SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 62
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENGANTAR EKONOMI MAKRO 
Pitri Yandri 
Email: p.yandri@gmail.com 
Situs: www.pyandri.co.cc 
STIE MAIJI 
Juli 2010
Buku: 
Olivier Blanchard, 2006, Macroeconomics, fourth 
edition, international edition, Pearson Prentice Hall, 
New York 
Sadono Sukirno, 2004, Makroekonomi Teori Pengantar, 
Rajawali Press, Jakarta 
Amri Amir, 2007, Perekonomian Indonesia Dalam 
Perspektif Makro, Biografika, Bogor 
Faried Wijaya, 1997, Ekonomika Makro, edisi 3, BPFE 
Yogyakarta
BAGIAN I 
Fokus Pembahasan Ilmu Eko. Makro 
™ Masalah Inflasi 
™ Masalah pertumbuhan ekonomi 
™ Masalah pengangguran 
™ Interaksi dgn perekonomian dunia 
™™ Siklus ekonomi
Masalah Inflasi 
• InflasiÆÆ“Kecenderungan dari harga‐harga untuk 
menaik secara umum dan terus menerus. Menurut 
Boediono (1990 ). atau “sebagai suatu proses 
kenaikan harga‐harga yang berlaku dalam sesuatu 
perekonomian”. 
Tiga komponen dalam memahami inflasi: 
•Kenaikan Harga 
•Bersifat Umum 
••Berlangsung terus-menurus
Masalah pertumbuhan ekonomi 
pertumbuhan ekonomi Æ perkembangan fisikal 
produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu 
negara, seperti pertambahan dan jumlah barang 
industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan 
sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan 
pertambahan produksi barang modal. 
Tolok ukur pertumbuhan ekonomi: 
1. Berkurangnya kemiskinan absolut 
2. Menurunnya ketimbangan distribusi pendapatan 
3. Berkurangnya angka pengangguran.
Masalah pengangguran 
Pengangguran ÆÆ orang yang tidak bekerja dan yang 
(1) secara aktif mencari pekerjaan selama 4 minggu 
sebelumnya, atau (2) sedang menunggu dipanggil 
kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, 
atau (3) sedang menunggu untuk melapor atas 
pekerjaan yang baru dalam waktu4 minggu.
Jenis-Jenis Pengangguran 
• Penggangggguran Friksi ((Frictional Unemployment)) 
• Pengangguran musiman (Seasonal Unemployment) 
• PPeennggaanngggguurraann ssttrruukkttuurraall ((Structural Unemployment)). 
• Pengangguran yang diakibatkan oleh kelebihan yang 
kronis dari total ppenawaran tenagga kerjja dibandinggkan 
dengan permintaan tenaga kerja. 
• Pengangguran tidak kentara (Disgued Unemployment) 
• Setengah menganggur kentara (Visible Unemployment) 
• Setengah menganggur potensial (Potential Unemployment)
Interaksi dgn perekonomian dunia 
globalisasi ditandai dengan: (Usman, 2004) 
• Bebas keluar-masuk barang (komoditi) melewati tapal batas 
negara, dalam arti tarif atau bea masuk menjadi nol; 
• Bebas keluar-masuk jasa melewati tapal batas negara dalam 
arti setiap jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 
2020 dan seterusnya. Ini juga terkait dengan tenaga kerja 
atau sumberdaya manusia; 
• Bebas keluar-masuk uang dan kapital melewati tapal batas 
Negara; 
• Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau intellectual 
property right diakui seluruhnya oleh negara-negara anggota 
World Trade Organization (WTO).
Skema 
Sistem Ekonomi Makro dan Kebijakan 
Ekonomi Pemerintah 
Permintaan Agregatif 
Faktor-faktor yg 
mempengaruhi: Jumlah uang 
beredar, pengeluaran belanja Tujuan 
masyarakat, dan faktor2 lain 9Menaikkan output total dan 
potensial 
9Stabilitas harga 
9Penciptaan kesempatan 
kerja 
Kebijakan Pemerintah 
Fiskal dan Moneter, Harga 
dan Ekonomi Internasional 
j 
9Pemerataan distribusi 
pendapatan 
9Keseimbangan 
perdagangan internasional 
dan stabilitas kurs 
F kt 2Ek t l 
Antaraksi 
Faktor2 Eksternal 
Penawaran Agregatif 
Iklim dan Cuaca, Perang, 
Ekonomi Negara2 Lain Faktor2 yang mempengaruhi: 
Tenaga kerja, kapital, sumber 
daya bukan manusia 
manusia, 
teknologi
Tujuan ekonomi secara makro 
™Tingkat output total serta pertumbuhannya 
™Mencapai kesempatan kerja penuh atau 
menghilangkan pengangguran 
™Harga-harga dan inflasi 
™Keseimbangan hubungan ekonomi luar negeri 
™Pemerataan distribusi pendapatan
Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro 
™Kebijakan fiskal 
™™Kebijakan moneter 
™Kebijakan penetapan harga 
™™Kebijakan hubungan ekonomi luar 
negeri
Kebijakan fiskal 
“kebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannya 
dengan tujuan mempengaruhi tingkat kegiatan 
ekonomi dalam upaya untuk mencapai tingkat 
pendapatan atau output kesempatan kerja penuh serta 
stabilitas harga (inflasi)”. Bisa juga disebut sebagai 
““kebijakan anggaran””. 
Di Indonesia, piranti kebijakan fiskal: Anggaran 
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kebijakan fiskal/ 
Kebijakan Anggaran 
• Surplus Budget ÆÆ APBN Surplus 
Mengurangi pengeluran pemerintah (belanja 
pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) 
dan menaikkan pajak. 
• Defisit Budget 
Meningkatkan pengeluaran pemerintah (belanja 
pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) 
dan pengurangan penerimaan pajak. 
• Balance Budget 
Keseimbangan pengeluaran dengan penerimaan.
Kebijakan moneter 
“Kebijakan Bank Sentral (Bank Indonesia) yang 
ditujukan untuk mempengaruhi peredaran uang”. 
2 golongan kebijakan Moneter: 
™™Kebijakan moneter kuantitatif 
™Kebijakan moneter kualitatif
Kebijakan moneter kuantitatif 
Kebijakan moneter kuantitatif Æ langkah-langkah 
Bank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi 
jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam 
perekonomian. 
3 jenis tindakan: 
™Operasi pasar terbuka 
™™Mengubah suku bunga dan suku diskonto 
