1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu
perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan banyaknya barang dan
jasa yang sejenis dengan kualitas yang beragam dan selera konsumen yang mudah berganti
serta munculnya pesaing-pesaing baru , mengakibatkan tingkat persaingan menjadi semakin
tajam. Perusahaan harus dapat mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki bahkan
memperluas pangsa pasar tersebut agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya .
Hal ini merupakan upaya perusahaan dalam meningkatkan penjualan, yang pada akhirnya
akan berhubungan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Penjualan sebagai salah
satu fungsi pemasaran memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya
kehidupan suatu perusahaan. Perusahaan harus dapat menyalurkan barang dan jasa yang
dihasilkan dengan sebaik mungkin, sehingga konsumen dengan mudah memperoleh barang
dan jasa yang dihasilkannya.
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat memungkinkan produsen untuk memproduksi
barang dan jasa secara besar- besaran, tetapi ini semua haruslah diimbangi oleh system
distribusi yang yang lebih baik. Saluran distribusi merupakan salah satu bagian dari bauran
pemasaran ( Marketing Max ), karena peusahaan tidak hanya menghasilkan barang atau jasa
tetapi mencari jalan keluar untuk menyalurkan hasil produksinya agar sampai ke tangan
konsumen tepat pada waktunya.
Saluran distribusi dari perusahaan sangatlah penting dan memerlukan pertimbangan yang
tepat, karena pengaruhnya sangat besar terhadap penjualan. Dalam melaksanakan dalam
saluran distribusi umumya perusahaan melihat beberapa unsur saluran distribusi yang
digunakan dalam meningkatkan penjualan agar sesuai dengan target yang diharapkan.
Penjualan dapat meningkat jika saluran distribusi yang dijalankan perusahaan itu tepat.Dengan
demikian ketepatan dalam memilih saluran distribusi mempengaruhi pekembangan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 1
2. 1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara perusahaan memenagkan persaingan pasar ?
1.2.2 Bagaimana cara memanfaatkan kapasitas produksi yang efektif ?
1.2.3 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan produk ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis. Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang
strategi memenangkan pasar broduk barang dan jasa, khususnya saluran distribusi yang
digunakan perusahaan / produsen .
1.4 Metode Penulisan
Penyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, juga dari media media lain seperti ebook, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Pembahasan
2.1 Orientasi Pasar
2.2 Kualitas Produk
2.3 Standard Produk
2.4 Pengembangan Produk
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 2
3. ABSTRAK
Dalam menghadapi persaingan antar perusahaan seringkali manajemen dipusingkan
dengan strategi apa yang akan diambil untuk memenangkan pasar produk barang dan jasa .
Pada umumnya rencana yang terbersit adalah strategi menurunkan harga. Hal ini sangat
dimungkinkan karena memang masyarakat khususnya di Indonesia adalah konsumen yang
masih sangat dipengaruhi oleh harga. Artinya konsumen masih bisa diiming-imingi dengan
penurunan harga untuk berpindah menjadi pelanggan di tempat yang baru.
Tetapi apakah strategi ini memang yang paling jitu ?
Belum tentu karena untuk
menurunkan harga akan berpengaruh pada banyak hal dan ujungnya akan mengganggu
marjin keuntungan perusahaan . Berbagai Strategi Memenangkan pasar produk barang dan
jasa yaitu dengan cara orientasi pasar, kualitas product, standard product, dan
pengembangan product. Dari cara-cara tersebut perusahaan bisa mengetahui bagaimana cara
untuk memenagkan persaingan dalam pasar.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 3
4. BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
2.1ORIENTASI PASAR
Narver dan Slater (1994) mendefinisikan
orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling
efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku-perilaku
yang dapat menghasilkan suatu yang terbaik bagi
pembeli serta menghasilkan superior performance bagi
perusahaan. Pandangan serupa dikemukakan Day
(1988) bahwa orientasi pasar mencerminkan kompetensi dalam memahami pelanggan.
