SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-
organ, serta menghasilkan energi.
Globalisasi cenderung merubah gaya hidup seseorang, termasuk
perubahan pola makan. Tujuan makan atau akibat dari megkonsumsi suatu
makanan kurang dipertimbangkan dibandingkan dengan pertimbangan
kesenangan dan kepuasan
Pola makan yang tidak baik adalah mengkonsumsi makanantinggi
lemak, garam, gula tetapi rendah serat dan vitamin (example: fried chicken,
beef burger, french fries, sate kambing, soto jeroan dll), sehingga ditakutkan
dapatmenyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner,
hipertensi, DM, dan gagal ginjal
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya gizi untuk kebutuhan tubuh.
B. Tujuan Khusus
1. Pengertian tentang gizi
2. Untuk mengetahui tentang pengelompokan gizi sesuai kebutuhan
2
3. Untuk mengetahui akibat dari kurangnya gizi pada bumil, bulin,
janin, dan anak-anak.
1.3 Manfaat
Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sarana
evaluasi para tenaga kesehatan dan para ibu rumah tangga dalam upaya
melakukan pemenuhan gizi, dengan menjaga hygienitas dalam makanan. Dan
bagi penulis, makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai pemenuhan gizi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4.1 Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan,
perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan
pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang
sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan,
ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.
Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu,
keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
4.2 Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan
Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan
mikronutrien.
A. Makronutrien
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk
menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan),
pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohidrat (hidrat arang), lemak,
protein, makromineral dan air.
4
B. Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
1. Karbohidrat – Glukosa; serat.
2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat
(omega-3).
3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin;
metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen
nonesensial.
4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor;
magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga;
kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen,
boron; vanadium, molibden.
5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol);
vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin;
biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam
pantotenat; vitamin C.
6. Air
4.2.1 Fungsi Zat Gizi
1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein,
merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat
dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) –
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,
memelihara, dan menganti sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan
vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam
sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh
5
dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat
infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi,
fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam
tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu
tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain
proses tubuh.
4.2.2 Akibat Kurangnya Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan
berikut ini.
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
6
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status
gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama
hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Hb.
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada
trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan
trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus
bertujuan memantau pertumbuhan janin.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan
janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi
dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system
reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi
pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih
besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang
sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi,
terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
7
4. Pada anak-anak
A. KURANG GIZI
Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama
di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak
jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah
dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-
80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya
antara lain:
* Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan
menurun.
* Ukuran lingkaran lengan atas menurun.
* Maturasi tulang terlambat.
* Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.
* Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.
B. MARASMUS
Anak-anak penderita marasmus secara fisik mudah dikenali.
Meski masih anak-anak, wajahnya terlihat tua, sangat kurus karena
kehilangan sebagian lemak dan otot-ototnya. Penderita marasmus berat
akan menunjukkan perubahan mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam
stadium yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan
gampang menangis karena selalu merasa lapar. Ada pun ciri-ciri
lainnya adalah:
* Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya.
* Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur.
* Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok.
* Tulang-tulang terlihat jelas menonjol.
* Sering menderita diare atau konstipasi.
* Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal,
8
dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari
semestinya.
C.KWASHIORKOR
Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar
atau HO. Penampilan anak-anak penderita HO umumnya sangat khas,
terutama bagian perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah
berat normal. Edema stadium berat maupun ringan biasanya menyertai
penderita ini. Beberapa ciri lain yang menyertai di antaranya:*
Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, bahkan pada stadium
lanjut anak terlihat sangat pasif.
* Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring
* Anemia.
* Diare dengan feses cair yang banyak mengandung asam laktat
karena berkurangnya produksi laktase dan enzim penting lainnya.
* Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai
petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna
merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red.), yang
lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat
kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya
dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya.
* Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat
diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal.
9
D. MARASMIK-KWASHIORKOR
Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan
kwashirkor dengan gabungan gejala yang menyertai.
* Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat
normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas,
seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya.
* Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya
lemak dan otot.
* Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan
gangguan metabolik seperti gangguan pada ginjal dan pankreas.
* Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti
meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta
menurunnya kadar magnesium.
E. GAGAL TUMBUH
Selain malnutrisi energi-protein di atas, ada juga gangguan
pertumbuhan yang diistilahkan dengan gagal tumbuh. Yang dimaksud dengan
gagal tumbuh adalah bayi/anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara
bermakna dibanding anak sebayanya. Untuk mudahnya, pertumbuhan anak
tersebut ada di bawah kurva pertumbuhan normal. Tanda-tanda lainnya
adalah:
* Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal
* Hilangnya lemak di bawah kulit secara signifikan
* Berkurangnya massa otot
* Dermatitis
10
4.2.3 Pengelompokan Gizi
A. Zat gizi sumber energi
Diperlukan energi untuk mempertahankan fungsi tubuh agar dapat
berfungsi dengan baik, peredaran darah, persyarafan, pernapasan, gerak
otot sehingga atlet dapat berlatih dan menjaga konsisi tubuh setelah
bertanding. Energi ini didapat dari zat hidrat arang, lemak, dan protein
yang dikomsumsi melalui makanan.
Zat utama yang menghasilkan energi itu adalah karbohidrat
khususnya zat tepug (amylum). Maka pada bahan makanan pokok serelia,
energi yang dihasilkan berasal dari karbohidrat maupun protein.
Zat-zat makanan seperti karboidrat dan lemak memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Karbohidrat, terdiri dari unsurC, H,dan O. Berdasarkan gugus
penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
2. Lemak, merupakan senyawa organik yang majemuk, terdiri
dari unsur-unsur C,H, dan O yang membentuk senyawa asam
lemak dan gliserol (gliserin), apabila bergabung dengan zat lain
akan membentuk lipoid—- fosfatid dan sterol.
Lemak berfungsi sebagai:
1. Penghasil kalori terbesar yang dalam hal ini tiap gram
lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori.
2. Sebagai pelarut vitamin tertentu seperti A,D,EdanK.
3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai
pelindung tubuh dari temperature rendah.
11
B. Zat gizi pembangun tubuh
Zat gizi protein sebagai zat pembangunan tubuh sangat diperlukan
untuk membentuk struktur tubuh, terutama dalam pembentukan jaringan
baru, juga pembentukan enzim, hormone, dan anti biotibodi.
Zat pembangun sel, terutama diduduki oleh protein sehingga bahan
pangan lauk pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat
pembangun. Terutama Pada serelia sebagai bahan makanan pokok,
jumlah protein yang dikonsumsinya mencapai kuantu yang cukup
signifikan, karena bahan makanan pokok biasanya dikonsumsi dalam
dalam jumlah cukup besar. Kita ketahui bahwa protein juga energi yang
sama dengan karbohidrat setiap gramnya.
Protein, terdiri dari unsur C, H, O, dan N, dan kadang-kadang S,
dan P, diperoleh melalui tumbuhan-tumbuhan (protein nabati) dan
melalui hewan (protein hewani) berfungsi sebagai
a. Mambangun sel-sel yang rusak
b. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon
c. Membentuk zat anti energi dalam hal ini tiap gram protein
menghasilkan sekitar 4,1 kalori.
12
C. Zat gizi pengatur
Untuk mengatur jalanya metabolisme di dalam tubuh, diperlukan
yang banyak didapat dari sayur-sayuran berwarna hijau dan juga pada
buah-buahan barwarna kuning dan merah.
Dengan mengkomsumsi sayur dan buah, selain mendapatkan
vitamin dan mineral didapat juga serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Oleh karena itu, dengan adanya serat, tubuh tetap merasa kenyang, terjadi
pergerakan usus dan akan memperlancar buang air besar. Berarti
mengkomsumsi buah-buahan dan sayuran, mutlak diperlukan seseorang
untuk sehat.
13
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Tidak ada satu jenis makanan (selain ASI) yg mengandung semua zat gizi
yg dibutuhkan utk hidup sehat. Dengan makan beraneka ragam berarti
kekurangan zat gizi dari suatu makanan dpt dilengkapi oleh zat gizi dari
makanan lain. Susunan makanan yg beragam adalah jika setiap 4 kali makan
pagi, siang, dan malam hidangan terdiri dari 4 kelompok makanan, yaitu mak
pokok, lauk-pauk, sayur dan buah. Makanan beraneka ragam dpt mencegah
berbagai penyakit.
B. Kesimpulan
Malnutrisi pada anak erat kaitannya dengan kemiskinan dan kebodohan
serta adanya faktor budaya yang memengaruhi pemberian makanan tertentu
meski belum layak dikonsumsi di usianya. Banyaknya anak-anak penderita
kekurangan gizi dan gizi buruk di sejumlah wilayah di Tanah Air disebabkan
ketidaktahuan orangtua akan pentingnya gizi seimbang.
Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi
pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses
pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami
kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir
dengan BBLR.
14
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pengaruh gizi kurang terhadap
kejadian BBLR cukup besar pada ibu hamil, apalagi kondisi gizi ibu sebelum
hamil buruk. Masalah gizi kurang pada ibu hamil ini dapat dilihat dari
prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan kejadian anemia.