™Mengubah tingkat cadangan minimum
Kebijakan moneter kualitatif 
Kebijakan moneter kualitatif ÆÆ langkah-langkah 
Bank Sentral yang bertujuan untuk mengawasi 
bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang 
dilakukan oleh bank-bank perdangangan. 
2 jenis tindakan: 
ƒ Pengawalan pinjaman secara terpilih 
ƒ Pembujukan moral
BAGIAN II 
PENDAPATAN NASIONAL
Konsep Dasar 
Kenapa output nasional menjadi indikator penting dlm sebuah 
perekonomian? 
Pertama. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang 
seberapa besar efisien sumber daya yg ada dlm perekonomian 
(TK, barang modal, uang & kemampuan kewirausahaan. 
Kedua. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang 
produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara. 
Ketiga. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang 
masalah2 struktural (mendasar) yg dihadapi suatu 
perekonomian.
Output nasionalÆÆPendapatan NasionalÆÆProduk 
Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) 
“Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, 
yg diproduksi oleh sebuah perekonomian dlm satu 
periode (kurun waktu) dgn menggunakan faktor 
produksi yg berada (berlokasi) dlm perekonomian 
tersebut”
contoh 
Table 3-1 The Composition of U.S. GDP, 2003 
Billions of dollars 
Percent of 
GDP 
GDP (Y) 11,004 100 
1. Consumption (C) 7,760 70.5 
2. Investment (I) 1,667 15 
Nonresidential 1,094 10 
Residential 572 5 
3. Government spending (G) 2,075 19 
4. Net exports −498 −5 
Exports (X) 1,046 9.5 
Imports (IM) −1,544 −14 
5. Inventory investment −1 0
The Composition of GDP 
ƒ Consumption (C) refers to the goods and services 
purchased by consumers. 
ƒ Investment (I), sometimes called fixed investment, is 
the purchase of capital goods. It is the sum of 
nonresidential investment and residential 
investment. 
ƒ Government Spending (G) refers to the purchases of 
goods and services by the federal, state, and local 
governments. It does not include government 
transfers, nor interest payments on the government 
debt.
The Composition of GDP 
ƒ Imports (IM) p 
are the purchases of foreign goods 
and services by consumers, business firms, and 
the U.S. government. 
ƒ Exports (X) are the purchases of U.S. goods 
and services by foreigners.
Siklus Aliran Pendapatan 
Pembelian barang & jasa 
4 pajak 
3 
Pembelian barang 
& jasa 
5 
Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga 
1 
2 
Gaji, pembyrn bunga, 
penghasilan non-balas 
6 
pajak 
Gaji, upah, bunga, dividen, sewa 
Dunia 
p g 
jasa 
7 8 
expor Internasional impor
Tiga pasar utama 
1. Pasar Barang dan Jasa (Goods & Services Market ) 
2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market) 
3. Pasar Uang dan Modal (Money & Capital Market )
Metode penghitungan Pendapatan Nasional 
1. Metode Output/Metode ProduksiÆPDB adlh total output 
(produksi) yg dihasilkan oleh suatu perekonomian. NT = NO ‐ 
NI 
2. Metode Pendapatan (Income Approach) ÆÆmemandang 
nilai output perekonomian sbg nilai total balas jasa atas 
faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi. 
Q = f (L, C, M, E) 
3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach) Æ nilai PDB 
merupakan nilai total pengeluaran dlm perekonomian 
selama periode tertentu. 
PDB = C + G + I + (X – I)
Beberapa Pengertian Dasar Tentang 
Perhitungan Agregatif 
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) 
Æ hasil produksi suatu perekonomian tanpa 
memperhatikan siapa pemilik faktor produksi. 
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Æ 
Nilai produksi yg dihasilkan oleh faktor2 produksi 
milik perekonomian. Æ PNB = PNB – PFN dari LN 
3. Produk Nasional Neto (Net National Product) Æ 
dlm rangka memperoleh gambaran output yg lebih 
akurat Æ PN = PNN + S
4. Pendapatan Nasional (National Income) ÆÆ 
balas jasa atas seluruh faktor produksi yg 
digunakan. ÆÆ PN = PNN – PTL + S 
5. Pendapatan Nasional Disposibel (Disposable 
Personal Income) ÆÆpendapatan nasional yg 
dpt dipakai oleh individu, baik untuk 
membiayai konsumsinya maupun utk ditabung. 
Æ PD = PAP ‐ Taxes
Keterbatasan Perhitungan PDB 
1. Tidak Terlalu memperhatikan distribusi pendapatan 
2. Tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial 
3. Tidak bisa men-generalisasi tingkat produktivitas 
4. PDB belum sepenuhnya mencerminkan tingkat 
perekonomian suatu negara
Pendapatan Nasional (PN) Harga Berlaku dan 
Harga Tetap 
• PN Harga Berlaku ÆÆ nilai barang-barang dan 
jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam 
suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga 
yang berlaku pada tahun tersebut. 
• PN Harga Tetap Æ harga yang berlaku pada 
suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan 
untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan 
pada tahun-tahun yang lain.
PN Harga Pasar & Harga Faktor 
• PN Harga Pasar ÆÆ sesuatu barang dikatakan 
dinilai menurut harga yang dibayar oleh 
pembeli. 
• PN Harga Faktor Æ sesuatu barang tergantung 
kepada jumlah pendapatan faktor-faktor 
produksi yang digunakan untuk menghasilkan 
barang-barang tersebut. 
Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – 
subsidi
Latihan 1 
Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponen 
pendapatan nasional di suatu negara pd thn 2003. (angka-angka 
dlm triliun rupiah) 
1. Konsumsi RT 
2. Depresiasi 
3. Sewa 
4 P b t k dl t t negeri 
6. Pengeluaran pemerintah 
7. Impor 
8. Pendapatan faktor neto dari luar 
i 
9. Gaji dan upah 