Karena itu, mempunyai peluang memberi kepuasan pada pelanggan sama halnya dengan
kemampuannya dalam mengenali gerak-gerik pesaingnya. Perusahaan-perusahaan yang
berhasil dalam mengendalikan pasar disebut sebagai market drive firm, yaitu perusahaan
yang selalu menempatkan orientasi pelanggan dan orientasi pesaing secara harmonis,
sehingga menghasilkan kinerja pemasaran yang lebih.
Oleh karena itu, konsep utama dalam orientasi pasar adalah orientasi pelangan dan
orientasi pesaing. Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang
menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih
pada keputusan konsumen dalam membeli produk. Oleh karena itu, membutuhkan perhatian
secara tepat pada orientasi pelangggan dan orientasi pesaing dalam rangka menyediakan
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberi nilai terbaik (Lamb et al., 2001).
Selanjutnya Craven (1994) mendefinisikan orientasi pasar sebagai penetapan sasaran
konsumen strategis dan membangun organisasi yang berfokus pada layanan konsumen,
memberikan dasar persaingan yang berfokus ke dalam, memberi layanan yang sesuai dengan
harapan para konsumen, sehingga berhasil memenangkan suatu persaingan.
Stanton (1984) menyatakan pandangannya bahwa strategi pemasaran yang berorientasi
pada pasar harus mengacu pada tiga konsep:
1. Berorientasi ke konsumen.
2. Berusaha keras untuk memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan laba.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 4
5. 3. Mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran.
Upaya memperhatikan para pesaing, bukan sekadar memahami saja dan berusaha untuk
mengalahkan cara mereka berbisnis, namun perusahaan harus peduli terhadap pelanggannya
dengan cara yang lebih inovatif dan memberi sesuatu yang lebih baik dibanding pesaingnya
(Kotler dan Armstrong, 2004)
Jaworski dan Kohli (1997) mendefinisikan hakikat dari orientasi pasar dengan
merangkumnya dalam sebuah pandangan teoritis bahwa orientasi pasar adalah sebuah filosofi
manajemen pemasaran yang dibangun dengan aktivitas sebagai berikut:
1. Intelijen pasar yang digunakan untuk mengartikulasikan upaya-upaya dalam memahami
kebutuhan konsumen;
2. Diseminasi intelijen yang di pandang sebagai proses dan upaya menyebarkan informasi
pada seluruh komponen dalam organisasi; dan
3. Respon yang dimaknai sebagai tindakan yang cepat dalam menindaklanjuti upaya-upaya
intelijen pasar, baik mengenai kebutuhan pelanggan maupun pesaingnya.
Orientasi pelanggan harus menyesuaikan dengan lingkungan persaingan yang berubah
dengan cepat. Ada empat cara untuk melakukan perubahan secara bertahap seiring dengan
perubahan dalam lingkungan persaingan itu sendiri, yaitu orientasi produk, orientasi
pelanggan, orientasi pesaing, dan orientasi pasar (Kotler dan Armstrong, 2004).
Strategi manajemen pemasaran membedakan orientasi penjualan dengan orientasi pasar
(Lamb et al., 2001). Perusahaan yang berorientasi penjualan akan memfokuskan
perhatiannya ke dalam, di mana produk dibuat berdasarkan pada keinginan organisasi dan
laba dicapai melalui volume penjualan yang maksimal. Sebaliknya, perusahaan yang
berorientasi pasar akan memfokuskan perhatiannya pada kebutuhan dan keinginan konsumen
serta laba dicapai melalui kepuasan konsumennya.
Perusahaan yang berhasil mengelola pelanggan dan pesaing (market drive firm)
biasanya akan berhasil mengendalikan gerak-gerik yang dilakukan pesaingnya serta akan
berhasil memenangkan dalam persaingan pasar melalui tiga langkah berikut ini:
1. Diperkuatnya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya, karena pemahaman
perusahaan terhadap kebutuhan pelanggan dapat mendorong untuk menciptakan customer
value.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 5
6. 2. Melalui sistem intelijen persaingan, perusahaan dapat mengembangkan suatu pemahaman
mengenai kekuatan dan kelemahan para pesaingnya.
