaninternetyangbegitubesardenganjumlahkanal yang terbatas. Gunawan Wibisono Tujuan Mengakses Internet sumber foto: ee.ui.ac.id Beberapa pengamat Teknologi Informasi menyatakanbahwapersentasepengguna­ an data akan berada di atas penggunaan suara. Bahkan satu hal yang akan sangat terlihat 10 tahun lagi adalah komunikasi melalui Internet dan juga pembuatan laman pri­badi atau blogging akan sangat berbasis multimedia. Atau diperkaya komunikasi video dan suara secara langsung,karenabandwidthyangtersedia akan jauh menjadi sangat lebar dari masa kini. Video streaming akan melekat dengankomunikasidata,sehingga video call dan video blogging pun kian menjadi lumrah. Bahkan telah mulai ada indikasi bahwa media televisi digital akan menggantikan televisi konvensional, karena masyarakat lebihsukamenontonYoutubedan bentuk-bentukmutakhirdarivideo on demand lainnya.
  • 43. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 43 Setiap pengelola situs pasti menginginkan lamannya didatangi banyak pengunjung. Faktor yang menentukan banyak atau tidaknya pengunjung adalah konten atau isi situs tersebut. Survei ini menunjukkan, kebanyakan situs dengan pengunjung terbanyak adalah situs jaringan sosial, mesin pencari, portal, diikuti oleh situs berita. Situs yang Paling Sering Diakses Situs yang Paling Sering Diakses Pointblank 21,8 21,4 18,7 11,4 8,96,33,42,6 1,8 1,7 1,4 0,7
  • 44. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia44 JAWA DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Blog sebagai manifestasi individu lewat internet melalui publikasi online jurnal harian, atau bahkan kampanye ideologi tertentu, kini juga semakin banyak digunakan sebagai portal bagi pengguna internet untuk melakukan bisnis online. KebutuhaninformasidandatamelaluiInternet,ditunjangketersediaaninformasidandata dalam berbagai format, membuat para pengguna Internet mengunduh file berukuran besar ketika sedang melakukan browsing. Kebanyakan file yang diunduh bukan hanya berupafileuntukaplikasiperkantoransepertiPDF,DOCatauXLS.Namunjugamultimedia seperti WAV, MP3, MP4, MOV, AVI dan sejenisnya. Kepemilikan Blog Perilaku Dalam Mengunduh File Berukuran Besar 2,2% pengguna Internet atau sekitar 1,2 juta orang memiliki blog yang secara rutin di-update. sumber foto: kun.co.ro Lebih dari separuh (60%) pengguna internet atau sekitar 30 juta pengguna mengaku sering mengunduh file berukuran besar, baik yang memang sengaja dicari, ataupun tidak sengaja ditemukan. 60% pengguna Internet mengunduh file berukuran besar SUMATERA Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Riau 77% 67% 49% 65% 73% 55% 49% 87% 38% 87% 81% 61% 45% 68% 57% Bali NT Barat NT Timur KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur PAPUA& MALUKU Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua BALI& NUSTRA 67% 70% 53% 61% 61% 47% 65% SULAWESI Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo 74% 67% 63% 40% 77% 77% 37% 73% 47% Perilaku dalam Mengunduh File Berukuran Besar per Provinsi
  • 45. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 45 PengeluaranuntukInternetadalahkeseluruhanpengeluaranpenggunaInternetuntuk memenuhikebutuhanaksesperbulan.Baikuntukjenismobilemaupunnonmobiledari berbagai media akses yang digunakan. Media akses tersebut mencakup kabel telepon (digunakan di rumah), kabel TV, wireless, dan seluler untuk pembelian pulsa internet. Pengeluaran Internet Rp. 200.001 - Rp. 250.000 Kurang dari Rp. 50.000 Rp. 250.001 - Rp. 300.000 Rp. 300.001 - Rp. 350.000 Rp.50.001 - Rp. 100.000 Rp. 400.001 - Rp. 450.000 Rp. 150.001 - Rp. 200.000 Rp. 350.001 - Rp. 400.000 Rp. 100.001 - Rp. 150.000 Rp. 450.001 - Rp. 500.000 Lebih dari Rp. 500.000 Pengeluaran Internet per bulan Mayoritas biaya untuk mengakses Internet perbulan adalah paling di kisaran Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000. 