Keton merupakan jenis pelarut yang banyak digunakan dalam industri. Beberapa jenis keton yang sering digunakan antara lain metil etil keton, aseton, etil amil keton, dan diisobutil keton. Keton dapat menyebabkan neurotoksisitas akibat akumulasi dalam tubuh dan mengganggu transmisi syaraf. Pekerja pabrik sepatu mengeluhkan gejala neurotoksis akibat paparan metil etil keton yang melebihi ambang
2. Pengertian Keton
• merupakan salah satu jenis pelarut dalam
dunia industri. Banyak pelarut yang digunakan
dalam industri untuk berbagai tujuan, antara
lain proses ekstraksi:, minyak wangi, bahan
farmasi, pigmen dan produk-produk lainnya.
3. Jenis Keton Yang Sering digunakan
• Metil etyl keton
• Aseton
• Etyl amyl keton
• Diisobutyl keton
• Dietil keton
4. Keton
• Keton terasuk solven. Solven adalah irritan.
Solven ditambahkan untuk memudahkan
pemakaian penyalut (coating) pada
adhesive, tinta, cat, vernis, dan penyegel
(sealer). solven mudah menguap, oleh karena
itu, secara tidak sengaja menyebar ke udara
setelah penggunaan.
5. • Di dalam paru-paru, gas keton yang terhirup
mengumpul. Setelah itu, gas keton ikut bersama
aliran darah dan terikat dengan hemoglobin
sehingga menyebabkan tubuh kekurangan
oksigen. Selain itu, Kebanyakan solven adalah
depresan Susunan Syaraf Pusat. Mereka
terakumulasi di dalam material lemak pada
dinding syaraf dan menghambat transmisi
impuls. Pada permulaan seseorang terpapar,
maka fikiran dan tubuhnya akan melemah hingga
tak sadarkan diri.
6. Portal of entry
• Uap solven dapat masuk ke dalam
tubuh terutama melalui inhalasi,
walaupun absorbsi melalui kulit dapat
pula terjadi. Uap tersebut akan
diabsorbsi dari paru-paru ke dalam
darah, dan didistribusi terutama ke
jaringan-jaringan yang mengandung
banyak lemak dan lipid, misalnya sistem
syaraf pusat, hati, dan sumsum tulang.
8. NAB menurut SNI tahun 2005
• Aseton (67-64-1) 1.780mg/m3 atau 750 bds
• Dietil keton (96-22-0) 705 mg/m3 atau 200bds
• Diisobutil keton (108-83-8) 145mg/m3 atau
25bds
• Etil amil keton (541-85-5) 131mg/m3 atau
25bds
• Metil etil keton (MEK) (78-93-3) 590mg/m3
200 bds
9. Cara identifikasi keton di tempat kerja
1. Metoda sampling botle
udara di ditempat yg dicurigai dimasukn
dalam botol dan dianalisis di lab.
2. Metoda adsorpsi dan disorpsi
uap organik lingkungan kerja diadsorpsi oleh
adsorbent kemudian dianalisis.
3. Direct reading (sensor)
– Detektor nyala
– Konduktivitas
10. Cara pencegahan
• Eliminasi
• Subtitusi
• Isolasi
• APD yang memadai
• Mematuhi MSDS
12. Contoh kasus
“NEUROTOKSIS AKIBAT METIL ETIL KETON”
Seorang perempuan yang bekerja pada
sebuah pabrik sepatu(bottom sole) datang
kepada dokter perusahaan, dia menjelaskan
kepada dokter bahwa dia memiliki
keluhan, diantaranya sakit
kepala, pusing, kesemutan yang hilang timbul
semenjak beberapa bulan yang lalu.
13. Pembahasan
• Kearena dokter curiga beberapa pekerja juga
mengeluhkan hal yang sama maka dokter
memeriksa mereka dengan lebih dalam dan
ditemukan hasil bahwa terdapat akumulasi
metil etil keton dalam lapisan lemak pada
dinding sel syaraf serta didalam darah pekerja.
14. Cont’d
• Setelah menetahui fakta ini, maka dilakukan
pengukuran pada lingkungan kerja dan hasilnya
cukup mengejutkan bahwa kadar uap metil etil
keton mencapai 575 mg/ m3 setara 195 bds
mendekati nilai ambang batas yaitu 590 mg/m3
atau 200 bds di lingkungan pabrik.
• jika paparan denan kadar ini terus berulang
maka akan berbahaya bagi kesehatan pekerja
untuk itu perusahaan harus melakukan
tindakan untuk menurunkan kadar uap metil
etil keton di lingkungan kerja.
15. pustaka
PERMEN nomor per.13/men/x/2011 tahun 2011
tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor
kimia di tempat kerja.
S , rigar david. 2009. neurotoksis akibat metil etil
keton. Semarang : universitas diponegoro
Badan Standardisasi Nasional 2005 : Nilai Ambang
Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja