SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT 
MULTIKULTURAL 
1. Kelompok Sosial 
Pengertian Kelompok Sosial 
Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai 
hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan 
tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota 
kelompok yang diakui pihak luar. 
Definisi Kelompok Sosial 
Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren 
Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih 
manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang 
dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan. 
Menurut Goodman 
Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan 
identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai 
tujuan bersama. 
Proses terbentuknya kelompok sosial 
Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia 
yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.
Ada dua hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga ia terdorong untuk 
hidup berkelompok yaitu : 
- Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya. 
- Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya. 
Secara kodrati manusia dalam hidup harus bermasyarakat. Manusia yang 
hidup sendiri dianggap tidak wajar, bahkan mungkin bisa sakit jiwa atau 
mati. 
Syarat Kelompok Sosial 
- Tiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang 
bersangkutan. 
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota 
yang lain. 
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka 
bertambah erat. 
- Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku 
- Bersistem dan berproses. 
Ciri-ciri dasar kelompok sosial 
- Terdiri atas dua orang atau terus bertambah 
- Terdapat komunikasi dan interaksi 
- Ada minat dan kepentingan bersama 
- Ada motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok 
- Ada kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok 
- Punya stuktur yang tegas 
- Ada kaidah-kaidah yang mengatur 
- Tiap anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya.
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial 
Bergabung dalam kelompok biasa merupakan sesuatu yang murni 
dari diri sendiri atau secara kebetulan.misalnya ada orang yang terlahir 
dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan. 
Namun bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang 
merupakan pilihan. 
Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan yaitu 
- Kedekatan 
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,semakin memungkinkan 
untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Kedekatan fisik 
meningkatkan peluang untuk berinteraksi. 
- Kesamaan 
Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, 
tingkat intelegensi,atau karakter-karakter lainnya. 
Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok 
sosial adalah : 
- Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok 
- Ikatan emosional 
- Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan 
- Kepeminpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan 
- Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya. 
Macam-Macam Kelompok Sosial 
1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok
Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar 
misalnya RT, RW, Banjar, negara. 
2. Berdasarkan Interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok. 
Dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan. 
Ada 3 tipe paguyuban : 
 Paguyuban karena adanya ikatan darah 
 Paguyuban karena kedekatan tempat tinggal/tempat bekerja 
 Paguyuban karena pola pikir,pandangan,keahlian/pekerjaan 
3. Berdasarkan proses terbentuknya 
Ada kelompok nyata,dan kelompok semu. 
4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah 
5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan 
6. Berdasarkan derajat organisasi. 
Kelompok sosial terdiri atas kelompok sosial yang terorganisasi dengan 
rapi seperti negara, TNI,perusahaan. Namun ada kelompok sosial yang 
tidak terorganisasi dengan baik seperti kerumunan massa. 
Kelompok sosial dipandang dari sudut individu 
Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya 
mempunyai satu kelompok sosial dimana ia menjadi anggotanya. Namun 
ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus.Terbentuknya 
kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh 
kekerabatan,usia,jenis kelamin,pekerjaan atau kedudukan.Keanggotaan 
setiap kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise 
tertentu.
Faktor-faktor yang menyebabkan tidak stabilnya suatu 
kelompok sosial 
1. Adanya konflik antar anggota kelompok. 
2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok. 
3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang. 
4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok. 
5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan. 
Pengertian Masyarakat 
Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli 
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup 
bersama yang 
menghasilkan kebudayaan 
b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia 
yang berinteraksi 
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh 
suatu rasa identitas yang sama. 
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia 
yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat 
keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu 
kesatuan sosial. 
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara 
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi 
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif 
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. 
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia 
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal 
di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian 
besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut 
Unsur-unsur suatu masyarakat 
a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak 
b.Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. 
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju 
kepada kepentingan dan tujuan bersama. 
Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka: 
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 
2.Masyarakat mardeka 
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: 
geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau 
keturunan. 
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian 
atau kepercayaan. 
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat: 
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian 
kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam 
segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi
pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan. 
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup 
a). Hasrat sosial 
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan 
dirinya kepada individu lain atau kelompok 
b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri 
dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu 
tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu 
bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat 
kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. 
Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan 
bersama. 
d).Hasrat harga diri 
Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau 
bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin 
mendapat penghargaan yang selayaknya. 
e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan 
sebagian dari salah satu gajala atau tindakan. 
f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok 
tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat. 
g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan 
Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan 
atau pembatasan-pembatasan. 
h)Hasrat untuk memberitahukan 
Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya 
disampaikan dengan suara atau isyarat 
i).Hasrat simpati
Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh 
orang lain 
B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik? 
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap 
idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan 
perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK 
yang semangkin hari semakin berkembang pesat. 
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan 
kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang 
modern. 
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain : 
perkembangan ilmu 
perkembangan teknologi 
perkembangan industri 
perkembangan ekonomi 
social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak 
terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial 
dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup 
manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia 
sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan 
tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif. 
Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 
20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan 
teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. 
Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik, 
eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social 
change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan 
realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan 
angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu. 
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan 
direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti
meningkatkan kemampuan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memenuhi 
kebutuhan dasarnya yang mencakup : 
kenutuhan akan sandang 
keselamatan terhadap harta benda dan jiwa 
kesempatan yang wajar untuk dihargai 
mendapat kasih sayang dari sesamanya 
kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi 
pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total 
dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta 
organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara 
barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial 
biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu 
perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’. 
2. Masyarakat Multikultural 
Pengertian Masyarakat Multikultural 
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua 
kelompok masyarakat atau lebih yang memiliki perbedaan karakteristik dan 
kebudayaan yang beragam. 
Naluri manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang lain,oleh karena 
itu secara otomatis akan lahir masyarakat yang berarti kesatuan hidup 
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, 
yang bersifat kontinue atau terikat oleh identitas bersama. 
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai 
kultur dan terbentuknya masyarakat tersebut karena adanya proses sosial 
dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat multikultural secara
sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang 
berbeda-beda. 
Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural : 
1. Latar belakang historis. 
2. Kondisi geografis. 
3. Keterbukaan terhadap budaya luar. 
Dalam suatu masyarakat,kita pasti menemukan banyak kelompok 
masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan 
karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi 
sosialnya.Masyarakat multikultural disebut juga masyarakat majemuk. 
Macam-macam masyarakat multikultural 
1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang. 
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau 
kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang. 
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan. 
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau 
kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang.salah satunya 
yang merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar 
daripada lainnya. 
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan. 
Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya 
terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas 
yang lain.
4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi. 
Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau 
kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik 
atau ekonomi yang dominan. 
Sifat-sifat masyarakat multikultural 
1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan 
yang berbeda satu dengan yang lain. 
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang 
bersifat non komplementer. 
3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap 
nilai-nilai yang bersifat dasar. 
4. Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu 
dengan kelompok yang lain. 
5. Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling 
ketergantungan di bidang ekonomi. 
6. Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang 
lain. 
Karakteristik Masyarakat multikultural 
Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat 
1. Kesatuan Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat 
berdasarkan pertalian darah. 
2. Kesatuan Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya 
merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama.
3. Kesatuan Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya 
merasa terikat oleh ikatan spiritual. 
4. Kesatuan Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan 
dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral. 
5. Penggolongan tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk 
berdasarkan keadaan tertentu. 
- Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya 
- Penggolongan berdasarkan jenis kelamin 
- Penggolongan berdasarkan umur 
- Penggolongan berdasarkan derajat 
- Penggolongan berdasarkan kasta. 
Perilaku dalam masyarakat multikultural 
Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari 
berkembangnya paham-paham atau cara hidupyang didasarkan pada 
etnosentrisme,primordialisme, aliran dan sebagainya. 
- Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku 
bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa 
kelompok/masyarakat sendiri. 
- Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara 
istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku 
bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik. 
- Kronisme:memprioritaskan teman. 
- Nepotisme : memprioritaskan anggota keluarga. 
Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikural
Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial,maka terjadi perbedaan-perbedaan 
yang membentuk tingkat-tingkat sosial dalam 
masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam 
masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi 
individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh 
terhadap kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial 
dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali), 
keduanya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. 
Dalam suatu masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok 
sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan 
stratifikasi sosialnya. 
BAB 4 KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL 
Mata Pelajaran : Sosiologi 
Kelas / Semester : XI / 2 (Dua) 
Standar Kompetensi : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural 
Kompetensi Dasar : 
1. Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 
2. Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 
3. Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial. 
Indikator : 
1. Mendiskripsikan pengertian kelompok sosial. 
2. menguraikan macam-macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 
3. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di dunia. 
4. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di Indonesia. 
5. Mendiskripsikan aneka ras di dunia. 
6. Mendiskripsikan aneka ras di Indonesia. 
7. Mendiskripsikan aneka agama dan kepercayaan di Indonesia. 
8. Mendiskripsikan aneka organisasi dan politik di Indonesia. 
9. Menjelaskan Konsolidasi. 
10. Menjelaskan Interaksi. 
11. Menjelaskan primordialisme dan etnosentrisme.
URAIAN MATERI 
A. ANEKA MACAM KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL 
Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu 
sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan 
bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan 
interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama. 
1. Kelompok semu 
Kelompok semu adalah kelompok yang lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg, 
kecil kemungkinan untuk membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu 
keinginan untuk mempererat ikatan anggotanya. 
Ciri-ciri kelompok semu adalah : 
a. Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan. 
b. Tanpa wadah tertentu untuk mengorganisir. 
c. Kelangsungan interaksi, interrelasi serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai. 
d. Kesadaran kelompok tidak ada. 
e. Kehadirannya tidak tetap ( Davis, 1960 : 351). 
Berdasarkan ciri-ciri diatas, kelompok semu dapat dibagi sebagai berikut : 
a. Kerumunan ( Crowd ) 
Kerumuhan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan ini segera menghilang setelah 
orang-orangnya bubar, dan dengan dengan demikian kerumunan merupakan suatu kelompok 
sosial yang sifatnya sementara. 
Kerumunan dapat dibedakan antara yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat yang timbul 
dengan sendirinya (tanpa diduga sebelumnya), serta kerumunan yang dikendalikan oleh 
keinginan-keinginan pribadi. 
b. Massa ( mass ) 
Massa sebenarnya mendekati kerumunan, karena ciri-cirinya hampir sama, bedanya terletak pada 
ciri massa yang kemungkinan terbentuknya memang disengaja, direncanakan, ada persiapan 
yang tidak mendadak, dan tidak spontan. 
Contohnya : kelompok yang sengaja dihimpun pada saat unjuk rasa, berkampanye, dan lain 
sebagainya. 
c. Publik ( public ) 
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio, 
televisi, dan sebagainya. Alat-alat komunikasi i ni dapat membentuk publik lebih besar lagi 
jumlahnya. Pulik sendiri tidak bisa terjadi pada tempat yang sama. Untuk memudahkan 
pembentukan publik, digunakan cara-cara yang ada hubungannya dengan nilai-nilai sosial atau 
kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan. 
2. Kelompok Nyata 
Kelompok ini mempunyai perbedaan ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini 
memiliki bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran 
selalu konstan. 
Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai berikut : 
a. Kelompok statistik 
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 
1. Tanpa terencana, tanpa disengaja, tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya 
2. Tak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
3. Tak ada interaksi, interrelasi dan komunikasi secara ajeg 
4. Tak ada kesadaran kelompok 
5. Kehadiannya konstan 
Kelompokok statistik ini terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh para peneliti statistik 
atau para ahli sosiolog untuk kepentingan penelitian. 
b. Kelompok sosieta 
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 
1. Tanpa rencana dan disengaja terbentuk dengan sendirinya 
2. Terhimpun dalam suatu wadah tertentu 
3. Kemungkinan adanya interaksi, intrerelasi dan komunikasi 
4. Kemungkinan terjadinya kesadaran kelompok 
5. Kehadirannya konstan 
Kelompok ini mencerminkan adanya kesadaan kelompok, sebagai akibat kesamaan jenis ( jenis 
kelamin, warna kulit, tempat domisili ) atau juga karena diikat oleh lambang tertentu misalnya 
lambang negara, tanda pengenal kelompok, dan sebagainya. 
c. Kelompok Sosial 
Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi 
sesuai dengan pola yang telah mapan. 
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 