6,0% 21,8% 6,9% 1,6% 28,4% 0,9% 17,9% 0,4% 13,7% 0,9% 0,7% Seluler Phone Cable Wireless TV Cable 37 48 61 56 56 56 56 56 52 27 27 43 71 32 39 50 50 70 90 32 81 57 57 0 6 3 0 0 0 Lebih dari Rp. 500.000 Rp. 450.001 - Rp. 500.000 Rp. 400.001 - Rp. 450.000 Rp. 350.001 - Rp. 400.000 Rp. 300.001 - Rp. 350.000 Rp. 200.001 - Rp. 250.000 Rp. 250.001 - Rp. 300.000 Rp. 150.001 - Rp. 200.000 Rp. 50.001 - Rp. 100.000 Rp. 100.001 - Rp. 150.000 Kurang dari Rp. 50.000 50,6 37,6 2,5 0,9 0,1 0,5 0 0,2 0,1 0,4 5,8 22,3 20,8 22,8 3,8 0 0,3 0,2 0,6 0,3 3,8 11,0 26,0 29,6 2,9 2,8 0,8 0 0 0 0,6 0 10,0 6,2 59,1 0 6,8 0 0 0 0 0 0 6,8 Pengeluaran Internet Berdasarkan Media Akses * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban sumber foto: hotels.com
  • 46. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia46 Saat terjadi masalah teknis, hal yang paling sering dilakukan oleh pengguna Internet adalah menghubungi layanan customer support melalui telepon. Sehingga customer support yang baik mutlak diberikan oleh setiap penyelenggara jasa internet kepada para pelanggannya. Survei ini juga mengungkap, tidak selalu customer support tersebut menjadi solusi. Bisa jadi disebabkan rentang waktu yang dibutuhkan hingga masalah teratasi. Sebab itu sejumlah alternatif substitusi lain dipilih oleh pengguna Internet ketika menghadapi masalah. InternetTroubleSolution yang Paling Disukai Internet Trouble Solution Yang Paling Disukai * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban Perilaku pengguna Internet yang umumnya memiliki multi perangkat di satu sisi, serta tersedianya berbagai media akses di sisi lain seperti warnet, menjadikan pengguna Internet mudah beralih ke perangkat dan media akses lain jika terjadi masalah pada media akses yang biasa digunakannya. sumber foto: ehow.com
  • 48. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia48 Biaya akses internetnya murah/terjangkau Koneksi tidak sering putus saat digunakan Banyaknya orang yang menggunakan Paket layanan yang ditawarkan Harga Modem Mudah pemasangan/instalasinya 93,9 79,7 31,9 28,6 18,6 6,8 Seiringdenganpertumbuhanjumlahpenggunainternet,bertumbuhpulapeluangbisnis penyelenggarajasainternetbaiknasionalmaupunlokal.Berbagaipenawaranpaketsecara agresifditawarkandenganmengusungpernyataansebagaipenyelenggarajasaterbaik.Ini terutama terjadi pada persaingan antar penyelenggara jasa internet selular. Dalam upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan konsumen tersebut, penyelenggara jasainternetdituntutuntukmautidakmaumelakukanperbaikan,ataudengankatalain investasi,gunamengembangkankapasitasjaringannya.Namunhalinidisisilainkemudian menjadi dilema bagi Penyelenggara Jasa Internet. Sebab, di satu sisi investasi yang dibutuhkanuntukmengembangkanjaringantersebuttinggi,disisiyanglaintrenAverage Revenue per User atau ARPU konsumen nyatanya malah semakin menurun. Faktor Penting dalam Penggunaan Internet Pertumbuhan pengguna internet yang cukup pesat di Indonesia ini menjadi tantangan serius untuk para Penyelenggara Jasa Internet. Sebabnya, dengan pertumbuhan pengguna, kapasitas jaringan akan semakinpadat.Takpelak,banyakkeluhan muncul dari para pengguna terkait masalahkualitasjaringanyangsemakin buruk. Pertumbuhan pengguna, biaya akses murahsertaaksesInternetcepatmasih merupakanfaktorpertimbanganyang terpentingbagipenggunadalammemilih sebuah Penyelenggara Jasa Internet. Wicaksono Penyelenggara Jasa Internet perlu memperhitungkan consideration factor atau faktor pertimbangan pengguna internet ketika memilih jasa Internet yang ingin dibeli. Penempatan strategi bisnis dan strategi investasi dengan memperhitungkan consideration factor ini akan menjadikan strategi investasi penyelenggara jasa internet diprioritaskan pada aspek-aspek yang prioritas dan lebih strategis. Faktor Pertimbangan dalam Memilih Penyelenggara Jasa Internet sumber foto: beritateknologi.com * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu alasan
