Dokumen tersebut membahas tentang kelompok sosial dan masyarakat multikultural. Kelompok sosial didefinisikan sebagai kumpulan orang yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan bersama, sedangkan masyarakat multikultural terdiri atas dua atau lebih kelompok dengan karakteristik dan budaya yang berbeda-beda. Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural antara lain latar belakang historis, kondisi ge
1. KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
1. Kelompok Sosial
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai
hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan
tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota
kelompok yang diakui pihak luar.
Definisi Kelompok Sosial
Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren
Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih
manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang
dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan.
Menurut Goodman
Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan
identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai
tujuan bersama.
Proses terbentuknya kelompok sosial
Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia
yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.
2. Ada dua hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga ia terdorong untuk
hidup berkelompok yaitu :
- Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya.
- Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.
Secara kodrati manusia dalam hidup harus bermasyarakat. Manusia yang
hidup sendiri dianggap tidak wajar, bahkan mungkin bisa sakit jiwa atau
mati.
Syarat Kelompok Sosial
- Tiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
yang lain.
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka
bertambah erat.
- Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku
- Bersistem dan berproses.
Ciri-ciri dasar kelompok sosial
- Terdiri atas dua orang atau terus bertambah
- Terdapat komunikasi dan interaksi
- Ada minat dan kepentingan bersama
- Ada motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok
- Ada kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok
- Punya stuktur yang tegas
- Ada kaidah-kaidah yang mengatur
- Tiap anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya.
3. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Bergabung dalam kelompok biasa merupakan sesuatu yang murni
dari diri sendiri atau secara kebetulan.misalnya ada orang yang terlahir
dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan.
Namun bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang
merupakan pilihan.
Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan yaitu
- Kedekatan
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,semakin memungkinkan
untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Kedekatan fisik
meningkatkan peluang untuk berinteraksi.
- Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai,
tingkat intelegensi,atau karakter-karakter lainnya.
Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok
sosial adalah :
- Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok
- Ikatan emosional
- Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan
- Kepeminpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan
- Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya.
Macam-Macam Kelompok Sosial
1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok
4. Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar
misalnya RT, RW, Banjar, negara.
2. Berdasarkan Interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok.
Dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan.
Ada 3 tipe paguyuban :
Paguyuban karena adanya ikatan darah
Paguyuban karena kedekatan tempat tinggal/tempat bekerja
Paguyuban karena pola pikir,pandangan,keahlian/pekerjaan
3. Berdasarkan proses terbentuknya
Ada kelompok nyata,dan kelompok semu.
4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah
5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan
6. Berdasarkan derajat organisasi.
Kelompok sosial terdiri atas kelompok sosial yang terorganisasi dengan
rapi seperti negara, TNI,perusahaan. Namun ada kelompok sosial yang
tidak terorganisasi dengan baik seperti kerumunan massa.
Kelompok sosial dipandang dari sudut individu
Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya
mempunyai satu kelompok sosial dimana ia menjadi anggotanya. Namun
ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus.Terbentuknya
kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh
kekerabatan,usia,jenis kelamin,pekerjaan atau kedudukan.Keanggotaan
setiap kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise
tertentu.
5. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak stabilnya suatu
kelompok sosial
1. Adanya konflik antar anggota kelompok.
2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok.
3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang.
4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok.
5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan.
Pengertian Masyarakat
Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama yang
menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia
yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat
keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu
kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
6. ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal
di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
Unsur-unsur suatu masyarakat
a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b.Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju
kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti:
geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau
keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian
atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian
kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam
segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi
7. pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup
a). Hasrat sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan
dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri
dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu
tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu
bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat
kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain.
Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan
bersama.
d).Hasrat harga diri
Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau
bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin
mendapat penghargaan yang selayaknya.
e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan
sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok
tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan
Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan
atau pembatasan-pembatasan.
h)Hasrat untuk memberitahukan
Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya
disampaikan dengan suara atau isyarat
i).Hasrat simpati
8. Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain
B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap
idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan
perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK
yang semangkin hari semakin berkembang pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan
kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang
modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
perkembangan ilmu
perkembangan teknologi
perkembangan industri
perkembangan ekonomi
social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak
terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial
dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup
manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia
sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan
tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.
Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke
20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik,
eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social
change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan
realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan
angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan
direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti
9. meningkatkan kemampuan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya yang mencakup :
kenutuhan akan sandang
keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
kesempatan yang wajar untuk dihargai
mendapat kasih sayang dari sesamanya
kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total
dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta
organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara
barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial
biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu
perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’.
2. Masyarakat Multikultural
Pengertian Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua
kelompok masyarakat atau lebih yang memiliki perbedaan karakteristik dan
kebudayaan yang beragam.
Naluri manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang lain,oleh karena
itu secara otomatis akan lahir masyarakat yang berarti kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu,
yang bersifat kontinue atau terikat oleh identitas bersama.
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai
kultur dan terbentuknya masyarakat tersebut karena adanya proses sosial
dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat multikultural secara
10. sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang
berbeda-beda.
Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural :
1. Latar belakang historis.
2. Kondisi geografis.
3. Keterbukaan terhadap budaya luar.
Dalam suatu masyarakat,kita pasti menemukan banyak kelompok
masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan
karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi
sosialnya.Masyarakat multikultural disebut juga masyarakat majemuk.
Macam-macam masyarakat multikultural
1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang.
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau
kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan.
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau
kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang.salah satunya
yang merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar
daripada lainnya.
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan.
Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya
terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas
yang lain.
11. 4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi.
Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau
kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik
atau ekonomi yang dominan.
Sifat-sifat masyarakat multikultural
1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan
yang berbeda satu dengan yang lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang
bersifat non komplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap
nilai-nilai yang bersifat dasar.
4. Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
5. Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling
ketergantungan di bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang
lain.
Karakteristik Masyarakat multikultural
Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat
1. Kesatuan Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat
berdasarkan pertalian darah.
2. Kesatuan Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya
merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama.
12. 3. Kesatuan Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya
merasa terikat oleh ikatan spiritual.
4. Kesatuan Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan
dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral.
5. Penggolongan tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk
berdasarkan keadaan tertentu.
- Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya
- Penggolongan berdasarkan jenis kelamin
- Penggolongan berdasarkan umur
- Penggolongan berdasarkan derajat
- Penggolongan berdasarkan kasta.
Perilaku dalam masyarakat multikultural
Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari
berkembangnya paham-paham atau cara hidupyang didasarkan pada
etnosentrisme,primordialisme, aliran dan sebagainya.
- Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku
bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa
kelompok/masyarakat sendiri.
- Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara
istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku
bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.
- Kronisme:memprioritaskan teman.
- Nepotisme : memprioritaskan anggota keluarga.
Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikural
13. Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial,maka terjadi perbedaan-perbedaan
yang membentuk tingkat-tingkat sosial dalam
masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam
masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi
individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh
terhadap kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial
dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali),
keduanya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Dalam suatu masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok
sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan
stratifikasi sosialnya.
BAB 4 KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 2 (Dua)
Standar Kompetensi : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
2. Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
3. Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial.
Indikator :
1. Mendiskripsikan pengertian kelompok sosial.
2. menguraikan macam-macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
3. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di dunia.
4. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di Indonesia.
5. Mendiskripsikan aneka ras di dunia.
6. Mendiskripsikan aneka ras di Indonesia.
7. Mendiskripsikan aneka agama dan kepercayaan di Indonesia.
8. Mendiskripsikan aneka organisasi dan politik di Indonesia.
9. Menjelaskan Konsolidasi.
10. Menjelaskan Interaksi.
11. Menjelaskan primordialisme dan etnosentrisme.
14. URAIAN MATERI
A. ANEKA MACAM KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu
sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan
bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan
interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama.
1. Kelompok semu
Kelompok semu adalah kelompok yang lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg,
kecil kemungkinan untuk membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu
keinginan untuk mempererat ikatan anggotanya.
Ciri-ciri kelompok semu adalah :
a. Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan.
b. Tanpa wadah tertentu untuk mengorganisir.
c. Kelangsungan interaksi, interrelasi serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai.
d. Kesadaran kelompok tidak ada.
e. Kehadirannya tidak tetap ( Davis, 1960 : 351).
