Dokumen tersebut membahas tentang penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Dokumen ini menjelaskan definisi infeksi dan penyakit infeksi, gejala klinis, penyebabnya, contoh penyakit akibat bakteri seperti Staphylococcus dan Streptococcus, serta typhus yang disebabkan oleh Salmonella.
2. Pendahuluan
Definisi
Penyebab penyakit
Gejala-gejala klinik penyebab infeksi
Macam- macam penyakit dan penyebabnya
Infeksi karena stafilikokus
Infeksi karena streptokokus
Infeksi pneumokok
Typhus abdominal
Jamur
Parasit
Penyakit virus
03/28/16 2dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
3. Definisi Infeksi
Peristiwa masuk dan penggandaan microorganisme
(agent) di dalam tubuh pejamu (host)
Definisi penyakit Infeksi
manifestasi klinik bila terjadi kerusakan
jaringan dan/ fx bila tjd rx radang/imun
pejamu terpanggil
03/28/16 3dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
4. 1. Kontak langsung ( peny kelamin)
2. Kontaminasi dan luka ( inf luka,rabies)
3. Inokulasi ( gigitan serangga, suntikan)
4. Menelan makanan dan minuman yg terkontaminasi
(hepatitis, kolera)
5. Menghirup /udara ( influenza, TBC)
03/28/16 4dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
6. 1. Mikroorganisme ( jasad renik yang masuk dalam
tubuh)
2. Reaksi tubuh terhadap mikroorganisme tersebut
3. Sifat-sifat umum penyakit
03/28/16 6dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
8. 1. Porte d entrée (tempat masuknya mikroorganisme)
2. Jumlah mikroorganisme harus cukup banyak agar
dapat bertahan dalam lingk baru.
3. Kuman harus dapat menyesuaikan diri dg lingk baru
4. Kuman harus dapat dipindahkan kepada host yang
baru
03/28/16 8dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
61. 1. Infeksi setempat, biasanya berbatas tegas pada
porte d ‘ entrée (tonsilitis acuta,
nasopharingitis)
2. Infeksi menyebar dari porte d’ entrée
menyebabkan lymphangitis dan celulitis
3. Penyebaran hematogen menyebabkan bakterimia
4. Penyakit disertai eksantem ( exanthema) yg
disebabkan toxin eritrogen, misal scarlatina
5. Postreptococal hypersensityzation, yg
menyebabkan kelainan sistemik seperti demam
rheuma, glomerulonefritis,arthritis
03/28/16 61dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
63. 1. Demam tinggi berbahaya
2. Limpa membesar
3. Diare
4. Terdapat sel darah merah dan albumin dalam
kemih
5. Anemia dalam waktu singkat
6. Supurasi pada sendi, pleura, peritonium,
selaput otak
03/28/16 63dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
64. Tanda Klinis:
Radang kulit akut
Eritem
Edema
Cepat menjalar
Penyebab :
Streptokok beta hemolitik gol A,
Kadang2 gol C
03/28/16 64dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
69. Gejala :
Eksantem dan enantem eritematosa yg merata
menyebabkan nefritis, otitis media,
supurasi kelenjar getah bening
Mula –mila terjadi tonsilitis dan nasopharingitis,
eritem baru timbul 1-3 hari
Jarang terjadi di daerah tropik
03/28/16 69dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
78. Etiologi : Salmonella thyphosa
Cara Infeksi:
Berasal dari penderita yg membawa kuman (secara
klinik sehat)
Keluar bersama feces/kemih (carrier)
Kuman mengontaminasi makanan, minuman dan
tangan
Lalat penyebar kuman thypus , dari tempat kotor ke
makanan
Infeksi pada pencernaan
Porte D entrée : jar limfoid usus halus
03/28/16 78dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
79. Kuman di usus →kelenjar getah bening mesenterium
→ berproliferasi menuju → ductus thoracicus →
masuk aliran darah → banyak kuman musnah →
mengeluarkan endotoksin → timbul gejala penyakit
Gejala – gejala :
Demam yg makin meningkat, menetap tinggi
beberapa minggu, menurun berangsur – angsur
Kesadaran menurun ( mengantuk)
Nyeri kepala
03/28/16 79dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
80. Lemas
Bercak – bercak merah pada dinding perut
Diare/ konstipasi
Gejala homeopoetik pembesaran limpa :