  • 49. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 49 Apakah harga menjadi pertimbangan utama para pengguna Internet dalam memilih PenyelenggaraJasaInternet?Ternyatamayoritasmemilihbahwakecepatanaksesyang menjadi pilihan utama. NamunbeberapapenggunaInternetmungkinlupabahwatidakmungkinhargabandwidth murah, karena pada dasarnya layanan pasti ada harganya dan tidak murah. Faktor Pertimbangan Utama dalam Memilih Penyelenggara Jasa Internet sumber foto: nasyidmadany.wordpress.com Faktor Pertimbangan Utama dalam Memilih Penyelenggara Jasa Internet Biaya/tarif murah 31,6% Kecepatan aksesnya tinggi 39,9% Jaringan luas Koneksinya stabil Aksesnya mudah Loadingnya cepat Ada gratisan/banyak memberikan bonus Banyak yang menggunakan Sudah lama menggunakan provider tersebut Pelayanannya memuaskan Sinyalnya kuat 38,8% 12,7% 6,8% 5,7% 2,5% 3,4% 4,5% 5,6% 4,8%
  • 50. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia50 Akses/konek- sinya cepat Jaringan luas Koneksinya stabil Sinyalnya kuat Pelayanannya memuaskan Loadingnya cepat Aksesnya mudah Banyak yang menggunakan Sudah lama menggunakan provider ini Ada gratisan/banyak memberikan bonnus Biaya/tarif murah 10 20 30 40 5049,1 43,9 26,8 12,7 6,8 5,7 5,6 4,8 4,5 3,4 2,5 100 Koneksi sering terputus Loadingnya lama/aksesnya lambat Biayanya mahal Tidak bisa dipindah-pindah/ tidak praktis Jaringannya kurang luas Tidak unlimited Biayanya tidak tentu Customer Service kurang memuaskan 38,8 36,8 35,4 8,2 5,9 3,0 2,4 1,8 Alasan Tetap Mempertahankan Penyelenggara Jasa Internet yang Saat Ini Digunakan Alasan Mengganti Penyelenggara Jasa Internet Internet sudah menjadi bagian penting masyarakat saat ini. Survei menunjukkan, internet yang memiliki koneksi akses yang cepat itulah yang akan dipertahankan pemakaiannya. Masalah biaya yang mahal dan koneksi sering putus yang menjadi faktor pertimbangan pengguna internet terhadap penyelenggara jasa internet yang digunakannya. * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu alasan
  • 52. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia52 Online shopping atau aktivitas berbelanja online kian menjadi gaya hidup baru bagi pengguna Internet. Komunikasi terbuka yang sejajar, datar, dan luas telah membuka kemungkinan tidak terbatas bagi komunikasi antar pengguna Internet, yang pada akhirnya juga membuka peluang bagi terjadinya transaksi menjual atau membeli. Berbelanja online ini secara umum memiliki tiga channel atau saluran utama. Pertama, toko online yang menawarkan berbagai macam barang dengan berbagai cara pembayaran. Kedua, platform bertemunya banyak penjual (many seller) dan pembeli, sekaligus menjadi forum bagi keduanya. Platform seperti ini biasanya menyediakan berbagai kategori pencarian atau penawaran aneka barang sehingga memudahkan bagi pembeli atau penjual untuk menawarkan jualannya atau mencari keperluannya. Ketiga, jaringan sosial yang dimanfaatkan untuk memajang barang dagangan, dan pembeli cukup mengirimkan pesan. Saat ini dapat dikatakan tidak ada batasan atau regulasi yang berarti bagi kegiatan jual beli melalui Internet, bahkan pembelian dan penjualan lintas negara pun dimungkinkan. Aturan main atau regulasi ditentukan oleh masing-masing toko online. Atau jika melalui kedua channel yang lain, maka regulasinya adalah cukup adanya saling percaya dari masing-masing pihak. Kegiatan mencari informasi merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh pengguna internet secara umum. Dan ketika berencana melakukan belanja online, survei ini menunjukkan, 46,7% diantaranya akan mencari informasi terlebih dahulu tentang barang atau layanan yang akan dibeli. Mulai spesifikasi barang, berbagai model dan pilihan yang ada, hingga harga yang ditawarkan. Perilaku Pengguna Internet Berbelanja Online Perilaku Mencari Informasi Sebelum Belanja Online Tidak semua pencarian informasi itu berujung pada transaksi. Ada yang hanya mencari informasi atau referensi selengkap-lengkapnya mengenai suatu produk atau layanan hingga akhirnya melakukan transaksi pembelian tatap muka secara konvensional. Survei terhadap pengguna internet ini menunjukkan, 22,8% responden mengaku pernah membeli suatu produk atau layanan di internet dalam 3 bulan terakhir. Pengalaman Dalam Berbelanja Online 46,7% Perilaku Mencari Informasi Sebelum Belanja Online 22,8% Proporsi Pengguna Internet yang Memiliki Pengalaman Berbelanja Online