3. Menggunakan informasi mengenai pelanggan dan pesaing untuk merancang serta
mengimplementasikan strategi dengan sasaran akhir to deliver better customer value and
satisfaction.
Berpedoman pada studi orientasi pasar yang dikemukan oleh Day (1988); Narver dan
Slater (1990); Jaworski dan Kohli (1997); Zhou et al. (2005); Stanton (1984); Craven
(1994); Lamb et al. (2001); dan Wuyts et al. (2004) dapat dijelaskan bahwa orientasi pasar
merupakan penentuan target pasar yang hendak dilayani dengan menciptakan kepuasan
pelanggan sebagai tujuannya, melakukan cara-cara yang lebih inovatif. Orientasi pasar harus
diukur berdasarkan tingkat orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan tingkat koordinasi
antar fungsi.
Menurut Sudirman (2003) terdapat beberapa kelemahan orientasi pasar untuk
pencapaian tujuan organisasi melalui penyajian nilai unggul bagi pelanggan dan penciptaan
keunggulan berdaya saing berkelanjutan.
Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:
1. Pelanggan tidak selalu menyadari kebutuhannya, terutama kebutuhan di waktu yang
akan datang sehingga perusahaan perlu mengarahkannya sebelum perusahaan lain
melakukannya. Gibson, et al, (1997) dalam studinya menyatakan bahwa perusahaan yang
akan menjadi pemenang adalah mereka yang berada di depan kurva perubahan.
2. Meskipun kebutuhan tersebut dapat diidentifikasi oleh pelanggan, mereka sendiri tidak
mampu menentukan cara terbaik untuk memenuhinya (Gabel, 1995).
Dua kondisi tersebut mengimplikasikan bahwa orientasi pelanggan tidak akan
menghasilkan suatu inovasi yang mampu membedakan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, sehingga mengurangi keunggulan bersaing berkelanjutan.
3. Pandangan tersebut diperkuat oleh Hammel dan Prahalad (1994) yang menganggap
pelanggan sebagai orang yang kurang wawasan. Oleh karena itu, orientasi pelanggan
merupakan tirani bagi konsep orientasi pasar.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, Sudirman (2003) mengajukan
pembelajaran pelanggan sebagai komponen suplemen terhadap konsep orientasi pasar agar
mampu menghasilkan efek sinergis yang menjadikan operasionalisasi konsep tersebut lebih
efektif. Penambahan komponen pembelajaran pelanggan sebagai suplemen konsep orientasi
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 6
7. pasar terinspirasi dari dan sekaligus merupakan hasil sintesa dari dua pendekatan terhadap
orientasi pasar, yaitu market driven dan driving market, teori pembelajaran, dan persepsi
sebagai penggerak perilaku. Namun demikian, konteks driving market yang dimaksudkan
penulis berbeda dengan konteks dari Jaworski, et al, (2000) yang merupakan para inisiator
kedua pendekatan tersebut. Pendekatan driving market yang dimaksudkan Jaworski, et al,
(2000) adalah upaya merestrukturisasi pasar dengan tujuan meningkatkan posisi persaingan
perusahaan.
2.2 KUALITAS PRODUK
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh
pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa
yang tertinggi. Menurut American Society for Quality
Control[1], kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat.
Menurut Kotler[2] : Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk
memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan.
Sedangkan Garvin yang dikutip oleh Gaspersz[3], untuk menentukan kualitas produk, dapat
dimasukkan ke dalam 6 (enam) dimensi, yaitu :
1. Performance; berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Feature; karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi
dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
3. Reliability; berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam
kondisi tertentu pula.
4. Conformance; berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Kesesuaian merefleksikan derajat
ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang
telah ditetapkan.