Berdasarkan ciri-ciri diatas, kelompok semu dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kerumunan ( Crowd )
Kerumuhan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan ini segera menghilang setelah
orang-orangnya bubar, dan dengan dengan demikian kerumunan merupakan suatu kelompok
sosial yang sifatnya sementara.
Kerumunan dapat dibedakan antara yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat yang timbul
dengan sendirinya (tanpa diduga sebelumnya), serta kerumunan yang dikendalikan oleh
keinginan-keinginan pribadi.
b. Massa ( mass )
Massa sebenarnya mendekati kerumunan, karena ciri-cirinya hampir sama, bedanya terletak pada
ciri massa yang kemungkinan terbentuknya memang disengaja, direncanakan, ada persiapan
yang tidak mendadak, dan tidak spontan.
Contohnya : kelompok yang sengaja dihimpun pada saat unjuk rasa, berkampanye, dan lain
sebagainya.
c. Publik ( public )
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio,
televisi, dan sebagainya. Alat-alat komunikasi i ni dapat membentuk publik lebih besar lagi
jumlahnya. Pulik sendiri tidak bisa terjadi pada tempat yang sama. Untuk memudahkan
pembentukan publik, digunakan cara-cara yang ada hubungannya dengan nilai-nilai sosial atau
kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan.
2. Kelompok Nyata
Kelompok ini mempunyai perbedaan ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini
memiliki bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran
selalu konstan.
Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai berikut :
a. Kelompok statistik
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa terencana, tanpa disengaja, tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
2. Tak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
15. 3. Tak ada interaksi, interrelasi dan komunikasi secara ajeg
4. Tak ada kesadaran kelompok
5. Kehadiannya konstan
Kelompokok statistik ini terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh para peneliti statistik
atau para ahli sosiolog untuk kepentingan penelitian.
b. Kelompok sosieta
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa rencana dan disengaja terbentuk dengan sendirinya
2. Terhimpun dalam suatu wadah tertentu
3. Kemungkinan adanya interaksi, intrerelasi dan komunikasi
4. Kemungkinan terjadinya kesadaran kelompok
5. Kehadirannya konstan
Kelompok ini mencerminkan adanya kesadaan kelompok, sebagai akibat kesamaan jenis ( jenis
kelamin, warna kulit, tempat domisili ) atau juga karena diikat oleh lambang tertentu misalnya
lambang negara, tanda pengenal kelompok, dan sebagainya.
c. Kelompok Sosial
Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi
sesuai dengan pola yang telah mapan.
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Terbentuk dengan sendirinya
2. Ada wadah yang memungkinkan menampung mereka
3. Ada interaksi dan interrelasi, sehingga terjadinya komunikasi yang intern
4. Ada kesadaran berkelompok
5. Kehadirannya konstan
Kelompok ini dapat disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Ini karena terbentuknya
oleh karena adnya unsur-unsur lain yang dapat diuraikan secara mendetail, seperti pekerjaan
yang sama, status yang sama atau jenis kelamin yang sama. Contoh: tetangga, kenalan, teman
sepermainan, teman seperjuangan, teman sekota, dan sebagainya.
d. Kelompok asosiasi
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Terencana atau memang disengaja dibentuk
2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
3. Ada interaksi dan interrelasi secara ajeg
4. Ada kesadaran berkelompok yang sangat kuat, serta Kehadirannya konstan
3. Kelompok Primer dan Sekunder
Konsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di
Amerika Serikat. Kelompok primer meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
akrab dan erat satu sama lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer
dapat melakukan kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus.
Fungsi sosial kelompok primer, kelompok primer berfungsi sebagai tempat untuk
memperkenalkan pola kebudayaan kita, kelompok ini juga sebagai institusi yang mempersiapkan
setiap individu untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih luas, kelompok ini pula yang
menentukan arti kenyataan sosial bagi kita, Karena ia tidak membentuk persepsi kita tentang
dunia, tetapi juga mementuk persepsi kita melalui umpan balik yang diberikan pada kita,
mengenai pantas tidaknya perilaku kita.