Lekopeni,
Cacat :
Radang jaringan hematopoetik terutama jaringan
limfoid usus, kel getah bening dlm perut,limpa dan
ss tl
Disertai bakteremi →semua alat tubuh dapat
terkena
Infeksi kandung empedu
03/28/16 80dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
81. Reaksi radang
Mononukleus besar memfagositosissecara aktif
Di dalamnya terdapat limfosit dan eritrosit
(eritrofagosit) →sel –sel typhus
SS tl penuh sel typhus → berkurangnya sel
polinukleus dan menghilangnya eosinofil
Cacat pada usus:
Jar limfoid usus, usus halus dan besar, akhir ilium
Bercak Peyer bengkaka → 1 mg → →nekrotik →
ulkus → perdarahan dan perforasi
Kelenjar Limfe mesenterium:
Sel2 mononukleus besar memfagositosit eritrosit →
limpa besar dan lembek → pulpa limpa merah
03/28/16 81dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
82. Hati : pusat 2 nekrosis kecil disertai dg sel
mononukleus
Kandung empedu : kuman2 typhoid hidup dan
berpoliferasi dlm empedu,
Setelah klinik pdrt sembuh → empedu mengandung
kuman typhoid yg terus menerus masuk usus →
→feces →pengandung kuman typhoid sehat
Ginjal : degenerasi albumin → kemih mengandung
kuman
Paru – paru: bronchitis , BrPn ec → lemah, kurang
bergerak → terinfeksi kuman lain
Jantung : TD rendah, nadi lambat
03/28/16 82dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
83. Darah : lekopeni terutama sel polinukleus dan
eosinofil
Pemeriksaan lab :
1. Pembiakan kuman dari darah penderita
Pembiakan (+) selama minggu 1
2. Percobaan widal → percobaan thd antibody
(aglutinasi antigen – antibody)
3. Mg ke 3 kemih mengandung kuman typhus
4. Lekopeni
03/28/16 83dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
84. Organisme panjang 2- 10 µm
Gram positif
Dinding bakteri mengandung lipid → membentuk
materi seperti lilin → tahan asam ( acid fast)
→tetap menahan fuchsinkarbol setelah dibilas
alkohol asam (BTA)
Tumbuh lebih lama dari bakteri lain
Semuanya kronik dan progresif
03/28/16 84dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
85. 1. M. Tuberculosis → terutama organ paru
2. M. leprae → kulit serta saraf tepi
3. M. atipik → kelenjar limfoid
03/28/16 85dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
86. Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu jenis
penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
"Mycobacterium tuberculosis ". Kuman ini
dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,
dan yang paling sering terkena adalah organ
paru (90%).
03/28/16 86dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
87. Di negara-negara maju penyakit TBC yang
semula sudah dianggap tidak ada, kini mulai
timbul dan semarak, justru karena timbulnya
penyakit HIV/AIDS. Karena kondisi pertahanan
tubuh penderita HIV/AIDS sangat lemah, maka
keadaan ini mempermudah terserang penyakit
TBC.
03/28/16 87dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
88. Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian
ke-2 setelah penyakit
jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain dari
itu Indonesia adalah
negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita
TBC terbanyak setelah
Cina dan India.
03/28/16 88dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
89. Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara
pada saat seorang
penderita TBCbatuk, bersin, meludah ataupun
berbicara.
Penderita TBC yang tidak berobat dapat
menularkan penyakitnya kepada sekitar 10-15
orang dalam jangka waktu 10 tahun.
03/28/16 89dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
90. batuk yang lama lebih dari 2 minggu
berat badan turun
demam
keluar keringat pada malam hari
mudah lelah
hilang nafsu makan
nyeri di bagian dada
batuk bercampur dahak/darah
03/28/16 90dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
91. Ya, TBC dapat menularkan kepada semua orang,
dan yang menularkan adalah mereka yang di dalam
dahaknya terdapatkuman TBC.