5. Durability ; berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 7
8. 6. Service Ability ; karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan , kompetensi kemudahan
dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7. Aesthetic ; karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8. Fit and Finish ; karakteristik yang bersifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.
Pengertian kualitas sangat beraneka ragam. Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip
oleh Fandy Tjiptono[4] : Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk,jasa,manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar kualitas yang diberikan yang
berhubungan dengan produk barang beserta faktor pendukungnya memenuhi harapan
penggunanya. Dapat diartikan bahwa semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut
semakin berkualitas
Relevan dengan pendapat diatas, Clark[5] mendefinisikan kualitas sebagai ” how
consistenly the product or service delivered meets or exceeds the customer’s (internal or
eksternal) expectation and needs” (seberapa konsisten produk atau jasa yang dihasilkan dapat
memenuhi pengharapan dan kebutuhan internal dan eksternal pelanggan).
Sedangkan Stevenson[6] mendefinisikan kualitas sebagai ” the ability of a product or
service to consistently meet or exceed customer expectations” (kemampuan dari suatu produk
atau jasa untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan).
Dengan kata lain, meskipun menurut produsennya, barang yang dihasilkannya sudah
melalui prosedur kerja yang cukup baik, namun jika tetap belum mampu memenuhi standar
yang dipersyaratkan oleh konsumen, maka kualitas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang rendah. Disamping
harus mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh konsumen, baik buruknya kualitas
barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi keterpenuhan harapan dan
kebutuhan masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa kualitas tersebut hendaknya dinilai
secara periodik dan berkesinambungan sehingga terlihat konsistensi keterpenuhan standar
diatas.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat menentukan
kepuasan pelanggan yang berhubungan dengan harapan dari pelanggan itu sendiri terhadap
kualitas produk yang dirasakannya. Sedangkan menurut Stevenson[7], dimensi kualitas
produk adalah sebagai berikut :
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 8
9. 1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika
yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
3. Special features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5. Reliability, hal ini yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu pula.
6. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
barang.
7. Perceived Quality, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk
tersebut sebagai produk yang berkualitas.
8. Service ability, berkaitan dengan penanganan pelayanan purna jual, seperti penanganan
keluhan yang ditujukan oleh pelanggan.
2.3 STANDARD PRODUK
Standar produk merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan
proses produksi. Standar produk memberikan data sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan-keputusan dalam berproduksi. Selain itu, standar produk memberikan manfaat
terhadap berbagai macam penghematan dalam proses produksi.
Salah satu faktor yang terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah
penggunaan standar produk dalam suatu perusahaan, dengan adanya standar produksi maka
pelaksanaan proses produksi pada sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik sesuai
dengan apa yang telah direncanakan oleh perusahaan, walaupun pada kenyataannya tidak
semua produk yang dihasilkan itu seluruhnya baik seperti yang diharapkan, tetapi setidaknya
produk yang tidak sesuai dengan standar tidak terlalu banyak.
Standar produk umumnya digunakan oleh perusahaan yaitu untuk menetapkan
kualitas produk, untuk mengukur standar produk perusahaan biasanya menggunakan bagan
pengendalian (control chart), yang merupakan salah satu alat dalam pengendalian kualitas.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 9
10. Control Chart merupakan suatu bagan untuk memperlihatkan ada tidaknya
penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan produksi.Apabila terdapat penyimpangan maka
harus diambil tindakan untuk segera memperbaikinya agar penyimpangan yang terjadi pada
tahap selanjutnya dapat diperkecil.
2.4 PENGEMBANGAN PRODUK
1. Bentuk Pengembangan Produk
Macam bentuk pengembangan produk yang perlu dikembangkan oleh perusahaan ada 3
macam Menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu :
a) Initial Development
:
Suatu
usaha
penggunaan
barang
sehingga
mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
b) Improvement Development
: setiap perubahan barang yang berakibat barang
tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau merupakan perubahan suatu
barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.
c) New Use Application
: merupakan suatu penggunaan barang dengan cara
meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam
variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan produk.
