SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Aliran Filsafat Modern
dalam Pendidikan
Dr.apt. Deden Indra Dinata, M.Si.
Magister Farmasi
Universitas Bhakti Kencana
Kuliah 07_Filsafat Ilmu
Prolog
• Berkembangnya teori dan praksis pendidikan modern
tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya Filsafat
Modern dalam Bidang Pendidikan.
• Filsafat Progresivisme, Esensialisme, Perenialisme, dan
Rekonstruksionisme merupakan beberapa contohnya.
• John Dewey, Piaget, William James merupakan Filsuf
Modern yang mempengaruhi lahirnya Filsafat Modern
dalam bidang Pendidikan.
Aliran
Filsafat Pendidikan
• Filsafat pendidikan progresivisme yang didukung oleh filsafat
pragmatisme.
• Filsafat pendidikan esensialisme yang didukung oleh idealisme
dan realisme; dan
• Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.
Aliran Progresivisme
• Aliran ini berupaya mengembangkan asas progresivisme
dalam semua realita kehidupan agar manusia dapat
survive, menghadapi semua tantangan hidup.
• Aliran progresivisme dinamakan juga dengan
instrumentalisme, eksperimentalisme, dan
environmentalisme.
Lanjt.
• Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini
beranggapan bahwa kemampuan intelejensi manusia
sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan
untuk mengembangkan kepribadian manusia.
• Disebut eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari
dan mempraktekkan asas eksperimen untuk menguji
kebenaran suatu teori.
Lanjt.
• Dinamakan pula dengan environmentalisme karena
aliran ini menganggap lingkungan hidup itu
mempengaruhi pembinaan keribadian.
• Tokoh: William James, dan John Dewey.
Ontologi Progresivisme
• Kenyataan alam semesta merupakan realita kehidupan
manusia.
• Pengalaman adalah kunci pengertian manusia terhadap
segala sesuatu. Pengalaman adalah sumber evolusi
sekaligus sebagai sumber perjuangan, sebab hidup
adalah tindakan dan perubahan.
• Manusia akan tetap hidup berkembang jika ia mampu
mengatasi perjuangan, perubahan, dan berani
bertindak.
Lanjt.
• Charles Darwin, dalam bukunya The Origin of Species
menyatakan bahwa spesies yang akan bertahan
bukanlah spesies yang terbesar dan terkuat, namun
spesies yang mampu berubah sesuai dengan
perubahan jaman.
Epistemologi
Progresivisme
• Pengetahuan adalah informasi, fakta, hukum, prinsip,
proses, dan kebiasaan yg terakumulasi dalam pribadi
sebagai hasil interaksi dengan pengalaman.
• Pengetahuan diperoleh secara langsung melalui
pengalaman (kontak dengan realita lingkungan
hidupnya) namun bisa pula secara tak langsung (melalui
bacaan).
Lanjt.
• Pengetahuan adalah hasil aktivitas tertentu. Di lingkup
PT kita mengenal tridharma PT (pendidikan &
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat).
• Pengetahuan perlu di up grade dan di up date.
• Kebenaran ialah kemampuan suatu ide untuk
memecahkan masalah. Kebenaran adalah koherensi
dari suatu ide, realita pengetahuan dan daya guna
dalam hidup (Noor Syam, 1986).
Aksiologi Progresivisme
• Nilai timbul karena manusia memiliki bahasa, dan dari
sinilah muncul pergaulan.
• Masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai-nilai.
• Bahasa menjadi sarana ekspresi yang berasal dari
dorongan, kehendak, perasaan dan kecerdasan dari
individu-individu (Imam Barnadib, 1987).
Filsafat Esensialisme
• Gerakan esensialisme muncul pada awal tahun 1930, dengan
pelopor seperti Wiliam C. Bagley, Thomas Briggs Frederick Breed,
dan Isac L. Kandell.
• Mereka membentuk suatu lembaga yang disebut “ The Esensialist
Commite for the Advancement of American Education”.
• Esensialisme suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada
mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik terhadap tren – tren
progresif di sekolah – sekolah.
• Bagley dan rekan – rekannya berpendapat bahwa pergerakan
progresif telah merusak standar – standar intelektual dan moral
diantara kaum (Bagley, 1934).
• Setelah Perang Dunia II, kritik terhadap pendidikan progresif telah
tersebar luasdan merujuk pada satu kesimpulan : sekolah –
sekolah gagal dalam tugas mereka mentrasmisikan warisan –
warisan sosial dan intelektual Negara.
• Esensialisme , seperti halnya perenialisme dan progresivisme,
yang merupakan suatu gerakan dalam pendidikan yang
memprotes terhadap pendidikan progresivisme.
• Esensialisme menyajikan hasil karya mereka untuk :
1. Penyajian kembali materi kurikulum secara tegas.
2. Membedakan program – program di sekolah secara esensial.
3. Mengangkat kembali wibawa guru dalam kelas.
Ontologis Esensialisme
• Esensialisme dikenal sebagai gerakan pendidikan dan juga
sebagai aliran filsafat pendidikan.
• Essensialisme berusaha mencari dan mempertahankan hal-hal
yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti atau hakikat
fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan
sesuatu.
• Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan
kepada generasi muda agar dapat bertahan dari waktu ke
waktu karena itu Esensialisme tergolong tradisionalisme.
KONSEP PENDIDIKAN
A. Gerakan
back to Basics
B. Tujuan
pendidikan
C. Kurikulum
D. Peranan
Sekolah dan Guru
E. Prinsip – prinsip
pendidikan
A. Gerakan Back to Basics
• Ahli pendidikan esensialisme tidak memandang anak sebagai
orang yang jahat, dan tidak pula memandang anak sebagai orang
yang secara alamiah baik.
• Anak – anak tersebut akan menjadi anggota masyarakat yang
berguna, kecuali kalau anak – anak secara aktif dan penuh
semangat diajarkan nilai disiplin, kerja keras, dan rasa hormat
pada pihak berwenang/ punya otoritas.
• Guru membentuk para siswa , menangani insting – insting alamiah
dan non produktif mereka di bawah pengawasan samapai
pendidikan mereka selesai.
B. Tujuan Pendidikan
• Tujuan pendidikan adalah untuk meneruskan warisan budaya dan warisan sejarah melalui
pengetahuan inti yang terakumulasi dan telah bertahan dalam kurun waktu yang lama,
serta merupakan suatu kehidupan yang telah teruji oleh waktu dan dikenal oleh semua
orang.
• Selain merupakan warisan budaya, tujuan pendidikan esensialisme adalah mempersiapkan
manusia untuk hidup.
• “ Education’s purpose, according to essentialist theory, is to prepare people for life. But
life is complex and the enormity of life’s demands rangges beyond the competence of any
school yet there is no reason to despair, for the scool can make a contribution. Those
education functional falling outside its purview should be assumed by other social
agencies. The school contribution, the confirmed assensialist declares, is riveted on
objective of sound instruction.”( Power. 1982:190)
C. Kurikulum
Kurikulum esensialisme berpusat pada mata pelajaran ( Subject
mattercentered).
Di Sekolah Dasar penekanannya pada kemampuan dasar membaca, menulis
dan matematika.
Di sekolah menengah diperluas pada matematika, Sains, humaniora, Bahasa,
dan sastra.
Menguasai fakta dan konsep dasar disiplin yang esensial merupakan suatu
keharusan.
D. Peranan Sekolah dan Guru
Peranan sekolah adalah memelihara dan menyampaikan warisan
budaya dan sejarah pada generasi pelajar dewasa ini, melali hikmah dan
pengalaman yang terakumulasi dari disiplin tradisional.
Di sekolah siswa belajar pengetahuan, skill, dan sikap serta nilai
yang diperlukan untuk menjadi manusia sebagai anggota masyarakat.
Belajar efektif disekolah adalah proses belajar keras dalam
penanaman fakta – fakta dengan penggunaan waktu secara relatif, singkat, tidak
ada tempat bagi pelajaran pilihan.
Kurikulum dan lingkungan kelas disusun oleh guru.
E. Prinsip – Prinsip Pendidikan
Prinsip – prinsip pendidikan esensialisme dapat kita kemukakan sebagai
berikut :
1. Pendidikan harus dilakukan melalui usaha keras, tidak begitu saja timbul
dari dalam diri siswa
2. Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru, bukan pada siswa.
Peranan guru adlah menjembatani antara dunia orang dewasa dengan
dunia anak. Guru disiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas di
atas , sehingga guru lebih berhak untuk membimbing pertumbuhan siswa
– siswanya. Kneller ( 1971 : 59) .
3. Inti proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran
yang telah ditentukan. Kurikulum diorganisasi dan
direncanakan dengan pasti oleh orang dewasa.
4. Sekolah harus mempertahankan metode – metode
tradisional yang bertautan dengan disiplin mental.
Esensialisme mengakui bahwa metode pemecahan masalah
(probel solving) ada faedahnya.
5. Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan umum merupakan tuntutan demokrasi yang
nyata.
Perbandingan antara
esensialisme Vs perenialisme
1. Persamaan esensialisme dan perenialisme :
Ø Keduanya memiliki tujuan umum daan tujuan akhir pendidikan.
Ø Kurukulum ditentukan oleh orang dewasa.
Ø Mengakui adanya suatu keharusan disiplin yang keras dari orang
dewasa dalam membawa anak didik untuk mencapai tujuan akhir.
2. Perbedaan :
NO ESENSIALISME PERENIALISME
1 Kurang menunjukkan pendidikan
intelektual.
Memandang pendidikan intelektual
merupakan inti dari proses pendidikan.
2 Banyak menyerap sumbangan positif
dari pragmatism yang menghasilkan
metode – metode pendidikan.
Menolak sumbangan positif dari
pragmatism yang menghasilkan metode –
metode pendidikan.
3 Menggunakan karya besar masa lampau
sebagai sumber pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah –
masalah dewasa ini.
Mencari hasil karya yang besar dari masa