More Related Content

What's hot

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaSri Sumarni
 
Laporan hasil penelitian pilobet
Laporan hasil penelitian pilobetLaporan hasil penelitian pilobet
Laporan hasil penelitian pilobetNur Kholiq
 
Obesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiObesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiJane Sari
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...Retno Kuswantoro
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4Indri Wati
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasGusti Hartanti
 
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAOBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAKonservasi Beduatekae
 
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaPertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaTsiompahGREG
 

What's hot (20)

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah obesitas
Makalah obesitasMakalah obesitas
Makalah obesitas
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Obesitas pada Anak
Obesitas pada AnakObesitas pada Anak
Obesitas pada Anak
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Laporan hasil penelitian pilobet
Laporan hasil penelitian pilobetLaporan hasil penelitian pilobet
Laporan hasil penelitian pilobet
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
Obesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiObesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologi
 
MODUL KEGEMUKAN
MODUL KEGEMUKANMODUL KEGEMUKAN
MODUL KEGEMUKAN
 
Obesitas pada anak
Obesitas pada anakObesitas pada anak
Obesitas pada anak
 
Biology makanan
Biology makananBiology makanan
Biology makanan
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...
PENYAKIT JANTUNG KORONER : ATEROSKLEROSIS VERSUS KOLESTEROL TINGGI & BAGAIMAN...
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitas
 
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAOBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
 
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaPertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
 

Viewers also liked

motorik kasar pada anak
motorik kasar pada anakmotorik kasar pada anak
motorik kasar pada anakDiena Masrukin
 
Welcome to america
Welcome to americaWelcome to america
Welcome to americaSerjan Kasen
 
презентация аиф2012
презентация  аиф2012презентация  аиф2012
презентация аиф2012Serjan Kasen
 
Informatika szh lgisi
Informatika szh lgisiInformatika szh lgisi
Informatika szh lgisiSerjan Kasen
 
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-a
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-aAvtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-a
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-aSerjan Kasen
 
орыс тілінен үлгілер
орыс тілінен үлгілерорыс тілінен үлгілер
орыс тілінен үлгілерSerjan Kasen
 
3. предложения-с-однородными-членами (1)
3. предложения-с-однородными-членами (1)3. предложения-с-однородными-членами (1)
3. предложения-с-однородными-членами (1)Serjan Kasen
 
үлгі каз-тіл-әдебрус-школ
үлгі каз-тіл-әдебрус-школүлгі каз-тіл-әдебрус-школ
үлгі каз-тіл-әдебрус-школSerjan Kasen
 
Zin zi tanu-lgi-saba
Zin zi tanu-lgi-sabaZin zi tanu-lgi-saba
Zin zi tanu-lgi-sabaSerjan Kasen
 
қаз тарих үлгі
қаз тарих  үлгіқаз тарих  үлгі
қаз тарих үлгіSerjan Kasen
 
технология 9үлгі
технология 9үлгітехнология 9үлгі
технология 9үлгіSerjan Kasen
 
география үлгі
география үлгігеография үлгі
география үлгіSerjan Kasen
 
Driven & Bored Piles
Driven & Bored PilesDriven & Bored Piles
Driven & Bored PilesAhmed Zanaty
 