  • 53. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 53 Proporsi Pengguna Internet yang Memiliki Pengalaman Berbelanja Online Riau Jambi Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta DI Yogyakarta Jawa Barat Sumatera Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Maluku Utara Papua Barat PapuaMaluku Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Gorontalo Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Sumatera Barat Sumatera Utara Nangroe Aceh Darusalam 32% 29% 29% 23% 10% 23% 33%26% 12% 39% 23% 53% 53% 17% 17% 30%3% 53% 53% 53% 53% 18% 35% 23% 10% Jawa Tengah 79% Jawa Timur 17% Bali NTB NTT 20% 17% 47% sumber foto: http://office.microsoft.com
  • 54. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia54 Alasan Tidak Melakukan Belanja Online Alasan Tidak Melakukan Belanja Online Kegiatan berbelanja dengan mendatangi pembeli dan melakukan transaksi tatap muka secara konvensional masih menjadi pilihan utama pengguna Internet. Meski jarak dan waktu sesungguhnya menjadi relatif dalam komunikasi Internet. Kekhawatiran terjadinya penipuan tidak hanya terjadi di dunia nyata tatap muka, dalam dunia komunikasi internet, kekhawatiran penipuan merupakan hambatan utama pengguna Internet untuk percaya transaksi online. Faktor penghambat kedua, ibarat membeli kucing dalam karung, bagi sebagian pengguna Internet, menyentuh atau melihat barang yang akan dibeli adalah hal yang mutlak. Hal ini tak bisa dielakkan dalam kegiatan belanja online yang hanya bisa memberikan deskripsi barang lewat detil spesifikasi atau foto produk. 34,6% Takut ditipu 2,4% Prosesnya lama 21,5% Tidak bisa dilihat langsung barangnya 21,5% Harganya mahal 21,5% Tidak berminat 9,3% Kualitas belum terjamin 6,0% Tidak tahu caranya 5,2% Tidak praktis 4,7% Barang tak sesuai 4,0% Barang tak sama dengan gambar 4,1% Tak sesuai keinginan sumber foto: http://office.microsoft.com
  • 55. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 55 Segmentasi produk komoditi belanja online ternyata tidak berbeda jauh dengan pola segmentasi pada kegiatan belanja konvensional. Aksesoris seperti pakaian atau tas adalah barang yang paling sering dibeli oleh perempuan pengguna Internet. Sementara laki-laki paling banyak membeli produk elektronik seperti handphone, komputer atau laptop. Produk yang Dibeli Dari Belanja Online Pakaian Handphone Tiket perjalanan/ pertunjukan Komputer/ laptop/aksesoris Sepatu Tas Buku Peralatan elektronik Kosmetik Booking/ Reservasi Hotel Mainan anak 39,1 Pria 77,1 Wanita 17,82,1 16,98,7 16,13,8 1,411,1 11,05,2 9,02,2 8,85,0 0,30,3 4,70,8 4,64,8 sumber foto: http://office.microsoft.com
  • 56. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia56 Jenis Situs yang Digunakan Belanja Online Forum jual beli (many seller) Toko Online (single seller) Social Network Mailing List Blog Messenger Group 61,1 Pria 28,6 Wanita 24,550,6 28,739,1 1.00,8 0,70,0 0,00,4 Dari ketiga jenis channel belanja online, platform atau forum jual beli (many seller) merupakanchannelyangpalingseringdigunakanterutamabagipenggunaInternetlaki- laki untuk belanja online. Sementara pengguna internet perempuan lebih cenderung memilih situs jejaring sosial. Totalbelanjaparapenggunainternetdalamtigabulanterakhirhinggasaatsurveiadalah diatas500ratusriburupiah,menunjukkanbesarnyapotensipadapasarlewatonlineini. Jenis Situs yang Digunakan untuk Belanja Online Jumlah Transaksi Belanja Online dalam Tiga Bulan Terakhir Jumlah Transaksi Belanja Online dalam Tiga Bulan Terakhir Rp. 20.000 - Rp. 100.000 Rp. 100.001 - Rp. 200.000 Rp. 200.001 - Rp. 300.000 Rp. 400.001 - Rp. 500.000 Rp. 300.001 - Rp. 400.000 Diatas Rp. 500.000 12,1 26,6 15,8 5,5 10,8 29,2 sumber foto: http://office.microsoft.com