10. Bunga neto 
11 4. Pembentukan modal tetap 
swasta 
5. Ekspor 
11. Subsidi 
12. Pendapatan perusahaan perseorangan 
13. Keuntungan perusahaan 
14. Pajak tak langsung 
Berdasarkan data di atas hitunglah: 
1. PNB dan PDB 
2. Pendapatan Nasional (PNB menurut harga faktor) 
3. Apakah perbedaan diantara PDB menurut harga pasar dan harga 
faktor?
BAGIAN III 
KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR
Keseimbangan ekonomi 2 sektor ÆÆpendekatan 
Keynesian Sederhana. 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor Æ perekonomian 
‘yang diasumsikan’ terdiri dari sektor rumah tangga 
(via konsumsi rumah tangga & pemerintah) dan 
perusahaan.
Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan 
Pengeluaran konsumsi 
• Konsumsi pemerintah (government consumtion) 
• Konsumsi rumah tangga (RT) (household consumtion) 
Tetapi dlm teori makroekonomi, fokus utama pembahasannya 
adalah konsumsi rumah tangga, krn beberapa alasan: 
9 Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total 
pengeluaran agregat. 
9 Berbeda dgn konsumsi pemerintah yg bersifat eksogenus, 
konsumsi RT bersifat endogenus. 
99 Perkembangan masyarakat yg begitu cepat menyebabkan 
prilaku-prilaku konsumsi jg berubah cepat.
Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan 
C = f (Y) 
Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin 
tinggi tingkat konsumsi
Hubungan Pendapatan Disposabel & 
Konsumsi 
Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg 
akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tsb 
tidak sebesar pendapatan disposabel. 
C = C0 + b Yd 
Dimana: 
C = Konsumsi 
C0 = konsumsi otonomus 
b = marginal propensity to consume (MPC) 
Yd = pendapatan Disposabel
Figure 3 - 1 
Konsumsi dan 
pendapatan disposibel 
Consumption increases 
with disposable income, 
but less than one for 
one. 
C C(Y ) 
D = ( Y Y T D ≡ − 
C = c + c Y − T 0 1( )
Konsumsi Marginal 
• Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to 
Consume/MPC) 
Perbandingan diantara pertambahan konsumsi (ΔΔC) yang 
dilakukan dengan pertambahan disposibel (ΔYd) yang 
diperoleh. 
MPC C 
ΔC 
l 
Δ 
= 
d Y 
Α 
• Konsumsi Marginal Rata-Rata (Average Propensity to 
Consume/APC) 
Perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan 
tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebut 
dilakukan (Yd). 
C 
d Y 
APC =
Hubungan antara Pendapatan Disposabel dan 
Konsumsi, MPC dan APC 
Pendapatan K i Konsumsi ΔYd Δ K i Konsumsi MPC APC 
Disposabel 
0 200 - - - - 
1.000 1.000 1.000 800 0,80 1,00 
2.000 1.800 1.000 800 0,80 0,90 
3.000 2.600 1.000 800 0,80 0,87 
4.000 3.400 1.000 800 0,80 0,85 
5.000 4.200 1.000 800 0,80 0,84
MPC, APC 
1,00 
0,95 
0 90 
APC 
0,90 
0,85 
0,80 
Y 
MPC 
500 
0 
400 
0 
300 
0 
0 1000 2000
Tabungan Marginal 
• Tabungan marginal (Marginal Propensity to Saving/MPS) 
Æ perbandingan diantara pertambahan tabungan (ΔS) 
dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔYd) 
Δ 
MPS S ΔS 
d Y 
= 
• Tabungan marginal rata rata-rata (Average Marginal Propensity 
to Saving/APS) Æ perbandingan diantara tabungan (S) 
dengan pendapatan disposibel (Yd). 
APS = S 
Y 
d
Hubungan Antara MPC dan MPS, APC 
dan APS 
Pendapatan 
Disposabel 
Konsums 
i 
Tabungan ΔPendapatan 
Disposabel 
ΔKonsumsi ΔTabung 
an 
MPC MPS APC APS 
0 200 -200 - - - - - - - 
1.000 1.000 0 1.000 800 - 0,80 - 1,00 0 
2.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10 
3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13 
4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15 
5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16
Latihan 2 
Pendapatan 
l 
Konsumsi Tabungan ΔPendapatan 
l 
ΔKonsumsi ΔTabungan MPC MPS APC APS 
Disposabel Disposabel 
0 200 -200 - - - - - - - 
1.000 1.000 0 1.000 800 - 0,80 - 1,00 0 
2.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10 
3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13 
4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15 
5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16 
6.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
8.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
10.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
13.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
16.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
19.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 
21.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
INVESTASI 
Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya 
atau bagian penghasilan demi meningkatkan 
kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup 
(penghasilan dan atau kekayaan) di masa mendatang.
Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat investasi 
• Tingkat pengembalian yg diharapkan (Expected Rate of 
Return) 
9 Kondisi internal perusahaan 
99Kondisi External perusahaan 
• Biaya investasi 
•• Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga dan 
Marginal Efficiency of Investment (MEI) 
9Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi dan 
Tingkat Bunga 
9Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Efficiency of 
Investment (MEI)
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor 
Pendekatan Grafis
Pendekatan Aljabar 
Menggunakan persamaan: Y = C + I 
Menggunakan persamaan: S = I 
Misal: Fungsi konsumsi RT C = 90 + 0,75Y, sedangkan fungsi investasi 
adalah I = 120. Tingkat pendapatan nasional pada kesimbangan: 
Y = C + I 
Y = 90 + 0,75Y + 120 
Y – 0,75Y = 210 
