SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri pengolahan bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan ikan, industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain sebagainya.<br />Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air dapat ditentukan seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi. Cara yang ditempuh untuk maksud tersebut adalah dengan uji :<br />COD, singkatan dari Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.<br />BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.<br />Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini.<br />COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen<br />yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam<br />air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara<br />kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam<br />dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991),<br />sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang<br />kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara<br />COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai<br />yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak<br />bisa lebih besar dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan<br />organik yang ada.<br />3<br />Metode pengukuran BOD dan COD<br />Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan<br />peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi<br />(APHA, 1989, Umaly dan Cuvin, 1988). Peralatan reflux (Gambar 1) diperlukan<br />untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan. Pada<br />prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium<br />bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui)<br />yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian<br />dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat<br />ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai<br />untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat<br />ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan<br />yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam<br />kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit ‘over estimate’ untuk gambaran<br />kandungan bahan organik.<br />Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima<br />hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun<br />jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu<br />penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan<br />mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang<br />mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah<br />oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (limaBilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima<br />hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun<br />jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu<br />penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan<br />mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang<br />mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah<br />oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (lima<br />Gambar 1. Peralatan reflux untuk pengukuran COD (sumber: Boyd, 1979)<br />Sebagai ilustrasi, dalam PP Nomor 28/2001 tersebut baku mutu BOD bagi<br />perairan Kelas dua yang dipergunakan untuk rekreasi air dan budidaya<br />perikanan (akuakultur) misalnya, adalah lebih kecil dari 3 mg/L, sedang baku<br />mutu CODnya adalah lebih kecil dari 25 mg/L. Untuk air laut, sebagaimana<br />dalam Kep. MENLH Nomor 51/2004, baku mutu BOD untuk perairan bagi<br />keperluan wisata bahari adalah 10 mg/L, sedangkan bagi biota laut baku mutu<br />BOD adalah 20 mg/L. COD tidak termasuk parameter yang menjadi baku mutu<br />air laut. Hal ini kemungkinan karena penentuan COD air laut relatif agak sulit<br />sehubungan dengan interferensi atau gangguan keberadaan klorida (Cl) yang<br />tinggi di air laut terhadap reaksi analitiknya.<br />Bila kita cermati baku mutu air limbah yang ada (Tabel 1), nampak<br />bahwa walaupun BOD dan COD terpakai sebagai parameter baku mutu air<br />limbah dari hampir semua kegiatan, tetapi keberadaannya adalah bersamasama<br />dengan dua atau lebih parameter lain yang menjadi parameter kunci dari<br />kualitas air limbah kegiatan yang bersangkutan. Ini berarti, bukan hanya BOD<br />dan COD yang menjadi penentu pencemaran air limbah, tetapi kesemua parameter<br />yang menjadi baku mutu air limbah dari kegiatan yang bersangkutan.<br />Dari Tabel 1 tersebut juga terlihat bahwa parameter pH dan TSS (total suspended<br />solids) misalnya, juga berperanan penting dalam baku mutu limbah, yang<br />lebih lanjut juga berarti berperan penting dalam penentuan tingkat pencemaran<br />perairan. Dari nilai pH akan dapat diketahui apakah telah terjadi perubahan<br />sifat asam-basa perairan dari nilai pH alaminya, bila nilainya lebih tinggi lebih<br />dari satu unit di atas normal berarti perairan menjadi terlalu basa, sebaliknya<br />bila terjadi penurunan maka perairan menjadi terlalu asam. Bila ini terjadi<br />selain mengganggu biota atau ekosistem perairan, juga akan mengurangi nilai<br />guna air. Demikian juga TSS, bila nilainya meningkat cukup signifikan, perairan<br />akan tampak keruh dan terkesan kotor sehingga tentu saja mengurangi daya<br />guna airnya.<br />Dengan demikian, bila misalnya nilai BOD dan COD suatu perairan masih<br />normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat disimpulkan bahwa tidak<br />terjadi pencemaran, bila parameter kunci lainnya tidak diketahui. Karena bila<br />parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu, maka berarti ada<br />indikasi pencemaran di perairan. Hal ini dapat terjadi karena bila terdapat<br />bahan-bahan toksik (beracun) di perairan, logam berat misalnya (Mays, 1996;<br />APHA, 1989), nilai BOD bisa jadi rendah atau masih memenuhi baku mutu, pada<br />hal dalam air atau perairan tersebut terkandung bahan beracun atau air telah<br />tercemar. Sebaliknya, bila nilai BOD dan COD telah cukup tinggi dan melebihi<br />baku mutu, maka sudah dapat diduga ada indikasi pencemaran bahan organik.<br />Selain waktu analisis yang lama, kelemahan dari penentuan BOD<br />lainnya adalah (Metcalf & Eddy, 1991): diperlukannya benih bakteri (seed) yang<br />teraklimatisasi dan aktif dalam konsentrasi yang tinggi; diperlukan perlakuan<br />pendahuluan tertentu bila perairan diindikasi mengandung bahan toksik; dan<br />efek atau pengaruh dari organisme nitrifikasi (nitrifying organism) harus<br />dikurangi. Meskipun ada kelemahan-kelemahan tersebut, BOD tetap digunakan<br />sampai sekarang. Hal ini menurut Metcalf & Eddy (1991) karena beberapa<br />alasan, terutama dalam hubungannya dengan pengolahan air limbah, yaitu<br />(1) BOD penting untuk mengetahui perkiraan jumlah oksigen yang akan<br />diperlukan untuk menstabilkan bahan organik yang ada secara biologi;<br />(2) untuk mengetahui ukuran fasilitas unit pengolahan limbah;<br />(3) untuk mengukur efisiensi suatu proses perlakuan dalam pengolahan<br />limbah; dan<br />(4) untuk mengetahui kesesuaiannya dengan batasan yang diperbolehkan<br />bagi pembuangan air limbah.<br />Karena nampaknya BOD akan tetap digunakan sampai beberapa waktu<br />mendatang, maka penting untuk mengetahui sebanyak mungkin mengenai cara<br />penentuannya berikut segala keterbatasan atau kelemahannya. Menurut<br />penulis, terlepas dari berbagai kelemahannya tersebut, BOD masih cukup<br />relevan untuk digunakan sebagai salah satu parameter kualitas air yang<br />penting. Karena dengan melakukan uji BOD secara apa adanya, yakni dengan<br />tidak memperhatikan ada tidaknya kandungan bahan toksik, sedikit atau<br />banyaknya kandungan bakteri, tetapi dengan tetap melakukan pengenceran<br />atau aerasi bilamana diperlukan dan inkubasi pada suhu setara suhu perairan,<br />maka akan diperoleh suatu nilai BOD yang akan memberikan gambaran<br />kemampuan alami perairan dalam mendegradasi bahan organik yang<br />dikandungnya. Dari nilai tersebut akan dapat dilihat apakah kemampuan<br />perairan dalam mendegradasi bahan organik masih cukup baik atau sudah<br />sangat rendah. Bila rendah, berarti kemampuan pulih diri (self purification)<br />perairan sudah sangat berkurang.<br />Kesimpulan<br />Dari uraian di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:<br />(1) BOD dan COD masih diperlukan sebagai parameter dalam baku mutu air<br />limbah atau sebagai parameter pencemaran perairan, karena peranannya<br />sebagai penduga pencemaran bahan organik dan kaitannya dengan<br />penurunan kandungan oksigen terlarut perairan (oksigen penting bagi<br />kehidupan biota air dan ekosistem perairan pada umumnya). Peranan BOD<br />dan COD bukan sebagai penentu, tetapi setara dengan parameter lainnya<br />yang menjadi parameter kunci sehubungan dengan dugaan pencemaran<br />oleh kegiatan tertentu.<br />(2) BOD adalah parameter penduga jumlah oksigen yang diperlukan oleh<br />perairan untuk mendegradasi bahan organik yang dikandungnya, sekaligus<br />merupakan gambaran bahan organik mudah urai (biodegradable) yang ada<br />dalam air atau perairan yang bersangkutan. Bila uji BOD dilakukan tanpa<br />perlakuan tertentu dan dengan suhu inkubasi setara suhu perairan, maka<br />BOD dapat menggambarkan kemampuan perairan dalam mendegradasi<br />bahan organik.<br />COD adalah parameter penduga jumlah total bahan organik yang ada dalam<br />air atau perairan, baik yang mudah urai maupun yang sulit urai. Dengan<br />memperbandingkan nilai COD dan BOD, akan diketahui gambaran jumlah<br />bahan organik persisten (sulit urai) yang terkandung di dalamnya.<br />http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/sigid_hariyadi.pdf<br />
BODvsCOD
BODvsCOD
BODvsCOD
BODvsCOD