16. Kelompok sekunder adalah kelompok yang didalamnya orang hanya tahu sedikit saja mengenai
orang lain atau tidak tau apa-apa mengenainya. Interaksi secara formal, lebih nampak dalam
kelompok ini. Tiap individu dalam menjaga hubungan lebih berhati-hati atau cenderung berjaga-jaga.
4. Kelompok Dalam dan Kelompok Luar
Kelompok dalam ( In Group ) ialah satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya,
atau dengannya mereka mengidentifikasikan diri. Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan
tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu secara tak
langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ).
Kelompok luar ( Out Group ) adalah merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan
bagian daripadanya, atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri. Sikap anggota
out group selalu ditandai perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan.
5. Gemainschaft dan Gesellschaft
Kedua kelompok ini lahir dari karya besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936)
yang berjudul Gemainschaft Und Gesellschaft
a. Gemainschaft
Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur
easenwillen yaitu unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan
sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif.
Dalam kelompok ini, rasa setia kawan dan kolektivitas sangat erat, bahkan karena keratan itu
sampai melahirkan iirasional. Keeratan tersebut biasanya didasarkan pada adanya hubungan
darah. Ini bermula dari perkawinan seperti : keluarga, kerabat, suku bangsa, dan seagainya.
b. Gesellschaft
Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang
disebut Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku, dan
perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat rasional. Pikiran yang
mendorong individu bergabung dalam kelompok ini, karena ada maksud dan tujuan tertentu
berdasarkan untung rugi. Diantara para anggotanya hapir tak ada ikatan batin atau rasa setia
kawan yang bersifat naluriah. Unsur kebersamaan ikatannya sangat longgar. Jadi kalau salah satu
anggota sudah tidak membutuhkan yang lain melalui kelompok ini, mereka dapat melapaskan
diri dari kelompok itu.
6. Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan
dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar,
himpunan wanita suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi
tertentu dan sebagainya.
Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang tertentu atau yang pasti.
Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang
kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang
sama.
7. Membership Group daan Reference Group
Membership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara fisik tidak dapat dilakukan
17. secara mutlak, hal ini disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan yang dappat
mempengaruhi derajat interaksi didalam kelompok. Maka dikemukakan istilah-istilah Nominal
Group member dan Peripheral Group member. Seorang anggota Nominal Group dianggap oleh
anggota-anggota lain sebagai seseorang yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang
bersangkutan akan tetapi interaksinya dengan anggota-anggota lain dari kelompok tadi
berkurang. Seorang anggota Peripheral Group seolah-olah sudah tidak ada berhubungan lagi
dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan
apapun juga atas anggota tadi.
Reference Group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (buka anggota
kelompok tersebut)untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang
bukan anggota kelompok sosial yang bersangkutan, mengidentifikasikan dirnya dengan
kelompok tadi. Misalnya, seseoorang yang ingin sekali untuk menjadi mahasiswa, akan tetapi
gagal dalam memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku
sebagai mahasiswa, walaupun dia bukan mahasiswa.
8. Community dan Society
Community adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi total
kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu.
Unsur-unsur Community sentiment adalah :
a. Seperasaan : unsur seperasaan akibat bahwa seseorang berusaha untuk mengidentifikasi
dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut sehingga kesemuanya dapat
menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami, dan lain sebagainya.
b. Sepenaggungan : setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan
masyarakat sendiri.
c. Saling memerlukan : individu yang ergabung dalam masyarakat setempat merupakan dirinya
bergantung pada comunitynya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan
psikologisnya.
Perwujudan yang nyata daripada individu terhadap kelompoknya yaitu masyarakat setempat
adalah berbagai kebiasaan masyarakat, perikelakuan-perikelakuan tertentu yang secara khas
merupakan ciri masyarakat itu.
Society adalah sering diterjemahkan seperti masyarakat, akan tetapi society sebenarnya tidak
terikat pada adanya persamaan tempat tinggal. Society biasanya diartikan sebagai masyarakat
pada umumnya.
9. Organisasi Sosial
Stephen Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar dengan batasan yang relatif, yang diidentifikasikan yang bekerja relatif terus
menerus, untuk mencapai tujuan bersama.