0,25Y = 210 
Y = 210/0,25 
Y = 840
PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER 
Keseimbangan pendapatan nasional akan selalu 
mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua 
sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena 
perubahan dalam investasi (misalnya perkembangan 
teknologi) 
Y Δ 
I atau 
MPC 
− 
Δ = 
1 
1 
C 
ΔY = 1 Δ 
ΔI 
MPS
Keseimbangan awal C = 90 + 0,75Y dan I = 120, 
persamaan ini telah menghasilkan pendapatan 
nasional Rp. 840 triliun. Karena perubahan 
(kenaikan) investasi sebesar p Rp. 20 triliun, p 
berapa 
keseimbangan pendapatan nasional yang baru? 
Y’ = C + I D g 
Dengan rumus 
Y’ = 90 + 0,75Y’ + 140 
0,25Y’ = 230 1 
1 Δ 
− 
Δ = I 
MPC 
Y 
Y’ = 920 
ΔY = 
20 
ΔY = 4x20 = 80 
1 
− 
1 0,75
Latihan 3 
Fungsi konsumsi dlm perekonomian 2 sektor adalah C = 
10 + 0,8Y dan fungsi tabungan adalah S = -10 + 0,2Y. 
Dimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukan 
pengusaha adalah 30 (triliun rupiah), berdasarkan 
pemisalan di atas lengkapi tabel di bawah ini. Selajutnya, 
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 
1. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 
150 triliun rupiah? 
2. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 
350 triliun rupiah? 
3. berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan? 
4. Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian 
tersebut
Pendapatan 
Nasional 
C S I Y 
0 …. …. 30 …. 
50 …. …. 30 …. 
100 …. …. 30 …. 
150 …. …. 30 …. 
200 …. …. 30 …. 
250 …. …. 30 …. 
300 …. …. 30 …. 
350 …. …. 30 …. 
400 …. …. 30 …. 
5. Selanjutnya, apa yang terjadi pada keseimbangan 
ekonomi jika pengusaha menambah investasinya 
menjadi 1 kali lipat?
BAGIAN 4 
KESEIMBANGAN EKONOMI 3 (TIGA) SEKTOR
Perekonomian tiga sektor Æ perekonomian yang terdiri 
dari sektor‐sektor: rumah tangga (RT), perusahaan dan 
pemerintah. 
Perekonomian tiga sektor pada hakikatnya membahas 
peranan dan pengaruh pemerintah terhadap kegiatan 
perekonomian. 
2 perubahan penting dalam proses penentuan 
keseimbangan pendapatan nasional: 
a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan 
mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan 
terhadap konsumsi RT; 
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan 
pembelanjaan dan hal ini akan menaikkan perbelanjaan 
agregat.
Syarat keseimbangan 
Y = AE, atau Y = C + I + G 
Dimana: 
Y : penawaran agregat 
AE : Pengeluaran agregat 
Y = C + S + T 
C + I + G = C + S + T 
Jika C dikurangi dari setiap ruas maka: 
I + G = S + T
Jenis-Jenis Pajak 
• Pajak objektif 
• Pajak subjektif 
• Pajak langsung 
• Pajak tidak langsung
Pajak objektif 
“pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi 
para wajib pajak. Misalnya, PPN dikenakan kpd 
mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak” 
Pajak subjektif 
“pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan 
wajib pajak. Misalnya pendapatan. Jika pendapatan 
makin besar, maka beban pajaknya makin besar”
Pajak Langsung 
“pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada 
wajib pajak yg lain. Contohnya PPh dan PBB 
Pajak Tidak Langsung 
“pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada 
wajib pajak yang lain. Contohnya, pajak penjualan 
(PPn dan PPnBM)
Efek Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabungan 
Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan 
perubahan terhadap pendapatan disposibel. Pajak 
sebanyak T akan menyebabkan pendapatan disposibel 
turun sebanyak T. Maka: 
ΔYd = -T 
Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi 
konsumsi dan tabungan RT. Jumlah konsumsi dan 
tabungan yang berkurang adalah sama dengan 
pengurangan pendapatan disposibel. Maka: 
ΔΔYd = -T = ΔΔC + ΔΔS
Disamping tergantung pada perubahan pendapatan 
disposibel, pengurangan konsumsi ditentukan oleh 
MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan 
dengan menggunakan persamaan: 
ΔΔC = MPC x ΔΔYd atau ΔΔC =MPC x (-T) 
ΔC = MPS x ΔYd atau ΔC =MPS x (-T) 
Persamaan di atas setara dengan: 
T = ΔΔYd = (MPC x T) + (MPS x T)
Pengeluaran pemerintan 
Determinan faktor pengeluaran pemerintah: 
1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima 
2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai 
3. Pertimbangan politik dan keamanan
Keseimbangan perekonomian tiga sektor 
Misal 
C = 60 + 0,75Y dan S = -100 + 0,25Y 
I = 120 
G = 60 
Pendapatan nasional pada keseimbangan: 
Y = C + I + G 
Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60 
0.25Y = 240 
Y = 960
Latihan 
Misalkan dlm suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini: 
C = 200 + 0,75Yd 
9Pemerintah memungut pajak sebanyak 20 % dari pendapatan 
nasional 
9Pengeluaran pemerintah adalah 500 dan investasi adalah 
300. 
1. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan 
2. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus, 
defisit atau seimbang) 
3. Jika pendapatan nasional pd tingkat konsumsi tenaga 
penuh adalah 3000, masalah apakah yang dihadapi oleh 
perekonomian tersebut? 
4. Dengan menggunakan pendekatan (a) penawaran egregat-permintaan 
agregat, lukiskan keadaan keseimbangan 
tersebut.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalSiti Sahati
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1alexbaskara
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalEdo Setiawan
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)Indra Jaya
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 

