2. PEMAHAMAN KONSEP
Konsep merupakan suatu istilah yang
mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan mengeneralisasikan suatu objek atau
hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari
pengamatan
Menurut Kerlinger (1986:28) menyebutkan
konsep sebagai abstraksi yang dibentuk
dengan mengeneralisasikan hal-hal khusus.
Jadi, konsep merupakan sejumlah ciri atau
standar umum suatu objek.
Konsep merupakan abstraksi yang
terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal
khusus. Oleh karena itu merupakan
abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diukur.
3. PEMAHAMAN KONSEP
Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui
konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama
variabel
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya
adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur
melalui penelitian – penelitian yang akan
dilakukan
Dalam penelitian, pemahaman akan konsep
merupakan salah satu bagian yang penting
karena pemahaman akan konsep mampu
menyederhanakan proses penelitian dengan
cara mengombinasikan karakteristik –
karakteristik obyek ke dalam kategori yang
lebih umum
4. Ciri – ciri konsep :
1.Terbentuk dengan jalan abstraksi (proses menarik intisari dari
ide-ide, hal-hal, benda-benda, juga gejala sosial)
dan Generalisasi (menarik kesimpulan umum dari sebuah ide, hal,
benda, dan gejala sosial yang khusus).
2. Tidak dapat dinyatakan benar atau salah
(Karena merupakan himpunan)
3. Jelas tidaknya suatu konsep, ditentukan oleh
istilah yang digunakan, dan tingkat/derajat
keabstrakannya
4. Konsep hanya dapat diamati atau
diukur melalui konstruk atau yang lebih
dikenal dengan nama variabel. Jadi
variabel adalah simbol atau lambang
yang menunjukkan nilai atau bilangan
dari konsep
5. VARIABEL
Variabel adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut yang kemudian ditarik kesimpulanya[1]
[1] Sugiono, Prof. DR, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung:
Alfabeta, 2003), hlm 38
Variabel juga dapat disebut sebagai atribut atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainya seperti
tinggi, berat, ukuran, bentuk, sikap, struktur, prosedur, mekani
sme merupakan gambaran variabel – variabel untuk obyek – obyek
tertentu.
Dalam penelitian, variabel itu sendiri ditentukan
oleh landasan teori dan ditegaskan oleh
hipotesis. Jumlah variabel yang dijadikan objek
pengamatan bergantung pada rancangan
penelitiannya seperti apa. Semakin sederhana
sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan
variabel-variabel yang semakin sedikit jumlahnya
dan begitu pula sebaliknya.
6. Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi
4 jenis yaitu : Nominal, Data Ordinal, Data Interval
dan, Data ratio.
Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas
proses penggolongan; variabel ini bersifat diskret dan saling pilah
(mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang
lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas
jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi
angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya di
beri angka 3 dan seterusnya. (ranking)
Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari
pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasaumsikan
terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh:
variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap
terhadap sesuatu program dinyatakan dalam
skor, penghasilan dan sebagainya
Variabel ratio, adalah variabel yang dalam
kuantifikasinya mempunyai nol mutlak.
7. Menurut fungsinya, variabel dibedakan menjadi:
•Variabel Independen ( variabel bebas )
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
atau variabel terikat
•Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas
•Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel
yang mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
8. •Variabel Intervening
Variabel intervening adalah yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan
dependen menjadi hubungan tidak langsung. Variabel ini
merupakan variabel penyela yang terletak antara
variabel independen dan dependen sehingga mengakibatkan
variabel independen tidak langsung memberikan pengaruh
pada variabel dependen
•Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen tidak dipengaruhi olrh faktor luar yang.
Biasanya variabel kontrol ini digunakan untuk
penelitian yang bersifat membandingkan
Menurut fungsinya, variabel dibedakan menjadi:
9. MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila
variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh
variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana
yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di
mana suatu variabel dapat menjadi sebab
dan akibat dari variabel lainnya. Perlu
diketahui bahwa hubungan timbal balik
bukanlah hubungan, dimana tidak dapat
ditentukan variabel yang menjadi sebab
dan variabel yang menjadi akibat.
10. MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi
variabel yang lainnya. Ada enam tipe
hubungan tidak simetris, yakni :
1). Hubungan antara stimulus dan
respons. Hubungan yang demikian itulah
merupakan salah satu hubungan kausal yang
lazim dipergunakan oleh para ahli.
2). Hubungan antara disposisi dan
respons. Disposisi adalah kecenderungan
untuk menunjukkkan respons tertentu dalam
situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan
“Disposisi” berada dalam diri seseorang.