Beberapa komponen yang terdapat dalam organisasi yaitu :
a. Kesatuan sosial yaitu ada sejumlah orang yang saling berhubungan yang berlangsung relatif
dan terus menerus.
b. Dikoordinasikan yaitu ada unsur pengaturan dengan struktur yang jelas.
c. Batasan yang relatif dapat diidentifikasikan artinya ada daftar keanggotaan termasuk pengurus
yang dapat membedakan dengan orang lain yang bukan anggota.
d. Bekerja relatif terus menerus, ada keterkaitan dan partisipasi anggota secara teratur.
e. Organisasi ini ingin mencapai tujuan.
Ada dua jenis Organisasi sebagai berikut :
18. a. Organisasi formal
Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi terdapat
perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas. Contohnya, OSIS, PSSI, PWI
dan lain sebagainya.
b. Organisasi Informal
Sifatnya tidak resmi, tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, begitu juga perencanaan
dan progaram-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas, kadang-kadang
terjadi begitu saja secara spontan. Contohnya, karang taruna, kelompok pecinta sesuatu, fans
clup suatu group musik atau orang-orang terkenal.
10. Kelas Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial, yaitu
penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan ekonomi seperti dilihat pada faktor
uang, tanah, atau kekuasaan.
Kriteria penggolongan kelas sosial. Antara lain :
a. Besar jumlah anggota
b. Kebudayaan yang sama
c. kelanggengan
d. Tanda, simbol, atau lambang yang merupakan ciri khas
e. Batas-batas ysng tegas bagi kelompok itu maupun kelompok lain
f. Antagonisme tertentu.
Contoh : kelas menengah, golongan pengusaha, kaum bangsawan.
11. KASTA
Istilah kasta dipakai untuk menyebut setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun
menurun dan diperolehnya status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan
sampai dia meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi menjadi
emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem kasta ini makin jelas dan
makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama.
Ciri-ciri kasta dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Penghormatan kepada anggota kasta yang lebih tinggi oleh kasta yang lebih rendah.
b. Terhadap kasta yang lebih rendah selalu ditekankan tentang inferioritas yang melekat pada diri
mereka.
c. Kasta yang lebih rendah kurang mendapat kesempatan yang lebih baik seperti pendidikan yang
baik, atau usaha yang lebih besar.
d. Pria dari kasta yang lebih tinggi dapat kawin dengan wanita dalam kastanya atau dari kasta
yang lebih rendah, sedangkan pria dari kasta yang lebih rendah hanya dapat kawin dengan
wanita dari kastanya sendiri.
12. LEMBAGA
Lembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat
dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan
ketentuan sanksi ( reward system ).
Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin yaitu :
1. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
19. 2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu.
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
5. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi
lembaga tersebut.
6. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak
tertulis.
Kelompok Sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu atau
lebih yang saling berinteraksi.
Massa adalah orang yang berkumpul sementara dan menginginkan kepentingan sesaat.
Masyarakat → B. Inggris (Society); Latin (Socius) → Kawah; Arab (Syaraka) → ikut
serta
Masyarakat adalah suatu kesatuan hidup yang saling berinteraksi sesuai dengan adat
istiadat secara continue terikat dengan identitas bersama.
1. Masyarakat desa → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai
petani.
2. Masyarakat kota → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja beragam.
3. Masyarakat tradisional → masyarakat yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat
kebiasaan lama.
4. Masyarakat pertanian → masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian dari
petani.
5. Masyarakat industri → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja
disekitar industri.
6. Masyarakat modern → masyarakat yang sudah majudan tidak dipengaruhi oleh adat
istiadat kebiasaan lama.
Ciri-Ciri Masyarakat
1. Masyarakat pedesaan
- Kehidupan masyarakat lebih tergantung pada keadaan alam.
20. - Mata pencahariannya bertani, nelayan dan berternak.
- Memiliki keragaman suku bangsa, bahasa, kepercayaan dan adat istiadat.
- Ukuran pelapisan sosial ialah kepemilikan tanah dan kebangsawanan.
- Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang nilai agama, etika dan moral.
2. Masyarakat perkotaan
- Masyarakat kota tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam.
- Masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri sosial, kebudayaan dan pekerjaan
masyarakat perkotaan ialah heterogen (beragam).
- Ukuran pelapisan sosial ialah, kekayaan, pendidikan dan status sosial.