Was ist angesagt? (20)

Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 

Andere mochten auch

perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiwardayadi007
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasimanajemenmagister
 
Jawaban bab3 3_a_bagian_2
Jawaban bab3 3_a_bagian_2Jawaban bab3 3_a_bagian_2
Jawaban bab3 3_a_bagian_2Resa Firmansyah
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanVadhalna Zulkarnaen
 
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorPendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorAchmad Agung Ferrianto
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiom makplus
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoyaserli putra
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Part 2 pendapatan nasional
Part 2   pendapatan nasionalPart 2   pendapatan nasional
Part 2 pendapatan nasionalmahasiswaunida
 
Keseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorKeseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorDwi Andriyanto
 

Andere mochten auch (20)

perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Makalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makroMakalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makro
 
Jawaban bab3 3_a_bagian_2
Jawaban bab3 3_a_bagian_2Jawaban bab3 3_a_bagian_2
Jawaban bab3 3_a_bagian_2
 
SIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 SektorSIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 Sektor
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan PerusahaanAnalisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
Analisa Ekonomi Dua (2) Sektor "Rumah Tangga dan Perusahaan
 
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorPendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomi
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Part 2 pendapatan nasional
Part 2   pendapatan nasionalPart 2   pendapatan nasional
Part 2 pendapatan nasional
 
Keseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektorKeseimbangan empat sektor
Keseimbangan empat sektor
 
Makro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasiMakro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasi
 
Makro dasar
Makro dasarMakro dasar
Makro dasar
 

Ähnlich wie Pengantar ekonomi-makro-juli-20103

Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomihandy watung
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiafebi pristan
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxSalehSitompul
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfIndhyPolii
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Ahmad Zakariya
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALilhampradita
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomisiti aisah
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1AGUS SETIYONO
 
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 vWeek 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 vYusinadia Sekar Sari
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroYanto Setya
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalAGUS SETIYONO
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeMonika Septian
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teorijhosiyosi2
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxGibranFadilla4
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Ähnlich wie Pengantar ekonomi-makro-juli-20103 (20)

Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptx
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdf
 
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
Analisis pengaruh pmdn, ekspor pertambangan, tenaga kerja terhadap pdb sektor...
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 vWeek 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resume
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
 
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptxPERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
PERTUMBUHAN.EKONOMI.pptx
 
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 

Kürzlich hochgeladen

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Kürzlich hochgeladen (16)