lampau.
Implikasi Filsafat Pendidikan
Esensialisme, Power (1982)
1. Tujuan pendidikan
Transmisi kebudayaan untuk menentukan solidaritas social dan
kesejahteraan umum.
2. Kurikulum
Di pendidikan dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung.
Keterampilan berkomunikasi adalah esensial untuk mencapai prestasi skolastik
dan hidup sosial yang layak.
3. Kedudukan siswa
Sekolah bertanggung jawab atas pemberian pengajaran yang logis
atau dapat dipercaya. Sekolah berkuasa untuk menuntut hasil belajar siswa.
4. Metode
Metode tradisional, menekankan pada inisiatif guru.
5. Peranan guru
Guru harus terdidik. Secara moral ia merupakan orang
yang dapat dipercaya, dan secara teknis harus memiliki kemahiran
dalam mengarahkan proses belajar.
Ciri-ciri Filsafat Pendidikan
Esensialisme yang Disarankan oleh
William C. Bagley
• Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-
upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan
karena dorongan dari dalam diri siswa.
• Pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa
adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan
ketergantungan yang khusus pada spsies manusia.
• Oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri harus menjadi
tujuan pendidikan, maka menegakan disiplin adalah suatu cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang
pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya
(progresivisme) memberikan sebuah teori yang lemah.
Tokoh- tokoh Aliran
Esensialisme
• Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad
15 dan permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang
menolak pandangan hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus
berusaha agar kurikulum sekolah bersifat humanistis dan bersifat
internayional, sehingga bisa mencakup lapisan menengah dan
kaum Aristokrat.
• Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670,
adalah seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis.
Comenius berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan
membentuk anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada
hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
Filsafat Pendidikan
Esensialisme
Filsafat pendidikan esensialisme adalah pendidikan
yang dilakukan dengan kerja keras, merupakan asimilasi
dari mata pelajaran yang telah ditentukan oleh guru
dimana sekolah tetap mempertahankan metode – metode
tradisional yang bertautan dengan disiplin mental yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
Asas Belajar
• Manusia lahir dengan segenap kemampuan dan
potensinya yg merupakan bawaan semenjak lahir (man
power natural).
• Potensi dan kemampuan tersebut harus dikembangkan
secara berkelanjutan agar mampu memecahkan
berbagai problema kehidupan.
• Dengan begitu manusia akan menjadi individu yg aktif,
kreatif, dan dinamis dalam menghadapi tantangan
kehidupan.
Lanjt.
• Pendidikan sebagai sebuah aktivitas hendaknya
diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik
melalui motivasi dan penciptaan iklim belajar yg
kondusif.
• John Dewey: pendidikan sebagai “proses dan
sosialisasi”. Oleh karenanya sekolah perlu berinteraksi
dengan lingkungannya sebagau sarana membentuk
pengalaman belajar siswa.
Lanjt.
• Sekolah bukan hanya bertugas mencerdaskan siswa
(transfer of knowledge) namun juga membentuk
karakternya (transfer of values).
• Dewey : konsep “sekolah demokratis” – sekolah adalah
tempat untuk belajar menyemaikan dan mempraktekkan
nilai-nilai demokrasi.
• Peserta didik bukanlah manusia dewasa kecil namun
memiliki konsepsi dan potensi sesuai dengan harkat dan
martabatnya.
Asas Kurikulum
• Sekolah, sebagai komunitas pembelajaran harus
menjamin kepada stake holder terjadinya proses
belajar di sekolah.
• Sekolah hendaknya menerapkan kurikulum yg fleksibel,
anti indoktrinasi, dan justru terbuka terhadap berbagai
perubahan yg terjadi di masyarakat.
• Kurikulum bersifat eksperimental, dan dipusatkan pada
pengembangan pribadi peserta didik.
Lanjt.
• Kurikulum berasaskan pada model belajar sambil
bekerja (learning by doing).
• Kurikulum yg baik didasarkan atas 3 prinsip:
a) Meningkatkan kualitas hidup anak didik di tiap jenjang
pendidikan;
b) Menjadikan kehidupan aktual anak didik secara bulat
dan utuh.
c) Mengembangkan aspek kreativitas anak (Kilpatrick,
dalam Mujayin, 1987).
Pandangan tentang
Budaya
• Budaya sebagai produk akal dan kecerdasan manusia
bersifat dinamis (berkembang dan berubah).
• Pendidikan hendaknya membentuk peserta didik agar
menjadi insan yang cerdas dan bersikap terbuka
(terhadap perubahan).
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie MODERN FILSAFAT

Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)
Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)
Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)Wulan Sari Silvana Dewi
 
LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptLANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptreghitacandra1
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanfikinurularifin123
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikananitaairhi
 
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabila
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabilaPp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabila
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabilaRahmah Salsabila
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1firo HAR
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanAhmad Ahadi Yusuf
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanfikinurularifin123
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxFirmanRengel
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
lily ayanka'imocie
lily ayanka'imocielily ayanka'imocie
lily ayanka'imocielilyolanda
 
lilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocielilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocielilyolanda
 

Ähnlich wie MODERN FILSAFAT (20)

Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)
Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)
Aliran Progressivisme dan Pendidikan (PP MAT 3B-9)
 
LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.pptLANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
LANDASAN KEPENDIDIKAN.ppt
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabila
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabilaPp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabila
Pp mat 3 b 10_hubungan eksistensialisme dengan pendidikan_rahmah salsabila
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Hakekat kurikulum
Hakekat kurikulumHakekat kurikulum
Hakekat kurikulum
 
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran HolistikPembelajaran Holistik
Pembelajaran Holistik
 
Cicimel
CicimelCicimel
Cicimel
 
lily ayanka'imocie
lily ayanka'imocielily ayanka'imocie
lily ayanka'imocie
 
lilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocielilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocie
 