- Masyarakat perkotaan berorientasi pada nilai-nilai ekonomi dan pendidikan.
3. Masyarakat tradisional
- Pola sikap dan perilakunya sederhana baik dalam berfikir, berbahasa maupun
bertindak.
- Hubungan kekerabatan masih kuat, perbedaan kelas sosial tidak terlalu menonjol
dan pelapisan masyarakatnya masih sederhana.
- Alat-alat perlengkapan hidupnya masih sangat sederhana.
- Sistem mata pencaharian pada umumnya bercocok tanam, berburu, maramu,
berternak dan menangkap ikan.
Menurut Talcott Parsons, masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Evektivitas, yaitu semangat kasih sayang yang kuat.
b. Orientasi kolektif, yaitu semangat kebersamaan dan partikularisme, paham yang
mengutamakan kelompok daerah, aliran politik / masyarakat sendiri.
c. Tradisionalisme, yaitu paham yang didasarkan pada adat istiadat lama.
d. Diffuseness, yaitu sifat kekaburan.
Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Netralitas afektif, yaitu sifat tidak mau memihak / acuh bila tidak menguntungkan
baginya.
b. Orientasi pada diri sendiri, sehingga sikap egois, emosional, dan individualistis.
c. Universalisme, yaitu bersifat objektif dan global sesuai dengan perkembangan yang
ada.
d. Suka mengejar prestise, sehingga mobilitas sosial menjadi terbuka.
e. Spesivitas, yaitu sikap tidak suka basa basi dalam hubungan sosial.
21. Pengertian dan Macam-macam Kelompok
1. Pengertian kelompok
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antropologi.
Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu,
dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok.
Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok, yaitu: (1) ada atau tidaknya
organisasi, (2) ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok, dan (3) ada atau
tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok dimaksud.
Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa
jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok
kemasyarakatan, dan (4) kelompok statistik.
Keterangan:
a. Asosiasi
Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau
organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada
hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.
b. Kelompok sosial (Social Groups)
Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial
di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok
sosial.
c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups)
Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki
kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun
organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups).
Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau
“sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.
d. Kelompok statistik
22. Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang
terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan,
dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut.
Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya
kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat
Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota,
dan tidak ada kesadararan jenis.
2. Berbagai macam kelompok/asosiasi dalam masyarakat
a. In group-Out group
Ingroup (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya
saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya: kliq. Outgroup
(kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya
antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang
kulit putih. Klasifikasi kelompok demikian dikemukakan oleh W.G. Sumner (1940).
b. Kelompok Primer dan sekunder
Klasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder dibedakan
berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di
antara anggota-anggotanya. Kelompok dengan ciri demikian disebut kelompok primer, dan yang
tidak disebut kelompok sekunder.
c. Gemainschaft dan Gesselschaft
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies (1967). Gemainschaft (paguyuban) adalah
suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri :
(1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga.
Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemainschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood, contohnya
keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya orang-orang se-
RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki
jiwa atau ideology yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan
dan tidak memiliki kesamaan keturunan/keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat,
intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan
sebagainya.
Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan
pada ikatan lahir dan bersifat kontraktual. Contohnya: Sebuah Perusaahaan atau organisasi
buruh.
23. d. Kelompok Formal dan Informal
Klasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal merupakan
kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Di dalam
kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan
tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik
fungsional maupun struktural.
Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang
bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi.
e. Kelompok organik dan mekanik
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya pembagian
kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan
tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat
pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota
yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok
mekanik terdapat solidaritas mekanik.
f. Membership dan reference group
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan kelompok
dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group
merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan
sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota.
g. Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur
1) kerumunan
Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu
kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja.
Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan.
Tipe-tipe kerumunan
a) Khalayak penonton (pendengar formal/formal audience)
Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop,
pengunjung khotbah agama, dsb.
b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group)
Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat
perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta
24. c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations)
Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam
mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst.
d) Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd)
Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya
pengungsi
e) Kerumunan penonton (spectator crowd)
Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan
semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana
f) Lawless crowd
Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni
kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan
kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat
menyimpang.
2) publik (massa)
Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan
kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung,
melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk
pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.