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

Pengantar ekonomi-makro-juli-20103

  • 1. PENGANTAR EKONOMI MAKRO Pitri Yandri Email: p.yandri@gmail.com Situs: www.pyandri.co.cc STIE MAIJI Juli 2010
  • 2. Buku: Olivier Blanchard, 2006, Macroeconomics, fourth edition, international edition, Pearson Prentice Hall, New York Sadono Sukirno, 2004, Makroekonomi Teori Pengantar, Rajawali Press, Jakarta Amri Amir, 2007, Perekonomian Indonesia Dalam Perspektif Makro, Biografika, Bogor Faried Wijaya, 1997, Ekonomika Makro, edisi 3, BPFE Yogyakarta
  • 3. BAGIAN I Fokus Pembahasan Ilmu Eko. Makro ™ Masalah Inflasi ™ Masalah pertumbuhan ekonomi ™ Masalah pengangguran ™ Interaksi dgn perekonomian dunia ™™ Siklus ekonomi
  • 4. Masalah Inflasi • InflasiÆÆ“Kecenderungan dari harga‐harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Menurut Boediono (1990 ). atau “sebagai suatu proses kenaikan harga‐harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian”. Tiga komponen dalam memahami inflasi: •Kenaikan Harga •Bersifat Umum ••Berlangsung terus-menurus
  • 5. Masalah pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi Æ perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Tolok ukur pertumbuhan ekonomi: 1. Berkurangnya kemiskinan absolut 2. Menurunnya ketimbangan distribusi pendapatan 3. Berkurangnya angka pengangguran.
  • 6. Masalah pengangguran Pengangguran ÆÆ orang yang tidak bekerja dan yang (1) secara aktif mencari pekerjaan selama 4 minggu sebelumnya, atau (2) sedang menunggu dipanggil kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, atau (3) sedang menunggu untuk melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu4 minggu.
  • 7. Jenis-Jenis Pengangguran • Penggangggguran Friksi ((Frictional Unemployment)) • Pengangguran musiman (Seasonal Unemployment) • PPeennggaanngggguurraann ssttrruukkttuurraall ((Structural Unemployment)). • Pengangguran yang diakibatkan oleh kelebihan yang kronis dari total ppenawaran tenagga kerjja dibandinggkan dengan permintaan tenaga kerja. • Pengangguran tidak kentara (Disgued Unemployment) • Setengah menganggur kentara (Visible Unemployment) • Setengah menganggur potensial (Potential Unemployment)
  • 8. Interaksi dgn perekonomian dunia globalisasi ditandai dengan: (Usman, 2004) • Bebas keluar-masuk barang (komoditi) melewati tapal batas negara, dalam arti tarif atau bea masuk menjadi nol; • Bebas keluar-masuk jasa melewati tapal batas negara dalam arti setiap jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 2020 dan seterusnya. Ini juga terkait dengan tenaga kerja atau sumberdaya manusia; • Bebas keluar-masuk uang dan kapital melewati tapal batas Negara; • Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau intellectual property right diakui seluruhnya oleh negara-negara anggota World Trade Organization (WTO).
  • 9. Skema Sistem Ekonomi Makro dan Kebijakan Ekonomi Pemerintah Permintaan Agregatif Faktor-faktor yg mempengaruhi: Jumlah uang beredar, pengeluaran belanja Tujuan masyarakat, dan faktor2 lain 9Menaikkan output total dan potensial 9Stabilitas harga 9Penciptaan kesempatan kerja Kebijakan Pemerintah Fiskal dan Moneter, Harga dan Ekonomi Internasional j 9Pemerataan distribusi pendapatan 9Keseimbangan perdagangan internasional dan stabilitas kurs F kt 2Ek t l Antaraksi Faktor2 Eksternal Penawaran Agregatif Iklim dan Cuaca, Perang, Ekonomi Negara2 Lain Faktor2 yang mempengaruhi: Tenaga kerja, kapital, sumber daya bukan manusia manusia, teknologi
  • 10. Tujuan ekonomi secara makro ™Tingkat output total serta pertumbuhannya ™Mencapai kesempatan kerja penuh atau menghilangkan pengangguran ™Harga-harga dan inflasi ™Keseimbangan hubungan ekonomi luar negeri ™Pemerataan distribusi pendapatan
  • 11. Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro ™Kebijakan fiskal ™™Kebijakan moneter ™Kebijakan penetapan harga ™™Kebijakan hubungan ekonomi luar negeri
  • 12. Kebijakan fiskal “kebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannya dengan tujuan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau output kesempatan kerja penuh serta stabilitas harga (inflasi)”. Bisa juga disebut sebagai ““kebijakan anggaran””. Di Indonesia, piranti kebijakan fiskal: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
  • 13. Kebijakan fiskal/ Kebijakan Anggaran • Surplus Budget ÆÆ APBN Surplus Mengurangi pengeluran pemerintah (belanja pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) dan menaikkan pajak. • Defisit Budget Meningkatkan pengeluaran pemerintah (belanja pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) dan pengurangan penerimaan pajak. • Balance Budget Keseimbangan pengeluaran dengan penerimaan.
  • 14. Kebijakan moneter “Kebijakan Bank Sentral (Bank Indonesia) yang ditujukan untuk mempengaruhi peredaran uang”. 2 golongan kebijakan Moneter: ™™Kebijakan moneter kuantitatif ™Kebijakan moneter kualitatif
  • 15. Kebijakan moneter kuantitatif Kebijakan moneter kuantitatif Æ langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. 3 jenis tindakan: ™Operasi pasar terbuka ™™Mengubah suku bunga dan suku diskonto ™Mengubah tingkat cadangan minimum
  • 16. Kebijakan moneter kualitatif Kebijakan moneter kualitatif ÆÆ langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdangangan. 2 jenis tindakan: ƒ Pengawalan pinjaman secara terpilih ƒ Pembujukan moral
  • 18. Konsep Dasar Kenapa output nasional menjadi indikator penting dlm sebuah perekonomian? Pertama. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang seberapa besar efisien sumber daya yg ada dlm perekonomian (TK, barang modal, uang & kemampuan kewirausahaan. Kedua. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara. Ketiga. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang masalah2 struktural (mendasar) yg dihadapi suatu perekonomian.
  • 19. Output nasionalÆÆPendapatan NasionalÆÆProduk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yg diproduksi oleh sebuah perekonomian dlm satu periode (kurun waktu) dgn menggunakan faktor produksi yg berada (berlokasi) dlm perekonomian tersebut”
  • 20. contoh Table 3-1 The Composition of U.S. GDP, 2003 Billions of dollars Percent of GDP GDP (Y) 11,004 100 1. Consumption (C) 7,760 70.5 2. Investment (I) 1,667 15 Nonresidential 1,094 10 Residential 572 5 3. Government spending (G) 2,075 19 4. Net exports −498 −5 Exports (X) 1,046 9.5 Imports (IM) −1,544 −14 5. Inventory investment −1 0