More Related Content

What's hot

Haminjon Periuk Nasi Orang Tapanuli
Haminjon Periuk Nasi Orang TapanuliHaminjon Periuk Nasi Orang Tapanuli
Haminjon Periuk Nasi Orang Tapanulicutlanny
 
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYUTugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYUMOSES HADUN
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDG
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDGPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDG
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDGShafaillaaAlika
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Sie Hoo
 
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerja
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerjalaporan K3 Identifikasi kecelakaan kerja
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerjaFariq Abdullah dachlan
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifJonathan Andreas Saragih
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupArmadira Enno
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganAl Marson
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentZahrotutTaafufiyah
 
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdfintanarimbi
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 

What's hot (20)

Haminjon Periuk Nasi Orang Tapanuli
Haminjon Periuk Nasi Orang TapanuliHaminjon Periuk Nasi Orang Tapanuli
Haminjon Periuk Nasi Orang Tapanuli
 
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYUTugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU
Tugas MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDG
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDGPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDG
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA - SMA MUHAMMADIYAH 4 BDG
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4
 
Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak KelompokRancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok
 
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerja
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerjalaporan K3 Identifikasi kecelakaan kerja
laporan K3 Identifikasi kecelakaan kerja
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
 
Moral etika Novi Catur muspita
Moral etika Novi Catur muspitaMoral etika Novi Catur muspita
Moral etika Novi Catur muspita
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi Bangungan
 
Dasar dasar k3
Dasar dasar k3Dasar dasar k3
Dasar dasar k3
 
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan IndeppendentPPT Uji T Dependent dan Indeppendent
PPT Uji T Dependent dan Indeppendent
 
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf
20211117 Aspek Keselamatan Pertambangan.pdf
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
manajemen lingkungan dan limbah industri
manajemen lingkungan dan limbah industrimanajemen lingkungan dan limbah industri
manajemen lingkungan dan limbah industri
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Pelaksanaan Demokrasi
Pelaksanaan DemokrasiPelaksanaan Demokrasi
Pelaksanaan Demokrasi
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Laporan k3
Laporan k3Laporan k3
Laporan k3
 

Viewers also liked

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganrahayuzulfian
 
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiPembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiNafiah RR
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanLianatul Munjiah
 
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016Arif Wicaksono
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Medico Apps
 
Латеральный маркетинг
Латеральный маркетингЛатеральный маркетинг
Латеральный маркетингErmolina Lera
 
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...Insight Technology, Inc.
 
Power point hbsc3103 faudzi
Power point hbsc3103 faudziPower point hbsc3103 faudzi
Power point hbsc3103 faudziZauhari Hussein
 
Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016Alain Mussely
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakespptshuvvan
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가June Kim
 
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronPráctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronAlvarogarcy
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷雄介 荒川
 
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-agePwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-ageTodd DeStefano
 
La sostenibiltà
La sostenibiltàLa sostenibiltà
La sostenibiltàvoltafano
 

Viewers also liked (20)

Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiPembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
 
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016
Kelas 07 smp_ipa_semester_2_siswa_2016
 
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
Cardiac tamponade sample paper for neet pg, usmle, plab, fmge (mci screening ...
 
Thanksgiving day
Thanksgiving dayThanksgiving day
Thanksgiving day
 
Латеральный маркетинг
Латеральный маркетингЛатеральный маркетинг
Латеральный маркетинг
 
Aqidah ke 1
Aqidah ke 1Aqidah ke 1
Aqidah ke 1
 
Porquedômetro
PorquedômetroPorquedômetro
Porquedômetro
 
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
 
Power point hbsc3103 faudzi
Power point hbsc3103 faudziPower point hbsc3103 faudzi
Power point hbsc3103 faudzi
 
Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016Professional Pilot November 2016
Professional Pilot November 2016
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakesppt
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
 
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaronPráctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
Práctica3 propiedades mecanicas_alvarogarciacamaron
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
 
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-agePwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
 
La sostenibiltà
La sostenibiltàLa sostenibiltà
La sostenibiltà
 

Similar to BODvsCOD

Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoFarhan Yuzevan
 
Bod cod do dila
Bod cod do dilaBod cod do dila
Bod cod do dilarahmadawal
 
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)BiomaPublishing
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaMuhamad Ihsan
 
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdfSyahraniDewi1
 

Similar to BODvsCOD (20)

Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Bod cod test
Bod cod testBod cod test
Bod cod test
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Jurnal Lingkungan
Jurnal LingkunganJurnal Lingkungan
Jurnal Lingkungan
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
 
Bod cod do dila
Bod cod do dilaBod cod do dila
Bod cod do dila
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
 
Cod bod
Cod bodCod bod
Cod bod
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)
9a. lembar panduan kegiatan proyek siswa (lpkps)
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3
 
Karakteristik limbah
Karakteristik limbahKarakteristik limbah
Karakteristik limbah
 