Viewers also liked (19)

motorik kasar pada anak
motorik kasar pada anakmotorik kasar pada anak
motorik kasar pada anak
 
Welcome to america
Welcome to americaWelcome to america
Welcome to america
 
презентация аиф2012
презентация  аиф2012презентация  аиф2012
презентация аиф2012
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Informatika szh lgisi
Informatika szh lgisiInformatika szh lgisi
Informatika szh lgisi
 
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-a
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-aAvtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-a
Avtomatty pulemetti-tekserip-arau zh-ne-ony_atys-a
 
Fizika szh lgisi
Fizika szh lgisiFizika szh lgisi
Fizika szh lgisi
 
орыс тілінен үлгілер
орыс тілінен үлгілерорыс тілінен үлгілер
орыс тілінен үлгілер
 
3. предложения-с-однородными-членами (1)
3. предложения-с-однородными-членами (1)3. предложения-с-однородными-членами (1)
3. предложения-с-однородными-членами (1)
 
үлгі каз-тіл-әдебрус-школ
үлгі каз-тіл-әдебрус-школүлгі каз-тіл-әдебрус-школ
үлгі каз-тіл-әдебрус-школ
 
Khimija ulgy
Khimija ulgyKhimija ulgy
Khimija ulgy
 
Zin zi tanu-lgi-saba
Zin zi tanu-lgi-sabaZin zi tanu-lgi-saba
Zin zi tanu-lgi-saba
 
қаз тарих үлгі
қаз тарих  үлгіқаз тарих  үлгі
қаз тарих үлгі
 
технология 9үлгі
технология 9үлгітехнология 9үлгі
технология 9үлгі
 
Muzyka lgi (1)
Muzyka lgi (1)Muzyka lgi (1)
Muzyka lgi (1)
 
география үлгі
география үлгігеография үлгі
география үлгі
 
Dene lgi (1)
Dene lgi (1)Dene lgi (1)
Dene lgi (1)
 
Driven & Bored Piles
Driven & Bored PilesDriven & Bored Piles
Driven & Bored Piles
 

Similar to Gizi Penting untuk Kesehatan

Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdf
Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdfSoal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdf
Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdfMuhamadIbnuHasan
 
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.ppt
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.pptTugas kdm kebutuhan nutrisi.ppt
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.pptMahendraSaputra8
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxRani911076
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukSTIMLOG
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTAstriYuliaSariLubis1
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.pptintanmega2
 
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxekadarmayantiputrisi
 
Pola_Makan_Sehat.pptx
Pola_Makan_Sehat.pptxPola_Makan_Sehat.pptx
Pola_Makan_Sehat.pptxssuserbc10791
 
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfAAsmaSaad1
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIApjj_kemenkes
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASApjj_kemenkes
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.ppt
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.pptprinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.ppt
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.pptssuserbc9a2c
 

Similar to Gizi Penting untuk Kesehatan (20)

Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdf
Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdfSoal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdf
Soal_soal_UTS_Gizi_dan_Diet_ (1).pdf
 
KEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN_NUTRISI.pptKEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN_NUTRISI.ppt
 
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.ppt
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.pptTugas kdm kebutuhan nutrisi.ppt
Tugas kdm kebutuhan nutrisi.ppt
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi Buruk
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
 
Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2
 
Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2Apeqoh sains form 2
Apeqoh sains form 2
 
Ppt gizi
Ppt giziPpt gizi
Ppt gizi
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Gizi pada lansia
Gizi pada lansiaGizi pada lansia
Gizi pada lansia
 
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
 
Pola_Makan_Sehat.pptx
Pola_Makan_Sehat.pptxPola_Makan_Sehat.pptx
Pola_Makan_Sehat.pptx
 
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.ppt
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.pptprinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.ppt
prinsip-gizi-seimbang-dalam-kesehatan-reproduksi.ppt
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 