  • 21. The Composition of GDP ƒ Consumption (C) refers to the goods and services purchased by consumers. ƒ Investment (I), sometimes called fixed investment, is the purchase of capital goods. It is the sum of nonresidential investment and residential investment. ƒ Government Spending (G) refers to the purchases of goods and services by the federal, state, and local governments. It does not include government transfers, nor interest payments on the government debt.
  • 22. The Composition of GDP ƒ Imports (IM) p are the purchases of foreign goods and services by consumers, business firms, and the U.S. government. ƒ Exports (X) are the purchases of U.S. goods and services by foreigners.
  • 23. Siklus Aliran Pendapatan Pembelian barang & jasa 4 pajak 3 Pembelian barang & jasa 5 Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga 1 2 Gaji, pembyrn bunga, penghasilan non-balas 6 pajak Gaji, upah, bunga, dividen, sewa Dunia p g jasa 7 8 expor Internasional impor
  • 24. Tiga pasar utama 1. Pasar Barang dan Jasa (Goods & Services Market ) 2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market) 3. Pasar Uang dan Modal (Money & Capital Market )
  • 25. Metode penghitungan Pendapatan Nasional 1. Metode Output/Metode ProduksiÆPDB adlh total output (produksi) yg dihasilkan oleh suatu perekonomian. NT = NO ‐ NI 2. Metode Pendapatan (Income Approach) ÆÆmemandang nilai output perekonomian sbg nilai total balas jasa atas faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi. Q = f (L, C, M, E) 3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach) Æ nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dlm perekonomian selama periode tertentu. PDB = C + G + I + (X – I)
  • 26. Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif 1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) Æ hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi. 2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Æ Nilai produksi yg dihasilkan oleh faktor2 produksi milik perekonomian. Æ PNB = PNB – PFN dari LN 3. Produk Nasional Neto (Net National Product) Æ dlm rangka memperoleh gambaran output yg lebih akurat Æ PN = PNN + S
  • 27. 4. Pendapatan Nasional (National Income) ÆÆ balas jasa atas seluruh faktor produksi yg digunakan. ÆÆ PN = PNN – PTL + S 5. Pendapatan Nasional Disposibel (Disposable Personal Income) ÆÆpendapatan nasional yg dpt dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun utk ditabung. Æ PD = PAP ‐ Taxes
  • 28. Keterbatasan Perhitungan PDB 1. Tidak Terlalu memperhatikan distribusi pendapatan 2. Tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial 3. Tidak bisa men-generalisasi tingkat produktivitas 4. PDB belum sepenuhnya mencerminkan tingkat perekonomian suatu negara
  • 29. Pendapatan Nasional (PN) Harga Berlaku dan Harga Tetap • PN Harga Berlaku ÆÆ nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. • PN Harga Tetap Æ harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
  • 30. PN Harga Pasar & Harga Faktor • PN Harga Pasar ÆÆ sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga yang dibayar oleh pembeli. • PN Harga Faktor Æ sesuatu barang tergantung kepada jumlah pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi
  • 31. Latihan 1 Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponen pendapatan nasional di suatu negara pd thn 2003. (angka-angka dlm triliun rupiah) 1. Konsumsi RT 2. Depresiasi 3. Sewa 4 P b t k dl t t negeri 6. Pengeluaran pemerintah 7. Impor 8. Pendapatan faktor neto dari luar i 9. Gaji dan upah 10. Bunga neto 11 4. Pembentukan modal tetap swasta 5. Ekspor 11. Subsidi 12. Pendapatan perusahaan perseorangan 13. Keuntungan perusahaan 14. Pajak tak langsung Berdasarkan data di atas hitunglah: 1. PNB dan PDB 2. Pendapatan Nasional (PNB menurut harga faktor) 3. Apakah perbedaan diantara PDB menurut harga pasar dan harga faktor?
  • 32. BAGIAN III KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR
  • 33. Keseimbangan ekonomi 2 sektor ÆÆpendekatan Keynesian Sederhana. Keseimbangan ekonomi 2 sektor Æ perekonomian ‘yang diasumsikan’ terdiri dari sektor rumah tangga (via konsumsi rumah tangga & pemerintah) dan perusahaan.
  • 34. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan Pengeluaran konsumsi • Konsumsi pemerintah (government consumtion) • Konsumsi rumah tangga (RT) (household consumtion) Tetapi dlm teori makroekonomi, fokus utama pembahasannya adalah konsumsi rumah tangga, krn beberapa alasan: 9 Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat. 9 Berbeda dgn konsumsi pemerintah yg bersifat eksogenus, konsumsi RT bersifat endogenus. 99 Perkembangan masyarakat yg begitu cepat menyebabkan prilaku-prilaku konsumsi jg berubah cepat.
  • 35. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan C = f (Y) Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi tingkat konsumsi
  • 36. Hubungan Pendapatan Disposabel & Konsumsi Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tsb tidak sebesar pendapatan disposabel. C = C0 + b Yd Dimana: C = Konsumsi C0 = konsumsi otonomus b = marginal propensity to consume (MPC) Yd = pendapatan Disposabel
  • 37. Figure 3 - 1 Konsumsi dan pendapatan disposibel Consumption increases with disposable income, but less than one for one. C C(Y ) D = ( Y Y T D ≡ − C = c + c Y − T 0 1( )
  • 38. Konsumsi Marginal • Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to Consume/MPC) Perbandingan diantara pertambahan konsumsi (ΔΔC) yang dilakukan dengan pertambahan disposibel (ΔYd) yang diperoleh. MPC C ΔC l Δ = d Y Α • Konsumsi Marginal Rata-Rata (Average Propensity to Consume/APC) Perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd). C d Y APC =
  • 39. Hubungan antara Pendapatan Disposabel dan Konsumsi, MPC dan APC Pendapatan K i Konsumsi ΔYd Δ K i Konsumsi MPC APC Disposabel 0 200 - - - - 1.000 1.000 1.000 800 0,80 1,00 2.000 1.800 1.000 800 0,80 0,90 3.000 2.600 1.000 800 0,80 0,87 4.000 3.400 1.000 800 0,80 0,85 5.000 4.200 1.000 800 0,80 0,84
  • 40. MPC, APC 1,00 0,95 0 90 APC 0,90 0,85 0,80 Y MPC 500 0 400 0 300 0 0 1000 2000
  • 41. Tabungan Marginal • Tabungan marginal (Marginal Propensity to Saving/MPS) Æ perbandingan diantara pertambahan tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔYd) Δ MPS S ΔS d Y = • Tabungan marginal rata rata-rata (Average Marginal Propensity to Saving/APS) Æ perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposibel (Yd). APS = S Y d
  • 42. Hubungan Antara MPC dan MPS, APC dan APS Pendapatan Disposabel Konsums i Tabungan ΔPendapatan Disposabel ΔKonsumsi ΔTabung an MPC MPS APC APS 0 200 -200 - - - - - - - 1.000 1.000 0 1.000 800 - 0,80 - 1,00 0 2.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10 3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13 4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15 5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16
  • 43. Latihan 2 Pendapatan l Konsumsi Tabungan ΔPendapatan l ΔKonsumsi ΔTabungan MPC MPS APC APS Disposabel Disposabel 0 200 -200 - - - - - - - 1.000 1.000 0 1.000 800 - 0,80 - 1,00 0 2.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10 3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13 4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15 5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16 6.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 8.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 10.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 13.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 16.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 19.000 …. …. …. …. …. …. …. …. …. 21.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
  • 44. INVESTASI Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) di masa mendatang.
  • 45. Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat investasi • Tingkat pengembalian yg diharapkan (Expected Rate of Return) 9 Kondisi internal perusahaan 99Kondisi External perusahaan • Biaya investasi •• Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga dan Marginal Efficiency of Investment (MEI) 9Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi dan Tingkat Bunga 9Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Efficiency of Investment (MEI)
  • 46. Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor Pendekatan Grafis
  • 47. Pendekatan Aljabar Menggunakan persamaan: Y = C + I Menggunakan persamaan: S = I Misal: Fungsi konsumsi RT C = 90 + 0,75Y, sedangkan fungsi investasi adalah I = 120. Tingkat pendapatan nasional pada kesimbangan: Y = C + I Y = 90 + 0,75Y + 120 Y – 0,75Y = 210 0,25Y = 210 Y = 210/0,25 Y = 840
  • 48. PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER Keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi (misalnya perkembangan teknologi) Y Δ I atau MPC − Δ = 1 1 C ΔY = 1 Δ ΔI MPS
  • 49. Keseimbangan awal C = 90 + 0,75Y dan I = 120, persamaan ini telah menghasilkan pendapatan nasional Rp. 840 triliun. Karena perubahan (kenaikan) investasi sebesar p Rp. 20 triliun, p berapa keseimbangan pendapatan nasional yang baru? Y’ = C + I D g Dengan rumus Y’ = 90 + 0,75Y’ + 140 0,25Y’ = 230 1 1 Δ − Δ = I MPC Y Y’ = 920 ΔY = 20 ΔY = 4x20 = 80 1 − 1 0,75
  • 50. Latihan 3 Fungsi konsumsi dlm perekonomian 2 sektor adalah C = 10 + 0,8Y dan fungsi tabungan adalah S = -10 + 0,2Y. Dimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukan pengusaha adalah 30 (triliun rupiah), berdasarkan pemisalan di atas lengkapi tabel di bawah ini. Selajutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 150 triliun rupiah? 2. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 350 triliun rupiah? 3. berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan? 4. Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian tersebut
  • 51. Pendapatan Nasional C S I Y 0 …. …. 30 …. 50 …. …. 30 …. 100 …. …. 30 …. 150 …. …. 30 …. 200 …. …. 30 …. 250 …. …. 30 …. 300 …. …. 30 …. 350 …. …. 30 …. 400 …. …. 30 …. 5. Selanjutnya, apa yang terjadi pada keseimbangan ekonomi jika pengusaha menambah investasinya menjadi 1 kali lipat?
  • 52. BAGIAN 4 KESEIMBANGAN EKONOMI 3 (TIGA) SEKTOR
  • 53. Perekonomian tiga sektor Æ perekonomian yang terdiri dari sektor‐sektor: rumah tangga (RT), perusahaan dan pemerintah. Perekonomian tiga sektor pada hakikatnya membahas peranan dan pengaruh pemerintah terhadap kegiatan perekonomian. 2 perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional: a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan terhadap konsumsi RT; b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pembelanjaan dan hal ini akan menaikkan perbelanjaan agregat.
  • 54. Syarat keseimbangan Y = AE, atau Y = C + I + G Dimana: Y : penawaran agregat AE : Pengeluaran agregat Y = C + S + T C + I + G = C + S + T Jika C dikurangi dari setiap ruas maka: I + G = S + T
  • 55. Jenis-Jenis Pajak • Pajak objektif • Pajak subjektif • Pajak langsung • Pajak tidak langsung
  • 56. Pajak objektif “pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak. Misalnya, PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak” Pajak subjektif “pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Misalnya pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka beban pajaknya makin besar”
  • 57. Pajak Langsung “pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yg lain. Contohnya PPh dan PBB Pajak Tidak Langsung “pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Contohnya, pajak penjualan (PPn dan PPnBM)
  • 58. Efek Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabungan Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan disposibel. Pajak sebanyak T akan menyebabkan pendapatan disposibel turun sebanyak T. Maka: ΔYd = -T Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan tabungan RT. Jumlah konsumsi dan tabungan yang berkurang adalah sama dengan pengurangan pendapatan disposibel. Maka: ΔΔYd = -T = ΔΔC + ΔΔS
  • 59. Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel, pengurangan konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan: ΔΔC = MPC x ΔΔYd atau ΔΔC =MPC x (-T) ΔC = MPS x ΔYd atau ΔC =MPS x (-T) Persamaan di atas setara dengan: T = ΔΔYd = (MPC x T) + (MPS x T)
  • 60. Pengeluaran pemerintan Determinan faktor pengeluaran pemerintah: 1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima 2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai 3. Pertimbangan politik dan keamanan
  • 61. Keseimbangan perekonomian tiga sektor Misal C = 60 + 0,75Y dan S = -100 + 0,25Y I = 120 G = 60 Pendapatan nasional pada keseimbangan: Y = C + I + G Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60 0.25Y = 240 Y = 960
  • 62. Latihan Misalkan dlm suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini: C = 200 + 0,75Yd 9Pemerintah memungut pajak sebanyak 20 % dari pendapatan nasional 9Pengeluaran pemerintah adalah 500 dan investasi adalah 300. 1. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan 2. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus, defisit atau seimbang) 3. Jika pendapatan nasional pd tingkat konsumsi tenaga penuh adalah 3000, masalah apakah yang dihadapi oleh perekonomian tersebut? 4. Dengan menggunakan pendekatan (a) penawaran egregat-permintaan agregat, lukiskan keadaan keseimbangan tersebut.