Kürzlich hochgeladen

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 

MODERN FILSAFAT

  • 1. Aliran Filsafat Modern dalam Pendidikan Dr.apt. Deden Indra Dinata, M.Si. Magister Farmasi Universitas Bhakti Kencana Kuliah 07_Filsafat Ilmu
  • 2. Prolog • Berkembangnya teori dan praksis pendidikan modern tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya Filsafat Modern dalam Bidang Pendidikan. • Filsafat Progresivisme, Esensialisme, Perenialisme, dan Rekonstruksionisme merupakan beberapa contohnya. • John Dewey, Piaget, William James merupakan Filsuf Modern yang mempengaruhi lahirnya Filsafat Modern dalam bidang Pendidikan.
  • 3. Aliran Filsafat Pendidikan • Filsafat pendidikan progresivisme yang didukung oleh filsafat pragmatisme. • Filsafat pendidikan esensialisme yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan • Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.
  • 4. Aliran Progresivisme • Aliran ini berupaya mengembangkan asas progresivisme dalam semua realita kehidupan agar manusia dapat survive, menghadapi semua tantangan hidup. • Aliran progresivisme dinamakan juga dengan instrumentalisme, eksperimentalisme, dan environmentalisme.
  • 5. Lanjt. • Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelejensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan untuk mengembangkan kepribadian manusia. • Disebut eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktekkan asas eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori.
  • 6. Lanjt. • Dinamakan pula dengan environmentalisme karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu mempengaruhi pembinaan keribadian. • Tokoh: William James, dan John Dewey.
  • 7. Ontologi Progresivisme • Kenyataan alam semesta merupakan realita kehidupan manusia. • Pengalaman adalah kunci pengertian manusia terhadap segala sesuatu. Pengalaman adalah sumber evolusi sekaligus sebagai sumber perjuangan, sebab hidup adalah tindakan dan perubahan. • Manusia akan tetap hidup berkembang jika ia mampu mengatasi perjuangan, perubahan, dan berani bertindak.
  • 8. Lanjt. • Charles Darwin, dalam bukunya The Origin of Species menyatakan bahwa spesies yang akan bertahan bukanlah spesies yang terbesar dan terkuat, namun spesies yang mampu berubah sesuai dengan perubahan jaman.
  • 9. Epistemologi Progresivisme • Pengetahuan adalah informasi, fakta, hukum, prinsip, proses, dan kebiasaan yg terakumulasi dalam pribadi sebagai hasil interaksi dengan pengalaman. • Pengetahuan diperoleh secara langsung melalui pengalaman (kontak dengan realita lingkungan hidupnya) namun bisa pula secara tak langsung (melalui bacaan).
  • 10. Lanjt. • Pengetahuan adalah hasil aktivitas tertentu. Di lingkup PT kita mengenal tridharma PT (pendidikan & pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). • Pengetahuan perlu di up grade dan di up date. • Kebenaran ialah kemampuan suatu ide untuk memecahkan masalah. Kebenaran adalah koherensi dari suatu ide, realita pengetahuan dan daya guna dalam hidup (Noor Syam, 1986).
  • 11. Aksiologi Progresivisme • Nilai timbul karena manusia memiliki bahasa, dan dari sinilah muncul pergaulan. • Masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai-nilai. • Bahasa menjadi sarana ekspresi yang berasal dari dorongan, kehendak, perasaan dan kecerdasan dari individu-individu (Imam Barnadib, 1987).
  • 12. Filsafat Esensialisme • Gerakan esensialisme muncul pada awal tahun 1930, dengan pelopor seperti Wiliam C. Bagley, Thomas Briggs Frederick Breed, dan Isac L. Kandell. • Mereka membentuk suatu lembaga yang disebut “ The Esensialist Commite for the Advancement of American Education”. • Esensialisme suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik terhadap tren – tren progresif di sekolah – sekolah. • Bagley dan rekan – rekannya berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar – standar intelektual dan moral diantara kaum (Bagley, 1934).
  • 13. • Setelah Perang Dunia II, kritik terhadap pendidikan progresif telah tersebar luasdan merujuk pada satu kesimpulan : sekolah – sekolah gagal dalam tugas mereka mentrasmisikan warisan – warisan sosial dan intelektual Negara. • Esensialisme , seperti halnya perenialisme dan progresivisme, yang merupakan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes terhadap pendidikan progresivisme. • Esensialisme menyajikan hasil karya mereka untuk : 1. Penyajian kembali materi kurikulum secara tegas. 2. Membedakan program – program di sekolah secara esensial. 3. Mengangkat kembali wibawa guru dalam kelas.
