Dokumen tersebut membahas pentingnya revolusi mental dalam membangun sumber daya insani Indonesia, termasuk transformasi budaya, mindset, dan perilaku. Revolusi mental diperlukan untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
2. KASUS - VI
(Kejadian Aneh Signifikan dan Urgen Solusinya)
Kondisi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, dewasa ini
sangatlah terpuruk, sehingga secara mendesak diperlukan perbaikan
di segala sektor dan lapisan kehidupan beserta aspek-aspeknya.
Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki derajat keterikatan terhadap
perilaku kekompakkan yang sangat tinggi (degree of commitment to
organizational behavior 70 %) sementara Amerika Serikat 32 %,
Perancis 3 % dan bangsa-bangsa di Asia Timur hanya ± 5 % aslinya.
Hanya saja mereka melakukan pengolahan, pengubahan, dan
pengembangan nilai–nilai kekompakkan (interpersonal values) secara
tangguh sehingga perilaku budaya kompak mereka sangat signifikan.
Sekiranya dipandang perlu perbaikan (pengolahan) tentu saja meliputi
berbagai tingkat : pribadi, antarpribadi, manajerial, maupun organisa-
sional, sehingga terbentuk budaya perilaku kompak mandiri –
manunggal (depending on each others).
3. Harapan kita semua adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang tangguh – utuh dan berpengaruh, tidak tercabik – cabik
seperti keberadaan kita dewasa kini.
T U G A S :
• Jika Anda pengamat yang peduli terhadap keutuhan dan
ketangguhan bangsa Indonesia secara organisasional
manajemen, maka elaborasikanlah beberapa komponen dan
aspek-aspeknya serta buatlah rancang bangun paradigma MSDI !
• Catatan, sejarah bangsa Indonesia mampu membangun event –
event kekompakkan; ingat sejarah tahun 1908, 1920, 1928, 1945,
1965, 1998. Setelah puncak tahun perjuangan kekompakkan
tercapai, kemudian kembali menurun – mundur bercerai berai
lagi, seolah-olah melestarikan program devide et empera penjajah
/ penjaja lagi.
• Ingat bagaimana memilah masalah, dan ingat pula apa
kecenderungan kelemahan kita dalam event sejarah tersebut di
atas.
4. • Momentum perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang terjadi
tahun 1908, 1928, 1945, 1965, 1998 mencatat perubahan
besar bagi bangsa Indonesia sesuai dengan zamannya
• Perubahan selalu berdampak bagi rakyat baik perubahan itu
bermakna untuk kesejahteraan rakyat maupun perubahan itu
malah memperburuk kondisi kehidupan rakyat banyak.
• Perubahan mendasar terakhir terjadi tahun 1998, ketika orde
baru digantikan oleh orde reformasi.Tadinya rakyat berharap
banyak terhadap perubahan ini, namun setelah 16 tahun
reformasi berjalan, harapan itu hanya tinggal harapan. Kondisi
kesejahteraan rakyat malah semakin memburuk dengan
indikator semakin banyaknya rakyat yang jatuh
miskin.Reformasi itu ditinjau dari aspek manajemen
seharusnya suatu perubahan komprehensif yang terkait
dengan man, money, materiel, method, namun apa daya ke 4
aspek itu dikelola secara tidak professional sehingga
mengakibatkan kondisi ekonomi, politik dan budayatidak
terkendalikan.
6. • Pengembangan Sumber Daya
Insani juga harus dilihat dari sisi
budaya, yakni revolusi mental
• Revolusi mental merupakan
kebutuhan penting dan mendesak
bagi bangsa Indonesia. Mengingat,
generasi penerus bangsa perlu
disiapkan dalam menghadapi
tantangan zaman
• Revolusi mental sendiri adalah
semacam mental model. Sehingga
revolusi mental adalah cara
pandang yang masuk dan melekat
pada hasil dari pendidikan itu
sendiri--sebagai jati diri, nilai.
7. • Revolusi Mental secara operasional dapat diartikan
sebagai upaya untuk melakukan perubahan
mendasar dalam berbagai segi kehidupan
berbangsa dan bernegara yang akan membentuk
pola pikir, sikap dan perilaku rakyat Indonesia agar
berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi
dan berkepribadian secara sosial budaya.
• Sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan
korektif, tidak dengan menghentikan proses
reformasi yang sudah berjalan. Tapi dengan
mencanangkan revolusi mental menciptakan
paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation
building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan
budaya Nusantara, bersahaja, dan
berkesinambungan.
