Pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah agar dapat berfungsi secara optimal untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan tanah meliputi pembajakan, penggemburan, pembuatan parit, dan pemupukan untuk meningkatkan aerasi, drainase, dan kesuburan tanah. Tujuan akhir pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman.
1. ACARA I
PENGOLAHAN TANAH
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanah sangat penting bagi mahkluk hidup. Tanah mempunyai
peran dan fungsi yang berbeda-beda bagi setiap mahkluk hidup.
Pengertian tentang tanah pada umumnya dipandang dari kepentingan dan
siapa yang memandangnya. Pengertian tanah menurut pandangan para
ahli ada dua segi, yaitu :
a. Tanah dipandang sebagai bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan,
hewan serta manusia, yang mempunyai sifat tersendiri dan
mencerminkan hasil pengaruh sebagai faktor yang membentuknya di
alam.
b. Tanah dipandang sebagai sarana produksi tanaman yang mampu
menghasilkan berbagai tanaman.
Untuk pengusaha pertanian, tanah adalah lapisan atas bumi yang
dapat diolah menurut kepentingannya (AAK, 1984). Menurut Haryadi
(1979), tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting
yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengolahan tanah ini agar praktikan mampu
memahami dan melakukan pengolahan tanah dengan baik.
2. II. TINJAUAN PUSTAKA.
Dalam bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang
menentukan pertumbuhan tanaman, karena tanah memiliki peranan
penting antara lain:
1. Sebagai tempat tumbuh dan tempat perkembangan akar.
2 Menyediakan unsur hara dan air bagi tanaman.
3 Menyediakan air bagi tanaman.
4 Merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna,khususnya
mikroflora dan mikrofauna yang secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sifat fisik dan kimia tanah sangat erat hubunganya dengan jenis
dan kondisi tanah serta iklim setempat, dimana langsung atau tidak
langsung sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.sifat
tanah yang baik selain dipengaruhi oleh bahan induk dan proses
pembentukannya juga oleh tindakan pengolahan tanah. Struktur, tekstur
dan solum tanah mempengaruhi aerasi tanah,perkembangan atau dalamnya
perakaran dan perkembangan faktor biotis. Dari hal tersebut diatas maka
dalam budidaya tanaman masalah pengolan tanah perlu mendapat
perhatian.
Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan
tanah menjadi gembur dan mengatur kesuburan tanah sehingga sesuai
untuk ditanami.
Pengolahan tanah bertujuan untuk:
1. Menciptakan struktur yang ideal bagi tanaman sehingga pertumbuhan
tanaman menjadi baik.
2. Membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman.
3. Memperbaiki aerasi dan drainase.
Menurut intensitasnya, ada tiga cara pengolahan tanah :
1. Pengolahan tanah dengan tenaga manusia.
2. Pengolahan tanah dengan tenaga hewan.(ternak)
3. III. ALAT DAN BAHAN.
Alat yang dipergunakan adalah :
1. Meteran,
2. Tali rapiah,
3. Bambu (ajir),
4. Sabit,
5. Cangkul.
2 Bahan:
3 Sebidang tanah
4
IV. PROSEDUR KERJA.
Prosedur kerja dalam praktikum dasar – dasar agronomi acara ke 1
pengolahan tanah sebagai berikut :
1. Lahan yang akan diolah diukur dengan luas 3 x 3 m sebanyak 3
bedengan dengan jarak 50 cm.
2. Rumput-rumput yang ada dipermukaan tanah dihilangkan agar lebih
mudah dalam proses pencangkulan.
3. Tanah dicangkul dengan menggunakan sistem buruhan dangkal
( menggali parit sedalam 20 cm )
4. Membersihkan batu-batuan yang ada dan rumput yang masih tersisa
agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
5. Tanah diratakan kembali dan disiram agar kondisi tanah siap untuk
ditanami.
4. Keterangan Gambar
Keterangan
3m 1m
3m D 1m A Lahan untuk Jagung
A B Lahan untuk Kangkung
3m D 1m C Lahan Tumpang Sari
(jagung dan kangkung)
3m B D Lahan Persemaian
3m
C 3m
5. V. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
1. Keadaan lahan sebelum diolah :
- Permukaan tanah tidak rata dan keras.
- Banyak ditumbuhi rumput/gulma.
- Terdapat batu baik didalam tanah maupun dipermukaan tanah.
- Tanah terlihat kering dan gersang.
2. Keadaan lahan setelah diolah :
- Tanah berbentuk bedengan dengan permukaan yang rata.
- Aerasi dan drainase tanah menjadi lebih baik karena tanah tidak lagi
keras ( telah diolah ).
- Tidak ada rumput-rumput yang semula tumbuh di lahan.
- Batu-batu yang ada di lahan telah disingkirkan dan lahan siap untuk
ditanami.
6. VI. PEMBAHASAN
Mengolah tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat pertanian
yang telah tersedia sehingga diperoleh susunan tanah yang sebaik-baiknya
ditinjau dari struktur maupun porositas tanah.