  • 14. Ontologis Esensialisme • Esensialisme dikenal sebagai gerakan pendidikan dan juga sebagai aliran filsafat pendidikan. • Essensialisme berusaha mencari dan mempertahankan hal-hal yang esensial, yaitu sesuatu yang bersifat inti atau hakikat fundamental, atau unsur mutlak yang menentukan keberadaan sesuatu. • Menurut Esensialisme, yang esensial tersebut harus diwariskan kepada generasi muda agar dapat bertahan dari waktu ke waktu karena itu Esensialisme tergolong tradisionalisme.
  • 15. KONSEP PENDIDIKAN A. Gerakan back to Basics B. Tujuan pendidikan C. Kurikulum D. Peranan Sekolah dan Guru E. Prinsip – prinsip pendidikan
  • 16. A. Gerakan Back to Basics • Ahli pendidikan esensialisme tidak memandang anak sebagai orang yang jahat, dan tidak pula memandang anak sebagai orang yang secara alamiah baik. • Anak – anak tersebut akan menjadi anggota masyarakat yang berguna, kecuali kalau anak – anak secara aktif dan penuh semangat diajarkan nilai disiplin, kerja keras, dan rasa hormat pada pihak berwenang/ punya otoritas. • Guru membentuk para siswa , menangani insting – insting alamiah dan non produktif mereka di bawah pengawasan samapai pendidikan mereka selesai.
  • 17. B. Tujuan Pendidikan • Tujuan pendidikan adalah untuk meneruskan warisan budaya dan warisan sejarah melalui pengetahuan inti yang terakumulasi dan telah bertahan dalam kurun waktu yang lama, serta merupakan suatu kehidupan yang telah teruji oleh waktu dan dikenal oleh semua orang. • Selain merupakan warisan budaya, tujuan pendidikan esensialisme adalah mempersiapkan manusia untuk hidup. • “ Education’s purpose, according to essentialist theory, is to prepare people for life. But life is complex and the enormity of life’s demands rangges beyond the competence of any school yet there is no reason to despair, for the scool can make a contribution. Those education functional falling outside its purview should be assumed by other social agencies. The school contribution, the confirmed assensialist declares, is riveted on objective of sound instruction.”( Power. 1982:190)
  • 18. C. Kurikulum Kurikulum esensialisme berpusat pada mata pelajaran ( Subject mattercentered). Di Sekolah Dasar penekanannya pada kemampuan dasar membaca, menulis dan matematika. Di sekolah menengah diperluas pada matematika, Sains, humaniora, Bahasa, dan sastra. Menguasai fakta dan konsep dasar disiplin yang esensial merupakan suatu keharusan.
  • 19. D. Peranan Sekolah dan Guru Peranan sekolah adalah memelihara dan menyampaikan warisan budaya dan sejarah pada generasi pelajar dewasa ini, melali hikmah dan pengalaman yang terakumulasi dari disiplin tradisional. Di sekolah siswa belajar pengetahuan, skill, dan sikap serta nilai yang diperlukan untuk menjadi manusia sebagai anggota masyarakat. Belajar efektif disekolah adalah proses belajar keras dalam penanaman fakta – fakta dengan penggunaan waktu secara relatif, singkat, tidak ada tempat bagi pelajaran pilihan. Kurikulum dan lingkungan kelas disusun oleh guru.
  • 20. E. Prinsip – Prinsip Pendidikan Prinsip – prinsip pendidikan esensialisme dapat kita kemukakan sebagai berikut : 1. Pendidikan harus dilakukan melalui usaha keras, tidak begitu saja timbul dari dalam diri siswa 2. Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru, bukan pada siswa. Peranan guru adlah menjembatani antara dunia orang dewasa dengan dunia anak. Guru disiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas di atas , sehingga guru lebih berhak untuk membimbing pertumbuhan siswa – siswanya. Kneller ( 1971 : 59) .
  • 21. 3. Inti proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran yang telah ditentukan. Kurikulum diorganisasi dan direncanakan dengan pasti oleh orang dewasa. 4. Sekolah harus mempertahankan metode – metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental. Esensialisme mengakui bahwa metode pemecahan masalah (probel solving) ada faedahnya. 5. Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum merupakan tuntutan demokrasi yang nyata.
  • 22. Perbandingan antara esensialisme Vs perenialisme 1. Persamaan esensialisme dan perenialisme : Ø Keduanya memiliki tujuan umum daan tujuan akhir pendidikan. Ø Kurukulum ditentukan oleh orang dewasa. Ø Mengakui adanya suatu keharusan disiplin yang keras dari orang dewasa dalam membawa anak didik untuk mencapai tujuan akhir.