03/28/16 91dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
92. orang yang diduga mempunyai gejala TBC
orang yang di lingkungannya ada yang
mengidap penyakit TBC (orang tersebut bisa jadi
anggota keluarga, teman, atau rekan sekerja,
dan pembantu rumah tangga)
03/28/16 92dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
93. anamnesis (riwayat
penyakit atau keluhan) dan pemeriksaan klinis
tes Mantoux untuk mengetahui apakah pernah
terinfeksi atau belum (terutama pada anakanak)
pemeriksaan sputum atau dahak mikroskopik dan
biakan
pemeriksaan foto rontgen paru
pemeriksaan laju endap darah
03/28/16 93dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
94. minum obat dengan teratur dan benar sesuai
dengan anjuran dokter selama 6 (enam)bulan
berturut-turut tanpa terputus
melibatkan petugas kesehatan atau anggota
keluarga untuk mengawasi dan memastikan
penderita TBC minum obat dengan teratur dan
benar (Strategi DOTS)
03/28/16 94dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
95. Pendidikan keluarga dan peran serta keluarga
untuk:
* menjelaskan bahwa penyakit TBC dapat
disembuhkan
* minum obat secara teratur dan benar selama 6
(enam) bulan secara terus menerus
* makan makanan yang baik dengan gizi yang
seimbang
* istirahat yang cukup
03/28/16 95dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
96. * istirahat yang cukup
* perumahan yang sehat
* makan makanan yang bergizi
* perawatan
* iklim
* faktor psikis
03/28/16 96dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
97. Pemeriksaan rutin harus dilakukan bagi penderita
penyakit TBC, agar dapat:
* memantau kemajuan pengobatan
* mengetahui ada atau tidak adanya efek
samping obat
* memeriksa kesehatan Anda dan memberikan
informasi yang diperlukan
* memberikan obat-obatan
03/28/16 97dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
98. * kuman TBC tidak mati
* timbul resistensi obat, kuman menjadi kebal
* penyakit TBC tidak sembuh
03/28/16 98dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
99. * penderita TBC dengan bakteri dalam darah
positif (+) sangat menular
* penderita TBC dengan bakteri dalam darah
positif (+) setelah diobati beberapa minggu,
resiko penularannya kecil
* penderita TBC dengan bakteri dalam darah
negatif (-) umumnya tidak menular
* penularan bakteri TBC melalui udara
* orang dengan infeksi HIV, imunitas rendah
mudah terserang TBC atau penyakit lainnya
03/28/16 99dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
100. * berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan
obat bius
* berobat atau periksakan diri anda ke dokter (puskesmas,
klinik paru PPTI, rumah sakir, dokter paru) dengan teratur
* jangan menghentikan minum obat sendiri
* anggota keluarga ikut aktif dalam memperhatikan si penderita
dalam meminum obatnya secara teratur dan benar (sesuai dengan
Strategi DOTS = Directly Observed Treatments)
* bila batuk, usahakan menutup mulut
* dianjurkan meminum obat dalam keadaan perut kosong (pagi)
* makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup
03/28/16 100dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
101. Efek samping pada saat meminum obat antara lain:
* kulit berwarna kuning
* air seni berwarna gelap seperti air teh
* muntah dan mual
* hilang nafsu makan
* perubahan pada penglihatan
* demam yang tidak jelas
* lemas dan kram perut
03/28/16 101dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
109. Disebabkan oleh Morbus Hansen
Penyakit kronik, berjalan lambat namun progresif
Menimbulkan kerusakan jaringan yg menyangkut
sraf tepi, kulit dan membran mukosa
Penyebaran bakteri → kontak perorangan, kontak
erat dg penderita dalam waktu yg lama
M. Leprae sulit dikultur
Waktu pembelahan lama
Membelah di daerah tbh terdingin
03/28/16 109dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
110. Sekret hidung penderita merup tmpt bakteri
membelah → menghasilkan lebih dari 10 basil/hari
→ sumber penyebaran bakteri
Mycobacterium ini pd saraf perifer → paralisis
dan merusak fx sensori di daerah tsb → tjd luka/
ulkus akibat trauma yg tdk terasa
03/28/16 110dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
111. 1. Lepra Tuberkuloid
Pd org dg infeksi M. Leprae yg menghasilkan respon
imun granulomatosa efektif → mampu membatasi
proliferasi basil dan kelanjutan penyakit
Patologi :
gamb khas berupa lesi tunggal atau sedikit sekali pada
kulit.