Gizi Penting untuk Kesehatan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ- organ, serta menghasilkan energi. Globalisasi cenderung merubah gaya hidup seseorang, termasuk perubahan pola makan. Tujuan makan atau akibat dari megkonsumsi suatu makanan kurang dipertimbangkan dibandingkan dengan pertimbangan kesenangan dan kepuasan Pola makan yang tidak baik adalah mengkonsumsi makanantinggi lemak, garam, gula tetapi rendah serat dan vitamin (example: fried chicken, beef burger, french fries, sate kambing, soto jeroan dll), sehingga ditakutkan dapatmenyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi, DM, dan gagal ginjal 1.2 Tujuan A. Tujuan Umum Untuk mengetahui pentingnya gizi untuk kebutuhan tubuh. B. Tujuan Khusus 1. Pengertian tentang gizi 2. Untuk mengetahui tentang pengelompokan gizi sesuai kebutuhan
  • 2. 2 3. Untuk mengetahui akibat dari kurangnya gizi pada bumil, bulin, janin, dan anak-anak. 1.3 Manfaat Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sarana evaluasi para tenaga kesehatan dan para ibu rumah tangga dalam upaya melakukan pemenuhan gizi, dengan menjaga hygienitas dalam makanan. Dan bagi penulis, makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pemenuhan gizi.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 4.1 Ruang Lingkup Ilmu Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga. 4.2 Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. A. Makronutrien Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohidrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
  • 4. 4 B. Mikronutrien Golongan mikronutrien terdiri dari : 1. Karbohidrat – Glukosa; serat. 2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). 3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. 4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. 5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. 6. Air 4.2.1 Fungsi Zat Gizi 1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. 2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak. 3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh
  • 5. 5 dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh. 4.2.2 Akibat Kurangnya Gizi Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini. 1. Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. 2. Terhadap Perslinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
  • 6. 6 3. Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Hb. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
  • 7. 7 4. Pada anak-anak A. KURANG GIZI Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60- 80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain: * Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun. * Ukuran lingkaran lengan atas menurun. * Maturasi tulang terlambat. * Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun. * Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang. B. MARASMUS Anak-anak penderita marasmus secara fisik mudah dikenali. Meski masih anak-anak, wajahnya terlihat tua, sangat kurus karena kehilangan sebagian lemak dan otot-ototnya. Penderita marasmus berat akan menunjukkan perubahan mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam stadium yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan gampang menangis karena selalu merasa lapar. Ada pun ciri-ciri lainnya adalah: * Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya. * Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur. * Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok. * Tulang-tulang terlihat jelas menonjol. * Sering menderita diare atau konstipasi. * Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal,
  • 8. 8 dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari semestinya. C.KWASHIORKOR Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar atau HO. Penampilan anak-anak penderita HO umumnya sangat khas, terutama bagian perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah berat normal. Edema stadium berat maupun ringan biasanya menyertai penderita ini. Beberapa ciri lain yang menyertai di antaranya:* Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, bahkan pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif. * Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring * Anemia. * Diare dengan feses cair yang banyak mengandung asam laktat karena berkurangnya produksi laktase dan enzim penting lainnya. * Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red.), yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya. * Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal.