Bahan jurnal bod
Bahan jurnal   bodBahan jurnal   bod
Bahan jurnal bod
 
Manajemen kualitas air
Manajemen kualitas airManajemen kualitas air
Manajemen kualitas air
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
 
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
 

BODvsCOD

  • 1. Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri pengolahan bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan ikan, industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain sebagainya.<br />Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air dapat ditentukan seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi. Cara yang ditempuh untuk maksud tersebut adalah dengan uji :<br />COD, singkatan dari Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.<br />BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.<br />Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini.<br />COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen<br />yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam<br />air (Boyd, 1990). Hal ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara<br />kimia dengan menggunakan oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam<br />dan panas dengan katalisator perak sulfat (Boyd, 1990; Metcalf & Eddy, 1991),<br />sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang<br />kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara<br />COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai<br />yang ada di perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak<br />bisa lebih besar dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan<br />organik yang ada.<br />3<br />Metode pengukuran BOD dan COD<br />Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan<br />peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi<br />(APHA, 1989, Umaly dan Cuvin, 1988). Peralatan reflux (Gambar 1) diperlukan<br />untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan. Pada<br />prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium<br />bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui)<br />yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian<br />dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat<br />ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai<br />untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat<br />ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan<br />yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam<br />kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit ‘over estimate’ untuk gambaran<br />kandungan bahan organik.<br />Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima<br />hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun<br />jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu<br />penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan<br />mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang<br />mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah<br />oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (limaBilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima<br />hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun<br />jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu<br />penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan<br />mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang<br />mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah<br />oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan (lima<br />Gambar 1. Peralatan reflux untuk pengukuran COD (sumber: Boyd, 1979)<br />Sebagai ilustrasi, dalam PP Nomor 28/2001 tersebut baku mutu BOD bagi<br />perairan Kelas dua yang dipergunakan untuk rekreasi air dan budidaya<br />perikanan (akuakultur) misalnya, adalah lebih kecil dari 3 mg/L, sedang baku<br />mutu CODnya adalah lebih kecil dari 25 mg/L. Untuk air laut, sebagaimana<br />dalam Kep. MENLH Nomor 51/2004, baku mutu BOD untuk perairan bagi<br />keperluan wisata bahari adalah 10 mg/L, sedangkan bagi biota laut baku mutu<br />BOD adalah 20 mg/L. COD tidak termasuk parameter yang menjadi baku mutu<br />air laut. Hal ini kemungkinan karena penentuan COD air laut relatif agak sulit<br />sehubungan dengan interferensi atau gangguan keberadaan klorida (Cl) yang<br />tinggi di air laut terhadap reaksi analitiknya.<br />Bila kita cermati baku mutu air limbah yang ada (Tabel 1), nampak<br />bahwa walaupun BOD dan COD terpakai sebagai parameter baku mutu air<br />limbah dari hampir semua kegiatan, tetapi keberadaannya adalah bersamasama<br />dengan dua atau lebih parameter lain yang menjadi parameter kunci dari<br />kualitas air limbah kegiatan yang bersangkutan. Ini berarti, bukan hanya BOD<br />dan COD yang menjadi penentu pencemaran air limbah, tetapi kesemua parameter<br />yang menjadi baku mutu air limbah dari kegiatan yang bersangkutan.