1. Terbentuk dengan sendirinya 
2. Ada wadah yang memungkinkan menampung mereka 
3. Ada interaksi dan interrelasi, sehingga terjadinya komunikasi yang intern 
4. Ada kesadaran berkelompok 
5. Kehadirannya konstan 
Kelompok ini dapat disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Ini karena terbentuknya 
oleh karena adnya unsur-unsur lain yang dapat diuraikan secara mendetail, seperti pekerjaan 
yang sama, status yang sama atau jenis kelamin yang sama. Contoh: tetangga, kenalan, teman 
sepermainan, teman seperjuangan, teman sekota, dan sebagainya. 
d. Kelompok asosiasi 
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 
1. Terencana atau memang disengaja dibentuk 
2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah 
3. Ada interaksi dan interrelasi secara ajeg 
4. Ada kesadaran berkelompok yang sangat kuat, serta Kehadirannya konstan 
3. Kelompok Primer dan Sekunder 
Konsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di 
Amerika Serikat. Kelompok primer meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan 
akrab dan erat satu sama lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer 
dapat melakukan kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus. 
Fungsi sosial kelompok primer, kelompok primer berfungsi sebagai tempat untuk 
memperkenalkan pola kebudayaan kita, kelompok ini juga sebagai institusi yang mempersiapkan 
setiap individu untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih luas, kelompok ini pula yang 
menentukan arti kenyataan sosial bagi kita, Karena ia tidak membentuk persepsi kita tentang 
dunia, tetapi juga mementuk persepsi kita melalui umpan balik yang diberikan pada kita, 
mengenai pantas tidaknya perilaku kita.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang didalamnya orang hanya tahu sedikit saja mengenai 
orang lain atau tidak tau apa-apa mengenainya. Interaksi secara formal, lebih nampak dalam 
kelompok ini. Tiap individu dalam menjaga hubungan lebih berhati-hati atau cenderung berjaga-jaga. 
4. Kelompok Dalam dan Kelompok Luar 
Kelompok dalam ( In Group ) ialah satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya, 
atau dengannya mereka mengidentifikasikan diri. Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan 
tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu secara tak 
langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ). 
Kelompok luar ( Out Group ) adalah merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan 
bagian daripadanya, atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri. Sikap anggota 
out group selalu ditandai perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan. 
5. Gemainschaft dan Gesellschaft 
Kedua kelompok ini lahir dari karya besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936) 
yang berjudul Gemainschaft Und Gesellschaft 
a. Gemainschaft 
Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur 
easenwillen yaitu unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan 
sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif. 
Dalam kelompok ini, rasa setia kawan dan kolektivitas sangat erat, bahkan karena keratan itu 
sampai melahirkan iirasional. Keeratan tersebut biasanya didasarkan pada adanya hubungan 
darah. Ini bermula dari perkawinan seperti : keluarga, kerabat, suku bangsa, dan seagainya. 
b. Gesellschaft 
Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang 
disebut Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku, dan 
perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat rasional. Pikiran yang 
mendorong individu bergabung dalam kelompok ini, karena ada maksud dan tujuan tertentu 
berdasarkan untung rugi. Diantara para anggotanya hapir tak ada ikatan batin atau rasa setia 
kawan yang bersifat naluriah. Unsur kebersamaan ikatannya sangat longgar. Jadi kalau salah satu 
anggota sudah tidak membutuhkan yang lain melalui kelompok ini, mereka dapat melapaskan 
diri dari kelompok itu. 
6. Formal Group dan Informal Group 
Formal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan 
dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar, 
himpunan wanita suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi 
tertentu dan sebagainya. 
Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang tertentu atau yang pasti. 
Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang 
kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang 
sama. 
7. Membership Group daan Reference Group 
Membership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota 
kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara fisik tidak dapat dilakukan
secara mutlak, hal ini disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan yang dappat 
mempengaruhi derajat interaksi didalam kelompok. Maka dikemukakan istilah-istilah Nominal 
Group member dan Peripheral Group member. Seorang anggota Nominal Group dianggap oleh 
anggota-anggota lain sebagai seseorang yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang 
bersangkutan akan tetapi interaksinya dengan anggota-anggota lain dari kelompok tadi 
berkurang. Seorang anggota Peripheral Group seolah-olah sudah tidak ada berhubungan lagi 
dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan 
apapun juga atas anggota tadi. 
Reference Group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (buka anggota 
kelompok tersebut)untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang 
bukan anggota kelompok sosial yang bersangkutan, mengidentifikasikan dirnya dengan 
kelompok tadi. Misalnya, seseoorang yang ingin sekali untuk menjadi mahasiswa, akan tetapi 
gagal dalam memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku 
sebagai mahasiswa, walaupun dia bukan mahasiswa. 
8. Community dan Society 
Community adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi total 
kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu. 
Unsur-unsur Community sentiment adalah : 
a. Seperasaan : unsur seperasaan akibat bahwa seseorang berusaha untuk mengidentifikasi 
dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut sehingga kesemuanya dapat 
menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami, dan lain sebagainya. 
b. Sepenaggungan : setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan 
masyarakat sendiri. 
c. Saling memerlukan : individu yang ergabung dalam masyarakat setempat merupakan dirinya 
bergantung pada comunitynya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan 
psikologisnya. 
Perwujudan yang nyata daripada individu terhadap kelompoknya yaitu masyarakat setempat 
adalah berbagai kebiasaan masyarakat, perikelakuan-perikelakuan tertentu yang secara khas 
merupakan ciri masyarakat itu. 
Society adalah sering diterjemahkan seperti masyarakat, akan tetapi society sebenarnya tidak 
terikat pada adanya persamaan tempat tinggal. Society biasanya diartikan sebagai masyarakat 
pada umumnya. 
9. Organisasi Sosial 
Stephen Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan 
secara sadar dengan batasan yang relatif, yang diidentifikasikan yang bekerja relatif terus 
menerus, untuk mencapai tujuan bersama. 
Beberapa komponen yang terdapat dalam organisasi yaitu : 
a. Kesatuan sosial yaitu ada sejumlah orang yang saling berhubungan yang berlangsung relatif 
dan terus menerus. 
b. Dikoordinasikan yaitu ada unsur pengaturan dengan struktur yang jelas. 
c. Batasan yang relatif dapat diidentifikasikan artinya ada daftar keanggotaan termasuk pengurus 
yang dapat membedakan dengan orang lain yang bukan anggota. 
d. Bekerja relatif terus menerus, ada keterkaitan dan partisipasi anggota secara teratur. 
e. Organisasi ini ingin mencapai tujuan. 
Ada dua jenis Organisasi sebagai berikut :
a. Organisasi formal 
Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi terdapat 
perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas. Contohnya, OSIS, PSSI, PWI 
dan lain sebagainya. 
b. Organisasi Informal 
Sifatnya tidak resmi, tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, begitu juga perencanaan 
dan progaram-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas, kadang-kadang 
terjadi begitu saja secara spontan. Contohnya, karang taruna, kelompok pecinta sesuatu, fans 
clup suatu group musik atau orang-orang terkenal. 
10. Kelas Sosial 
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial, yaitu 
penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan ekonomi seperti dilihat pada faktor 
uang, tanah, atau kekuasaan. 
Kriteria penggolongan kelas sosial. Antara lain : 
a. Besar jumlah anggota 
b. Kebudayaan yang sama 
c. kelanggengan 
d. Tanda, simbol, atau lambang yang merupakan ciri khas 
e. Batas-batas ysng tegas bagi kelompok itu maupun kelompok lain 
f. Antagonisme tertentu. 
Contoh : kelas menengah, golongan pengusaha, kaum bangsawan. 
11. KASTA 
Istilah kasta dipakai untuk menyebut setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun 
menurun dan diperolehnya status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan 
sampai dia meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi menjadi 
emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem kasta ini makin jelas dan 
makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama. 
Ciri-ciri kasta dapat disebutkan sebagai berikut : 
a. Penghormatan kepada anggota kasta yang lebih tinggi oleh kasta yang lebih rendah. 
b. Terhadap kasta yang lebih rendah selalu ditekankan tentang inferioritas yang melekat pada diri 
mereka. 
c. Kasta yang lebih rendah kurang mendapat kesempatan yang lebih baik seperti pendidikan yang 
baik, atau usaha yang lebih besar. 
d. Pria dari kasta yang lebih tinggi dapat kawin dengan wanita dalam kastanya atau dari kasta 
yang lebih rendah, sedangkan pria dari kasta yang lebih rendah hanya dapat kawin dengan 
wanita dari kastanya sendiri. 
12. LEMBAGA 
Lembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat 
dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan 
ketentuan sanksi ( reward system ). 
Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin yaitu : 
1. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. 
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. 
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. 
5. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi 
lembaga tersebut. 
6. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak 
tertulis. 
Kelompok Sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu atau 
lebih yang saling berinteraksi. 
Massa adalah orang yang berkumpul sementara dan menginginkan kepentingan sesaat. 
Masyarakat → B. Inggris (Society); Latin (Socius) → Kawah; Arab (Syaraka) → ikut 
serta 
Masyarakat adalah suatu kesatuan hidup yang saling berinteraksi sesuai dengan adat 
istiadat secara continue terikat dengan identitas bersama. 
1. Masyarakat desa → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai 
petani. 
2. Masyarakat kota → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja beragam. 
3. Masyarakat tradisional → masyarakat yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat 
kebiasaan lama. 
4. Masyarakat pertanian → masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian dari 
petani. 
5. Masyarakat industri → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja 
disekitar industri. 
6. Masyarakat modern → masyarakat yang sudah majudan tidak dipengaruhi oleh adat 
istiadat kebiasaan lama. 
Ciri-Ciri Masyarakat 
1. Masyarakat pedesaan 
- Kehidupan masyarakat lebih tergantung pada keadaan alam.
- Mata pencahariannya bertani, nelayan dan berternak. 
- Memiliki keragaman suku bangsa, bahasa, kepercayaan dan adat istiadat. 
- Ukuran pelapisan sosial ialah kepemilikan tanah dan kebangsawanan. 
- Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang nilai agama, etika dan moral. 
2. Masyarakat perkotaan 
- Masyarakat kota tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam. 
- Masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri sosial, kebudayaan dan pekerjaan 
masyarakat perkotaan ialah heterogen (beragam). 
- Ukuran pelapisan sosial ialah, kekayaan, pendidikan dan status sosial. 
- Masyarakat perkotaan berorientasi pada nilai-nilai ekonomi dan pendidikan. 
3. Masyarakat tradisional 
- Pola sikap dan perilakunya sederhana baik dalam berfikir, berbahasa maupun 
bertindak. 
- Hubungan kekerabatan masih kuat, perbedaan kelas sosial tidak terlalu menonjol 
dan pelapisan masyarakatnya masih sederhana. 
- Alat-alat perlengkapan hidupnya masih sangat sederhana. 
- Sistem mata pencaharian pada umumnya bercocok tanam, berburu, maramu, 
berternak dan menangkap ikan. 
Menurut Talcott Parsons, masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Evektivitas, yaitu semangat kasih sayang yang kuat. 
b. Orientasi kolektif, yaitu semangat kebersamaan dan partikularisme, paham yang 
mengutamakan kelompok daerah, aliran politik / masyarakat sendiri. 
c. Tradisionalisme, yaitu paham yang didasarkan pada adat istiadat lama. 
d. Diffuseness, yaitu sifat kekaburan. 
Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a. Netralitas afektif, yaitu sifat tidak mau memihak / acuh bila tidak menguntungkan 
baginya. 
b. Orientasi pada diri sendiri, sehingga sikap egois, emosional, dan individualistis. 
c. Universalisme, yaitu bersifat objektif dan global sesuai dengan perkembangan yang 
ada. 
d. Suka mengejar prestise, sehingga mobilitas sosial menjadi terbuka. 
e. Spesivitas, yaitu sikap tidak suka basa basi dalam hubungan sosial.
Pengertian dan Macam-macam Kelompok 
1. Pengertian kelompok 
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antropologi. 
Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu, 
dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok. 
Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok, yaitu: (1) ada atau tidaknya 
organisasi, (2) ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok, dan (3) ada atau 
tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok dimaksud. 
Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa 
jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok 
kemasyarakatan, dan (4) kelompok statistik. 
Keterangan: 
a. Asosiasi 
Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau 
organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada 
hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi. 
b. Kelompok sosial (Social Groups) 
Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial 
di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok 
sosial. 
c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups) 
Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki 
kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun 
organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups). 
Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau 
“sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka. 
d. Kelompok statistik
Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang 
terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, 
dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted. 
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. 
Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya 
kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat 
Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, 
dan tidak ada kesadararan jenis. 
2. Berbagai macam kelompok/asosiasi dalam masyarakat 
a. In group-Out group 
Ingroup (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya 
saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya: kliq. Outgroup 
(kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya 
antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang 
kulit putih. Klasifikasi kelompok demikian dikemukakan oleh W.G. Sumner (1940). 
b. Kelompok Primer dan sekunder 
Klasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder dibedakan 
berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di 
antara anggota-anggotanya. Kelompok dengan ciri demikian disebut kelompok primer, dan yang 
tidak disebut kelompok sekunder. 
c. Gemainschaft dan Gesselschaft 
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies (1967). Gemainschaft (paguyuban) adalah 
suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang 
murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : 
(1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga. 
Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemainschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood, contohnya 
keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya orang-orang se- 
RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki 
jiwa atau ideology yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan 
dan tidak memiliki kesamaan keturunan/keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat, 
intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan 
sebagainya. 
Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan 
pada ikatan lahir dan bersifat kontraktual. Contohnya: Sebuah Perusaahaan atau organisasi 
buruh.
d. Kelompok Formal dan Informal 
Klasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal merupakan 
kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Di dalam 
kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan 
tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik 
fungsional maupun struktural. 
Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang 
bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi. 
e. Kelompok organik dan mekanik 
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya pembagian 
kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan 
tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat 
pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota 
yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok 
mekanik terdapat solidaritas mekanik. 
f. Membership dan reference group 
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan kelompok 
dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group 
merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan 
sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota. 
g. Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur 
1) kerumunan 
Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu 
kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja. 
Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan. 
Tipe-tipe kerumunan 
a) Khalayak penonton (pendengar formal/formal audience) 
Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, 
pengunjung khotbah agama, dsb. 
b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group) 
Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat 
perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta
c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations) 
Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam 
mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst. 
d) Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd) 
Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya 
pengungsi 
e) Kerumunan penonton (spectator crowd) 
Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan 
semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana 
f) Lawless crowd 
Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni 
kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan 
kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat 
menyimpang. 
2) publik (massa) 
Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan 
kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung, 
melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk 
pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation TheoryTivani28
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatfebastream
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialAchmady1
 
C. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxC. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxppsgununglurah
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBudionoDrs
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Tami Amalia
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialAgewen Stifford
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosialErika N. D
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaRivai Anas Amirul Huda
 
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)Riza Thoha Mahendra
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"Nurul Zulkarnaen
 
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiPress Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiLeny Ida Rotua
 

Was ist angesagt? (20)

Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
 
Makalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desaMakalah pembangunan masyarakat desa
Makalah pembangunan masyarakat desa
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 
MASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIALMASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIAL
 
C. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptxC. Lembaga Sosial.pptx
C. Lembaga Sosial.pptx
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
 
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)
Interaksi sosial (Asimilasi dan Akulturasi)
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
Modernisasi 130924080718-phpapp01
Modernisasi 130924080718-phpapp01Modernisasi 130924080718-phpapp01
Modernisasi 130924080718-phpapp01
 
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiPress Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 

Andere mochten auch

Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikulturalannisaaa
 
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALPERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALwidyrmdhnty
 
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikulturalMasalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikulturalVJ Asenk
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosialEster Tjk
 
Kehidupan Deutro Melayu
Kehidupan Deutro MelayuKehidupan Deutro Melayu
Kehidupan Deutro Melayuanggaferdian
 
Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)Kurniawan Suganda
 
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IISKelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IISsofiana S
 
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuKedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuVanya Angellista
 
sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"Dedi Saputra
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)MY WORLD
 
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiNenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiSirsaEba ELkhamid
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSatria Raka Siwi
 
Asal usul dan persebaran manusia di indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di indonesiaGunar Dwiyan
 
Power point-nenek-moyang
Power point-nenek-moyangPower point-nenek-moyang
Power point-nenek-moyangM Octa Dy
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
kelompok sosial sosiologi kelas xi
kelompok sosial sosiologi kelas xikelompok sosial sosiologi kelas xi
kelompok sosial sosiologi kelas ximeldaayub
 

Andere mochten auch (20)

Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat MultikulturalAnalisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
Analisis Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
 
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALPERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
 
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikulturalMasalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Kehidupan Deutro Melayu
Kehidupan Deutro MelayuKehidupan Deutro Melayu
Kehidupan Deutro Melayu
 
Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)
 
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IISKelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
 
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuKedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
 
sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"
 
Deutro & proto melayu
Deutro & proto melayuDeutro & proto melayu
Deutro & proto melayu
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)
 
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufiNenek moyang bangsa indonesia by :ufi
Nenek moyang bangsa indonesia by :ufi
 
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaSejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Sejarah Indonesia - Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
 
Asal usul dan persebaran manusia di indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di indonesia
 
Power point-nenek-moyang
Power point-nenek-moyangPower point-nenek-moyang
Power point-nenek-moyang
 
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
kelompok sosial sosiologi kelas xi
kelompok sosial sosiologi kelas xikelompok sosial sosiologi kelas xi
kelompok sosial sosiologi kelas xi
 

Ähnlich wie KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptegiwagya
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialcops777
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Definisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialDefinisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialMahmudaah Mahmudaah
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Nurul Azzahra
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfFifinFebriani1
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosialLina Moe
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1cynthiaphlndr
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaSusanti Suhartati
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatMuchammad Susanto
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyabismarsiregar93
 

Ähnlich wie KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL (20)

KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.ppt
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosial
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Definisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialDefinisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosial
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
1.manusia, masyarakat dan budaya
1.manusia,  masyarakat dan budaya1.manusia,  masyarakat dan budaya
1.manusia, masyarakat dan budaya
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakat
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
 

Mehr von Siti Hadiarti

Mehr von Siti Hadiarti (13)

2014 11-05-22-25-02.445559 aktiva-tetap
2014 11-05-22-25-02.445559 aktiva-tetap2014 11-05-22-25-02.445559 aktiva-tetap
2014 11-05-22-25-02.445559 aktiva-tetap
 
Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari AkhirBeriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari Akhir
 
Pendidikan agama Islam: THALAQ
Pendidikan agama Islam: THALAQPendidikan agama Islam: THALAQ
Pendidikan agama Islam: THALAQ
 
AKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELAAKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELA
 
Pai klompok 3
Pai klompok 3Pai klompok 3
Pai klompok 3
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Gemeinschaft dan gesellschaft
Gemeinschaft dan gesellschaftGemeinschaft dan gesellschaft
Gemeinschaft dan gesellschaft
 
MAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBANMAKALAH QURBAN
MAKALAH QURBAN
 
RUJUK
RUJUKRUJUK
RUJUK
 
KOMPETISI
KOMPETISIKOMPETISI
KOMPETISI
 
Teks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan SundaTeks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
 