  • 9. 9 D. MARASMIK-KWASHIORKOR Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan gabungan gejala yang menyertai. * Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya. * Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya lemak dan otot. * Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolik seperti gangguan pada ginjal dan pankreas. * Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta menurunnya kadar magnesium. E. GAGAL TUMBUH Selain malnutrisi energi-protein di atas, ada juga gangguan pertumbuhan yang diistilahkan dengan gagal tumbuh. Yang dimaksud dengan gagal tumbuh adalah bayi/anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara bermakna dibanding anak sebayanya. Untuk mudahnya, pertumbuhan anak tersebut ada di bawah kurva pertumbuhan normal. Tanda-tanda lainnya adalah: * Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal * Hilangnya lemak di bawah kulit secara signifikan * Berkurangnya massa otot * Dermatitis
  • 10. 10 4.2.3 Pengelompokan Gizi A. Zat gizi sumber energi Diperlukan energi untuk mempertahankan fungsi tubuh agar dapat berfungsi dengan baik, peredaran darah, persyarafan, pernapasan, gerak otot sehingga atlet dapat berlatih dan menjaga konsisi tubuh setelah bertanding. Energi ini didapat dari zat hidrat arang, lemak, dan protein yang dikomsumsi melalui makanan. Zat utama yang menghasilkan energi itu adalah karbohidrat khususnya zat tepug (amylum). Maka pada bahan makanan pokok serelia, energi yang dihasilkan berasal dari karbohidrat maupun protein. Zat-zat makanan seperti karboidrat dan lemak memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Karbohidrat, terdiri dari unsurC, H,dan O. Berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. 2. Lemak, merupakan senyawa organik yang majemuk, terdiri dari unsur-unsur C,H, dan O yang membentuk senyawa asam lemak dan gliserol (gliserin), apabila bergabung dengan zat lain akan membentuk lipoid—- fosfatid dan sterol. Lemak berfungsi sebagai: 1. Penghasil kalori terbesar yang dalam hal ini tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori. 2. Sebagai pelarut vitamin tertentu seperti A,D,EdanK. 3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari temperature rendah.
  • 11. 11 B. Zat gizi pembangun tubuh Zat gizi protein sebagai zat pembangunan tubuh sangat diperlukan untuk membentuk struktur tubuh, terutama dalam pembentukan jaringan baru, juga pembentukan enzim, hormone, dan anti biotibodi. Zat pembangun sel, terutama diduduki oleh protein sehingga bahan pangan lauk pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun. Terutama Pada serelia sebagai bahan makanan pokok, jumlah protein yang dikonsumsinya mencapai kuantu yang cukup signifikan, karena bahan makanan pokok biasanya dikonsumsi dalam dalam jumlah cukup besar. Kita ketahui bahwa protein juga energi yang sama dengan karbohidrat setiap gramnya. Protein, terdiri dari unsur C, H, O, dan N, dan kadang-kadang S, dan P, diperoleh melalui tumbuhan-tumbuhan (protein nabati) dan melalui hewan (protein hewani) berfungsi sebagai a. Mambangun sel-sel yang rusak b. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon c. Membentuk zat anti energi dalam hal ini tiap gram protein menghasilkan sekitar 4,1 kalori.
  • 12. 12 C. Zat gizi pengatur Untuk mengatur jalanya metabolisme di dalam tubuh, diperlukan yang banyak didapat dari sayur-sayuran berwarna hijau dan juga pada buah-buahan barwarna kuning dan merah. Dengan mengkomsumsi sayur dan buah, selain mendapatkan vitamin dan mineral didapat juga serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, dengan adanya serat, tubuh tetap merasa kenyang, terjadi pergerakan usus dan akan memperlancar buang air besar. Berarti mengkomsumsi buah-buahan dan sayuran, mutlak diperlukan seseorang untuk sehat.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP A. Saran Tidak ada satu jenis makanan (selain ASI) yg mengandung semua zat gizi yg dibutuhkan utk hidup sehat. Dengan makan beraneka ragam berarti kekurangan zat gizi dari suatu makanan dpt dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lain. Susunan makanan yg beragam adalah jika setiap 4 kali makan pagi, siang, dan malam hidangan terdiri dari 4 kelompok makanan, yaitu mak pokok, lauk-pauk, sayur dan buah. Makanan beraneka ragam dpt mencegah berbagai penyakit. B. Kesimpulan Malnutrisi pada anak erat kaitannya dengan kemiskinan dan kebodohan serta adanya faktor budaya yang memengaruhi pemberian makanan tertentu meski belum layak dikonsumsi di usianya. Banyaknya anak-anak penderita kekurangan gizi dan gizi buruk di sejumlah wilayah di Tanah Air disebabkan ketidaktahuan orangtua akan pentingnya gizi seimbang. Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR.
  • 14. 14 Beberapa penelitian membuktikan bahwa pengaruh gizi kurang terhadap kejadian BBLR cukup besar pada ibu hamil, apalagi kondisi gizi ibu sebelum hamil buruk. Masalah gizi kurang pada ibu hamil ini dapat dilihat dari prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan kejadian anemia.