  • 23. 2. Perbedaan : NO ESENSIALISME PERENIALISME 1 Kurang menunjukkan pendidikan intelektual. Memandang pendidikan intelektual merupakan inti dari proses pendidikan. 2 Banyak menyerap sumbangan positif dari pragmatism yang menghasilkan metode – metode pendidikan. Menolak sumbangan positif dari pragmatism yang menghasilkan metode – metode pendidikan. 3 Menggunakan karya besar masa lampau sebagai sumber pengetahuan yang berhubungan dengan masalah – masalah dewasa ini. Mencari hasil karya yang besar dari masa lampau.
  • 24. Implikasi Filsafat Pendidikan Esensialisme, Power (1982) 1. Tujuan pendidikan Transmisi kebudayaan untuk menentukan solidaritas social dan kesejahteraan umum. 2. Kurikulum Di pendidikan dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung. Keterampilan berkomunikasi adalah esensial untuk mencapai prestasi skolastik dan hidup sosial yang layak. 3. Kedudukan siswa Sekolah bertanggung jawab atas pemberian pengajaran yang logis atau dapat dipercaya. Sekolah berkuasa untuk menuntut hasil belajar siswa.
  • 25. 4. Metode Metode tradisional, menekankan pada inisiatif guru. 5. Peranan guru Guru harus terdidik. Secara moral ia merupakan orang yang dapat dipercaya, dan secara teknis harus memiliki kemahiran dalam mengarahkan proses belajar.
  • 26. Ciri-ciri Filsafat Pendidikan Esensialisme yang Disarankan oleh William C. Bagley • Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya- upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa. • Pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spsies manusia. • Oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri harus menjadi tujuan pendidikan, maka menegakan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. • Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progresivisme) memberikan sebuah teori yang lemah.
  • 27. Tokoh- tokoh Aliran Esensialisme • Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang menolak pandangan hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum sekolah bersifat humanistis dan bersifat internayional, sehingga bisa mencakup lapisan menengah dan kaum Aristokrat. • Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
  • 28. Filsafat Pendidikan Esensialisme Filsafat pendidikan esensialisme adalah pendidikan yang dilakukan dengan kerja keras, merupakan asimilasi dari mata pelajaran yang telah ditentukan oleh guru dimana sekolah tetap mempertahankan metode – metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
  • 29. Asas Belajar • Manusia lahir dengan segenap kemampuan dan potensinya yg merupakan bawaan semenjak lahir (man power natural). • Potensi dan kemampuan tersebut harus dikembangkan secara berkelanjutan agar mampu memecahkan berbagai problema kehidupan. • Dengan begitu manusia akan menjadi individu yg aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi tantangan kehidupan.
  • 30. Lanjt. • Pendidikan sebagai sebuah aktivitas hendaknya diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui motivasi dan penciptaan iklim belajar yg kondusif. • John Dewey: pendidikan sebagai “proses dan sosialisasi”. Oleh karenanya sekolah perlu berinteraksi dengan lingkungannya sebagau sarana membentuk pengalaman belajar siswa.
  • 31. Lanjt. • Sekolah bukan hanya bertugas mencerdaskan siswa (transfer of knowledge) namun juga membentuk karakternya (transfer of values). • Dewey : konsep “sekolah demokratis” – sekolah adalah tempat untuk belajar menyemaikan dan mempraktekkan nilai-nilai demokrasi. • Peserta didik bukanlah manusia dewasa kecil namun memiliki konsepsi dan potensi sesuai dengan harkat dan martabatnya.
  • 32. Asas Kurikulum • Sekolah, sebagai komunitas pembelajaran harus menjamin kepada stake holder terjadinya proses belajar di sekolah. • Sekolah hendaknya menerapkan kurikulum yg fleksibel, anti indoktrinasi, dan justru terbuka terhadap berbagai perubahan yg terjadi di masyarakat. • Kurikulum bersifat eksperimental, dan dipusatkan pada pengembangan pribadi peserta didik.
  • 33. Lanjt. • Kurikulum berasaskan pada model belajar sambil bekerja (learning by doing). • Kurikulum yg baik didasarkan atas 3 prinsip: a) Meningkatkan kualitas hidup anak didik di tiap jenjang pendidikan; b) Menjadikan kehidupan aktual anak didik secara bulat dan utuh. c) Mengembangkan aspek kreativitas anak (Kilpatrick, dalam Mujayin, 1987).
  • 34. Pandangan tentang Budaya • Budaya sebagai produk akal dan kecerdasan manusia bersifat dinamis (berkembang dan berubah). • Pendidikan hendaknya membentuk peserta didik agar menjadi insan yang cerdas dan bersikap terbuka (terhadap perubahan).