2. Tahap-tahap dalam pengembangan Produk menurut Swastha (1997 : 184-186):
a) Tahap Penyaringan
Tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah
tersedia.Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam
sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para
ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.
b) Tahap Analisa Bisnis
Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa
jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
c) Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide
tersebut dianggap lebih menguntungkan.Pengembangan ini tentunya harus sesuai
dengan kemampuan perusahaan.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 10
11. d) Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi:
1. Pengujian tentang konsep produk
2. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru.Pada
tahap ini semua fasilitas telah disiapkan baik itu fasilitas produksi maupun fasilitas
pemasaran. Semua kegiatan harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan
berbeda.
3. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan produk Menurut
Swastha (1997 : 187):
a) Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan
semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk
lebih disesuaikan.
b) Munculnya persaingan
Suatu barang yang terjual dengan baik di pasaran dan dapat menghasilkan
keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk memproduksi barang yang sedang
laku tersebut bahkan dengan kualitas yang lebih baik.
c) Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan
mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk
tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 11
12. d) Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain melaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas
produksi, karena pada umumnya perusahaan belum berproduksi pada kapasitas penuh.
o
Menurut George (1993 : 11) faktor eksternal yang kemungkinan besar paling
menghambat introduksi produk adalah meningkatnya biaya modal. Sudah jelas
bahwa dana yang dikeluarkan untuk membiayai kegagalan adalah uangyang lebih
baik dibelanjakan untuk mengembangkan dan memperkenalkan keberhasilan.
Mengetahui penyebab kegagalan dapat membantu menyaring usaha yang akan
gagal sebelum terlanjur mengeluarkan terlalu banyak dana dan waktu. Hal yang
sangat bermanfaat untuk melihat bagaimana manajemen menilai beberapa alasan
keberhasilan dan kegagalan dalam usaha mencapai sasaran produk baru. Seperti
sudah dapat diperkirakan, alasannya adalah serupa, yaitu:
a)
Riset pasar yang meramal ataupun tidak.
b)
Penjadwalan waktu yang baik atau buruk.
o Sedangkan menurut Kotler (1998 : 274) faktor-faktor yang turut dalam
menghambat pengembangan produk baru adalah:
a) Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin
hanya tersisa sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar).
b) Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagibagi).
Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar
yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah
untuk tiap produk.
c) Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria
seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan).
d) Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya
harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya
satu yang layak dikembangkan).
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 12
13. e) Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik
tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
f) Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin
mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan
sering diraih oleh yang paling gesit).
g) Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil,
pesaing dengan cepat menirunya).
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 13
14. BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Orientasi Pasar merupakan penetapan target pasar yang berfokus pada pelayanan
terhadap konsumen dan menciptakan kepuasan kepada konsumen tersebut, serta mengacu
pada tingkat orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan tingkat koordinasi antar fungsi.
Dengan menggunakan cara - cara yang efektif dan inovatif sehingga dapat memenangkan
suatu persaingan.
Kualitas Produk merupakan tingkat kemampuan suatu barang untuk memberikan
hasil lebih atau memberikan kepuasan lebih kepada para pelanggan tentang barang yang di
inginkan.
Standard Produk merupakan pedoman yang di pegang pada masing – masing
perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan produksi. Dengan adanya standard produk
ini dapat menunjang keberhasilan perusahaan, karena standard produk umumnya digunakan
untuk mengukur standard produk yang akan dipasarkan.
Dari cara –cara diatas perusahaan dapat mengetahui langkah – langkah apa saja yang
akan dilakukan untuk memenangkan persaingan pasar tersebut, baik dari segi orientasi pasar,
kualitas produk yang dihasilkan, standart produk yang ada di peruasahaan, serta bagaimana
mengembangkan produk tersebut.
========== Terima Kasih ==========
STRATEGI MEMENANGKAN PASAR PRODUK BARANG DAN JASA
Page 14