Anzeige
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

tugas bu afni.pptx

  1. PERILAKU KONSUMEN DODI AGUS PRABOWO FATCHUR RACHMAN FAJAR HARIYANTO
  2. A. PROSES BELAJAR KONSUMEN Proses belajar konsumen adalah sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait pada masa datang.
  3. A. PROSES BELAJAR KONSUMEN Ada empat unsur yang mendorong proses belajar tersebut menurut schiffman dan kanuk, 2010 yaitu: 1. Motivation, adanya dorongan dari dalam diri konsumen dan muncul karena adanya kebutuhan. 2. Isyarat (cues), stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut. Isyarat akan mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu motivasi. Iklan, kemasan produk, dan harga adalah stimulus atau isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. 3. Respons, reaksi konsumen terhadap isyarat. 4. Pendorong atau penguatan (reinforcement), sesuatu yang meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berperilaku pada masa datang karena adanya isyarat atau stimulus.
  4. B. PROSES BELAJAR PERILAKU Proses belajar perilaku adalah proses belajar yang terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Mowen dan minor (1998, hal. 130) proses belajar perilaku adalah proses dimana pengalaman dengan lingkungan akan menyebabkan perubahan perilaku yang relatif permanen.
  5. B. PROSES BELAJAR PERILAKU Proses belajar instrumental (operant conditioning) Konsumen adalah makhluk rasional sekaligus emosional yang sering kali memiliki dinamika perilaku yang sangat beragam. Operant conditioning ini adalah proses belajar yang terjadi pada diri konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif atau negatif (rewards) karena mengonsumsi suatu produk sebelumnya. 1. Penguatan positif adalah hal-hal positif atau positive outcome (reward atau positive consequences) yg diterima konsumen karena mengonsumsi atau membeli suatu produk. 2. Penguatan negatif adalah hal-hal negatif atau sesuatu yg tidak menyenangkan (unpleasant atau negative outcome/reward atau negative consequences) yg akan dirasakan konsumen karena ia tidak mengkonsumsi atau membeli suatu produk atau jasa.
  6. C. LOYALITAS PELANGGAN Loyalitas pelanggan merupakan tujuan inti yang diupayakan pemasar. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas sesuai dengan yang diharapkan, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan. Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Dharmmesta:1999). Loyalitas pelanggan sangat penting untuk dikenali pemasar dalam rangka menentukan strategi yang diperlukan untuk meraih, memperluas dan mempertahankan pasar.
  7. C. LOYALITAS PELANGGAN Banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Kualitas pelayanan (Service Quality) dan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004 : 145 ). Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang mengawali adanya kepuasan pelanggan (Syzmanski et al dalam Darsono et al, 2006). Semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan yang dipersepsikan, semakin meningkat kepuasan konsumen. Pernyataan tersebut menegaskan adanya hubungan yang erat antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan (Parasuraman, 1988 dalam Karsono, 2007).
Anzeige