  • 57. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 57 Menjual produk melalui pasar online saat ini sudah menjadi salah satu terobosan bisnis atau wirausaha berbasis rumahan yang peluang keuntungannya cukup menjanjikan. Tanpa repot memikirkan tempat menjual, sewa toko, dan sebagainya, penjual online dapatmenawarkanproduknyabaikmelaluisitusplatformforumjualbeli,ataupuncukup dengan membuka akun di situs jejaring sosial. Meski demikian, baru 10.1% saja pengguna Internet yang pernah berpengalaman atau masih memanfaatkan Internet untuk menawarkan produk atau barang dijual. Pengalaman Berjualan Online Pengalaman sebagai Penjual Toko Online 10,1% Proporsi Pengguna Internet yang Memiliki Pengalaman Berjualan Online Pengalaman sebagai Penjual di Toko Online per Provinsi Riau Jambi Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta DI Yogyakarta Jawa Barat Sumatera Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Maluku Utara Papua Barat PapuaMaluku Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Gorontalo Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Sumatera Barat Sumatera Utara Nangroe Aceh Darusalam 17% 6% 3% 10% 4% 11% 23%17% 0% 3% 3% 10% 0% 3% 0% 10%0% 7% 13% 0% 0% 5% 6% 8% 3% Jawa Tengah 16% Jawa Timur 7% Bali NTB NTT 3% 17% 13%
  • 58. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia58 43,8 Pria 44,8 Wanita 20,921,7 17,016,4 5,55,9 5,23,3 3,63,1 2,73,6 2,53,5 1,92,7 2,42,1 1,33,0 Hambatan/alasan Tidak Jadi Penjual di Toko Online Tidak ada barang yang ingin dijual Belum ada minat Belum tahu caranya Bukan pebisnis Ribet Takut ada penipuan Belum membutuhkan Tidak ada modalnya Belum sempat/ belum ada waktu Belum tentu laku/ takut rugi Lebih nyaman menjual barang secara langsung Alasanpenggunainternettidakataubelummaumencobamenjualbarangsecaraonline adalah karena tidak memiliki produk atau komoditi untuktv dijual. Hambatan dan Alasan Tidak Jadi Penjual di Toko Online sumber foto: money.cnn.com
  • 59. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 59 Pakaian Handphone Mobil Motor Alat Komputer Makanan Sepeda Otomotif Aksesoris Alat Musik Sepatu Tas Kosmetik 20,7 Pria 37,2 Wanita 19,27,7 8,63,6 6,14,0 4,40 4,18,7 4,01,5 3,70 3,44,6 3,32,3 2,93,3 1,310,7 1,04,7 Bagiyangsudahpernahjualbarangdiinternet,pakaianadalahkomoditiyangpalingsering dijualolehperempuan.Sementarabarangelektroniksepertihandphonesertakendaraan adalah yang paling banyak di jual oleh laki-laki. Produk Toko Online Produk yang Toko Online Berdasarkan Jenis Kelamin Penjual
  • 60. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia60 Forum jual beli (many seller) serta situs jejaring sosial merupakan channel yang paling sering di gunakan untuk melakukan penjualan online, mengingat penjual tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membuat situs sendiri. Jenis Situs untuk Berjualan Online Jenis website yang digunakan sebagai channel untuk jualan online Forum jual beli (many seller) Toko Online (single seller) Jejaring Sosial Mailing List Blog Messenger Group 54,1 Pria 78,1 Wanita 51,415,2 7,113,6 5,60 3,91,3 4,50 Facebook adalah situs jejaring sosial yang paling banyak digunakan oleh perempuan pengguna internet ketika mereka berjualan secara online. Sementara kaum laki-laki penggunainternetlebihcenderungmemilihsitusplatformpenjualdanpembelisekaligus forum seperti tokobagus.com dan kaskus.co.id. Situs yang Digunakan untuk Jualan Online Situs Jualan Online Facebook Kaskus Ebay.com Tokobagus Twitter Otosia.com Berniaga Batikanvia.com Butikrena Messaging 46,7 Pria 64,5 Wanita 26,110,0 30,7 1,6 0,9 0 3,9 1,5 2,0 0 3,5 0 0 1,8 0 0 2,4 2,8