AKHLAK TERPUJI
AKHLAK TERPUJIAKHLAK TERPUJI
AKHLAK TERPUJI
 

Kürzlich hochgeladen

LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

  • 1. KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar. Definisi Kelompok Sosial Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan. Menurut Goodman Kelompok sosial adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Proses terbentuknya kelompok sosial Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.
  • 2. Ada dua hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok yaitu : - Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya. - Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya. Secara kodrati manusia dalam hidup harus bermasyarakat. Manusia yang hidup sendiri dianggap tidak wajar, bahkan mungkin bisa sakit jiwa atau mati. Syarat Kelompok Sosial - Tiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. - Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. - Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. - Berstruktur, berkaidah dan punya pola perilaku - Bersistem dan berproses. Ciri-ciri dasar kelompok sosial - Terdiri atas dua orang atau terus bertambah - Terdapat komunikasi dan interaksi - Ada minat dan kepentingan bersama - Ada motif yang sama dari anggota untuk membentuk kelompok - Ada kecakapan yang berbeda-beda dari anggota kelompok - Punya stuktur yang tegas - Ada kaidah-kaidah yang mengatur - Tiap anggota merasa dirinya bagian dari kelompoknya.
  • 3. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Bergabung dalam kelompok biasa merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau secara kebetulan.misalnya ada orang yang terlahir dalam keluarga kaya atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan. Namun bergabung dalam suatu kelompok sosial ada juga yang merupakan pilihan. Ada dua faktor yang mengarahkan pada pilihan yaitu - Kedekatan Semakin dekat jarak geografis antara dua orang,semakin memungkinkan untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.Kedekatan fisik meningkatkan peluang untuk berinteraksi. - Kesamaan Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, tingkat intelegensi,atau karakter-karakter lainnya. Faktor- Faktor yang mendorong mantapnya suatu kelompok sosial adalah : - Interaksi antara orang-orang yang ada dalam suatu kelompok - Ikatan emosional - Tujuan atau kepentingan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan - Kepeminpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan - Norma yang diakui oleh mereka yang terlibat didalamnya. Macam-Macam Kelompok Sosial 1. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok
  • 4. Contoh kelompok kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar misalnya RT, RW, Banjar, negara. 2. Berdasarkan Interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok. Dibedakan menjadi paguyuban dan patembayan. Ada 3 tipe paguyuban :  Paguyuban karena adanya ikatan darah  Paguyuban karena kedekatan tempat tinggal/tempat bekerja  Paguyuban karena pola pikir,pandangan,keahlian/pekerjaan 3. Berdasarkan proses terbentuknya Ada kelompok nyata,dan kelompok semu. 4. Berdasarkan kepentingan dan wilayah 5. Berdasarkan kelangsungan kepentingan 6. Berdasarkan derajat organisasi. Kelompok sosial terdiri atas kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI,perusahaan. Namun ada kelompok sosial yang tidak terorganisasi dengan baik seperti kerumunan massa. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial dimana ia menjadi anggotanya. Namun ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus.Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh kekerabatan,usia,jenis kelamin,pekerjaan atau kedudukan.Keanggotaan setiap kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu.
  • 5. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak stabilnya suatu kelompok sosial 1. Adanya konflik antar anggota kelompok. 2. Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok. 3. Adanya kepentingan yang tidak seimbang. 4. Adanya rebutan kekuasaan dari anggota kelompok. 5. Perbedaan paham tentang cara pencapaian tujuan. Pengertian Masyarakat Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial. d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
  • 6. ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut Unsur-unsur suatu masyarakat a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak b.Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka: 1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2.Masyarakat mardeka a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat: 1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi
  • 7. pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan. Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup a). Hasrat sosial Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama. d).Hasrat harga diri Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya. e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan. f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat. g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan. h)Hasrat untuk memberitahukan Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat i).Hasrat simpati
  • 8. Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik? Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang pesat. Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain : perkembangan ilmu perkembangan teknologi perkembangan industri perkembangan ekonomi social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif. Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu. Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti
  • 9. meningkatkan kemampuan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup : kenutuhan akan sandang keselamatan terhadap harta benda dan jiwa kesempatan yang wajar untuk dihargai mendapat kasih sayang dari sesamanya kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’. 2. Masyarakat Multikultural Pengertian Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua kelompok masyarakat atau lebih yang memiliki perbedaan karakteristik dan kebudayaan yang beragam. Naluri manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang lain,oleh karena itu secara otomatis akan lahir masyarakat yang berarti kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat kontinue atau terikat oleh identitas bersama. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai kultur dan terbentuknya masyarakat tersebut karena adanya proses sosial dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat multikultural secara
  • 10. sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda. Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural : 1. Latar belakang historis. 2. Kondisi geografis. 3. Keterbukaan terhadap budaya luar. Dalam suatu masyarakat,kita pasti menemukan banyak kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya.Masyarakat multikultural disebut juga masyarakat majemuk. Macam-macam masyarakat multikultural 1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang. Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang. 2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan. Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komonitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang.salah satunya yang merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar daripada lainnya. 3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan. Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif diatas yang lain.
  • 11. 4. Masyarakat majemuk dengan fragmentasi. Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar komunitas atau kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan. Sifat-sifat masyarakat multikultural 1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sub kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain. 2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer. 3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar. 4. Secara relatif sering mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. 5. Secara relatif tumbuh integrasi sosial diatas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi. 6. Adanya dominasi politik oleh satu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain. Karakteristik Masyarakat multikultural Berikut ini beberapa macam karakteristik kesatuan masyarakat 1. Kesatuan Genealogis adalah kesatuan masyarakat yang anggotanya diikat berdasarkan pertalian darah. 2. Kesatuan Teritorial adalah kesatuan masyarakat yang setiap anggotanya merasa terikat karena bertempat tinggal di daerah yang sama.
  • 12. 3. Kesatuan Sakral adalah kesatuan sosial yang terbentuk karena anggota-anggotanya merasa terikat oleh ikatan spiritual. 4. Kesatuan Campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan dari faktor-faktor genealogis, teritorial dan sakral. 5. Penggolongan tertentu adalah kesatuan masyarakat lain yang terbentuk berdasarkan keadaan tertentu. - Penggolongan berdasarkan proses terbentuknya - Penggolongan berdasarkan jenis kelamin - Penggolongan berdasarkan umur - Penggolongan berdasarkan derajat - Penggolongan berdasarkan kasta. Perilaku dalam masyarakat multikultural Dalam kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat dihindari berkembangnya paham-paham atau cara hidupyang didasarkan pada etnosentrisme,primordialisme, aliran dan sebagainya. - Etnosentrisme merupakan paham atau sikap menilai kebudayaan suku bangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di suku bangsa kelompok/masyarakat sendiri. - Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa(memberi prioritas) orang-orang yang berlatar belakang suku bangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik. - Kronisme:memprioritaskan teman. - Nepotisme : memprioritaskan anggota keluarga. Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikural
  • 13. Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial,maka terjadi perbedaan-perbedaan yang membentuk tingkat-tingkat sosial dalam masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial dengan masyarakat muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali), keduanya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam suatu masyarakat kita pasti menemukan dua atau lebih kelompok sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya. BAB 4 KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas / Semester : XI / 2 (Dua) Standar Kompetensi : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 2. Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 3. Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial. Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian kelompok sosial. 2. menguraikan macam-macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 3. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di dunia. 4. Mendiskripsikan keragaman suku-suku bangsa di Indonesia. 5. Mendiskripsikan aneka ras di dunia. 6. Mendiskripsikan aneka ras di Indonesia. 7. Mendiskripsikan aneka agama dan kepercayaan di Indonesia. 8. Mendiskripsikan aneka organisasi dan politik di Indonesia. 9. Menjelaskan Konsolidasi. 10. Menjelaskan Interaksi. 11. Menjelaskan primordialisme dan etnosentrisme.
  • 14. URAIAN MATERI A. ANEKA MACAM KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama. 1. Kelompok semu Kelompok semu adalah kelompok yang lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg, kecil kemungkinan untuk membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu keinginan untuk mempererat ikatan anggotanya. Ciri-ciri kelompok semu adalah : a. Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan. b. Tanpa wadah tertentu untuk mengorganisir. c. Kelangsungan interaksi, interrelasi serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai. d. Kesadaran kelompok tidak ada. e. Kehadirannya tidak tetap ( Davis, 1960 : 351). Berdasarkan ciri-ciri diatas, kelompok semu dapat dibagi sebagai berikut : a. Kerumunan ( Crowd ) Kerumuhan ialah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan ini segera menghilang setelah orang-orangnya bubar, dan dengan dengan demikian kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang sifatnya sementara. Kerumunan dapat dibedakan antara yang berguna bagi organisasi sosial masyarakat yang timbul dengan sendirinya (tanpa diduga sebelumnya), serta kerumunan yang dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi. b. Massa ( mass ) Massa sebenarnya mendekati kerumunan, karena ciri-cirinya hampir sama, bedanya terletak pada ciri massa yang kemungkinan terbentuknya memang disengaja, direncanakan, ada persiapan yang tidak mendadak, dan tidak spontan. Contohnya : kelompok yang sengaja dihimpun pada saat unjuk rasa, berkampanye, dan lain sebagainya. c. Publik ( public ) Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio, televisi, dan sebagainya. Alat-alat komunikasi i ni dapat membentuk publik lebih besar lagi jumlahnya. Pulik sendiri tidak bisa terjadi pada tempat yang sama. Untuk memudahkan pembentukan publik, digunakan cara-cara yang ada hubungannya dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan. 2. Kelompok Nyata Kelompok ini mempunyai perbedaan ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini memiliki bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran selalu konstan. Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai berikut : a. Kelompok statistik Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 1. Tanpa terencana, tanpa disengaja, tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya 2. Tak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
  • 15. 3. Tak ada interaksi, interrelasi dan komunikasi secara ajeg 4. Tak ada kesadaran kelompok 5. Kehadiannya konstan Kelompokok statistik ini terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh para peneliti statistik atau para ahli sosiolog untuk kepentingan penelitian. b. Kelompok sosieta Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 1. Tanpa rencana dan disengaja terbentuk dengan sendirinya 2. Terhimpun dalam suatu wadah tertentu 3. Kemungkinan adanya interaksi, intrerelasi dan komunikasi 4. Kemungkinan terjadinya kesadaran kelompok 5. Kehadirannya konstan Kelompok ini mencerminkan adanya kesadaan kelompok, sebagai akibat kesamaan jenis ( jenis kelamin, warna kulit, tempat domisili ) atau juga karena diikat oleh lambang tertentu misalnya lambang negara, tanda pengenal kelompok, dan sebagainya. c. Kelompok Sosial Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 1. Terbentuk dengan sendirinya 2. Ada wadah yang memungkinkan menampung mereka 3. Ada interaksi dan interrelasi, sehingga terjadinya komunikasi yang intern 4. Ada kesadaran berkelompok 5. Kehadirannya konstan Kelompok ini dapat disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Ini karena terbentuknya oleh karena adnya unsur-unsur lain yang dapat diuraikan secara mendetail, seperti pekerjaan yang sama, status yang sama atau jenis kelamin yang sama. Contoh: tetangga, kenalan, teman sepermainan, teman seperjuangan, teman sekota, dan sebagainya. d. Kelompok asosiasi Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah : 1. Terencana atau memang disengaja dibentuk 2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah 3. Ada interaksi dan interrelasi secara ajeg 4. Ada kesadaran berkelompok yang sangat kuat, serta Kehadirannya konstan 3. Kelompok Primer dan Sekunder Konsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di Amerika Serikat. Kelompok primer meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan akrab dan erat satu sama lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer dapat melakukan kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus. Fungsi sosial kelompok primer, kelompok primer berfungsi sebagai tempat untuk memperkenalkan pola kebudayaan kita, kelompok ini juga sebagai institusi yang mempersiapkan setiap individu untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih luas, kelompok ini pula yang menentukan arti kenyataan sosial bagi kita, Karena ia tidak membentuk persepsi kita tentang dunia, tetapi juga mementuk persepsi kita melalui umpan balik yang diberikan pada kita, mengenai pantas tidaknya perilaku kita.
  • 16. Kelompok sekunder adalah kelompok yang didalamnya orang hanya tahu sedikit saja mengenai orang lain atau tidak tau apa-apa mengenainya. Interaksi secara formal, lebih nampak dalam kelompok ini. Tiap individu dalam menjaga hubungan lebih berhati-hati atau cenderung berjaga-jaga. 4. Kelompok Dalam dan Kelompok Luar Kelompok dalam ( In Group ) ialah satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya, atau dengannya mereka mengidentifikasikan diri. Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu secara tak langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ). Kelompok luar ( Out Group ) adalah merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan bagian daripadanya, atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri. Sikap anggota out group selalu ditandai perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan. 5. Gemainschaft dan Gesellschaft Kedua kelompok ini lahir dari karya besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936) yang berjudul Gemainschaft Und Gesellschaft a. Gemainschaft Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur easenwillen yaitu unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif. Dalam kelompok ini, rasa setia kawan dan kolektivitas sangat erat, bahkan karena keratan itu sampai melahirkan iirasional. Keeratan tersebut biasanya didasarkan pada adanya hubungan darah. Ini bermula dari perkawinan seperti : keluarga, kerabat, suku bangsa, dan seagainya. b. Gesellschaft Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang disebut Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku, dan perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat rasional. Pikiran yang mendorong individu bergabung dalam kelompok ini, karena ada maksud dan tujuan tertentu berdasarkan untung rugi. Diantara para anggotanya hapir tak ada ikatan batin atau rasa setia kawan yang bersifat naluriah. Unsur kebersamaan ikatannya sangat longgar. Jadi kalau salah satu anggota sudah tidak membutuhkan yang lain melalui kelompok ini, mereka dapat melapaskan diri dari kelompok itu. 6. Formal Group dan Informal Group Formal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar, himpunan wanita suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi tertentu dan sebagainya. Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. 7. Membership Group daan Reference Group Membership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara fisik tidak dapat dilakukan
  • 17. secara mutlak, hal ini disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan yang dappat mempengaruhi derajat interaksi didalam kelompok. Maka dikemukakan istilah-istilah Nominal Group member dan Peripheral Group member. Seorang anggota Nominal Group dianggap oleh anggota-anggota lain sebagai seseorang yang masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan akan tetapi interaksinya dengan anggota-anggota lain dari kelompok tadi berkurang. Seorang anggota Peripheral Group seolah-olah sudah tidak ada berhubungan lagi dengan kelompok yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun juga atas anggota tadi. Reference Group adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (buka anggota kelompok tersebut)untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang bukan anggota kelompok sosial yang bersangkutan, mengidentifikasikan dirnya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseoorang yang ingin sekali untuk menjadi mahasiswa, akan tetapi gagal dalam memenuhi persyaratan untuk memasuki salah satu perguruan tinggi, bertingkah laku sebagai mahasiswa, walaupun dia bukan mahasiswa. 8. Community dan Society Community adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi total kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu. Unsur-unsur Community sentiment adalah : a. Seperasaan : unsur seperasaan akibat bahwa seseorang berusaha untuk mengidentifikasi dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai kelompok kami, perasaan kami, dan lain sebagainya. b. Sepenaggungan : setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri. c. Saling memerlukan : individu yang ergabung dalam masyarakat setempat merupakan dirinya bergantung pada comunitynya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan psikologisnya. Perwujudan yang nyata daripada individu terhadap kelompoknya yaitu masyarakat setempat adalah berbagai kebiasaan masyarakat, perikelakuan-perikelakuan tertentu yang secara khas merupakan ciri masyarakat itu. Society adalah sering diterjemahkan seperti masyarakat, akan tetapi society sebenarnya tidak terikat pada adanya persamaan tempat tinggal. Society biasanya diartikan sebagai masyarakat pada umumnya. 9. Organisasi Sosial Stephen Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif, yang diidentifikasikan yang bekerja relatif terus menerus, untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa komponen yang terdapat dalam organisasi yaitu : a. Kesatuan sosial yaitu ada sejumlah orang yang saling berhubungan yang berlangsung relatif dan terus menerus. b. Dikoordinasikan yaitu ada unsur pengaturan dengan struktur yang jelas. c. Batasan yang relatif dapat diidentifikasikan artinya ada daftar keanggotaan termasuk pengurus yang dapat membedakan dengan orang lain yang bukan anggota. d. Bekerja relatif terus menerus, ada keterkaitan dan partisipasi anggota secara teratur. e. Organisasi ini ingin mencapai tujuan. Ada dua jenis Organisasi sebagai berikut :