Dalam praktikum pengolahan tanah kali ini dilakukan dengan tenaga
manusia. Alat yang digunakan juga sederhana yaitu cangkul, sabit dan
pancong. Sedangkan pengolahan tanahnya dilakukan dengan sistim buruhan
dangkal. Hal ini karena lahan yang dikerjakan tidak terlalu luas.
Tujuan pengolahan tanah menurut Soekardi ( 1986 ) adalah sebagai
berikut :
1. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik karena adanya pengolahan tanah
memungkinkan peredaran air, udara dan suhu didalam tanah menjadi lebih
baik.
2. Meningkatkan sifat-sifat fisik tana, menjamin memperbaiki struktur dan
porositas tanah sehingga antara pemasukan air dan pengeluarannya
menjadi seimbang, berarti cepat basah dan optimal yang berarti akan
menjamin aktifitas biologi akan menjadi optimal pula.
Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal sesuai untuk
pertumbuhan tanaman, perlu mempersiapkan tanah sebagai lahan atau tempat
budidadaya dengan sebaik-baiknya dan melalui tahap memperhatikan
beberapa faktor, yaitu kedalaman tanah, kemiringan lahan atau kelerengan
dan tenaga kerja yang digunakan.
Pada dasarnya, pengolahan tanah meliputi :
1. Pembajakan
Pembajakan bertujuan untuk meningkatkan peredaran air dan udara
dalam tanah. Ketersediaan O2 dialam pada dasarnya cukup dapat diserap
oleh tanah.O2 biasanya berpengaruh pada kehidupan bakteri dan
tanaman.Pengolahan tanah dapat meningkatkan penyerapan O2 dari udara
sehingga ketersediaan O2 dalam tanah cukup tersedia.
7. 2. Penggemburan
Maksud diadakan penggemburan adalah agar drainase dan aerase tanah
menjadi baik sehingga baik untuk ditanami tanaman budidaya.
3. Pembuatan parit
Untuk menghindari penggenangan oleh air, maka sekeliling bedengan
harus dibuat parit.Parit dibuat dengan lebar 50 cm dan kedalaman 30-50
cm dibuat mengelilingi bedengan, lahan dicangkul maju dengan mengisi
parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya akan berpindah lebih maju ,
cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah.
4. Pemupukan
Pemupukan biasanya diberikan untuk mengganti unsur-unsur hara
makro, karena unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan
tanama daripada unsur hara mikro. Unsur hara makro yang biasanya
sering banyak diperlukan tanaman adalah N, P dan K.
Dalam praktikum pengolahan tanah setelah selesai pengolahan tanah,
tanah diberi pupuk SP36 dan KCl.Pemberian pupuk tersebut dilakukan
sebelum dilakukun penaburan benih dan penanaman bibit.Maksud dari
pemberian pupuk SP36 adalah untuk mempercepat pertumbuhan akar selain
itu juga untuk mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa
pada umumnya serta untuk meningkatkan biji-bijian dan memperkuat tubuh
tanaman.Sedangkan tujuan dari pemberian pupuk KCl adalah untuk
meningkatkan kualitas biji serta untuk meningkatkan resistensi tanaman
terhadap penyakit.
Untuk menghindari sebab-sebab kemerosotan struktur tanah dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Usahakan agar tanah jangan sampai terlalu lama tergenang air ; hal ini
dapat diusahakan selokan drainase sebaik-baiknya menurut teknis.
2. Jangan sampai menggunakan pupuk yang mengandung Na pada tanah
yang mudah pecah.
8. 3. Pada tanah yang telalu basah, jangan sampai pengolahannya
menggunakan mesin-mesin yang berat.
4. Jangan sampai membiarkan tanah menjadi gundul, lebih-lebih pada
musim penghujan, usahakan tanaman penutup tanah.
5. Pada tanah yang bersifat asam, pakailah pupuk yang mengandung Ca,
karena Ca dapat menetralisir keasaman tanah.
6. Pergunakanlah bahan organik sebanyak mungkin, seperti pupuk kandang,
sisa tanaman, jerami dan pupuk hijau yang lain.
Agar tanah dapat digunakan sebagai tempat tumbuh tanaman yang baik,tanah
harus diolah dengan sebaik mungkin.Apabila tanah tidak diolah dengan baik,
maka aerasi tanah akan terganggu sehingga keseimbangan air dan hara tidak
seimbang sehingga tanaman yang dihasilkan tidak optimal.
9. VII. KESIMPULAN.
1. Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah
sehingga tanah dapat berfungsi secara optimal.
2. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara manual maupun mekanik.
3. Penggemburan merupakan hal utama yang dilakukan disamping
pemupukan dan pengairan.
4. Syarat pengolahan tanah yang baik adalah intensitas minimum, adanya
pembajakan, penggemburan pembuatan parit dan pemupukan
10. DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. PT Gramedia,
Jakarta.
Sosroatmodjo, P.L.A. 1980. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah.
Penunjang Pembangunan Nasional, Jakarta.
Suteja Mul mulyani, A.G. Kartasapoetra Rui 1987, Pupuk dan Cara
Pemupukan. Rineka cipta, Jakarta.