Pembntkan granulomatosa : histiosit btk epiteloid, sel
datia langerhans,dan limfosit
Pembengkakan serabut saraf perifer
Nekrosis kasesosa sangat minimum
Klinik :
lesi kulit di muka,ekstermitas,badan
03/28/16 111dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
112. hipopigmentasi atau erimatosa berbatas tegas, kering,
tidak berambut dg tepi luar meninggi
Mati rasa
kurang menimbulkan perubahan bentuk
Tidak infektif
03/28/16 112dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
115. 2. Lepra Lepromatosa
Tjd pd org yg gagal membentuk respon imun yg
adekuat thd basil lepra
Lesi bentuk multiple seperti tumor di kulit, mata
testis, kel limfoid, dan limfa
Tanpa pengobatan→merusak, merubah bentuk muka,
telinga, sal nafas, alis mata, saraf tepi
Klinik :
Nodul kadang berulkus
tangan menyerupai cakar dg jari seperti palu, hidung
pelana,telinga rusak
Muka spt muka singa
03/28/16 115dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
120. Organisme patogen terkecil 20- 300 mm
Mengandung RNA dan DNA, memiliki selubung
protein atau capsid
Tidak mampu bereplikasi/metabolisme
mandiri,memerlukan organel sel terinfeksi untuk
mberkembang biak.
Dikelompokan organisme intrasel obligat,
memerlukan sel hidup utk replikasi
Virus masuk sel microorganisme→mengubah
biosintesa dan metabolik ke sintesis viral encoded
asam nukleat dan protein
03/28/16 120dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
121. Sering tanpa gejala
Berkembang biak tanpa diketahui
Dapat menetap bertahun – tahun atau seumur
hidup, dapat dalam bentuk laten non infektif dg
potensi reaktif
Perubahan sel yg terinfeksi virus:
1. Pembengkakan sel (sitoplasma menggelembung,(pd
sel hati dg hepatitis virus akut)
2. Inclusion body (materi hsl produksi metabolisme
virus)pd inf rabies sel neuron
3. Koliosit (sel dg inti sedikit membesar dan keruh
seperti berpasir,sitoplasma lebar memiliki rongga
jernih ( halo) pd Papiloma virus manusia (HPV)
03/28/16 121dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
122. 4. Sel datia 9 sel berinti banyak dg sitoplasma lebar,
biasanya terlihat pula inclosion body pd virus herpes
simplex, cytomegalovirus
5. Ground glass (seperti dasar gelas yg terlihat di
sitoplasma sel)pd sel hati terinveksi virus hepatitis B
Patogenesis penyakit akibat virus
Sel terinfeksi mati/nekrosis (pd inf virus hep A)
bersifat hepatotoksis.
Fx sel terganggu ok/perub kec metab
Virus melepas mediator kimia yg menggang fx sel spt
pd inf virus influenza
Menimbulkan perub proliferasi sel yg tdk terkontrol
HPV→prakanker dan kanker
Inf laten tanpa menggang sel→imunitas seluler
trn→penyakit ( cytomegalovirus,herpes)
03/28/16 122dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes
123. Penyebab inf pernafasan→influenza→inf akut
pernafasan atas→sembuh sendiri
Sangat menular
Menimbulkan epidemi
Penyebaran : sekret, percikan pernafasan,
Patologi :
Inf sal nafas atas→menyebar sal nafas bawah →
→trakeitis,bronkitis,pneumonitis
Sal nafas atas →virus menyebabkan nekrosis dan
deskuamasi epitel bersilia →limfosit
Penyebaran sal nafas bawah →nekrosis sel pelapis
alveoli
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 123
124. Klinik :
Demam akut
Menggigil
Mialgia
Sakit kepala
Batuk tdk produktif
Penyakit berlangsung 3-5 hari
Penyembuhan bertahap 2-3 minggu
Penyakit berat bg usila dan yg menderita kelainan
kardiopulmonal
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 124
125. Virus RNA →menyebabkan kelainan kulit
→eksantem
Sifat akut,mereda sendiri, sangat menular,dg
kelainan khas berupa inf sal nafas atas, demam,
timbul kemerahan kulit dimulai di muka dan
belakang telinga.