  • 61. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 61 BCA dan Bank Mandiri merupakan bank yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet untuk kegiatan transaksi eletroniknya. Transaksi online yang biasa dilakukan penggunainternetyangmemilikiinternet banking oleh adalah cek informasi saldo dan transfer dana baik mutasi atau antar bank. Perilaku Internet Banking Bank Penerbit Alat Pembayaran Elektronik Jenis Transaksi yang Sering Dilakukan Melalui Internet Banking Nama Bank Penerbit Alat Pembayaran Elektronik yang Dimiliki 0,6% 0,8% 0,8% 2,5% 0,4% 4,3% 0,5% 11,3% 17,3% Jawa Nusatenggara Sulawesi Indonesia Timur 39 38 38 15 95 28 21 8 25 35 0 43 Sumatera Informasi saldo Transfer dana Pembayaran tagihan rutin Pembelian (misal/tiket/ saham/pulsa) Mengecek histori transaksi Mengecek status transaksi Kalimantan 48 54 64 64 95 57 0 74 72 79 91 95 72 40 42 51 29 64 0 38 15 36 46 0 43 Transaksi yang Sering Dilakukan Melalui Internet Banking * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 62. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia62 SementaramediayangseringdigunakanuntukaksesInternetBankingadalahPC/Laptop. Halinimenyangkutkenyamananvisualisasipenggunadalammelakukantransaksionline yang menyangkut dengan detil akurasi angka, sekaligus rasa aman. Perangkat untuk Internet Banking Sejumlah pakar di bidang teknologi informasi mengemukakan bahwa pada trend bisnis masa depan, akan semakin banyak orang yang melakukan bisnis jual beli melalui Internet. Platform atau forum jual beli online seperti Kaskus, Tokobagus, Bekas.com, dan lain-lain, akan menjadi semakin marak. Ini akan menjadi salah satu ciri khas utama Internetyangflat.Yaitusemakinmenguatnyaindustrirumahanataukecil pada kelas menengah yang cukup berpendidikan dan melek internet, yangberpotensimengurangidominasiindustriatauperdaganganbesar mainstream. Jawa Nusatenggara Indonesia Timur Sumatera Kalimantan 65,1 % 55,5 % 63,9 % 74,0 % 56,7 % 57,1 % 63,3 % 100 % 43,1 % 100 % HandphoneKomputer/ Laptop Sulawesi 71,3 % 57,4 % * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban Perangkat untuk Internet Banking
  • 64. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia64 Televisi Surat Kabar Internet Radio Majalah Tabloid 88,0 80,0 52,2 29,0 28,6 22,2 Media Informasi yang Sering Digunakan Eramediacetak,yangdiawalipenemuanmesincetakpadaabadke-19,telahdigusuroleh media televisi. Televisi mendominasi abad ke-20, terutama sejak tahun limapuluhan. Tampaknya saat ini peran media televisi sebagai media utama mengakses berita masih dominan selama enam dekade. Media Informasi yang Sering Digunakan * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban Namun, bisa jadi di masa depan, orang akan semakin tergantung pada berita online, karena saat ini Internet sebagai sumber informasi telah menjadikebutuhanuntukmendapatkaninformasiberitasetidaknyabagi 80% pengguna Internet. sumber foto: mediaindependen.com sumber foto: tehsusu.com sumber foto: musikkamu.comsumber foto: pelauts.com
  • 65. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 65 Teman/ Tetangga/ Keluarga Brosur Iklan di TV Internet/ website Iklan di Koran Petugas/ staf provider Internet Iklan di majalah Iklan di billboard 79,6 46,2 21,2 14,5 11,1 10,3 5,9 2,9 Sumber Informasi Penyelenggara Jasa Internet Meskitelevisi,internet,danmediacetakadalahmediayangpalingseringdiaksesuntuk memperolehinformasi,namunsumberinformasimengenaiPenyelenggaraJasaInternet adalah dari orang terdekat misalnya dari teman, tetangga, atau keluarga. Sumber Informasi Tentang Penyelenggara Jasa Internet yang Saat Ini Digunakan Word of mouth, testimoni, atau kesaksian dari lingkungan orang terdekat adalah sumber informasi paling diandalkan bagi pengguna Internet untuk memilih Penyelneggara Jasa Internet. * Pada survei ini, responden bisa memberikan lebih dari satu jawaban
  • 66.