<br />Dari Tabel 1 tersebut juga terlihat bahwa parameter pH dan TSS (total suspended<br />solids) misalnya, juga berperanan penting dalam baku mutu limbah, yang<br />lebih lanjut juga berarti berperan penting dalam penentuan tingkat pencemaran<br />perairan. Dari nilai pH akan dapat diketahui apakah telah terjadi perubahan<br />sifat asam-basa perairan dari nilai pH alaminya, bila nilainya lebih tinggi lebih<br />dari satu unit di atas normal berarti perairan menjadi terlalu basa, sebaliknya<br />bila terjadi penurunan maka perairan menjadi terlalu asam. Bila ini terjadi<br />selain mengganggu biota atau ekosistem perairan, juga akan mengurangi nilai<br />guna air. Demikian juga TSS, bila nilainya meningkat cukup signifikan, perairan<br />akan tampak keruh dan terkesan kotor sehingga tentu saja mengurangi daya<br />guna airnya.<br />Dengan demikian, bila misalnya nilai BOD dan COD suatu perairan masih<br />normal atau memenuhi baku mutu, belum dapat disimpulkan bahwa tidak<br />terjadi pencemaran, bila parameter kunci lainnya tidak diketahui. Karena bila<br />parameter lainnya telah meningkat dan melebihi baku mutu, maka berarti ada<br />indikasi pencemaran di perairan. Hal ini dapat terjadi karena bila terdapat<br />bahan-bahan toksik (beracun) di perairan, logam berat misalnya (Mays, 1996;<br />APHA, 1989), nilai BOD bisa jadi rendah atau masih memenuhi baku mutu, pada<br />hal dalam air atau perairan tersebut terkandung bahan beracun atau air telah<br />tercemar. Sebaliknya, bila nilai BOD dan COD telah cukup tinggi dan melebihi<br />baku mutu, maka sudah dapat diduga ada indikasi pencemaran bahan organik.<br />Selain waktu analisis yang lama, kelemahan dari penentuan BOD<br />lainnya adalah (Metcalf & Eddy, 1991): diperlukannya benih bakteri (seed) yang<br />teraklimatisasi dan aktif dalam konsentrasi yang tinggi; diperlukan perlakuan<br />pendahuluan tertentu bila perairan diindikasi mengandung bahan toksik; dan<br />efek atau pengaruh dari organisme nitrifikasi (nitrifying organism) harus<br />dikurangi. Meskipun ada kelemahan-kelemahan tersebut, BOD tetap digunakan<br />sampai sekarang. Hal ini menurut Metcalf & Eddy (1991) karena beberapa<br />alasan, terutama dalam hubungannya dengan pengolahan air limbah, yaitu<br />(1) BOD penting untuk mengetahui perkiraan jumlah oksigen yang akan<br />diperlukan untuk menstabilkan bahan organik yang ada secara biologi;<br />(2) untuk mengetahui ukuran fasilitas unit pengolahan limbah;<br />(3) untuk mengukur efisiensi suatu proses perlakuan dalam pengolahan<br />limbah; dan<br />(4) untuk mengetahui kesesuaiannya dengan batasan yang diperbolehkan<br />bagi pembuangan air limbah.<br />Karena nampaknya BOD akan tetap digunakan sampai beberapa waktu<br />mendatang, maka penting untuk mengetahui sebanyak mungkin mengenai cara<br />penentuannya berikut segala keterbatasan atau kelemahannya. Menurut<br />penulis, terlepas dari berbagai kelemahannya tersebut, BOD masih cukup<br />relevan untuk digunakan sebagai salah satu parameter kualitas air yang<br />penting. Karena dengan melakukan uji BOD secara apa adanya, yakni dengan<br />tidak memperhatikan ada tidaknya kandungan bahan toksik, sedikit atau<br />banyaknya kandungan bakteri, tetapi dengan tetap melakukan pengenceran<br />atau aerasi bilamana diperlukan dan inkubasi pada suhu setara suhu perairan,<br />maka akan diperoleh suatu nilai BOD yang akan memberikan gambaran<br />kemampuan alami perairan dalam mendegradasi bahan organik yang<br />dikandungnya. Dari nilai tersebut akan dapat dilihat apakah kemampuan<br />perairan dalam mendegradasi bahan organik masih cukup baik atau sudah<br />sangat rendah. Bila rendah, berarti kemampuan pulih diri (self purification)<br />perairan sudah sangat berkurang.<br />Kesimpulan<br />Dari uraian di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:<br />(1) BOD dan COD masih diperlukan sebagai parameter dalam baku mutu air<br />limbah atau sebagai parameter pencemaran perairan, karena peranannya<br />sebagai penduga pencemaran bahan organik dan kaitannya dengan<br />penurunan kandungan oksigen terlarut perairan (oksigen penting bagi<br />kehidupan biota air dan ekosistem perairan pada umumnya). Peranan BOD<br />dan COD bukan sebagai penentu, tetapi setara dengan parameter lainnya<br />yang menjadi parameter kunci sehubungan dengan dugaan pencemaran<br />oleh kegiatan tertentu.<br />(2) BOD adalah parameter penduga jumlah oksigen yang diperlukan oleh<br />perairan untuk mendegradasi bahan organik yang dikandungnya, sekaligus<br />merupakan gambaran bahan organik mudah urai (biodegradable) yang ada<br />dalam air atau perairan yang bersangkutan. Bila uji BOD dilakukan tanpa<br />perlakuan tertentu dan dengan suhu inkubasi setara suhu perairan, maka<br />BOD dapat menggambarkan kemampuan perairan dalam mendegradasi<br />bahan organik.<br />COD adalah parameter penduga jumlah total bahan organik yang ada dalam<br />air atau perairan, baik yang mudah urai maupun yang sulit urai. Dengan<br />memperbandingkan nilai COD dan BOD, akan diketahui gambaran jumlah<br />bahan organik persisten (sulit urai) yang terkandung di dalamnya.<br />http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/sigid_hariyadi.pdf<br />