10. MODAL EKONOMI (ECONOMIC
CAPITAL)
• Stern Stewart telah mempopulerkan istilah nilai
ekonomis yang ditambahkan (EVA/ Economic
Value Added).
• EVA didefinisikan sebagai keuntungan
operasional yang bersih setelah pajak
dikurangi biaya modal.
• EVA memiliki manfaat yang banyak berkaitan
dengan kepentingan internal perusahaan
seperti mengetahui ataupun mengevaluasi
keberhasilan suatu proyek atau investasi,
mengetahui keberhasilan manajemen dalam
mengelola perusahaan (menghasilkan nilai
tambah yang signifikan atau tidak ) dan
kompensasi insentif yang bisa tergantung dari
nilai EVA yang ditargetkan
12. • Social capital merupakan keahlian hubungan antara
karyawan dan manajer di setiap level organisasi.
• Social capital dapat juga merupakan satu set hubungan
peran dalam jaringan kerja sosial dalam organisasi.
• Social capital merupakan hubungan sosial institusi, nilai dan
sikap interaksi diantara para karyawan yang memiliki
kontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial dalam
perusahaan.
• Social capital memiliki tiga komponen yaitu cognitive capital,
relation capital, dan structural capital.
• Cognitive capital meliputi aspek bahasa, cita-cita, cerita masa
lalu perusahaan dan sosial.
• Relation capital berhubungan dengan norma, religius,
kepercayaan, eksistensi perusahaan masa kini dan masa
depan.
• Structural capital meliputi aspek hubungan kerja antar
karyawan, formulasi jaringan kerja dan adopsi organisasi
14. • Budaya perusahaan bukan sekedar tergambar
dari logo, interior, slogan, ritual briefing, namun
berasal dari keyakinan akan makna dan
pentingnya nilai di balik sikap dan perilaku
manusianya. Hal yang perlu diperkuat adalah
bagaimana respon kita menghadapi suatu situasi,
bagaimana kita mempersepsi suatu kejadian,
bagaimana kita berkomunikasi dalam setiap
situasi. Kebiasaan positif inilah yang membentuk
kekuatan budaya dan harus ditularkan kepada
lingkungan kita.
15. • Sikap dan kebiasaan terbentuk dari
pembiasaan oleh atasan, hasil meniru,
kebiasaan rekan satu tim, sehingga secara
keseluruhan terlihat kultur positif di
perusahaan tersebut. Meski pemimpin
memang punya peran penting dalam
menciptakan budaya organisasi, namun tidak
hanya pemimpin yang berperan menyebarkan
budaya perusahaan. Semua orang dengan
peran dan kemampuannya perlu melakukan
itu.
17. Modal Psikologis
• Yaitu suatu kondisi psikologis yang positif pada individu dan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untuk mengerjakan
suatu tugas yang menantang dan memberikan usaha yang
maksimal agar bisa sukses dalam mengerjakannya.
2. Memiliki atribusi yang positif (optimis) akan kesuksesan
sekarang dan di masa depan.
3. Berusaha keras untuk mencapai tujuan, dan jika dibutuhkan,
individu tersebut akan mengarahkan arah pergerakannya ke
arah tujuan tersebut agar bisa mencapai kesuksesan.
4. Ketika mendapatkan masalah, individu tersebut akan mampu
bertahan dan berusalah lebih baik lagi (resiliensi) agar bisa
mencapai kesuksesan
18. Transformasi budaya/nilai, mindset,
perilaku, paradigma
• Korupsi
• Tidak jujur
• Opportunis
• Malas/etos kerja rendah
• Ingin menang
sendiri/tidak sprotif
• Tergantung/ tidak mandiri
• No corruption
• Tidak serakah, jujur, sportif
• Meritocratric (penghargaan
yang lebih kepada mereka
yang berprestasi
• Etos kerja tinggi
• Sportif, kerjasama
• Mandiri, mental ‘Tuan’
19. • Dalam melaksanakan revolusi mental, kita dapat
menggunakan konsep Trisakti yang pernah diutarakan
Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga
pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”,
”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia
yang berkepribadian secara sosial-budaya”
• Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya
tarikan arus globalisasi dan dampak dari revolusi teknologi
komunikasi selama 20 tahun terakhir. Indonesia tidak boleh
membiarkan bangsanya larut dengan arus budaya yang
belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita.
• Usaha ini tetap memerlukan dukungan moril dan spiritual
serta komitmen dalam diri seorang pemimpin dan
selayaknya setiap revolusi diperlukan pengorbanan oleh
masyarakat.