Perubahan patologi :nekrosis epitel
pernafasan,dihub dg infiltrat radang terut
limfosit, kemerahan kulit krn virus menyebabkan
vaskulitis pemb darah kecil
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 125
126. Klinik :
masa inkubasi 10-21 hari
Kelainan kulit kemerahan makulopapular di muka yg
menjalar ke leher, dada, ekstermitas, kemerahan
tidak akan menghilang dlm 3-5 hari,gejala bertahap
mereda
Sering diikuti inf bakteri sekunder, otitis media,
pneumonia
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 126
137. Menyebabkan :
Chiken pox atau cacar air
Herpes zoster
Kontak pertama virus varicella zoster
menyebabkan chiken pox
Sistemik akut
Erupsi kulit vesikuler yg menyeluruh
Menjadi laten menimbulkan herpes zoster
Erupsi kulit vesikular lokal
Penyebaran : hisapan percikan nafas o/individu non
imun ( anak kecil),mula mula menginfeksi sal nafas
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 137
138. atau menginfeksi epitel konjungtiva →kontak dg
sekret lesi di kulit →menyebar ke sel tubuh
melalui sist aliran darah dan limfatik.
Virus menembus sel endotel kapiler → epidermis
kulit, →bereplikasi dan merusak sel epidermis.
Klinik :
Masa inkubasi 11-21 hari cacar air timbul ,
demam,lemah, kemerahan di kulit dan gatal mulai
dari kepala ke dada dan ekstermitas.
Lesi menjadi makulopapular dan berubah menjadi
vesikel
Lesi menghilang beberapa hari
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 138
139. Selama kontak pertama, virus mengembangkan inf
laten (dormant) utk beberapa thn di sel satelit
perineuron ganglia saraf spinal
Herpes zoster (shingels)
Timbul bila tjd reaktivasi virus di sel ganglion,
Virus menjalar ke saraf sensori kulit
Inf kulit timbul erupsi kulit lokal disertai sakit
Patologi : lesi cacar air dan herpes zoster susah
dibedakan begitu pula dg herpes simplex
Vesikel kulit berisi netrofil dan tererosi mjd ulkus
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 139
148. Virus patogen menyerang beberapa lokasi tubuh
Terdapat 2 virus dg antigen berbeda:
1. VHS 1 : penyebaran mel sekresi oral, menyebabkan
penyakit di atas pinggang trmsk lesi di mulut, muka
dan mata
2. VHS 2 : penyebaran melalui sekresi genital,
penyakit di bawah pinggang, ulkus genital dan inf
herpes pd neonatus
Penyebaran : kontak langsung dg sekresi yg
terinfeksi atau lesi terbuka
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 148
149. Lesi VHS: erupsi vesikular kulit dan membran
mukosa yg berulang dan menimbulkan rasa nyeri.
Patologi :
VHS primer tjd pd lokasi mula inokulasi virus, spt
orofaring, mukosa genital, atau kulit.
Menginfeksi sel epitel, menghasilkan progeni virus,
merusak sel, merusak intregitas epitel , terbentuk
vesikel.
Kadang menyerang otak, mata, paru, hati dan organ
lain.
Menginvasi ujung saraf sensori di mukosa oral dan
genital
Infeksi laten
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 149
150. Klinik :
Pd org dws : tersering berkelompok lesi ulkus
vesikuler , nyeri di kulit dan mukosa
Lesi berlangsung 1-2 minggu, kemudian mereda
Inf neonatus 5-7 hari stlh kelahiran, bayi gelisah,
lesu dijumpai vesikel
Inf menyebar ke berbagai organ tmsk otak
03/28/16dr.Sri Ratna Rahayu, M.Kes 150