  • 67. POTENSI DAERAH DAN TANTANGAN BAGI PENYELENGGARA JASA INTERNET BAB 8
  • 68. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia68 Tantangan yang dihadapi oleh industri penyelenggara jasa Internet adalah persaingan antar penyelenggara, baik sejenis maupun antar media akses, sehingga harga harus ditekan semurah mungkin, dan di sisi lain terpaksa menekan margin keuntungan. Belum lagi kondisi churning rate yang cukup tinggi dari para pengguna Internet untuk berpindah-pindah jenis layanan. Maka tantangan bagi penyelenggara jasa Internet adalah diferensiasi dan adanya additional value kepada konsumen, seperti penyediaan konten tertentu tambahan, hiburan, dan sebagainya. Penyelenggara jasa Internet juga bisa menyasar pada usaha penyedia komunikasi untuk di tempat-tempat hunian publik seperti hotel atau apartement yang lebih menguntungkan (hasil wawancara dengan Onno W. Purbo). Selain itu trend masa depan untuk melakukan pekerjaan secara remote office atau bekerja secara flexy time dengan tidak harus berada di tempat kerja bisa juga dilihat sebagai peluang. Kemungkinan Bekerja Jarak Jauh Alternatif bekerja dari jarak jauh atau remote office sudah menjadi isu kian marak dibahas di kota-kota besar seperti Jakarta. Tingginya tingkat konsumsi waktu di jalan akibat kemacetan lalu lintas perkotaan, ditambah konsumsi bahan bakar yang meningkat seiring kampanye untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi membuat banyak kaum pekerja mulai menoleh pada alternatif bekerja jarak jauh atau menerapkan cara bekerja flexy time yang prakteknya kadang tidak berbeda jauh dengan konsep remote office. Lokasi Aktivitas Pengguna Internet Pengguna Internet dalam survei ini lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi pekerjaannya seperti kantor, sekolah, atau kampus daripada berada di luar. Potensi Daerah dan Tantangan bagi Penyelenggara Jasa Internet sumber foto: hukumonline.com sumber foto: beritasatu.com 34,6% 65,4% Berada di luar kantor/ sekolah/ kampus Berada di kantor/ sekolah/ kampus Lokasi Aktivitas Pengguna Internet
  • 69. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 69 Kemungkinan Bekerja Jarak Jauh Meski lebih banyak berada di kantor, sekolah, atau kampus, lebih dari separuh (65,7%) responden menyata­kan, bekerja jarak jauh mungkin saja diaplikasikan. NamunAdrianSuherman,pakarteknologi informasi, menyatakan bahwa bekerja jarak jauh ini hanya bisa dilakukan pada jenis pekerjaan dan level-level tertentu saja. Karena ada kekhawatiran mengenai kualitas dan produktivitas dari karyawan jika bekerja dari jarak jauh menjadi kurang terkontrol. Lokasi Aktivitas Tidak Mungkin Berada di luar kantor/ sekolah/ kampus Mungkin Berada di kantor/ sekolah/ kampus 63,6 % 36,4 % 64,7 % 35,3 % 32,3 % 32,3 % 71,5 % 28,5 % 67,6 % 32,4 % 69,9 % 30,1 % 34,3% 65,7% Kemungkinan Berkerja Jarak Jauh Sulawesi Sumatera Jawa Nustra Indonesia Timur Kalimantan
  • 70. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia70 Kemungkinan Berkerja Jarak Jauh Tidak Mungkin Mungkin 40,0 % 60,0 % 32,6 % 67,4 % 34,3 % 65,7 % 33,3 % 66,7 % 36,0 % 64,0 % 21,1 % 78,9 % Pendapat Tentang Produktivitas Kerja Jarak Jauh Tidak kurang dari 70% responden menyatakan, bekerja dari jarak jauh akan membuat dirinya akan menjadi lebih produktif. Akan menurunkan Produktifitas Dapat membuat lebih produktif Pendapat Tentang Produktivitas Kerja Jarak Jauh 29,9% 70,1% Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Nustra Indonesia Timur
  • 71. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 71 Pendapat Tentang Efektifitas Waktu Saat Bekerja Jarak Jauh Mayoritas (77.6%) responden berpendapat bahwa bekerja dari jarak jauh akan dapat lebih menghemat waktu. Namun di sisi lain remote office ini bisa juga malah memperlambat pekerjaan, terutama dalam segi koordinasi tatap muka. Pendapat Tentang Efisiensi Waktu Jika Bekerja Jarak Jauh Terkait efisiensi, 75.4% responden menyatakan, bekerja dari jarak jauh akan lebih dapat menghemat biaya, terutama transportasi. Namun ada 24.6% responden yang menyatakan bawah remote office ini justru akan menambah pengeluaran terkait penyediaan fasilitas dan konektivitas yang handal bagi para karyawan. Malah akan memperlambat Akan menambah pengeluaran Dapat menghemat waktu Dapat menghemat biaya 22,4% 24,6% 77,6% 75,4% Pendapat Tentang Produktivitas Kerja Jarak Jauh Pendapat Tentang Efisiensi Waktu Jika Bekerja Jarak Jauh sumber foto: beritasatu.com