  • 18. a. Organisasi formal Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi terdapat perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas. Contohnya, OSIS, PSSI, PWI dan lain sebagainya. b. Organisasi Informal Sifatnya tidak resmi, tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, begitu juga perencanaan dan progaram-program yang akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas, kadang-kadang terjadi begitu saja secara spontan. Contohnya, karang taruna, kelompok pecinta sesuatu, fans clup suatu group musik atau orang-orang terkenal. 10. Kelas Sosial Menurut Soerjono Soekanto, pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial, yaitu penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan ekonomi seperti dilihat pada faktor uang, tanah, atau kekuasaan. Kriteria penggolongan kelas sosial. Antara lain : a. Besar jumlah anggota b. Kebudayaan yang sama c. kelanggengan d. Tanda, simbol, atau lambang yang merupakan ciri khas e. Batas-batas ysng tegas bagi kelompok itu maupun kelompok lain f. Antagonisme tertentu. Contoh : kelas menengah, golongan pengusaha, kaum bangsawan. 11. KASTA Istilah kasta dipakai untuk menyebut setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun menurun dan diperolehnya status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan sampai dia meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi menjadi emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem kasta ini makin jelas dan makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama. Ciri-ciri kasta dapat disebutkan sebagai berikut : a. Penghormatan kepada anggota kasta yang lebih tinggi oleh kasta yang lebih rendah. b. Terhadap kasta yang lebih rendah selalu ditekankan tentang inferioritas yang melekat pada diri mereka. c. Kasta yang lebih rendah kurang mendapat kesempatan yang lebih baik seperti pendidikan yang baik, atau usaha yang lebih besar. d. Pria dari kasta yang lebih tinggi dapat kawin dengan wanita dalam kastanya atau dari kasta yang lebih rendah, sedangkan pria dari kasta yang lebih rendah hanya dapat kawin dengan wanita dari kastanya sendiri. 12. LEMBAGA Lembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi ( reward system ). Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin yaitu : 1. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
  • 19. 2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. 3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. 4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. 5. Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut. 6. Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis. Kelompok Sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua individu atau lebih yang saling berinteraksi. Massa adalah orang yang berkumpul sementara dan menginginkan kepentingan sesaat. Masyarakat → B. Inggris (Society); Latin (Socius) → Kawah; Arab (Syaraka) → ikut serta Masyarakat adalah suatu kesatuan hidup yang saling berinteraksi sesuai dengan adat istiadat secara continue terikat dengan identitas bersama. 1. Masyarakat desa → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. 2. Masyarakat kota → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja beragam. 3. Masyarakat tradisional → masyarakat yang masih dipengaruhi oleh adat istiadat kebiasaan lama. 4. Masyarakat pertanian → masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian dari petani. 5. Masyarakat industri → masyarakat yang sebagian besar penduduknya bekerja disekitar industri. 6. Masyarakat modern → masyarakat yang sudah majudan tidak dipengaruhi oleh adat istiadat kebiasaan lama. Ciri-Ciri Masyarakat 1. Masyarakat pedesaan - Kehidupan masyarakat lebih tergantung pada keadaan alam.
  • 20. - Mata pencahariannya bertani, nelayan dan berternak. - Memiliki keragaman suku bangsa, bahasa, kepercayaan dan adat istiadat. - Ukuran pelapisan sosial ialah kepemilikan tanah dan kebangsawanan. - Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang nilai agama, etika dan moral. 2. Masyarakat perkotaan - Masyarakat kota tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam. - Masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri sosial, kebudayaan dan pekerjaan masyarakat perkotaan ialah heterogen (beragam). - Ukuran pelapisan sosial ialah, kekayaan, pendidikan dan status sosial. - Masyarakat perkotaan berorientasi pada nilai-nilai ekonomi dan pendidikan. 3. Masyarakat tradisional - Pola sikap dan perilakunya sederhana baik dalam berfikir, berbahasa maupun bertindak. - Hubungan kekerabatan masih kuat, perbedaan kelas sosial tidak terlalu menonjol dan pelapisan masyarakatnya masih sederhana. - Alat-alat perlengkapan hidupnya masih sangat sederhana. - Sistem mata pencaharian pada umumnya bercocok tanam, berburu, maramu, berternak dan menangkap ikan. Menurut Talcott Parsons, masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Evektivitas, yaitu semangat kasih sayang yang kuat. b. Orientasi kolektif, yaitu semangat kebersamaan dan partikularisme, paham yang mengutamakan kelompok daerah, aliran politik / masyarakat sendiri. c. Tradisionalisme, yaitu paham yang didasarkan pada adat istiadat lama. d. Diffuseness, yaitu sifat kekaburan. Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Netralitas afektif, yaitu sifat tidak mau memihak / acuh bila tidak menguntungkan baginya. b. Orientasi pada diri sendiri, sehingga sikap egois, emosional, dan individualistis. c. Universalisme, yaitu bersifat objektif dan global sesuai dengan perkembangan yang ada. d. Suka mengejar prestise, sehingga mobilitas sosial menjadi terbuka. e. Spesivitas, yaitu sikap tidak suka basa basi dalam hubungan sosial.
  • 21. Pengertian dan Macam-macam Kelompok 1. Pengertian kelompok Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok. Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok, yaitu: (1) ada atau tidaknya organisasi, (2) ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok, dan (3) ada atau tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok dimaksud. Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok kemasyarakatan, dan (4) kelompok statistik. Keterangan: a. Asosiasi Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi. b. Kelompok sosial (Social Groups) Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial. c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups) Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups). Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka. d. Kelompok statistik
  • 22. Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted. Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis. 2. Berbagai macam kelompok/asosiasi dalam masyarakat a. In group-Out group Ingroup (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya: kliq. Outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. Klasifikasi kelompok demikian dikemukakan oleh W.G. Sumner (1940). b. Kelompok Primer dan sekunder Klasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder dibedakan berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di antara anggota-anggotanya. Kelompok dengan ciri demikian disebut kelompok primer, dan yang tidak disebut kelompok sekunder. c. Gemainschaft dan Gesselschaft Klasifikasi ini dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies (1967). Gemainschaft (paguyuban) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : (1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga. Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemainschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood, contohnya keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya orang-orang se- RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki jiwa atau ideology yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan dan tidak memiliki kesamaan keturunan/keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat, intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan sebagainya. Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan pada ikatan lahir dan bersifat kontraktual. Contohnya: Sebuah Perusaahaan atau organisasi buruh.
  • 23. d. Kelompok Formal dan Informal Klasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Di dalam kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik fungsional maupun struktural. Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi. e. Kelompok organik dan mekanik Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya pembagian kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok mekanik terdapat solidaritas mekanik. f. Membership dan reference group Klasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan kelompok dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota. g. Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur 1) kerumunan Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja. Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan. Tipe-tipe kerumunan a) Khalayak penonton (pendengar formal/formal audience) Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, pengunjung khotbah agama, dsb. b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group) Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta
  • 24. c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations) Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst. d) Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd) Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya pengungsi e) Kerumunan penonton (spectator crowd) Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana f) Lawless crowd Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat menyimpang. 2) publik (massa) Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung, melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.