  • 72. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia72 Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh dengan Kondisi Saat Ini Akhirnya, meski bekerja jarak jauh cukup diapresiasi pengguna Internet, nyatanya masih lebih banyak yang akhirnya lebih memilih untuk tetap datang ke kantor atau sekolah dari pada tetap bekerja atau belajar dari rumah. Bekerja/ belajar dari jauh Tetap datang ke kantor/ tempat bekerja/ sekolah/ kampus 41,8% 58,2% Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh dengan Saat Ini sumber foto: digitalnewsasia.com Opsi Antara Bekerja Jarak Jauh Dengan Saat Ini Di Pulau-Pulau Yang Disurvei Beekeerja/ belajar dari rumah Tetap datang ke kantor/ tempat bekerja/ sekolah/ kampus Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Nustra Indonesia Timur 75,5 % 24,5 % 60,0 % 40,0 % 59,4 % 40,6 % 56,5 % 43,5 % 47,7 % 52,3 % 58,6 % 41,4 %
  • 73. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 73 Harapan Terhadap Penyelenggara Jasa Internet Lokal “Harapan pengguna Internet terhadap Penyelenggara Jasa Internet lokal adalah akses Internet yang lebih cepat dan jaringan yang lebih luas. Hal ini menjadi tantangan bagi para Penyelenggara Jasa Internet lokal untuk dapat memberikan layanan akses yang lebih luas lagi, tidak lagi mengandalkan kabel, namun terlebih wireless. Korea dan Swedia menjadi adalah negara yang dapat dijadikan benchmark bagi para Penyelenggara Jasa Internet dalam memberikan koneksi yang cepat dan jaringan yang luas dan mobile.” Gatot S. Dewabroto, Depkominfo “Jika berbicara mengenai kebutuhan Internet di daerah, maka persoalan umumnya adalah adanya kecenderungan per- tumbuhan supply yang tertinggal dari pertumbuhan demand. Maka tak pelak, supply harus lebih digenjot lagi. Persoalan- nya kini adalah kondisi infrastruktur sebagai prasyarat aksesabilitas Internet yang belum merata di Indonesia. Ini tidak hanya menuntut kemauan pemerintah melalui kebijakan dan regulasi yang harus mendukung penyediaan akses Internet, namun juga kemauan dari Penyelenggara Jasa Internet dalam mematok harga agar kian terjangkau tanpa mengorbankan target break even point. Dari pengamatan, setidaknya hingga kini belum ada daerah yang over supply jaringan Internet, karena yang hampir selalu berlaku adalah seringnya pengguna mengeluh akibat undersupply, terutama di daerah-daerah.” Hamam Riza, BPPT “Potensi di daerah Indonesia Timur, hingga saat ini agak sulit diprediksi karena kerapatan penduduk yang rendah sehingga menyebabkan aksesabilitas yang agak sulit untuk menekan harga. Saat ini Pemerintah bersama-sama dengan sejumlah penyelenggara jasa Internet sedang menggelar Palapa Ring Fiber Optic sampai Papua. Infrastruktur backbone sedang dipersiapkan, tinggal ditentukan strategi jangkauan hingga radius 50-100 kilometer dari backbone. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan WiMax berkecepatan 150-300 Mbps. Salah satu strategi untuk meningkatkan demand ada di dunia pendidikan. Untuk ini perlu itikad juga dari pemerintah.” Onno W. Purbo Pengembangan Potensi Lokal Lewat Internet
  • 74. PROFIL PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2012 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet IndonesiaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia74 Harapan Pada Penyelenggara Jasa Internet Harapan Internet untuk Pengembangan Potensi Daerah Akses/ Koneksi Lebih Cepat Lagi Jaringan Lebih Luas Lagi Biaya Internet Murah Sinyalnya Kuat Lrbih Dipromosikan Lagi Paket Internetan Lebih Murah Lagi Lebih Ditingkatkan Kualitasnya Biaya Internet Terjangkau Menambah Ilmu Pengetahuan Informasi Lebih Cepat Diperoleh Pendidikan Semakin Maju Banyak Yang Buka Usaha Warnet Menambah Informasi Terkini Lebih Maju Dalam Hal Teknologi Mudah Mendapatkan Informasi Menambah Teman Dunia Usaha Lebih Mudah Dikenal “Semakin banyak pengguna Internet di sebuah negara, maka akan semakin banyak kemungkinan transaksi usaha di dalamnya, sehingga ia akan menjadi semacambolasaljuyangsemakinlama kian besar.” Onno W. Purbo sumber foto: thejakartaglobe.com 30,7% 15,4% 20,2% 19,9% 10,1% 9,7% 8,6% 4,6% 3,9% 3,9% 13,7% 12,6% 11,5% 11,1% 8,3% 6,2% 6,9%
  • 75.
  • 76. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI)